Jumat, 18 Desember 2020

Buku Tak Apa - Apa Tak Sempurna



 Mencintai diri sendiri adalah tindakan berani yang pernah dilakukan


Ketika menyalahkan dan mempermalukan orang lain, mengalihkan fokus dari perilaku awal yang dianggap bermasalah ke perilaku sendiri

Manusia diprogram untuk saling terhubung dalam hal emosional, jasmaniah, rohaniah, intelektual

Penemuan yang paling rutin sebagai pengatur didalam otak, menentukan emosi yang diinginkan dan tidak diinginkan

Inti kepenuhan hati : pantas disaat ini juga

Menyesuaikan diri adalah tentang menilai situasi dan menjadi orang yang diperlukan agar bisa diterima

Tiga isu yang dipercaya sebagai kebenaran:
1. Cinta dan perasaan memiliki akan selalu tidak pasti

2. Cinta bersanding dengan perasaan tidak memiliki

Perasaan memiliki ada dalam DNA

Menganggap cinta sebagai tindakan dan bukan perasaan, salah satu cara merangkul akuntabilitas tanggung jawab

Jika ingin hidup dan mencintai sepenuh hati dan jika ingin terlibat dengan dunia dengan perasaan penghargaan diri, harus membicarakan hal - hal yang menghalangi terutama perasaan malu, takut, dan kerentanan

3 hal tentang perasaan malu:
1. Semua orang memilikinya

2. Takut untuk membicarakan

3. Semakin sedikit membicarakan, semakin besar kendali yang dimiliki oleh perasaan malu atas hidup

Semakin sedikit membicarakan perasaan malu, semakin banyak memiliki perasaan itu

Perasaan malu membutuhkan 3 hal: kerahasiaan, kediaman, penghakiman

4 unsur kelenturan terhadap perasaan malu:
1. Menamainya
2. Membicarakan
3. Memiliki kisahnya
4. Menceritakan kisah itu

Menjadi diri yang sesungguhnya, lalu melakukan apa yang benar dilakukan, agar memiliki apa yang diinginkan

Keauntetikan = kualitas yang dimiliki/ tidak dimiliki. Melepas anggapan diri yang sebenarnya dan merangkul diri sesungguhnya

Memilih keauntetikan berarti:
1. Menumbuh keberanian untuk menjadi tidak sempurna, untuk menetapkan batasan, memperbolehkan diri menjadi rentan

2. Melatih belas kasih karena mengetahui bahwa semua terbuat dari kekuatan dan pergulatan

3. Menumbuhkan keterhubungan dan perasaan memiliki yang hanya bisa terjadi ketika percaya telah memadai

A. Jangan membuat orang merasa tidak nyaman tetapi jujurlah

B. Jangan menyinggung atau melukai perasaan orang tapi katakan apa yang ada dalam benak

C. Terdengar berpendidikan dan mengetahui banyak informasi tetapi jangan sok tahu

D. Jangan mengatakan apapun yang tidak populer/ kontroversial, tidak berani untuk tidak setuju dengan pendapat sebagian orang

Menggali dalam - dalam:
1. Sengaja
2. Terinspirasi
3. Bertindak


Hal yang benar sulit yaitu berhenti menjadi sempurna dan mulai berupaya menjadi diri sendiri

1. Perfeksionisme tidak sama dengan upaya untuk menjadi diri yang terbaik

2. Perfeksionisme bukan peningkatan diri. Usaha untuk mendapatkan persetujuan dan penerimaan dari orang lain

3. Perfeksionisme adalah suatu sistem kepercayaan yang menghancurkan dan membangkitkan pikiran primer

4. Perfeksionisme bersifat menghancurkan diri karena pada dasarnya tidak ada hal sempurna

5. Perfeksionisme menimbulkan kecanduan

6. Perasaan malu, dihakimi, dan disalahkan adalah realitas pengalaman manusia

Rumus belas kasih : keramahan diri, kemanusiaan bersama, dan kesadaran

Kesadaran tidak mengindentifikasikan diri secara berlebihan/ membesarkan perasaan

Faktor kelenturan:
1. Memiliki sumberdaya dan keterampilan dalam pemecahan masalah

2. Cenderung mencari pertolongan

3. Percaya bahwa bisa melakukan sesuatu yang akan membantu mengelola perasaan dan menghadapi masalah

4. Memiliki dukungan sosial yang tersedia 

5. Terhubung dengan orang lain

3 pola esensial kelenturan:
1. Menumbuhkan harapan

2. Mempraktekkan kesadaran kritis

3. Melepas pengebalan diri dan penghindaran kerentanan, ketidaknyamaman dan kepedihan

Harapan adalah cara berpikir/ suatu proses kognitif

Harapan terjadi ketika:
1. Mempunyai kemampuan untuk menetapkan tujuan yang realistis

2. Mengetahui cara mencapai tujuan termasuk untuk tetap lentur dan menciptakan rute alternatif

3. Percaya diri

Perilaku penumpulan perasaan berkaitan dengan kecanduan:
1. Secara sadar/ tidak terlibat didalam perilaku yang membantu untuk mengebalkan diri untuk menumpulkan kerentanan, kepedihan, ketidaknyamanan

2. Kecanduan bisa dijelaskan sebagai pengebalan diri dan penumpulan perasaan yang kronis dan kompulsif

3. Tidak bisa mengebalkan emosi secara selektif

Ketika mengebalkan diri dengan kegelapan, juga mengebalkan diri dengan terang

Intuisi adalah persepsi terhadap kebenaran dan fakta dan merupakan suatu proses asosiasi yang tidak disadari dan terjadi sangat cepat

Yang menyelapkan suara intuitif adalah kebutuhan akan kepastian

Intuisi adalah kemampuan untuk memberi ruang bagi ketidakpastian dan kesediaan untuk mempercayai banyak cara guna mengembangkan pengetahuan dan pemahaman,naluri, pengalaman, iman, dan akal

Intuisi adalah penceburan jiwa yang mendadak kedalam arus hidup universal, tempat sejarah semua orang saling terhubung dan mampu mengetahui segala sesuatu karena semuanya tertulis

Kreativitas sebagai daya untuk berhubungan dengan yang tidak terhubung

Keheningan bukan tentang berfokus pada ketiadaan tetapi menciptakan ruang. Pembukaan suatu ruang yang bebas dan kesesakan emosional dan memperbolehkan diri untuk merasa, berpikir, bermimpi, bertanya

A. Semua orang mempunyai bakat dan karunia

B. Pengadilan karunia akan mendatangkan distress (stres yang melumpuhkan) kedalam hidup

C. Mencari keterhubungan rohaniah menghabiskan terlalu banyak waktu 
Membagi karunia dan bakat kepada dunia adalah sumber yang paling kuat dari keterhubungan dengan tuhan

D. Menggunakan karunia dan bakat untuk menciptakan perkerjaan yang bermakna memerlukan komitmen dalam jumlah yang sangat besar

E. Tidak ada orang yang bisa merumuskan apa yang bermakna bagi kita

Menarilah seakan tidak ada yang memperhatikan
Menyanyilah seakan tidak ada orang yang mendengarkan
Mencintailah seakan tidak pernah terluka dan hiduplah seakan surga ada dibumi

Tawa, nyanyi, tari menciptakan suatu keterhubungan emosional dan rohaniah