A. Teknik komunikasi psikologis untuk menyenangkan
orang lain:
1. Menarik lawan bicara dalam 3 derik lewat kesan
pertama (Primacy Effect)
Ubah
susunan ucapan dengan menarik lawan bicara dalam 3 detik lewat kesan pertama
Primacy Effect. Ada orang yang membuat
nyaman dan menarik saat pertama kali bertemu. Belakangan dikenal istilah
freepass wawancara untuk orang seperti ini
75%
penanggung jawab personalia perusahaan dipengaruhi oleh penampilan pada saat
merekrut karyawan baru. Mereka mengambil keputusan dalam waktu singkat
berdasarkan sikap, perilaku, ekspreksi wajah, dan penampilan pelamar kerja.
85,5% penanggung jawab personalia dikendalikan oleh kesan pertama pelamar
hingga wawancara selesai
Di
Korea Selatan untuk menentukan kesan pertama singkat. Di bandingkan dengan
orang Amerika yang membuthkan 15 detik dan orang Jepang yang memerlukan waktu 6
detik, Korea Selatan butuh waktu 3 detik. Orang Korea Selatan sangat
mementingkan kesan pertama saat bertemu dengan seseorang. Dampak kepelitan
kognitif (Cognitive Miser Effect) berpengaruh besar dalam menilai lawan bicara,
yakni ingin memperoleh keputusan secara cepat dengan sedikit usaha
Kesan
yang baik tidak hadir begitu saja. Orang seperti ini memikirkan secara mendalam
agar dapat memperoleh perhatian lawan bicara. Tidak hanya dari riasan wajah
tapi ekspreksi wajah yang ramah dan tingkah laku yang halus
Efek
Primer (Primacy Effect), informasi atau kesan yang ditampilkan pertama kali
lebih berpengaruh besar terhadap memori daripada yang ditampilkan kemudian.
Solomon Asch, psikolog sosial dari Amerika, pernah menguji efek ini dengan
memberikan informasi berikut tentang 2 orang kepada responden:
A. Pintar, rajin, impulsif, kritis, keras
kepala, mudah iri
B. Mudah iri, keras kepala, kritis, impulsif,
rajin, pintar
Hasilnya
informasi keduanya sama hanya berbeda ururtan
3
hal yang menentukan kesan pertama: penampilan, suara, dan kosakata, mulai
memberikan kesan pertama dengan komunikasi
2. Ulurkan tangan saat menginginkan sesuatu. Sentuhan
positif yang membuat mengangguk (Handshake Effect)
Perbanyaklah
berjabat tangan jika ingin meraih kepercayaan dalam komunikasi
Orang
Korea Selatan cenderung memisahkan komunikasi dengan berjabat tangan. Mereka
jarang berjabat tangan saat berkomunikasi dengan seseorang
Efek
jabat tangan dapat dipergunakan dalam berbagai kegiatan sehari – hari, Prof
Gino menyarankan efek ini terutama digunakan dalam mendidik anak
3. Daya persuasi senyuman (Smile Effect)
Wajah
yang tersenyum cerah lebih efektif daripada ucapan yang berbaris – baris. Menurut
staf peneliti Prof Aguinus dari University of Colorado, senyum dapat
meningkatkan daya persuasi ucapan. Ketika meminta tolong kepada seseorang,
pasang mimik muka serius dan coba untuk tersenyum
Tips
menciptakan senyum ala pramugari:
1. Menggerakan otot wajah setiap pagi dan
malam sambil menatap cermin
2. Memasang foto diri sedang tersenyum di
layar ponsel dan menirunya
3. Memasang gambar seseorang yang senyumnya
indah di cermin dan menirunya
4. Sering melihat ke cermin untuk mengecek ekspreksi
wajah
5. Berusaha untuk selalu tersenyum dengan
pikiran positif
4. menghubungkan kau dan aku tanpa sadar (Similarity
Effect)
Similarity
effect: semakin banyak kesamaan dengan orang lain maak semakin tinggi rasa
kedekatan dengannya
5. Dari negatif ke positif, ucapan yang baik butuh
penutup (Recency Effect of Praise)
Dari
negatif ke positif, ucapan yang baik butuh penutup (Recency Effect of Praise)
Ada ucapan yang dapat mengubah hubungan yang dingin
menjadi hubungan yang intim dalam sekali waktu, itu adalah pujian
Pujian dilontarkan tidak hanya ketika orang lain telah
melakukan sesuatu yang patut dipuji. Pujian adalah ungkapan kasih sayang dan
kepeduliaan terhadap oranglain, pujian tidak diberikan dengan penuh kepalsuan
sebagai balasan atas perlakuan baik atau pemberian kepada kita
Ada satu cara untuk memaksimalkan efek pujian, dengan
Efek Pujian Akhir (Recency Effect of Praise) yaitu sebuah keadaan dimana
sseorang justru merasa lebih senang ketika dikritik di awal tetapi dipuji di
akhir
Pujian yang terus berulang diragukan ketulusannya dan
kredibilitasnya menurun
6. Penyebab adu mulut saling menyalahkan (Fundamental
Attribution Error)
Orang biasanya mencari penyebab sebuah tindakan dari
sifat, dorongan, watak dan sikapnya sendiri daripada dari faktor eksternal
seperti lingkungan dan kesempatan
Kesalahan Atribusi Mendasar (Fundamental Attribution
Error), istilah ini pertama kali muncul dalam Psychology of Interpersonal
Relations tahun 1958 oleh psikolog Heider asal Australia sebagai bagian dari
Attribution Theory, yang berarti proses menyimpulkan penyebab suatu tindakan.
Kesalahan atribusi dasar ketika seseorang mencari penyebab suatu tindakan bukan
dari faktor eksternal, melainkan dari kecenderungan secara pribadi
Ketika muncul masalah mereka mencari penyebabnya pada
kepribadian dan watak orang lain
7. Dekatilah orang yang terlalu waspada. Teknik
meruntuhkan tembok hati dengan perlahan Rapport
Rapport dibentuk oleh 3 hal: lawan bicara, mengikuti
gerakan lawan bicara, mengungkapkan kisah pribadi
B. Teknik psikologis untuk merekatkan hubungan yang
renggang:
1. Teknik meminta tolong untuk membuat musuh memihak
(Cognitive Dissonance Theory)
Ada pepatah mengatakan bahwa orang lebih suka pada
orang yang ia baikin daripada orang yang baik padanya
Efek Ben Franklin (Ben Franklin Effect), sekali
membantu ingin lebih membantu lagi
Teori Disonansi Kognitif (Cognitive Dissonace Theory),
teori ini menjelaskan perubahan sikap dan perilaku untuk mengatasi
ketidaknyamanan psikologis yang disebabkan oleh ketidaksetaraan antara
keyakinan, pikiran, sikap, dan perilaku seseorang
Istilah ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1950
oleh psikolog Amerika, Leon Festlinger dalam A Theory of Cognitive Dissonance
Disonansi kognitif berusaha melindungi harga diri
mereka meskipun denga berbohong
2. Minta maaf ada rumusnya (Apology Theory)
Aaron Lazare, seorang profesor psikiatri di University
of Massachusetts, AS, merupakan orang yang pertama kali mencari sisi ilmiah
dari permintaan maaf. Ia menganalisis lebih dari seribu kasus dan menciptakan
Teori Permintan Maaf (Apology Theory) tentang makna sejatinya
Permintaa maaf bukan sekedar pengakuan kesalahan dan
pengampunan, tetapi juga merupakan kunci untuk mengurangi konflik
Asa 4 tahapan untuk meminta maaf dengan tulus:
mengakui, menyesali, mengklarifikasi, dan mengganti rugi yang jika semuanya
dijalani dapat memulihkan hubungan interpersonal
Hasil penelitian Professor Roy Lewicki dari jurusan
Administrasi Bisnis, Ohio State University, AS. Eksprerimennya pada 755 subjek
mengungkapkan bahwa permintaan maaf membutuhkan 6 unsur. Semakin banyak unsur
yang dipakai, semakin besar kemungkinan orang akan memaafkan:
1. Menunjukkan penyesalan
2. Menjelaskan apa yang salah
3. Mengakui tanggung jawab
4. Berjanji tidak akan mengulangi
5. Mengusulkan kompensasi atau balasan
6. Meminta maaf
Mengakui tanggung jawab di nomor 3 memperlihatkan efek
yang paling besar. Mengakui kesalahan dengan tulus dianggap sangat penting,
efek tertinggi adalah nomor 5 karena orang mengharapkan kompensasi yang nyata.
Nomor 1,2, dan 4 berada di urutan ketiga. Sementara nomor 6 memberikan efek
yang paling rendah karena kata maafkan aku terkesan usang sehingga tidak
efektif
Permintaan maaf yang efektif:
1. Secara keseluruhan, ini tanggung jawab saya, saya
tidak harus berkata apa lagi
-------Mengakui tanggung jawab
2. saya akan menggani rugi, bukan hanya kerugian
finansial, melainkan juga kerugian moril
--------Mengusulkan kompensasi atau balasan
3. Saya benar menyesali tindakan saya
-----Menunjukkan penyesalan
4. Saya akan menjelaskan dengan sebenarnya bagaimana
ini bisa terjadi
-----Menjelaskan apa yang salah
5. Saya akan lebih berhati – hati agar hal seperti ini
tidak terjadi lagi
-----Berjanji tidak akan mengulangi
6. Tolong maafkan saya kali ini saja
----Meminta maaf
3. Berdamai seperti pakaian yang terkena gerimis
(Sensory Adaptation Effect)
Efek Adaptasi Sensorik (Sensory Adaptation Effect),
suatu keadaan tidak bisa merasakan stimulus akibat menurunnya fungsi sensorik
karena secara terus – menerus menerima rangsangan tertentu sampai diberikan
stimulus yang lebih besar
Sampaikan isyarat dan ucapan untuk rekonsiliasi secara
perlahan, bertahap, dan dalam waktu yang lama
4. Di balik ucapan Orang Lain Salah, Hanya Aku Yang
Benar (God Complex)
God Complex, keadaan dimana seseorang menganggap
dirinya superior, baik secarasadar maupuntidak, dan percaya bahwa pendapatnya
selalu benar dibandingkan orang lain. God Complex pertama kali digunakan oleh
psikolog Ernest Jones dalam Essays In Applied Physcho Analysis, sebuah fenomena
yang muncul karena seseorang mengganggap dirinya agung selayaknya Tuhan, bagi
mereka pendapat mereka tidak mungkin memiliki cela dan yang ada hanya kesalahan
dan kekurangan orang lain
Cara menghindari adalah berbicara sikap, menempatkan
diri di posisi orang lain. Jangan melihat sebuah pekerjaan sebagai urusan orang
lain. Perhatikan dan periksa kembali jangan secara tanpa sadar menunjukkan
gejala
5. Semakin buruk hubungan, sapalah lebih dulu (The Law
of Reciprocality)
Professor Kwak Geum Ju dari fakultas psikologi, Seoul
National University, justru mengatakan sebuah salam akan lebih mudah disambut
jika lebih tinggi yang menyapa lebih dulu
Hukum timbal balik (Law of Reciprocality) berarti
memperoleh kebaikan karena berbuat kebaikan, sebuah hubungan yang baik bukan
dengan hanya di satu sisi yang memberi atau menerima. Tidaklah penting atas
atau bawah. Sikap lebih dulu, berbuat baik yang lebih penting
Asa 4 hal ketika menyapa: terulah menyapa walaupun
orang itu mengabaikan, sapalah dengan ucapan jelas sampai selesai,bungkukkan
punggung di saat formal, jangan hilangkan senyum dari wajah
6. Kebiasaan yang membahayakan hidup (Hindsight Bias)
Orang yang menunjukkan sikap tahu segalnya karena itu
adalah anak mereka. Mereka berbicara seakan telah menembus hingga kesalahan
atau masalah yang akan dibuat oleh si anak. Namun ini adalah ilusi besar brmula
dari Bias Prediksi (Hindsight Bias)
Bias prediksi adalah kecenderungan untuk memercayai
kecewa diri sejak awal sudah mengetahui hasil dari sesuatu setelah mengetahui
suaru hasil ini dikenal sebagai Efek Selama ini aku sudah tahu (Knew it all
along Effect)
Orang pertama yang memperhatikan fenomena ini adalah
psikolog Amerika, Baruch Fishhoff
Dari percobaan yang dilakukan Fischhoff dan Beyth
menemukan bahwa orang cenderung berpikir bahwa mereka sudah menduga hasilnya
padahal kenyataannya mereka tidak memprediksi seperti itu
Kalimat yang mengandung bias prediksi juga bisa
ditemukan dalam hubungan sehari – hari. Bukan hanya dalam hubungan hierarkis
seperti orangtua dan anak atau antara pemimpin dan anggota tim
7. Berpikiran terbuka terhadap sebuah bualan
(Overconfidence Effect)
Manusia memiliki kecenderungan untuk mengemas diri
mereka lebih tinggi dari yang sebenarnya.
Kecenderungan untuk melebihkan kemampuan diri di atas rata disebut Efek
Terlalu Percaya Diri (Overconfindence Effect) yang sering disebu Efek Danau
Wobegon (Lake Wobegon Effecr). Pada tahun 1970, penulis Amerika, Keillor, menyampaikan
berita tentang sebuah desa fiksi bernama Danau Wobegon dalam program radionya.
Penduduk desa disebut lebih kuat dari rata, tampan, pintar, dan sangat optimis
Psikolog Thomas Gilovich menemukan bahwa kecenderungan
terlalu percaya diri adalah psikologi universal manusia dengan merujuk pada
Efek Danau Wobegon sebagai kecenderungan mengganggap diri di atas rata
8. Selamatkan harga diri dengan menghilangkan
kebiasaan membandingkan (Neighbor Effect)
Efek Tetangga (Neighbor Effect), sebuah kecenderungan
untuk menilai diri sendiri dengan cara membandingkannya dengan kekayaan,
tingkat konsumsi, dan status sosial tetangga, ini dikenal dengan istilah
Keeping Up with the Joneses, dalam komik ini ada kisah yang mengambil psikologi
membandingkan dari orang. Orang yang sebelumya hidup tanpa mobil lalu melihat
keluarga Jones membeli mobil ia jadi ingin membeli mobil karena merasa tidak
punya apa – apa. Ketika keluarga Jones mengganti mobilnya menjadi sedan, mereka
merasa lega jika beralih ke sedan,
Orang akan puas jika sedikit lebih baik daripada objek
pembanding yang ada di dekat
C. Teknik komunikasi psikologis untuk menghadirkan Ya
1. Meminjam wewenang untuk menguatkan ucapan (The Law
of Authority)
Menurut Robert Cialdini, B yang lebih efektif. Ketika
memberi alasan yang kuat, daya persuasinya akan lebih besar disebut Hukum
Otoritas (The Law of Authority) pesan yang sama akan memiliki daya persuasi
yang berbeda antara yang disampaikan oleh orang yang mempunyai otoritas yang
tidak
Robert Cialdini mengatakan bahwa pesan dari otoritas
yang diakui akan membuat seseorang memutuskan secara singkat tentang bagaimana
ia bertindak dalam situasi tertentu
Hukum otoritas sangat efektif untuk membujuk
seseorang, menggunakan psikologi patuh pada otoritas untuk membujuk seseorang
2. Kata ajaib untuk menghadirkan Ya tanpa sadar
(Langer’s Experiment)
Karena merupakan kata persuasi yang dapat menyihir dan
memiliki efek yang kuat
Hal ini bisa dijelaskan dengan Percobaan Langer
(Langer’s Experiment), Ellen Langer, seorang profesor psikologi di Harvard
University, mengungkapkan bahwa menjabarkan alasan sangat efekttif untuk
membujuk orang lain
3. Kekuatan sebuah kalimat hangat (Placebo Effect)
Efek Plasebo, efek yang disebut obat kosong, ini
adalah fenomena membaiknya kondisi pasien setelah dibohongi dengan obat yang
sebenarnya tidak memiliki efek apa – apa
Efek Plasebo sering digunakan terutama dalam politik,
ini disebu politik plasebo atau politik menyerupai yakni ketika mengemas diri
mereka dengan cara yang berbeda dari kenyataan, menggunakan berbagai macam
retorika yang cemerlang. Efek Plasebo juga bisa digunakan dalam perusahaan.
Jika memberikan saran yang sulit kepada bawahan atau atasan, coba gunakan efek
plasebo alih pembenaran atau penjelasan yang rumit. Berbicaralah dengan penuh
keyakinan untuk membut lawan bicara berharap. Sistem ini sederhana, realistis,
dan mudah diimplementasikan
Konsumsi plasebo serupa dengan kata gasimbi (tingkat
kepuasan hati terhadap harga), konsumsi yang membuat hati tenang dan stabil
meski sedikit mahal
4. Ingat lebih lama dengan sengaja tidak menyelesaikan
(Zeigarnik Effect)
Orang yang berbicara di depan banyak orang harus
memberikan perhatian khusus pada konsentrasi dan respons pendengar, jangan
keluarkan semua hal sekaligus
Efek Zeigamik adalah kondisi psikologis ketika sesuatu
yang belum selesai tidak bisa dilupakan dengan mudah, sering disebut juga efek
yang tertunda
Bluma Zeigamik adalah seorang psikolog wanita asal
Lithuania, menemukan fenomena ini secara tidak sengaja. Pada 1977 ia hendak
memesan makanan disebuah restoran di Berlin seorang pelayan terlihat menerima
pesanan dari tamu tanpa mencatat apapun di restoran yang tengah hiruk pikuk
oleh banyaknya pengunjung Zeigmaik jadi bertanya, bagaimana bisa membuat semua
pesanan tamu? Tapi pelayan bisa menyajikan makanan persis seperti apa yang
dipesan. Pelayan mengingat isi pesanan sejak menerima pesanan sampai makanan
dikeluarkan, lalu segera melupakannya setelah itu, jika dibalik dapat
mengetahui bahwa memori tidak aakn terhapus sampai itu selesai
Efek ini juga digunakan untuk drama TV, mengajar dan
presentasi
5. Memancing dengan bingkai positif (Framing Effect)
Framing Effect mengacu pada fenomena pengambilan
keputusan dan interpretasi seseorang yang menjadi berbeda, sesuai dengan
kerangka yang disajikan terhadap suatu masalah. Frame berarti bingkai, baik itu
bingkai jendela, foto, maupun kacamata. Dalam psikologi, ini adalah bingkai
pikiran untuk memandang sesuatu. Interpretasi dari penilaian terhadap suatu hal
akan berbeda tergantung pada kerangka apa yang ada di dalam pikiran
Framing Effect dicetuskan pada tahun 1981 oleh
pengamat ekonomi perilaku AmosTversky dan Daniel Kahneman
Jika ingin membujuk seseorang, akan lebih efektif
ketika menyajikan kerangka positif terlebih dahulu
6. Bau adalah kunci pembuka hati seseorang (Delicious
Smell Effect)
Komunikasi non verbal dilakukan. Tidak hanya
mengandalkan ucapkan jika jarak dengan orang lain sulit dipersempit terutama
dengan lawan jeis. Cobalah untuk mengusik lawan dengan bau, seperti aroma
feromon yang memikat orang lain lebih dari sekedar paras yang indah. Bau adalah
faktor yang mengingatkan akan perasaan dan bayangan yang terbentuk tentang
lawan jenis. Aroma atau abu tetap
meningkatkan hubungan, termasuk hubungan yang sedang retak, jika menggunakan
aroma roti secara efektif ada yang disebut Efek Bau Roti yang Lezat (Delicious
Smell Effect) yaitu sebuah kondisi psikologis ketika aroma roti dipanggang
menyebabkan orang lain berperilaku lebih positif, ramah, dan altruistis
Reseptor penciuman terhubung langsung dengan area otak
yang disebut sistem limbik yang terkait erat dengan emosi. Bau juga
berkontribusi dalam pembentukan dan penyimpanan memori. Kebanyak orang memiliki
pengalaman makan hingga kenyang sehingga
ketika mereka mencium bau lezat, ingatan itu akan terbayang. Aroma roti yang
lezat akan menimbulkan emosi positif dan berkembang menjadi tindakan baik. Efek
bau yang mengarahkan perilaku manusia sudah digunakan secara aktif dalam
pemasaran, pusat perbelanjaan restoran, buku, dan toko pakaian wanita memiliki
aroma khas, yang membuat orang yang menciumnya merasa nyaman, ini disebut scent
marketing banyak toko yang menggunakan ini untuk meningkatkan penjualan
Salah satunya untuk meningkatkan hubungan dengan
pemimpin tim yang keras
7. Optimisme logis yang berakar pada kenyataan
Stockdale Paradox
Paradoks Stockdale yakni keyakinan akan masa depan
dengan tetap menerima kenyataan yang ada, Paradoks Stockhalde mengacu pada
optimisme yang masuk akal, yakni percaya bisa mencapai hasil yang baik di masa
depan, sambil tetap menghadapi dan menerima kenyataan yang minim harapan serta
berusaha mengatasinya
Semakin tinggi optimisme dan harapan, semakin besar
keputusan yang dirasakan
Optimisme yang berpijak pada kenyataan akan lebih
menguatkan dibandingkan harapan dan optimisme yang semu
D. Teknik komunikasi psikologis untuk menawan lawan
jenis
1. Ketika cela menjadi daya tarik (Pratfall Effect)
Efek Kesalahan (Partfall Effect), sebuah teori bahwa
kesalahan orang yang dingin atau sulit di dekati justru disenangi dan
meningkatkan daya tarik
2. Rahasian cinta yang membara karena rintangan (Romeo
& Juliet Effect)
Psikolog Driscoll dengan rekannya di University of
Colorado mempelajari dampak kekautan cinta, penelitian ini untuk mengungakpa
fenomena psikologis perasaan cinta yang menjadi lebih kuat ketika amat
ditentang oleh orang tua dan sekelilingnya. Dari penelitian di dapatkaj bahwa
semakin besar tentangan dari orangtua semakin dalam cinta keduanya
3. Memberikan suara karena pilihan mayoritas (The Law
of Social Proof)
Hukum pembuktian sosial mengadopsi pilihan mayoritas
sebagai bukti untuk mendukung pemikiran dan tindakan seseorang dan dikenal
secara luas melalui buku Influence: The Psychology of Persuasion karya Robert
Cialdini
Orang memiliki mental menerima apa saja yang disukai
dan diakui orang lain
4.Kadang kala perbandingan bisa menjadi obat (Contrast
Effect)
Efek kontras (Contrast Effect), efek kontras merujuk
pada kesalahan dalam menilai secara berbeda saat diperbandingkan padahal
nilainya sama
5. Mulut kaku di depan orang yang disukai (Tip of the
tongue Phenomenon)
Fenomena Ujung Lidah (Tip of the tongue Phenomenon)
dimana kata hanya menggantung di ujung lidah dan tidak keluar dari mulut karena
tegang. Istilah ini dibuat oleh Brown dan McNell dari Harvard University pada
tahun 1966
Mengingat informasi yang sebenarnya dan mengetahui
informasi yang diingat merupakan masalah tersendiri. Artinya informasi tidak
hilang sepenuhnya dari kepala hanya karena tidak ingat
Fenomena ujung lidah tidak hanya terjadi di depan
orang yang disukai, tapi sering terjadi ketika wawancara, presentasi, atau
pertemuan penting alasan utama mengapa tidak bisa mengeluarkan informasi yang
tersimpan di dalam kepala lewat mulut adalah karena tekanan psikologis akibat
rasa tegang. Ketegangan yang tepat dapat membantu berbicara dengan tanggap,
tetapi jika berlebihan maka dapat menyebabkan gagap atau komunikasi tidak
berjalan lancar
6. Teknik merayu tanpa mencolok (De ja vu)
Kalimat yang paling menarik bagi lawan jenis yang baru
ditemui adalah apa kita pernah bertemu sebelumnya?
Kalimat ini akan merangsang dejavu yang sering dialami
orang. Dejavu adalah fenomena psikologis seperti pernah melihat atau mengalami,
meski sebenarnya itu adalah pengalaman pertama. Orang pertama yang membahas
secara ilmiah adalah seorang ilmuwan Perancis bernama Florance Arnaud,
sementara isilah dejavu pertama kali digunakan oleh Emile Boirac
Fenomena dejavu
dapat dijelaskan dengan 2 cara: menemukan penyebabnya di dalam ingatan ketika
seseorang mengalami sesuatu dia tidak mengingat semua detailnya melainkan hanya
sebagian khusus dan perasaannya secara keseluruhan kemudian yang baru pertama
kali terkadang dengan sebagian ingatan yang tersimpan di dalam memori
menghilangkan kontras detail antara pengalaman saat ini dan ingatan yang ada
akibatnya akan memiliki ilusi seperti pernah mengalaminya meski sebenarnya baru
pertama kali, dan dengan menemukan penyebabnya dari struktur mata, mata seseorang terpisah sekitar 6 cm oleh karena
itu ketika melihat objek memutar kepala ke satu arah terdapat selisih waktu
antara input informasi visual ke mata kiri dan mata kanan, jika selisih
tersebut lebih besar dari 0,025 detik akan mengalami ilusi seperti pernah
melihat sebelumnya
Para psikolog secara konsisten berpendapat bahwa
dejavu sama sekali tidak berhubungan dengan kehidupan masa lalu, namun di Korea
ada kecenderungan untuk mengaitkan fenomena ini dengan kehidupan sebelumnya
Jika orang lain mendengarkan tentang dejavu akan
terjatuh ke dalam esensi kehidupan sebelumnya
7. Obrolan cerdas yang menimbulkan daya tarik seksual
(Sapiosexually)
Sapioseksualitas mengacu pada fenomena ketertarikan
seksual atau kesenangan seksual terhadap kecerdasan seseorang
New York Times melaporkan bahwa sapiosexually muncul
sebagai orientasi seksual baru
E. Teknik komunikasi psikologis untuk membuka dompet
1. Merangsang secara diam – diam keinginan untuk
menyerupai (Panoplie Effect)
Orang memiliki keinginan untuk meningkatkan martabat.
Mereka memiliki kecenderungan untuk memenuhinya dengan membeli barang mewah
Efek Panoplie, suatu kondisi psikologis yang
memercayai bahwa ketika membeli produk tertentu, maka termasuk ke dalam
kelompok atau kelas yang menggunakannya. Efek Panoplie pertama kali
diperkenalkan oleh sosiolog Prancis, Jean Baudrillard pada 1980 dalam bukunya
Masyarakat Konsumsi, yang menunjukkan bahwa dunia berubah setelah Perang Dunia
II, dari masyarakat produktif menjadi masyarakat konsumtif, ketika seorang
konsumen membeli sesuatu, ia merefleksikan sosok ideal pada dirinya, jadi
konsumen yang membeli barang mewa sebenarnya sedang mengindentifikasi dirinya
dengan masyarakat kelas atas
Efek Veble, diambil dari nama sosiolog Amerika,
Veblen, dan merujuk pada perilaku konsumsi untuk pamer ke kelas atas. Veblen
menemukan fenomena aneh dalam ekonomi pasar. Menurut hukum permintaan, semakin
tinggi harga barang, maka permintaan akan semakin rendah. Namun untuk kelas
atas semakin tinggi harga barang justru semakin banyak produk yang mereka beli
demi menikmati posisi istimewa mereka
2. Memancing dengan angka yang lebih tinggi (Anchoring
Effect)
Teknik pemasaran umum untuk membuat pelanggan merasa
seolah membeli dengan harga yang lebih murah dengan cara sengaja menulis harga
yang lebih tinggi tetapi menjualnya dengan harga lebih rendah
Efek Jangkar dicetuskan oleh psikolog dan pengamat
ekonomi perilaku Daniel Kahneman bersama dengan Amos Tversky. Anchoring berarti
menurunkan jangka agar kapl bisa berlabuh di mana setelah itu kapal hanya dapat
bergerak di dalam batas antara jangkar dan tali yang melekat pada kapal. Hal
ini merujuk pada fenomena munculnya distorsi dalam penilaian setelah angka atau
benda pertama yang tersaji dijadikan acuan, dikenal juga sebagai Efek Buang
Sauh (Efek Tambatan)
Efek Jangkar membantu saat menjual produk dan dalam
berbagai negoisasi keuangan, juga dalam kehidupan sehari – har
3. Rayuan untuk konsumsi berkelanjutan tanpa ragu
(Diderot Effect)
Efek Diderot yaitu sebuah psikologi untuk terus
membeli barang yang cocok dengan sebuah barang yang dibeli. Istilah ini pertama
digunakan oleh Antropolog Grant McCracken dalam buku Culture and Consumption,
yang diambil dari naam seorang filsuf abad ke 18, Denis Dedirot. Diderot
menceritakan sebuah anekdot soal baju tidur dalam esainya yang berjudul Regrets
for My Old Dressing Gown
Konsumsi suatu benda bisa mendorong konsumsi
berikutnya, terinspirasi dari cerita ini Grant McCracken menciptakan konsep dan
istilah Efek Diderot dengan berkata: Diderot melakukan serangkaian konsumsi
demi keserasian sebuah benda. Hal ini mudah terjadi ketika konsumen membeli
mobil, furnitur, atau pakaian
Orang tidak melihat aspek fungsional. Mereka lebih
mengutamakan kesatuan secara estetika dan budaya
4. Melakukan apa yang orang lain lakukan (Bandwagon
Effect)
Sebagian orang
membeli secara impulsif karena produk sangat populer, sedang menjadi tren, atau
takut tertinggal dari orang jika tidak ikut dalam barisan
Efek Bandwagon, sebuah fenomena yang pengonsumsian
barang sesuai dengan tren disebut juga sebagai Efek Membonceng, yang merujuk
para perbuatan mengikuti kecenderungan konsumsi orang lain. Orang yang membahas
Efek Bandwagon secara akademis adalah ekonom Amerika, Harvey Leibstein, ia
mengatakan dalam makalahnya tentang teori permintaan konsumen
Efek Bandwagon adalah pengaruh permintaan orang lain
terhadap permintaan seseorang atas suatu produk tertentu
Istilah ini berasal dari Rice, seorang badut terkenal
yang menarik perhatian orang karena menaiki kereta (Wagon) band dalam kampanye
tahun 1848, ia menarik perhatian dengan bermain musik keras di atas kereta
pemandu arak – arakan, yang membantunya dalam memenangkan kandidat yang
didukungnya, kendaraan band yang berada di bagian depan parade disebut
bandwagon, Momentum tersebut membuat banyak politisi mulai mengikuti metode,
dan istilah dikenal luas
Efek Bandwagon menempati porsi yang bagus terutama
dalam pemilu, penggemar bisbol, tenaga penjualan, restoran
5. Sekali beruntung akan beruntung terus (Hot Hand
Phenomenon)
Fenomena Tangan Panas (Hot Hand Phenomenon) adalah
bias kognitif yang memercayai bahwa sebuah kesuksesan akan mengarah pada
kesuksesan berikutnya. Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada 1985
psikolog sekaligus penggemar perilaku Amos Tversky dalam psikolog Thomas
Gilovich yang dimuat dalam Cognitive Psychology, singkatnya saat seseorang
pemain bola basket berhasil menembak selama dua atau tiga kali, maka dia
diprekdiksi akan berhasil juga pada tembakan berikutnya
6. Membua pembeli yang mengeluh jadi pelanggan tetap
(John Goodmnan’s Law)
Hukum John Goodman, pembeli kemungkinan besar akan
membeli kembali merek yang sama jika keluhannya teratasi
Ketika seorang pembeli mendatangi sebuah toko dan
tidak mendapatkan masalah apapun, rasio kembali datang hanya 10%, sebaliknya
ketika pembeli memiliki keluhan dan perusahaan menanggapinya dengan baik, rasio
mencapai 65%, terutama untuk produk yang relatif mahal, fenomena ini lebih
mencolok. Rasio kedatangan kembali yang tidak mengeluhkan soal produk adalah 9%
sedangkan pelanggan yang mengeluh dan ditanggapi, rasio kedatangannya kembali
sekitar 70%
7. Menimbulkan hasrat konsumsi yang kuat dengan
tenggat waktu (Psychological Reactance)
Reaktansi Psikologis, manusia mmeiliki psikologi
melawan lebih kuat untuk mempertahankan kebebasan ketika itu dilanggar atau
terancam, istilah ini juga berlaku untuk kebebasan memilih barang pertama kali
digunakan dalam Psychological Reactance: A Theory of Freedom and Control karya
psikolog sosial asal Amerika, Sharon Brehm dan Jack Brehm pada tahun 1981
Hukum kelangkaan yang disebutkan dalam Influence: The
Psychology of Persuasion juga mirip dengan hal ini. Ketika suatu barang atau
objek menjadi langka, muncul fenomena peningkatan terhadap nilainya. Didalam
buku disebutkan eksperimen terkait hal ini yang melibatkan mahasiswa Florida
State University
F. Teknik komunikasi psikologis yang memberikan hasil
1. Memulai sama dengan setengah jalan (Endowed
Progress Effect)
Memperbaiki kebiasaan yang kronis tidak mudah untuk
dilakukan dalam semalam cara paling efektif adalah dengan mendoronglewat
percakapan yakni berkata seperti ini setelah mereka latihan sederhana,
mengatakan bahwa mulai ada perubahan akan menjadi motivasi yang membuat
seseorang berusaha lebih keras
Efek Kemajuan Buatan, sebuah kondisi ketika mengira
bahwa sudha lebih dekat dengan suatu target, maka akan menjadi lebih bersemngat
untuk mencapainya, istilah ini pertama kali digunakan oleh peneliti konsumen
Nunes and Dreeze
Seseorang lebih termotivasi untuk mencapai tujuan
ketika sudah berkembang sampai batas tertentu sampai batas tertentu
dibandingkan dalam keadaan masih kosong
Efek ini juga dapat memberikan hasil yang lebih baik
pada pelaksanaan acara, proyek, dsb. Praktikkan dengan melontarkan pesan
semangat dan keberanian yang mengandung intisari bahwa perubahan telah dimulai
2. Kalimat pembakar semangat vs penghapus semangat
(Muraven’s Experiment)
Eksperimen Mark Muraven mengungkapkan bahwa kehendak
konstan dan akan habis bila bisa digunakan. Hal itu dikenal sebagai Percobaan
Mark Muraven.
Kemauan bukan sekadar keterampilan, melainkan sama
seperti ototo lengan atau kaki, jika sering digunakan akan lelah, jika
menggunakan kemauan terlalu banyak untuk satu hal, tidak akan bisa menampilkan
kemauan yang sama di hal yang lain
3. Rumor mempermudah pencapaian target (Profess
Effect)
Efek Pernyataan, kondisi ketika dapat lebih
meningkatkan kemampuan eksekusi untuk mencapai target dengan memberi tahu orang
di sekitar
Semakin banyak orang yang dikasih tahu semakin efektif
dalam mempertahankan konsistensi target. Ini mirip dengan Efek Pygmalion dimana
ekspektasi atau minat orang lain meningkatkan efisiensi kerja dan membuat
hasilnya lebih baik
Metode ini tidak hanya dapat dipakai pada orang lain
tetapi juga pada diri sendiri
4. Meningkatkan kemampuan eksekusi lewat obrolan dengan diri sendiri (Question behavior
Effect)
Tekad adalah pikiran untuk melakukan sesuatu. Tekad
membutuhkan kemampuan beraksi untuk mengubahnya menjadi tindakan. Ada metode
komunikasi yang bisa meningkatkan kemampuan beraksi. Metode itu adalah Tanya –
jawab, tanyakan kepada diri sendiri
Efek Perilaku Bertanya, fenomena meningkatnya kemapuan
untuk mempraktikkan dengan cara bertanya dan menjawab kepada diri sendiri
Reaksi psikologis, janji dalam proses tanya – jawab.
Dr Eric Spangenberg dari California State University
mengatakan, pertanyaan itu sederhana, tetapi merupakan teknik yang efektif
untuk menciptakan perubahan perikaku
5. Tatapan mata lebih kuat daripada ucapan memerintah
(Hawthorne Effect)
Semakin besar ambisi terhadap pekerjaan, maka nada
perintahnya semakin memaksa dan berubah menjadi tidak formal
Mengawasi dengan penuh minat dapat meningkatkan
efektivitas kerja secara signifikan. Memperbaiki perilaku atau meningkatkan
efisiensi kerja sat mengetahui bahwa ada orang yang sedang mengamati, disebut
Efek Hawthorne. Efek ini terungkap berkat studi yang dilakukan oleh staff
peneliti dari Harvard University, Ellon Mayo yang bekerja sama dengan Western
Electric Company selama 2,5 tahun dari 1924 hingga 1927. Subjek utama dari
penelitian mengetahui lingkungan kerja dapat meningkatkan efisiensi kerja.
Pertama, suasana kantor yang terang akan meningkatkan produktivitas dan hasil
percobaan dilapangan membukikan efektivitasnya namun ada sesuatu yang diluar
dugaan para peneliti kembalikan lingkungan kerja pabrik seperti semula
Pengawasa
dengan penut minat dapat meningatkan produktivitas
6. Semakin besar Organisasi, semakin rendah kinerjanya
(Ringelmann Effect)
Semakin banyak orang yang bersama, semakin banyak
waktu yang terbuang untuk meredakan ketegangan atau membahas hal lain
Efek Ringelmann, kontribusi per orang berbanding
terbalik dengan jumlah anggota kelompok yang sering dikaitkan dengan kelalaian
sosial
Insinyur ahli pertanian Perancis, Ringelmann,
mengumpulkan orang untuk melakukan tarik tambang untuk mengukur kekuatan
tarikan. Ketika seseorang menjadi bagian dari suatu kelompok tidak menggunakn
kemampuannya sepenuhnya. Kecenderungan semakin kuat terutama bila anggota
kelompok semakin banyak
Menurut Hukum Parkinson, peningkatan beban kerja tidak
berkaitan dengan peningkatan jumlah pegawai, dan jumlah tenaga kerja terus
meningkat tanpa ada hubungannya dengan jumlah pekerjaan, membutuhkan pekerjaan
karena banyaknya orang dibandingkan membutuhkan pegawai karena banyaknya
pekerjaan
Ketika jumlah anggota bertambah, sulit untuk melihat
mana yang bekerja keras dan yang tidak, akibatnya banyak individu yang tidak
mengerahkan kemampuan terbaiknya
Setiap individu di dalam organisasi perlu diakui
sebagai satu entitas dengan cara menyebutkan namanya karena akan lebih
bertanggung jawab, memiliki harga diri dan mendapatkan hasil
7. Menghapus konflik dan meningkatkan persatuan dengan
satu kata (The Robbers Cave Experiment)
Karyawan bersaing secara berlebihan hingga
produktivitas menurun
Keegoisan tim diperparah oleh perselisihan kinerja
antar tim
Para pemain inti bersaing terlalu ketat sehingga
mereka tidak bersatu
Konflik akan berkurang dalam kelompok yang heterogen,
jika mereka memiliki tujuan bersama seperti yang di ilustrasikan oleh
Eksperimen Gua Robber
Pada 1954, Muzaler Sherif, psikolog Sosial Amerika
mengumpulkan 24 anak laki berusia 12 tahun di sebuah lokasi perkemahan musim
panas di dekat Gua Robbers dan diminta untuk menyatukan kekuatan untuk sebuah
tugas
Tujuan yangsama dapat mengurangi konflik antar
kelompok dan bekerja sama
Efek ini bisa digunakan di perusahaan, saudara dengan
jarak usia tidak terlalu jauh