Raib akan mencari kebenaran dengan mendatangi beberapa klan untuk mencari miss Selena dan didampingi dengan Seli dan Ali
Selasa, 17 Mei 2022
Jumat, 18 Februari 2022
Novel Mirai
Awan
putih menyelimuti langit Yokohama, menunjukkan salju bisa turun kapan saja.
Yokohama Prince Hotel yang ada di atas bukit telah lama dihancurkan, digantikan
deretan gedung apartemen baru, kereta di jalur Negishi berubah dari tipe E209
menjadi tipe E233
Kun
Oota berumur 4 tahun lebih 2 setengah bulan. Ibu Kun melahirkan lebih awal dari
perkiraan, nenek Kun datang dari kampung untuk membantu selama seminggu
sementara ibu Kun di rumah sakit, sementara ayah Kun sedikit demi sedikit mulai
mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan si bayi
Rumah
ini dibangun dengan kemiringan lahan. 5 ruangan dan taman tengah tersambung
satu dengan yang lainnya dengan kemiringan seperti anak tangga, sekitar semeter
ke bawah terdapat kamar tidur, lebih ke bawah lagi terdapat ruang tamu disusul
dengan dapur dan ruang makan di paling bawah, di balik pintu kaca dan turun
selangkah ke bawah, terbentang halaman tempat pohon kecil berdiri selangkah
dari sana ada ruang bermain anak, beda ketinggian satu meter menjadi pemisah
dari masing ruangan, jika sedang dikamar tidur, pemandangan ke bawah ke ruang
bermain terlihat, rumah ini tak memiliki dinding, pemisah yang umum ada rumah
kebanyakan, tapi itu membuat nenek tak nyaman, teras depan rumah terletak
beberapa anak tangga di bawah halaman, teras depan hanya berupa pintu kayu
tebal tanpa area melepas sepatu seperti layaknya rumah Jepang, aturannya sepatu
tidak dilepaskan disini, melainkan di atas keset yang ada di depan pintu kaca
selepas melewati halaman, dan peraturan itu sangat menganggu nenek, perancang
rumah itu adalah ayah Kun yang merupakan seorang arsitek
Rumput
tumbuh di tanah berbentuk kotak di tengahnya berdiri pohon ek, pohon ek itu
adalah jenis pohon ek daun bambu
Kun
mempunyai adik perempuan
Salah
satu alasan tidak memasang dinding penyekat adalah untuk memanfaatkan cahaya
dan aliran udara
Pintu
teras yang terbuat dari kayu alami berasal dari rumah lama, yang dipasang
kembali dirumah baru, selain genting
oranye yang khas, ada tripleks yang digunakan sebagai pintu kabinet yang
diletakkan di ruang tamu sampai ruang makan, pada salah satu tripleks yang
terbakar matahari masih tertinggal jejak jam bulat yang pernah digantung dan
ayah sengaja menaruh di tempat yang terlihat dan tak ada hubungan dengan daur ulang
untuk menghemat biaya
Ibunya
bekerja sementara ayahnya mengurus bayi di rumah
Kun
selalu mengurung diri di tenda yang ada di pojokan ruang bermain, tenda
berwarna merah dan kuning seperti tenda sirkus, dindingnya ada selembar foto
Kun bersama orang tuanya yang terpajang diantara lukisan, surat dan bunga
kering. Kun merasa dia tidak disayang lagi karena kehadiran adiknya. Kun marah
karena ibunya lebih menyayangi adiknya dan Kun melempar kereta Doctor Yellow ke
kepala adiknya, saat itu Kun mendapati halaman yang ditumbuhi satu pohon ek
sekarang berubah menjadi pemandangan yang sama sekali berbeda, pemandangan yang
ada di hadapannya sekarang adalah bekas gereja tua bernuansa gotik yang
terbengkalai, gereja itu tidak memiliki atap dan langit, pada kedua dinding
sudah rusak, daun rambat tumbuh rapat menjalar di jendela tinggi berujung
lancip, di tengah tanah berbatu terdapat air amncur berbentuk bulat rendah yang
terus mengalirkan air, lengkap dengan bangku kayu yang mengelilinginya
Dibangku
itu ada laki duduk bersila, cahaya matahari berlapis dari jendela membuat Kun
tak bisa melihat sosoknya dengan jelas tapi sepertinya laki – laki itu yang
bicara, laki itu mengitari air mancur lalu melangkah ke arah Kun dengan kepala
tertunduk
Laki
– laki itu adalah Yukko, dia punya ekor
dan muncul telinga panjang di kedua sisi kepala, janggut panjang muncul di pipi
dan hidungnya berubah menjadi bulat dan hitam, kedua tangannya menempel di
tanah dan kepalanya terangkat lalu Kun
berubah menjadi anjing, Kun berubah sebentar menjadi Yukko (anjing) dan dia
senang karena dipanggil Yukko dan diakui keberadaannya. Menurut orangtuanya Kun
sangat keras kepala dan mudah berubah
Orangtuanya
menamai adiknya Mirai (masa depan)
Boneka
Ohina digunakan untuk Festival Anak Perempuan agar anak tumbuh sehat,
orangtuanya memasang boneka bangsawan sepasang pria dan wanita, boneka itu
dipajang di ruang makan mulai pertengahan Februaru atau beberapa waktu
menjelang hari Festival Anak Perempuan pada 3 Maret sedangkan kardus tempat
penyimpanan diletakkan di sudut ruang tamu agar tidak menganggu
Tibalah,
3 Maret meski festival ini disebut festival buah persik tapi tak banyak bunga
mekar di musim ini termasuk bunga persik, ibu menaruh bunga canola dan quince
yang berhasil di temukannya ke dalam vas
Ada
noda memar berukuran relatif besar dari pangkalan ibu jari sampai ke
pergelangan tangan Mirai
Kakek
buyutnya masih hidup hingga 94 tahun dan suatu pagi kakek buyut ambruk dan
meninggal
Anak
perempuan akan telat menikah kalau boneka itu tak segera disimpan setelah
perayaan selesai, telat satu hari sama dengan satu tahun
Proyek
yang ayah kerjakan setelah menjadi pekerja lepas secara tak terduga mendapat
banyak penghargaan, tawaran proyek berdatangan dari dalam dan luar negeri dalam
skala besar maupun kecil, jadwalnya terisi bahkan sampai jauh ke depan
Halaman
rumah Kun kini ditumbuhi satu pohon ek berubah menjadi pemandangan asing,
sekelilingnya tau dipenuhi dipenuhi tumbuhan tropis, ada tumbuhan asoka,
alocasia, angiopteris Iygodiifolia, butun, aglonema dan serai, palem kipas,
pandanus, bintaro dan ficus benjamin, aneka tanaman tumbuh berjejalan rapat
seolah saling bersaing, Kun melihat ke sekeliling seolah sedang melihat
ensiklopedia bergambar, dia menemukan kue ikan paus, kue gurita, kue landak
laut, dia jauh dari jalanan berubin dan kini tiba di jalanan berlumut, dia
mengambil kue cumi yang ada di depan daun pakis, kemudian mengambil kue
berbentuk lumba yang ada di depannya tiba – tiba ia terpendam, dia melihat
sepatuh kulit berwarna cokelat dan kaus kaki putih yang terlipas, seekor kupu –
kupu biru cerah terbang mengelilingi benda itu, dia bertemu seorang gadis asing
SMP dengan model pelaut warna biru laut dan syal merah berdiri gagah di depan
daun pisang Jepang berukuran besar, mata bulat besarnya melihat ke arah Kun,
rambutnya hitam sebahu dengan ujung bergelombang, paduan seragam pelaut dan
pohon pisang cukup aneh dan ditambah dengan kue lumba di antara hidung dan
bibirnya
Mirai
menunjuk boneka dari Festival anak perempuan
Mirai
dari masa depan bertemu dengan Kun, ayah sempat curiga karena melihat sarung
tangan putih yang muncul secara misterius dan menghilang
Misi
utama Kun. Mirai dan Yukko adalah menyimpan boneka itu ke dalam kardus, Yukko
memindahkan bunga tachibana oranye ke kiri boneka perempuan dan mengangkat
boneka laki dengan kedua tangannya, bagian yang mencuat di atas kepala boneka
laki perlu dilepaskan, bagian atas kepala dimiringkan ke kiri dan kanan dengan
menggunakan ibu jari dan telunjuk, ia meletakkan bagian itu diatas foto
kemudian mencari bagian yang disebut tongkat kerajaan, benda berbentuk papan
yang ada di tangan kanan. Ayahnya mengalami fenomena aneh karena ulah Mirai
dari masa depan, Kun dan Yukko. Kun bercerita ke orangtuanya jika dia bertemu
dengan Mirai dari masa depan
Adik
ibu bernama Yoichi hanya beda setahun. Ibunya tidak suka Kun selalu meminta
sesuatu
Di
depannya lagi terpampang padang rumput hijau luas tak berbatas yang membentang
hingga ke horizon seperti sebuah benua, beberapa gunung raksasa berbentuk
seperti meja menjulang di hadapannya. Mirai dari masa depan berdiri di samping
pohon ek, ia mengenakan sepatu bot kuning yang tingginya sampai di bawah lutut
hijau limau, lengan jas hujan panjang menutupi lengan, menciptakan siluet
seperti ponco dan membuat Mirai terlihat imut. Mereka berenang membentuk spiral
yang menjadi bagian dari spiral berkuran lebih besar dan spiral itu merupakan
bagian dari spiral yang lebih besar dan seterusnya, spiral yang mereplikasi
diri seperti terus – menerus mengembang tanpa batas, ketika sampai di tempat
kemana ikan itu membimbingnya, Kun melihat seberkas cahaya, cahaya yang
menyilaukan datang mendekat, terlihat buih di depan mata, Kun membentur
permukaan laut dan menembusnya, Kun meluncur dengan kepala terlebih dulu, ia
jatuh di genanan air tipis di permukaan jalan, menimbulkan percikan dan riak
air, kun mengerang dan menggoyangkan kepala hingga butiran air memercik dan
menimbulkan riak lain
Di
berada di tempat asing, jalan belakang yang basah bekas hujan, jalanan itu sepi
hanya ada dua mobil berpapasan dan di pinggir jalan berjajar toko pribadi
dengan papa nama bertuliskan sake, rokok, pakaian, garam, dll. lampu mobil
kotak dan bulat, ada mesin penjual minuman otomatis berisi mereka yang belum
pernah didengar, tulisan cetak foto satu lembar 20 Yen, terpasang bukan di toko
kamera tapi toko obat, atap menghitam
pada toko kontras dengan refleksi awan putih pada aspal basah, menunjukkan masa
yang berada ditengah, ada deretan rumah kuno terbuat dari kayu dan beratapkan
genting, lalu ada toko pangkas rambut bernuansa kuno dengan jejeran pot tanaman
di depannya, payung merah tersandar ditiang listik, ada anak perempuan berambut
panjang yang berjongkok dengan punggung membungkuk, anak itu terlihat sedikit
lebih tua dari Kun, mungkin sekitar kelas satu SD, Kun mendekati dan mencoba
melihat wajahnya karena anak itu terlihat sedih, anak itu adalah ibunya semasa
kecil yang pura – pura menangis, ibunya berhenti di klinik Ikeda, bagian rumah
utama dari rumah itu bergaya tradisional Jepang yang tersambung dengan klinik
bergaya paduan Jepang dan Barat, menurut anak itu, rumah direnovasi sekitar
awal zaman Showa (salah satu era di Jepang yang berlangsung dari tahun 1926 -
1989
Ibunya
menulis surat untuk nenek karena ingin memelihara kucing, neneknya melarang
untuk memelihara kucing karena alergi binatang
Dulu
di Taman Hutan Negishi pernah ada arena pacuan kuda Negishi tempat
diselenggarakannya pacuan kuda ala Barat pertama di Jepang setelah Perang Dunia
II usai, pengelolaannya berada di bawah pengawasan pasukan Amerika tapi setelah
kontrol dikembalikan ke pihak Jepang, pemerintah kota mengubahnya menjadi
taman, peninggalan sejarah yang masih tersisa hanyalah tribun penonton
berlantai 7 yang disebut Tribun Penonton Pacuan Kuda kelas 1 yang didirikan
pada tahun 1929, saat ini tempat itu sudah rusak dan dipenuhi daun rambat, di
sebelah tribun, terdapat lapangan kecil berbentuk lingkaran
Saat
Kun sedang berlatih sepeda dengan Mirai dan ayahnya. Kun merasa ayahnya lebih
senang mengajari Mirai latihan sepeda. Dan Kun seperti tidak dipedulikan, tiba
– tiba timbul angin kencang yang mengerikan, cahaya matahari yang menyilaukan,
serta bunyi deru mesin yang memekakkan telinga, kuatnya tekanan angin membuat
Kun terdorong ke belakang dan menyebabkan rambutnya berantakan serta pipinya
bergoyang, tubuhnya terombang – ambing kanan dan kiri, ia menyipitkan mata dan
dari celah mata terlihat mesin bintang dan baling bergerak cepat, pohon ek
bergoyang kencang seolah berada di tengah pusaran badai dan badai itu terus
mendorong pohon ke depan dan ke belakang, badai itu menerbangkna Kun seperti
dedaunan, tercium campuran bau debu, minyak mesin dan dupa yang membuat Kun
tanpa sadar tersedak, dan dia berada di salah satu sudut tempat yang mirip
pabrik bersuasana gelap, salah satu sudutnya diisi dengan tumpukan entah bahan
material atau bahan yang tak lagi terpakai, cahaya matahari masuk dari celah
dinding kayu dan menerangi pusaran asap, Kun menemukan benda 2 setel silinder
yang masing setel terdiri dari 7 buah dan disusun dalam pola menyerupai jari,
jelas itu motor bakar torak untuk pesawat, ini mesin yang sama dengan mesin
berbentuk bintang tapi mesin yang ada di hadapannya terpasang di sebuah tumpuan
dan ditutupi terpal. Tak ada baling dan tak dipindahkan, dia juga menemukan
sejumlah mesin besar yang tak sesuai untuk ukuran pabrik kecil, ada tempat
tidur gantung, asap obat nyamuk, dan persik yang diletakkan di permukaan bangku
panjang, sebuah motor yang dirakit berada di atas pelat, didekatnya ada kaleng
cat yang terbuka dan mesin siap pakai berkepala silinder di kanan kiri
terpasang pada bingkai tiang penopang yang tampak baru dilas, suara itu berasal
dari sini, tangki bahan bakar belum terpasang sehingga bahan bakar di teteskan
dari botol yang digantung, dia melihat ada laki sedang menyetel karburator
Pabrik
itu dibangun tersembunyi di dalam huta, pipa saluran air dan listrik dipasang
terekspos di dinding berlapis papan, jalan hutan dilapisi semen tebal yang
kasar, seolah seseorang membangunnya dengan terburu dan membiarkannya seperti
tak memerlukannya lagi
Dari
sana, Kun bisa melihat Tanjung Honmoku yang menjorok, samar terdengar suara
anak dari Pantai Byobugaura, pohon pinus di Gunung Shirahata dan Semenanjung
Boso yang samar di seberang alutan, Trem kota Yokohama berderak melewati jalan
nasional yang bersisian dengan garis pantai menuju ke arah Sugita, disepanjang
jalan terlihat atap genting, bahkan juga beberapa atap jerami tua
Kaki
pemuda yang ditemui Kun bengkok, ujung telapak kaki kana mengarah ke samping
itu terjadi ketika masa perang, perahunya terbalik
Pemuda
itu mengajak Kun berkeliling desa dengan kuda
Disisi
seberang terbing terlihat ladang terasering yang dipenuhi kentang, ubi ungu dan
ubi manis, Kun merasakan ritme gerakan otot kuda yang teratur bahkan dari atas
sadel, dia melihat tribun penonton yang sudah rusak di Taman Hutan Negishi di
desa itu, pemuda ini menyerupai ayahnya atau mungkin ayahnya semasa muda dan
begitu sadar Kun sedang menaiki motor membelah jalan nasional di sepanjang tepi
teluk
Ayahnya
dulu bekerja di perusahaan pesawat terbang, pabrik besar dengan atap berbentuk
gergaji berdiri di tanah reklamasi, mesin pesawat 14 silinder yang dilihatnya
di pabrik yang ada dalam hutan itu kemungkinan dibuat disini, namun sama sekali
tak terlihat tanda keberadaan orang di balik jendela, seakan tempat itu sudah
mati, mereka sampai di terowongan Funakoshi, Tanuora, pelabuhan Yokosuka, di
masa lalu sepanjang teluk di pelabuhan Yokosuka dibangun dinding tinggi untuk
menyembunyikan kegiatan rahasia di pelabuhan tapi dinding sudah tidak ada lagi,
yang terlihat sekarang hammerhead crane and jib crane yang berjajar menjulang
tinggi melebihi tiang kapal Amerika yang berlabuh, disebelah kanan, tepatnya di
tempat Tambatan 2, Kun melihat gantry crane menjulan, mereka melihat tentara
asing melewati Klub EM, Pantai Mabori berpapasan dengan truk usang yang penuh
muatan material, Kun menyadari hampir tak melihat mobil lain, umumnya mobil
mengangkut kuda dna sapi dan saat melewati deretan rumah tua di pinggir pantai
yang tenang di Hashirimizu dan memutari Tanjung Kannonzaki, mobil pengangkut
kuda dan sapi jarang terlihat, Kun melihat kapal laut termasuk kapal pukat
membentangkan layarnya, ada kapal pengangkut nomor 9 yang meninggalkan Teluk
Tokyo dari Teluk Kuri ia melihat siluet pesawat pengangkut Hosho yang membawa
orang kembali menuju Urag. Dari pantai Miura mereka memutari semenanjung ke
pantai barat, matahari senja membuat laut berkilauan, motor terus melaju
menyusuri jalanan kampung yang tak rata
Kun
melihat bunyi mesinnya mirip dengan bunyi mesin tujuh silinder dua baris yang
dilihat di pabrik
Pemuda
yang ditemui Kun itu adalah kakek buyut yang meninggal tahun lalu, semasa
perang kakek buyut membuat mesin pesawat tempur, setelah itu menjalani wajib
militer dan bergabung dengan pasukan penyerang khusus kamikaze, kakek buyut
beruntung karena bisa bertahan hidup sesudah perang mendirikan perusahaan
pengembang motor
Mirai
sudah belajar merangkak sebelum ia berumur 8 bulan, jauh lebih cepat
dibandingkan Kun dulu, sekarang sudah bisa bergerak kesana kemari, itu artinya
harus terus diawasi
Kun
berdiri di peron stasiun yang kosong, Kun melihat sekeliling selain jalur
kereta tunggal yang ia lohat hanya pohon ek besar berdaun lebat dan persawahan
hijau yang terhampar sampai jauh,ia melihat bayangan rumah penduduk di kejauhan
sana, Kun seperti berada di stasiun tak berpenghuni yang ada di ujung dunia dan
mempertanyakan kereta benar datang ke tempat itu, burung walet yang ia lihat
tadi terbang ke langit senja yang mulai berwarna kuning
Kun
sudah berada di Stasiun Tokyo tapi saat
ini stasiunnya berbeda, ukurannya lebih besar, tradisional tapi kelihatannya
seperti telah direnovasi dengan sentuhan keindahan fungsi industrial dan ramah
pengguna, Kun merasa seperti sedang berada di bandara di luar negeri, ada
kereta yang melaju cepat bukan tipe E4 atau E1, bentuknya futuristik dengan
hidung panjang seperti mobil F1
Kun
mencari ayah dan ibunya tapi tidak dia temukan orangtuanya, tiba – tiba dia
melihat gambar payung, tas, dan tanda tanya di salah satu sudut papan
pengumuman elektrik. Kubah utara dipenuhi orang yang bergegas pulang. Kun
berdiri di depan papan Lost and Found (tempat penitipan barang hilang) tapi
yang mengantre semuanya anak – anak. Kun anehnya tidak bisa mengingat nama ayah
dan ibunya juga nama keluarga yang lain, dan untuk anak yang hilang akan dibawa
ke negeri kesepian, sebuah papan besar bertuliskan tempat naik Shinkansen dalam
berbagai bahasa terlihat tepat di belakang Kun dan di papan pengumuman elektrik
tertulis Destinasi Tidak Diketahui, di bawah sangat gelap, lampu gas menyala
temaram seolah tempat itu terjebak di masa lampau, ruang yang luas itu berisi
sekian banyak jalur, jalur layang dan peron jumlahnya sekitar belasan atau
[uluhan, masih tak ada tanda keberadaan orang lain, hanya ada kereta tipe 0,
tipe 151, dan tipe 101 yang berkarat dan seolah berhantu teronggok di jalur
kereta, tempat itu kuburan untuk kereta kuno yang sudah tak lagi beroperasi,
Kun melihat bayangan orang berdiri dalam cahaya di peron tengah, tempat ini
belum benar – benar ditinggalkan, tapi orang itu Kun yang sedang melamun, ada
cahaya yang pelan membesar berkedap kedip di ujung kegelapan, kereta Shinkansen
mendekat, cahaya dari bagian kepala kereta menyeramkan berasal dari 2 mata
kereta yang miring ke atas seperti pisau dan dari celah mulutnya terlihat
deretan gigi yang bertumpuk, badan kereta bukan dicat hita tapi ditutupi dengan
sesuatu yang bukan bulu atau sisik, tapi bagian dari makhluk hidup, jendela di
masing gerbong memancarkan cahaya merah dan perlahan kereta menurunkan
kecepatan sebelum akhirnya berhenti, cahaya merah yang terpancar dari pintu
kereta mulai berkedip dan suara mirip robot berkali – kali mengulangi
pengumuman yang sama silahkan naik tapi dia ditarik paksa oleh kereta itu,
kursi baris kedua dan ketiga yang menghadap ke belakang berputar sendiri
menghadap ke arah Kun, tengkorak diikat di tiap kursi, ia berhasil merangkak
keluar dan kedipan cahaya merah berhenti dan kekuatan yang menariknya, lenyap,
dia melihat Mirai bayi berada di depan Shinkansen hitam di peron gerbong satu
tapi Kun berhasil menyelamatkan adiknya karena ibunya juga menyuruhnya untuk
menjaga adiknya, Mirai disuruh ke Distrik Isosio, karena Kun sudah menunggu di
peron Shinkansen bawah tanah dan dia bertemu dengan Mirai dari masa depan
Ada
permukaan tanah di langit, Kun bisa melihat padang rumput yang diterangi cahaya
bulan, mereka jatuh, meluncur turun ke arah satu pohon yang ada di padang
rumput, mereka terjatuh tepat diatas pohon ex, melewati terowongan dedaunan
pohon ek yang ringan dan menimbulkan suara gemerisik, tiba – tiba semua yang
ada di depan mata menjadi putih dan mereka berada di dalam bola besar, tempat
itu merupakan ruang surealis yang dikelilingi pohon indeks melingkar, terdapat
cabang pada lingkaran yang kemudian terbagi lagi menjadi cabang lain dan begitu
seterusnya, ada banyak sampai bisa membuat pingsan, di tiap ujung terdapat
selembar daun yang seolah menjadi penanda, dan salah satu sisi daun diberi
label, pada label terukir tanda seperti alamtat, seperti indeks, Kun dan Mirai
dari masa depan meluncur ke arah satu dari sekian banyak daun dan pemandangan
di depan mata berubah menjadi putih, mereka turun mengikuti burung walet di
bawah awan terlihat area sawah dan peternakan di terpa sinar matahari sore, Kun
dan Mirai dari masa depan turun dari langit dan mendekati bangunan sekolah
terbuat dari kayu di sebuah desa, di sebuah lapangan besar terlihat seorang
anak laki sendirian, ia duduk di sepeda kecilnya yang menciptakan bayangan
panjang akibat terpaan sinar matahari
Sepeda
ayah terjatuh tepat bersamaan dengan seruan kaget Kun, anak laki mengempaskan
tubuhnya di tanah, tarikan napas membuat dada kurus naik turun, wajah di balik
kacamata menahan pedih dan air mata mengembang di matanya
Ayah
waktu kecil tubuhnya kemah dan masih belum naik sepeda meski sudah masuk
sekolah dasar, dia berlatih sambil menangis, mereka tengah meluncur di ruang
indeks dengan daun berlabel dengan kecepatan tinggi, dan jatuh ke daun yang
lain. Mirai dan Kun mengikuti burung walet yang terbang melingkat di atas awan
dan terbang turun menuju aliran sungai di dalam gunung, mereka melihat tempat
seperti lapangan olahraga yang hijau di tengah area hutan. Di salah satu sisi
pagar, terlihat anak laki dengan rambut sebahu berkilauan dan seorang perempuan
dewasa sedang menatap langit, anak laki itu memakai rompi bermotif belah
ketupat, celana pendek, syal merah yang melilit di leher, ia terlihat seperti
seorang pangeran kecil dari negara lain, perempuan itu memeluk pundak anak laki
itu dengan penuh kasih sayang dan ekspresi sedih, tapi anak laki itu menatap ke
atas dengan santai, anak itu Yukko, seekor anak burung berada di telapak tangan
gadis itu, anak burung itu diam tak bergerak dan bercak darah terlihat menetes
ke tanah, gadis itu menengadah ke langit dengan mata sembab akibat menagis, Kun
teringat soal sarang burung walet yang ada di teras depan rumah gadis itu ,
anak burung itu dilukai oleh kucing liar, padahal ibu menyukai kucing tapi
sejka itu dia jadi sulit menerima kucing
Mereka
sudah terjatuh ke salah satu diantara ribuan daun, Kun dan Mirai melihat asap
dari senjata anti pesawat udara mengapung diatas langit Yokosuka, getaran itu
berasal dari selongsong yang meledak, saat itu pukul 3.30 18 Agustus 1945, dan
mereka berada di Pelabuhan Militer Yokosuka, cuaca berawan, beberapa lajur air
menjulur mengarah ke kapal perang Nagato, pemudan yang waktu itu ditemui Kun
terlihat mengapung di dekat kapal, di suia 18 tahun pemuda dipaksa bekerja di
perusahaan pembuat mesin pesawat yang terletak di tanah reklamasi Isogo, ia
diberitahu kalau perusahaan memiliki proyek utuk mengembangkan mesin model baru
dan membantu proyek, setelah melewati berbagai tes akhirnya diputuskan bahwa
mesin itu tidak dapat digunakan dan riset terpaksa dihentikan, pemuda itu ikut
bekerja dalam pembuatan mesin Sakae 21 dan 31 dihasilkan oleh Perusahaan
Pesawat Udara Nakajima, seiring dengan semakin mendesaknya situasi perang, para
pekerja yang lebih tua dimobilisasi, termasuk diantaranya para mekanik andal,
anak muda kurang pengalaman dipanggil untuk mengisi kekosongan, pemuda itu
akhirnya menjadi kepala perakitan di usia 20 tahun, situasi memburuk dan pada
tahun 1945, ketika tak ada lagi mesin yang bisa dirakit, pemuda itu disertakan
dalam mobilisasi untuk menjadi prajurit, ia menjadi mekanik di unit perairan,
tugas para prajurti di unit perairan adalah memuat bahan bom ke kapal kayu
kecil yang sudah diperbaiki dan melakukan serangan bunuh diri, unit ini salah
satu unit serangan khusus yang banyak dibentuk untuk mengantisipasi serbuan
negara lain ke daratan utama Jepang. Pemuda itu ditempatkan di Teluk Omura di
Nagasaki untuk pelatihan, kemudian kembali ke Arsenal Angkatan Laut Yokosuka
untuk menerima kapal penyerangan khusus
di bawah komando Unit Serangan Khusus ke XX pasukan menyerang ke XX, pada hari
kepulangannya pemuda itu menatap jembatan pada kapal Nagato yang kembali dari
laut dan sedang tertambat di tebing untuk menjadi panggung meriam anti pesawat
udara, permukaan kapal sudah dicat sebagai kamuflase, satuan Tugas 38 Angkatan
Laut Amerika menyerang Pelabuhan Militer Yokosuka dengan Nagato sebagai target
utama, pemuda itu mengapung di laut, di sekitarnya berserakan puing jembatan
yang ada di kapal Nagato beserta mayat prajurit yang terombang – ambing di
ombak, kapal tripleks yang ia terima habis terbakar tak berisa, darah mengucur
keluar dari tubuh terluka dan bercampur dengan air laut, tapi ia tak punya
waktu untuk mengeceknya
Kun
dan Mirai melihat kereta berjalan bersisian dengan sebuah sungai yang memiliki
palung lebar, rumah penduduk dengan atap kuno berjajar rapat di sekitar
stasiun, lebih jauh dari sana, sawah dan ladang membentang sejauh mata
memandang, sedikit menjauh jalan utama, melihat rumah yang terlihat lebih besar
dari yang lain. meski wilayah itu menjadi target pengeboman, tapi berhasil
terhindar dari kerusakan serius jika dibandingkan dengan kota lain, Agustus
1946, bayang perang sudah tidak ada lagi. Mirai dan Kun turun dari langit senja.
Kun ingat pagar batu, pohon pinus, dan ubi khusus buatan luar negeri yang ada
dirumah, pada papan tertulis klinik Ikeda, ada pemuda yang dia temui dulu dan
dia mengajak gadis di klinik Ikeda itu untuk berlari menuju pohon ek, pangkal
paha pemuda itu cedera akibat ledakan bom waktu
Akhirnya
dia sampai di titik cabang bertemu, melihat lingkaran raksasa
Novel Station Eleven
Arthur
tewas setelah memerankan drama dan Jevan membantu dalam penyelidikan itu
Saat
itulah Jevan bertemu dengan Kristen
Jevan
tinggal di Cabbagetown dan selalu berjalan kaki. Karena kematian Arthur kini
Jevan ingin menjadi paramedis
Arthur
punya satu anak laki Tyler yang berusia tujuh atau delapan tahun, anaknya
tinggal bersama istrinya di Yerusalem, Tel Aviv dari istri keduanya. Arthur
menjalin hubungan dengan pengasuh artis cilik
Jevan
pernah memulai karirnya sebagai bartender, paparazo, dan jurnalis hiburan. Hua
teman Jevan yang berprofesi menjadi dokter memberitahu jika ada flu Georgia
karena Hua menerima pasien gadis 16 tahun yang mengalami flu karena menaiki
pesawat dan ada beberapa orang lain yang naik pesawat sama juga terkena flu dan
200 pasien lainnya, 160 pasien selama 3 jam terakhir,15 orang meninggal
Jeevan
menemui Frank (saudara) di apartment
Kini badan Asosiasi Kanada sudah mengonfirmasi
penyebaran flu Georgia. Hua meminta Jeevan untuk keluar dari Georgia. Kini
sudah ada 37 yang meninggal termasuk setiap penerbangan Moskow dan 2 perawat
igd
Miranda
ada di pesisir selatan Malaysia saat panggilan itu masuk. Dia eksekutif
perusahaan ekspekdisi dan didatangkan selama seminggu untuk mengobservasi
kondisi lapangan. Miranda kemudian diberi tau jika Arthur meninggal karena
serangan jantung
Karavan
itu dulunya truk pick up tapi sekarang ditarik oleh sekelompok kuda dan
dilengkapi roda baja dan kayu. Semua bagian yang membutuhkan mesin sudah
disingkirkan mesin, sistem pasokan bahan bakar, dan komponen lain, bangku
kemudi dipasang diatas kendaraan, pintu menutup dan jendela sulit pecah. Bagian
depannya terbuat dari bak pick up dengan terpal diikat diatasnya. Terpal ketiga
karavan ducat abu - abu dengan tulisan The Travelling Symphony berwarna putih
di sisinya berwarna putih di kedua sisi. Travelling Symphony hidup nomaden di
banyak pemukiman ditengah dunia yang sudah berubah, dan sudah melakukannya
sejak 5 tahun setelah keruntuhan peradahan saat si konduktor mengumpulkan
beberapa teman dari orkestra militer, meninggalkan pangkalan udara tempat
mereka tinggal sebelumnya dan mengembara menuju tempat tak dikenal. Orkestra
konduktor bertemu dengan Shakespeare Gill para anggotanya melarikan diri dari
Chicago dan bekerja di 1 ladang selama beberapa tahun dan tinggal di jalanan
selama 3 bulan. Kedua kelompok bergabung. 20 tahun setelah keruntuhan peradaban
mereka bergerak dan mengembara di sepanjang pesisir Danau Huron dan Danau
Michigan, ke arah barat hingga sejauh Traverse City ke timur dan utara melewati
49th Pararel menuju Kincardine. Mereka menyusuri Danau ST Claire ke selatan
menuju kota nelayan Marine City dan Algonac kembali lagi. Mereka jarang bertemu
pengembara lain, kebanyakan pedagang keliling, mengangkut berbagai macam barang
ke kota. Symphony melakukan pertunjukan musik klasik, jazz, aransemen orkestra
lagu pop dari masa sebelum keruntuhan peradaban, juga drama shakespeare
terkadang drama modern pada tahun awal
Istri
pertama Arthur bernama Miranda, istri kedua dan juga ibu Tyler bernama Elizabeth.
Istri ketiganya, Lydia
Buku
komik diberikan Arthur Leander kepada Kirsten, 2 edisi dalam satu seri yang
belum pernah didengar siapapun di Symphony, Dr. Eleven Vol 1 No 1 : Station
Eleven dari Dr Eleven, Vol 1 No 2: The Pursuit. Pada tahun ke 20, Kirsten sudah
hafal isi cerita. Dr Eleven ahli fisika, tinggal di stasiun luar angkasa,
tempat canggih didesain menyerupai planet kecil, ada laut biru tua dan pulau
berbatu yang dihubungkan oleh jembatan langit oranye dan lembayung dengan 2
bulan diufuknya, pemain Contrabassoon yang sebelum masa keruntuhan peradaban
bekerja di bisnis percetakan, memberi tau Kirsten bahwa komik diproduksi dengan
biaya cukup mahal, semua gambarnya cerah, kertas yang digunakan berkualitas
tinggi, jadi sama sekali bukan komik yang dicetak secara massal, proyek sia –
sia milik seseorang, tidak ada halaman biogradi penulis dan nama penulis hanya
berupa inisial M.C di bagian dalam sampul edisi pertama tertulis dengan pensil:
salinan 2 dari 10 di edisi kedua, tertulis: salinan 3 dari 10. Edisi pertama
diawali dengan gambar 2 halaman penuh, Dr Eleven berdiri dibebatuan gelap yang
mengarah ke laut berwarna nila pada saat senja, kapal kecil bergerak diantara
pulau, turbin angin berputar di cakrawala, pria itu memegang tipi fedora, hewan
kecil disisinya, nama hewan itu Luli
Anggota
Symphony terdiri dari gitaris empat, tujuh, dan delapan sedangkan lokasi
gitaris keenam dipertanyakan. Gitaris ketujuh
adalah orang yang gugup, karna dia nyaris buta, dia kehilangan
kacamatanya 6 tahun lalu dan saat dia melihat segala sesuatunya dalam bentuk
penampakan aneh berupa warna menurut musim yang ada, musim panas seringnya
berwarna hijau, musim dingin seringnya abu dan putih, musim ketika ada sosok
kabur yang berenang dalam penglihatan lalu memudar sbeelum menebak siapa mereka
Peradaban
pada Tahun 20 adalah berupa kemunculan kota kecil, kota itu penuh darah setelah
keruntuhan peradaban
Kristen
pergi menemui Charlie di St Deborah by the water tapi Charlie sang gitaris
bersama Annabel (putri) dan suaminya sudah meninggalkan kota itu menurut Maria.
Si gitaris ketiga sudah meninggal karena demam
Tetapi
Dieter mendapati jika Charlie, Jeremy dan juga Annabel sudah meninggal di
tanggal 20 Juli tahun 19 di kuburan St Deborah by the Water tapi ada hal ganjil
dengan kuburannya, nisal pertama di ujung lahan ditancapkan diatas kuburan
tanahnya menggunduk dan kuburan Charlie, Jeremy, Annabel hanya berupa penanda
yang ditancapkan ke tanah yang datar dan belum pernah digali
30
orang mati karena demam tinggi termasuk walikota, 20 keluarga sudah pergi sejak
itu termasuk Charlie, gitaris keenam dan bayi mereka
Shakespeare
adalah anak ke 3 dan yang pertama sanggup melewati masa bayi, 4 saudaranya
meninggal di usia muda, Putranya Hamnet, meninggal pada 11 tahun dan
meninggalkan seorang kembaran
Ketiga
karavan dihiasi tulisan The Travelling Symphony berwarna putih di kedua sisi
tapi dikaravan utama ada sebaris kutipan lagi: Bertahan hidup saja tidak cukup
Pada
usia 17 tahun, Arthur diterima di Universitas Toronto, untuk belajar ekonomi
tapi Arthur ingin mempelajari semuanya dan kerap bosan untuk mengikuti kelas,
dia dalam waktu 4 bulan mengundurkan diri dari kampus dan ikut audisi akting,
karena seorang gadis di kelas Pengantar Niaga mengatakan dia harus menjadi
aktor, setelah 2 bulan putus kuliah, dia mendapat peran kecil di film Amerika
yang syuting di tempat lokal lalu peran monolog di acara TV Kanada, dia
membayar kelas akting dia bertemu sahabatnya, Clark, saat usia 19 tahun, Clark
memnyerah pada desakan orangtua lalu kembali ke Inggris untuk kuliah, sementara
Arthur belum lulus audisi untuk sekolah teater di New York, kota tempatnya
bekerja mencari uang di restoran dan tinggal bersama 4 teman sekamar di lantai
atas toko roti di Queens. Dia lulus dari sekolah teater dan mengisi waktu
selama beberapa lama, mengikuti audisi dan mengambil jam kerja panjang sebagai
pramusaji lalu mendapat peran untuk Law and Order, di Hollywood dia mendapat
peran kecil di film, seorang tentara dengan 3 baris dialog yang terkena ledakan
pada 10 menit awal, tapi hal itu mengarahkannya ke peran dalam film yang lebuh
besar dan masa pesta benar dimulai
Susie
adalah wanita yang menjadi pramusaji di General Store Café saat Arthur kecil,
keponakannya, Miranda berumur 17 tahun saat itu, pekerja keras dan ambisius,
gadis itu pindah ke Toronto untuk masuk sekolah seni. Arthur dan Miranda lompat
kelas di sekolah
Miranda
menjadi asisten administratif di perusahaan ekspekdisi, Neptune Logistics.
Miranda saat itu menjalin hubungan dengan Pablo si pelukis
Station
Eleven seukuran bulannya Bumi dan didesain menyerupai planet, tapi planet yang
bisa merencanakan arah untuk menembus galaksi dan tidak membutuhkan matahari.
Permukaan Station Eleven selalu terlihat seperti saat matahari tenggelam atau
senja atau malam hari, ada kerusakan pada sejumlah sistem vital yang melibatkan
ketinggian laut Station Eleven dan satunya daratan yang tersisa adalah
serangkaian pulau yang tadinya puncak gunung. Dr Eleven berada diatas kapal
bersama mentor, Kapten Lonagan. Miranda menulis novel itu, dan usaha Dr Eleven
untuk mengagalkan rencana terakhir dunia bawah laut menyabotase reaktor stasiun
yang akan memaksa mereka kembali ke bumi. Dr Eleven dikonfrontasi oleh si musuh
dunia bawah laut di lorong bawah tanah di samping reaktor utama Station Eleven,
mereka menjalani kehidupan dibawah lampu berkerlap – kerlip selalu menyadari
luasnya lautan di atas dan membenci Dr Eleven dan rekan yang terus menjaga
Station Eleven bergerak menembus kedalaman luar angkasa
Saat
itulah ketika hubungannya renggang dengan Pablo, Miranda dekat dengan Arthur
dan kemudian menikah. Miranda melihat kedekatan Arthur dengan Elizabeth
Dr
Eleven memiliki seekor Pomeranian, pria itu hanya punya sedikit teman tanpa
seekor anjing, terlalu kesepian, seekor anjing putih kecil berdiri di seblahnya
dengan bulu tertiup angin bersama majikannya sedang mengamati laut berombak. Dr
Eleven membawa secarik pesan: kami tidak ditakdirkan untuk ada di dunia yang
satu ini, berusaha melupakan manisnya kehidupan di Bumi dengan menatap tempat
tinggal yang hancur
Miranda
akan bercerai dengan Arthur karena Elizabeth dan dia sekarang sedang bersama
anaknya di Yerusalem
Semakin
baik tau soal dunia sebelumnya, semakin baik memahami apa yang terjadi saat
peradaban runtuh
Eleanor
yang berusia masih 12 tahun dijanjikan akan menjadi istri ke 5 nabi. Eleanor
mengetahui keberadaan Charlie and Jeremu di Museum Peradaban di sebuah bandara.
Sang nabi menjadikan istri walikota juga sebagai istrinya, dan pindah bersama
para pengikutnya ke pom bensin di tengah kota. Eleanor tidak tau kenapa anjing
milik nabi dinamakan Luli
Dieter,
Sayid dan Klarinetis hilang tanpa jejak. Kini karavan dan juga Kirsten sedang
ke bandara Severn City, Museum
Peradaban. Ada surat di barang bawaan Klarinetis, jika dia sangat lelah jadi
pergi beristirahat di hutan. August dan Kirsten bertemu dengan Finn dan
menceritakan jalan cerita yang mereka berdua lewati dengan Karavan. Museum
peradaban seharusnya menjadi tempat artefak dari dunia lama dilindungi. Kirsten
dan August menemukan sepanjang jalur bahwa banyak tengkorak – tengkorak di kota
itu termasuk satu rumah yang penghuni rumahnya sudah berisi tengkorak
Dear
V : Karakter Tersembunyi Arthur Leander, huruf berwarna putih di bagian atas
sampul menyatakan status buku sebagao penjualan terbaik nomor satu. Foto
smapulnya hitam – putih menunjukkan Arthur yang sedang menoleh ke belakang saat
masuk ke mobil, eskpresi penuh arti : sedikit cemas tapi mungkin juga ada
seseorang yang memanggilnya, buku itu seluruhnya berisi surat yang ditulis
untuk seorang teman, V, anonim. Arthur menceritakan kisah hidupnya ke V,
termasuk kedekatannya bersama Miranda dan Elizabeth. Elizabeth ikut kelas
sejarah seni saat tidak bekerja sebagai model atau ikut syuting film. V itu
teman Arthur, Victoria
Jeevan
pernah mewawancarai Arthur. Jeevan yang tadinya bekerja sebagai paparazzo
selama beberapa tahun dan mendapat upah lumayan dia muak menguntit para
selebriti dari balik pot tanaman di trotoar dan berbaring menunggu di dalam
mobil yang diparkir, dia mencoba menjadi jurnalis hiburan, yang dia rasa hina
tapi tidak sehina profesinya sekarang
Arthur
akan menikah lagi dengan Lydia , dan Lydia adalah lawan main film
Toronto
berubah sunyi, setiap pagi, kesunyiannya semakin dalam yang ada hanya suara
berdengung di tengah kota yang semakin tak bernyawa. Semua jalan diblokir oleh
mobil yang ditinggalkan penumpangnya, bahan makanan tidak bisa dikirim ke kota,
banyak toko tutup, area bisnis dikunci lalu dijarah, tidak ada pekerja di
pembangkit listrik atau kantor cabang, tidak ada yang mengangkut pepohonan
tumbang dari kabel listrik
Pada
hari ke 47 ada kebakaran dikota yang tidak memiliki pemadam kebakaran
Jeevan
Chaundary seorang fotografer dan akan
menjadi paramedis, orangtuanya George dari Ottawa dan Amala dari Hyderabad, dia
lahir dipinggiran Toronto, punya rumah di Winchester Street tapi semua
ingatannya berantakan dikepala dan digantikan oleh hal ganjil
August
dan Kirsten sekarang mendekati Severn City, hanya tinggal mereka berdua
sementara Karavan, Sayid, dan Dieter hilang. August mencurigai bekas luka bakar
di orang yang dia temui di pom bensin karena menyerupai pesawat terbang
Pada
Agustus Arthur menelevon Miranda untuk mengabarkan jika ayahnya meninggal
Arthur
membintangi King Lear, yang saat ini sedang dalam fase prapertunjukan di Teater
Elgin, mereka berjanji untuk bertemu di sana karena Arthur sedang dalam proses
perceraian dengan istrinya ketiga, Lydia
Arthur
menceritakan jika dia menyuruh Victoria untuk menuliskan kisahnya bersama
Miranda. Victoria beekrja sebagai pengurus rumah di resor di pesisir barat Vancouver
Island. Kirsten kecil bertemu dengan Arthur dan Miranda sebelumnya
12%
armada kapal ekspedisi di dunia berlabuh 80 km dari pelabuhan Singapura
Heller
curiga jika ada surat warisan dari
Arthur. Elizabeth dan Tyler berpapasan dengan Clark saat dibandara
Psikosomatis,
takut sakit jadi malah merasa sakit
Ada
seorang anak berusia 16 tahun yang dilahirkan di pesawat. Pada akhir dekade dua
sebagian besar populasi di bandara berasal dari mereka yang dilahirkan disana
atau pendatang tapi ada sekitar 2 lusin penghuni yang merupakan orang pertama
yang berada disana sejak hari penerbangan mereka mendarat
Gejala
flu itu nyeri, demam tinggi, dan sulit bernapas, masa inkubasinya crpat. Jika
tertular akan sakit dalam waktu 3 atau 4 jam lalu mati dalam waktu satu atau
dua hari
Pesawat
terakhir datang mendarat, pesawat jet Air Gradia dan bandara pun ditutup dan
masih orang terjebak disana termasuk Clark dan Elizabeth. Hari kedua ada yang
mengenali mereka. Hari ketiga, mesin penjual otomatis di bandara kehabisan
snack dan baterai konsol Nintendo Tyler mati. Gadis yang membutuhknan effexor
sudah sakit parah tapi tak ditemukan obat, bahkan 911 juga tidak menerima
televon, jalan bandara menghilang ke balik pepohonan
Hari
ke empat, makanan dari meksiko habis dan kedai roti lapis Concourse C, malam
itu mereka menyalakan api unggun di tarmka, membaakr surat kabar dan majalah
dari kios koran, bangku kayu dari Concourse A. seseorang menjarah skymiles
Lounge
Pada
hari pertama semua orang jadi sedikit gila
Hari
kelima, mereka membobol toko souvenir, karena bebrapa orang tidak punya pakaian
bersih. Kadang setengah pengunjung akan terlihat mengenakan kaus bertuliskan:
Michigan utara yang indah, berwarna merah atau lebih, mereka mencuci pakian di
wastafel dan kemanapun
Hari
ke enam, makanan ringan dan toko souvenir di Concourse B habis. Garda nasional
belum tiba
Hari
ketujuh, jaringan berita mulai mati satu persatu
Hari
ke delapan, tidak ada orang baru datang bendara dan yang sudah pergi tidka
kembali lagi
Gadis
Effexor itu bernama Lily Patterson, umur 18 tahun
Hari
ke 12, lampu mati total tapi toilet berfungsi jika tangkinya diisi air sendiri
jadi mereka mengumpulkan nampan plastik dari pos pemeriksaan mengisi dengan
salju lalu membawanya ke toilet untuk dilelehkan
Ada
3 pilot yang terjebak. Pada hari ke 15, salah satu dari mereka memutuskan untuk
membawa satu pesawat ke LA, salju sudah meleleh
79
orang yang tersampar di bandara orang terakhir yang masih hidup di bumi.
Bandara LAX hanya berupa tumpuka puing berasap, pada tengah hari berikutnya
penumpang naik ke pesawat dengan tangga beroda yang mereka temukan dihangar,
kerumunan orang berkumpuk di tarmak untuk menonton pesawat lepas landas. Deru
mesin terasa keras setelah berhari hidup di tengah keheningan. Ada 54 orang
yang memutuskan untuk tidak pergi ke LA
Keberangkata
ke LA menyisakan 2 pilot di bandara Stephen dan Roy, Roy memberitahukan niatnya
untuk terbang hari berikutnya setelah penerbangan LA berangkat, akan terbang
sampai ke Marquette dan akan mencari tau situasi disana dan kembali lagi ke
Severn
Elizabeth
dalam kondisi hamil menyekop salju di landasan Tujuh jam demi jam
Pada
hari ke 65, helikopter melintasi langit di kejauhan, getaran suara yang lemah
bergerak cepat dari utara ke selatan
Pada
hari ke 80, sebagian besar orang yang tiba tanpa bisa bahasa inggris mulai
mempelajarinya secara berkelompok dna
yang bisa bahasa inggris mulai mempelajari satu atau lebih bhasa yang dibawa
kesini oleh Lufthansa, Singapore Airlines, Cathay Pacific, and Air France.
Clark belajar bahasa Perancis dari Annette yang tadinya pramugari Lufthansa,
Ada
pemerkosaan pada malam hari ke 85, seisi bandara terkaga selepas tengah malam
karena jeritan wanita, mereka mengikat pelaku sampai matahari terbit lalu
mengusir masuk ke hutan dengan todongan senjata, mengancam jika akan ditembak
kalau kembali
Tim
pengintai berangkat saat fajar pada hari ke 100, Tyrone, Dolores, dan Allen,
seorang guru dari Chicago. Tim pengintai membawa 3 troli baja dari dapur umum
dan membawa barang perlengkapan yang dibutuhkan, ada plang karantina sehingga
tidak ada yang datang ke bandara. Pengembara pertama yang berjalan kaki dibawah
langit mendung itu terlihat syok tubuhnya kotor, umurnya tidka bisa ditebaik,
pakaian yang dikenakan berlapis dan sudah lama tidak bercukur, dia muncul di
jalan dengan membawa pistol tapi terdiam dan membiarkan pistol jatuh di
aspal saat Tyrone menyuruhnya
menjatuhkan pistol, semula pria itu ada di hotel dan mengikuti jejak hingga ke
bandara
Pada
akhir tahun ke 15, ada 300 orang di bandara dan Museum Peradaban sudah memenuhi
Sykmiles Lounge. Clark mengerjakan tugasnya untuk bertahan hidup, mengumpulkan
kayu, mengangkut air ke toilet untuk menjaganya tetap berfungsi, ikut serta
dalam operasi penyelamatan di Severn City yang ditinggalkan warganya, menanam
tanaman di ladang sempit di sepanjang landsan, menguliti rusa. Para pedagang
kadang membawakan barang untuk Clark, objek tanpa fungsi yang dia sukai:
majalah dan surat kabar, koleksi stempel kkoin, papsor atau SIM, kartu kredit
milik penghuni bandara yang sudah mati
Elizabeth
dan Tyler tinggal di kabin kelas utama di pesawat Air France
Musim
panas datang sekelompok pengembaran religius, mereka butuh Tuhan baru
Pada
tahun ke 15, setelah hari kerja yang panjang, orang mengunjungi museum agar
bisa melihat masa lalu, beberapa kursi berlengan asli dari ruang tunggu kelas
utama masih disini, mereka membaca surat kabar terakhir yang sudah berumur 15
tahun, membalik halaman yang rapuh dengan mengenakan sarung tangan yang Clark
jahit asal – asalan dari seprai hotel. James si pengembara pertama yang datang
ke bandara mengunjungi museum hampir setiap hari untuk melihat mtoor, dia
menemukannya di Severn City pada Tahun kedua, lalu menggunakan sampai bahan
baakr kendaraan dan avtur habis, dia merindukan Emmanuelle, anak pertama yang
lahir di bandara, sering datang untuk melihat ponsel. Sekarang sudahada sekolah
di Concourse C, seperti anak berpendidikan normal, anak di sekolah bandara bisa
mengingat konsep: dulu pesawat diluar sana pernah terbang di udara, si guru
pria yang sudah sering terbang menggunakan dua perusahaan penerbangan tapi saat
ada dalam pesawat harus mematikan alat elektronik sbeelum lepas landas dan
mendarat
Pada
musim gugur Tahun ke 15, sesuatu yang luar biasa terjadi, seorang pedagang
datang membawa surat kabar, dia sudah datang ke bandara sejak Tahun ke 6,
spesialisasinya adalah menjual peralatan masak, menjahit, dan kaus kaki. Dia
menginap semalam di dalam pesawat Air France dan mendatangi Clark pada pagi
hari sebelum pergi. Francois Diallo juga orang di balik penerbitan surat kabar
August
menceritakan dia keluar dari rumahnya yang kosong di Massachusetts sambil
membawa biola, lalu bergabung dengan kelompok sekte selama 3 tahun sebelum
pergi lagi dan tidak sengaja bertemu Symphony
Pada
tahun ke 15, amunisi menipis, senapan jarang digunakan dna hanya untuk berburu
Para
nabi dengan banyak pengikutnya, mempelajari ilmu agama gila, bersenjata dan
merampas apapun yang dimau
Clark
berumur 70 tahun pada Tahun ke 19, dia mencukur seluruh rambut bukan hanya di
sisi kiri tapi punya 4 tindik di telinga kiri. Annette meninggal karena
penyakit tak dikenal pada Tahun ke 17, dan Clark mengenakan syal Lufthansa
milik wanita itu sebagai kenangan
Area
persiapan tempat para pemburu menggantung rusa, babi hutan, dan kelinci di rak
yang dibuat seadanya di bawah sayap pesawat 737 : memotong daging untuk
penghuni dan memberikan jeroan untuk anjing. Pekuburan diantara landasan 6 dan
7, ditandai dengan meja nampan pesawat yang ditancapkan ke tanah, keterangan
orang yang mati diukir di nampan plastik keras itu. Deretan pesawat diparkir di
gerbang, ada pula ladang jagung, Air Gradia 452, sendirian dikejauhan, pagar
perimeter dari rantai dengan lilitan kawat dan diluar itu ada hutan, pepohonan
yang sama dengan yang dia tatap selama 2 dekade. Clark menunjukkan laporan 360
derajat Water Inc. kini Garrett teman Clark juga sudah meninggal. Saat itulah
Clark bertemu dengan Charlie, Jeremy dan Annabel. Mereka mengetahui keberadaan
itu dari seorang nabi yang suka memerintah dengan karismatik dan kejam dengan
menggunakan ayat pilihan dari kitab wahyu yaitu Elizabeth dan Tyler. Clark
terakhir kali melihat Tyler di samping pesawat Air Gradia Penerbangan 452
Dulu
Severn City tempat yang besar, ada jalan utama dipenuhi bangunan batu bata,
bebungaan liar dalam pot dan akar pepohonan maple yang meliuk di trotoar.
Tanaman rambat sudah nyaris menyembunyikan bangunan kantor pos dan menjalar
sampai ke jalan. Kirsten bertemu dengan
Sayid terlihat cekung dan bergerak pelan, darah di wajah, mata bengkak
hingga terpejam, pakaiannya kumal dan koyak, cambang berumur beberapa hari di
wajah. Dua pira dan seorang anak laki mengikuti beberapa langkah dibelakang. Si
bocah membawa golok, satu pria membawa senapan berburu laras pendek, diarahkan
ke tanah, pria satunya membawa panah yang setengah dibidikkan, tempat anak
panah disampirkan di punggungnya
Sayid
mengaku mendengar suara rintihan, jarak mereka sekitar satu setengah kilometer
dari Symphony dan sudah berniat untuk kembali tapi ada suara semak
kedengarannya seperti anak hilang. Para nabi menginginkan seorang gadis itu dan
menyandera dua sandera dan mengatur pertukaran, mereka menebak akan mengarah ke
Museum Peradaban, tapi nyawa Dieter tidak bisa terselamatkan dengan mukanya
pucat kemudian para nabi membawa Klarinetis
Klarinetis
benci Shakespeare, dia mengambil dua jurusan di kampus, teater dan musik,
keruntuhan peradaban terjadi pada tahun ke 20 kuliahnya, ketika terobsesi
dengan teater eksperimental Jerman pada abad ke 20, 20 tahun setelah keruntuhan,
dia menyukai musik Symphony dan senang bisa turut ambil bagian tapi merasa
tidak tahan karena Symphony berkeras melakukan pertunjukan Shakespeare, dia
mencoba memendam perasaan dan kadang berhasil. Setahun sebelum diculik para
pengikut nabi, si klarinetis dia terpikir untuk menulis sandiwaranya sendiri
dan mencari tau apakah dia bisa meyakinkan Gil untuk membuat pertunjukannya
bersama aktor Symphony, dia ingin menulis sesuatu yang modern, sesuatu yang
menyinggung masa tempat mereka berada, bertahan hidup memang tidak cukup, tapi
di sisi lain hal itu berlaku untuk Shakespeare, Dieter beropini tentang Shakespeare
yang hidup tanpa listrik di tengah komunitas yang dihantui wabah, sama persis
seperti Travelling Symphony, tapi mereka menyaksikan peradaban runtuh,
sedangkan Shakespeare tidak. Ketika teman serombongannya sedang membaca monolog
itu, si klarinetis terjaga dari tidurnya yang terasa janggal di sebuah tanah
lapang, dia memimpikan sebuah ruangan,
ruang latihan di universitas juga suara tawa karena ada yang
menceritakan lelucon, dia mencoba mempertahankan mimpi mendekap setiap bagian
erat karena bahkan sebelum dia benar terjaga, dia merasa ada yang salah, dia
berbaring mirip di hutan, merasa sudah diracuni, tanah terasa keras di bahu dan
kedinginan, kedua tangannya diikat di belakang punggung, pergelangan kaki
dibebat, dan menyadari bahwa Symphony tidak ada di dekatnya, ketiadaan itu
menakutkan, dia dan Jackson sedang mengisi wadah air, lalu dia ingat ada suara
di belakangnya, dia berbalik ketika ada kain ditekan ke wajahnya, ada tangan
seseorang di belakang kepala, sekarang sudah malam, 6 pria berjongkok membentuk
lingkaran di dekat sana, dua dipersenjatai senapan besar, satu dengan panah
biasa dan tempat anak panah, satu lagi mmebawa busur silang logam yang aneh,
dan yang kelima membawa golok, pria keenam memunggungi si klarinetis jadi tidak
bisa melihat pria itu bersenjata. Si Klarinetis adalah satu pemburu paling
cakap di Symphony dia bertahan hidup sendirian di hutan selama 3 tahun setelah
keruntuhan peradaban, dan sekarang ketika mual karena entah racun apa yang
diberikan mereka padanya, bahkan dengan pergelangan tangan diikat di belakang
punggung, dia dengan mudah bisa berbalik lalu menghilang tanpa suara diantara
pepohonan, menjauh dari tanah lapang, tanpa suara melangkah keluar menuju
jalanan, dia berlari saat malam memudar menjadi fajar kelabu menuju jalanan,
dia berlari saat malam memudar menjadi fajar kelabu dan matahari terbit dia
berjalan dan terseok menembus jam sulit, dia berhalusinasi memimpikan air,
terjatuh di rangkulan tim pengintai di belakang rombongan Symphony pada pagi
hari saat langit menggelap di atas kepala, lalu berpesan harus mengubah rute
ketika mereka mmebawanya kembali kepada Symphony, di tempat pohon terakhir yang
menghalangi jalan sudah digergaji, rintik hujan pertama turun saat si konduktor
mendengar pesan lalu segera memerintahkan pergantian arah, tim pengintai
diminta untuk mencari Kirsten dan August yang sedang memancing entah dimana
sepanjang jalan depan tapi tak mampu menemukan mereka di tengah badai, Symphony
berbelok ke pedalaman menuju rute baru, jalan alternatif yang berkelak – kelok,
pada akhirnya akan membawa mereka ke Bandara Severn City, si klarinetis berada
antara keadaan sadar dan pingsan di karavan pertama sementara Alexandra
memegangi botol air di bibirnya
Arti
pisau di pergelangan tangan Kirsten: pisau pertama menjadi pengingat akan
seorang pria yang menyerangnya pada tahun pertamanya bersama Symphony saat dia
berumur 15 tahun, pria itu merangsek dari semak, pria itu tidak mengatakan
apapun tapi Kirstem paham niatnya, pisaunya menusuk dalam dna pria itu mencengkeram
tenggorokanny, 13 bulan waktu yang dilupakan antara meninggalkan Toronto
bersama kakaknya dan tiba di Ohio tempat mereka tinggal sampai kakaknya
meninggal dan dia bergabung dengan Symphony, dia menyadari bahwa apapun yang
terjadi di jalanan pada tahun itu, tidak ada satu pun peristiwa yang ingin
diketahuinya. Pisau kedua menjadi pengingat akan seorang pria yang mati dua
tahun kemudian, di luar Mackinaw City, Symphony diperingatkan tentang bandit di
area itu tapi lalu dikejutkan saat para penjahat muncul dari tengah kabut di
jalanan depan mereka, 4 pria membawa pistol dan dua membawa golok, satu pria
emminta makanan, 4 kuda dan seorang wanita. Si gitaris keenam memasang anak
panah ke busur di belakang Kirsten, pria berpistol mati karena anak panah menembus
keningnya dan satunya mencengkeram pisau Kirsten, si konduktor membereskan
sisanya dengan dua tembakan kilat kemudian membawa mereka ke hutan untuk
menjadi makanan hewan liar dan pergi kembali ke Mackinaw City untuk pertunjukan
Romeo Juliet
Di
tengah perjalanan August dan Kirsten bertemu dengan nabi. Kirsten tidak bisa
menyampaikan kepada Sayid jika masih mencintainya. Bocah itu menembah kepala
nabi dan August juga mengalahkan nabi dengan panahnya, dan bocah itu bunuh diri
dengan menembakkan pistol ke mulutnya. Saat itu tim pengintai Symphony berbelok
di tikungan jalan diatas kuda mereka, terlihat Viola dan Jackson. Ada seorang
nabi yang membawa salinan dari novel Station Eleven
Ada
320 orang yang tinggal di Bandara Severn City. Pada awal Tahun kedua para
penghuni membangun tenda dalam dua deret di sepanjang Concourse B, tenda itu
bervariasi ukuran dengan rangka dari ranting yang diseret dari hutan, berbentuk
persegi sekitar 4 meter kali empat meter dengan atap meruncing, mereka
menggeladah kantor bandara untuk mencari stapler, lalu memasang seprai di atas
rangkanya, ada bebrapa kali perdebatan akankah jadi cara efektif untuk
memanfaatkan gunung seprai yang mereka selamatkan dari hotel di dekat sana,
tapi pada saat itu keinginan untuk mendapatkan privasi sangat besar, di dalam
tenda ada Charlie dan Jeremu, ada satu tempat tidur, dua peti plastik untuk
pakaian dan popok, dan alat musik mereka, cahaya pucat menembus kain seprai
Clark
mengajak Kirsten ke menara pengawas lalu lintas udara. Clark membawa surat
kabar di New Petoskey milik Kirsten. Clark ingin melihatkan ke Kirsten jika di
sisi bukit beberapa km jauhnya ada kota atau desa yang jalanannya diterangi
listrik. Karavan Traveling Symphony tiba di Bandara Severn City
Arthur
dan Clark sama ikut kelas akting, Arthur bekerja sebagai pramusaji sementara
Clark sebenarnya sungguh tampan, tingginya 188 cm dan tubuh kurusnya gemar
mengenakan setelan vintage, setengah rambut dicukur dan setengahnya lagi
tersibak dalam warna merah jambu atau kadang biru hijau atau ungu matanya dihiasi pemulas dalam acara khusus,
dan aksen ala sekolah asrama Inggrisnya begitu memikat
Miranda
gemar membuat komik termasuk karyanya Station Eleven yang dia berikan dua
salinan kepada Arthur dan Arthur akan memberikan satu salinan ke Tyler. Arthur
memberikan komik Dr Eleven ke Tanya. Arthur akan melunasi utang Tanya sebanyak
$47000. Sebelum pertunjukan Arthur menelevon Tyler agar mengetahui pendapat
Tyler tentang Station Eleven, station itu melewati wormhole,bersembunyi di kedalaman
luar angkasa, tapi sistemnya rusak. Permukaannya tertutup air, punya satu kota
yang terbuat dari pulau, ada jembatan dan kapal tapi disana berbahaya karena
ada kuda laut dan berukuran sangat besar, punya mata seperti ikan ada orang
yang menunggangi dan mau menangkap manusia dan menarik ke bawah dan akan
menjadi milik Dunia Bawah Laut, mereka musuh Dr Eleven tapi tidak jahat mereka
Cuma ingin pulang. Arthur akan pulang ke New York minggu depan
Pertunjukan
Lear, podium tinggi di bangun di belakang panggung, dicat agar terlihat seperti
balkon dengan pilar yang didesain rumit, tampak seperti batu dari depan dan
seperti kayu lapis dari belakang, di babak pertama, podium itu digunakan
sebagai ruang pribadi seorang raja yang menua
Pada
pernikahan pertamanya, Arthur dan Miranda menghadiri pesta Golden Globe yang
berubah sial saat Miranda terjatuh dengan sepatu hak tingginya karena mabuk
koktail dan pergelangan kakinya terkilir di depan blitz kamera saat akan pergi,
Arthur ada di luar jangkauan tangan, dan akan menjadi konsumsi berita majalah,
pada masa itu dia dikenal sepasang aktor yang karir moncernya meredup lalu
hidupnya dipenuhi rehab dan proses perceraian, dan dia tau apa dampak artikel
majalah pada hidup seseorang, efek negatif pemberitaan yang terlalu mendetail.
Miranda berkata dia tidak menyesali apapun dan itulah yang Arthur rasakan
kepada hidupnya, jika dia meninggalkan Miranda untuk menikahi Elizabeth dan dia
meninggalkan Elizabeth demi Lydia dan Lydia kini bersama orang lain. dia tidak
benar mengenal adiknya, yang dia kejar hanya ketenaran dan keabadian.
Ingatannya mulai flashback ke masa ketika Tyler berumur 2 tahun, saat dia
bersama Clark berdansa berumur 18 tahun, ada kartu identitas palsu di saku
mereka, Arthur mulai berhalusinasi
hingga titik dimana dia memikirkan seekor burung dipantai yang jantungnya
melemah dan menemukannya bersama adiknya, Arthur ambruk ke pilar lalu mulai
merosot, salju turun di sekeliling, berkerlap – kerlip oleh cahaya lampu, dia
merasa itu hal terindah yang pernah dia lihat seumur hidupnya
Dalam
Dr Eleven Vol 1 No 2 The Pursuit, Dr Eleven didatangi oleh hantu mentor, Kapten
Lonagan yang dihabisi nyawanya oleh pembunuh dari Dunia Bawah Laut, sang kapten
digambar dengan cat air tipis berupa siluet tembus pandang di bawah cahaya
temaram ruang pribadi Dr Eleven, yang identik dengan area administratif mewah
di kantor Leon Prevant di Toronto, bahkan sama ada dua stapler di meja,
perbedaannya adalah kantor Leon Prevant memiliki pemandangan hamparan Danau
Ontario yang terang, sementara jendela kantor Dr Eleven menghadap ke kota pulau
berbatu dan jembatan melengkung di atas pelabuhan. Mimpi terjaga dari mimpi
Travelling
Symphony meninggalkan bandara pada satu pagi yang cerah bulan September, mereka
tinggal selama 5 minggu, memperbaiki karavan, setiap malam bergantian melakukan
pertunjukan Shakespeare dan musik. Setelah kepergian mereka, para penghuni
bandara masih terlena dengan pementasan orkestra dan teatrikal itu. Siang itu
Garrett menyenandungkan concerto Brandenburg sambil bekerja di ladang, Dolores
membisikan potongan dialog Shakespeare menyapu lantai di area terbuka, anak
berlatih pedang dengan ranting, Clark berdiam diri di museum, membersihkan
benda pajangan dengan kemoceng sambil merenungkan Symphony yang melangkah pergi
menyusuri pesisir, membawa serta Shakespeare juga senjata dan musik mereka.
Kristen memberi satu komik Dr Eleven. Clark menyadari bahwa wanita itu begitu
berat berpisah dengan komiknya tapi Symphony akan melewati daerah tak dikenal
dan Kirsten ingin memastikan bahwa paling tidak salah satu komik itu akan aman
kalau ada masalah di jalan. Dia memberikannya ke Clark. Selama berminggu
Symphony tinggal di Concourse A dan melakukan pertunjukan musik dan
Shakesspeare setiap malam
Clark
pernah menghabiskan waktunya di Republik Ceko di Praha dan pernah duduk bersama
Arthur dan Elizabeth di meja dibawah lampu listrik di LA, tidak ada Miranda
dikursinya duduk Dr Eleven
Dalam
versi komik, Dr Eleven duduk sambil bersedekap, tidak mendengarkan percakapan
larut dalam pikirannya sendiri, dalam ingatan Clark, para petugas katering
menuangkan anggur, dan dia merasakan kasih yang besar untuk mereka bahkan untuk
semua yang ada disana, para petugas katering, tuan rumah, para tamu bahkan
Arthur bersikap memalukan, pengacara Arthur berkulit oranye, wanita yang
menyebut Praha alih Prague, dan anjing yang mengintip lewat kaca. Di ujung sana
Elizabeth menatap anggur, dalam ingatan Clark, Miranda mohon diri lalu berdiri,
dan Clark melihat wanita itu menyelinap keluar menuju malam, dia penasaran
dengan wanita itu dan ingin mengenal lebih baik, lalu pergi mengikuti Miranda,
dia tau Miranda bekerja di perusahaan ekspedisi. Pesawat disana sudah ada
selama 20 tahun. Clark senang membayangkan kapal meluncur di permukaan air,
menuju dunia yang berbeda di luar pandangan mata