Mindfullness
erat kaitannya dengan buddhisme. Antusiasme pada praktik spiritualitas Timur
pada beberapa dekade yang lalu, turut menyemarakkan gerakan ini (walaupun
praktik yang serupa dipupuk dan dirawat di hampir setiap agama. Sekarang
Mindfullness identik dengan peruaahaan besar dan maju. Pada Februari 2014,
Majalah Time menampilkan artikel khusus berjudul Mindful Revolution. Reprotase
spesial karangan Jurnalis, Kate Pickert menyebutkan beberapa gerakan dan
praktik Mindfullness di pusat teknologi di Silicon Valley, Perusahaan seperti
Facebook dan Google misalnya merupakan 2 contoh perusahaan yang menjalankan
program. Di Silicon Valley,
diselenggarakan pertemuan tahunan terkait dengan mindfulness, bertajuk wisdom
2.0. para praktisi MBSR (Mindulness Based Stress Reduction), sebuah pendekatan
yang diciptakan oleh John Kabat Zin, yang telah mencapai lebih dari 1000 orang
di 30 negara, di seluruh dunia.
Apa
Relevansi mindfulness> dengan mejadi sadar, akan menemukan cara untuk
menikmati hidup dengan lebih bahagia, tanpa tersesat dalam kekalutan akan masa
llau, atau kegelisahan pada masa depan, yang di miliki adalah detik saat ini,
yang harus dijalani secara selaras yaitu dengan senantiasa terjaga (aware),
menaruh perhatian (paying atention), dan mengingat (remember).
Kesuksesan
merupakan sebuah cita universal dan kesadaran diperlukan supaya dapat melihat
apa yang menjadi tujuan hidup. Kesuksesan tidak lain adalah buah dari keputusan
yang di ambil
Everything
is created tiwce, first in the mind and then in reality (segala hal tercipta
dua kali, pertama di dalam benak dan kemudian di dalam kenyataan
Tercatat
sebuah aktivitas di Yunani kuno yang disebut tehoria, yang berarti aktivitas
mengalami/ mengamati, untuk kemudian dipahami oleh kesadaran, sehingga mampu mendekatkan
diri pada kebenaran/ kesejatian. Filsuf Yunani, mulai dari Pythagoras,
Heraclitus, dan Plato menuliskan tentang pentingnya kebiasaan tersebut, Plato
bahkan menjganjurkan supaya setiap orang melakukannya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya, sehingga semakin mendekati kondisi ideal. Praktik tersebut
di rawat melalui para mistikus Kristiani, yahudi, dan Muslim (Sufi), yaitu
orang yang mendedikasikan hidupnya untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Bentuk
praktik kontemplasi yang mereka hayit memberikan sumbangan yang sangat besar
pada pemahaman mengenai mindfullness
Pada
1950 Maharishi Mahesh Yogi mengenalkan Trancendental Mediation ke California,
pendekatan Mindfullness terus berkembang dan menjadi bagian dari psikoterapi,
Gestalkt therapy yang dikembangkan oleh Fritz Perls (1893 – 1970) menggunakan
mindfullness. Hakomi Therapy yang dikembangkan oleh Ron Kurtz pada 1970, serta
Dialectial Behavior Theraphy yang dikembangkan oleh Marsha M Linehan
Mindfullness
berasal dari kata India kuno, Sati. Sati memiliki 3 makna, yaitu kesadaran
(awarenss), perhatian (attention), dan mengingat (remembering), Sati merupakan
jantung dari seluruh tradisi Buddhis, sebab hanya melalui Sati, seluruh jalan
spritiual dapat terlaksana
Manfaat:
A. Kesadaran
akan saat ini
Mindfullness
berarti kesadaran akan momen sekarang. Orang yang sadar berarti sungguh hadir
pada sekarang, dan siap menerika segalanya apa adanya,
B. Jendela
hati
Orang
yang tidak mampu menyadari bahwa yang berharga adalah saat ini, realitas yang
dihadapi, sebaliknya terdorong oleh keinginan untuk mendapat predikat dan orang
menjadi tidak sadar, bahwa melewatkan perjalanan hidupnya dengan sia – sia.
Kesadaran saat ini diawali oleh
kemauan untuk membuka jendela hati
C. Ingatan
yang baik
Ingatan
yang baik akan segala hal terkait diri, kehidupan, hal yang berharga dalam
kehidupan dan semacamnya, akan membuat menjalani kehidupan dengan baik. Dengan
mempraktikkan mindfullness, emmiliki kesempatan untuk terus mengumpulkan
kembali (recollecting) segenap pengalaman dan nilai yang perlu dipegang, akan
menyemangati dalam setiap langkah, dimana berada.
D. Forgetfullness
Thich
Nhat Hanh berkata hidup dalam kelupaan berarti tersesat dalam masa lalu atau
masa depan, dikuasai oleh kemarahan, ketakutan, dan kebencian, hingga tidak
siap untuk memasuki indahnya kehidupan (kingdom of God)
E.
Hidup dalam keseimbangan
Dalam
dunia modern, manusia sering dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian emosi dan
kognisi. Emosi meliputi kemampuan olah rasa (sedih, gembira, riang, curiga).
Sementara kognisi meliputi kemampuan olah pikir (logika, keputusan benar –
salah). Kedua hal memengaruhi tindakan. Ketika yang satu mendominasi dan
meminggirkan yang lain, berakibat tidak baik. Letak mindfullness berfungsi
untuk membuat bisa berkonsentrasi, dan mengetahui dan menimbang keadaan, dan
menilai sebuah tindakan
Mindfullness
memungkinkan untuk mencermati. Mencatat kondisi jiawa saat ini dan memberikan
tindakan/reaksi yang proporsional. Ukuran keseimbangan semakin lama akan
semakin dikenali melalui mindfulness
F. Memberi
respons yang proporsional
Dalam
hubungan sosial, keseimbangan jiwa merupakan modal yang sangat berguna.
Mindfulness berperan besar untuk menajamkan kecerdasan emosional. Kecerdasan
emosional adalah kemampuan menalar gejala perasaan untuk memberikan reaksi atau
respons yang paling tepat. Charles Darwin menegarai kemampuan secara ilmiah. Ia
menilai kecerdasan, emosional, diwariskan secara turun temurun, sebagai sebuah
keterampilan yang menunjuang survival manusia, yang awalnya dibutuhkan oleh
nenek moyang ketika berhadapan dengan hewan buas/buruan. Bagian otak yang
bernama hippocampus, menakar kondisi emosi hewan (sangat marah, atau cukup
tenang) , untuk menentukan reaksi yang paling tepat, yaitu harus melarikan diri
(flight) atau menghadapi (fight)
G. Pribadi
yang memberi perhatian penuh
Dengan
mindfulness setiap hari akan terjaga, dan hadir secara penuh dalam setiap
momen, sehingga mampu mengamati dan melihat secara detail setiap bagian dari
waktu yang terlewatkan. Ketika mempraktikkan mindfulness, akan memperoleh
ketenangan, sehingga bisa melihat segalanya dengan lebih jernih. Semakin
tenang, semakin banyak detail yang bisa disadari
we
need silence to be able to touch souls (kita memerlukan keheningan supaya mmapu
menyentuh jiwa)
H. Generasi
Menunduk
Generasi
menunduk adalah sebutan untuk mereka yang tidak bisa lepas dari ponse, karena
tidak ingin ketinggalan update berita, kecenderungan semacam ini membuat mereka
tercerai dari lingkungannya, tidak memberi perhatian terhadap hal di sekitar,
dan terlebih lagi, perhatiannya cenderung terombang – ambing oleh impuls yang
sifatnya dangkal dan sementara.
John
Kabat Zinn, orang pertama yang mengembangkan mindfulness sebagai cara terapi,
memberi beberapa catatan. Menurutnya praktik mindfulness mensyaratkan setiap orang
untuk menaruh perhatian dengan cara yang spesifik, yaitu dengan memperhatikan
saat ini dan memperhatikan tanpa perlu reaktif, tak tergesa menilai, dan dengan
terbuka. Petunjuk dari Dr Jon Kabat – Zinn dapat dijabarkan:
1. Menaruh
perhatian. Untuk menjadi sadar, harus menaruh perhatian pada apapun yang
dipilih
2. Saat
ini. Saat ini merupakan realitas saat ini dans ekarang, dimana perlu menyadari
hal seperti adanya, pengalaman perlu di resapi seperti adanya
3. Tanpa
perlu reaktif. Biasanya ketika mengalami sesuatu, secara otomatis bereaksi,
seturut kebiasaan lama, mindfulness mengajak untuk tidak bereaksi, tapi memberi
respons, sebab respons sifatnya lebih sadar dan terkontrol
4. Menaruh
perhatian. Menjadi sadar, harus menaruh perhatian pada hal apapun yang dipilih
5. Tidak
menilai. Mindfulness melatih untuk tidak tergoda menilai sebuah pengalaman
secara langsung/ gegabah sebagai sesuatu yang baik/ buruk, diajak untuk
merasakan dan mencerna lebih dahulu
6. Terbuka.
Mindfulness melatih hati untuk terbyja, dan menerima segala bentuk perasaan dan
pengalaman
I.
Gejala orang yang tidak sadar
Kegagalan
atau kekuranglancaran dalam kehidupan sangat mungkin diukur dari kualitas
kesadaran seseorang terhadap diri dan kehidupannya.
1. Bosan
2. Mudah
marah
3. Pelupa
4. Kecanduan
5. Luka
batin
6. Mudah
tegang
Mindfullness
memandu dalam 2 cara: lewat mindfulness, akan senantiasa sadar akan apa yang
ingin diraih, setelah mengerti apa yang di mau, mindfulness membantu untuk
mewujudkan apa yang diinginkan. Mindfulness mejaga konsentrasi untuk meraih
tujuan, dengan kata lain, defisini kesuksesan yang paling komplit adalah meraih
apa yang diinginkan
Kebahagiaan
serting disempitkan pada hal yang sesaat dan ada di luar diri. Kebahagiaan
adalah memiliki segalanya saat ini, kondisi dimana sadar sepenuhnya dan memberi
perhatian sepenuhnya pada apa yang terjadi saat ini
Mindfullness
tidak mengajak untuk menjadi mediokret. Medioret adalah orang dengan sengaja
membatasi diri, tidak mau berkembang, dengan alasan kondisinya sudah nyaman.
Kesuksesan seseorang berkaitan erat dengan sense of purpose (kepekaan seseorang
terhadap tujuan dari segala sesuatu, termasuk di dalamnya adalah tujuan hidup
dan tujuan melakukan sesuatu di saat ini. Semakin orang sadar akan tujuan
tindakannya, semakin ia mampu melakukan yang terbaik. Kesuksesan dinilai dari
tujuan pribadi yang dipasang. Kesuksesan bersifat subjektif, sebab masing orang
memiliki kesadaran masing – masing. Setiap orang memiliki tujuan hidup
Sartre
seorang filsuf yang membawa emangat eksistensialisme, memberi banyak insight
tentang kemanusiaan. Bagianya ada perbedaan mendasar, antara manusia dengan
benda mati, seperti batu, misalnya keduanya sama ada di Bumi, namun terdapat
potensi kemanusiaan yang membedakannya
Surrender
to what is. Let go of what was, have faith in what will be (berserah pada apa
yang ada, ikhlaskan apa yang telah terjadi. Percaya pada apa yang akan terjadi.
Dalam kehidupan ada 2 kenyataan, kenyataan pertama adalah bahwa hidup dibatasi,
ada batas terhadap kesehatan, kemampuan, usia, dan sekian batasan lain.
Keterbatasan membuat sadar bahwa misi perlu diperjuangkan. Kenyataan kedua
bahwa dalam merealisasikan proyek kehidupan, jalan tidak mulus
Keadaan
yang membuat tidak sukses:
A. Tidak
mengenal diri
B. Sambalewa
(santai)
C. Terikat
masa lalu
D. Serba
tergesa
E. Tidak
fokus (mereka tidak fokus disebabkan tujuan yang bersangkutan dengan distraksi)
Syarat
keputusan yang baik:
A. Diambil
dalam kondisi dasar
B. Diambil
dengan kesadaran akan nilai dan tujuan hidup
C. Diakibatkan
dalam kondisi stabil
D. Diambil
dalam kondisi lepas bebas
E. Dihasilkan
dengan mempertimbangkan untung dan rugi masing pilihan
F. Keputusan
membuat merasa lega dan bahagia
Hal
atau benda yang perlu dipersiapkan untuk mendukung mindfullness:
A. Waktu
khusus
B. Tempat
khusus
C. Buku
jurnal
D. Lagu
pendukung
E. Beginner
mind. Istilah yang dicetuskan oleh Suzuki Roshi, seorang master Zen yang
kemudian di formulasikan oleh kabat Zin. Tempatkan diri sebagai seorang yang
terbuka, apresiatif, dan menerima segala kemungkinan
F. Displin
G. Non
judging
H. Memberi
perhatian
Mindfullness
isn’t different difficult. We just need to remember to do it (mawas diri
tidaklah sukar. Kita hanya perlu ingat untuk melakukannya)
I.
Journaling adaah tulisan berkala, mengenai
pengalaman. Dalam hal ini jurnal mindfullness merupakan catatan mengenai
pengalaman dalam melatih kesadaran. Manfaat menulis jurnal:
-
Mengabadikan temuan ketika melakukan
latihan, apapun. Kelak akan dibaca, mengingat apa yang telah dirasakan pada
suatu masa
-
Memungkinkan untuk melakukan evaluasi
dengan lebih akurat. Ketika melakukan kekeliruan, bisa mengecek kondisi batin
ketika membuat keputusan, bisa mengevaluasi kondisi batin melalui catatan di
jurnal
-
Melatih kesabaran dan ketekunan. Menulis
adalah sesuatu hal yang menantang di zaman ini, karena membutuhkan upaya lebih,
di saat orang terlampau biasa menulis secara pendek via sms, atau status media
sosial
Kesadaran
yang membuat bersyukur:
A. Kesadaran
dalam bernapas
Tujuan:
mendapatkan ketenangan, kedamaian, kesadaran penuh, dan konsentrasi
Latihan:
sisihkan waktu 5 – 10 menit, untuk mengambil napas secara berirama, misalnya
menarik napas dalam 3 hitungan, dan membuang napas dalam 3 hitungan. Sisipkan
kesadaran dalam setiap tarikan/ buangan napas
B. Berjalan
dengan tenang
Tujuan:
mendapatkan ketenangan, kedamaian, kesadaran penuh dan konsentrasi
Latihan:
ketika tersedia kesempatan, berjalanlah dengan pelan. Hayati setiap langkah
demi langkah sambil bernapas sesuai irama
C. Leave
No Trace (tinggalkan dalam keadaan sedia kala)
Tujuan;
melatih kepekaan dan kesadaran terhadap segala benda pribadi
Latihan:
meninggalkan tempat atau ruangan pribadi dalam keadaan sedia kala
Dalam
simbol zen sering digambarkan figur kura, kura merupakan simbol kepekaan dan
kesadaran untuk tidak meninggalkan jejak apapun, ekornya menghapus nyaris
seluruh jejak yang di cetak oleh langkah kaki
D. Filler
Words (menyadari kata tak perlu)
Tujuan;
mengenali perasaan diri
Latihan:
mencermati penggunaan filter words, menyadari alasan di balik penggunaan dan
berusaha menghilangkan kebiasaan
Filler
words adalah kata yang dipakai saat berbicara dan tidak menambahi makna apapun,
dalam bahasa Indonesia, filler words memiliki bentuk brrmacam, mulai dari umm,
jadi, kayak, sebenarnya atau daripada, dan macam lagi
E. Amati
tangan
Tujuan:
mengapresiasi diri, menyadari gerak dan aktivitas selama ini
Latihan:
mengamati kesibukan tangan, memperhatikan segala hal yang terjadi dengan tangan
F. Makan
dengan tenang
Tujuan:
menyadari kenikmatan momen makan
Latihan:
ketika makan, cobalah untuk tidak melakukan hal lain, menyambi chatting, membuka
koran, ngobrol, dan lain sebagainya, makan dengan konsentrasi pada makanan
G. Berterima
kasih pada seseorang
Tujuan:
menyadari peran orang lain setiap hari
Latihan:
setiap hari, pikirkanlah seseorang atau perhatikanlah seseorang di sekitar,
baik itu yang dekat maupun yang saat itu sedang ada di sekitar, perhatikan
makna kehadiran mereka, dan berikan ucapan terima kasih padanya
H. Pemeriksaan
batin
Tujuan;
memperoleh kesadaran penuh tentang apa yang dilakukan setiap harinya
Latihan:
miliki buku khusus atau file dokumen di komputer untuk menuliskan apa yang
sudah dilakukan, apa yang sedang dilakukan, dan apa yang akan dilakukan,
lakukan setiap hari pada waktu tertentu
Socrates
pernah berkata hidup yang tidak pernah dikaji, bukanlah hidup yang pantas di jalani
I.
Dengarkan sekitar
Tujuan:
menyadari, menikmati, dan mengapresiasi lingkungan di sekitar saat ini
Latihan:
berhenti sejenak dari aktivitas saat ini, lalu dengarkanlah setiap hal di
sekitar, berusaha untuk memperhatikan dan mengapresiasinya
J. Pandang
sekitar
Tujuan:
menyadari, menikmati, dan mengapresiasi lingkungan di sekitar saat ini
Latihan:
berhentilah sejenak dari aktvitas saat ini, lalu sapukan pandangan ke setiap ke
setiap hal di sekitar. Berusahalah untuk memperhatikan dan mengapresiasinya
K. Ketika
menunggu
Tujuan:
menyadari diri
Latihan:
setiap hari sedang menunggu sesuatu atau ada dalam sebuah antrean, tenanglah
dan manfaatkan waktu untuk menyadari diri dan sekeliling
L. Berpuasa
media
Tujuan:
menyadari dunia nyata di sekitar
Latihan:
untuk 3 – 12 jam, matikan ponsel dan segala akses media. Luangkan waktu yang
dimiliki dengan hal yang nyata
M. Sadari
postur
Tujuan:
menyadari diri dan tubuh
Latihan:
ketika sedang beraktivitas, setiap kali sadar, cobalah untuk mengamati postur.
Llau, secara perlahan, perbaiki postur
N. Ubah
kebiasaan
Tujuan:
menyadari dan menaruh perhatian terhadap detail kebiasaan diri
Latihan;
setiap periode tertentu, ubahlah kebiasaan tubuh. Misalnya gunakanlah tangan
kiri untuk menggosok gigi, pakailah arloji di tangan kanan, atau menulislah
dengan tangan kri, rasakan dan evaluasilah
O. Bermeditasi
Tujuan:
menyadari diri dan hidup
Latihan;
luangkan waktu, 30 menit atau 1 jam untuk bermeditasi. Rasakan dan nikmati
momen meditasi ini dengan sebaiknya
Availability
merupakan kesiapsediaan, orang yang memiliki karakter yang siap sedia, adalah
mereka yang siap menerima kenyataan apa adanya, dan siap untuk membuat
keputusan yang terbaik
Latihan
availability dilakukan dengan berlatih melepaskan diri dari segala kelekatan
(attachment). Dalam bahasa spiritual, langkah ini disebuat sebagai detachment
The
art of war teaches us to rely not on the likelihood of the enemy’s not coming,
but on our own readiness to receive him ( seni perang mengajarkan kita untuk
tidak bergantung pada kemungkinan musuh tidak datang, tapi pada kesiapan kita
menghadapi musuh)
A. Aku
bisa meninggal esok hari
Tujuan: menyadari
kefanaan waktu, sekaligus berharganya diri
Latihan: luangkan waktu
untuk merenungkan tentang kenyataan yang tak dapat disangkal, bahwa esok hari,
bisa meninggal, rasakan dalam hati, bahwa hidup berharga
Heidegger, seorang filsuf
Jerman, membahasakan realitas hakikat manusia sebagai organisasi yang
menyongsong kematian (sein zum tode)
B. Nasib
baik, nasib buruk
Tujuan: menyadari adanya
persepsi di balik setiap kejadian, dan mengontrol persepsi diri sendiri
Latihan: luangkan waktu
untuk menyadari reaksi terhadap suatu kejadian buruk/ baik yang sedang dialami.
Pahami bahwa baik dan buruk merupakan hasil dari persepsi dan bukannya kenyataan
C. Menunda
kesuksesan
Tujuan: menyadari batas
diri yang lebih jauh
Latihan: menunda
kebiasaan yang menyenangkan, misalnya makan, santapan penutup (dessert), main
game
D. Agere
Contra
Tujuan: menyadari batas
diri yang lebih jauh
Latihan: sesekali,
buatlah permainan berikut: setiap kali terpikir sesuatu hal yang sangat
menyenangkan, lakukanlah yang sebaliknya, lawanlah keinginan dengan melakukan
hal yang sebaliknya
Agere Contra merupakan
ungkapan dari bahasa Latin yang populer di lingkungan umat Katolik, Agere
berarti berbuat/ melakukan, sementara contra berarti yang berlawanan. Artinya lakukanlah
apa yang sebaliknya. Istilah ini banyak dipakai dalam asksese, yaitu segala
bentuk tindakan mengekang diri, yang umum dilakukan di sebuah biara. Tujuan utamanya
selaras dengan tujuan dalam latihan yaitu melepaskan diri dari kelekatan,
sehingga dapat lebih siap sedia menghadapi tantangan. Praktik yang sama terjadi
di bermacam tradisi
E. Menerobos
rasa nyaman
Tujuan: menyadari batas
diri yang lebih jauh
Latihan: sesekali, jika
terdapat kesempatan, pilihlah yang tidak nyaman
F. Take
a walk
Tujuan: menyadari batas
diri yang lebih jauh
Latihan: buatlah
kesepakatan, dalam 1 hari ini, akan menempuh jarak 100 – 1000 km bukan dengan
moda transportasi, melainkan dengan berjalan kaki
G. Aku
bisa sendiri
Tujuan: menyadari
otentisitas diri
Latihan: sesekali,
habiskan waktu sendiri, melakukan sesuatu sendiri
H. Menerima
kegagalan
Tujuan: menyadari batas
terjauh dari diri
Latihan: ketika mengalami
kegagalan, ambilah waktu khusus untuk menyadarinya secara rutin
I.
Meditasi: combating authomatic thoughts
Tujuan: mengenali
kelekatan diri
Latihan: ambil waktu khusus, 30 menit
-1 jam untuk memfokuskan pikiran pada hal yang menghambat kesuksesan
Life
is in atension so do more, be more
Menanam
benih sukses:
A. Mengenali
prioritas dalam hidup
Tujuan: menyadari nilai dalam kehidupan
Latihan:
luangkanlah waktu untuk menimbang prioritas dalam kehidupan di antara 9 dimensi
kehidupan manusia
Ke
9 dimensi:
1. Emotional:
pemenuhan perasaan dan afeksi, kebutuhan untuk merasa disayangi, merasa
diterima
2. Career:
pemenuhan pencapaian profesional, kebutuhan penghargaan atas karya
3. Social:
kebutuhan penerimaan dan rasa percaya di kelompok pertemanan atau grup sosial
lainnya
4. Spiritual:
pemenuhan kebutuhan akan keseimabgan dan harmoni terhadap hal transendental,
yang permanen
5. Physical;
pemenuhan kebutuhan akan kesehatan, gizi, kebugaran
6. Financial;
pemenuhan kebuthan yang berkaitan dengan uang, berupa tabungan, anggaran
7. Intellectual:
pemenuhan kebuthan akan informasi
8. Creative:
pemenuhan kebuthan akan seni dan budaya
9. Environmental:
pemenuhan kebutuhan untuk selalu terhubung dengan lingkungan alam
B. Menemukan
tujuan hidup
Tujuan:
menyadari apa yang hendak di capai dalam kehidupan ini
Latihan:
luangkan waktu untuk menemukan setidaknya 1 – 3 tujuan dalam kehidupan
C. Kesadaran
akan tujuan di segala aktivitas
Tujuan;
memiliki sense of purpose
Latihan:
tempelkan kata purpose pada meja kerja, setiap kali perhatian tertuju pada
kata, bangunlah kesadaran dan resapi apa yang saat ini dilakukan dan sadari
tujuan aktivitas
Frustasi
berasal dari kata Latin frusta
D. Membedakan
sarana dan tujuan
Tujuan:
mencermati perbedaan antara sarana dan tujuan, supaya tidak terjebak,
menganggap sarana sebagai tujuan utama
Latihan:
ketika hendak melakukan sesuatu, temukanlah minimal 2 alternatif solusi, dan
pilihkan yang paling efisien dan tepat
E. Menyadari
amanah
Tujuan:
menyadari kehadiran orang di belakang perjuangan
Latihan:
setiap mengawali hari, hadirkan orang istimewa, yang memotiviasi
F. Membaca
beberapa kesaksian
Tujuan:
menerima inspirasi dari pengalaman orang lain
Latihan:
ambillah suatu bacaan atau kesaksian, dan bacalah di saat senggang. Resapi poin
dalam pengalaman, dan ambil manfaat untuk diri sendiri
Pekerjaan
akan mengisi bagian besar dalam hidup, dan satunya cara untuk sungguh puas
adalah melakukan apa yang dipercaya sebagai kerja yang baik. Hati akan tahu
kapan akan menemukan. Pekerjaan itu akan terus membaik seiring dengan
berjalannya waktu. Jadi terulah mencari hingga kau dapat jangan berpuas diri
Sebelum
usia 20 jadilah murid yang baik. Ketika berdagang, carilah pengalaman. Sebelum
usia 30 maganglah pada seseorang. Sebelum usia 30 bukanlah perusahaan mana yang
harus didatangi, tapi siapa bos yang diikuti, sebelum usia 30 – 40 harus
berpikir secara jernih dan mandiri, jika ingin menjadi seorang enterprenur. Namun
ketika usia 50 – 60 bekerja untuk orang muda. Karena orang muda bisa
mengerjakan sesuatu lebih baik. Ketika menginjak usia 60, nikmat waktu. 25
tahun akan membuat cukup banyak kesalahan dan mengalami jatuh bangkit
Yang
menetukan kesuksesan adalah rasa sakit
Pain
is temporary, quitting lasts forever ( rasa sakit itu hanya sementara, tapi
menyerah akan terasa selamanya)
Seiring
dengan perkembangan, akan mendapati perubahan definisi sukses. Menjalani hidup
dengan integritas dan tidak menyerah pada tekanan sosial untuk mencoba menjadi
sesuatu yang bukan diri sendiri, menjalani hidup sebagai pribadi yang jujur dan
penuh kasih, berkontribusi dalam beberapa cara
G. Deliberasi,
ketika menghadapi pilihan yang sulit
Tujuan:
menimbang secara bijaksana ketika menghadapi pilihan yang sulit (dilema)
Latihan:
buatlah tabel pro dan kontra dan resapi dalam setiap pilihan yang tersaji
Deliberasi
berarti menimbang diantara 2 piluhan
H. Ketika
memutuskan akan pindah
Tujuan:
menyadari faktor dalam diri, baik yang memberatkan atau melepaskan
Latihan:
luangkan waktu khusus untuk meneliti hal yang memberatkan untuk pindah, dan
yang melepaskan (menyegarakan) untuk pindah
I.
Menghilangkan kebiasaan buruk
Tujuan:
menjadi lebih baik dari hari ke hari
Latihan:
memeriksa diri, dan menghilangkan kebiasaan buruk secara teliti dan seksama
Chad
Meng Tan adalah seorang pegawai di Google Inc. Ia adalah salah satu yang
menginisiasi sebuah program di perusahaan tersebut, yaitu Search Inside
Yourself, inilah sebuah program semacam kegiatan ekskul di Google Inc yang
memfokuskan pada program mindfullness. Program berfokus pada 3 hal: attention
training (latihan menaruh perhatian), self knowledge and self mastery
(pengenalan dan penguasaan diri), dan creating useful mental habits
(menciptakan kebiasaan mental yang berguna). Chad menemukan adanya korelasi
yang sangat kentara yaitu mereka yang mengikuti program ini, dapat
berkontribusi secara lebih baik dan selaras dengan perusahaan. Dengan berlatih
mindfullness, kepekaan akan lingkungan, kecerdasan emosional interpesonal, dan
kesadaran akan nilai dalam pekerjaan menjadi sangat besar
Mindfulness
bersama tim kerja:
A. Morning
briefing
Tujuan:
saling memahami satu sama lain
Latihan:
luangkan waktu sekitar 10 – 30 menit, pada pagi hari sebelum memulai pekerjaan,
untuk berharap pengalaman atau info
B. 2
menit sebelum rapat
Tujuan:
menyadari proses masing – masing sehingga siap mengutarakan aspirasi
Latihan
luangkanlah 2 menit sebelum rapat untuk hening. Dalam kesempatan itu, setiap
orang diajak untuk mempersiapkan diri, meninggalkan problem dan kegusaran, dan
siap memberi aspirasi
C. Budaya
mendengarkan
Tujuan:
membentuk pribadi yang sabar dan tenang
Latihan:
buatlah kesepakatan untuk selalu diam, dan mendengarkan ketika orang lain
berbicara di setiap rapat/ kesempatan resmi
D. Membuat
jurnal perusahaan
Tujuan:
menyadarri arah dan atmosfer perusahaan, dan menumbuhkan rasa memiliki
perusahaan
Latihan:
secara bergiliran, setiap orang harus menulis jurnal tentang apa yang terjadi
pada hari itu di perusahan. Berikan waktu khusus untuk orang yang kebetulan
mendapat giliran menulis
E. Memperkuat
sense of belonging
Tujuan:
menumbuhkan kesadaran bahwa setiap orang adalah bagian tak terpisahkan dari
sebuah perusahaan
Latihan:
mengingat momen pribadi masing – masing karyawan, dan memberi perhatian
Sense
of belonging adalah perasaan dimiliki/ menjadi bagian dari sebuah komunitas
(perusahaan/keluarga)
F. Evaluasi
bersama
Tujuan:
mengajak setiap orang berpikir tentang perusahaan
Latihan:
luangkan secara periodik, sewaktu untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja
perusahaan
G. Pot
Luck
Tujuan:
mengapresiasi kontribusi dan inisiatif unik masing – masing anggota tim
Latihan:
buatlah pesta makan bersama pada 1 hari dimana masing – masing orang harus
membawa makanan untuk dihidangkan dan disantap bersama
Pesta
pot luck adalah semua jamuan dimana hidangannya merupakan hasil sumbangan dari
masing – masing orang
The
John Whitmore Model digunakan untuk menentukan apakah tujuan hidup telah tepat,
ada 14 hal yang perlu jadi pertimbangan, ada 3 bagian yaitu pure, smart, dan
clear
The
conflict resolution model dipergunakan untuk mengevaluasi reaksi ketika berhadapan
dengan sebuah konflik, baik itu interpersonal, maupun dengan sebuah kejadian. Ada
2 kategori reaksi: emotional reaction (reaksi emosional), dan rational reaction
(reaksi rasional). Reaksi emosional meliputi flight (melarikan diri, fight
bertempur), atau give up (menyerah). Sementara reaksi rasional meliputi: evade
responbility (melimpahkan/ mendelegasikan tanggung jawab pada orang lain),
compromse (berkompromi terhadap tuntutan pihak lawan), reach a consensus (memperoleh
kesepakatan/titik terang yang paling ideal)
Kritik:
constructive: no, because ( negative), yes and (positif)
Destructive: no (negatif), yes but
(positif)