Runa kehilangan ayahnya karena peristiwa pasola berdarah untuk mempertahankan sebuah batu di Sumba. Hal itu menyebabkan Runa dan ibunya harus melarikan diri keluar dari Sumba. Sesampainya di Kota karena dia dan ibunya tidak bisa membayar membuat ibunya dibawa paksa oleh pihak pelabuhan hingga harus berpisaha dengan Runa. Kini runa menjadi anak angkat dari Datuk Tambunsai dan dilatih pencak silak membuatnya diangkat anak oleh mama Raka. Dan Prabu yang mengerti tentang peristiwa Pasola itu. Prabu ini yang dulu membunuh ayah Runa.
Ocha, Arif, Siti, Aurora berencana untuk pergi ke sumba dengan menjual kain tenun milik ayah Siti. Aurora merupakan keponakan dari Umbu Darli. Dan dia diminta pulang ke Sumba oleh Daniel (adiknya) karena ada pesan yang harus disampaikan. Dipesawat itu ada 3 algojo menggunakan nama Runa. Mobil yang dikendarai asisten Runa meledak dan ayah Siti mengetahuinya. Siti diduga polisi dia merupakan sosok Runa yang mereka cari karena Siti hanya duduk ditempat yang sama di pesawat. Runa menghadapi kasus pemadaman jawa - bali entah apa yang dilakukannya hingga sampai ke Sumba, sementara itu Aurora dan teman2nya telah sampai di Sumba. Auroa adalah anak bapa raja yang ditunggu kehadirannya demi mempersatukan tanah Humba. Dan Arif mengenal Umbu Darli
Pesan itu : akan datang kegelapan yang berderap,bersamaan ribuan kuda raksasa di kala malam. Mereka bangun setelah sekian lama, untuk menghancurkan tanah nusantara. Seorang lelaki dan seorang perempuan ditakdirkan membaurkan air dilautan dan api dipegunungan. Menyatukan tanah yang menghujam dan udara yang terhampar. Kuda, ikan raksasa, dan burung. Dua jiwa yang berbeda satu mewakili terang, satu mewakili gelap, akan melagukan kemenangan, dan dia telah datang, sisi jahat dan sisi terang. Keduanya datang bersama dengan pemacu kuda mereka.
Auora menjelaskan jika didekat rumahnya ada batu yang tadinya kura2 raksasa untuk menjadi tunggangan. Dia menembus lautan, mengambil barang curian, dan membawa bibit tanaman
Para musuh yang mengejar itu ditipu oleh mama Raja jika Runa ada di dalam rumah kemudian rumah itu dikunci dan dibakar. Musuh yang masih selamat akhirnya membunuh para wanita disana
Para lelaki disana akan dijadikan monster dengan disuntik dan kudanya di bunuh oleh pasukan Runa. Mama Aurora pernah menikah dua kali? Apakah dia adalah ibu Runa?
Ceritanya mulai relate bisa jadi dulu yang bertarung dengan bapa Runa dan warganya itu adalah warga kampung Aurora demi mempertahankan batu itu (Watu Malandong). Bagi orang sumba, jika ada raja yang meninggal, arwah akan meminta batu terbaik untuk jadi kuburan itu melambang rumah kehidupan berikutnya, semakin tinggi derajatnya, semakin besar batunya
Disana dia bertemu dengan umbu Ndara, anak dari Umbu Yunu teman bapak Runa, Ndara dan Runa dulu bersahabat. Bapak Aura sudah menjadi sesuatu yang berbeda dan menyerang Aura. Ada 3 gua disana yang dimasuki Aura itu markas tempat prabu melakukan misinya, dia merubah Runa menjadi penjahat, yang di masuki Arif yaitu sungai buaya, dan yang di masuki siti yaitu kuburan batu tempat orang2 leluhur meninggal. Ternyata Ocha menguasai silat harimau dan membantu mereka
Runa mengambil kuliah energi terbarukan yang membuatnya menjalankan misi dengan Prabu yang membunuh ayahnya dan dia juga mengurung bapak ketua adat yang menolong dia dan mamanya dulu.
Lira merupakan dosen riset rekayasa genetika hewan termasuk kuda yang tiba2 membesar. Runa ingin mengembalikan kuda hitam yang terbunuh karena dimakan buaya dulu ketika peristiwa Pasola dengan cara menggabungkan DNA kuda. Runa dulu mau di bunuh oleh pengusaha fosil karena temuannya tentang energi alternatif dipakai disuluruh negeri
Mama Runa dulu kembali setelah 5 tahun ke kampung lain. Ada hal yang akan terjadi itu yang dikatakan bapak itu tetapi sesuatu yang buruk itu diketahui Prabu dan dia menipu bapa raja dan mengadu domba dengan bapa raja lain untuk sebuah batu dan Runa
Misi ini dikarenakan karena penggunaan fosil dan jutaan ton udara yang dikotori. Bumi mempunyai mekanisme untuk menyelamatkan diri yaitu dengan kepunahan massal. Tumbuhan menghirup karbon monoksida terjadilah zaman es
Runa dimasukan ke penjara sarang ular. Dan misinya juga gagal
Quotes :
Ini soal mengalahkan titik lemah meski kadang pahitnya hidup menerkam tak pernah lelah
Takdir membawamu kesatu titik dari titik itu takdir bisa engkau taklukan atau tidak, tergantung dirimu sendiri
Sejak engkau ditenun oleh sang Mahapasti dalam rahim ibumu, sejak itulah hidup dan matimu ditentukan
Bahwa apapun yang menjadi luka masa lalu biarlah ia mengering bersama waktu
Kehilangan sesuatu yang amat berharga menatap lorong kosong tak bermakna. Bisa jadi, ini justru awal mula tualang selanjutnya
Saat dihadapakan pada pilihan yang tidak enak disitu kita bisa melihat seberapa dewasa kita. Ada logika, ada kemampuan mengukur serta tetes kekhawatiran. Mengambil keputusan adalah pertanda kau mengalir hidup
Saat hidupmu membaik itu bukan lampi hijau untuk mengomentari hidup orang lain yang lebih buruk
Kita harus tahu kapan harus mundur selangkah untuk membelah langit. Saat sudah diatas kita akan paham soal mundur selangkah
Sesekali perlu menghadapi masalah diluar nalar, ini bisa memberi efek kejut pada proses pendewasaan
Saat kecerdasan tak lagi sanggup menghadirkan kebenaran menjadi bodoh dan tidak tahu apa2 terasa seperti berkah
Saat menyerah pada hal2 yang mampu mengukir senyum, saat itu menu kebahagiaan yang telah lama kau pesan lewat doa tak jadi diantarkan
Kegelapan boleh jadi adalah bentuk kecemburuan langit padamu. Saat gelap, kau menatapnya lebih lama, dengan senyum yang lebih merekah
Hari kemarin mungkin tak memberi jawaban, namun perjalanan ini harus tetap dilanjutkan. Hari kemarin mungkin meninggalkan jutaan keresahan. Namun, hari ini saatnya menderu berbagai kemungkinan
Kita makhluk yang suka bercanda akan sesuatu yang belum terjadi, tetapi kita juga mesti tahu bahwa lelucon tidak lagi lucu, ketika hal itu jadi kenyataan
Kita mendengar hukum kekekalan energi semenjak sekolah dasar. Boleh jadi salah. Contohnya pada manusia, yang enggan berupaya bahkan untuk dirinya sendiri. Energi terkurung, terkepung tak ada daya, hingga kemudian dia lenyap bersama tubuh yang menua, dan energi untuk mencapai sesuatu itu sudah lenyap tak bersisa
Dunia cenderung menuju titik keseimbangan. Termasuk apapun didalamnya. Maka, seimbangilah harapanmu dengan upaya. Rasamu dengan doa dan kelabumu dengan warna
Saat harapan dan impianmu sekarat, maka ini saat yang tepat, untuk melihat lebih dekat, apa saja yang sudah kau perbuat
Kehandalan yang dilatih setiap hari jauh lebih penting dan hebat hasilnya daripada mempunyai sejuta kehandalan setiap harinya
Penting sekali untuk tahu kapan harus merendah, lihatlah air terjun yang justru menghasilkan energi besar saat ia turun
Jangan diam. Tidak ada perjalanan yang sia2, tiap rintangannya menyimpan 2 kemungkinan, mempertemukanmu dengan orang baru, atau jati diri yang selama ini kau cari
Perasaan tidak tega adalah suatu anugrah, sebab hanya beberapa orang yang memilikinya. Meski sifat itu bisa menjadi pisau bermata dua, paling tidak kita pernah menjadi manusia yang memikirkan orang lain
Kita kurang menghargai kebahagiaan, ketika hal itu terus -terusan datang, dan sewaktu kita memancing penderitaan, hal itu tidak segan2 menelanmu hidup2
Sabana yang membentang luas, berjalan diatasnya terasa damai tak peduli musim kering dan hujan. Begitu juga hati yang luas, tak peduli sepanas apapun hujatan, tak peduli seberapa deras cobaan, hati pemiliknya akan tetap damai
Disetiap pengorbanan ada lelah yang disembunyikan. Senyum yang dipalsukan, dan terkadang pelukan pertemanan. Juga seutas doa kala malam,yang entah dari siapa
Hadiah terbaik tidak selamanya yang paling besar, yang paling mahal, yang paling langka didunia ini. Hadiah terbaik, kadang datang dalam bentuk kehadiran
Jurus mematikan adalah diam seribu bahasa. Ia bahkan bisa jadi serangan balik terbaik. Karena saat ia diam, boleh jadi sesuatu yang tak pernah kita perkirakan sedang ia persiapkan
Dibalik sepinya pagi ada rahasia2 yang belum terungkap, kapanpun hal itu terbongkar, pahamilah bahwa mereka sembunyi untuk melindungi dari pengetahuan yang tidak seharusnya
Tidak harus menjadi yang paling hebat untuk menjadi yang baik
Kekhawatiran berlebihan, membuat kau tertinggal jauh, ketakutan yang tidak pada tempatnya, membuat tangismu sia2
Dengan ibarat harimau yang terus lapar. Kita memberinya makan terus menerus, sampai tak ada lagi yang tersisa. Akhirnya ia mengaum bebas, menerkam kepala kita sendiri
Jila lelah istirahatlah untuk kembali melangkah jika sudah terbiasa, maka berlarilah. Impianmu didepan sudah lelah menunggu untuk dijamah