Minggu, 18 April 2021

Review Buku Mindfulness

 


Mindfullness erat kaitannya dengan buddhisme. Antusiasme pada praktik spiritualitas Timur pada beberapa dekade yang lalu, turut menyemarakkan gerakan ini (walaupun praktik yang serupa dipupuk dan dirawat di hampir setiap agama. Sekarang Mindfullness identik dengan peruaahaan besar dan maju. Pada Februari 2014, Majalah Time menampilkan artikel khusus berjudul Mindful Revolution. Reprotase spesial karangan Jurnalis, Kate Pickert menyebutkan beberapa gerakan dan praktik Mindfullness di pusat teknologi di Silicon Valley, Perusahaan seperti Facebook dan Google misalnya merupakan 2 contoh perusahaan yang menjalankan program.  Di Silicon Valley, diselenggarakan pertemuan tahunan terkait dengan mindfulness, bertajuk wisdom 2.0. para praktisi MBSR (Mindulness Based Stress Reduction), sebuah pendekatan yang diciptakan oleh John Kabat Zin, yang telah mencapai lebih dari 1000 orang di 30 negara, di seluruh dunia.

 

Apa Relevansi mindfulness> dengan mejadi sadar, akan menemukan cara untuk menikmati hidup dengan lebih bahagia, tanpa tersesat dalam kekalutan akan masa llau, atau kegelisahan pada masa depan, yang di miliki adalah detik saat ini, yang harus dijalani secara selaras yaitu dengan senantiasa terjaga (aware), menaruh perhatian (paying atention), dan mengingat (remember).

 

Kesuksesan merupakan sebuah cita universal dan kesadaran diperlukan supaya dapat melihat apa yang menjadi tujuan hidup. Kesuksesan tidak lain adalah buah dari keputusan yang di ambil

 

Everything is created tiwce, first in the mind and then in reality (segala hal tercipta dua kali, pertama di dalam benak dan kemudian di dalam kenyataan

 

Tercatat sebuah aktivitas di Yunani kuno yang disebut tehoria, yang berarti aktivitas mengalami/ mengamati, untuk kemudian dipahami oleh kesadaran, sehingga mampu mendekatkan diri pada kebenaran/ kesejatian. Filsuf Yunani, mulai dari Pythagoras, Heraclitus, dan Plato menuliskan tentang pentingnya kebiasaan tersebut, Plato bahkan menjganjurkan supaya setiap orang melakukannya, demi meningkatkan kualitas hidupnya, sehingga semakin mendekati kondisi ideal. Praktik tersebut di rawat melalui para mistikus Kristiani, yahudi, dan Muslim (Sufi), yaitu orang yang mendedikasikan hidupnya untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Bentuk praktik kontemplasi yang mereka hayit memberikan sumbangan yang sangat besar pada pemahaman mengenai mindfullness

Pada 1950 Maharishi Mahesh Yogi mengenalkan Trancendental Mediation ke California, pendekatan Mindfullness terus berkembang dan menjadi bagian dari psikoterapi, Gestalkt therapy yang dikembangkan oleh Fritz Perls (1893 – 1970) menggunakan mindfullness. Hakomi Therapy yang dikembangkan oleh Ron Kurtz pada 1970, serta Dialectial Behavior Theraphy yang dikembangkan oleh Marsha M Linehan

 

Mindfullness berasal dari kata India kuno, Sati. Sati memiliki 3 makna, yaitu kesadaran (awarenss), perhatian (attention), dan mengingat (remembering), Sati merupakan jantung dari seluruh tradisi Buddhis, sebab hanya melalui Sati, seluruh jalan spritiual dapat terlaksana

 

Manfaat:

A.    Kesadaran akan saat ini

Mindfullness berarti kesadaran akan momen sekarang. Orang yang sadar berarti sungguh hadir pada sekarang, dan siap menerika segalanya apa adanya,

 

B.     Jendela hati

Orang yang tidak mampu menyadari bahwa yang berharga adalah saat ini, realitas yang dihadapi, sebaliknya terdorong oleh keinginan untuk mendapat predikat dan orang menjadi tidak sadar, bahwa melewatkan perjalanan hidupnya dengan sia – sia.  Kesadaran saat ini diawali oleh kemauan untuk membuka jendela hati

 

C.       Ingatan yang baik

Ingatan yang baik akan segala hal terkait diri, kehidupan, hal yang berharga dalam kehidupan dan semacamnya, akan membuat menjalani kehidupan dengan baik. Dengan mempraktikkan mindfullness, emmiliki kesempatan untuk terus mengumpulkan kembali (recollecting) segenap pengalaman dan nilai yang perlu dipegang, akan menyemangati dalam setiap langkah, dimana berada.

 

D.       Forgetfullness

Thich Nhat Hanh berkata hidup dalam kelupaan berarti tersesat dalam masa lalu atau masa depan, dikuasai oleh kemarahan, ketakutan, dan kebencian, hingga tidak siap untuk memasuki indahnya kehidupan (kingdom of God)

 

E.        Hidup dalam keseimbangan

Dalam dunia modern, manusia sering dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian emosi dan kognisi. Emosi meliputi kemampuan olah rasa (sedih, gembira, riang, curiga). Sementara kognisi meliputi kemampuan olah pikir (logika, keputusan benar – salah). Kedua hal memengaruhi tindakan. Ketika yang satu mendominasi dan meminggirkan yang lain, berakibat tidak baik. Letak mindfullness berfungsi untuk membuat bisa berkonsentrasi, dan mengetahui dan menimbang keadaan, dan menilai sebuah tindakan

 

Mindfullness memungkinkan untuk mencermati. Mencatat kondisi jiawa saat ini dan memberikan tindakan/reaksi yang proporsional. Ukuran keseimbangan semakin lama akan semakin dikenali melalui mindfulness

 

F.      Memberi respons yang proporsional

Dalam hubungan sosial, keseimbangan jiwa merupakan modal yang sangat berguna. Mindfulness berperan besar untuk menajamkan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan menalar gejala perasaan untuk memberikan reaksi atau respons yang paling tepat. Charles Darwin menegarai kemampuan secara ilmiah. Ia menilai kecerdasan, emosional, diwariskan secara turun temurun, sebagai sebuah keterampilan yang menunjuang survival manusia, yang awalnya dibutuhkan oleh nenek moyang ketika berhadapan dengan hewan buas/buruan. Bagian otak yang bernama hippocampus, menakar kondisi emosi hewan (sangat marah, atau cukup tenang) , untuk menentukan reaksi yang paling tepat, yaitu harus melarikan diri (flight) atau menghadapi (fight)

 

G.    Pribadi yang memberi perhatian penuh

Dengan mindfulness setiap hari akan terjaga, dan hadir secara penuh dalam setiap momen, sehingga mampu mengamati dan melihat secara detail setiap bagian dari waktu yang terlewatkan. Ketika mempraktikkan mindfulness, akan memperoleh ketenangan, sehingga bisa melihat segalanya dengan lebih jernih. Semakin tenang, semakin banyak detail yang bisa disadari

 

we need silence to be able to touch souls (kita memerlukan keheningan supaya mmapu menyentuh jiwa)

 

H.    Generasi Menunduk

Generasi menunduk adalah sebutan untuk mereka yang tidak bisa lepas dari ponse, karena tidak ingin ketinggalan update berita, kecenderungan semacam ini membuat mereka tercerai dari lingkungannya, tidak memberi perhatian terhadap hal di sekitar, dan terlebih lagi, perhatiannya cenderung terombang – ambing oleh impuls yang sifatnya dangkal dan sementara.

 

John Kabat Zinn, orang pertama yang mengembangkan mindfulness sebagai cara terapi, memberi beberapa catatan. Menurutnya praktik mindfulness mensyaratkan setiap orang untuk menaruh perhatian dengan cara yang spesifik, yaitu dengan memperhatikan saat ini dan memperhatikan tanpa perlu reaktif, tak tergesa menilai, dan dengan terbuka. Petunjuk dari Dr Jon Kabat – Zinn dapat dijabarkan:

 

1.      Menaruh perhatian. Untuk menjadi sadar, harus menaruh perhatian pada apapun yang dipilih

 

2.      Saat ini. Saat ini merupakan realitas saat ini dans ekarang, dimana perlu menyadari hal seperti adanya, pengalaman perlu di resapi seperti adanya

 

3.      Tanpa perlu reaktif. Biasanya ketika mengalami sesuatu, secara otomatis bereaksi, seturut kebiasaan lama, mindfulness mengajak untuk tidak bereaksi, tapi memberi respons, sebab respons sifatnya lebih sadar dan terkontrol

 

4.      Menaruh perhatian. Menjadi sadar, harus menaruh perhatian pada hal apapun yang dipilih

 

5.      Tidak menilai. Mindfulness melatih untuk tidak tergoda menilai sebuah pengalaman secara langsung/ gegabah sebagai sesuatu yang baik/ buruk, diajak untuk merasakan dan mencerna lebih dahulu

 

6.      Terbuka. Mindfulness melatih hati untuk terbyja, dan menerima segala bentuk perasaan dan pengalaman

 

I.        Gejala orang yang tidak sadar

Kegagalan atau kekuranglancaran dalam kehidupan sangat mungkin diukur dari kualitas kesadaran seseorang terhadap diri dan kehidupannya.

 

1.      Bosan

2.      Mudah marah

3.      Pelupa

4.      Kecanduan

5.      Luka batin

6.      Mudah tegang

 

Mindfullness memandu dalam 2 cara: lewat mindfulness, akan senantiasa sadar akan apa yang ingin diraih, setelah mengerti apa yang di mau, mindfulness membantu untuk mewujudkan apa yang diinginkan. Mindfulness mejaga konsentrasi untuk meraih tujuan, dengan kata lain, defisini kesuksesan yang paling komplit adalah meraih apa yang diinginkan

 

Kebahagiaan serting disempitkan pada hal yang sesaat dan ada di luar diri. Kebahagiaan adalah memiliki segalanya saat ini, kondisi dimana sadar sepenuhnya dan memberi perhatian sepenuhnya pada apa yang terjadi saat ini

 

Mindfullness tidak mengajak untuk menjadi mediokret. Medioret adalah orang dengan sengaja membatasi diri, tidak mau berkembang, dengan alasan kondisinya sudah nyaman. Kesuksesan seseorang berkaitan erat dengan sense of purpose (kepekaan seseorang terhadap tujuan dari segala sesuatu, termasuk di dalamnya adalah tujuan hidup dan tujuan melakukan sesuatu di saat ini. Semakin orang sadar akan tujuan tindakannya, semakin ia mampu melakukan yang terbaik. Kesuksesan dinilai dari tujuan pribadi yang dipasang. Kesuksesan bersifat subjektif, sebab masing orang memiliki kesadaran masing – masing. Setiap orang memiliki tujuan hidup

 

Sartre seorang filsuf yang membawa emangat eksistensialisme, memberi banyak insight tentang kemanusiaan. Bagianya ada perbedaan mendasar, antara manusia dengan benda mati, seperti batu, misalnya keduanya sama ada di Bumi, namun terdapat potensi kemanusiaan yang membedakannya

 

Surrender to what is. Let go of what was, have faith in what will be (berserah pada apa yang ada, ikhlaskan apa yang telah terjadi. Percaya pada apa yang akan terjadi. Dalam kehidupan ada 2 kenyataan, kenyataan pertama adalah bahwa hidup dibatasi, ada batas terhadap kesehatan, kemampuan, usia, dan sekian batasan lain. Keterbatasan membuat sadar bahwa misi perlu diperjuangkan. Kenyataan kedua bahwa dalam merealisasikan proyek kehidupan, jalan tidak mulus

 

Keadaan yang membuat tidak sukses:

A.    Tidak mengenal diri

B.     Sambalewa (santai)

C.     Terikat masa lalu

D.    Serba tergesa

E.     Tidak fokus (mereka tidak fokus disebabkan tujuan yang bersangkutan dengan distraksi)

Syarat keputusan yang baik:

A.    Diambil dalam kondisi dasar

B.     Diambil dengan kesadaran akan nilai dan tujuan hidup

C.     Diakibatkan dalam kondisi stabil

D.    Diambil dalam kondisi lepas bebas

E.     Dihasilkan dengan mempertimbangkan untung dan rugi masing pilihan

F.      Keputusan membuat merasa lega dan bahagia

Hal atau benda yang perlu dipersiapkan untuk mendukung mindfullness:

A.    Waktu khusus

B.     Tempat khusus

C.     Buku jurnal

D.    Lagu pendukung

E.     Beginner mind. Istilah yang dicetuskan oleh Suzuki Roshi, seorang master Zen yang kemudian di formulasikan oleh kabat Zin. Tempatkan diri sebagai seorang yang terbuka, apresiatif, dan menerima segala kemungkinan

F.      Displin

G.    Non judging

H.    Memberi perhatian

 

Mindfullness isn’t different difficult. We just need to remember to do it (mawas diri tidaklah sukar. Kita hanya perlu ingat untuk melakukannya)

 

I.        Journaling adaah tulisan berkala, mengenai pengalaman. Dalam hal ini jurnal mindfullness merupakan catatan mengenai pengalaman dalam melatih kesadaran. Manfaat menulis jurnal:

 

-          Mengabadikan temuan ketika melakukan latihan, apapun. Kelak akan dibaca, mengingat apa yang telah dirasakan pada suatu masa

 

-          Memungkinkan untuk melakukan evaluasi dengan lebih akurat. Ketika melakukan kekeliruan, bisa mengecek kondisi batin ketika membuat keputusan, bisa mengevaluasi kondisi batin melalui catatan di jurnal

 

-          Melatih kesabaran dan ketekunan. Menulis adalah sesuatu hal yang menantang di zaman ini, karena membutuhkan upaya lebih, di saat orang terlampau biasa menulis secara pendek via sms, atau status media sosial

 

Kesadaran yang membuat bersyukur:

A.    Kesadaran dalam bernapas

Tujuan: mendapatkan ketenangan, kedamaian, kesadaran penuh, dan konsentrasi

 

Latihan: sisihkan waktu 5 – 10 menit, untuk mengambil napas secara berirama, misalnya menarik napas dalam 3 hitungan, dan membuang napas dalam 3 hitungan. Sisipkan kesadaran dalam setiap tarikan/ buangan napas

 

B.     Berjalan dengan tenang

Tujuan: mendapatkan ketenangan, kedamaian, kesadaran penuh dan konsentrasi

 

Latihan: ketika tersedia kesempatan, berjalanlah dengan pelan. Hayati setiap langkah demi langkah sambil bernapas sesuai irama

 

C.     Leave No Trace (tinggalkan dalam keadaan sedia kala)

Tujuan; melatih kepekaan dan kesadaran terhadap segala benda pribadi

 

Latihan: meninggalkan tempat atau ruangan pribadi dalam keadaan sedia kala

 

Dalam simbol zen sering digambarkan figur kura, kura merupakan simbol kepekaan dan kesadaran untuk tidak meninggalkan jejak apapun, ekornya menghapus nyaris seluruh jejak yang di cetak oleh langkah kaki

 

D.    Filler Words (menyadari kata tak perlu)

Tujuan; mengenali perasaan diri

Latihan: mencermati penggunaan filter words, menyadari alasan di balik penggunaan dan berusaha menghilangkan kebiasaan

 

Filler words adalah kata yang dipakai saat berbicara dan tidak menambahi makna apapun, dalam bahasa Indonesia, filler words memiliki bentuk brrmacam, mulai dari umm, jadi, kayak, sebenarnya atau daripada, dan macam lagi

 

E.     Amati tangan

Tujuan: mengapresiasi diri, menyadari gerak dan aktivitas selama ini

 

Latihan: mengamati kesibukan tangan, memperhatikan segala hal yang terjadi dengan tangan

 

F.      Makan dengan tenang

Tujuan: menyadari kenikmatan momen makan

 

Latihan: ketika makan, cobalah untuk tidak melakukan hal lain, menyambi chatting, membuka koran, ngobrol, dan lain sebagainya, makan dengan konsentrasi pada makanan

 

G.    Berterima kasih pada seseorang

Tujuan: menyadari peran orang lain setiap hari

 

Latihan: setiap hari, pikirkanlah seseorang atau perhatikanlah seseorang di sekitar, baik itu yang dekat maupun yang saat itu sedang ada di sekitar, perhatikan makna kehadiran mereka, dan berikan ucapan terima kasih padanya

 

H.    Pemeriksaan batin

Tujuan; memperoleh kesadaran penuh tentang apa yang dilakukan setiap harinya

 

Latihan: miliki buku khusus atau file dokumen di komputer untuk menuliskan apa yang sudah dilakukan, apa yang sedang dilakukan, dan apa yang akan dilakukan, lakukan setiap hari pada waktu tertentu

 

Socrates pernah berkata hidup yang tidak pernah dikaji, bukanlah hidup yang pantas di jalani

 

I.        Dengarkan sekitar

Tujuan: menyadari, menikmati, dan mengapresiasi lingkungan di sekitar saat ini

 

Latihan: berhenti sejenak dari aktivitas saat ini, lalu dengarkanlah setiap hal di sekitar, berusaha untuk memperhatikan dan mengapresiasinya

 

J.       Pandang sekitar

Tujuan: menyadari, menikmati, dan mengapresiasi lingkungan di sekitar saat ini

 

Latihan: berhentilah sejenak dari aktvitas saat ini, lalu sapukan pandangan ke setiap ke setiap hal di sekitar. Berusahalah untuk memperhatikan dan mengapresiasinya

 

K.    Ketika menunggu

Tujuan: menyadari diri

 

Latihan: setiap hari sedang menunggu sesuatu atau ada dalam sebuah antrean, tenanglah dan manfaatkan waktu untuk menyadari diri dan sekeliling

 

L.     Berpuasa media

Tujuan: menyadari dunia nyata di sekitar

 

Latihan: untuk 3 – 12 jam, matikan ponsel dan segala akses media. Luangkan waktu yang dimiliki dengan hal yang nyata

M.   Sadari postur

Tujuan: menyadari diri dan tubuh

 

Latihan: ketika sedang beraktivitas, setiap kali sadar, cobalah untuk mengamati postur. Llau, secara perlahan, perbaiki postur

 

N.    Ubah kebiasaan

Tujuan: menyadari dan menaruh perhatian terhadap detail kebiasaan diri

 

Latihan; setiap periode tertentu, ubahlah kebiasaan tubuh. Misalnya gunakanlah tangan kiri untuk menggosok gigi, pakailah arloji di tangan kanan, atau menulislah dengan tangan kri, rasakan dan evaluasilah

 

O.    Bermeditasi

Tujuan: menyadari diri dan hidup

 

Latihan; luangkan waktu, 30 menit atau 1 jam untuk bermeditasi. Rasakan dan nikmati momen meditasi ini dengan sebaiknya

 

Availability merupakan kesiapsediaan, orang yang memiliki karakter yang siap sedia, adalah mereka yang siap menerima kenyataan apa adanya, dan siap untuk membuat keputusan yang terbaik

 

Latihan availability dilakukan dengan berlatih melepaskan diri dari segala kelekatan (attachment). Dalam bahasa spiritual, langkah ini disebuat sebagai detachment

 

The art of war teaches us to rely not on the likelihood of the enemy’s not coming, but on our own readiness to receive him ( seni perang mengajarkan kita untuk tidak bergantung pada kemungkinan musuh tidak datang, tapi pada kesiapan kita menghadapi musuh)

 

A.    Aku bisa meninggal esok hari

Tujuan: menyadari kefanaan waktu, sekaligus berharganya diri

 

Latihan: luangkan waktu untuk merenungkan tentang kenyataan yang tak dapat disangkal, bahwa esok hari, bisa meninggal, rasakan dalam hati, bahwa hidup berharga

 

Heidegger, seorang filsuf Jerman, membahasakan realitas hakikat manusia sebagai organisasi yang menyongsong kematian (sein zum tode)

 

B.     Nasib baik, nasib buruk

Tujuan: menyadari adanya persepsi di balik setiap kejadian, dan mengontrol persepsi diri sendiri

 

Latihan: luangkan waktu untuk menyadari reaksi terhadap suatu kejadian buruk/ baik yang sedang dialami. Pahami bahwa baik dan buruk merupakan hasil dari persepsi  dan bukannya kenyataan

 

C.     Menunda kesuksesan

Tujuan: menyadari batas diri yang lebih jauh

 

Latihan: menunda kebiasaan yang menyenangkan, misalnya makan, santapan penutup (dessert), main game

 

D.    Agere Contra

Tujuan: menyadari batas diri yang lebih jauh

 

Latihan: sesekali, buatlah permainan berikut: setiap kali terpikir sesuatu hal yang sangat menyenangkan, lakukanlah yang sebaliknya, lawanlah keinginan dengan melakukan hal yang sebaliknya

 

Agere Contra merupakan ungkapan dari bahasa Latin yang populer di lingkungan umat Katolik, Agere berarti berbuat/ melakukan, sementara contra berarti yang berlawanan. Artinya lakukanlah apa yang sebaliknya. Istilah ini banyak dipakai dalam asksese, yaitu segala bentuk tindakan mengekang diri, yang umum dilakukan di sebuah biara. Tujuan utamanya selaras dengan tujuan dalam latihan yaitu melepaskan diri dari kelekatan, sehingga dapat lebih siap sedia menghadapi tantangan. Praktik yang sama terjadi di bermacam tradisi

 

E.     Menerobos rasa nyaman

Tujuan: menyadari batas diri yang lebih jauh

 

Latihan: sesekali, jika terdapat kesempatan, pilihlah yang tidak nyaman

 

F.      Take a walk

Tujuan: menyadari batas diri yang lebih jauh

 

Latihan: buatlah kesepakatan, dalam 1 hari ini, akan menempuh jarak 100 – 1000 km bukan dengan moda transportasi, melainkan dengan berjalan kaki

 

G.    Aku bisa sendiri

Tujuan: menyadari otentisitas diri

 

Latihan: sesekali, habiskan waktu sendiri, melakukan sesuatu sendiri

 

H.    Menerima kegagalan

Tujuan: menyadari batas terjauh dari diri

 

Latihan: ketika mengalami kegagalan, ambilah waktu khusus untuk menyadarinya secara rutin   

 

I.        Meditasi: combating authomatic thoughts

Tujuan: mengenali kelekatan diri

 

Latihan: ambil waktu khusus, 30 menit -1 jam untuk memfokuskan pikiran pada hal yang menghambat kesuksesan

Life is in atension so do more, be more

Menanam benih sukses:

A.    Mengenali prioritas dalam hidup

Tujuan:  menyadari nilai dalam kehidupan

 

Latihan: luangkanlah waktu untuk menimbang prioritas dalam kehidupan di antara 9 dimensi kehidupan manusia

 

Ke 9 dimensi:

1.      Emotional: pemenuhan perasaan dan afeksi, kebutuhan untuk merasa disayangi, merasa diterima

 

2.      Career: pemenuhan pencapaian profesional, kebutuhan penghargaan atas karya

 

3.      Social: kebutuhan penerimaan dan rasa percaya di kelompok pertemanan atau grup sosial lainnya

 

4.      Spiritual: pemenuhan kebutuhan akan keseimabgan dan harmoni terhadap hal transendental, yang permanen

 

5.      Physical; pemenuhan kebutuhan akan kesehatan, gizi, kebugaran

 

6.      Financial; pemenuhan kebuthan yang berkaitan dengan uang, berupa tabungan, anggaran

 

7.      Intellectual: pemenuhan kebuthan akan informasi

 

8.      Creative: pemenuhan kebuthan akan seni dan budaya

 

9.      Environmental: pemenuhan kebutuhan untuk selalu terhubung dengan lingkungan alam

 

B.     Menemukan tujuan hidup

Tujuan: menyadari apa yang hendak di capai dalam kehidupan ini

 

Latihan: luangkan waktu untuk menemukan setidaknya 1 – 3 tujuan dalam kehidupan

 

C.     Kesadaran akan tujuan di segala aktivitas

Tujuan; memiliki sense of purpose

 

Latihan: tempelkan kata purpose pada meja kerja, setiap kali perhatian tertuju pada kata, bangunlah kesadaran dan resapi apa yang saat ini dilakukan dan sadari tujuan aktivitas

 

Frustasi berasal dari kata Latin frusta

 

D.    Membedakan sarana  dan tujuan

Tujuan: mencermati perbedaan antara sarana dan tujuan, supaya tidak terjebak, menganggap sarana sebagai tujuan utama

 

Latihan: ketika hendak melakukan sesuatu, temukanlah minimal 2 alternatif solusi, dan pilihkan yang paling efisien dan tepat

 

E.     Menyadari amanah

Tujuan: menyadari kehadiran orang di belakang perjuangan

 

Latihan: setiap mengawali hari, hadirkan orang istimewa, yang memotiviasi

 

F.      Membaca beberapa kesaksian

Tujuan: menerima inspirasi dari pengalaman orang lain

 

Latihan: ambillah suatu bacaan atau kesaksian, dan bacalah di saat senggang. Resapi poin dalam pengalaman, dan ambil manfaat untuk diri sendiri

 

Pekerjaan akan mengisi bagian besar dalam hidup, dan satunya cara untuk sungguh puas adalah melakukan apa yang dipercaya sebagai kerja yang baik. Hati akan tahu kapan akan menemukan. Pekerjaan itu akan terus membaik seiring dengan berjalannya waktu. Jadi terulah mencari hingga kau dapat jangan berpuas diri

 

Sebelum usia 20 jadilah murid yang baik. Ketika berdagang, carilah pengalaman. Sebelum usia 30 maganglah pada seseorang. Sebelum usia 30 bukanlah perusahaan mana yang harus didatangi, tapi siapa bos yang diikuti, sebelum usia 30 – 40 harus berpikir secara jernih dan mandiri, jika ingin menjadi seorang enterprenur. Namun ketika usia 50 – 60 bekerja untuk orang muda. Karena orang muda bisa mengerjakan sesuatu lebih baik. Ketika menginjak usia 60, nikmat waktu. 25 tahun akan membuat cukup banyak kesalahan dan mengalami jatuh bangkit

 

Yang menetukan kesuksesan adalah rasa sakit

 

Pain is temporary, quitting lasts forever ( rasa sakit itu hanya sementara, tapi menyerah akan terasa selamanya)

 

Seiring dengan perkembangan, akan mendapati perubahan definisi sukses. Menjalani hidup dengan integritas dan tidak menyerah pada tekanan sosial untuk mencoba menjadi sesuatu yang bukan diri sendiri, menjalani hidup sebagai pribadi yang jujur dan penuh kasih, berkontribusi dalam beberapa cara

 

G.    Deliberasi, ketika menghadapi pilihan yang sulit

Tujuan: menimbang secara bijaksana ketika menghadapi pilihan yang sulit (dilema)

 

Latihan: buatlah tabel pro dan kontra dan resapi dalam setiap pilihan yang tersaji

 

Deliberasi berarti menimbang diantara 2 piluhan

 

H.    Ketika memutuskan akan pindah

Tujuan: menyadari faktor dalam diri, baik yang memberatkan atau melepaskan

 

Latihan: luangkan waktu khusus untuk meneliti hal yang memberatkan untuk pindah, dan yang melepaskan (menyegarakan) untuk pindah

 

I.        Menghilangkan kebiasaan buruk

Tujuan: menjadi lebih baik dari hari ke hari

 

Latihan: memeriksa diri, dan menghilangkan kebiasaan buruk secara teliti dan seksama

 

Chad Meng Tan adalah seorang pegawai di Google Inc. Ia adalah salah satu yang menginisiasi sebuah program di perusahaan tersebut, yaitu Search Inside Yourself, inilah sebuah program semacam kegiatan ekskul di Google Inc yang memfokuskan pada program mindfullness. Program berfokus pada 3 hal: attention training (latihan menaruh perhatian), self knowledge and self mastery (pengenalan dan penguasaan diri), dan creating useful mental habits (menciptakan kebiasaan mental yang berguna). Chad menemukan adanya korelasi yang sangat kentara yaitu mereka yang mengikuti program ini, dapat berkontribusi secara lebih baik dan selaras dengan perusahaan. Dengan berlatih mindfullness, kepekaan akan lingkungan, kecerdasan emosional interpesonal, dan kesadaran akan nilai dalam pekerjaan menjadi sangat besar

 

Mindfulness bersama tim kerja:

A.    Morning briefing

Tujuan: saling memahami satu sama lain

 

Latihan: luangkan waktu sekitar 10 – 30 menit, pada pagi hari sebelum memulai pekerjaan, untuk berharap pengalaman atau info

 

B.     2 menit sebelum rapat

Tujuan: menyadari proses masing – masing sehingga siap mengutarakan aspirasi

 

Latihan luangkanlah 2 menit sebelum rapat untuk hening. Dalam kesempatan itu, setiap orang diajak untuk mempersiapkan diri, meninggalkan problem dan kegusaran, dan siap memberi aspirasi

 

C.     Budaya mendengarkan

Tujuan: membentuk pribadi yang sabar dan tenang

 

Latihan: buatlah kesepakatan untuk selalu diam, dan mendengarkan ketika orang lain berbicara di setiap rapat/ kesempatan resmi

 

D.    Membuat jurnal perusahaan

Tujuan: menyadarri arah dan atmosfer perusahaan, dan menumbuhkan rasa memiliki perusahaan

 

Latihan: secara bergiliran, setiap orang harus menulis jurnal tentang apa yang terjadi pada hari itu di perusahan. Berikan waktu khusus untuk orang yang kebetulan mendapat giliran menulis

 

E.     Memperkuat sense of belonging

Tujuan: menumbuhkan kesadaran bahwa setiap orang adalah bagian tak terpisahkan dari sebuah perusahaan

 

Latihan: mengingat momen pribadi masing – masing karyawan, dan memberi perhatian

 

Sense of belonging adalah perasaan dimiliki/ menjadi bagian dari sebuah komunitas (perusahaan/keluarga)

 

F.      Evaluasi bersama

Tujuan: mengajak setiap orang berpikir tentang perusahaan

 

Latihan: luangkan secara periodik, sewaktu untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan

 

G.    Pot Luck

Tujuan: mengapresiasi kontribusi dan inisiatif unik masing – masing anggota tim

 

Latihan: buatlah pesta makan bersama pada 1 hari dimana masing – masing orang harus membawa makanan untuk dihidangkan dan disantap bersama             

 

Pesta pot luck adalah semua jamuan dimana hidangannya merupakan hasil sumbangan dari masing – masing orang

 

The John Whitmore Model digunakan untuk menentukan apakah tujuan hidup telah tepat, ada 14 hal yang perlu jadi pertimbangan, ada 3 bagian yaitu pure, smart, dan clear

 

The conflict resolution model dipergunakan untuk mengevaluasi reaksi ketika berhadapan dengan sebuah konflik, baik itu interpersonal, maupun dengan sebuah kejadian. Ada 2 kategori reaksi: emotional reaction (reaksi emosional), dan rational reaction (reaksi rasional). Reaksi emosional meliputi flight (melarikan diri, fight bertempur), atau give up (menyerah). Sementara reaksi rasional meliputi: evade responbility (melimpahkan/ mendelegasikan tanggung jawab pada orang lain), compromse (berkompromi terhadap tuntutan pihak lawan), reach a consensus (memperoleh kesepakatan/titik terang yang paling ideal)

 

Kritik: constructive: no, because ( negative), yes and (positif)

            Destructive: no (negatif), yes but (positif)