Bagaimana perasaanku hari ini? Perasaan aku
hari ini masih sama seperti hari kemarin, aku masih menjadi manusia, aku masih bernafas, aku masih
berada di bumi, aku masih menginjak tanah, aku masih dirumah karena belum
mendapatkan pekerjaan dan itu membosankan ketika seharusnya aku sudah mempunyai
penghasilan sendiri dan sudah tidak menggantungkan hidupku dengan orangtua,
justru aku merasa masih menjadi orang yang gagal karena aku belum sukses, orang
yang mandiri secara finansial pasti akan dikaitkan dengan kesuksesan, hal yang
membuat aku gelisah dan itu nightmare ketika aku sudah melamar ke berbagai
perusahaan tapi merasa belum ada yang cocok untuk aku, ketika melihat orang
lain begitu mudah untuk mendapatkan pekerjaan sedangkan aku belum bisa
mendapatkan pekerjaan, aku merasa kalah dalam bersaing dengan orang lain
Terkadang aku berpikir kenapa Tuhan
memberikan aku hidup seperti ini, kenapa Tuhan belum mendapatkan pekerjaan, aku
tau bahwa sesuatu yang dipaksakan belum waktunya itu tidak baik, apakah ini belum jalan aku
untuk mendapatkan pekerjaan ketika orang lain justru mempunyai posisi di
pekerjaan yang mereka jalani sekarang, tapi apalah arti posisi jika tidak
merasa nyaman, banyak orang yang tersiksa karena bekerja di perusahaan tetapi
mereka tidak bisa keluar dari perusahaan tersebut karena akan diberikan penalti
dengan biaya lebih besar dari gaji bulanannya, banyak yang tidak merasa betah
tapi memilih bertahan sama seperti hubungan dengan manusia lain, ketika sudah
merasa nyaman atau merasa lama sudah bersama akan ada perasaan bosan dan
perasaan ingin meninggalkan tapi tidak ingin menyakiti akhirnya memilih untuk
tetap bersama walaupun toxic, banyak yang mulai pindah pekerjaan karena menilai
bahwa gajinya tidak cukup sehingga memilih untuk pindah ke pekerjaan lain yang
gajinya lebih mencukupi, memang satu hal manusia itu tidak pernah puas akan apa
yang ada dalam hidupnya dan memilih lebih dari apa yang didapatkan
Tapi di masa sekarang juga mencari
pekerjaan memang susah, seperti memasukan benang ke dalam jarum, sekarang orang
berlomba untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, bersaing dengan yang
lain, layaknya suatu kompetisi, para perusahaan banyak yang collapse dan ada
juga yang merasa kewalahan karena banyaknya pelamar setiap harinya, dan merasa
harus lebih kompetitif dan menilai apakah kandidat ini layak untuk bekerja di
perusahaan tersebut atau tidak, banyak orang yang akhirnya beralih menjadi
pengusaha daripada harus menunggu melamar di perusahaan, karena pandemi yang
tidak kunjung usai
Itu juga yang harus aku rasakan sekarang,
memang aku sudah menganggur terlalu lama, bukan karena aku tidak mempunyai
skill yang cukup untuk melamar pekerjaan, tapi aku merasa tidak cocok untuk
bekerja di perusahaan, walaupun aku sekarang juga melamar di berbagai
perusahaan, tapi belum ada yang cocok
Aku ingin memulai usaha seperti dropship
tapi aku masih belum memulainya karena harus riset terlebih dahulu dan
menemukan supplier yang cocok, walaupun
ada keinginan untuk menjual produk sendiri tapi orangtuaku tidak bisa memodali dengan alasan tidak punya cukup uang untuk modal usaha karena masih banyak kebutuhan
yang harus mereka bayar, akhirnya aku harus memodali dengan uang aku sendiri
Masih banyak impian yang harus aku kejar, dan aku tidak mau membuang waktuku
dan menyesal di hari tua karena tidak bisa mengejar impian, bermimpilah
setinggi mungkin, tapi apalah arti semua itu jika impian tidak bisa dilakukan
Aku juga mulai bingung pekerjaan apa yang
harus lakukan, karena aku ingin mengerjakan banyak hal, tapi aku lebih suka
menulis dan membuat konten, terkadang aku berpikir pekerjaan seperti apa yang
Tuhan takdirkan untukku? Apakah memang Tuhan telah takdirkan aku untuk menjadi
content creator, karena memang aku sudah bekerja cukup lama dalam hal menulis
walaupun penghasilan yang aku terima hanya sedikit setiap bulannya, tetapi aku
menghabiskan waktu untuk membuat konten, apakah ini yang paling sesuai untuk
aku, terkadang memang orang ditakdirkan mempunyai pekerjaan yang berbeda dan telah
ditakdirkan, aku memang pintar dalam hal linguistik, apakah Tuhan telah
memberikan jalan untuk menjadi penulis yang tulisannya bisa menginspirasi
banyak orang, terkadang kita memang akan mencari pekerjaan sampai memang benar
ini pekerjaaan yang diinginkan dan menemukan itu, dan juga melakukan itu dengan
hati bukan karena paksaan atau gengsi, selama pekerjaan itu halal kenapa tidak dilakukan,
aku memang suka sekali membaca dan menulis sejak aku kecil tapi belum pernah
ikut kompetisi menulis, mungkin Tuhan telah mentakdirkan aku menjadi penulis
atau mungkin Tuhan telah memberikan jalan lain untukku yang masih disimpan dan
akan memberikan ketika waktunya tepat