Manusia modern kini telah digantikan FOMO spasiens
Fear of Missing out adalah perasaan takut tertinggal dari orang lain
Fobo (Fear Of A Better Option) adalah rasa khawatir akan selalu ada pilihan yang baik
Foda (Fear Of Doing Anything) adalah ketakutan melakukan apapun
2 prinsip utama:
1. Belajar memilih hal yang diinginkan
2. Belajar berani tidak mengalami semua hal
Orang yang paling menderita didunia adalah orang yang selalu bimbang
Fomo membuat tidak bisa menghargai waktu
Fomo rasa cemas yang tidak diiinginkan yang timbul karena persepsi terhadap pengalaman orang lain yang lebih memuaskan daripada diri sendiri, biasanya lewat terpaan media sosial, tekanan sosial yang datang dari perasaan akan tertinggal suatu peristiwa/ tersisih dari pengalaman kolektif yang positif/berkesan
Mengapa Fomo bukan kesalahan:
1. Biologi
2. Budaya
3. Teknologi
Dampak negatif:
A. Akses informasi tanpa henti (diam -diam manusia menjalani kehidupan yang diliputi ketidakputusasaan
B. Interkonektivitas ekstrem
C. Reference anxiety atau kecemasan yang timbul karena pengaruh orang lain
Orang yang mengalami Fomo percaya diri rendah, kesepian serta inferior, penurunan konsentrasi belajar, kesulitan interaksi tatap muka, gangguan motivasi diri, rasa letih, stres lebih tinggi, gangguan tidur yang serius, dan gejala fisik lainnya
Fobo bisa berdampak pada semua orang dan berjangka panjang
Fobo:
1. dorongan yang diakibatkan rasa cemas untuk menunggu sesuatu yang lebih baik berdasarkan persepsi bahwa mungkin ada alternatif/ pilihan lain yang lebih menguntungkan
2. Dorongan untuk mempertahankan nilai opsi yang menghambat pengambilan keputusan hingga waktu yang lebih ditentukan
3. Perilaku yang membuat seseorang layak dijuluki berengsek
Fobo memiliki pengaruh kuat:
1. Fobo dilandai keyakinan bahwa masih ada setidaknya satu opsi yang belum ditelusuri
2. Fobo adalah cara berpikir yang menganggap mempertahankan terbukanya pilihan sama pentingnya dengan memilih
Dampak:
1. Masalah besar yang tidak disadari
2. Menanti datanya lebih baik
3. Menjaga option value
Mendapatkan semua hal yang diinginkan adal hal mudah, selama mampu hidup tanpa segala hal yang tidak bisa didapatkan
Satisficer adalah orang yang memilih untuk menerima segala sesuatu yang sudah cukup baik dan tidak ada khawatir mungkin ada pilihan yang lebih baik
Proses Fobo:
1. Naik turunnya Fobo terutama tantangan yang dihadapi akan menentukan jalur
2. Penggunaan frasa sarat pilihan tidak berart orang banyak pilihan adalah orang bahagia
Perbedaan orang sukses dengan orang yang sangat sukses biasanya menolak hampir semua hal
Peran persepsi dalam Fomo Aspirasional, tindakan didasari pada keyakinan bahwa keputusan akan menghasilkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan sekarang (persepsi) diciptakan oleh ketimpangan informasi, benda, pengalaman lain lebih baik dibandingkan dengan yang sudah dimiliki
Peran inklusi dalam Fomo kawanan, keinginan diikutsertakan timbul dari naluri yang ingin memastikan bahwa tidak ditingalkan oleh kelompok
Faktor: kelangkaan, social proof, kawanan
Segalanya mungkin selama tidak menjatuhkan pilihan
Fobo menyabotase momentum dan membatasi efektivitas kerja dengan cara menyebabkan kelumpuhan analisis, mematikan inovasi dengan mempertahankan status quo, mengorbankan kepemimpinan pada stagnansi
Pilih benar - benar yang diinginkan, tinggalkan yang lain
Kebebasan adalah saat seseorang memiliki kemampuan bertanggung jawab atas dirinya sendiri
Menaklukan Fomo dan Fobo:
1. Memilih apa yang benar diinginkan berarti harus tahu yang penting dan apa yang menjadi prioritas
2. Menutup mata pada semua pilihan lain
Cara mengatasi Fomo dan Fobo melalui keputusan dasar dalam hidup
Hidup cenderung diisi oleh akumasi keputusan sepele dan rutin yang seringkali diabaikan
Orang yang mengalami Fomo dan Fobo cenderung membesarkan segala hal, mencemaskan hal yang bisa dimengerti
Strategi dan mengatasi kesulitan membuat keputusan, apa yang dipertaruhkan:
1. Keputusan dengan pertaruhan tinggi adalah keputusan strategis dan mendasar, yang akan memiliki dampak besar dan bisa jadi mendalam pada jangka menengah dan panjang (buat pertanyaan, buat kriteria sebagai batasan keputusan, kumpulkan data, tulis informasi yang didapat, buat penilaian awal sementara,
2. Keputusan dengan pertaruhan rendah adalah keputusan yang ditemui berulang kali, baik dalam bisnis maupun kehidupan pribadi (delegasikan)
3. Keputusan tanpa pertaruhan adalah keputusan yang sama sekali tidak memiliki terhadap kehidupan (tanyakan jam)
Rahasia bersikap hebat dengan bersikap plin plan
Mengatasi Fomo saat mengambil keputusan dengan pertaruhan tinggi:
1. Buka pikiran
2. Ketahui hal esensial
3. Andalkan fakta, bukan emosi
4. Kumpulkan data dari beberapa sumber
Fomo berakar ada emosi sedangkan Fobo terkait dengan proses
Setiap keputusan adalah resiko terancam oleh opsi lain yang tidak diambil, yang sebagian besar mungkin lebih baik dan menguntungkan dari opsi yang dipilih
Fobo punya ciri khas: dorongan menunggu hal lain yang mungkin lebih baik dan mempertahankan opsi
Fobo adalah masalah dalam mengambil keputusan, bukan tujuan yang ingin dicapai
Agar dapat melakukan kewajihan dengan bersemangat dan komitmen, manusia harus memutuskan apa yang tidak perlu dilakukan
2 jenis tindakan untuk meredam distraksi, berfokus dan menyiapkan diri untuk meraih sukses:
Perubahan perilaku secara bertahap dan realistis dan manfaatkan teknologi
Cara mengatasi Fomo dan Fobo dengan cara Mindfullness, bermeditasi, kontemplasi, merenung
Cara untuk mengurangi ketergantungan teknologi:
1. Tujuan bukan menjauh dari teknologi, melainkan mengendalikan
2. Cari cara agar tidak selalu berada dalam keadaan siaga online
3. Posisikan teknologi pada tempatnya
4. Luangkan waktu untuk berlatih Mindfullness, dalam bentuk apapun yang cocok
Jomo (The Joy Of Missing Out)
Pilihan lebih menunjukan siapa diri kita daripada kemampuan yang dipunya
Mungkin tak semua hal yang terjadi bisa kendalikan, tapi bisa memilih untuk tidak dikalahkan olehnya
Orang yang punya pilihan adalah orang yang beruntung