Minggu, 25 April 2021

Merindukan Seseorang Itu Wajar

 


Aku terbangun dari mimpi buruk,bagaimana tidak? Aku memimpikan dia. Seseorang yang sudah ingin aku lupakan. Seseorang yang menyakiti aku dan meninggalkan aku tanpa alasan yang logis. Aku tidak tau kenapa aku masih memimpikan orang itu. Kalo kata primbon mimpi itu artinya antara 2 option, aku merindukan dia atau dia yang merindukan aku


Hal ini paling aku tidak suka yaitu terbangun dari mimpi buruk setelah bertemu dengan mantan di mimpi. Apalagi kalo bukan mimpi buruk. Mungkin aku sudah lost contact dengan orang itu, aku block semua sosial medianya dengan harapan aku bisa move on tapi hal itu justru gak efektif, tapi setidaknya itu bisa menghilangkan rasa sakit yang timbul. Kalo kata orang blockir orang di sosial media itu seperti orang yang kekanakan, tapi aku tidak setuju dengan hal itu karena untukku untuk masalah perkara blokir mantan di sosial media itu bukan menandakan orang itu dewasa atau tidak. Karena lebih bersifat healing. Daripada tidak melakukan itu dan justru tidak move on. Itu satu hal yang bisa dilakukan juga untuk menghindari mantan tapi merindukan seseorang yang jauh dari kita itu wajar. Tapi aku belum menemukan seseorang yang bisa menggantikan bukan berarti aku ingin dia kembali tapi aku lebih ingin fokus ke hidup dan karir atau masa depan walaupun setiap orang butuh love or partner di hidupnya. Tapi jika memang belum bertemu dengan orang yang cocok untuk apa dipaksakan dan lebih baik memperbaiki diri dulu terlebih dahulu

Aku putus dengannya sudah cukup lama. Dia meninggalkan aku hanya karena bosan dan alasan yang tidak logis. Memang aku dan dia mempunyai hubungan ldr. Tapi perasaan aku ke dia memang tulus. Terkadang aku masih merindukan dia. Apa sih arti rindu? Merindukan seseorang atau merindukan momen ketika bersama dengan orang itu. Banyak orang yang justru merindukan momen ketika bersama orang di masa lalunya. Bukan hanya ke mantan tapi bisa ke keluarga atau teman atau kisah hidup kita dulu

Aku lebih sering merindukan momen. Aku merindukan momen ketika aku di masa lalu,merindukan momen bersama dengan orang lain atau benda yang disayangi

Satu hal yaitu aku malas untuk berbalikan dengan mantan dan mengulang kisah yang sama. Ketika seseorang meninggalkan aku. Itu artinya hubungan aku dan dia sudah benar over. Aku tidak mau mengulang cerita yang sama jika akhirnya sama aja. Ya walaupun ada orang yang  berjodoh dengan mantan mereka.  Tapi aku tidak menginginkan hal itu, ya walaupun Tuhan yang mengatur untuk masalah jodoh. Aku pernah mencoba untuk berbalikan dengan mantan tapi pada akhirnya justru dia menyakiti dan meninggalkan, dia hanya berdusta tentang semua yang dia ceritakan. Kesalahan aku ketika mempunyai hubungan dengan seseorang, aku tulus dengan orang itu dan memberikan apa yang bisa aku berikan bukan pada hal materi atau uang. Karena aku juga tidak setuju dengan konsep pria harus membayar semua yang diinginkan wanita. Karena ada beberapa wanita yang memang materialistis dan mengincar uang dari pria. Aku selalu katakan ke semua pria yang pernah mempunyai hubungan dengan aku. Aku tidak mau jika mereka memberikan uang ke aku sebelum menikah, sebelum ada ikatan. Ya karena pria harus menafkahi wanita dan anaknya. Walaupun nantinya aku memang ingin membantu secara finansial dan bekerja karena aku bukan wanita yang materialistis seperti itu yang menginginkan banyak uang dari pria,ya walaupun aku juga butuh pria yang mapan secara finansial. Karena aku hanya tidak ingin anak aku nantinya tidak tercukupi secara finansial

Aku merindukan momen ketika aku bisa mendengarkan cerita hidupnya yang membuat aku terkadang menangis ketika dia menceritakan tentang hal itu, aku rindu ketika aku bisa tertawa bersama dia, aku rindu ketika mendengar suaranya, aku rindu komunikasi lagi dengan dia, aku rindu mengirimkan ucapan selamat pagi, selamat tidur, selamat makan, dll. Ya aku sepeduli itu dengan seseorang. Aku hanya bisa melihat wajahnya tanpa bisa menyentuhnya. Aku rindu ketika dia melakukan hal romantis. Ya aku rindu momen bersama dia


Tapi aku harus melangkah. Aku tidak bisa seperti ini. Walaupun dia pernah ada di hidupku dan kenangan itu tidak mungkin hilang kecuali aku cuci otak untuk menghilangkan kenangan aku bersama dia. Tapi aku harus siap untuk melangkah. Hal yang aku rasakan sekarang. Mungkin Tuhan memberikan aku pengalaman ketika bertemu dengan dia untuk aku bisa lebih mempersiapkan diri ketika bertemu dengan orang lain yang mungkin lebih baik dari dia. Dan mungkin alasan Tuhan memisahkan aku dengan dia, bukan karena Tuhan tidak sayang tapi karena mungkin memang bukan jalan takdirnya untuk bersama dan memang ini yang terbaik diantara aku dan dia. Toh memang jodoh itu cerminan diri. Tuhan akan memasangkan setiap orang antara kebaikan atau keburukan tergantung dari sifar orang itu. Memang menyatukan 2 orang itu tidak mudah walaupun mempunyai hati yang sama. Memang terkadang kita justru sangat menginginkan seseorang dan terkadang memaksa bersama orang itu, pokoknya harus dia dan gak mau yang lain. Seperti lagu dari Andmesh, aku ingin dia tak mau yang lain. Hanya dia yang selalu ada. Atau lagu dari anji. Aku ingin dia, aku rindu dia, inginkan dia. Tapi dianya enggak. Terkadang lagu ini sering ditambahkan dengan dianya enggak. Seolah seperti kita menginginkan seseorang tapi dianya justru tidak peka atau justru memilih orang lain



Aku tidak pernah memaksa seseorang untuk suka dengan aku. Ketika orang suka dengan aku justru aku akan lebih menghargai karena kita tidak bisa memaksa orang lain untuk suka dengan kita. Dan sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan berakhir baik, ya kalau memang jodoh tapi kalau tidak pasti kita akan merasa kecewa dan menghakimi Tuhan. Lebih baik serahkan saja kepada Tuhan, biar saja Tuhan yang mengatur, toh jodoh tidak akan berubah sudah ada takdirnya. Kapan kita bertemu dengan orang itu sudah ada waktunya karena itu jangan terlalu memaksakan diri untuk bersama dengan orang yang kita suka. Jika kita ingin melihat orang itu bahagia. Relakan. Karena apapun yang sudah ditakdirkan untuk bersama. Pasti akan kembali

Pernah aku di posisi itu sangat menginginkan seseorang, mengejar orang itu, menangis karena orang itu, aku merasa itu seperti bukan aku tapi terkadang anehnya banyak orang yang memilih untuk berubah ketika suka dengan orang lain dengan tujuan untuk orang itu lebih suka. Ya orang seperti itu tidak akan pernah bisa menjadi dirinya sendiri dan menghargai dirinya karena lebih mementingkan kepentingan orang lain.

Aku memang tulus dengan semua tapi ketika orang tidak membalas dengan cara yang sama justru membuat aku kecewa. Ya kita tidak bisa menyuruh orang untuk berbuat sebaik kita.

Aku memang orang yang extrovert yang kadang kalo ngomong langsung to the point, aku tidak suka memendam, dan lebih baik untuk dikatakan, Ya masalah aku putus dengan dia sebenarnya hanya karena masalah simple, tapi ego dia terlalu tinggi, susah untuk melunakan orang yang keras kepala, dan menganggap dirinya paling benar, dia memutuskan aku secara sepihak. Walaupun aku juga sadari ini kesalahan aku juga dan dia juga bersalah. Tapi kadang aku juga tidak tau kemauan dia. Tapi seharusnya hal ini bisa untuk jadi intropreksi diri. memang terkadang orang memilih untuk melakukan itu di era digital sekarang ini orang yang putus memilih untuk menghapus kontak, tapi hal yang aku sadari setelah melakukan itu, aku lebih damai, aku lebih bisa melupakannya walaupun terkadang aku masih mengingatnya, dan untuk saat ini justru aku tidak tau bagaimana cara berkomunikasi lagi dengannya. Karena ada perasaan canggung diantara aku dan dia untuk berkomunikasi lagi dan hal itu wajar. Tapi hal ini memang bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman. Tapi satu kalimat aku rindu dia tapi dianya enggak