Berakhirnya
perang saudara Amerika tahun 1865 memang membasmi sistem perbudakan namun
sampai pertengahan abad 20, sistem dan tradisi yang berkiatan dengan
diskriminasi masih ada di dalam masyarakat, orang kulit putih melarang orang
kulit hitam untuk bekerja di taman, perpustakaan, kolam renang, dan tempat umum
lainnya. Mereka hanya diperbolehkan bekerja di tempat yang tidak terlalu
terlihat dan sudut gelap seperti restoran, bioskop, toilet, dll. Orang kulit
putih dan kulit hitam dilarang untuk bersekolah di sekolah yang sama. Bahkan
fasilitas sekolah orang kulit hitam sangat tertinggal dan diskriminasi dalam
pendidikan menjadi lebih parah. Kemiskinan turun – temurun melanda masyarakat
kulit hitam. Ketidakseimbangan yang terjadi dalam masyarakat, membuat Martin
Luther King membangun reformasi dan mengadakan gerakan hak sipil di seluruh
penjuru negeri demi mengubah UU dan kebijakan yang tidak adil. Ia melakukan
gerakan anti kekerasan melawan tekanan yang mereka hadapi sehingga mendaapt
kesan dan dukungan besar dari masyarakat Amerika hingga mancanegera
Pada
1990, kehidupan masyarakat Amerika kental dengan diskriminasi kulit hitam dan putih, bahkan berlaku pemisahan
penggunaan tempat umum berdasarkan warna kulit. Pada 1955 di Montgomery,
seorang gadis kulit hitam bernama Rosa Parks ditangkap karena menolak
memberikan bangkunya kepada orang kulit putih di dalam bus, dengan adanya
ketidakadilan dalam hak menggunakan tempat umum bagi orang kulit hitam. Marthin
Luther King, mengadakan aksi boikot bus dengan tidak menaiki bus, aksi ini
menjadi awal pergerakan hak sipil bagi orang kulit hitam. Selain itu, ia
berhasil menarik perhatian masyarakat dalam gerakan hak sipil atas kulit hitam
dengan melakukan aksi anti kekerasan seperti gerakan Birmingham pada 1963 dan pawai
Selma pada 1965
Pada
1963 di Birmingham, terjadi kampanye pemulihan hak sipil atas diskriminasi yang
terjadi antara orang kulit hitam dan orang kulit putih di tempat umum seperti
restoran dan hotel. Kampanye ini diikuti oleh Martin dan anak remaja dengan cara
berjalan santai, namun polisi menindas demonstran dengan kejam dan menangkap
mereka, pemerintah menrima banyak kritik setelah berita ini tersebar di media
massa. Presiden John F Kennedy yang menaruh perhatian besar terhadap masalah
hak sipil orang kulit hitam, mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan
pelarangan diskriminasi atas penggunaan fasilitas umu, dan sejak saat itu
diskriminasi mulai menghilang, namun ternyata orang kulit hitam masih belum
memiliki hak pilih. Di tahun 1965, Marthin mengadakan pawai besar dari Selma ke
Montgomery selama 4 hari untuk menuntu hak pilih atas orang kulit hitam,
hasilnya Presiden Lyndon B. Johnson menerima tuntutan mereka dan memberikan hak
pilih kepada masyarakat kulit hitam
Vietnam
yang dijajah Perancis sejak tahun 1883, berhasil mengusir Perancis pada tahun
1954, melalui gerakan kemerdekaan yang dilakukan oleh Ho Chi Minh, seorang
sosialis, campur tangan negara adikuasa yang tidak menginginkan Vietnam menjadi
negara sosialis, membuat Vietnam dibagi menjadi Vietnam Utara yang dipimpin
oleh Ho Chi Minh dan Vietnam Selatan yang mendapat bantuan dari Amerika.
Setelah itu banyak perang saudara yang menimbulkan banyak korban. Perang
saudara terus berlanjut dan opini massa tentang terlibatnya Amerika semakin tidak
baik, sehingga di Amerika banyak terjadi aksi anti perang. Matin menyadari
permasalahan campur tangan Amerika dalam perang saudara Vietnam, sehingga pada
tahun 1967, dilaksanakan gerakan anti perang Vietnam tersebar luas di seluruh
penjuru negeri sehingga Amerika tidak bisa melanjutkan perang dan menarik diri
dari Vietnam
Setiap
tahun di hari senin minggu ke 3 bulan Januari adalah hari spesial bagi
masyarakat Amerika. Itu hari kelahiran Marthin Luther King sang aktivis pembela
hak sipil orang kulit hitam dan dikenal juga sebagai Hari Marthin Luther King
untuk mengenang jasa. Hari lahir seseorang dijadikan sebagai hari libur
nasional, setelah presiden ke 2 yaitu George Washington, kemudian di tahun
2016, USA memutuskan untuk menampilkan gambar wajah Marthin di sisi belakang
uang kertas pecahan 5 dollar Amerika. Pendeta sekaligus aktivitis yang sangat
berkontribusi dalam menghapuskan kebijakan politik tentang diskriminasi rasial.
Ia memimpin gerakan anti kekerasan di bawah tekanan orang kulit putih dan menjadikan
UU serta tradisi menyimpang yang membatasi hal sipil orang kulit hitam. Sebagai
aktivitis gerakan anti perang Vietnam, berkontribusi dan berperan aktif dalam
perdamaian dunia. Sebagai penerika penghargaan nobel perdamaian, dia menolak
perang Vietnam demi kedamaian umat manusia. Berkat perjuangannya, Amerika
membuat peraturan yang melarang diskriminasi antara masyarakat lemah, orang
kulit hitam, dan kaum minoritas dalam penggunaan fasilitas umum seperti
pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal,dll. Ia mendapatkan jaminan yang
memastikan bahwa orang kulit hitam mendapatkan hak untuk memilih tanpa adanya
diskriminasi dan membuka jalan agar mereka dapat berpatisipasi langsung dalam
politik. Tahun 2008 merupakan 40 tahun kematian Marthin dan Obama menjadi presiden berkulit hitam
pertama di USA. Hal ini tidak mungkin terjadi tanpa perjuangan Marthin dalam
memberatas diskriminasi ras dan ketidakadilan ekonomi. 28 Agustus 1963
merupakan hari peringatan 100 tahun deklarasi penghapusan sistem budak oleh
Abraham Lincoln, dan di hari itu, Marthin memberikan pidato bersejarahnya di
hadapan 250 ribu orang termasuk orang kulit putih yang berkumpul di gedung
peringatan Abraham Lincoln. Dengan semangat, ia berpidato tentang hak
kesetaraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat. Pidato yang berjudul Saya
Memiliki Impian. Ini merupakan pidato terkenal yang memimpin sejarah hak asasi
manusia di Amerika serta dunia. Sampai akhir hidup, Marthin mendedikasikan diri
dalam pemulihak hak sipil untuk orang kulit hitam
Musim
panas tahun 1935, di Atlanta, Georgia, USA. Anak kulit hitam tidak bisa
bersekolah yang sama dengan anak kulit putih. Orang kulit putih dulu membawa
orang kulit hitam Afrika untuk dijadikan budak. Sistem perbudakan dihapus
melalui perang saudara. Penduduk selatan yang setuju dalam sistem perbudakan
masih menggunakan kebijakan pemisahan etnis
Marthin
Luther King lahir 5 Januari 1929 di Atlanta, Georgia, USA, ayahnya Martin
adalah seorang pendeta dan ibunya Alberta Williams King pendeta yang merupakan
dosen jurusan seni musik. Di barat nama anak laki pertama diwarisi dari nama
ayah dan nama awal Martin Luther King adalah Michael. Awalnya dinamai Michael
King Jr. setelah kakeknya meninggal, ayahnya mewarisi jejak sama sebagai
pendeta dan saat kecil, Marthin tumbuh di lingkungan berkecukupan. Marthin
mempunyai kakak bernama Christine yang lebih tua 2 tahun darinya dan seorang
adik laki bernama Alfred Daniel William King yang lahir setahun kemudian dan
kemudian ketika usianya 5 tahun namanya berubah menjadi Martin Luther King Jr
karena dalam dinas ke Eropa ayahnya pergi ke gereja tempat Martin Luther (1483
– 1546) melakukan penolakan terhadap penjualan indulgensi (penghapusan siksa
temporal di depan Allah untuk dosa yang sudah diampuni yang besar siap
menerimanya, di bawah persyaratan yang telah ditetapkan memperolehnya dengan
bantuan Gereja) oleh Paus sehingga keberanian Marin Luther dalam menyatukan
sesuatu yang salah diwarisi oleh anaknya. 4 ratus tahun lalu, setelah Marin
Luther mengutarakan kesalahan Vatikan, agama Kristen terpisah menjadi Katolik
dan Protestan. Di masa kecil, Martin selalu pergi ke gereja setiap akhir pekan
bersama kakaknya. Kakaknya akan dibaptis (pemurnian untuk memenuhi syarat
pengampunan dosa dan partisipasi dalam kehidupan gereja). Ketika ibunya sibuk
dalam kegiatan gereja, ibunya memanggil guru les untuk mengajarkan piano pada
anaknya. Martin anak yang nakal. Sebelum masuk sekolah, dia punya teman kulit
putih. Martin baik dan semangat tinggi
Saat
itu terjadi krisis ekonomi dunia sehingga keadaan kacau. Masyarakat mendapatkan
makanan gratis untuk hidup karena sudah tidak memiliki penghasilan lagi
Kriris
ekonomi dunia: ketika eropa mengobarkan Perang Dunia I, Amerika menjual produk
pertanian dan amunisi yang membuatnya berkembang menjadi negara terkaya dan
terkuat di dunia. Namun dalam proses ini, produksi dan spekulasi terus
meningkat hingga timbul permasalahan. Akhirnya tahun 1929, ekonomi Amerika
runtuh akibatnya anjlok pasar dan bursa saham dan akhirnya membuat banyak buruh
kehilangan pekerjaannya, situasi ini sangat serius hingga membuat 305 dari
populasi ekonomi Amerika menganggur dan berdampak luas di negara maju di Eropa
Saat
itu orang kulit hitam selalu diatur
Diskriminasi
ras di Amerika: walaupun sistem perbudakan sudah ditiadakan sejak tahun 1930,
banyak orang di Amerika bagian selatan yang masih melakukan diskriminasi. Orang
kulit hitam tidak boleh menikah dengan orang kulit putih, tidak boleh masuk ke
taman, perpustakaan, kolam reang, dan taman bermain. Orang kulit hitam tidak
boleh satu sekolah dengan orang kulit putih, dan kebanyakan sekolah orang kulit
hitam diberi fasilitas yang tidak memadai seperti tidak adanya air panas dalam
toilet. Selain itu terdapat ruang khusus yang gelap dan terletak di pojok bagi
orang kulit hitam di tempat umum seperti restoran, bioskop, bus, toilet umu,
dll
Diskriminasi
ras menjadi luka besar dalam benak Martin kecil. Berkat ajaran ibunya, Martin
tumbuh menjadi anak yang baik, aktif, pandai berbicara, terkenal, dan pintar.
Martin pintar olahraga, meski tinggi badan lebih pendek dibandingkan teman
sebayanya. Saat kecil itulah dia memiliki cita – cita menjadi juru
pidato/pengkhotbah setelah menghadiri gereja
Tahun
1944, Martin mengikuti lomba pidato dan meraih juara 2. Dalam perjalanan masuk
penumpang berkulit putih, namun tidak ada kursi di bagian kursu khusus orang
kulit putih akhirnya Martin tidak mendapat kursi. Hari itu dia dan neneknya
pulang berdiri di dalam bus selama 2 jam. Suatu hari ketika umurnya 8 tahun dia
ditampar ibu berkulit putih karena disangka menyenggol kakinya dengan sengaja.
Orang kulit hitam harus menghadapi ketidakadilan dari diskriminasi setiap
harinya. Ayahnya juga pernah mengalami hal serupa ketika pemilik ladang
melakukan kecurangan dana dan uangnya dirampas oleh pemiliknya. Ayahnya baru
belajar di sekolah saat umur 18 tahun, siang harinya ayah bekerja. Ayahnya
masuk ke universitas orang kulit hitam bernama Morehouse dan menjadi pendeta
Tahun
1941, Martin pandai dalam bidang akademis dan mendapat juara 1. Martin terkenal
bahkan dikalangan perempuan. Martin berusaha dengan gigih demi melawan
prasangka tentang orang kulit hitam yang kotor dan pemalas. Di tahun itu
neneknya meninggal dan membuat Martin menyesalinya dan lompat dari lantai 2
rumahnya karena semalam itu dia baru pulang setelah pesta dengan temannya.
Setelah kematian nenek, Martin menjadi dewasa
Suatu
hari di tahun 1944, dia bisa lompat kelas tapi gurunya ingin dia bisa
memperbaiki tulisannya dan dia dipilih perwakilan lomba pidato di Dublin. Dia mempresentasikan
tentang diskriminasi ras. Martin mendapat juara 2 dengan pidatonya yang
berjudul Orang Kulit Hitam dan Hukum Konstitusional
Tahun 1944 Martin yang 2 kali lompat kelas,
lulus SMA di usia 15 tahun dan masuk ke Universitas Morehouse. Dia akan
mengambil jurusan sosiologi. Saat liburan masuk kuliah, Martin dan temannya
bekerja di ladang rokok di Connecticut. Disana tidak ada diskriminasi ras. Dia
pergi ke gereja setiap Minggu dan memimpin panduan suara anak. Martin pulang
setelah 2 bulan di ladang. Walau tubuhnya lelah, hatinya merasa nyaman karena
tidak pernah di diskriminasi siapapun. Di utara tidak ada diskriminasi lain hal
ketika di Atlanta yang masih ada diskriminasi ras
Tahun
1944, Martin resmi masuk ke Universitas Morehouse. Martin mengambil jurusan
Sosiologi dan sastra Inggris sebagai jurusan tambahan. Martin semakin menaruh
perhatian pada permasalahan diskriminasi ras.
Dia bergabung dengan himpunan dan melakukan gerakan secara aktif. Martin
ikut dalam perkumpulan debat mahasiswa terdapat mahasiswa kulit putih. Dia setuju
dengan buku Thoreau Civil Disobedience tidak mengikuti hukum yang tidak benar
Henry
David Thoreau (1817 – 1862), Henry seorang penulis dan sastrawan USA yang
menulis buku Civil Disobedience berdasarkan pengalamannya menentang pemerintah
dalam sistem perbudakan, yang membuatnya menolak untuk membayar pajak sampai
akhirnya dijebloskan ke penjara. Dalam tulisannya muncul istilah pembangkangan
sipil yang berarti meragukan legitimasi hukum tertentu atau menganggap salah
secara moral, merupakan pelanggaran hukum yang sengaja dilakukan untuk menarik
perhatian masyarakat. Pada 1920, Mahatma Gandhi menggunakan strategi
pembangkangan sipil dalam gerakan perlawanan tanpa kekerasan untuk meraih
kemerdekaan dari Inggris
Melalui
himpunan yang diikuti, rasa benci terhadap orang kulit putih mulai memudar dan
lambat laun mulai meninggalkan perasangka buruk terhadap orang kulit putih.
Selama masa perkuliahan, Martin hanya fokus pada permasalahan hak sipil orang
kulit hitam. Martin mulai memikirkan tentang peran agama, dia bercita – cita
ingin menjadi pengacara atau dokter atau mewujudkan hak sipil orang kulit hitam
dan para dosen menunjukan bahwa hal itu bisa diraih melalui gereja. Akhirnya
Martin menjadi pendeta
Musim
panas 1948, Martin mendapatkan kesempatan untuk berkhotbah di Gereja Baptis
Ebenezer. Oleh ayahnya dia ditahbiskan (upacara pemberkatan dalam gereja di
mana imam meletakkan di atas calon pendeta) jadi pendeta (pemimpin agama yang
bekerja dan bertanggung jawab atas segala urusan gereja, seperti bimbingan religi,
khotbah, dan administrasi gereja) dia
akan menjadi asisten pendeta dan mengumpulkan pengalaman di gereja
Pada
suatu 1954, Martin melakukan perjalanan ke Detroit karena mendapat tawaran
untuk berkhotbah. Kalau tinggal di negara utara, tidak terganggu dengan
diskriminasi ras dan mengabdikan diri pada penelitian yang disukai tapi Selatan
masih sering terjadi kekejaman
Pada
1948, Martin lulus dari Universitas Morehouse dan amsuk ke Crozer Theological
Seminary di Pennsylvania. Disana hanya terdapat 6 orang mahasiswa kulit hitam
di tengah lebih dari 100 orang mahasiswa. Ia memperluas ilmu tidak hanya
mempelajari teologi tapi juga membaca buku dari berbagai bidang. Kebanyakan
orang kulit hitam dianggap penjahat, mereka miskin, tidak punya waktu untuk
merawat anak karena kesulitan mencari penghasilan. Fasilitas sekolah khusus
orang kulit hitam sangat tidak layak dan suasana belajarnya tidak efektif
Martin
merasa ketertarikan dengan Mahatma Gandhi.
Satyagraha,
Gerakan anti kekerasan Gandhi, Satyagraha merupakan gerakan anti kekerasan yang
dipelopori oleh pemimpin spritual India, Mahatma (jiwa yang besar merupakan
panggilan Gandhi sebagai pujian dari penyair India (Rabindranath Tagoroe. 1861
– 1941)) Gandhi (1869 – 1948) setelah menyelesaikan pendidikan di Inggris,
Gandhi bekerja sebagai pengacara dan memimpin gerakan kemerdekaan India melawan
penjajahan Inggris. Gandhi melakukan perlawanan atas imperiliasme Inggris
dengan gerakan anti kekerasan yang menarik perhatian semua orang di seluruh
dunia. Satya berarti kebenaran atau cinta, agraha berarti kekuatan dan semangat
yang diambil dari Baahsa Sansekerta
Menurut
Gandhi, perintah Tuhan untuk mencintai musuh dapat diterapkan tidak hanya dalam
konflik individu, tapi dalam konflik rasial dan konflik nasional
Martin
menghabiskan waktu istirahat dengan berenang di sekolah Teologi karena di
Atlanta tidak boleh ke kolam renang
Martin
mempunyai hubungan dengan perempuan berkulit putih yang bekerja di café. Negara
bagian utara menang lebih bebas dibanding Seltan, tapi masih terjadi
diskriminasi ras. Orang kulit hitam tidak boleh berhubungan dengan orang kulit
putih. Karena ditegur rektor, Martin sementara berpisah dengan pacarnya dan
lebih fokus dalam belajar. Martin tenggelam dalam misteri dan membuatnya lebih
banyak membaca buku. Konsep dan pengaruh agama yang muncul dalam buku Dr
Brightman (Philosophy of Religion) – Maret 1951, Martin Luther King
Mei
1951, hari kelulusan. Martin menyampaikan pidato sebagai perwakilan mahasiswa
yang lulus dan dia Cum laude. Dia dihadiahi mobil dan dia ingin belajar tentang
Teologi dan memberikan kuliah Teologi di Universitas. Dan dia juga mendapatkan
beasiswa untuk dipakai kuliah. September di tahun yang sama, Martin melanjutkan
S3 di Universitas Boston dan mengambil jurusan Teologi. Dosen yang memberikan
pengaruh besar dalam Teologi juga lulusan kampus ini. Martin mencari tempat
tinggal seharian, tapi tidak ada satu pun orang yang mau menyewakannya. Martin
menemukan kamar tua yang mirip dengan kamar penyimpanan. Tidak ada pemisahan ras
di Boston di bagian Utara ternyata diskriminasi masih tetap terjadi. Martin
sering makan di restoran yang membebaskan orang kulit hitam atau mendengarkan
musik di klub jazz. Martin bertemu dengan teman satu kampung halamannya. Dia
minta diperkenalkan dengan seseorang, ia gadis yang cantik dan cerdas, anak
seorang pengusaha sukses di Selatan. Mereka punya ketertarikan yang sama dengan
musik, agama, dan permasalahan sosial. Gadis ini punya cita – cita menjadi
penyanyi soprano. Pada Juni 1953 mereka melaksanakan pernikahan dengan ayah
Martin sebagai pendetanya. Namun mereka tidak diizinkan menginap di hotel
dengan alasan berkulit hitam dan terpaksa menikmati malam pertama mereka di
rumah kenalannya. Setelah menikah, mereka kembali ke Boston dan menata rumah mereka.
Mereka menikmati kehidupan sebagai pengantin baru dengan berbagai kesibukan.
Martin membantu pekerjaan rumah tangga dan menunjukkan dirinya sebagai suami
yang penuh perhatian. Tahun berikutnya Corretta menyelesaikan kuliah dan
mendapatkan sertifikat sebagai pengajar musik. Sembari menyelesaikan tesis
untuk s3, Martin masuk memberikan khotbah di gereja. Setelah tesisnya selesai
dia akan tinggal karena Gereja Baptis Dexter Avenue di Montgomery sedang
mencari pendeta
Pada
Mei 1954, Martin pergi ke Gereja Baptis Dexter di Montgometry, Alabama untuk
memberikan khotbah sebelum hari kelulusan. Martin beberapa kali berkhotbah
sebagai asisten pendeta, namun ini pertama kalinya dia berkhotbah untuk menjadi
pendeta secara resmi. Martin mendapat pengakuan oleh banyak jemaat di Gereja
Dexter dan membuka lembaran baru sebagai pendeta yang jujur. Martin mendapatkan
khotbah di New York, dia berkeliling untuk memberikan khotbah
Pada
Agustus 1952, Martin kembali ke kampung halaman bersama istrinya, alasannya dia
ingin merubah situasi disana
Marthin
menjadi terkenal di seluruh negri atas kemenangannya dalam memimpin aksi boikot
(gerakan yang dilakukan kelompok sebagai perlawanan atas ketidakdilan bidang
politik, ekonomi, sosial, dan tenaga kerja) bus di Montgomery
September
1954, Martin menjabat sebagai pendeta di Gereja Baptis Dexter Avenue. Sebelum
khotbah, Martin membuat naskah dan berlatih terlebih dahulu. Pidato pertamanya
memberikan kesan mendalam bagi para jemaat
Juni
1955 Martin menerima gelar doktor di bidang Teologi. Tinjauan Kritis Analisis Teologi Paul Tillich
November
di tahun sama, lahir anak pertamanya, Yolanda
Penduduk
Montgomery terdiri dari 70 ribu lebih orang kulit putih dan 50 ribu orang kulit
hitam. Tidak jauh berbeda dengan negara bagian selatan lainnya diskriminasi
terhadap orang kulit hitam cukup parah sehingga kebanyakan dari mereka hidup
dalam kesulitan. Orang miskin mulai menjauh dari gereja. Martin menemui orang
kulit hitam dan mengajak mereka untuk datang ke gereja, hal ini dilakukannya
untuk membantu mereka meraih kembali kepercayaan dan kebanggaan diri
Desember
1955, Rosa Parks menaiki bus setelah selesai bekerja. Namun di halte ada
penumpang kulit putih yang naik. dia tidak mau mengalah dan dipanggil polisi
karena sudah diatur dalam hukum Jim Crow
Hukum
Jim Crow,, hukum yang ditetapkan di tahun 1876 oleh 11 daerah di Amerika bagian
selatan yang kalah dalam perang saudara untuk terus melakukan diskriminasi
terhadap orang kulit hitam dengan membuat pemisahan ras kulit hitam dan putih
di berbagai fasilitas umum. Jim Crow diambil dari nama aktor berkulit putih
yang berperan sebagai orang bodoh berkulit hitam dalam komedi Amerika dan
biasanya digunakan sebagai istilah untuk menghina kulit hitam. Setelah kasus
Rosa Parks, gerakan hak sipil untuk orang kulit hitam semakin efektif, dan pada
1964, diberlakukan UUD Hak Sipil melarang diskriminasi terhadap ras, etnis,
warga negara, dan wanita. Kemudian diberlakukan juga hak pilih untuk orang
kulit hitam hingga akhirnya hukum Jim Crow dihapuskan
NAACP:
organisasi kulit hitam terlama di USA yang diresmikan tahun 1909
Sejak
kasus itu mencuat muncul banyak keluhan dari orang kulit hitam sehingga ketua
pimpinan NAACP, Edgar Nixon (1899 – 1987) turun tangan. Demi melawan
ketidakadilan atas hak sipil orang kulit hitam, ia meluncurkan aksi boikot bus.
Edgar meminta Martin untuk berpatisipasi dalam aksi ini. Hari itu sebanyak 40
orang pimpinan kulit hitam berkumpul di kantor Edgar Nixon. Martin ingin
dilakukan senin dan menuntut penghapusan hukum pemisahan ras di dalam bus.
Pendeta Ralph Abernathy ( 1926 – 1990) yang berasal dari Gereja baptis yan
gsama dengan Martin turut hadir. Orang kulit putih duduk dari depan dan orang
kulit hitam dari belakang. Dan orang kulit hitam dipekerjakan
Mereka
meminta 3 tuntutan: memperlakukan orang kulit hitam dengan sopan, ketika naik
bus orang kulit putih duduk mulai dari depan dan orang kulit hitam dari
belakang, mempekerjakan orang kulit hitam sebagai sopir
Mereka
mencarter taksi untuk hari senin dan menyebarkan selebaran. Dan menyuruh
rakyatnya untuk tidak menaiki bus mulai hari senin. Martin menjelaskan tentang
aksi boikot kepada jemaat gereja. Martin tidak yakin ini akan berhasil tapi
ternyata bus hari itu kosong dan hanya terlihat beberapa orang kulit putih
saja. Dan mereka memilih jalan kaki. Rosa Parks didenda 14 dollar Amerika atas
tuduhan pelanggaran UU pemisahan ras. Dan ini kesempatan untuk meminta
keputusan MA mengenai ajukan naik banding (upaya hukum untuk meminta perubahan atau
pembataian dari pihak yang merasa tidak puas dengan putusan pengadilan) .
mereka membuat Montgomery Improvement Association (MIA) dan Martin menajdi
ketua MIA. Banyak 5 ribu orang kulit hitam dan wartawan yang berkumpul sampai
memenuhi halaman gereja ketika melihat Martin berpidato
Taksi
atau Carpool (naik mobil dengan orang lain yang memiliki tujuan sama demi
menghemati biaya, nebeng) untuk bekerja. Mereka mendapatkan sumbangan dari
seluruh negara bagian AS juga Swiss dan Jepang menghubungi mereka
Namun
tahun 1956 pemerintah tetap tidak menghiraukan tuntutan mereka. Adanya artikel
palsu jika boikot bus sudah selesai. Pada hari Minggu, kabar itu tersebar
melalui jemaat gereja. Pada akhirnya orang kulit hitam menjalankan aksi dan
media massa memfitnah Martin jika mengambil alih dana bantuan. Ketika Martin
memberikan tumpangan kepada para tetangga kulit hitam. Saat itu pihak berwajib
menangkap Martin dengan alasan yang dipaksakan untuk mencegah aksi boikot bus.
Beritanya langsung tersebar. Polisi akhirnya melepaskan Martin karena situasi
yang semakin pasrah. Dan suatu malam dia mendapat telepon ancaman dia harus
meninggalkan kota atau akan menghancurkan rumahnya. Orang yang iri dengannya
terus melakukan teror dengan meledakkan
bom dan lain sebagainya. Tapi Martin menghadapinya dengan cara sabar. Saat itu
ayahnya tau tapi jika Martin memperjuangkan haknya maka ayahnya hanya bisa
menuruti. Sementara itu aksi boikot bus sudah berjalan selama setahun, tapi
tidak ada respon dari pihak berwenang. Martin menerima surat panggilan (surat
yang ditujukkan kepada para pihak perkara atau pihak lainnya untuk hadir pada
tanggal yang tertera) atas penggunaan carpool yang melanggar UU Transportasi.
Dan Martin disuruh hadir 13 November di Pengadilan Negeri Montgomery. Pengadilan
mendapat panggilan darurat dari Mahkamah Agung. UU pemisahan ras dalam bus di
Montgomery telah dinyatakan inkonstitusional
(bertentangan dengan konstitusi). 20 Desember 1956, pemisahan ras di
dalam bus Montgomery akhirnya dicabut, setelah 381 hari berlangsungnya aksi
boikot bus. Kejadian ini tersebar di media massa sehingga membuat Martin
menjadi terkenal di USA. Orang kulit putih belum bisa menerimanya dan amsih
terjadi teror bom yang menargetkan orang kulit hitam karena perbuatan
organisasi KKK (Ku Klux Klan: kelompok rasis USA di bagian selatan. Organisasi
kulit putih yang melakukan teror dan ancaman terhadap orang kulit hitam dengan
menyembunyikan identitas diri di balik topeng dan jubah putihnya) kelompok ini
melakukan aksi di balik topeng. Martin teguh walau mendapat ancaman teror.
Martin tidak berhenti setelah mendapat kemenangan pertama, melainkan membuat
gambaran yang lebih besar lagi
Oktober
1960 Martin ditangkap dan dipenjara setelah menolak berdiri dari kursi di
restoran di Atlanta, istrinya ditelepon John F Kennedy (1917 – 1963, Presiden
Amerika ke 35). Senator John pernah melakukan beberapa diskusi bersama Martin
terkait permasalahan hak sipil. John menyuruh adik pengacaranya untuk
membebaskan Martin dan Martin dibebaskan dengan bantuan Robert kennedy
Pada
Oktober 1957, lahir anak kedua Martin. Martin merupakan pimpinan gerakan hak
sipil orang kulit hitam menghabiskan hari dengan sibuk. Martin menjadi ketua
organisasi baru SCLC (Organisasi hak asasi manusia Afrika – Amerika, Konferensi
Kepemimpinan Kristen Selatan) yang
didirikan untuk memperluas jaringan gerakan hak sipil di Amerika bagian
selatan. Martin telah melakukan lebih dari 200 kali pidato yang menyatakan
tentang pentingnya hak suara bagi orang kulit hitam. Ia memberikan informasi
terkait tuntutan orang kulit hitam kepada pemerintah dan media massa
September
1958, diadakan acara pemberian tanda tangan oleh Martin di pusat perbelanjaan
kawasan penduduk kulit hitam di New York. Di tengah kerumunan ada wanita yang
mendatangi Martin di acara Langkah Menuju Kebebasan dan menyerangnya dengan menggunakan senjata.
Martin menjalani operasi besar akibat kejadian itu. Dia mendapat kartu Presiden
Eisenhower (1890 – 1969, Presiden Amerika ke 34) berharap cepat pulih. Banyak
masyarakat juga mengirim surat. Pelakunya mengidap penyakit mental membunuh
orang terkenal untuk melampiaskan amarahnya. Martin ingin memberikan bantuan ke
wanita itu dan membawanya ke rumah sakit
Februari
1959 Martin dan istri mengunjungi India, dia bahkan terkenal disana tapi di
negara itu rakyatnya di larang untuk mengemis. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru
(1889 – 1964) mengundangnya untuk makan malam. Di India masih menggunakan
sistem kasta tapi pemerintah India berusaha untuk menghapusnya untuk
meningkatkan status budak atau golongan rendah
(kasta terendah di India bernama Kasta Dalit yang berarti kaum yang
tidak tersentuh) jika terdapat nilai yang sama, mereka diutamakan terlebih dulu
Pada
saat itu pemerintah India sedang berjuang mengatasi masalah kepadatan penduduk
dan memberantas kemiskinan untuk meningkatkan standar hidup ada pihak yang
meminta untuk mempercepat westernisasi dan modernisasi. Di sisi ada pihak yang menganggap bahwa sikao
materialisme dan individualisme yang dibawa oleh westernisasi akan menghilangkan
jiwa asli India. Perdana Menteri Nehru menetapkan kebijakan bahwa
industrialisasi itu penting, tetapi harus dilakukan dengan hati – hati di bawah
pengawasan negara. Pada saat itu, India melakukan reformasi berskla besar,
termasuk gerakan reformasi tanah oleh para cendekiawan. Ini merupakan upaya
Gandhi dalam menyokong komunitas tidak terkenal dan gerakan anti kekerasan
untuk melepaskan diri dari kebiasaan buruk dan daerah kumuh perkotaan yang
penuh kejahatan demi membangun kemandirian desa
Selama
berada di India, Martin banyak memberikan pidatonya di tempat ibadah. Banyak
orang India yang tertarik dengan masalah rasial, sehingga kemanapun ia pergi
selalu ada kerumunan orang. Maret di tahun yang sama. Martin menghabiskan waktu
selama sehari di Sabarmati Ashram (komunitas pembentukan karakter religius yang
mandiri, komunitas ini dimulai oleh Gandhi hingga sekarang) yang menjadi tempat
dimulainya pawai garam. Siapapun yang masuk kesana akan mendapat gaji sama,
kaum miskin diizinkan untuk hidup disana . beberapa hari kemudian saat
menghampiri makam Gandhi, Martin bertemu dan berbincang dengan anak laki
Gandhi. Golongan rendah tidak boleh masuk ke dalam pura Hindhu dan Gandhi
hampir meninggal karena tidak makan untuk mendapatkan izin masuk. Dan kebijakan
itu dihapuskan sejak 2 ribu tahun akhirnya runtuh karena Gandhi
Februari
1960, Martin pindah ke Atlanta di mana terdapat organisasi SNCC (Komite
Koordinasi Anti Kekerasan Mahasiswa) yang memimpin gerakan orang kulit hitam di
negara bagian Selatan. Dia akan meditasi dalam seminggu
Pada
suatu hari. Martin menerima surat yang menyatakan bahwa mahasiswa kulit hitam
di Calorina Utara sedang melakukan demonstrasi di restoran untuk memprotes
diskriminasi rasial. Di mall Carolina Utara para orang kulit hitam tidak mendapat
makanan, aksi duduk di kursi ini meluas dengan cepat dan ratusan mahasiswa
kulit hitam turut serta melakukan aksi sama di 50 restoran. Mahasiswa yang
melakukan aksi duduk akhirnya ditangkap bahkan beberapa mahasiswa kulit putih
yang simpati juga ikut melakukan aksi duduk. Walau posisi sudah bertindak,
tetapi aksi duduk oleh para mahasiswa masih terus dilakukan tiap hari. Martin
menerima kabar tentang aksi duduk, langsung menjelaskan tujuan dari aksi ke
media massa. Semua beritanya menjadi berita utama. Seemntara Martin menemui
para pemimpin mahasiswa dengan antusias menawarkan bantuannya
Juni
1960. Senator Kennedy mengundang Martin untuk datang ke rumah. Kennedy berjanji
jika penyelesaian masalah hak sipil akan diutamakan, dihapusnya kebijakan
diskriminasi ras di tempat umum, menjamin hak pilih, dan memperluas
kewarganegaraan. Kennedy meminta Martin untuk memberikan pidato tentang
permasalahan hak sipil
Di
sisi lain aksi duduk menyebar ke seluruh negeri. Pada Oktober 1960 Martin masuk
ke restoran Atlanta untuk mengikuti aksi duduk. Ratusan mahasiswa yang
melakukannya di tangkap. Walaupun para mahasiswa sudah dibebaskan, Martin masih
tetap ditahan dengan alasan yang tidak masuk akal. Martin pernah ditangkap
karena tidak mengubah alamat pada SIM
dan dia disuruh untuk melakukan kerja paksa selama 6 bulan. Namun
Kennedy membebaskannya
November
1960 Kennedy menjadi presiden berkat dukungan besar dari orang kulit hitam.
Tidak lama kemudian Martin menerima kabar yang menyatakan bahwa aksi duduk
berjalan sukses dan banyak mall yang membuka restoran untuk orang kulit hitam
Januari
1961 lahir anak ke 3 Martin. Di beri nama Dexter yang diambil dari geraja
pertama Montgomery
Musim
dingin tahun itu, Martin menerima permohonan untuk ikut serta dalam gerakan hak
sipil di Albany, Georgia. Kehidupan masyarakat orang kulit hitam mulai berubah
di bawah pemerintahan Presiden Kennedy. Georgia yang tenag mulai dipenuhi
gerakan kulit hitam tapi masih terjadi diskriminasi dan masih terdapat papan
kulit hitam
Martin
bergabung dengan SNCC dan menggerakan berbagai aksi. Albany merupakan pintu
gerbang terakhir sistem diskriminasi. Namun pihak berwajib masih belum menerima
tuntutan mereka. Desember 1961 mereka memulai demonstrasi di Albany. Tuntutan
penghapusan pemisahan ras di tempat umum, memperoleh hak suara, menghapus
diskriminasi di sekolah, kebebasan beribadah
Lebih
dari 700 orang dipenjarakan. Di hari pembebasan para terpidana, unjuk rasa
besar – besaran dilakukan. Hingga tahun 1982 aksi anti kekerasan yang dilakukan
orang kulit hitam terus berlanjut namun pihak berwenang tetap tidak memberi
respon. Pihak berwenang menutup taman dan perpustakaan. Pada Juli di tahun
sama, Martin bersama Ralph dan dua orang pemimpin aksi lainnya menjalani
sidang. 4 terdakwa dinyatakan bersalah dan Martin disuruh membayar denda 178
dolar Amerika atau kerja paksa selama 45 hari. Akhirnya mereka masuk penjara.
Tapi ada yang membayar denda dan mereka bebas. Aksi di Albany tidak berhasil.
Para pihak berwenang tidak menerima tuntutan para demonstan. Martin yang gagal
dalam aksinya di Albany menyadari perlunya strategi gerakan rakyat sipil
Desember
1964, Martin dianugerahi penghargaan Nobel perdamaian
Para
aktivis gerakan hak sipil berkomitmen untuk berupaya meruntuhkan berbagai tembok
diskriminasi ras yang masih ada di beberapa kota. Namun masih terjadi
diskriminasi di beberapa kota lainnya. Tahun 1963 Martin berpikir perlu
dilakukan perlawanan langsung dan memilih kota Birmingham di Alabama sebagai
tempatnya. Birmingham adalah kota industri terbesar di Amerika bagian Selatan,
tetapi kota dengan tingkat diskriminasi ras paling tinggi. Mereka sudah
mengajukan permohonan kepada pihak terkait, namun tidak ada respon apapun
April
1963, orang kulit hitam yang dipimpin oleh Martin menjalankan aksi duduk di
restoran khusus orang kulit putih di dalam mall. Padahal seminggu sebelumnya,
anak ke 4 nya Bernice lahir namun ia tidak sempat melihat anaknya karena sibuk
menjalankan aksi. Kepala polisi mengeluarkan mereka semua. Martin melakukan pawai
unjuk rasa di jalanan pada 12 April di hari Jumat agung sambil mengenakan baju
bretel biru seperti yang dikenakan buruh berkulit hitam. Kekuatan publik yang
sangat besar akhirnya runtuh dan semua pengunjuk rasa ditangkap. Martin masuk
penjara. Koran memuat tulisan pendeta kulit putih yang mengkritiknya dan Martin
membalas surat itu. Tulisan yang dikenal dengna Surat Dari Penjara Birmingham
ini memberi tahu secara detail mengenai kebenaran pawai dan aksi anti kekerasan
sehingga tulisan ini menjadi benda yang tetap digunakan dalam gerakan hak sipil
orang kulit hitam
Correta
yang dilarang menjenguk suaminya, memutuskan untuk menghubungi Kennedy, para
pendukungnya sedang mengumpulkan uang jaminan. Martin dibebaskan secara
bersyarat. Pendirian pihak berwenang tetap teguh. Martin dan para anggota SCLC
melakukan kunjungan ke berbagai sekolah di Birmingham untuk meminta bantuan
dari para pelajar. Jalanan tempat dilakukannya pawai penuh bahkan anak SD juga
bergabung. 1 Mei banyak orang termasuk anak kecil yang berkumpul di gereja dan
memulai pawai unjuk rasa. Aksi mereka dihalangi polisi. Setelah kabar anak
digiring di hari sebelumnya, justru semakin banyak murid yang berkumpul untuk
melakukan unjuk rasa. Para polisi menangkap anak secara paksa dan menyemprotkan
air ke arah mereka. Bahkan mereka juga melepaskan anjing pelacak. Masyarakat di
seluruh dunia terkejut saat mendengar kejadian dari media. Kasus menjadi serius
dan Kennedy mengadakan konferensi pers. Kennedy menjelaskan bahwa dia akan
memberlakukan hukum sipil untuk melindungi hak sipil atas orang kulit hitam.
Karena hukum sipil belum disahkan, reaksi pihak berwajib masih belum berubah.
Pada 5 Mei anak dan remaja melakukan unjuk rasa. Akhirnya membaut polisi
menyerah dalam melakukan penangkapan. Pihak berwenang mengubah kebijakan
diskriminasi ras dan tidak adanya diskriminasi ras lagi. Beberapa hari
kemudian, para pemimpin aksi melakukan negoisasi dengan pihak berwenag dan
mereka berjanji untuk mengabulkan semua tuntutan orang kulit hitam. Pemisahan
ras di tempat umum di berbagai kota seperti restoran, hotel, taman, dll dihapuskan
Amerika
dianggap tanah kebebasan karena manusia setara. Orang kulit hitam merupakan
pengecualiaan sekarang harus berubah agar dapat mewujudkan sebutan tanah
kebebasan. 8 Juni 1963 Kennedy menyerahkan RUU Hukum Sipil kepada dewan
legislatif
Martin
berencana untuk mengadakan pawai unjuk rasa yang lebih besar di Washington
untuk membuat dewan legislatif menyetujui rancangan
Martin
dan istri tiva di Washington sehari sebelum pawai unjuk rasa dilaksanakan.
Keesokan harinya 28 Agustus 1963
Saat
itu tepat 100 tahun sejak penghapusan sistem budak oleh Abraham Lincoln,
sekitar 250 orang melakukan pawai di depan Memorial Lincoln, Washington, saat
itu terdapat 25% orang kulit putih di tengah kerumunan. Dan mereka menandai
dahi mereka jika mereka setara. Martin memberikan pidato Saya Memiliki Impian. Dia memiliki mimpi
suatu hari bangsa akan bangkit dan memahami arti dari keyakinan bahwa semua
manusia diciptakan setara, setelah pawai kennedy mengundang Martin dan istrinya
November
1963 Kennedy ditembak oleh seseorang di Dallas. Pelaku pembunuhannya ditangkap
dan dihukum mati 2 hari setelahnya, banyak orang yang menentang kebijakannya
Presiden
Lyndon Baines Johnson merupakan presiden periode berikutnya, menyetujui RUU Hak
Sipil secara resmi pada Juli 1964. Presiden Johnson memberikan Martin hadiah
pulpen yang digunakannya untuk menandatangani RUU Hak Sipil . beliau ingin
mereka mundur setelah hukum sipil disahkan . jika orang kulit hitam mengajukan
hak pilih maka parlemen bagian selatan akan menentang seluruh RUU lainnya
Hukum
yang ditetapkan pada tahun 1964 untuk melarang diskriminasi terhadap orang
kulit hitam di Amerika. Hukum ini berisi tentang pelarangan diskriminasi atas
penggunaan fasilitas umum di Amerika, pekerjaan atau pendidikan, etnik, warna kulit,
agama, jenis kelamin, dan kewarganegaraan. Hukum ini ada berkat perjuangan
Martin di Birmingham yang berawal dari aksi boikot bus yang dipicu oleh insiden
Rosa Parks pada 1955. Presiden kennedy telah menyiapkan RUU tapi akibat
pembunuhan mendadak yang menimpa, rancangan disahkan dan ditandatangani oleh
presiden Lyndon B Johnson (1908 – 1973) pada 2 Juli 1964
Pada
Desember di tahun sama, Martin menerima penghargaan Nobel Perdamaian atas
keberhasilan memenangkan hak sipil untuk orang kulit hitam. Di Atlanta kampung
halaman Martin, lebih dari 500 orang yang terdiri dari orang kulit hitam dan
putih, menyiapkan jamuan makan semalam untuknya. Hadiah uang 50 ribu dollar
Amerika digunakan untuk usaha pribadi orang kulit hitam. Semenjak hukum hak
sipil ditetapkan, Martin berusaha keras untuk memperoleh hak pilih
7
Maret 1965, orang kulit hitam melakukan pawai dari Selma, Alabama ke Montgomery
untuk menuntut jaminan atas hak pilih orang kulit hitam. Para polisi menyerang
tanpa belas kasihan. Puluhan orang yang ikut serta dalam pawai terluka dan
sisanya kabur ke gereja
Gereja
Brown di kota Selma, Martin menghadiri pertemuan penting di Atlanta mendengar
peristiwa tersebut dan langsung pergi ke Selma. Melalui media massa Martin
mengajak orang untuk ikut berpatisipasi. Wakil Menteri Hukum menemui Martin
yang sedang mempersiapkan pawai berikutnya
Tahu
1965 diskriminasi ras di berbagai tempat umum sudah mulai hilang, namun
permasalahan hak pilih masih tetap ada. Jika orang kulit hitam memiliki hak
pilih maka bisa mnejadi dewan
Setelah
berakhirnya perang saudara, Konstitusi Amerika Serikat memberikan jaminan atas
hak pilih orang kulit hitam tapi dengan persyaratan yang cukup rumit. Contoh,
seseorang harus membayar pjak pemungutan biaya secara langsung yang dihitung
sejak usianya diizinkan untuk memilih. Hal ini merupakan kesulitan bagi rakyat
kulit hitam yang miskin. Beberapa daerah juga mempersulit pendaftaran calon
pemilih dengan memperbolehkan mendaftar jika kakeknya adalah orang yang
memiliki hak pilih. Ada juga pendaftaran pemilihan yang hanya bisa dilakukan
jika berhasil lolos ujian yang ketat atau kantor pendaftaran membuka jam
pendaftaran sesuka hati mereka, sehingga terjadi antrean panjang dan para
pendaftar harus menungu berjam – jam. Itulah mengapa hanya segelintir orang
kulit hitam yang benar terdaftar sebagai pemilih setelah melalui semua proses
ini
Di
Selma jumlah penduduk kulit hitam lebih banyak daripada penduduk kulit putih,
tapi dari 5 ribu lebih orang kulit hitam hanya kurang dari 350 orang yang memiliki
hak pilih. Pada Januari 1965, mereka membantu orang kulit hitam untuk mendaftar
sebagai pemilih di Selma, tapi hasilnya nihil
1
Februari 1965, Martin mengumpulkan massa untuk menuntut hak pilih atas orang
kulit hitam di Gereja Brown, Selma. Mereka pergi ke pengadilan untuk menuntut
hak pilih di sana mereka dihalangi oleh kepala polisi, Jim Clark yang merupakan
rasis garis keras. Martin dimasukkan ke penjara. Setahun yang lalu dia bertemu
Malcolm X, aktivits hak sipil orang kulit hitam yang mengkritik gerakan anti
kekerasan yang dilakukan Martin, mereka berdua memiliki cara pandang berbeda
Malcolm
X (1925 – 1965), lahir di Amerika pada tahun 1925 sebagai putra dari seorang
pendeta. Sejak kecil, diperlakukan secara tidak adil oleh orang kulit putih.
Ayahnya tewas dibunuh dan ibunya berada di rumah sakit jiwa, sehingga ia
menghabiskan masa kecilnya dengan serba kekurangan, di masa remaja, ia
ditangkap karena kasus pencurian dan selama masa kurungan, ia fokus mempelajari
sejarah dan filsafat Amerika serta agama islam. Pada tahun 1952, Malcolm yang
menginginkan kebebasan, mengubah namanya menjadi Malcolm X yang melambangkan
bahwa nama aslinya telah hilang. Ia kemudian menjadi salah satu pemimpin Nation
of Islam, Tahun 1964 ia resmi meninggalkan Nation of Islam dan mendirikan
Organization of Afro American Unity (OAAU) dan memulai gerakan hak sipil kulit
hitam pada tahun 1960 bersama Martin
Malcolm
menggunakan kekerasan karena satunya cara bagi orang kulit hitam untuk
menemukan identitas mereka dan menentang kontradiksi sosial, akhirnya dia
menggunakan cara dengan anti kekerasan. 5 setelah pembebasannya Martin
mengadakan konferensi pers. Hanya 57 orang yang bisa masuk kantor pendaftaran
dan 280 orang lainnya dimasukan penjara
dan 57 oran gitu hak pendaftarannya tidak diakui dan tidak punya harapan
untuk mendaftar. Ia mengumumkan situasi Selma pada seluruh rakyat Amerika
21
Februari 1965, Malcolm tewas dibunuh oleh pelaku yang tidak diketahui
indentitasnya. Martin mengadakan pawai lagi. Aksi penangkapan berlebihan
memakan korban. Kematian memberikan efek besar. Martin akan mengadakan pawai
unjuk rasa dari Selma ke Montgomery secara langsung ke Majelis Umum. Kabar itu
terdengar sampai ke telinga Gubernur
Alabama
7
Maret pawai dilaksanakan. Sejak pagi, sekitar lebih dari 500 orang kulit hitam
berkumpul di depan Gereja Brown. Di hari pertama pawai, Martin menginap di
Atlanta untuk menghadiri pertemuan pendeta, sehingga unjuk rasa dipimpin Ralph.
Pasukan unjuk rasa mulai berangkat melalui jalan utama Selma. Ketika melewati
jembatan pintu masuk tol menuju Montgomery mereka dihambat oleh pasukan
pertahanan, Gubernur sampai mengerahkan pasukan militer untuk menghalangi
pengunjuk rasa agar tidak keluar dari Selma. Pengunjuk rasa tidak memedulikan
perintah gubernur, sehingga mereka diserang rentetan tembakan. Hari itu dikenal
sebagai Minggu Berdarah karena sekitar 70 orang luka dilarikan ke rumah sakit.
Dua hari setelah insiden, Martin kembali mengadakan pawai. Pada hari itu,
ratusan rohaniawan berkumpul di depan Gereja Brown. Kebanyakan dari mereka
orang kulit putih. Martin memimpin untuk melewati jalanan utama Selma. Ketika
memyebrangi jembatan pintu masuk tol dihambat oleh pasukan pertahanan. Martin
berlutut. Setelah selesai berdoa Martin bangkit dan mengajak seluruh pengunjuk
rasa untuk kembali ke gereja. Pawai kemudian disebut sebagai TurnAround Tuesday
11
Maret 1965, Martin mendapatkan izin untuk melakukan pawai unjuk rasa dari Selma
ke Montgomery. Pengunjuk rasa tidak terdiri dari kaum rohaniawan tapi diikuti
oleh orang kulit putih yang bersimpati. Pawai Selma yang dilanjutkan dari
semangat anti kekerasan Gandhi merupakan pawai yang memperlihatkan tekad dan
keberanian orang kulit hitam yang tidak berlutut di depan kekerasan pada dunia
21
Maret 1965, kelompok pengikut Marthin mengadakan pawai unjuk rasa dari Selma ke Montgomery. Pawai Selma
merupakan peristiwa yang melambangkan gerakan menuntut hak pilih untuk orang
kulit hitam dan menjadi indikator dalam membuka jalan bagi orang kulit hitam
agar dapat berpatisipasi dalam dunia
politik tanpa adanya diskriminasi. Selain itu, pawai menjadi indikator dalam
bersatunya warga kulit putih Kristen, Katolik, dan Yudaisme yang awalnya tidak
peduli. Jadi bergabung menyelesaikan masalah orang kulit hitam. Namun dalam
prosesnya banyak pendeta kulit putih dibunuh dan penderitaan pun tidak
berhenti. Presiden Johnson yang geram atas insiden ini mengirim pasukan federal
untuk mengawal pawai. Martin dan lebih dari 25 ribu penduduknya tiba di
Montgomery setelah 4 hari menjalankan pawai
Maka
perang itu berakhir dan hak suara diberikan untuk orang kulit putih dan hitam
2
Agustus 1965, Hukum Hak Pilih untuk orang kulit hitam ditetapkan secara resmi.
Di daerah selatan semua jenis taktik yang digunakan rasis kulit putih untuk
menghentikan pemungutan suara orang kulit hitam dilarang
April
1967, Martin memberikan pidato yang mengkritik perang vietnam di Gereja
Riverside, New York. Saat itu Amerika membantu Vietnam Selatan dengan
memberikan dana dan bantuan militer. Perang Vietnam memiliki hubungan dengan
gerakan HAM masalah terbesar bagi orang kulit hitam saat ini adalah bagaimana
memberantas kemiskinan. Saat itu sebagia besar rakyat Amerika mendukung Perang
Vietnam dan banyak orang mengkritik pernyataan Martin. Namun Martin tidak
pernah mundur karena dia yakin bahwa pendapatnya itu benar
Tahun
1965 Martin mendapat kabar tentang kerusuhan orang kulit hitam yang terjadi di
Watts, LA. Suatu hari dia dimintai bantuan organisasi HAM. Martin menemui
aktivis daerah untuk mencari tahu situasinya. Meski tidak ditetapkan dalam
hukum kemiskinna ras, orang kulit hitam diasingkan untuk hidup di daerah
miskin. Sebagian besar orang kulit hitam tinggal di Watt merupakan pengangguran
dan tentu memiliki banyak keluhan tentang tempat tinggal mereka yang sangat
buruk. Orang kulit hitam yang menyaksikan kejadian itu langsung membakar mobil
polisi yang diparkir di sekitar lokasi. Kerusuhan menyebar ke seluruh jalan
dalam waktu singkat
Agustus
1965 Martin melakukan pertemuan dengan Presiden Johnson untuk mendiskusikan
masalah Watts. Sementara itu Martin juga dimintai tolong oleh para pemimpin
orang kulit hitam di Chicago untuk mendukung gerakan reformasi pendidikan.
Mereka kesulitan walau sudah 5 tahun mengadakan gerakan reformasi pendidikan
agar masyarakat kulit hitam bisa memperoleh pendidikan yang lebih tinggi
Pada
Januari 1966 Martin dan keluarga pindah ke apartemen tua milik penduduk kulit
hitam di Chicago. Martin berusaha tinggal di lingkungan rakyat miskin dan
merasakan secara langsung penderitaan mereka, namun ternyata lingkungannya
lebih buruk. Harga sewa apartemennya 10 dolar dibandingkan kulit putih yang
hanya 8 dolar. Malamnya dia mendengarkan keluh – kesah orang kulit hitam
disana. Mereka akan melakukan pawai ke balai kota untuk diadakan perbaikan di kawasan kumuh.
Namun walikota Chicago tidak peduli dan mengabaikan permintaan orang kulit
hitam. Setiap hari minggu akan mengadakan Freedom Sunday (Pawai Kebebasan Hari
Minggu). Aksi terus dilakukan selama beberapa bulan tanpa ada hasil, sampai
pada suatu hari di musim panas terjadi insiden, anak – anak membuka tangki air
yang kemudian dihajar polisi. Insiden ini menewaskan 2 remaja kulit hitam,
kemudian sekitar 50 orang terluka dan 300 orang tertangkap. Martin mengumpulkan
anak remaja dan mulai menyakinkan mereka. Martin dan pengunjuk rasa mulai
mengadakan pawai di kawasan elit orang kulit putih. Pada akhirnya walikota
memanggil Martin dan berdiskusi dengannya. Dia akan membangun 10 kolam renang
di kawasan orang kulit hitam dan memasang alat penyiram saat cuaca sangat
panas. Martin ingin walikota bisa meluruskan biaya sewa rumah dan harga barang
yang tidak normal serta memperbaiki rumah yang sudah tidak layak huni
Tuntutan
dan negoisasi yang dilakukan Martin membuat perlakuan walikota terhadap orang
kulit hitam menjadi semakin membaik. Namun kenyataanya walikota tidak menepati
janji dan hanya mengukur waktu. Toko yang hampir bangkrut akhirnya mulai
mempekerjakan orang kulit hitam. Saat masalah ekonomi daerah mulai muncul.
Walikota memberi perintah untuk mempekerjakan orang kulit hitam di pabrik dan
akhirnya sekitar 800 orang kulit hitam mendapatkan pekerjaan
Tahun
1967 masalah kemiskinan di Chicago mulai teratasi. Martin sudah kembali ke
Atlanta mulai mengkhawatirkan masalah kemiskinan secara keseluruhan. Dia fokus
untuk menyelesaikan Perang Vietnam
Perang
ini terjadi pada tahun 1960 antara Vietnam Utara yang berideologi sosialis dan
Vietnam Selatan yang berideologi kapitalis, amerika yang tidak menginginkan
Vietnam menjadi negara sosialis memberikan bantuan dana dan pasukan militer ke
Vietnam Selatan. Kemudian dengan pasukan yang berlimpah, Vietnam Selatan
menyerang Vietnam Utara dan menerima serangan balik sehingga perang sulit untuk
dihentikan. Amerika mulai kehilangan kekuatan dan terdesak dengan banyak
munculnya organisasi yang menentang perang, pada akhirnya Januari 1973 Amerika
menyepakati perjanjian untuk menghentikan perang. Namun pada Desember di tahun
berikut, Vietnam Utara kembali memulai perang dan pada April 1975, Vietnam Selatan
akhirnya menyerahkan diri dan kedua Vietnam bersatu menjadi negara republik
Saat
itu beberapa politisi yang dipimpin oleh senator Robert Kennedy, adik presiden
Kennedy menentang peperangan. Martin akan melakukan pidato di New York,
penentangan Perang Vietnam pada April 1967 memulai gerakan anti perang di
Gereja Riverside, New York
Pada
15 April pawai anti perang diadakan di New York dan diikuti 250 ribu orang,
gerakan anti perang hanya diikuti kaum minoritas mendapat kekuatan besar dengan
bantuan Martin sang aktivis terkenal. Dia ingin menciptakan masyarakat yang
adil bagi seluruh rakyat melalui gerakan hak sipil, keadilan meruntuhkan
perbatasan. Dia memutuskan tidak memerhatikan perang menyimpang karena keadilan
Pada
suatu hari ketika sedang aktif berpidato anti perang Martin berkesempatan untuk
menyampaikan pidatonya di Universitas Berkeley. Dia ingin memilih calon
presiden yang menentang peperangan. Presiden Johnson mengawasi Martin karena
dianggap dapat menyulitkan diri untuk terpilih kembali menjadi presiden. Martin
beberapa kali menerima ancaman terkait gerakan anti perang yang dilakukannya
Februari
1968 selama kegiatan gerakan anti perang. Martin berencana untuk mengadakan
unjuk rasa di Washington yang diikuti oleh seluruh rakyat miskin. Bulan Maret
diantara kesibukannya mempersiapkan unjuk rasa di Washington, Martin menerima
telepon permohonan bantuan darurat dari kota Memphis, Tennesse, mereka menuntut
kenaikan gaji tidak seimbang dengan pekerja kulit putih, padahal pekerjaannya
sama tapi tuntutan mereka tidak dikabulkan. Sesampainya di Memphis, Martin
menyampaikan khotbah di gereja, dia mendapat ancaman pemboman di pesawat. Saat
Martin sedang beristirahat, peluru meluncur ke arahnya entah dari mana
4
April 1968 Martin dinyatakan meninggal dunia. Pelakunya orang kulit putih James
Earl Ray dan tidak ada pernyataan jelas mengenai latar belakang pembunuh ini.
Pemakaman Martin dibuat sebagai pemakaman kenegaraan. Presiden Johnson
memproklamasikan bahwa 7 April sebagai hari berkabung dan pada hari pemakaman,
puluhan ribu orang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir saat peti
jenazah Martin melintas. Amerika menetapkan hari senin minggu ke 3 Januari
setiap tahun sebagai Hari Martin Luther King Jr dan merupakan hari libur
nasional. Semasa hidup Martin terus berjuang untuk orang kulit hitam yang
miskin dan menderita. Dia adalah aktivis HAM, juru bicara hebat, dan pendeta
jujur yang kehidupannya dikenang oleh banyak orang bahkan sampai hari ini
Kekerasan
hanya menimbulkan kekerasan yang lebih besar, tidak bisa mengusir kebencian
dengan kebencian, hanya dapat melakukannya dengan cinta
John
F Kennedy (1917 – 1963), presiden Amerika ke 35 yang menjalani pendidikan
politik di Universitas Harvard dan masuk dunia politik sebagai anggota dewan
perwakilan Amerika, pada tahun 1960, ia mencalonkan diri dan terpilih sebagai
presiden termuda dalam pemilihan umum, selama krisis Rudal Kuba dalam Perang
Dingin tahun 1962, Amerika menerima ancaman perang nuklir sehingga Presiden
melakukan persetujuan dengan Uni Soviet. Pada tahun 1963, dia tewas dibunuh
ketika sedang mempromosikan berbagai reformasi untuk pembangunan ekonomi dan
sosial
Malcolm
X (1925 – 1965), seorang pemimpin
radikal gerakan kemerdekaan orang kulit hitam di Amerika. Ayahnya
merupakan pendeta yang menggerakan aksi kemerdekaan orang hitam dan tewas
dibunuh oleh orang kulit putih. Sama dengan Martin, mereka meninggal usia 39
tahun. Keluarganya menjadi terpuruk dan menghabiskan masa kecil dalam
kemiskinan. Ia menjadi aktivis gerakan kemerdekaan orang kulit hitam yang
berkeliling ke berbagai kawasan tempat tinggal orang hitam seperti Harlem, dan
lain sebagainya, serta mengkritik kebijakan ras kulit putih. 21 Februari 1965
Malcolm tewas akibat serangan beruntun dari pelaku yang tidak diketahui
identitasnya saat sedang memberikan pidato dalam kegiatan Organization of Alfro
American Unity (OAAU) di New York yang mendesak penghapusan diskriminasi ras
Marthin
Luther King (1929 – 1968), anak pendeta di Atlanta, Georgia, bagian selatan
Amerika, ia adalah tokoh besar dalam pergerakan HAM atas orang kulit hitam di
Amerika. Tahun 1955, Martin menerima gelar Doktor Teologi di Universitas Boston
dan bekerja sebagai pendeta. Ia menunjukkan jiwa kepemimpinannya saat
menggerakan aksi boikot bus di Montgomery, Alabama. Setelah itu Martin menerima
penghargaan Nobel Perdamaian berkat jasa dalam menggerakan aksi anti kekerasan
di Birmingham dan Washington Dc pada 1964. Selain itu, Martin melakukan gerakan
pemberatasan kemiskinan orang kulit hitam dan gerakan menentang Perang Vietnam
sebagai usahanya demi menciptakan perdamaian dunia
Pemimpin
sejati bukan pencari kesepakatan, melainkan pencipta kesepakatan
1929
: lahir di Georgia, Atlanta, USA
1944:
masuk Universitas Morehouse jurusan Sosiologi
1948:
menerima baptis sebagai pendeta di Gereja Baptis Ebenzer
Lulus dari Universitas Morehouse, masuk
Universitas Teologi Crozer
1951:
lulus dari Universitas Teologi Crozer
Masuk
program doktor Universitas Boston jurusan Teologi
1953:
menikah dengan Correta Scott
1954:
penempatan pendeta di Gereja Baptis Dexter Avenue
1955:
menerima gelar Doktor Teologi
Mengadakan
aksi boikot bus Montgomery
Dipilih
menjadi ketua The Montgomery Improvement Association (MIA)
1957:
dipilih menjadi ketua SCLC
1958:
diserang oleh wanita berkulit hitam di pusat perbelanjaan New York
1959:
perjalanan India
1960:
mengadakan aksi menentang diskriminasi
1961:
mengadakan aksi anti kekerasan di Albany
1963:
mengadakan aksi anti kekerasan di Birmingham
Mengadakan
pawai unjuk rasa di Washington DC
1964:
menerima Nobel Perdamaian
1965:
pawai damai dari Selma ke Montgomery
RUU
Hak Pilih orang kulit hitam disahkan
1966:
memulai gerakan pemberantasan kemiskinan di Chicago
1967:
mengadakan gerakan anti perang New York
1968:
tewas dibunuh di Memphis, Tennessee
1986:
penetapan hari Senin minggu ke 3 Januari setiap tahun sebagai hari libur
nasional untuk mengenang Martin Luther King Jr
Perang
saudara (1861 – 1865) : perang terburuk dalam sejarah Amerika Serikat, yang
mengorbankan banyak jiwa dalam menyatukan pemerintah federal utara dan selatan
selama 4 tahun, penyebab utama, perbudakan ditambah konflik otoritas antar
negara bagian dan konflik yang disebabkan oleh perbedaan dalam struktur ekonomi
antara negara utara dan selatan. Tahun 1861 perang dimulai saat beberapa negara
selatan, yang menentang penghapusan perbudakan oleh Presiden Lincoln,
memisahkan diri dari Amerika dan membentuk Negara Konfederasi Amerika
Marthin
Luther: seorang pendukung reformasi asal Jerman yang menentang korupsi di
Gereja Katolik Roma dan mempertanyakan doktrin Gereja Katolik. Dia mengajarkan
kotak langsung dengan Tuhan melalui Alkitab dan keselamatan. Dia menerjemahkan
Alkitab ke dalam bahasa Jerman dan berkontribusi dalam perkembangan Bahasa
Jerman. Ia juga berpengaruh besar dalam reformasi agama di seluruh Eropa
Sistem
kasta: sistem golongan masyarakat yang berasal dari turun – temurun untuk
menentukan derajat seseorang di India. Derajat tertinggi dari sistem kasta
masyarakat Hindu adalah Brahmana yang disandang oleh para rohaniawan kemudian
diikuti oleh ksatria untuk prajurit dan bangsawan. Ketiga adalah kasta Waisya
untuk para pedagang dan yang terakhir adalah Sudra untuk para budak,
berdasarkan 4 golongan ini kini terbagi menjadi lebih dari 2500 kasta dan
bagian kasta, bahkan ada orang yang tidak masuk ke dalam golongan sama sekali.
Mereka disebut dengan Dalit, yang melakukan pekerjaan paling rendah seperti
pemulung petani yang miskin, pencusi pakaian, dll
Jawaharial
Nehru: seorang politisi sekaligus pemimpin gerakan nasionalis India. Ia
berpatisipasi dalam Kongres Rakyat India tahun 1919 dan menghabiskan 9 tahun
dalam penjara di tengah Perjuangan kemerdekaanl ketika ia terpilih sebagai
ketua partai pada tahun 1929, ia mengubah tujuan partai dari pemerintahan
sendiri menjadi kemerdekaan penuh. Ketika Perang Dunia II pecah pada tahun
1939, ia menyatakan bahwa ia tidak akan bergabung dengan negara sekutu yang
tidak memberikan kebebasan untuk India. Pada tahun 1947, India merdeka dan
Nehru terpilih sebagai perdana menteri pertama India