Dunia yang adil yaitu dunia tanpa ada peperangan, dunia yang tidak ada kesenjangan sosial, tidak ada kemiskinan, tidak ada perkelahian, dunia yang tidak ada kasus kelaparan, bertoleransi antar sesama, tidak membedakan kasta maupun agama, semua orang sama di mata Tuhan, tapi bahkan kekuasaan harta saja di perebutkan. Kita bisa menciptakan dunia yang adil dan damai jika melakukan beberapa hal itu. Tapi terkadang manusia terlalu arogan ketika diharuskan untuk melakukan hal itu
Dunia sudah tidak adil sejak sang penguasa menindas kaum lemah, asalkan
punya uang semua hal bisa dibayar tanpa memperdulikan kesejahteraan orang lain,
hal yang membuat aku gusar ketika banyak rakyat yang demo karena kebijakan baru
telah ditetapkan, mari berbicara tentang Indonesia, Indonesia sejak dulu telah
mengenal perang sejak kedatangan Belanda dan Jepang, masyarakat dulu bekerja
untuk orang asing, kadang kala mereka disiksa jika hal itu tidak sesuai dengan
yang mereka inginkan, Belanda satu negara yang mungkin sekarang banyak bangunan
bersejarah yang merupakan peninggalan dari Belanda, wajar karena dulu Belanda
membangun banyak tempat, tetapi sejak zaman dulu bahkan masyarakat Indonesia
tidak mendapatkan kesejahteraan karena hal itu, hal itu dianggap tidak adil
hingga berakhirnya perang, dan sekarang benar kata Soerkarno jika perjuangannya
lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit
karena melawan bangsa sendiri, masyarakat melakukan demo karena tidak setuju
dengan peraturan yang diberlakukan dan melawan para oknum, masyarakat hanya
ingin didengar pendapatnya hanya itu, tapi yang bikin kesal jika masyarakat
menghancurkan fasilitas publik dengan alasan mereka marah karena para oknum
tidak mendengarkan, apakah ini artinya kesejahteraan telah dipenuhi, apakah
dunia ini adil bagi mereka? Ketika mereka memikirkan tentang keluarga mereka,
mencari nafkah dan membahagiakan keluarga mereka tetapi mereka harus turun
tangan untuk menghadapi permasalahan ini, mungkin dunia terasa tidak adil untuk
mereka karena bahkan juga menyebabkan korban jiwa, mereka melakukan itu hanya
untuk ketidakadilan yang telah dilakukan
Ketidakadilan juga terjadi di saat perang, banyak negara mengalami
perang. Satu negara dengan negara lain seperti perebutan kekuasaan, tetapi
kenapa mereka harus menghabiskan waktu mereka untuk perang dan mengotori tangan
mereka dengan darah orang lain, apakah mereka merasa bangga jika melakukan hal
itu, apakah hidup mereka akan terasa tenang ketika hari itu mereka membunuh
orang lain yang tidak bersalah dengannya, apakah itu arti keadilan, negara yang
dijajah hanya ingin keadilan, tanpa ada pertumpahan darah, jika dunia akan adil
untuk mereka, jika peperangan itu dihentikan, tanpa ada perseturuan, karena
damai itu lebih baik daripada harus berseteru dengan orang lain
Orang harus menanamkan dirinya akan cinta dengan perdamaian, damai bisa
dilakukan terlebih dahulu dengan damai dengan dirinya sendiri, menerima diri
apa adanya lalu terapkan itu di kenyataan, damai ketika bisa membantu orang
lain, damai ketika menghargai agama lain, damai tanpa adanya perselisihan,
memberi dan membantu, damai ketika tidak ada teror yang menghantui manusia,
damai tanpa adanya perpecahan, bisakah kita
melakukan hal itu? Dunia yang lebih adil dan sedikit lebih damai bisa
dilakukan dengan hal itu
Tapi kenapa manusia selalu memperebutkan dan meributkan tentang suatu
hal, seperti ketika kita masih kecil, kita akan flashback, ketika kita kecil
atau mungkin sekarang, kita menganggap bahwa orang lain berlaku tidak adil,
seperti orang tua yang terlalu membedakan anak, anak yang lain akan merasa
bahwa dia tidak dihargai bahkan oleh orang tua mereka sendiri, dia akan
menganggap orang tuanya terlalu memihak kepada saudaranya yang mungkin
mempunyai prestasi yang jauh lebih baik daripada dia, dia mulai akan menganggap
dirinya tidak berguna, tidak dihargai, dunia terasa tidak adil. Dia akan
mengutuk dirinya, jika dia tidak bisa membahagiakan kedua orang tua, terlebih
ketika gurunya juga membedakan dia dengan anak lain yang jauh lebih pintar dari
dia, gurunya menganggap bahwa anak ini tidak punya prestasi, semua orang
membencinya, dia tidak punya teman karena terlalu pendiam, nerd, atau apapun
itu sehingga dia dijauhi oleh teman sebayanya, terlebih ketika mempuyai
pasangan yang terlalu toxic, yang menganggap dirinya bisa dimanfaatkan, dari
situ orang pasti mengalami depresi dan tidak bisa menjalani hidup, memilih
untuk bunuh diri mungkin itu akhir hidupnya, tapi dia juga tahu bahwa dia tidak
bisa merubah nasibnya dan Tuhan telah mengatur hal itu sehingga dia tidak bisa
merubah nasibnya, dia hanya bisa pasrah, dia mencoba berdamai dengan dirinya
tapi ketika dia mulai bisa menerima dirinya, karena selama ini dia mencoba
untuk menjadi orang lain agar orang lain bisa menyukainya, tapi ternyata
anggapan dia salah, ternyata orang justru mencintai dirinya yang apa adanya,
dan mencintai dirinya selayaknya apa yang telah ditakdirkan, sehingga dia
sekarang justru mempunyai banyak teman dan memiliki karir yang sukses
Dunia akan lebih damai ketika orang mulai belajar bersyukur atas apa yang
telah diberikan untuknya tanpa meminta lebih, bersyukur untuk apapun yang telah
diterima selama ini, bahkan dunia ini akan adil dan damai jika orang itu
mencintai dirinya dan melakukan hal yang sama ketika mencintai lingkungan dan
orang lain, menganggap dirinya bisa berguna untuk orang lain daripada harus
mengutuk diri karena dia menjalani peran dihidupnya untuk menjadi yang terbaik
bagi orang lain, berguna untuk orang tuanya