Rabu, 14 Juli 2021

Loving The Wounded Soul Alasan Dan Tujuan Depresi Hadir Di Hidup Manusia

 



Depresi bisa diwariskan atau ditularkan dari seorang ibu yang memiliki permasalahan emosional

 

Orang yang mengalami depresi memiliki pikiran yang sangat kompleks dan negatif

 

Depresi terkait dengan seluruh aspek kehidupan manusia. Depresi adalah isu kompleks yang menghubungan semua sebagai manusia dan depresi dialami oleh cara yang berbeda

 

Stres adalah hal sangat normal dan pernah dialami oleh semua orang, seperti respons terhadap stres membentuk keadaan saat ini, tangguh atau rapuh, pesimistis atau optimistis

 

Stresor atau penyebab stres berasal dari peristiwa yang netral. Respons terhadap stresor yang membuatnya bermakna

 

Kejadian yang sama tetapi keterkaitan diri yang berbeda dapat membuat reaksi berbeda

 

Ketika suatu peristiwa atau kabar sudah diterima sebagai tantangan atau ancaman, hal (stressor) sudah tidak lagi netral karena berhubungan dengan kita. Yang terjadi berikutnya, bagaimana stressor yang tidak netral diterima

 

Ada dua jenis stres yang dikenal dalam literatur psikologis eustress dan distress. Eustress adalah ketika strees yang di terima membuat diri menjadi lebih tangguh, dewasa, dan ahli dalam sesuatu. Distress adalah stres negatif yang menyebabkan sedih dan merasa tidak berdaya. Distress membuat tidak bisa berfungsi seperti biasanya. Jika menerima stresor sebagai distress yang tak kunjung henti,akan menciptakan sebuah kondisi bernama stress kronis yang membahayakan diri

 

Kortisol merupakan hormon yang aktif ketika seseorang mengalami stres. Kortisol dalam tubuh akan meningkat saat mengalami stres

 

Walter Cannon, ahli fisiologi dari Amerika, pada 1915, menjelaskan bahwa pada umumnya manusia memiliki dua respons dalam menghadapi tantangan, yakni respons melawan atau kabur. Keluarnya hormon kortisol melalui kelenjar adrenal merupakan bagian dari mekanisme respons. Mekanisme fight or fight merupakan hal yang sangat alami ketika manusia berada pada zaman prasejarah, dimana ancamannya adalah hewan buas atau cuaca ekstrem seperti badai. Ketika terancam, kortisol menyiapkan glukosa berlebih dalam tubuh sebagai energi untuk melawan atau berlari dari hewan buas. Untuk siap berperang hormon adrenalin juga akan menyiapkan tubuh dengan memberikan efek seperti tekanan darah nai, jantung berdegup kencang, napas semakin cepat, pupil mata membesar untuk berfokus pada lawan, serta otot kaki dan tangan mengencang untuk bersiap diri atau melawan. Dalam sepersekian detik, manusia itu akan memilih salah satu respons yang sesuai dengan kapasitas dirinya (ia ahli berlari atau menyerang). Baik flight maupun flight akan meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. Jika memilih untuk kabur dan berhasil, kortisol dalam tubuh akan menurun  ketika sudah merasa aman, begitu ketika ia melawan dan berhasil membunuh hewan buas kadar kortisol akan turun, kemudian muncul hormon serotonin di otak yang mengindikasikan perasaan bangga dan senang. Jika dibiarkan stress akan kronis hingga berkembang menjadi berbagai gangguan kesehatan seperti migrain, sakit, dan kaku di sekujur tubuh, bahkan penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah (cardiovascular disease) serta gangguan metal yang lebih berat, seperti depresi

 

Ciri orang stres:

 

Gejala stres pada pikiran: mudah lupa, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, berpikir negatif

 

Gejala stres pada perasaan: mudah merasa marah, mudah tersinggung. Mudah merasa sedih, cemas, penuh

 

Gejala stres pada tubuh: sakit kepala/migrain, otot leher/bahu tegang, mudah merasa lelah, sistem imun menurun/ mudah sakit, asam lambung naik

 

Gejala stres pada perilaku: berbicara dengan intonasi tinggi, mudah menangis, insomnia, perubahan pola makan

 

Hal ini sering terjadi pada stres ringan hingga berat. Pikiran, perasaan, tubuh dan perilaku akan terpengaruh stres. Psikomatis berarti interaksi antara jiwa dan badan. Setiap orang memiliki toleransi stress berbeda. Ada masanya ketika sesuatu yang dulu menjadi stresor besar tidak berdampak lagi, tidak akan bisa menjadi manusia dewasa yang mampu berpikir, merasakan sesuatu, dan bijaksana

 

Depresi adalah penyakit nyata. Depresi, kecemasan, panik dan bipolar disebut mental illness. Sakit mental, ketika tidak bisa berfungsi secara optimal sebagai manusia, karena sedih, bad mood, atau mengalami episode depresi klinis

 

Banyak perdebatan dari kalangan ilmuwan dan praktisi mengenai klasifikasi depresi. Depresi adalah kecanduan terkait aspek bio psiko sosial. Secara aspek biologis, depresi terkait dengan landasan gen, struktur, otak dan senyawa kimia yang ada di dalam tubuh. Aspek psikologis disebut karena didasari oleh suasana hati negatif yang berkepanjangan. Sementara pada aspek sosial, depresi terkait dengan hubungan seorang individu dan orang disekitarnya, selain itu, ilmuwan psikologi juga menambahkan bahwa depresi juga bisa dilihat dari aspek spiritual, yakni pemaknaan dan tujuan hidup yang bisa selaras atau tidak selaras dengan agama, terkait dengan biologis, depresi dilihat dari sudut pandang biologis atau medis. Sebagian ahli kesehatan mental bersikukuh menyatakan depresi sebagai penyakit medis karena depresi menghancurkan hidup seseorang, bahkan dalam beberapa kasus, membunuh penderitanya. Depresi meski seolah hanya kekacauan pada tataran mental juga memberi dampak besar pada fisik. Dampak seperti mual, lelah, sakit dan nyeri di seluruh badan, konstipasi, insomnia, radang, imunitas tubuh menurun, bahkan jantung koroner dan diabetes bisa dialami orang dengan depresi. Pada depresi berat, terapi psikologi tidak membantu, karenanya diperlukan obat antidepresan untuk mengaktifkan senyawa kimia tertentu di otak. Depresi dapat merugikan negara secara finansial. Di Amerika, total beban ekonomi akibat depresi adalah 210,5 dolar per tahun. Kerugian dihitung dari jumlah populasi angkatan kerja di Amerika yang mengalami depresi. Hal ini menyebabkan produktivitas menurun drastis serta absen meningkat. Sebagian kerugian disebabkan oleh beban biaya yang dibutuhkan karyawan selama episode berarti, sebagian kecil biaya lain yang disebabkan oleh kasus percobaan bunuh diri pada karyawan yang akhirnya melibatkan ambulans, rumah sakit, depresi. Berdampak pada fisik, mengacaukan perekonomian, menyebabkan kematian menjadi alasan mutlak depresi dipandang penyakit fisik      

 

Istilah depresi merupakan perdebatan rumit di antara para akademisi. Dalam panduan klasifikasi resmi gangguan kesehatan mental, depresi klinis disebut sebagai major depression disorder atau gangguan depresi mayor. Perdebaran terkait aspek bahada, dimana dalam bahasa Inggris terdapat beberapa istilah yang menunjukkan gangguan fungsi manusia seperti disease (penyakit), illness (penyakit), sickness (keadaan sakit) dan disorder (gangguan), sementara dalam bahasa Indonesia hanya ada kata penyakit atau sakit. Kata gangguan jarang didengar kecuali orang yang berkecimpung di bidang kesehatan dan kesehatan mental

 

Disease mengindikasikan penyimpangan dari norma biologis, sesuatu yang ada ditubuh, organ, atau sistem di tubuh. Ada objektivitas tentang penyakit yang dapat dilihat, disentuh, diukur, bahkan dicium oleh dokter sehingga seseorang yang memiliki penyakit (disease) dapat diberi diagnosis yang jelas. Disease memiliki diagnos jelas seperti kanker, tuberkolosis, diabetes, penyumbatan pembuluh jantung, dll. Dokter mendeteksi kanker dalam darah karena ditemukan sel kanker atau mendekati kerusakan ginjal karena sebagian ada bagian dari ginjal yang tidak berfungsi. Disease digunakan untuk menyebut suatu penyakit menular seperti penyakit menular seksual (sexual transmitted disease) atau flu burung

 

Illness adalah pengalaman tidak sehat yang dialami seseorang tetapi tidak bisa diberikan diagnosis yang jelas. Illness juga merupakan penyebutan penyakit secara umum dan cukup fleksibel, baik untuk gangguan pada fisik atau mental. Seseorang mengeluhkan sakit di leher dan bahu, maka ini bisa jadi gejal awal dari depresi, kolekstrol, atau asam urat, sakit leher tidak bisa disebut penyakit karena belum ada diagnosis yang jelas, tetapi sakit leher dapat disebut illness karena orang sedang dalam keadaan tidak sehat

 

Sickness adalah status atau cara publik melihat suatu keadaan tidak sehat. sickness berperan seperti label atau stigma.  Dia memang sakit, abaikan saja, dia memang sakit, jadi tidak mungkin bisa diajak pergi, atau dia memang sakit jiwa, sudah jangan dekat - dekat

 

Disorder adalah kondisi ketika tubuh atau mental tidak berfungsi seperti biasanya. Disorder dilazimkan merupakan kumpulan dari beberapa gejala yang mengacaukan fungsi tubuh dan mental seseorang. Depresi disebut sebagai gangguan depresi mayor karena merupakan kumpulan dari berbagai gejala yang dialami seseorang selama setidaknya 2 minggu              

 

Istilah ilmiah depresi adalah gangguan depresi mayor atau major depression, istilah gangguan depresi mayor digunakan karena depresi adalah kumpulan gejala seperti sedih berkepanjangan, kehilangan minat akan aktivitas sehari, tidak bisa merasakan bahagia, merasa tidak berharga, insomnia, terjadi perubahan pola makan dan berat badan secara tiba – tiba, merasa tidak berenergi dan bergairah, tidak bisa berkonsentrasi, serta memilikan pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Kumpulan gejala ini dianggap tidak nyata dan tidak bisa diamati di tubuh, istilah gangguan (disorder) digunakan untuk menjelaskan depresi dibandingkan penyakit (disease illnes). Akademisi dan praktisi di bidang kesehatan mental memilih untuk menyebut depresi sebagai illness. Illness dipilih karena depresi pada tahap ringan bisa tidak terdiagnosis tetapi tetap mengganggu aktivitas seseorang sehari. Kata illness juga lebih erat kaitannya dengan penyakit fisik dibandingkan kata disorder. Bahkan depresi, juga bisa dianggap sebagai disease karena depresi juga memiliki landasan biologis dari gen, perubahan hormon, dan penyusutan pada struktur otak. Istilah sickness tidak terlalu digunakan, baik untuk gangguan fisik atau mental, karena terdengar negatif. Orang yang dilabeli dengan sick (fisik atau mental) seolah tidak tertolong lagi atau tidak berguna untuk masyarakat. Para aktivis kesehatan mental sering menggunakan istilah mentla illness dalam bahasa sehari. Karena depresi muncul dari interaksi yang kompleks antara nature dan nurture (faktor lingkungan dan bawaan). Interaksi nature dan nurture dapat digambarkan seperti depresi terkait faktor genetik, volume hipokampus dan amigdala di otak seseorang, serta perubahan hormonal pada tubuh dan pengalaman traumatis terkait dengan hubungan keluarga, pertemanan, rekan kerja, dan romantis. Ketika menyebut depresi sebagai penyakit, dampak yang dihasilkan akan panjang, mulai dari dampak sosial di kalangan masyarakat hingga di level pembuat kebijakan. Pada situasi sehari – hari praktisi, aktivis, dan sebagaian akademisi akan mengatakan Mental illness is an illness, depression is a real illness (penyakit mental adalah penyakit. Depresi adalah penyakit nyata). Sementara para praktisi memilih untuk menyatakan Mental illness is like any other illness (penyakit mental sama seperti penyakit lainnya)

 

Depresi itu kambuhan, bisa membuat sekujur tubuh sakit

 

Kesedihan biasanya memiliki penyebab yang jelas dan baru saja terjadi dalam hidup seseorang. Depresi memiliki penyebab yang tidak jelas. Depresi adalah suatu keadaan ketika tidak bisa mengendalikan pikiran dan perasaan. Segala kejadian pahit tiba – tiba muncul. Segala konflik dan kata negatif pernah diterima muncul. Karena mood seseorang ketika depresi sangat negatif, kadang orang yang mengalami depresi tanpa sadar mencari berbagai penyebab dengan mengakses kembali memori pahit yang pernah terjadi

 

Depresi atau major depressive disorder (gangguan depresi mayor) adalah gangguan suasana hati yang berdampak pada penurunan kondisi emosi, fisik, dan pikiran akibat kesedihan, hampa, dan ketidakberdayaan berkepanjangan, kondisi ini menetap minimal dua minggu. Depresi merupakan kumpulan dari beberapa gejala seperti kehilangan nafsu makan, tidak memiliki harapan, dan gangguan tidur

 

Dalam dunia psikologi ada kitab suci yang berisi panduan penegakan diagnosis, yaitu Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder berikut gejala depresi

 

1.      Depressed Mood. Mengalami suasana hati yang depresif hampir setiap hari. Mood ini dapat dinilai secara subjektif (seperti merasakan kesedihan, kekosongan, kehilangan harapan) atau berdasarkan pengamatan orang lain (terlihat sedih dan ada yang salah)

 

2.      Kehilangan minat dan kesenangan dalam semua atau hampir semua kegiatan sepanjang hari

 

3.      Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan (perubahan sekitar 5% dari berat badan dalam sebulan) dan penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari ketika sedang tidak melakukan diet atau program apapun

 

4.      Insomnia (sulit tidur) atau hipersomnia (tidur berlebihan) hampir setiap hari

 

5.      Psikomotor lamban (berbicara lamban, volume suara mengecil, gerakan menjadi lamban, dll). Atau justru menunjukkan kegelisahan (tidak mampu duduk dia, berjalan mondar – mandir, meremas tangan, dll) hampir setiap hari

 

6.      Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari. Orang dengan depresi kadang mudah sekali merasakan energinya terkuras habis untuk aktivitas sederhana

 

7.      Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan

 

8.      Berkurangnya kemampuan untuk berpikir, berkonsentrasi, atau tidak bisa mengambil keputusasaan hampir setiap hari

 

9.      Pikiran berulang tentang kematian, ide bunuh diri yang berulang tanpa rencana khusus, atau adanya rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri atau sekadar keinginan pasif untuk tidak terbangun dari tidur di pagi hari atau keyakian orang lain akan lebih baik tanpa dirinya

 

Gejala mood (merasakan suasana hati yang ekspresif atau tertekan) serta kehilangan minat dan tidak bisa merasakan rasa senang. Jika salah satu atau kedua gejala muncul disertai gejala yang lain selama setidaknya 2 minggu, harus mengunjungi psikolog. Gejala bisa muncul bukan karena efek obat atau kondisi medis lainnya. Seseorang didiagnosis penyakit kronis dan akut seperti kanker ganas. Orang akan merasakan kesedihan luar biasa dan patah semangat. Ada kemungkina orang itu akan mengalami depresi di kemudian hari dan semakin kehilangan semangat hidup

 

Cara mudah untuk melihat gejala depresi dengan membaginya:

1.      Afektif (perasaan): tidak mampu merasakan perasaan senang, memiliki suasana hati yang sedih, mudah marah, dan mengalami kecemasan

 

2.      Motivasi: kehilangan minat atas aktivitas sehari – hari dan hobi, merasa tidak ada harapan, serta adanya pikiran tentang kematian dan keinginan bunuh diri

 

3.      Kognitif (pikiran): sulit berkonsentrasi, merasa tidak berharga, merasa bersalah, kepercayaan diri rendah, dan memiliki persepsi citra diri yang buruk

 

4.      Perilaku: lebih sering menyendiri, berbicara dengan intonasi tinggi, serta mudah marah dan gelisah

 

5.      Vegetatif (proses tubuh): mengalami gangguan tidur, perubahan pola makan, perubahan berat badan, kehilangan energi, psikomotor menjadi lamban atau terus – menerus gelisah, serta menurunnnya gairah seksual

 

6.      Somatik (tubuh): sakit, nyeri, dan pegal di area tertentu pada tubuh, sering kali sakit kepala dan perut

 

Beberapa gejala merupakan gejala utama, sementara sebagian lagi merupakan gejala yang diturunkan dari gejala utama. Sakir atau nyeri di area tertentu pada tubuh merupakan efek dari suasana hati yang tertekan atau depresif. Orang tidak peka terhadap kondisi emosinya mewujudkan depresi dalam bentuk sakit, nyeri, atau pegal di tubuh. Banyak yang lebih menunjukkan iritabilitas seperti kemarahan yang terus – menerus sebagia bentuk dari suasana hati murung. Mereka memiliki kecenderungan untuk merespons peristiwa sederhana dengan ledakan emosi dan mengalami frustasi berlebihan terhadap hal kecil. Menarik diri dari lingkungan sosial merupakan kelanjutan dari ketidakmampuan merasakan kesenangan (anhedonia) dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari. Orang dengan depresi memilih untuk mengurung diri di kamar karena tidak ada hal menarik.

 

Semua perasaan sedih atua tidak dihargai mengindikasikan low mood atau depressed mood, yang bisa menjadi awal dari gejala depresi mayor

 

 

 

3 kata worthless, hopeless, dan helpless menggambarkan isi pikiran dan suasana hati (mood) seseorang yang sedang mengalami depresi. Ketika mengalami depresi, pikiran seseorang akan terdistorsi hingga ia merasa sebagai manusia yang tidak berharga di dunia. Ada atau tidak ada dirinya di dunia tidak akan berpengaruh. Perasaan tidak berharg ayang muncul ketika depresi sering tidak realistis, yang diingat hanya selalu merepotkan dan menjadi beban orang lain. Ketika mengalami depresi, seseorang merasa tidak ada lagi di dunia yang dapat membuat mood mereka membaik. Mereka merasa hanya depresi yang bisa mereka rasakan seumur hidup. Ketika depresi sangat bias dan ilusi, hanya sisi gelap kehidupan yang bisa dilihat. Orang sedang mengalami depresi sudah tidak mampu berpikir jernih, sulit tidur, dan selalu merasa kelelahan karena isi kepala mereka dibanjiri pikiran negatif yang tidak terkontrol. Kadang kematian menjadi pikiran menenangkan bagi mereka tak perlu merasakan 3 perasaan kelam

 

Salah satu gejala yang membahayakan bagi seseorang yang mengalami depresi adalah memiliki pikiran bunuh diri (suicide ideation/sucide thought) dan melakukan percobaan bunuh diri (suicide attempt). Suicide ideation biasanya masih berupa ide, keinginan, rencana. Pada orang yang mengalami depresi pikiran bisa muncul hampir setiap hari dalam bentuk beragam, kadang berupa keinginan pasif seperti berharap tidak bangun dari tidur, kadang berupa reaksi emosional seperti pikiran untuk bunuh diri di hadapan keluarga/mantan. Kadang berupa rencana pasti yang ingin dilakukan secara sembunyi agar kematiannya tak diketahui. Pikiran bunuh diri dapat berubah menjadi aksi bunuh diri apabila seseorang merasa sudah tidak lagi merasakan bahwa eksistentisnya berharga

 

Orang yang mengalami depresi rentan untuk melakukan self harm. Self harm, penderitanya memiliki risiko tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri di masa depan. Self harm adalah aktivitas menyakiti atau melukai diri sendiri. Aktivitas ini beragam, seperti memotong kuku sangat dalam hingga berdarah, membenturkan kepala ke tembok, menampar diri sendiri berkali – kali, mengemudi secara ugalan dengan berharap kecelakaan, serta yang paling umum menyayat bagian tubuh. Mereka yang melakukan self harm bukan bermaksud mencari perhatian, melainkan tanda bahwa mereka tak lagi kuat menahan beban perasaanya, mereka merasakan beban berat yang disertai luka batin teramat sehingga kepala pusing karena diselimuti memori negatif. Kesakitan emosi dipindahkan ke fisik dengan cara menyayat atau melukai diri sendiri

 

Depresi bisa disamakan dengan berduka atau kehilangan (grief/bereavement/loss) keduanya bisa menunjukkan gejala serupa. Ketika berduka, karena pasangan atau orangtua meninggal, seseorang bisa menunjukan gejala seperti kesedihan mendalam, insomnia, dan tidak ada nafsu makan layaknya epsiode depresi mayor. Namun masih memikirkan memori manis dan menyenangkan mengenai orang terkasih. Pikirannya lebih didominasi kekecewaan, kesedihan, kesalahan, dan pikiran negatif lainnya tidak terkendali. Seseorang yang berduka tidak kehilangan kepercayaan diri dan masih menganggap dirinya berharga di dunia. Duka akan membaik seiring waktu dan bisa belajar menerima duka, berbeda dengan depresi yang menghancurkan kepercayaan diri dan membuat merasa tidak berharga, serta tidak bisa pulih dalam waktu cepat. Ia bisa hadir dan hadir tanpa permisi. Duka adalah reaksi normal atas peristiwa kehiduapan, depredi reaksi sedih mendalam tanpa peristiwa spesifik. Duka dapat berkembang menjadi depresi, apabila duka adalah duka berkepanjangan yang tidak sehat dan tidak tersalurkan dengan baik. Pikiran delusional muncul sampai menghancurkan harga diri hingga menjadi depresi

 

Istilah ilmiah dari depresi klinis adalah gangguan depresi mayor tetapi ketika seseorang mengalami depresi, disebut sedang dalam episode depresi mayor atau major depressuin episode. Disebut episode karena depresi dialami selama setidaknya dua minggu hingga dua tahun. Setelah sembuh dari satu episode depresi, seseorang memiliki kerentanan untuk mengalami episode depresi berikutnya di kemudian hari

 

Relapse adalah kembalinya gejala utama depresi ketika seseorang sudah hampir pulih dari episode depresi. Gejala relapse kurang lebih sama dengan gejala depresi. Seseorang yang pernah depresi biasanya memiliki rasa takut dan khawatir karena akan berhadapan dengan eksperinya lagi, tidak sedikit juga denial atau enggan mengakui bahwa dirinya depresi. Proses relapse memakan waktu dari mingguan hingga tahunan, gejala relapse biasanya dirasakan secara bertahap sebelum episode depresi berikutnya kambuh sepenuhnya (kondisi yang disebut sebagai full blown depression). Proses relapse menjadi sangat menakutkan karena sudah mengetahui gelapnya depresi. Depresi disebut sebagai lifelong debilitating illness (penyakit yang melemahkan seumur hidup) karena risiko terulangnya episode depresi melebihi 80%. Orang yang depresinya mudah kambuh rata – rata mengalami 4 kali depresi sepanjang hidupnya dengan lama setiap episode depresi setidaknya 20 minggu atau 5 bulan, jika seseorang mengalami relapse atas episode depresinya, biasanya depresi yang dialami akan lebih berat dan lebih lama, bahkan satu episode bisa bertahan hingga 2 tahun. Jika seseorang memiliki pikiran bunuh diri (suicidal thoughts) pada episode depresi sebelumnya, pikiran akan muncul kembali dengan intensitas yang lebih besar

 

Depresi menjadi kambuhan ketika seseorang belum sembuh secara holistis, bisa seseorang merasa episode depresinya selesai karena sudah tidak lagi terbangun dan menangis di malam hari. Ada beban emosi yang tersisa dalam hatinya. Terkadang juga orang depresi tidak ingin membuat sahabat dan keluarganya khawatir sehingga berpura baik saja dan menunjukkan bahwa depresinya telah selesai. Residu atau sisa emosi negatif yang tidak ditangani inilah yang meningkatkan kerentanan depresi untuk kambuh

 

Dibutuhkan penyembuhan dari berbagai aspek untuk memastikan depresi tidak kambuh. Depresi adalah penyakit yang berasal dari ketidakseimbangan biologis, psikologis, sosial,dan spiritual ( bio psiko sosial spiritual. Secara kognitif seseorang sudah bahwa tidak ada yang perlu disedihkan, tetapi emosinya masih banyak menyimpan luka. Bisa jadi kognitif dan emosinya baik, tetapi lingkungan sosial masih sangat menekankan dengan segala ekspektasi. Akibatnya seseorang dengan depresi rentan mengalami relapse

 

Depresi terjadi dalam jangka waktu cukup panjang. Episode relapse depresi bisa berlangsung selama berminggu, berbulan, atau bahkan bertahun

 

Distimia (mild chronic depression) atau depresi ringan kronis, distimia disebut juga persistent mood disorder (gangguan suasana hati persisten). Seseorang dikatakan mengidap distimia jika sudah menunjukkan gejala depresi ringan selama setidaknya 2 tahun. Buruknya mood seseorang yang hidup dengan distimia tidak seberat buruknya mood seseorang yang depresi pada umumnya. Membayangi kehidupan seseorang hingga 2 tahun atau lebih. Double depression, distimia yang diiringi dengan episode depresi mayor. Jika seseorang yang mengalami depresi akan kembali pada mood normal ketika episode sudah selesai, seseorang dengan double depression akan kembali ke keadaan low mood setelah episode depresi mayor selesai

 

Normal – depresi 6 -24 bulan

 

Normal mood – depresi – dysthymia – 2 tahun lebih

 

Normal mood – depresi – dysthymia 2 tahun lebih – depresi 6 – 24 bulan, pulih tidak total

 

Seorang depresi juga mengalami kecemasan

 

Depresi yang berulang (current depression)

 

Prinsip mindfullness atau meditasi berkedaran alat terampuh untuk mencegah kembalinya depresi. Orang yang mengalami depresi rentah mengalami relapse dengan kemungkinan 80%. Dengan mindfullness atau meditasi yang dikombinasikan dengan terapi psikologi bisa turun 37%

 

Recovery (penyembuhan) dari depresi dan mental illness lain adalah proses yang unik. Sebagian orang dapat sumbuh total dalam waktu singkat, terapi tidak sedikit yang membutuhkan waktu lama. Di tengah proses penyembuhan, kadang bisa terjatuh lagi dan mengalami full blown depression. Kuncinya terletak pada penerimaan diri (self acceptance) hanya dengan menerima, pada akhirnya akan sanggup melepaskan

 

Depresi bisa menyerang tulang belakang, gangguan lambung, perasaan lelah sekujur badan, gangguan tidur, serta nyeri sendi dan otot seperti di leher dan punda, ada perasaan mual, badan gemetar, radang tenggorokan lebih dari 3 tahun, pusing yang tidak pernah hilang, asam lambung tinggi, hingga konstipasi

 

Psikomatis adalah ketika tubuh bereaksi atas permasalahan emosi. Dalam penelitian menemukan bahwa orang dengan depresi yang menunjukkan banyak gejla ketidaknyamanan fisik akan lebih rentah terhadap gangguan depresi. Penelitian melibatkan 1000 dewasa yang dibagi dalam 2 kelompok. Dari jumlah itu kelompok memiliki satu ketidaknyamanan fisik (hanya pusing atau gangguan asam lambung), 2% saja memiliki permasalahan mood. Sementara pada kelompok orang yang mengalami 9 jenis ketidaknyamanan fisik secara bersamaan, ditemukan 60% dari kelompok yang mengalami permasalahan mood

 

Menyembuhkan depresi harus dengan segala ketidaknyamanan fisik yang muncul, jika dibiarkan depresi bisa datang dan memasuki episode berikutnya. Hal ini terjadi karena ketidaknyamanan fisik yang muncul sudah terasosiasi lagi, misal kaku di leher, alam bawah sadar menghadirkan kembali gangguan mood yang sering dialami

 

Pundak kaku (2 tahun lebih), sakit kepala (1 tahun lebih), radang tenggorokan (4 tahun lebih, asam lambung (selalu), konstipasi (4 bulan), tangan kaki berkeringat berlebih (12 tahun), keringat dingin dan badan shaking (4 bulan), sulit tidur (8 bulan), selalu merasa lelah (5 tahun), leher kaku (1 tahun), nyeri tulang belakang  (4 tahun)

 

Sendawa tanpa henti (excessive burping)

 

GERD (gastroesophaghal reflux disease) penyakit karena kecemasan yang membuat asam lambung baik sehingga tenggorokan terasa panas karena imun seseorang akan kembah ketika depresi turun

 

Penelitian 2000 menemukan bahwa ada hubungan amarah dan kanker. Orang memiliki skor amarah rendah memiliki potensi kanker di tubuhnya, skor amarah sangat rendah justru mengindikasikan perasaan marah yang besar tapi sangat ditekan atau disembunyikan. Perasaan marah sangat ditekan pelan menjelma menjadi sel kanker karena tidak pernah dieksperesikan ke luar tubuh dan jiwa seseorang

 

Louis Haym seorang terapi holistis, dalam bukunya berjudul You Can Heal Your Life, Heal Your Body, Love Your Body menjelaskan bahwa ada hubungan antara setiap ketidaknyamanan di fisik dan ketidaknyamanan emosi. Hal ini belum terbukti secara ilmiah karena hubungan berdasarkan pengamatan terhadap ribuan klien

 

Hubungan permasalahan fisik dengan permasalahan psikologi:

1.      Telinga: representasi kemampuan mendengar. Ketika seseorang mengalami gnagguan di telinga seperti berdengung atua tinnitus, penyebabnya ada sesuatu yang tidak ingin didengar

 

2.      Leher: penyangga kepala yang memungkinkan bergerak ke kanan dan kiri. Leher melambangkan kemamouan manusia untuk fleksibel dalam berpikir untuk melihat sisi dan perspektif orang lain. Jika ada masalah dengan leher, biasanya orang keras kepala dan kurang bisa melihat perskpektif orang lain. Orang mengalami kaku di leher biasanya selalu memaksakan kehendak, yakin bahwa perspektifnya selalu menjadi yang terbaik, sementara perskpektif orang lain selalu salah

 

3.      Tenggorokan: saluran penting yang membantu bersuara dan menjadi sombol up dalam kehidupan, permasalahan di tenggorokan menunjukkan bahwa merasa tidak punyak hak berbicara dan hidup dengan cara sendiri. Orang yang mengalami masalah tenggorokan, seperti radangm biasanya memiliki banyak hal yang ingin disampaikan orang di sekitar, perasaan marah, kecewa, atau ingin bebas menunjukkan siapa diri sejatinya, tetapi tidka bisa karena berbagai halangan, akibatnya orang menahan segala ekspreksi yang biasa disampaikan melalui kata dan memendamnya sendiri

 

4.      Tulang belakang: mengindikasikan dukungan moral yang dimiliki seseorang. Rasa nyeri di tulang belakang menandakan perasaan tidak adanya dukungan, entah secara finansial dan pasangan, moral dari keluarga, atau religius dari Tuhan. Perasaan yang muncul ialah alam semesta berkonspirasi untuk menumbangkna diri dan hidup selalu penuh rintangan tanpa ada tangan yang menolong

 

5.      Jantung: diasosiasikan dengan cinta adalah organ pemompa darah yang mengalirkan seluruh nutrisi ke seluruh tubuh. Louise memandang jantung sebagai organ yang memompa kebahagiaan ke seluruh tubuh. Tanpa jantung, tidak akan bisa hidup bahagia. Ketika tidak bahagia dan penuh duka serta derita, menumpuk penyakit di jantung

 

6.      Perut: representasi dari proses pencernaan karena di dalamnya terdapat berbagai organ pencernaan. Louise menjelaskan bahwa dari aspek emosi dan spiritual. Ketika ada permasalahan di perut, hal bisa mengindikasikan adanya pengalaman hidup yang belum dicerna dengan baik. Gangguan di perut bisa terjadi karena adanya pengalaman yang terlalu menyakitkan atau di luar kerangka berpikir

 

7.      Usus besar dan organ pembuangan: kemampuan untuk melepas serta membuang sesuatu yang sudah di butuhkan. Gangguan pada usus besar berarti belum siap melepaskan. Orang yang mengalami konstipasi merupakan orang yang masih memaksakan bertahan di hubungan yang buruk

 

Tubuh, pikiran, emosi saling terhubung satu sama lain. Ketika mengalami banyak gangguan bersamaan selama berbulan, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang salah pada emosi atau pikiran

 

Tidak orang di dunia ini yang ingin mengidap alergi debu atau asma. Orang dengan depresi memiliki pikiran bunuh diri tak pernah menginginkan kondisi itu

 

Copycat suicide, bunuh diri yang dilakukan para fan beberapa waktu setelah kematian idola

 

Terdapat 800000 kematian akibat bunuh setiap tahunnya di seluruh dunia, menurut Badan Kesehatan Dunia. Satu kematian setiap 40 detik dengan cara bunuh diri. Depresi akan menjadi gangguan nomor 1 di dunia yang menyebabkan berbagai gangguan fisik dan kematian dini hingga 2030 nanti. Satu dari 4 orang akan mengalami gangguan jiwa setidakbya sekali seumur hidupnya

 

Jangan melontarkan ujaran kebencian, seperti berkata kemah dan bodoh atau hal terkait dengan keimanan mereka. Melanjutkan hidup dan menyebarkan cinta kasih untuk diri sendiri, orang lain, dan terlebih kepada mereka yang mengalami depresi dan memiliki pikiran bunuh diri

 

Masculinity trap atau toxic masculinity (jebakan maskulinitas yang membuat pria susah membahas hal bersifat emosional). Kebanyak pria mengalihkan emosi ke kegiatan lain atau perilaku agresi. Orang ingin bebas dari kepalsuan dengan mengendepankan authenticity (keaslian), dan vulnerability (kerapuhan). Kekerasan pria karena tidak bisa tereksperesikan masalah kejiwaannya

 

Jebakan maskulinitas membuat kebanyakan pria hanya bisa menyalurkan emosi dalam bentuk marah ke sosok terlemah di sekitar: anak dan perempuan

 

Perempuan rentan mengalami depresi. Namun penelitian selama 50 tahun membuktikkan bahwa jumlah pria bunuh diri lebih banyak dibandingkan perempuan. Pria usia produktif di bawah 45 tahun lebih rentan bunuh diri. Penelitian yang melibatkan sampel dari seluruh dunia oleh 90 negara yang tergabung dalam PBB menemukan bahwa angka bunuh diri pada pria hampir 3 kali lipat lebih tinggi dari perempuan. Pria biasanya memendam emosi dan enggan mengakui depresi yang dialami. Mereka meminta pertolongan seperti sekadar bercerita ke teman dekat atau berkunjung ke profesional (psikolog dan psikiater). Depresi mereka akan semakin memburuk dan tak tertolong. Pria memiliki gejala depresi yang sama dengan perempuan seperti perasaan bersalah, kepercayaan diri rendah, rasa tidak memiliki masa depan, serta rasa lelah dan tidak bisa merasa bahagia. Pria tidak memiliki banyak kosakata untuk membahaskan emosi negatif yang mereka alami dan bisa hanya mengekspresikan rasa nyeri di badan, mengekspresikan depresi dengan bahasa yang agresif seperti ingin memukul orang itu atau loncat dari gedung menyenangkan. Perempuan lebih mudah untuk mengekspresikan perasaan. Pria membutuhkan sesi konseling berkali agar bisa membahaskan perasaan mereka yang sebenarnya. Pengekspresian perasaan yang tepat dapat mempermudah lawan bicara atau psikoterapi membantu. Pria yang mengalami depresi lebih mudah untuk mengalihkan diri ke penggunaan rokok, alkohol, dan obat. Sebagai dampak tubuh dan pikiran terpengaruh zat yang terkandung di dalamnya. Jika dibiarkan, pengalihan ini bisa menjadi adiksi yang akhirnya akan memperparah depresi mereka. Depresi mereka tidak terdeteski dan tidak tertolong

 

Perempuan rentan terhadap berbagai turbelensi emosi karena memiliki fluktuasi hormon lebih tinggi dibandingkan pria. Perempuan lebih ruminative atau sering memikirkan sesuatu berulang. Terlebih perempuan zaman sekarang memiliki peran ganda: pekerja kantoran dan dosmetik. Perempuan mengadopsi pola patriarki, perempuan lebih terbuka dengan yang mereka alami dan mencari pertolongan. Jumlah perempuan mengalami gangguan jiwa lebih banyak dibandingkan pria. Waktu perempuan pubertas hingga lansia diiringi dengan perubahan hormon di tubuhnya. Perubahan hormon membuat lebih rentan terhadap hal emosional. PMS (pemenstrual syndrome) perubahan hormon yang menjadikan mereka lebih mudah sedih, marah, dan sensitif serta mengalami emosi negatif lainnya. Perempuan mengalami depresi pada saat dan setelah kehamilan. Sebuah studi metaanalisis atas 59 penelitian menemukan depresi pascakehamilan atau post partum depression dialami 13% perempuan di seluruh dunia. Masa tua kehidupannya, perempuan juga mengalami perubahan hormonal saat dan sesudah menopause. Menopause membuat mengalami gangguan tidur, gangguan kognitif, dan depresi. Perubahan hormon dari waktu ke waktu pada perempuan membuat lebih mudah terkena depresi dibanding pria. Perempuan menerima tuntutan dari kehidupannya. Rasa rendah diri bisa menyebabkan perasaan tidak berharga dan merasa lebih rendah daripada orang lain (inferiority complex) yang membawa pada berbagai gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, panic attack, anoreksia, dan bulimia

 

Orang ointar yang menguasai banyak bidang ilmu yang disebut multipotentialite, orang yang mempelajari semua agama dan sejarah, semua aliran filsafat dan sejarah dunua, yang terbaik di kampus, yang sangat berprestasi, dan yang menciptakan gerakan sosial. Orang gifted akan memiliki persepsi berbeda mengenai Tuhan daripada kebanyakan orang. Semakin tinggi inteligensi seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk tidak memluk keyakinan tertentu. Anak gifted dengan kemampuan otaknya yang melebihi kemampuan kebanyakan orang dianggap nakal dan tidak suka mendengarkan ketika di sekolah. Anak gifted rentan dengan depresi. Depresi ditemukan pada high achiever. Orang yang IPK 4 atau minimal cum laude. Memenangkan kompetisi nasional dan internasional, membuat gerakan sosial, memimpin organisasi. Mendapatkan pekerjaan terbaik di antara teman kuliah dan menjadi orang hebat di pekerjaannya. Orang yang sempurna di luar. Namun pencapaian mereka hadir dengan segala efek samping. Mereka bersalah ketika menikmati waktu senggang hingga merasa kosntan dalam kegelisahan. Mereka bekerja untuk mendapatkan kesempurnaan dan menjadikan prestasi sebagai standar harga diri. Mereka kurang tidur karena menghabiskan waktu untuk bekerja dan menjadi terbaik. Mereka tidak merasa cukup karena standar mereka ciptakan sangat tinggi. Mereka berhasil menjadi terbaik tetapi sering kesepian karena tidak ada orang lain yang berdiri di puncak. High achiever menjadi tidak sehat ketika motivasi yang mendasarinya adalah perasaan tidak sempurna dan perasaan tidak berharga dalam diri. Motivasi yang mendasari tindakan mereka adalah pengakuan dari orang sekitar karena selalu diremehkan. Prestasi dan pencapaian yang di dapatkan dengan motivasi sering kali justru menyisakan kekosongan yang mendalam dan membuat mereka merasa tidak pernah cukup

 

Ignorance is bliss (ketidaktahuan atau ketidakpeduliaan adalah kebahagiaan) . pertanyaaan tentang hidup akan rentah terhadap depresi eksistensial. Depresi karena terlalu memikirkan makna eksistensi manusia di bumi. Orang gifted dan high achiever termasuk perfeksionis karena memikirkan suatu hal secara kompleks dan memiliki banyak pertimbangan , maka disebut dengan natural overthinker. Mereka rentan terhadap berbagai permasalahan psikologs karena otak mereka lebih aktif

 

Ernest Hemmingway, Happiness In Intelligent People Is The Arrest Thing I Know, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang, ada suatu fase ketika merasa terbebani dengan semua pengetahuan dan keberbakatan yang dimiliki. Mereka memiliki kesempatan untuk mencapai kebijaksanaan dengan pengalaman, keluasan, dan kedalaman pengetahuan mereka

Ekstrovert dan introvert adalah tentang bagaimana seseorang mengatur energi dalam pertemanan, bukan tentang siapa yang lebih pemalu dan siapa yang lebih pandai bersosial

 

Seorang introvert cenderung suka berpikir analitis dan mendalam, ketika depresi menyerang, akan menganalisis depresi tak berujung hingga terjebak dalam labirin pikiran. Ekstrovert harus berpura bahagia dan berbohong ketika temannya bertanya. Introvert harus bertahan dari judgement bahwa dia depresi karena kurang berbicara dan bergaul. Keduanya mengalami depresi dengan cara berbeda dan keduanya mendapat reaksi yang berbeda. Bagi seorang ektrovert dengan depresi, biasanya menyadari bahwa menjadi social  butterfly seseorang yang sangat dinamis secara sosial, bisa menyapa semau orang, dan mudah berteman dengan siapa saja bukan standar kesuksesan. Apalagi ketika semakin dewasa, orang ekstrovert akan memahami bahwa tidak bisa terus – menerus menggenggam erat semua pertemanan. Lingkaran pertemanan melebar dan tidak semua orang bisa diajak berdiskusi maupun membicarakan hal personal. Mereka akan memikirkan kompleksitas diri, kehidupan, dan orang disekitarnya. Seorang ekstorvert mengalami depresi akan mengembangkan sisi introvertnya dan mulai mengenali dirinya sendiri ketika mengalami depresi, tidak ada pilihan lain bagi ekstrovert atau introvert, kecuali benar menghadapi diri sendiri. Jika seorang introvert mengalmi depresi sudah terbiasa memikirkan sesuatu mendalam hingga ketika mengalami depresi akan belajar untuk lebih mencintai diri sendiri, seringkali seorang introvert menjadi depresi karena dipaksa menjadi orang yang lebih aktif bersosial, terbuka, dan lebih outgoing layaknya rekan ekstrovert mereka. Anak cenderung introverti dianggap kurang pandai bergaul. Mereka menerima lebel berbeda dan kurang sempurna. Padahal mereka hanya berperilaku sesuai kemampuan ketika mengalami depresi, introvert akan berlajar untuk menerima diri mereka sebagaimana adanya

 

Orang introvert lebih rentan terhadap depresi dibandingkan orang ekstrovert. Banyak orang menganggap mereka tidak asyik. Sejak kecil introvert sering dianggap aneh dan berbeda sehingga rasa percaya diri mereka rendah, jika orangtua bisa mengenali anaknya seorang introvert dan tidak memaksa untuk berperilaku selayaknya ekstrovert, anak dapat tumbuh menjadi introvert yang percaya diri dan memiliki lingkaran pertemanan yang sehat. Berikan senyuman dan sapa mereka, anak tidak akan berfokus pada kemampuan sosial yang dianggap kurang dan energi mereka lebih dipusatkan untuk mencintai dan mengembangkan bakat

 

Susan Chain menulis buku Quiet; The Power of Introvert in a world that cant stop talking, buku pertama yang mendunia mengenai kekuatan introvert. Susan mematahkan berbagaia asumsi bahwa introvert adalah pemalu, lebih sulit mencapai kesuksesan, dan merupakan sebuah kecacatan kepribadian. Susan berusaah memotivasi introvert agar tetap bijaksana, suka berpikir, dan suka menganalisis. Konsep introvert dan extrovert dicetuskan Carl Gustav Jung, salah satu tokoh awal pengembangan ilmu psikologi

 

Orang dengan sensitivitas tinggi sangat peka terhadap stimulus atau rangsangan dari luar, baik yang bersifat fisik atau emosional, mereka terlahir dengan sensitivitas tinggi disebut sebagai Highly Sensitive Person (HSP). Istilah ini dicetuskan Elaine N Aron dalam bukunya The Highly Sensitive Person: How to Thrive When The World Overhelmes You. Doktor di bidang psikologi yang juga Highly Sensitive Person. Elaine merasa dirinya sangat unik karena sensitivitas yang dimilikinya, ia menyebarkan angket ke ribuan orang mengenai sensitivitas dan mewawancarai ratusan orang yang sensitif atas rangsangan fisik, intelektual, dan emosional, dari hasil penelitian istilah HSP untuk menggambarkan sekelompok manusia yang memiliki sensitivitas yang lebih tinggi daripada manusia umumnya. Sekitar 20% dari populasi adalah HSP. Tingkatan sensitivitas berbeda, ada yang sekadar lebih sensitif dari kebanyakan orang, ada yang sangat sensitif sehingga menghindari banyak stimulus dari luar dan memilih untuk berdiam diri di kamar. Hal ini menyebabkan HSP sering disebut pemalu dan introvert, padahal ketiganya berbeda

 

Tanda seseorang mengidap HSP:

1.      Mudah kewalahan oleh hal seperti lampu terang, bau kuat, tekstur barang kasar atau sirine

 

2.      Memiliki kehidupan batin yang kaya dan kompleks

 

3.      Ketika masih kecil, orangtua atau guru melihat sebagai orang sensitif atau pemalu

 

4.      Melihat segala hal dengan sangat detail (kondisi ruangan, gestur, dan ekspresi lawan bicara

 

5.      Mudah mendeteksi emosi orang lain dan terpengaruh suasana hati

 

6.      Pada hari subuk, perlu menarik diri ke tempat tidur atau kamar gelap atau tempat lain dimana dapat memiliki privadi dan kelegaan dari situasi

 

7.      Bingung ketika harus melakukan banyak hak dalam waktu singkat

 

8.      Berusaha menghindari film yang mengandung unsur kekerasan seperti pembunuhan

 

9.      Berusaha mengatur hidup agar terhindar dari situasi yang membuat kesal atau mendapatkan situasi yang berlebihan

 

10.  Memperhatikan atau menikmati aroma, rasa, suara, atau karya seni yang indah

 

Bagi penderita HSP, sentuhan tidak nyaman karena fisik mereka memang lebih sensitif terhadap rangsangan indriawi. Pada HSP, orang asing memberikan sinyal berbeda bagi tubuh. HSP memiliki aktivitas saraf yang jauh lebih aktif daripada kebanyakan orang, menerima stimulus dalam bentuk apapun (suara, sentuhan, visual, bau, suhu, intelektual, perasaan) akan membuat mereka mengalami banyak sensasi, baik di fisik maupun psikis. Hal ini disebut sebagai overexcitabilities (OES) yakni kondisi tubuh yang lebih sensitif dan peka daripada orang kebanyakan. HSP akan merasa terganggu dengan bunyi sirene, suara televisi yang keras, suara radio, dan keramaian. Mereka mudah merasakan berbagai sensasi fisik ketika melihat terlalu banyak warna dan cahaya, peka terhadap bau dan suhu di ruangan. HSP peka terhadap stimulus yang bersifat intelektual dan perasaan. Ketika diberi rangsangan intelektual seperti pertanyaan mengenai rumus fisika sederhana, mereka bisa berpikir hingga fisika kuantum, ketika diberi pertanyaan moral atau pendidikan Pancasila, mereka berpikir jauh ke konsep yang dicetuskan Aristoteles, Plato, dan Socrates. Otak mereka tidak berhenti pada jawaban standar dan mudah terangsang oleh stimulus intelektual, sedikit saja diberikan rangsangan, neuron di otak membentuk banyak aktivitas yang mengaitkan berbagai konsep yang diketahui. Selain mudah terstimulasi oleh hal bersifat intelektual, mereka mudah terstimulasi oleh rangsangan bersifat emosional. HSP dapat melihat kegelisahan di balik gerak – gerik halus setiap orang. Mereka dapat membaca raut wajah, ekspreksi mata, gestur tubuh seseorang, dan cepat memahami nuansa emosi yang berbeda. Jika berada dalam acara keluarga, akan bisa membaca geliat setiap orang yang berada d ruangan. Mereka tahu siapa yang tidak nyaman di ruangan dan berusaha membantu, entah dengan membuka jendela, meredupkan lampu, menyemprotkan wewangian, atau mengajak orang berbicara

 

Sensitivitas membuat lebih bersimpati karena sangat mudah untuk memahami orang lain. Di sisi lain mereka tidak dapat mengendalikan empati. HSP menyerap emosi negatif dari orang di sekitar, mereka bisa menjadi spons yang menyerap kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan orang lain, kemampuan yang menyebabkan mudah kewalahan ketika harus bertemu banyak orang. Hal ini terjadi ketika tubuh manusia memiliki sistem yang bernama mirror neuron system, ikut sedih ketika melihat orang lain bahagia, ikut bahagia ketika melihat orang lain bahagia. Sel di dalam tubuh bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Mirror neuron diamati pada bayi dan balita, bayi belum memiliki kemampuan berbahasa dan berpikir sangat mudah mengintimasi perilaku atau ekspreksi yang dilakukan oleh orang dewasa sekitarnya. Pada anak autisme terdapat indikasi bahwa mereka mengalami disfungsi atau gangguan pada mirror neuron sehingga mereka kesulitan memahami perasaan dan ekspreksi orang lain. Pada orang HSP, dugaan bahwa mirror neuron mereka lebih aktif daripada kebanyakan orang, hal ini membuat mereka lebih sensitif terhadap emosi yang terekspresikan melalui raut wajah, sorot mata, dan gestur seseorang. Intensitas emosi yang mereka selalu miliki keinginan untuk bereaksi atas emosi seseorang karena memiliki empati tinggi

 

HSP mudah jengah (overhelmed) dengan keramaian. Tubuh HSP aktif dan otak akan mencerna banyak hal sehingga dapat berakibat overarousual, kondisi dimana saraf di tubuh mendapat begitu banyak rangsangan sehingga mengakibatkan munculnya rasa lelah dan jengah. Tubuh HSP tidak kompatibel dengan keramaian, baik bebda maupun manusia. Onderdil mereka tidak sama dengan manusia kebanyakan karena didesain untuk lebih peka terhadap berbagai rangsangan indriawi, intelektual, dan emosional. Mereka mudah percaya dengan label negatif. Merasa aneh dan tidak bisa beradaptasi, pikiran seperti itu akhirnya membuat mereka inferior, berbeda dan bahkan membenci diri sendiri. Kebencian terhadap diri sendiri akan mengantarkan HSP pada lubang depresi. Karena oversensitivatiasnya, Ealine N Aron mengalami gejala depresi sejak masa kanak, selama meneliti dan mewawancarai orang HSP, ia juga menemukan banyak dari mereka yang memiliki depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya. HSP rentan mengalami depresi. Parahnya ketika mengalami depresi, HSP cenderung memikirkan dia merasakn depresi mereka dengan sangat mendalam karena suka berpikir dan berefleksi adalah perilaku ilmiah bagi HSP. Elaine menemukan bahwa anak Highly Sensitive sering mengurung diri karena tak tahan dengan semua stimulus dari luar, tetapi tidak memiliki bahasa untuk menjelaskan hal. Sering kali anak HSP dianggap sebagai anak pemalu, kurang bergaul, dan introvert karena konsep sosial mengharuskan setiap orang untuk aktif bergaul dan berinteraksi. Padahal tidak sedikit HSP yang juga memiliki kebutuhan sosial dan memiliki kepribadian ekstrover

 

Arthur Aron menemukan bahwa 30% HSP adalah orang ekstrover atau introvert yang memiliki kepekaan lebih tinggi terhadap stimulus di sekitarnya. Highly Sentive Extrovert adalah orang yang butuh untuk menyapa semua orang, menghadiri keramaian, dan menikmati peran sebagai pusat perhatian. Di satu sisi sudah mendapatkan banyak stimulus, mereka mulai merasakan kebutuhan menarik diri dari dunia sosial. Jika ektrovert tulen bertemu dengan banyak orang untuk mengisi energi, HSE butuh bertemu dengan banyak orang untuk menstabilkan diir. Mereka butuh berefleksi untuk mengayakan aspek spiritual di dalam diri. Setelah itu HSE butuh bertemu banyak orang untuk menyampaikan ide, visi, dan renjananya. Dengan kecenderungan, tidak jarang HSE memilih profesi pembimbing spiritual, sastrawan, atau pemain teater. Profesi dapat memfasilitasi kebutuhannya untuk berefleksi atau melakukan perjalanan ke dalam diri (inwand) sekaligus menyampaikan nilai dianut kepada orang sebanyak mungkin. HSE sering disebut sebagai extrovert introvert atau out going introvert karena ciir yang mewakili sisi introvert dan ekstrovert. HSE juga sering disamakan dengan ambivert. Ambivert cenderung menyiratkan seseorang dapat memilih untuk berinteraksi dengan banyak orang atau menikmati diri mereka sendiri di kamar. Mereka tidak mengkhawatirkan overstimulation dan pemrosesan informasi mendalam ciri khas HSP. HSE 70% rekan merupakan Highly Sensitive Introvert juga mudah mengalami depresi.  Mereka memiliki kebutuhan berinteraksi dengan banyak orang, tetapi di sisi lain mudah jengah dan harus mengunci diri di dalam kamar sendirian, di tahap kehidupan awal HSE juga biasnaya mereka kesulitan menemukan keseimbangan. Mereka tak tahu kapan mereka harus keluar dan kapan harus ke dalam. Sensitivitas yang mereka miliki membuat mereka kebingungan akan identitas mereka

 

Orang New age menyebut HSP sebagai empath yang diyakini dibutuhkan dunia ini.  Dengan kemampuan intelektual, HSP mampu mendesain kota yang ramah lingkungan. HSP dianggap aneh dan sensitif. HSP harus mencintai diri sendiri, dan lebih mudah apabila orang menghargai perbedaan dan mengapresiasi tingkat sensitivitas seseorang

 

Grounding dapat dilakukan dengan berjalan kaki di rumput tanpa alas, menghirup aromaterapi, menghirup bunga di taman, atau mandi dengan air menyegarkan. Teknik visualisasi. Judith Orloff, psikiater HSP dan penulis The Enpath’s Survival Guide; Life Strategies for Sensitive People, merekomendasikan visualisasi sebagai teknik untuk menjaga kestabilan pikiran dan emosi, ada banyak sekali teknik visualisasi yang dapat digunakan, salah satunya adalah membayangkan diri diselimuti cahaya putih atau merah muda setiap kali menerima terlalu banyak stimulus. Cahaya untuk menghalau energi negatif

 

Segala hal dalam kehidupan tidak lepas dari rangkaian gen dalam diri. Studi faktor genetika pada depresi sedikit berbeda dengan studi faktor genetik, misal anak dengan Down Syndrome. Penelitian oada anak dengan Down Syndrome secara spesifik menemukan mereka memiliki materi genetik ekstra di kromosom le 21. Sementara pada depresi sebagaimana gangguan psikiatri lainnya, tidak ditemukan gen tunggal atau kelainan kromosom yang secara spesifik menyebabkan seseorang mengalami gangguan depresi mayor, depresi lebih diakibatkan oleh interaksi berbagai gen yang memengaruhi produksi serotonin dan hormon tiroid. Studi mengenai gen depresi adalah salah satu topik menarik minat ahli genetika dan kesehatan mental. Beberapa dari mengambil kesimpulan keras yang menyatakan depresi sebagai penyakit yang sifatnya diturunkan. Itu yang disimpulkan oleh beberapa peneliti depresi pada anak kembar. Sebuah penelitian skala nasional di Swedia yang melibatkan 42.161 orang kembar menemukan bahwa kemungkinan depresi diturunkan sebesar 38%. Jika salah satu dari anak kembar depresi pada fase hidupnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian twin studies sebelumnya yang menemukan bahwa heritabilitas (kemungkinan depresi diwariskan secara genetik) depresi mayor berkisar antara 35 – 40%. Studi swedia diklaim memiliki subjek penelitian anak kembar terbanyak di dunia. Depresi terkait dengan faktor genetik dan bersifat diturunkan

Orang kembar adalah representasi dari 2 manusia yang berbagai 100% informasi genetik serupa. Studi orang kembar menunjukkan bahwa sesuatu yang merupakan bawaan atau turunan hanya dipengaruhi warisan genetika atau lingkungan. Studi anak kembar dalam buku Gen Tuhan karya Dean Harmer, dalam buku terdapat banyak penemuan bahwa anak kembar biasanya memiliki tingkat religiositas yang sama. Hal ini terlepas dari keadaan anak kembar tinggal dan tumbuh bersama dengan orangtua atau salah satu atau keduanya diasuh oleh orang lain (adopsi). Meski terpisah jauh dan adopsi oleh keluarga dengan latar belakang agama serta budaya yang berbeda. Mereka akan memiliki tingkat religiositas yang sama. Jika salah seorang anak kembar sangat taat terhadap agama, kembaran bisa dipastikan adalah orang taat dalam beragama, walau diasuh oleh keluarga yang agamanya berbeda. Studi mengenai anak kembar yang diasuh secara terpisah dapat menjadi salah satu studi terkuat dalam mengambil kesimpulan tentang heritabilitas suatu penyakit atau gangguan. Dalam studi dalam buku Dean Hamer atau studi lainnya, ada penjelasan betapa gen memengaruhi segala hal pada diri sendiri, termasuk tingkat keimanan, kecenderungan psikopat, dan bahkan orientasi seksusal. Namun sejauh apa kontribusi gen dan pengaruh lingkungan menyumbangi citi, sifat, atau perilaku tertentu tidak pernah bisa dipastikan. Dalam studi kesehatan, perdebatan antara faktor bawaan dan faktor lingkungan ( nature vs nurture) tidak pernah ada habisnya

 

Kisah Jim Springer dan Jim Lewis anak kembar yang memiliki kebiasaan yang sama menjadi pengantar di pembahasan interaksi pengaruh gen dan lingkungan pada buku psikologi dasar Internasional. Penelitia bertanya tentang mengenai pengaruh gen pada penyakit dan perilaku, hingga free will. Apakah benar manusia memiliki kebebasan jika semua pilihan hidup dan penyakit yang dimiliki sudah tertanam di gen. segala hal diatur oleh gen

 

Adaption studies untuk melihat sejauh apa pengaruh perilaku orangtua asuh terhadap kesehatan mental anaknya. Adoption studies menjadi lawan dari twin studies, karena pada adoption studies tidak ada hubungan darah antara anak adopsi dan orangtua asuh. Meski belum ada data pasti, adoption studies juga membuktikan bahwa jika orangtua asuh mengalami depresi, semakin besar kemungkinan anak adopsi juga mengembangkan depresi. Hal ini menunjukkan faktor lingkungan berkontribusi atas perkembangan episode depresi pada seseorang

 

Sistem limbik adalah kumpulan dari beberapa bagian otak yang secara khusus berperan dalam fungsi emosi, memori, dan rangsangan pada manusia. Amidgala dan hipokampus terletak di lobus temporal (sisi) otak. Aktivitas dan volume kedua bagian otak memainkan peran paling penting atas berkembangnya episode depresi pada seseorang. Orang dengan depresi memiliki ukuran volume otak yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami depresi. Perbedaan terdapat pada area hipokampus dan amigdala yang merupakan bagian dari sistem limbik

 

Hipokampus seperti kuda laut. Walau kecil, hipokampus berperan penting dalam pembentukan memori yang terkait dengan proses belajar dan emosi. Memori dan emosi berkaitan karena memori yang memiliki nuansa emosi akan memudahkan manusia dalam mengingat kembali. Beberapa penelitian, menemukan pasien dengan gangguan depresi mayor mengalami penurunan volume hipokampus sebesar 8 – 19%. Orang yang mengalami penurunan hipokampus juga mengalami distorsi memori dan hanya bisa mengingat hal yang bersifat emosional. Pada 2013, terdapat penelitian yang menemukan keterkaitan antara depresi dan memori yang kabur/buram. Orang sedang mengalami depresi sering tidak bisa membedakan masa kini dan masa lalu. Sering kali dibanjiri memori masa lalu walau mereka sedang melakukan aktvitas seperti belajar atau rapat di kantor. Ketika seseorang depresi, volume hipokampus berkurang sehingga proses pembentukan memori di masa kini menjadi sulit. Dampaknya orang menjadi sangat mudah terganggu dengan memori masa lampau yang penuh dengan nuansa emosional. Kajian depresi dan struktur otak pernah dilakukan pada 2016 dengan jumlah sampel hampir 9000 orang. Kajian menganalisis dan mengevaluasi 15 penelitian yang mencakup 1728 orang dengan depresi dan 7199 orang tidak mengalami depresi. Studi menggunakan subjek dari Amerika, Australia, dan Eropa. Hasil gambar aktivitas otak ditemukan, orang mengalami depresi memiliki hipokampus lebih kecil dari orang yang tidak mengalami depresi. Hasil pindai otak yang paling konsisten di berbagai studi, yakni mengecilnya volume hipokampus. Bagian otak lain seperti amigdala, prefrontal cortex, dan habenula, meski memainkan peran dalam depresi, tidak menunjukkan hasil konsisten.  Selain berkontribus pada perkembangan gangguan depresi mayor, hipokampus memainkan peran penting dalam berkembangnya gangguan mental lain seperti post traumatic stress disorder/ PTSD (gangguan stres pasca trauma). Sekelompok tim meneliti 40 orang dewasa kembar yang kembarannya pergi ke Vietnam untuk menjadi tentara perang. Separuh dari mereka pergi ke Vietnam mengembangkan PTSD sewaktu pulang. Hipokampus orang yang mengalami PTSD . hipokampus kembarannya yang tidak ikut berperang di Vietnam dan hanya tinggal di rumah ternyata lebih kecil daripada kebanyakan orang. Penelitian terhadap anak kembar ini menunjukkan bahwa memang ada beberapa orang yang rentan terhadap PTSD dan gangguan metal lain daripada kebanyakan orang

 

Amigdala bagian otak yang berbentuk seperti kacang almon dan berkaitan dengan deteksi bahaya, rasa takut, dan ekspreksi emosi negatif. Amigdala berperan dalam respons fisiologis dan perilaku terhadap rasa sakit maupun hal tidak menyenangkan. Peneliti dengan studi pencitraan resonansi magnetif (MRI) perangkat untuk mengambil gambar aktivitas otak ketika melakukan suatu tindakan, menemukan terdapat penurunan volume amigdala pada orang yang mengalami depresi. Meski hasil penelitian mengenai penurunan volume pada amigdala belum sekonsisten hasil penelitian pada hipokampus, amigdala telah menjadi suatu bagian otak yang paling banyak diteliti terkait pengaruhnya terhadap depresi. Amigdala ketika volume menyusut, aktivitas amigdala malah meningkat drastis, amigdala adalah otak yang berperan dalam menerima sinyal bahaya, maka aktivitas amigdala berkurang ketika seseorang beristirahat. Namun pada orang depresi, aktivitas amigdala menjadi tinggi, bahkan ketika ia seharusnya beristirahat. Pada orang yang tidak mengalami depresi, amigdala meningkat ketika diperlihatkan gambar/foto orang yang sedang sedih atau ketika diminta memingat hal menyedihkan yang pernah dialami. Amigdala turut berperan dalam pembentukan memori yang penuh muatan emosi, saat aktivitas amigdala meningkat, seseorang berarti secara aktif akan membentuk memori yang penuh nuansa emosional. Penyebab seseorang yang depresi (aktivitas amigdala sangat aktif) menjadi emosional dan mudah sedih. Amigdala bereaksi terhadap hal yang sifatnya mengancam, sebuah percobaan dilakukan oleh Isenberg menemukan bahwa aktivitas amigdala meningkat saat seseorang melihat kata yang mengancam, seperti pembunuhan, penjagalan, pisau, pemerkosaan, mutilasi, atau menderita. Sedangkan ketika peneliti menampilkan kata netral seperti mencuci, tombol, dan rak buku, tidak ada reaksi apapun pada amigdala

 

Habenula terletak dekat dengan hipokampus. Habenula memiliki keterkaitan dengan keraguan dan pesimisme manusia. Habenula terlalu aktif akan mengirim sinyal mengenai kecewa dan perasaan akan gagal kepada tubuh. Sebagai akibat, seseorang akan memersepsi dunia secara pesimis dan negatif. Peneliti dan penulis ilmiah di bidang biopsikologi mulai mengasumsikan adanya hubungan antara aktivitas habenula di otak dan depresi, terutama terkait ciri orang depresi yang pesimis dan merasa tak punya harapan. Sama seperti penelitian struktur otak lain, penelitian mengenai habenula juga banyak diteliti pada hewan, seperti tikus, penelitian mengenai habenula pada manusia masih sedikit tetapi menunjukkan hasil yang sama yakni adanya keterkaitan dengan pesimisme dan keraguan

 

Prefrontal cortex disebut berpengaruh terhadap depresi. Prefrontal cortex adalah bagian terdepan dari lobus frontal (bagian depan) otak yang terkait dengan kemampuan  intelektual, seperti melakukan penalaran, menyelesaikan masalah, dan membuat rencana. Pada orang yang mengalami depresi, prefrontal cortex mengalami penyusutan volume selayaknya amigdala dan hipokampus. Seseorang yang sedang mengalami depresi sangat mengalami kesulitan dalam membuat keputusan, menyelesaikan masalah, dan berpikir

 

Depresi adalah ketidakseimbangan kimiawi di tubuh merupakan pernyataan yang terlalu disederhanakan. Depresi ada faktor gen, faktor volume hipokampus di otak, faktor pola asuh orangtua, faktor sosial, faktor spiritual, dan sebagainya

 

Di dalam otak manusia terdapat lebih dari 100 miliar neuron. Neuron atau sel saraf adalah sel yang bertanggung jawab untuk menerima input sensoris dari dunia luar, mengirim perintah motorik ke otot, memberikan sensasi di tubuh, dan menentukan suasana hati. Masukan sensoris atau informasi yang dimaksud bisa bermacam. Ketika mencium aroma makanan akan lapar, ada jutaan neuron yang bekerja untuk membuat lapar dan membayangkan makanan. Ketika melihat foto kemudian merasa rindu atau melihat anjing kemudian takut, dalam otak ada jutaan interaksi antarneuron, jutaan interaksi yang membuat merasakan rindu, sedih, bahagia, menyiapkan tubuh untuk memiliki keinginan berlari karena ketakutan. Neuron menerima dan memberi informasi kepada tubuh melalui neurotransmitter. Neurotransmiter adalah senyawa kimia di otak yang berperan dalam menyalurkan informasi. Ada banyak jenis neurotransmiter di tubuh dan setiap neurotransmiter memiliki peran berbeda. Beberapa neurotransmiter berkaitan dengan suasana hati, jika tidak ada ketidakseimbangan atau kegagalan fungsi neurotransmiter, komunikasi antarneutron dapat terganggu. Gangguan dapat menyebabkan gangguan neurologis yang signifikan terhadap perkembangan depresi. Orang yang mengalami depresi biasanya sudah membentuk pola interaksi nueron di kepala. Seseorang yang sejak kecil ditolak oleh teman di rumah dan sekolah akan membentuk pola reaksi neuron di kepala yang mengasosiasikan pertemanan dengan rasa sakit hati, kecewa, dan diabaikan. Jutaan interaksi neuron terjadi selama anak itu mengalami kecewa. Ketika suatu hari orang masuk ke lingkungan baru dan berkenalan dengan orang di dalamnya, neuron di otak terbiasa mengirimkan sinyal yang terkait perasaan kecewa, sakit hati, dan diabaikan. Tanpa disadari, ia merasa sakit hati dan takut. Reaksi orang pasti menghindar dan berbicara seadanya

 

Serotonin (5 hydroxytryptamine) salah satu senyawa kimia di otak yang sering disebut sebagai happy chemical atau hormon bahagia karena disinyalir berpengaruh terhadap kebahagiaan seseorang. Pada dokter, ilmuwan, psikolog dan psikiater menyakini bahwa orang yang mengalami depresi memiliki kadar serotonin yang rendah di tubuh mereka

 

Sekelompok peneliti melakukan meta analisis (menganalisis dan merangkum studi dengan tema sama) atas 552 penelitian yang melibatkan 116. 477 subjek penelitian secara total. Hasilnya menunjukkan bahwa studi itu secara konstan memperlihatkan bahwa 21 jenis antidepresan memang ampuh untuk meningkatkan mood seseorang yang sedang mengalami depresi. Studi yang dianalisis adalah studi yang membandingkan efek antidepresan dan efek obat plasebo (sekelompok orang yang diberi obat dari tepung tetapi diyakinkan dokter bahwa obat itu adalah antidepresan) banyak ilmuwan menyakini bahwa studi terkait anti depressan adalah studi yang di danai oleh industri obat sehingga hasilnya menunjukkan antidepresan adalah obat sempurna untuk menangani depresi dibandingkan terapi lainnya. Penelitian mengenai depresi dan ketidakseimbangan neurontransmiter di otak, serotonin, ada sejak 50 tahun lalu. Industri farmakologi aktif mengiklankan depresi adalah penyebab macetnya produksi serotonin di dalam faktor tunggal dari depresi dan bergantung pada obat anti depresan untuk melancarkan produksi serotonin di otak mereka, namun masih banyak perdebatan apakah serotonin faktor penentu depresi paling besar

 

Depresi ada kaitannya dengan aspek biologis manusia, tetapi keterkaitan yang paling signifikan dan konsisten di literatur ilmiah adalah keterkaitan antara depresi dan kesehatan mikroba di usus, volume hipokampus di otak dan genetik. Menyederhanakan depresi sebagai kekurangan nuerotransmiter dan menyembuhkan dengan antidepresan pembangkit serotonin saja adalah cara pandang one illness one pill model. Cara pandang yang belum terbukti menyebar di seluruh dunia dan diyakini para pasien dan psikiater, salah satu artikel menarik mengenai teori serotonin adalah kebohongan dapat dibaca di Artikel berjudul Serotonin and Depression: A Disconnect Between The Advertisement And The Scientific Literature. Artikel ditulis Jeffrey R Lacasse dan Jonathan Leo serta bisa diakses gratis. Mereka mengumpulkan pendapat psikiater dan peneliti top dunia yang tidak setuju dengan pendapat depresi semata disebabkan kurangnya serotonin. Di artikel didiskusikan betapa media sangat gencar menuliskan bahwa depresi diakibatkan kurangnya serotonin dan mendorong banyak pasien yan datang ke dokter untuk meminta antidepresi dan meresepkan anti depressan kepada pasien. Penjualan anti depresan meroket dan menjadi produk laris manis di industri farmakologi. Di Amerika, penjualan antidepresan selama 15 tahun (1999 – 2014) naik sebanyak 65% di konsumsi oleh remaja di atas usia 12 tahun, bahkan pada 2011, penjualan anti depresan di Amerika masuk dalam sepuluh besar oba terlaris yang mendatangkan keuntungan sebesar 11 miliar dolar pada 2011. Seiring dengan mengglobalnya fenomena depresi, keyakinan akan kurangnya serotonin juga diyakini oleh masyarakat dunia sehingga penjualan antidepresan semakin tinggi

 

Penderita depresi membutuhkan antidepresan yang mengaktifkan serotonin.  Menurut Goldrace, banyak dokter dan psikiater yang tidak paham dengan yang mereka katakan dan obat yang mereka resepkan. Hal ini terjadi karena adanya bias publikasi mengenai antidepresan. Studi mengenai efek antidepresan yang dilaporkan hanya studi yang menunjukkan efek positif pada subjek penelitian. Sedangkan studi tidak membuktikkan bahwa antidepresan memberi pengaruh tidak dipublikasikan. Dokter, psikiater, dan psikolog kekurangan informasi sehingga mereka hanya menjelaskan bahwa antidepresan adalah pembangkit serotonin di otak yang penting untuk menyembuhkan depresi kliennya. Ada senyawa kimia lain yang aktif ketika minum antidepresan. Menimbulkan efek samping selain serotonin meningkat. Serotonin pada orang dengan depresi lebih rendah daripada orang yang tidak mengalami depresi. Sekelompok peneliti berpendapat bahwa depresi terjadi jika serotonin di otak sedang banyaknya. Hal ini menantang hipotesis mengenai rendahnya serotonin/ketidakseimbangan kimiawi sebagai penyebab depresi. Mereka bahkan menyatakan bahwa antidepresan justru mengacaukan keseimbangan tubuh (homeostatis) dan memperparah gejala depresi. Efek kesembuhan yang dihasilkan anti depresan sesungguhnya adalah kerja tubuh untuk membetulkan kekacauan yang diakibatkan depresan pada tubuh. Kesembuhan yang dirasakan adalah efek samping dari reaksi tubuh atas antidepresan sendiri saat tubuh berusaha mencapai keadaan homeostatis

 

Antidepresan memiliki berbagai efek samping bagi para pengguna, seperti insomnia yang semakin parah, rasa kantuk di siang hari, rasa lelah, otot, berkedut, mulut kering. Keringat berlebih, mual, konstipasi, diare, dan pusing. Ada seseorang yang hanya mengalami dampak negatif sebulan. Pengguna antidepresan dalam jangka panjang akan ketergantungan. Menghentikan antidepresan mengembalikan semua gejala depresi yang dialami, malah berkali lipat lebih intens. Penelitian di Selandia Baru terhadap 180 orang pengguna antidepresan dalam kurun waktu (3 – 15 tahun) menemukan efek samping manfaat positif atau peningkatan mood, mereka juga mengalami banyak efek samping lain, diantaranya 65.3% mengalami peningkatan berat badan, 64,5% mengalami mati rasa emosional, 43% mengalami ketergantungan, 71,8% mengalami disfungsi seksual, dan 7,5% mengalami efek samping setiap kali berhenti dari anti depresan seperti mual, nyeri, dan mood memburuk. Ketika seseorang mengalami depresi berat, ia memiliki ide untuk bunuhdiri tetapi lelah untuk menjalankan rencana. Ketika meminum anti depresan, ia punya energi cukup untuk melanjutkan ide. Beberapa ilmuwan menyakini bahwa penggunaan antidepresan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko depresi kembali lagi (kambuhan). Semakin lama mengonsumsi antidepresan, semakin tinggi risiko untuk relapse setelah berhenti dari antidepresan memiliki riisko untuk mengalami relapse sebanyak 56,5% sedangkan oran gyang melakukan terapi psikologi memiliki risiko relapse sebesar 26,5%. Hal ini terjadi karena orang bergantung hanya pada antidepresan sepenuhnya menggantungkan rasa bahagia pada obat, maka kesedihan hilang karena obat. Kebanyakan tidak menyelesaikan akar dari masalah dan tidak mencoba berdamai dengan pikiran negatif. Sementara orang yang melakukan terapi berusaha untuk menghadapi permasalahan, berdamai dengan perasaan negatif, mengubah pola pikir

 

Banyak praktisi dan ilmuwan kesehatan mental tidak setuju dengan penyederhanaan depresi sebagai ketidakseimbangan kimiawi. Penyederhanaan juga meningkatkan riset di bidang depresi dan keterkaitannya dengan biologis manusia sehingga muncul pemahaman yang lebih dalam mengenai depresi. Meski industri farmakologi meningkatkan penjualan antidepresan, penyederhanaan juga memudahkan kampanye para aktivitis kesehatan mental untuk menjelaskan kepada orang bahwa depresi bukan pilihan, seperti diyakini orang beberapa tahun lalu

 

Antidepresan mampu mengatur ulang mood yang buruk,sifatnya temporer dan jangka pendek. Untuk penggunaan jangka pendek anti depresan memang membantu orang yang mengalami depresi

 

Sepanjang hidup, triliunan mikroba ikut hidup dalam tubuh, dari permukaan kulit hingga di dalam usus. Beberapa mikroba asing mungkin dapat menyebabkan penyakit, tetapi mikroba yang hidup di dalam tuubh justru esensial bagi kesehatan fisik dan mental, terutaam mikroba yang tinggal dalam sistem perencanaan. Banyak imun tubuh yang menetap di dalam sistem pencernaan. Hal ini harus menghadapi mikroorganisme yang berpotensi membahayakan tubuh. Sistem imun mampu untuk mengidentifikasi dan menghancurkan secara spesifik atau spesies mikroorganisme yang masuk ke tubuh, ketika tidak sengaja mengonsumsi air atau makanan tercemar. Imun dalam sistem pencernaan dapat mengindentifikasi dan menghancurkan bakteri secara spesifik di antara jutaan bakteri lain yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan memmiliki 50 – 100 juta sel saraf tulang belakang. Michael Gershon, ilmuwan dalam bidang sistem pencernaan, menyebut sistem pencernaan sebagai otak kedua. Bakteri baik dalam sistem pencernaan merupakan pemasok 95% serotonin dalam tubuh. Agar merasa bahgia, harus memastikan bakteri dalam tubuh pekerja optimal untuk memproduksi hormon serotonin. Bakteri baik yang ada dalam sistem pencernaan disebut probiotik. Agar dapat bekerja dengan baik, termasuk memproduksi serotonin, probiotik membutuhkan asupan bergizi yang bernama prebiotik. Prebiotik di dapatkan dari makanan seperti bawang merah, asparagus, gandum utuh, dan makanan hasil fermentasi seperti tempe, kimchi, atau yoghurt. Dengan mengonsumsi prebiotik, serotonin akan bekerja secara optimal untuk mendukung serotonin dalam tubuh

Orang zaman dulu mengnsumsi sayur dan daging merah. Orang zaman dulu tau jika tubuh milik triliunan bakteri dalam sistem tubuh. Leluhur dapat hidup hingga suai satu abad

 

Michael Gershon telah membahas mengenai betapa hebatnya sistem pencernaan melalui buku The Second Brain, Emeran Mayert meneliti hubungan antara sistem pencernaan dan otak yang dituliskan dalam buku The Mind Gut Connection, isitlah Mind Gut Connection sering disebut Brain Gut Axis atau jalur hubungan antara otak dan sistem pencernaan. Emeran mengungkapkan bahwa otak dan sistem pencernaan sangat terhubung satu sama lain, kepala dari sistem pencernaan adalah 2 lokasi yang memiliki banyak sekali koneksi saraf di dalamnya. Tidak hanya berfungsi sebagai otak pertama dan otak kedua, mereka bekerja sama untuk memastikan tubuh yang dihuni oleh jiwa selalu sehat dan bahagia. Perut akan memberi sinyal tentang sesuatu yang tidak beres menerima ancaman dari luar. Pepatah Your Gut Is Telling You Something benar adanya. Ancaman beragam bisa dari binatang buas hingga zat beracun dalam tubuh. Perut dan otak akan selalu bekerja sama untuk menentukan apa yang sebaiknya dilakukan. Sinyal yang diberikan oleh sistem pencernaan ditangkap dan diproses oleh otak terkait langkah yang akan diambil. Makanan berbahaya atau asing bagi tubuh akan direspons sebagai ancaman oleh sistem pencernaan. Ketika terus dibombardir makanan tidak baik bagi tubuh, perut, otak saling mengirim sinyal sebagai respons atas zat. Mekanisme dibuat oleh tubuh dalam menghadapi zat adalah inflamasi atau peradangan. Tidak hanya radang tenggorokan, peradangan bisa terjadi di mana saja dan bisa berwujud bintil merah, rasa gatal, atau lainnya. Inflamasi dapat terjadi pada level mikroskopik ketika morfologi sel berubah bentuk karena berhadapan dengan zat asing. Inflamasi berarti reaksi tubuh tubuh atas gagalnya sistem imun membunuh patogen yang masuk ke tubuh. Selain karena makanan, inflamasi dipengaruhi oleh faktor lain. Manusia modern rentan terhadap inflamasi dipengaruhi oleh faktor lain, manusia modern sangat rentan terhadap inflamasi karena pola hidup yang tidak sehat, misalnya duduk terus menerus sehingga tubuh jarang bergerak. Paparan dari ribuan zat kimia yang ada dalam makanan, air, dan udara siap menyerang kapan saja. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menjaga daya tahan tubuh agar siap melindungi dari segala kemungkinan peradangan

 

Ilmuwan meneliti inflamasi yang dicurigai akar dari semua penyakit. Beberapa ilmuwan menemukan hubungan inflamasi dan depresi juga gangguan mental lainnya. Ketika orang yang sehat mengalami inflamasi pada sel tubuh, mereka juga memunculkan gejala depresi, sebaliknya pembrian obat anti iflamasi dapat memulihkan seseorang dari depresi. Beberapa ilmuwan berpikir bahwa antidepresan menyasar daerah otak sebenarnya tidak efektif akan lebih mujarab apabila diberikan anti inflamasi pada daerah sistem pencernaan. Mikrobioma atau bakteri baik yang ada dalam perut akan kembali produktif dalam memproduksi serotonin dan zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Mikroba yang eksis dimulut hingga rektum sangat penting untuk menjaga homeostatis (keseimbangan) pada tubuh. Intervensi dengan probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan manusia yang mengalami berbagai gangguan baik fisik maupun mental

 

Ada banyak sekali makanan yang menyebabkan inflamasi pada tubuh, misal makanan olahan seperti sosis, nugget, makanan kaleng, atau keripik dalam kemasan. Makanan yang mengandung pemanis buatan dan gluten, gula dalam jumlah berlebih, serta produk olahan dari susu juga diindikasi menjadi penyebab inflamasi pada tubuh, selain itu, konsumsi antibiotik yang berlebihan dalam jangka panjang justru bisa membuat lebih rentah terhadap inflamasi. Sebuah studi terhadap 67 orang depresi menunjukkan bahwa orang yang mengubah pola makan (memperbanyak sayuran dan buah, telur, ikan, minyak zaitun, dan mengurangi makanan olahan serta jajanan yang mengandung pemanis buatan) melaporkan perubahan mood yang semakin stabil dan berkurangnya gejala depresi. Jika orang yang pernah mengalami depresi mengganti pola makan mereka menjadi fescitarian (vegetarian seafood) atau bahkan raw vegan (sayur mentah). Mereka menajdi lebihb mengetahui bahwa makanan masuk ke tubuh benar memengaruhi suasana hati dan kesehatan fisik. Tips: mengonsumsi minuman yang mengandung prebiotik seperti L paracasei, L rhamnosus, L acidophilus, L jhonsonii, L fermentum, L reuteri, L plantarum, B longumand B animalis atau mengonsumsi sayuran dan buah segar. Selain makanan sehat dan makanan fermentasi, rempah seperti kunyit, jahe, dan jinten juga menyehatkan mikrobiomia di pencernaan tubuh. Salah satu rempah yang kaya akan zat anti inflamasi adalah kunyit. Kunyit telah diteliti sebagai salah satu superfood yang memiliki antiinflamatory dan antioksidan yang sangat kuat. Kunyit memiliki sifat penyembuh karena mengandung curcumin yang dapat mengurangi gejala penyakit fisik seperti artritris dan gangguan mental seperti depresi

 

Salah satu pola hidup yang wajib dievaluasi adalah pola tidur. Tidur yang teratur dan rutin akan membantu tubuh beristirahat dan memperbaiki sel yang rusak. Oleh sebab itu, tidur sangat penting bagi tubuh. Kualitas tidur yang buruk akan mengakibatkan rasa lelah berkepanjangan (chronic fatigue) dan berujung pada berbagai komplikasi penyakit atau gangguan metal. Orang yang rentan depresi, apabila berkurangnya waktu tidur terus – menerus dibiarkan, mereka akan semakin mudah mengalami relapse. Stres berkepanjangan biasanya merasakan gejala fisik seperti gangguan asam lambung dan konstipasi

 

Manusia sebagai makhluk supraorganisme. Hubungan manusia dan mikroba bersifat 2 arah. Jika salah satu mengalami ketidakseimbangan, kedua belah pihak mengalami kekacauan, dengan menyayangi mikroba yang ada di dalam tubuh, mengizinkan mereka untuk terus mengatur agar tubuh stabil, sehat, dan bahagia

 

Kita paham bahwa menyanyangi diri sendiri bukan pekerjaan egois. Menjaga apa yang makan dan menjaga suasana hati adalah wujud kasih nyata terhadap diri sendiri sekaligus jutaan mikroba di dalam tubuh

 

Mikroba ada 100000 bahkan lebih klai lipat dari jumlah manusia. Jika seluruh mikroba di tubuh dikumpulkan dan dibentuk serupa organ, beratnya bisa mencapai 1 hingga 3 kg, beratnya sama dengan otak, yakni sekitar 1,5 kg, bersama dengan otak dan sistem pencernaan, mikroba di dalam tubuh berkomunikasi dengan bahasa biologis yang dipahami. Mikroba saling berkoordinasi untuk menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental, juga melawan virus dan bakteri jahat yang masuk ke dalam tubuh

 

Lingkunga yang penuh dengan amarah, kata kasar, ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, dan ucapan yang merendahkan serta kering dari apresiasi, cinta dan kehangatan adalah atmosfer yang memicu timbulnya depresi. Potensi yang menyediakan lingkungan seperti itu orang terdekat. Seperti orangtua, teman sekolah, guru di satu sisi bisa menjadi sosok yang mengajarkan cinta dan persahabatan. Namun disisi lain, mereka juga bisa berpotensi mengajarkan kebencian dan ketakutan. Orang inilah disebut toxic (racun) untuk kesehatan mental

 

Setiap manusia memiliki rekaman yang terus berputar dalam pikirannya. Menginternalisasi suara melalui kata yang berulang kali diucapkan oleh pengasuh atau pendamping, misal orangtua dan nenek yang bertujuan baik. Orangtua yang cemas akan mengutarakan ujaran tanpa alasan. Anak merasa takut tanpa memahami apa yang sebenarnya mereka takuti. Keadaannya menjadi ekstrem apabila orangtua tergolong pribadi yang otoriter dan overprotective. Ujaran menjadi rekaman yang terus berputar dalam pikiran si anak sampai ia tak berani mengambil keputusan apapun dalam hidupnya.  Mengembangkan perasaan tidak berharga dan tidak mengenal dirinya karena setiap keputusan dalam hidupnya adalah keputusan orangtua. Tidak hanya kata, intonasi saat berbicara punya pengaruhnya sendiri. Ketika orangtua cenderung mengekspresikan keinginannya melalui teriakan dan nuansa marah, anak akan merekamnnya melalui penglihatan dan pendengaran. Akibatnya anak memiliki kecenderungan untuk sulit mengendalikan emos, bicara dengan berteriak, dan ingin melawan. Hal ini terjadi karena isi kepala dipenuhi emosi negatif serta amarah dan kebencian dibanding emosi positif seperti kasih sayang, pujian, dan kesabaran

 

Dorothy Rowe, seorang psikiater dan penulis buku Depression: The Way Out of Your Prison, menjelaskan bahwa orang yang pikirannya depresif sering memiliki penjara dalam pikirannya masing – masing. Penjara berupa kalimat yang dimasukkan oleh orangtua kepada anaknya. Beberapa orangtua dengan cepat melabeli anaknya dengan label durhaka, sulit diatur, dan banyak mau tanpa meninjau kembali akar permasalahan yang menyebabkan perilaku. Segala ekspresi marah ke dalam diri anak menjadi destruktif bagi jiwa mereka

 

Tidak sedikit anak yang berusaha mencintai orangtua karena perasaan bersalah yang ditanamkan oleh masyarakat, norma budaya, dan agama

 

Gaslight (seseorang yang sering berbuat seenaknya tetapi manipulatif dan membuat semua pertengkaran seolah berakat dari perilaku pasangannya) orang seperti ini memicu depresi pada diri kita. Memasukkan kata melalui perkataan verbal, gestur tubuh, atau mengeklusikan secara sosial sehingga merasa berbeda dan tak pantas berhubungan dengannya. Orang sekitar juga sering meletakkan ekspektasi yang menjadi beban di pundak, menjadi terancam dengan ego dengan pandangan orang lain. Seseorang memikul beban ekspektasi karena belum mengetahui apa yang benar ingin dikerjakan. Menyalahkan orang yang berkontribusi dalam depresi tidak akan memberi arti apapun karena depresi dan gangguan mental lainnya juga memiliki landasan biologis. Banyak orang yang memiliki hubungan toxic tidak mengalami gangguan kesehatan mental. Depresi atau gangguan mental yang terjadi karena orangtua masih memiliki masalah emosi atau trauma yang belum teratasi, maka perlu memutus rantai trauma. Jika permasalahannya adalah cara berkomunikasi, hentikan mengintimasi pola dan bangun komunikasi yang lebih sehat. Jadilah orangtua, teman, dan pasangan yang membuat suasana kondusif dan suportif sehingga tidak ada lagi anak yang perlu menyembuhkan diri dari masa lalu. Menjaga tindak dan tutur perilaku agar tidak ada orang yang harus menyembuhkan diri karena ucapan atau perbuatan. Kadang tanpa disadari, bisa jadi merupakan toxic person

 

Ruby wax menyelesaikan kuliah s2 di Oxford, untuk memahami manfaat meditasi bagi neuroplastisitas, kemampuan otak untuk beradaptasi dengan dan membentuk koneksi neuron baru yang lebih adaptif pada otak. Dia menulis buku Sane New World: Taming the Mind. Otak manusia tidak kompatibel dengan abad ke 21. Terlalu banyak tantangan, stresor dan informasi. Otak kecil tidak bisa menampung informasi yang terlalu banyak. Pusing dan kebitakan manusia modern

 

Generasi milenial paling dibayar rendah. Harga diri manusia modern sering kali ditentukan oleh hal artifisial di media sosial. Filosofi I’m Busy Therefore I am (saya sibuk, maka saya ada) sering sibuk untuk sesuatu tidak penting (busy over nothing)/ media sosial membuat selalu sibuk karena khawatir ketinggalan (Fear of Missing Out FOMO) setiap saat dituntut untuk melihat segala hal yang sebenarnya tidak perlu diketahui

 

Manusia modern = manusia yang kekurangan makna hidup

 

Manusia pada zaman dulu, tidak butuh makna hidup, mereka berfokus untuk bertahan hidup dan mencukupi kebutuhan dasar seperti mencari makan (berburu atau bertani), mencari tempat tinggal dan membangun koloni. Tubuh mereka selalu bergerak dan hubungan mereka dengan komunitasnya sangat erat. Mereka tidak mempertanyakan makna kehidupannya karena sama mempunyai tujuan untuk bertahan hidup dari serangan binatang buas, perubahan cuaca yang ekstrem, dan sebagainya. Keutamaan dari hidup mereka adalah bersamaan. Manusia modern hanya berpikir tentang penghasilan, cenderung mandiri dan mampu mencukupi kebutuhannya sendiri sehingga jarang berinteraksi dengan komunitas. Keterlepasan dari kelompok (indivudality) membuat menanyakan peran di dunia. Orang mencarinya dari permukaan yang terang hingga gorong gelao. Ada yang mencari dalam ketenangan agama, tetapi ada yang terjurumus sebagai pelaku bom bunuh. Semua menenangkan hati tentang apa makna hidup

 

Manusia prasejarah adalah manusia yang berbahagia. Ancaman yang dihadapi: cuaca dan hewan buas. Ketika badai datang, harus segera berlindung bersama koloni. Ketika hewan buas menyerang punya 2 pilihan: dimangsa atau memburu hewan itu untuk pesta bersama. Jika berhasil membunuh akan merasa senang dan kortisol (hormon stres) dalam tubuh mereka akan turun, sementara serotonin (hormon kebahagiaan) akan meningkat

 

Manusia modern menerima terlalu banyak stresor setiap hari dari alarm yang membangunkan di pagi hari hingga pekerjaan di kantor yang belum selesai padahal mendekati waktu tenggang. Bertemu dengan orang yang tidak pasti menyenangkan, dari guru yang galak, teman yang menyebalkan hingga supervisor yang mengkritik pekerjaan. Informasi bencana alam, kriminalitas, bobroknya ekonomi, dan sebagainya membanjiri otak. Tak heran jika kortisol selalu dalam keadaan aktif, sementara ancaman tidak bisa dienyahkan seperti memburu binatang. Low body image menjadi wabah penyakit manusia modern

 

Anjing dan kucing peliharaan hampir tidak memiliki pikiran negatif dan tidak memikirkan masa depan. Mereka memikirkan kebahagiaan dan cara berbahagia pada momen yang dimiliki. Manusia modern sering berpikir negatif dan mengkhawatirkan masa depan, hewan peliharaan lebih bahagia daripada manusia modern dan perlu menerima fakta. Kucing tidak pernah menyalahkan dirinya sendiri daripada manusia yang selalu menyalahkan diri sendiri dan pantas mendapat hukuman. Anjing dan kucing tidak ragu ketika membutuhkan kasih sayang, ketika ingin perhatian, mereka tak akan ragu meminta. Kucing akan segera mendekati, mengeluskan kepala dan tubuh ke kaki manusia, membaringkan badan dan meminta mengusap perut. Anjing akan menggoyangkan ekor, melompat ke pangkuan, menjilat dan menatap dengan tatapan memohon. Hampir selalu permintaan mereka dipenuhi. Berbeda dengan manusia modern yang tidak langsung memeluk siapapun

 

Peringkat di sekolah, IPK, nilai ujian dan jumlah harta menjadi tolok ukur kesuksesan manusia modern. Sejak kecil, diajarkan untuk menjadi yang terbaik dan mendapat posisi nomor satu dalam segala hal. Di satu sisi, hal baik karena mendorong untuk mengembangkan diri. Disisi lain perasaan kompetitif itu menjadi terisolasi dari dunia. Kesepian karena orang menjadi saingan. Alam bawah sadar menganggap semua orang sebagai saingan, teman sekolah, rekan kerja, atau bahkan saudara kandung. Selalu menjadi perhatian dan dipuji, ingin dilihat sempurna dalam segala aspek kehidupan. Kebutuhan menjadi yang terbaik membuat menutup rapat kelemahan dan kekurangan. Otak tidak dirancang untuk hidup dalam perasaan sepi yang berkepanjangan dan tubuh manusia tidak dirancang untuk menerima informasi yang sangat banyak. Manusia modern memiliki kortisol dalam level konstan tinggi. Rubby Wax menawarkan dua solusi, yaitu meditasi dan segala sesuatu yang bisa membantu tetap waras. Meditasi atau mindfullness adalah salah satu cara melatih pikiran agar bisa lebih jernih dalam memikirkan, mengevaluasi, dan merasakan pikiran, emosi, serta sensasi tubuh, fokus pada nafas untuk latihan membiasakan otak berkonsentrasi pada satu hal, bukan berpindah dari satu hal ke hal lain tanpa henti. Dengan berlatih mengembangkan kesadaran melalui meditasi, seseorang akan mampu menyadari segala hal yang terjadi dalam diri. Ia akan lebih peka terhadap emosi yang muncul dan pikiran maupun lamunan yang tak terarah serta terhadap sensasi di tubuh (misalkan ketika mulai ada pusing atau kaku di leher dan pundak). Latihan meditasi dapat membantu melihat hidup secara apa adanya

 

Orang Eropa atau Amerika menamakan penyakit meriang dan flu sebagai cold. Penyakit yang berkaitan dengan angin adalah penyakit khas Asia. Penyakit kelebihan angin atau kyol goeu yang dialami oleh orang di Kamboja merupakan salah satu contoh Kyol Goeu adalah penyakit yang membuat orang di Kamboja pingsan karena merasa pusing, mual, serta sakit di leher dan tangan yang diakibatkan oleh angin yang menekan dari dalam perut. Biasanya memiliki pengalaman traumatis atau stres akibat permasalahan hubungan interpersonal dan pekerjaan. Gangguan atau penyakit terkena angin juga dialami oleh orang Tibet, Vietnam, dan Thailand. Penyakit yang terkait elemen air dan api. Penyakit semen loss di India dengan gejala lelah, jantung berdebar, insomnia, susah konsentrasi, dan perasaan bersalah. Semen loss biasanya diakibatkan keyakinan semen unsur air yang penting bagi tubuh manusia sehingga masturbasi akan menyiakan unsur air dalam dirinya. Perasaan bersalah membuat merasakan gejala dari penyakit semen loss. Ada penyakit fire illness (Hwa Byung) di Korea yakni sensasi panas di perut atau dada karena menahan rasa marah yang amat besar. Orang yang mengalami fire illness biasanya mudah marah dan melampiaskan sensasi panas di tubuh mereka dengan berteriak atau melempar barang. Di negara Asia, penyakit fisik memiliki ciri unik dan biasanya terkait dengan elemen alam, seperti air, udara, tanah, dan api. Keterkaitan ini terjadi karena sistem kepercayaan masyarakat Asia sangat berkaitan dengan keseimbangan unsur di alam semesta dan unsur di dalam diri sendiri. Sorang anak yang lahir pada hari tertentu akan memiliki kecenderungan elemen alam yang menentukan wataknya

 

Anoreksia disebut sebagai gangguan khas yang berasal dari Barat dan menular ke penjuru dunia seiring menyebarnya media. Ethan Watters, penulis buku Crazy Like Us: The Globalization of The Western Mind mengemukakan bahwa gangguan mental yang sekarang mewabah di dunia adalah efek dari globalisasi. Ada 3 gangguan mengenai globalisasi gangguan mental, yakni post traumatic stress disorder di Sri Lanka,  anoreksia di Hongkong, dan depresi di Jepang. PTSD adalah cara manusia merespons trauma secara psikologis. Gejala: mengalami kembali trauma seperti lewat mimpi atau kilas balik memori yang menganggu, mati rasa emosi serta penghindaran tempat, orang, aau kegiatan yang mengingatkan akan trauma, peningkatan kewaspadaan seperti sulit tidur dan berkonsentrasi, merasa gelisah, mudah tersinggung dan mudah marah. Masyarakat tradisional tidak mengenal istilah PTSD dan tidak mengalami PTSD dalam level psikologis. Illness negotiation yaitu ketika dokter berusaha menjelaskan gejala seharusnya yang dialami dan pasien berusaha mengalami gejala depresi agar penyakit dapat dipahami dokter dan disembuhkan

 

Dr Sing Lee, peneliti anoreksia di China, mengemukakan bahwa orang di China mengalami anoreksi dengan cara yang berbeda dengan orang di Amerika. Anoreksia termasuk dalam klasifikasi gangguan makan yang ditandai dnegan penurunan berat badan berlebihan, yang disebabkan oleh kelaparan yang disengaja (self starvation) orang yang mengalami anoreksia biasanya memiliki badan yang sudah kurus tapi merasa gemuk sehingga harus menguruskan badan. Orang di China tidak menunjukkan gejala takut gemuk. Mereka tidak merasa bahwa overweight atau terlihat gendut. Anoreksi versi China adalah sebuah perasaan duka dan cemas yang membuat seseorang tidak nafsu makan, namun anoreksi khas China itu hilang seiring waktu dan tergantikan oleh anoreksia Barat. Pepatah China bisa makan adalah keberuntungan, bertambah berat badan berarti pertanda keberuntungan dan orang gemuk lebih beruntung. Pasien tidak makan banyak karena mengalami kecemasan dan perasaan sedih yang mendalam. Masyarakat di China dan Asia pada umumnya tidak mengenal dualitas atau pemisahan antara tubuh dan jiwa

 

Paxil (paroxetine) jenis obat depresi, masyarakat Jepang. Masyarakat Jepang memiliki istilah untuk mendeskripsikan suatu keadaan yang mirip depresi, pertama, memiliki istilah utsubyo, yaitu penyakit kronis yang membuat penderita tidak bisa bekerja. Utsubuyo mewakili gejala depresi dan juga skizofrenia. Terdapat yuutsu yang merupakan perasaan ketika berduka dan kesuraman pada tubuh dan jiwa. Ada istilah ki ga fusagu yang merupakan hambatan energi vital. Ada istilah ki ga meiru yang merupakan perasaan lelah seperti adanya kebocoran dan kehilangan energi. Meski istilah memiliki makna yang tumpang tindih dengan depresi, yuutsu, ki fa fusagu, dan ki ga meiru secara bahasa juga mewakili sensasi tubuh seperti sakit kepala, sesak di dada, dan rasa berat di kepala, sementara depresi, secara bahasa Inggris lebih bermuatan emosional. Jepang juga memiliki keunikan sendiri dalam kasus bunuh diri. Mereka memiliki istilah karoshi atau kematian karena bekerja secara berlebihan. Mereka punya istilah karojisastsu yang merupakan bunuh diri karena terlalu banyak pekerjaan. Hal ini tentu berbeda dengan kasus depresi yang dialami di Barat lebih didominasi perasaan tidak berharga serta tidak menemukan solusi dan makna hidup. Dalam diskusi atas semua budaya di Jepang, psikiater dan ilmuwan dunia dalam budaya dan mental illness memberikan ide untuk megamarketing depresi di Jepang, GlaxoSmithKline memilih istilah baru, kokoro no kaze atau cold of the soul, untuk memasarkan depresi di masyarakat Jepang. Mereka tidak memilih istilah utsubuyo karena gangguan tersebut jarang dialami. Hanya sedikit persentase masyarakat Jepang yang mengalami utsubuyo, Yuutsu, ki ga fusagu dan ki ga meiru tidak diambil mungkin karena fokusnya pada tubuh dan Jepang sudah punya kebijaksanaan lokal tersendiri untuk menangani. Sedangkan karojisatsu dan karoshi tidak diambil karena sudah spesifik mengenai kematian yang berhubungan dengan pekerjaan

 

Kokoro nokaze sebagai flu jiwa yang bisa disembuhkan dengan paxil, kokoro no kaze juga disosialisasikan dengan bahaya bunuh diri apabila tidak ditangani. GlaxoSmithKline mensponsori studi untuk menemukan hubungan antara kokoro no kaze dengan bunuh diri. Dalam studi ditemukan 90% orang bunuh diri mengalami gangguan mental dan 70% di antaranya akibat depresi atau kokorono kaze. Hasol studi dipajang di berbagai baliho dan brosur. Dalam waktu relatif singkat, flu jiwa menjadi suatu yang mendesak sehingga masyarakat Jepang mengunjungi psikiater untuk mendapatkan obat paxil yang diproduksi GlaxoSmithKline dalam satu tahun kampanye, penjualan paxil memberi keuntungan 100 juta dolar. GlaxoSmithkline dan paxil memusnahkan yuutsu, ki ga fusagu, ki gameiru, dan karoshi dari masyarakat Jepang, semua tergantikan dengan Kokoro no kaze atau depresi versi Amerika

 

Depresi dan gangguan mental lain seperti biodiversitas di hutan. Usaha perusahaan obat dan psikiater Barat memperkenalkan produk malah memberikan pola penyakit yang sama di seluruh dunia. Itu di yakini Ethan Watters dalam bukunya. Dunia Barat melakukan megamarketing depresi di Indonesia. Benih depresi mungkin muncul di pikiran orang Indonesia sejak Fakultas Psikologi pertama di Indonesia di dirikan. Riset, pakar, psikoedukasi, seminar, dan tulisan memperkuat konsep depresi di masyarakat. Budaya Barat masuk ke Timur dan budaya Timur masuk ke Barat

 

Gloomy attack sering menyerang tiba – t9ba dan menghadirikan perasaan muram. Seasonal afektif disorder untuk menjelaskan fenomena gangguan mood yang sering dialami seseorang di musim tertentu, terutama musim dingin, cuaca dan alam mempunyai daya magis yang dapat menghantarkan pada kondisi bahagia dan sedih. Pada musim dingin matahari terbit 9 pagi dan terbenam 3 sore. Winter blues yaitu ketika suasana hati menjadi gloomy selayaknya suasana kelabu di musim dingin. Affective disorder (SAD), tipe depresi terkait dengan perubahan cuaca/ winter blues adalah hal normal karena banyak orang tidak menyukai suhu terlalu dingin dan hawa suram saat musim dingin, sementara SAD adalah keadaan yang dialami sekitar 5% populasi dunia. Biasanya SAD dialami orang yang tinggal di negara dengan 4 musim. Perempuan lebih rentan terhadap SAD tapi lebih rendah rentah terhadap SAD perempuan atau pria yang pernah punya riwayat depresi. Orang mengalami SAD bisa menghabiskan waktu 40% waktu dari 12 bulan untuk berada pada fase depresi dan membaik kembali saat musim semi dan musim panas. Ketiadaan matahari bisa memicu SAD. Memberikan vitamin D sangat esensial bagi kesehatan tulang dan mental. Vitamin D didalam tubuh tidak akan aktif sehingga tubuh berisiko terhadap banyak penyakit dengan ketiadaan matahari. Paparan sinar matahari penting untuk memperlancar proses sekresi melatonin di pagi hari akan lebih mudah tertidur di malam hari dan proses sekresi melatonin ditubuhnya lebih optimum. Melatonin adalah hormon aktif saat tidur, yang berguna untuk merilekskan badan, menurunkan temperatur tubuh, dan mengistirahatkan tubuh. Melatonin yang optimal dapat mencegah rasa lelah setelah bangun tidur yang sering dialami oleh orang yang mengalami depresi. Terkena sinar matahari secara langsung selama setidaknya beberapa menit setiap hari sangat untuk penting untuk kesehatan fisik dan jiwa. Karena beberapa orang takut dengan kanker kulit yang diakibatkan oleh paparan sinar matahari. Kanker kulit akan paparan sinar matahari lebih rentan untuk orang Kaukasian yang memiliki kulit putih, rambut pirang, dan mata biru. Sedangkan untuk orang Asia dan Afrika, probabilitas terkena kanker kulit karena paparan matahari jauh lebih sedikit. Matahari baik dilihat di jam 9 pagi atau ketika pagi hari

 

Lokasi geografis mempengaruhi kesehatan mental. Gangguan kejiwaan jauh lebih banyak dialami oleh orang yang tinggal di daerah urban atau perkotaan. Semakin padat dan kompleks kota, semakin kompleks gangguan kejiwaan yang dialami penduduknya, bahkan risiko untuk mengalami beberapa gangguan (komorbiditas) semakin tinggi di lingkungan urban. Penelitian ilmuwan di Exeter Medical School, Orang yang pindah ke area yang lebih hijau atau terbuka mengalami peningkatan kualitas kesehatan mental pada tahun awal perpindahan. Mereka yang pindah ke area yang lebih padat akan mengalami penurunan kualitas kesehatan mental. Mereka yang tinggal di pesisir lebih banyak menunjukkan emosi positif. Penelitian sejalan dengan temuan dari sebuah riset tahunan di Amerika yang menemukan bahwa penduduk Hawaii sebagai daerah yang dikelilingi lautan memiliki kesejahteraan psikologis paling tinggi dibandingkan negara bagian lain di Amerika. Faktor meningkatkan probabilitas gangguan mental di perkotaan, antara lain kehidupan kota yang serba cepat dan penuh tuntutan, kurangnya lahan hijau, rasa kesepian tidak adanya social banding antar tetangga, polusi, serta makanan cepat saji

 

Amigdala bagian otak yang aktif dalam mendeteksi bahaya dan menyiapkan tubuh untuk bereaksi jika ancaman datang, orang yang tinggal di kota cenderung lebih aktif. Amigdala orang daerah lebih aktif karena dikelilingi ancaman seperti binatang buas dan cuaca. Orang di kota lebih mudah cemas

 

Suara yang berulang membuat jiwa lebih tenang. Pantai dan bukit menyediakan pemandangan visual yang homogen dengan warna tidak rumit untuk dipandang. Otak bisa berpuasa sejenak dari jutaan warna dan stimulus visual yang bisa dilihat dari billboard perkotaa, rendahnya stimulus bagi otak membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks. Manusia mencintai warna alam. Warna biru, memiliki sensasi yang menenangkan, manusia adalah makhluk trichomats (memiliki persepsi warna normal) yang melihat 3 warna dasar: biru, hijau, merah. Mata mendeteksi 400 – 700 nanometer pada spektrum gelombang cahya dan biru adalah warna dengan frekuensi gelombang paling rendah yang memberikan nuansa damai, tenang, dan lembut. Dari sisi branding, warna biru diyakini dapat meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap produk

 

Ada konsep yang disebut Biophilia Hypothesis (Bio = kehidupan, philia= cinta), yang berarti kecenderungan universal manusia untuk mencintai alam dan ingin kembali ke alam. Kehidupan modern menarik dari alam, selalu ada bagian dari jiwa yang terpanggil untuk mengembalikkan manusia pada kodratnya, yaitu mencintai dan hidup selaras dengan alam. Kecenderungan universal ada pada diri manusia karena secara biologis manusia butuh ketenangan yang diberikan alam, secara filosofis, lahir dari alam dan akan kembali alam. Memiliki perasaan terikat dan terhubung dengan alam. Perasaan keterkaitan dengan alam (nature relatedness) juga memberi kebahagiaan yang berbeda dengan perasaan keterkaitan dengan keluarga, teman, atau tempat tinggal. Perasaan esensial bagi eksistensi sebagai manusia, penelitian mengenai hal ini memang menemukan perbedaan yang jelas antara kebahagiaan yang ditimbulkan, namun ada dugaan bahwa orang yang terhubung dengan alam akan merasa hidupnya lebih bermakna dan memiliki perasaan terhubung dengan pencipta

 

Samuel Jhonson, sastrawan Inggris, penyimpangan dari alam adalah penyimpangan dari kebahagiaan (deviation from nature is deviation from happiness) semakin menjauh dari alam, manusia akan semakin jauh dari kebahagiaan. Manusia hanya menyakiti dirinya sendiri apabila menjauhkan diri dari alam, baik secara fisik maupun mental

 

Fenomena epigenetik yakni adanya perubahan ekspresi gen di tubh karena faktor lingkungan tanpa mengubah DNA. Didalam tubuh sudah ada cetakan gen yang akan menentukan seperti apa diri kita, tingkat kegemukan, tingkat kepandaian, dan seberapa besar risiko terhadap penyakit, namun pengekpresian gen di dalam diri dapat berubah karena peristiwa eksternal yang terjadi pada manusia. Bencana kelaparan di Belanda. Perubahan ekspresi gen dapat terjadi lintas generasi. Gangguan pasca trauma yang diturunkan oleh orangtua merupakan korban penyiksaan Nazi di Jerman. Korban Holocause memiliki peluang lebih besar terhadap PTSD dan gangguan psikiatri lainnya meski tidak mengalami kejadian traumatis saat dewasa dibandingkan dengan populasi lain. PTSD diturunkan dari Ibu dibandingkan faktor ayah. Hal ini terjadi karena ikatan biologis Ibu terhadap anak lebih besar daripada ikatan biologis antara ayah dan anak (pada proses kehamilan). Proses kehamilan dengan kondisi tertentu dapat memperbesar risiko adanya fenomena epigenetik pada bayi. Intergenerational trauma (trauma yang diwariskan leluhur) adalah sesuatu yang nyata. Seorang ibu rentan terkena perinatal depression, baby blues, dan post partum depression. Perinatal depression adalah depresi yang dialami selama masa kehamilan. Baby blues adalah kondisi low mood (sedih, lelah, mudah menangis, tersinggung, marah) yang dialami Ibu setelah melahirkan. Kondisi ini dialami 80% ibu dan bertahan paling lama 2 minggu setelah kelahiran, sedangkan PPD adalah episode depresi yang dialami oleh ibu setelah melahirkan dan bisa dialami selama sebulan hingga 2 tahun lamanya. PPD jauh lebih intens daripada baby blues dialami sekitar 20% populasi ibu

 

Pada proses kehamilan, segala hal yang terjadi pada ibu sangat berpengaruh pada anak di kemudian hari. Anak yang berada dalam kandungan ibu yang depresi akan tumbuh menjadi anak yang bermasalah pada temperamen, emosi, dan kognitif. Ekspresi gen pada bayi turut berubah dan terkena dampak perinatal depression atau depresi yang dialami oleh ibu pada saat kehamilan. Ibu yang mengalami gejala depresi dan kecemasan pada masa kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami PPD setelah melahirkan. Ibu yang mengalami PPD biasanya lebih sering mengekspresikan emosi negatif kepada bayi sehingga bayi merasa tidak aman, tidak memiliki keterikatan emosional dengan ibu, dan kesulitan mengembangkan kemampuan berinteraksi. Bayi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan mental ketika mereka tumbuh remaja. Efeknya dapat berkali lipat bagi anak jika ibu mengalami gnagguan psikologis selama masa kehamilan. Semua kecemasan, ekspresi, dan perasaan negatif akan bertransmisi ke dalam gen bayi. Setelah kelahiran, ibu dan bayi dalam posisi yang rapuh dan rentan akan depresi. Ibu yang mengalami baby blues dan atau PPD juga meningkatkan risiko bayi turut merasakan emosi negatif dari ibunya, oleh sebab itu, ibu hamil dan pendamping di sekitarnya untuk menciptakan lingkungan dengan emosi yang positif

 

Luka batin diwariskan dari generasi ke generasi karena epigenetik atau faktor perilaku. Apa yang ada di gen akan mempengaruhi perilaku. Berperilaku akan memengaruhi gen orang di sekitar dan gen anak kita. Riset membuktikan olahraga, pola makan, dan pola hidup sehat dapat mengubah ekspresi gen dan bisa bebas dari gangguan mental dan penyakit fisik. Hal yang bisa menyembuhkan kanker tanpa obat adalah perubahan pola pikir dan pola makan radikal. Radikal adalah mengubah pola makan dan mengubah total bagaimana cara memandang hidup. Apa yang masuk dalam pikiran, apa yang masuk dalam tubuh, semua berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental

 

Orangtua memiliki gangguan mental yang serupa atau setidaknya memiliki kriteria yang masuk kategori mengalami gangguan. Dari orangtua, banyak anak yang mengalami gangguan jadi takut untuk membesarkan anak, mereka khawatir akan menurunkan pola yang sama, dimana gen gangguan mental terwariskan ke generasi ke generasi penerus sehingga akan mengalami apa yang orangtua mereka alami

 

Penelitian selama 10 tahun di Columbia Universitu menemukan bahwa orang yang menganggap agama dan spiritual penting bagi kehidupan memili tingkat depresi yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak menganggap penting agama dan spiritual. Namun penelitian juga mengungkapkan bahwa frekuensi ibadah tidak berpengaruh terhadap depresi

 

Orang beragama akan memiliki ketentraman hati. Alasan dibalik ibadah atau kepercayaan yang diyakini akan memberikan dampak psikologis yang sangat kuat. Ada baiknya merefleksikan alasan dan tujuan beriman kepada Tuhan sebelum depresi. Agama dapat membantu manusia ketika manusia dapat memetik sense of purpose atau tujuan serta makna hidup dalam agama, seseorang akan menghadapi bencana apapun dengan ikhlas. Agama memberi dukungan sosial bagi penganutnya, terlebih di negara berkembang yang akan berdampak baik pada kesehatan mental dan tubuh, memperpanjang usia harapan hidup, agama menyediakan sosok panutan dan inspirasi bagi pemeluknya. Agama bisa mengacaukan kesehatan mental bila dihayati dengan tidak tepat. Agama mengajarkan kasih sayang, tetapi ada yang tumbuh dengan pandangan negatif seperti kebencian, rasa curiga, terhadap orang diluar agama. Ada orang yang beragama, tetapi tidak menghayati.  Stigma terkait keimanan yang diberikan pada orang yang mengalami gangguan mental membuat mereka takut mebuka diri dan meminta pertolongan,  beban psikologis seperti depresi, cemas, atau panik dianggap sebagai akibat ketidakdekatan mereka dengan Tuhan, mereka malah ditegur karena dianggap tidak beragama, teguran bisa jadi meningkatkan beban psikologis mereka. Nasihat bisa menjadi skeptis terhadap agama tau merasa semakin bersalah karena kurang memahami agama dan Tuhan

 

Peneliti psikologi dana gaam membagi cara seseorang menyakini agamanya menjadi 2 orientasi: orientasi ekstrinsik dan intrinsik, merujuk pada cara, kualitas, dan fungsi dari komitmen religus seseorang. Orang yang beragama intrinsik memperluas makna agama lebih dari sekadar untuk ritual, mereka menjadikan kehidupan mereka sebagai ibadah dengan agama sebagai pedomannya. Agama berperan besar dalam pola makan, kehidupan rumah tangga, pekerjaan dan tujuan hidup. Orientasi ekstrinsik adalah ketika agama hanya digunakan sebagai alat untuk bersosialisasi, mendapatkan keuntungan sosial, mendapatkan status di masyarakat, pembenaran atau justifikasi, perilaku, keamanan diri, harga diri dan kepercayaan diri. Dalam teologi, orang yang beragama  dengan orientasi ekstrinsik adalah yang menyembah Tuhan tetapi tetap mempertahankan ego. Berbeda dengan orang berorientasi intrinsik yang menjadikan agama sebagai keruntuhan identitas diri mereka, orang yang berorientasi ekstrinsik menjadikan agama sebagai status yang terpisah dari identitas mereka, mereka menggunakan agama ketika mengenakan baju keagamaan, berada di tempat ibadah dan ikut perkumpulan sosial. Namun, mereka memisahkan agama ketika sedang marah, berkata kasar, orang dalam berbisnis, berbuat dari hal buruk ke orang lain, membalas dendam, dan sebagainya

 

Orang yang beragama dengan orientasi ekstrinsik cenderung menerima agama secara dogmatis. Mereka mengikuti suatu ajaran tanpa memikirkannya secara kritis dan mendalam. Akibatnya mereka mengikuti ajaran yang mereka yakini ada kesalahan dari cara menyakini. Mereka yang merasakan kebencian akan tetap beragama (menjalani ibadah dan perbuatan baik) tetapi tidak berinteraksi dengan penganut agama lain. Orang akan memiliki banyak pertentangan batin dan pertentangan nilai dalam kehidupan mereka tanpa mampu menjelaskan dan menjawab. Orang dengan orientasi intrinsik akan memikirkan agama atau kepercayaan dengan sangat mendalam karena kepercayaan menyatu dengan konsep diri. Ketika mendengar ujaran pemuka agama, tidak langsung menelan ujaran pemuka agama, mereka tidak menelan ujaran bulat. Mereka akan berpikir mendalam lalu mengecek ayat yang digunakan pemuka agama. Memaknai sejarah di balik ayat, mempertanyakan relevansi ayat dengan keadaan masa kini, atau memikirkan cara interpretasi yang tepat untuk kehidupan sekarang. Ia akan sangat gelisah jika ujaran pemuka agama mengajarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan. Orang dengan orientasi intrinsik ibarat agama berjalan karena setiap gerak – gerik langkah dan setiap keputusan hidup sesuai dengan nilai yang diyakini

 

Orang agama intrinsik lebih sehat secara metal, memiliki skor lebih rendah dalam skala depresi dan lebih sehat secara emosional keseluruhan. Orang intrinsik cenderung toleran, menerima, altruis dan memiliki tujuan serta makna hidup yang lebih kukuh dibandingkan orang dengan orientasi eksternal. Orang intrinsik juga bertanggung jawab terhadap iman. Lebih peka terhadap orang lain dan peduli dengan permasalahan moral. Orang ekstrinsik lebih rentan terhadap berbagai permasalahan mental karena ada banyak pertentangan batin di dalam diri

 

Orang yang memiliki depresi panjang akan mengatur ulang sistem keyakinan. Depresi berat memaksa seseorang untuk menjawab pertanyaan paling mendasar: siapa saya, siapa itu Tuhan, apa itu agama, apa itu kebenaran. Ada orang yang menetap di agama yang sama meski orientasi berubah. Sebelum depresi seseorang agama ekstrinsik membangun orientasi intrinsik dalam beragama. Pemahaman orang akan agama berubah total dan agama akan semakin menjadi bagian integral dalam hidup. Ada orang yang menemukan keyakinan baru, tipe orang yang melakukan pencari spiritual dan mempelajari semua agama, ketika bertemu dengan orang yang berbeda kepercayaan, akan bisa saja dan menunjukkan sisi kemanusiaan. Ada yang meninggalkan Tuhan dan konsep agama. Orang dididik cukup keras dalam beragama sehingga menimbulkan rasa bersalah yang sangat besar. Setelah mengalami depresi ia menemukan bahwa salah satu penyebab depresinya adalah cara mereka memahami agama yang keliru. Pagan dan zoaster adalah agama nenek moyang Timur Tengah

 

Religiositas terkait dengan seberapa besar mengindentifikasi diri dengan agama yang diyakini, sedangkan spiritualitas adalah keterhubungan dengan diri sendiri (tujuan hidup dan makna hidup) dengan lingkungan, dan dengan manusia lain, serta perasaan transendental (sebuah perasaan yang melampui entitas sebagai manusia, sebuah keterhubungan dengan Tuhan, dan perasaan kebersatuan dengan semesta)

 

Depresi menumbuhkan self awareness. Depresi menumbuhkan self acceptance pada diri menerima kekurangan dan kelemahan. Depresi mengajarkan self love self compassion sehingga bisa mencintai diri dengan lebih dalam. Depresi membantu menjadi diri sendiri, menemukan tujuan hidup, dan menghayati makna hidup

 

Depresi gejala tercabutnya diri manusia dari kesejatiannya. Depresi tanda bahwa seseorang hidup dalam keabuan. Depresi adalah tanda bahwa seseorang sedang tidak berada di jalan hidup yang sesuai dengan jati dirinya

 

Tery Lynch, psikiater yang menentang antidepresan dalam buku Beyond Prozac: Healing Mental Suffering Without Drugs menyebutkan depresi adalah sebuah mekanime pertahanan diri manusia ketika menjangkau orang lain (untuk bercerita dan berbagi) terlalu sulit dan menyakitkan, depresi adalah mekanisme alam bawah sadar manusia untuk menampar dirinya sendiri bahwa ada yang salah di hidupnya dan menjadi pengingat bahwa tidak memerankan potensi terbaiknya bahwa terjebak dalam lingkungan dan pola pikir salah

 

Dorothy Row, penulis mengenai antidepresan mengibaratkan depresi selayaknya sistem peringatan dini dalam diri manusia. Sistem peringatan ini adalah hadiah penting yang dianugerahkan kepada manusia. Tanpanya bisa tersesat dan kehilangan akar. Ia tidak sepakat jika seseorang menggantungkan kesembuhan depresi pada obat semata bahkan dengan tegas membuka buku dengan mengatakan bahwa obat untuk depresi bukan pil melainkan kebijaksanaan

 

Depresi adalah kehidupan fana, Louise Hay mengenai hubungan kesehatan fisik dan spiritual lebih jauh lagi menyebutkan semua penyakit termasuk penyakit fisik adalah mekanime alam bawah sadar manusia. Penyakit bisa mengindikasikan pola pikir yang salah atau emosi negatif yang belum selesai

 

3 cara manusia dalam memaknai hidup: kreatif yakni makna hidup yang ditemukan melalui penyaluran kreativitas dan menciptakan karya. Experiental, merasakan makna hidup melalui pengalaman. Atittudinal, bersikap positif untuk memaknai hidup terlepas dari apapun yang terjadi, cara ini biasanya digunakan orang yang pernah berhadapan dengan penderitaan yang tidak bisa dihindari atau menghadapi penyakit yang tak tersembuhkan dan memilih melarikan diri dari kondisi, mereka memilih sikap hidup terhadap kondisi dan mengisinya dengan makna

 

 Bermimpi, berkarya dan berbahagia

 

Nisargadatta Maharaj, Wisdow telles me I am nothing, love tells me I am everything, and between the two, my life flows, now enjou the moment when life gives you a spotlight

 

That is the true progress, you walk your path,  you chase nothing, yet you keep on doing something with love, no matter how small or big

 

Loving kindness meditation (meditasi cinta kasih) sebagai salah satu latihan yang direkomendasikan oleh Sharon Shalzberg dan banyak psikolog di dunia untuk menumbuhkan rasa kasih sayang kepada diri sendiri. Meditasi cinta kasih adalah latihan olah rasa dan olah pikir untuk mengembangkan kasih murni pada diri sendiri dan orang lain. Latihan, mengucapkan mantra cinta yang ditunjukkan kepada diri sendiri dan kepada orang lain, mantra cinta bisa kalimat seperti semoga saya bahagia, semoga tumbuh bijaksana, semoga sehat, semoga bebas dari derita berkepanjangan. Mantra bisa untuk orang lain dengan membayangkan orang itu di hadapan, mulai dari orang yang dikagumi, tidak begitu dikena, dibenci, hingga semua orang. Mengembangkan cinta kasih adalah perjalanan untuk memaafkan diri sendiri. Menyadari sisi jahat dalam diri sendiri dan orang lain. Cinta kasih berarti komitmen untuk tidak akan lagi mengulang perbuatan jahat karena sudah tau betapa kata dan perilaku bisa berdampak pada siapapun yang menerima. Cinta kasih untuk menerima kekurangan orang lain tanpa rasa jenewa dan menerima kelebihan orang lain tanpa rasa iri. Cinta kasih perjalanan untuk berbahagia seutuhnya atas kekurangan dan kelebihan diri. Cinta kasih menyadari setiap jiwa ada keindahan yang bersemayam, baik pada orang lain maupun diri sendiri. Cinta kasih bisa melihat pengalaman orang lain dan menjadi pendengar yang baik

 

Ada kecenderungan orang yang sedang mengalami depresi juga aktif menolong dan menjadi pendengar rekan yang sedang mengalami masalah

 

Ketika dihantam depresi, orang bia menjadi kontemplatif dan memikirkan hal sederhana seperti mengapa aku sedih, jawaban yang ditemukan karena tidak ada yang mendengarkan atau karena sering menerima kata negatif dari orang lain. Orang sedang mengalami depresi sadar bahwa kata dapat menghancurkan jiwa. Depresi mengajarkan banyak orang mengenai kesedihan, kesengsaraan, kesepian, putus asa, dan keinginan untuk mati sehingga mereka lebih peka atas kondisi orang lain. Orang dengan depresi melihat apa yang tak bisa di lihat orang lain, mereka lebih sensitif dengan luka di sorotan mata, kesedihan dari tawa ceria, dan kegelisahan dari bahasa tubuh yang ditampilkan orang lain, depresi sangat menghancurkan memberi banyak pemahaman. Sebelum depresi orang merasa driinya egois, ingin menang sendiri, dan tidak peduli masalah orang lain. Depresi akan membuat orang lebih peka, mereflesikan dampak tindakan kecil yang bisa dilakukan tanpa pertimbangan. Orang yang semasa kecilnya mengalami trauma memiliki risiko lebih besar untuk mengalami depresi dan berbagai gangguan mental lain. Mereka cenderung memiliki kemampuan berempati yang lebih besar dibandingkan rerata populasi, hal ini terjadi karena luka dapat mengajarkan seseorang untuk lebih peka terhadap kondisi mental dan emosi orang lain. Penelitian mengajarkan bahwa apapun hal buruk yang dialami akan selalu memiliki dua sisi koin. Di satu sisi bisa memberikan luka yang dalam, tapi di sisi lain menyediakan kesempatan untuk bertumbuh dan mengembangkan kualitas diri yang positif. Depresi mekanisme alam untuk mempercepat evolusi kesadaran bahwa sudah semestinya bersikap baik, saling membantu, menghargai. Harta dan takhta tidak menjadi tujuan hidup tapi berbuat baik untuk orang lain. Kesadaran sudah saatnya bahagia dinikmati saat ini bukan penuh syarat di kemudian hari

 

Daftar istilah:

1.      Gangguan depresi mayor: istilah klinis depresi yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat, perasaan bersalah, perubahan pola makan dan tidur, pikiran bunuh diri serta gejala lainnya

 

2.      Full blown depression: ketika seseorang mengalami hampir semua gejala depresi

 

3.      Dysthympia: depresi ringan tetapi kronis (dialami setidaknya selama 2 tahun)

 

4.      Nature vs nurture: perdebatan dalam dunia ilmiah mengenai apakah sesuatu diakibatkan faktor biologis (bawaan) atau faktor lingkungan (pengaruh sosial)

 

5.      Kortisol: hormon aktif saat manusia merasa stres

 

6.      Serotonin: hormon yang membuat manusia bahagia

 

7.      Fight or flight: dua respon utama manusia dalam menghadapi ancaman: kabur atau melawan

 

8.      Relapse: kambuhnya depresi setelah seseorang dinyatakan atau merasa sembuh

 

9.      Mind gut connection; koneksi antara sistem pencernaan dan otak manusia yang ternyata sangat erat kaitannya dengan kebahagiaan

 

10.  Suicide ideation: ide bunuh diri (pasif) yang berupa keinginan mati akan rencana bunuh diri

 

11.  Suicide attempt: percobaan bunuh diri (aktif)

 

12.  Self harm: perilaku menyakti drii sendiri secara fisik untuk mengalihkan rasa sakit dalam batin kem fisik

 

13.  Mindfullness: latihan pikiran untuk membuat seseorang lebih peka terhadap apa yang terjadi di tubuh, pikiran, serta perasaan

 

14.  Post partum depression: depresi yang dialami perempuan setelah melahirkan

 

15.  Highly sensitive person: orang yang memiliki sensitivitas tinggi dan rentan mengalami depresi

 

16.  Twin studies: studi yang melibatkan anak kembar (baik yang tinggal serumah atau pisah rumah) untuk melihat faktor nature (bawaan0 pada suatu penyakit

 

17.  Adoption studies: studi yang melibatkan orangtua asuh dan anak adopsi untuk melihat faktor nurture (pengaruh lingkungan) pada suatu penyakit

 

18.  Neuron: sel saraf di otak

 

19.  Neurotransmitter: senyawa kimia yang membawa pesan dari satu sel saraf ke saraf lainnya

 

20.  Amigdala: bagian otak terkait rasa takut

 

21.  Hipokampus: bagian otak terkait memori

 

22.  Inflamasi: peradangan pada sel tubuh yang sangat terkait erat dengan makanan dan berpengaruh terhadap depresi

 

23.  Post traumatic stress disorder: stres berat yang diakibatkan trauma seperti perang atau pengalaman buruk. Orang ini sering mengalami mimpi buruk mengenai kejadian traumatis

 

24.  Low mood: suasana hati murung yang sering dialami ketika seseorang depresi

 

25.  Compassion: cinta kasih, wujud kasih sayang kepada diri sendiri dan orang lain