Minggu, 18 April 2021

Dunia Yang sedikit Lebih Adil & Sedikit Lebih Damai Bisa Diwujudkan

 


Dunia yang adil yaitu dunia tanpa ada peperangan, dunia yang tidak ada kesenjangan sosial, tidak ada kemiskinan, tidak ada perkelahian,  dunia yang tidak ada kasus kelaparan, bertoleransi antar sesama, tidak membedakan kasta maupun agama, semua orang sama di mata Tuhan, tapi bahkan kekuasaan harta saja di perebutkan. Kita bisa menciptakan dunia yang adil dan damai jika melakukan beberapa hal itu. Tapi terkadang manusia terlalu arogan ketika diharuskan untuk melakukan hal itu

Dunia sudah tidak adil sejak sang penguasa menindas kaum lemah, asalkan punya uang semua hal bisa dibayar tanpa memperdulikan kesejahteraan orang lain, hal yang membuat aku gusar ketika banyak rakyat yang demo karena kebijakan baru telah ditetapkan, mari berbicara tentang Indonesia, Indonesia sejak dulu telah mengenal perang sejak kedatangan Belanda dan Jepang, masyarakat dulu bekerja untuk orang asing, kadang kala mereka disiksa jika hal itu tidak sesuai dengan yang mereka inginkan, Belanda satu negara yang mungkin sekarang banyak bangunan bersejarah yang merupakan peninggalan dari Belanda, wajar karena dulu Belanda membangun banyak tempat, tetapi sejak zaman dulu bahkan masyarakat Indonesia tidak mendapatkan kesejahteraan karena hal itu, hal itu dianggap tidak adil hingga berakhirnya perang, dan sekarang benar kata Soerkarno jika perjuangannya lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri, masyarakat melakukan demo karena tidak setuju dengan peraturan yang diberlakukan dan melawan para oknum, masyarakat hanya ingin didengar pendapatnya hanya itu, tapi yang bikin kesal jika masyarakat menghancurkan fasilitas publik dengan alasan mereka marah karena para oknum tidak mendengarkan, apakah ini artinya kesejahteraan telah dipenuhi, apakah dunia ini adil bagi mereka? Ketika mereka memikirkan tentang keluarga mereka, mencari nafkah dan membahagiakan keluarga mereka tetapi mereka harus turun tangan untuk menghadapi permasalahan ini, mungkin dunia terasa tidak adil untuk mereka karena bahkan juga menyebabkan korban jiwa, mereka melakukan itu hanya untuk ketidakadilan yang telah dilakukan

 

Ketidakadilan juga terjadi di saat perang, banyak negara mengalami perang. Satu negara dengan negara lain seperti perebutan kekuasaan, tetapi kenapa mereka harus menghabiskan waktu mereka untuk perang dan mengotori tangan mereka dengan darah orang lain, apakah mereka merasa bangga jika melakukan hal itu, apakah hidup mereka akan terasa tenang ketika hari itu mereka membunuh orang lain yang tidak bersalah dengannya, apakah itu arti keadilan, negara yang dijajah hanya ingin keadilan, tanpa ada pertumpahan darah, jika dunia akan adil untuk mereka, jika peperangan itu dihentikan, tanpa ada perseturuan, karena damai itu lebih baik daripada harus berseteru dengan orang lain

 

Orang harus menanamkan dirinya akan cinta dengan perdamaian, damai bisa dilakukan terlebih dahulu dengan damai dengan dirinya sendiri, menerima diri apa adanya lalu terapkan itu di kenyataan, damai ketika bisa membantu orang lain, damai ketika menghargai agama lain, damai tanpa adanya perselisihan, memberi dan membantu, damai ketika tidak ada teror yang menghantui manusia, damai tanpa adanya perpecahan, bisakah kita  melakukan hal itu? Dunia yang lebih adil dan sedikit lebih damai bisa dilakukan dengan hal itu

 

Tapi kenapa manusia selalu memperebutkan dan meributkan tentang suatu hal, seperti ketika kita masih kecil, kita akan flashback, ketika kita kecil atau mungkin sekarang, kita menganggap bahwa orang lain berlaku tidak adil, seperti orang tua yang terlalu membedakan anak, anak yang lain akan merasa bahwa dia tidak dihargai bahkan oleh orang tua mereka sendiri, dia akan menganggap orang tuanya terlalu memihak kepada saudaranya yang mungkin mempunyai prestasi yang jauh lebih baik daripada dia, dia mulai akan menganggap dirinya tidak berguna, tidak dihargai, dunia terasa tidak adil. Dia akan mengutuk dirinya, jika dia tidak bisa membahagiakan kedua orang tua, terlebih ketika gurunya juga membedakan dia dengan anak lain yang jauh lebih pintar dari dia, gurunya menganggap bahwa anak ini tidak punya prestasi, semua orang membencinya, dia tidak punya teman karena terlalu pendiam, nerd, atau apapun itu sehingga dia dijauhi oleh teman sebayanya, terlebih ketika mempuyai pasangan yang terlalu toxic, yang menganggap dirinya bisa dimanfaatkan, dari situ orang pasti mengalami depresi dan tidak bisa menjalani hidup, memilih untuk bunuh diri mungkin itu akhir hidupnya, tapi dia juga tahu bahwa dia tidak bisa merubah nasibnya dan Tuhan telah mengatur hal itu sehingga dia tidak bisa merubah nasibnya, dia hanya bisa pasrah, dia mencoba berdamai dengan dirinya tapi ketika dia mulai bisa menerima dirinya, karena selama ini dia mencoba untuk menjadi orang lain agar orang lain bisa menyukainya, tapi ternyata anggapan dia salah, ternyata orang justru mencintai dirinya yang apa adanya, dan mencintai dirinya selayaknya apa yang telah ditakdirkan, sehingga dia sekarang justru mempunyai banyak teman dan memiliki karir yang sukses

 

Dunia akan lebih damai ketika orang mulai belajar bersyukur atas apa yang telah diberikan untuknya tanpa meminta lebih, bersyukur untuk apapun yang telah diterima selama ini, bahkan dunia ini akan adil dan damai jika orang itu mencintai dirinya dan melakukan hal yang sama ketika mencintai lingkungan dan orang lain, menganggap dirinya bisa berguna untuk orang lain daripada harus mengutuk diri karena dia menjalani peran dihidupnya untuk menjadi yang terbaik bagi orang lain, berguna untuk orang tuanya