Glosarium untuk Istilah Pilihan
AGN: galaksi dengan inti aktif, cara
sederhana untuk menggambarkan galaksi yang area pusatnya bersinar ribuan,
jatuah, atau miliaran kali lebih terang daripada area pusat galaksi normal. AGN memiliki kemiripan dengan kuasar,
tapi berada di jarak yang lebih dekat Bumi daripada kuasar, sehingga lebih muda
daripada kuasar
Ahli astrofisika : orang yang mempelajari alam
semesta dengan menggunakan peralatan yang bisa terwujud karena hukum fisika
yang sudah dikenal. Isitilah yang lebih disukai pada zaman modern
Ahli astronomi: orang yang mempelajari
alam semesta, lebih lazim digunakan pada masa lalu, sebelum manusia bisa
menangkap spektrum elektromagnetik dari objek kosmik
Akselerasi: perubahan kelajuan atau arah
gerak (atau keduanya) suatu objek
Akresi: berkumpulnya zat yang menambah
massa suatu objek
Alam semesta: biasanya diartikan sebagai
segala sesuatu yang ada, meski dalam teori modern yang disebut alam semesta
mungkin hanya satu bagian multisemesta
Angin surya: zarah yang dilontarkan dari
Matahari, kebanyakan berupa proton dan elektron yang terus – menerus muncul
dari lapisan paling luar Matahari, melontarkannya secara beaar ketika terjadi
semburan yang disebut julak surya
Anti zarah: pasangan anti zat untuk zarah
zat biasa
Antizat: pasangat zat, tersusun dari anti
zarah yang bermasa sama tapi memiliki muatan listrik yang berlawanan dengan
zarah pasangan
Archaea: salah satu dari 3 domain
kehidupan, di duga bentuk kehidupan tertua di Bumi. Semua Archaea bersel
tunggal dan termofil (mampu berkembang biak pada suhu diatas 50 – 70 derajat
celcius)
Asam amino: salah satu molekul yang
relatif kecil, tersusun dari 13 hingga 27 atom karbon, nitrogen, hidrogen,
oksigen, dan belerang, yang bisa berikatan dalam rantai panjang dan membentuk
molekul protein
Asam nukleat: salah satu di antara DNA
atau RNA
Asteroid: salah satu objek, terdiri
utamanya atas batuan atau batuan dan logam, yang mengelilingi Matahari,
khususnya di antara orbit Mars dan Jupiter, dan berdiameter mulai dari 1000 km
hingga sekitar 100 m. Objek yang menyerupai asteroid tapi lebih kecil disebut
meteorid
Atmosfer primitif: atmosfer awal di suatu
planet
Atom: bagian terkecil suatu unsur yang
bermuatan listrik netral, terdiri atas inti atom yang tersusun dari satu atau
beberapa proton dan 0 atau beberapa neutron serta di kelilingi elektron yang
jumlahnya sama dengan banyaknya proton di dalam inti atom. Jumlah ini
menentukan sifat kimia atom
Awan antar bintang: daerah di ruang
antarbintang yang lebih ragu daripada rata, biasanya berdiameter beberapa lusin
tahun cahaya, dengan kerapatan zat antara 10 atom sentimeter kubik hingga
jutaan molekul persenti meter kubik
Awan debu: awan gas di ruang antar bintang
yang cukup dingin bagi atom untuk bergabung membentuk molekul yang kebanyakan
bergabung membentuk zarah debu yang masing tersusun dari jutaan atom
Awan Magella Besar: galaksi yang lebih
besar di antara dua galaksi satelit Bimasakti yang bentuknya tak beraturan
Awan Magellan kecil: galaksi yang lebih
kecil di antara dua galaksi irreguler yang merupakan satelit Bimasakti
Awan Oort: miliaran atas triliunan komet
yang mengorbit Matahari, terbentuk pertama kali kala Matahari purba mulai
mengerut dan hampir semuanya bergerak di
orbit yang ribuan atau bahkan puluhan ribu kali lebih besar daripada orbit Bumi
Bacteria: salah satu dari 3 domain
kehidupan di Bumi (sebelumnya disebut prokariota), organisme bersel tunggal
tanpa inti sel yang jelas dan membawa bahan geentis
Bimasakti: galaksi yang terdiri atas
Matahari dan sekitar 300 miliar bintang lainnya serta gas dan debu antar
bintang dan zat gelap yang banyak sekali
Bintang: massa gas yang diikat bersama
oleh gravitasi diri, yang di pusatnya berlangsung reaksi fusi nuklir yang
mengubah energi massa menjadi energi kinetik
yang memanasi seluruh bintang sehingga permukaannya bersinar
Bintang jatuh: nama populer untuk meteor
Bintang neutron: sisa inti ledakan
supernova yang berukuran kecil berdiamter dibawah 30 km hampir seluruhnya
terdiri atas neutron dan padat zatnya, seakan menjejalkan seribu kapal Samudra
ke dalam ruang sebesar 1 sentimeter kubik
Bintang raksasa merah: bintang yang telah
berevolusi melalui fase deret utama dan telah mulai mengerutkan pusatnya dan
memuaikan lapisan luar. Pengerutan ini mempercepat laju reaksi fusi nuklir,
meningkatkan luminositas bintang, dan menyimpan energi di lapisan luar sehingga
memaksa bintang dan menyimpan energi di lapisan luar sehingga memaksa bintang
mengembang
Bola: satunya bangun ruang yang setiap
titik di permukaan berjarak sama dengan pusatnya
Bujur: di Bumi, koordinat yang mengukur
arah timur dan barat dengan menentukan banyaknya derajat dari meridian utama
yang ditentukan sembarang, yaitu garis utara selatan yang melewati Greenwich,
Inggris. Bujur merentang mulai 0 hingga 180 derajat ke sebelah timur atau 180
derajat ke sebelah barat Greenwich. Bujur tediri atas 360 derajat yang
melingkupi permukaan Bumi
Cahaya tampak: radiasi elektromagnetik
yang terdiri atas foton dengan frekuensi dan panjang gelombang pada rentang
yang bisa dideteksi mata manusia, yaitu setara inframerah dan ultraviolet
Cakrawala peristiwa: nama puitis yang
diberikan untuk radius lubang hitam suatu objek: jarak dari pusat lubang hitam
yang menandai titik balik karena tidak ada yang bisa lolos dari gaya gravitasi
lubang hitam setelah melewati cakrawala peristiwa. Cakrawala peristiwa dianggap
sebagai tipe lubang hitam
CBR : radiasi latar belakang
Daur proton: rangkaian 3 reaksi fusi
nuklir yang digunakan sebagian besar bintang untuk fusi proton menjadi inti
helium dan mengubah energi massa menjadi energi kinetik
Debu antar bintang: zarah debu, masing
terbuat dari sekitar sejuta atom, mungkin dilontarkan ke ruang antar bintang,
dari atmosfer bintang raksasa merah yang sangar renggang
Dekopling: era dalam sejarah alam semesta
ketika foton pertama kali memiliki energi terlampau rendah untuk berinteraksi
dengan atom sehingga untuk pertama kali atom bisa terbentuk dan bertahan tanpa
dibuyarkan tumbuhan foton
Dinamika: ilmu yang mempelajari gerak dan
pengaruh gaya terhadap interaksi objek. Jika diterapkan kepada gerak objek di
tata surya dan alam semesta, ilmu disebut mekanika langit
Dinamika Newtonian yang dimodifikasi
(MOND): teori gravitasi alternatif yang diajukan oleh ahli fisika Israel
Moderhai Milgrom
DNA (asam deoksiribunokleast): molekul
panjang dan kompleks yang tersusun dari 2 untai spiral berpilin, terikat oleh
ribuan ikatan silang yang terbentuk dari molekul yang lebih kecil. Ketika
molekul DNA membelah diri dan melakukan replikasi, molekul itu membelah sekujur
panjang untainya, memisahkan tiap pasangan molekul kecil yang membentuk ikatan
silang. Masing belahan molekul kemudian membentuk replika molekul semula dari
molekul yang lebih kecil yang ada di lingkungan di dekatnya
Efek Doppler: perubahan frekuensi, panjang
gelombang dan energi yang di amati di foton yang datang dari suatu sumber yang
memiliki kecepatan relatif mendekati atau menjauhi sepanjang garis pandang
pengamat ke sumber tersebut. Perubahan frekuensi dan panjang gelombang ini merupakan
fenomena umum yang terjadi di jenis gerak gelombang apa saja. Perubahan
tersebut tidak bergantung kepada apakah yang bergerak itu sumber ataukah
pengamat yang diperhitungkan adalah gerak relatif sumber terhadap pengamat
sepanjang garis pandang pengamat
Efek rumah kaca: pemerangkapan radiasi
infamerah oleh atmosfer planet, yang meningkatkan suhu di permukaan planet dan
di atasnya
Efek rumah kaca berkelanjutan: efek rumah
kaca yang bertambah kuat karena memanasnya permukaan planet meningkatkan laju
penguapan, yang selanjutnya meningkatkan efek rumah kaca
Eksentrisitas: tingkat kepipihan elips,
sama dengan rasio jaeak antara 2 titik fokus elips terhadap sumbu panjang
Eksosolar dan ekstrasolar: berkaitan
dengan objek di luar tata surya. Ekso keterkaitan dengan eksobiologi, ilmu yang
mempelajari bentuk kehidupan yang berasal dari luar Bumi
Ekstremofil: organisme yang tumbuh subur
pada suhu tinggi, biasanya antara 70 dan 100 derajat celcius
Elektron: zarah dasar dengan satu satuan
muatan listrik negatif di atom mengelilingi inti atom
Elips: kurva tertutup yang ditentukan oleh
fakta bahwa jumlah jarak dari sembarang titik di kurva tersebut kedua titik
tetap di bagian dalam kurva, yaitu titik fokus, memiliki nilai yang sama
Energi: kemampuan untuk melakukan kerja;
dalam fisika, kerja, atau usaha ditentukan oleh banyaknya gaya yang bekerja
sepanjang suatu jarak tertentu
Energi gelap: energi yang tak kasat mata
dan tak bisa dideteksi oleh pengukuran langsung, jumlahnya tergantung kepada
besarnya konstanta kosmologi, dan cenderung mengembangkan ruang
Energi gelak: energi kinetik
Energi kinetik: energi yang dimiliki suatu
objek karena geraknya. Didefinisikan sebagai separo massa objek dikali kuadrat
kecepatannya, jadi objek yang lebih masif, msialnya truk, memiliki energi
kinetik yang lebih besar daripada objek yang kurang masif, misalnya kepada roda
tiga, yang bergerak dengan kecepatan yang sama
Energi massa: energi yang ekuivalen dengan
besarnya
Energi termal: energi yang dikandung suatu
objek (padat, cair, gas) akibat getaran atom atau molekul. Energi kinetik rata
getaran ini adalah definisi resmi suhu
Enzim; jenis molekul, salah satu di antara
protein atau RNA, yang menajdi tempat molekul berinteraksi dengan cara
tertentu, dan dengan demikian bertindak sebagai katalis, yang meningkatkan laju
terjadinya suatu reaksi molekul tertentu
Es kering: karbon dioksida (Co2) beku
Eukarya: seluruh organisme yang
diklasifikasikan sebagai eukariota
Eukariota: organisme, baik yang bersel
tunggal atau bersel banyak, yang menyimpan bahan genetis di tiap selnya dalam
inti yang di selubungi membran
Europa: salah satu satelit besar Jupiter,
dikenal karena permukaan esnya yang mungkin menutupi lautan seluas satelit
Evolusi: dalam biologi, hasil seleksi alam
yang dalam kondisi tertentu menyebabkan kelompok organisme serupa yang disebut
spesies, lambat laun berubah sehingga struktur dan kenampakan keturunan berbeda
sekali, secara umum perubahan perlahan suatu objek menjadi bentuk atau tingkat
perkembangan lainnya
Fisi: pembelahan inti atom yang lebih
besar menjadi dua atau beberapa inti yang lebih kecil. Fisi inti yang lebih
besar daripada inti besi melepaskan energi. Fisi inti dikenal fisi antom adalah
sumber energi semua pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada sekarang
Fosil: sisa jejak organisme purba
Foton: zarah dasar tanpa massa dan tanpa
muatan listrik, yang mampu membawa energi. Aliran foton dari radiasi
elektromagnetik dan melintasi ruang dengan kecepatan cahaya, yakni 299, 792 km
per detik
Fotosintesis: penggunaan energi dalam
bentuk cahaya tampak atau foton ultraviolet untuk menghasilkan molekul
karbohidrat dari karbon dioksida dan air. Di sebagian organisme hidrogen
sulfida (H2, S), berperan seperti air (H20) dalam sebagian besar fotosintesis
di Bumi
Frekuensi; terkait foton, banyaknya
osilasi atau getaran per detik
Fusi: penggabungan inti atom yang lebih
kecil menjadi inti yang lebih besar. Bila inti lebih kecil daripada inti besi
berfusi, energi dilepaskan. Fusi menjadi sumber energi utama senjata nuklir di
dunai dan semua bintang di alam semesta, disebut dengan fusi nuklir dan
termonuklir
Fusi nuklir: penggabungan dua inti atom di
bawah pengaruh gaya kuat, yang terjadi hanya jika inti saling mendekati di
jarak kira ssebesar proton (10.-13 cm)
Fusi termonuklir: nama lain untuk fusi
nuklir, kadang hanya disebut sebagai fusi
Galaksi: sekelompok besar bintang,
berjumlah mulai dari beberapa juta hingga beratus miliar, yang diikat oleh
tarikan gravitasi timbal balik antara bintang anggota, dan biasanya juga berisi
sejumlah besar gas dan debu
Galaksi Andromeda: galaksi spiral besar
terdekat ke galaksi Bimasakti, kira 2.4 juta tahun cahaya dari galaksi manusia
Galaksi elips: galaksi yang distribusi
bintangnya ellipsoidal, hampir tidak mengandung gas atau debu antar bintang,
tampak berbentuk elips bila diproyeksikan ke dalam 2 dimesni
Galaksi irreguler: galaksi yang bentuknya
tak beraturan, yakni bukan spiral (seperti piringan) atau elips
Galaksi spiral: galaksi yang berbentuk
piringan sangat pipih berisi bintang, gas, dan debu. Ciri khas terletak di
lengan spiral di piringan
Galaksi spiral berbatang: galaksi spiral
yang distribusi bintang dan gas di daerah pusat memiliki konfigurasi memanjang
seperti batang
Gas antar bintang: gas di dalam galaksi
yang bukan bagian bintang
Gaya: aksi yang cenderung menghasilkan
perubahan fisik: pengaruh yang cenderung mempercepat objek ke arah yang sama
dengan arah gaya itu bekerja terhadap objek
Gaya elektro lemah: perpaduan gaya
elektromagnetik dan gaya lemah, yang aspek tampak berbeda di tingkat energi
yang relatif rendah tapi menjadi berpadu ketika bekerja dalam keadaan energi
sangat tinggi seperti saat paling awal alam semesta
Gaya elektromagnetik: salah satu dari 4
jenis gaya dasar, yang bekerja di antara zarah bermuatan listrik, dan berkurang
sebanding dengan kuadrat jarak antara zarah. Penyelidikan baru ini telah
menunjukkan bahwa gaya elektromagnetik dan gaya lemah merupakan aspek yang
berbeda dari gaya elektrolemah
Gaya gravitasi: salah satu di antara 4
gaya mendasar, yang selalu memnarik dan kekuatannya antara dua objek berbeda,
sebanding dengan perkalian massa kedua objek dibagi dengna kuadrat jarak antara
kedua pusat objek
Gaya kuat: menarik dan berkerja antara
nukleon (proton dan neutron) untuk mengikat menjadi inti atom, tapi hanya jika
keduanya saling mendekati di jarak sekitar 10.-13 cm
Gaya lemah: bekerja di antara zarah dasar
di jarak sekitar 10.-13 atau kurang, dan bertanggung jawab atas peluruhan zarah
dasar tertentu menjadi jenis lain. Penyelidikan baru ini telah menunjukkan
bahwa gaya lemah dan gaya elektromagnetik merupakan aspek yang berbeda dari
gaya elektrolemah
Gen: bagian kromosom yang menentukan
pembentukan rantai asam amino tertentu dengan menggunakan kode genetik
Genom: keseluruhan gen organisme
Gerhana: tertutupnya sebagian atau
keseluruhan suatu objek langit sebagaimana yang dilihat oleh seorang pengamat
ketika objek itu tampak hampir atau tepat dibelakang objek lain
Grup lokal: nama yang diberikan untuk
sekitar 2 lusin galaksi di lingkungan dekat galaksi Bimasakti. Grup lokal
meliputi awan Magellan besar dan kecil serta Andromeda
Gugus bintang: sekelompok bintang yang
dilahirkan pada waktu dan di tempat yang sama, mampu bertahan sebagai kelompok
selama miliaran tahun karena tarikan gravitasi bersama antara bintang anggota
Gugus galaksi: sekelompok besar galaksi,
biasanya disertai gas dan debu serta zat gelap dengan jumlah yang jauh lebih
banyak, diikat oleh tarikan gravitasi timbal balik antara objek penyusun
Heliks ganda: bentuk struktur dasar
molekul DNA
Helium: unsur paling ringan kedua dan
palign melimpah kedua, yang intinya mengandung 2 proton dan satu atau 2
neutron. Bintang membangkitkan energi melalui fusi inti hidrogen (proton)
menjadi inti helium
Hertz: satuan frekuensi, yang sama dengan
1 getaran per detik
Hidrogen: unsur paling ringan dan paling
melimpah yang intinya terdiri atas satu proton dan neutron berjumlah 0, satu,
atau dua
Hujan meteor: sejumlah besar meteor yang
diamati muncul dari titik tertentu, di langit, akibat Bumi melewati orbit
sejumlah besar meteorid dalam waktu singkat
Hukum Hubble: rangkuman pengembangan alam
semesta sebagaimana yang diamat kini, yang menyatakan bahwa kecepatan menjauh
galaksi jauh sama dengan konstanta dikali jarak galaksi dari Bimasakti
Inframerah: radiasi elektromagnetik yang
terdiri atas foton dengan panjang gelombang agak lebih panjang dan frekuensi
agak lebih rendah daripada foton yang membentuk cahaya tampak
Ingsutan biru: pergeseran ke arah
frekuensi yang lebih tinggi dan panjang gelombang yang lebih pendek, biasanya
disebabkan oleh efek Doppler
Ingsutan Doppler: perubahan kecil
frekuensi panjang gelombang, dan energi akibat efek Doppler
Ingsutan merah: pergeseran ke frekunsi
yang lebih rendah dan panjan gelombang yang lebih panjang di spektrum suatu
objek, biasanya disebabkan oleh efek Doppler
Inti: bagian pusat 1 atom, tersusun dari 1
proton yang lebih dari 0 neutron atau lebih. area di dalam sel eukariot yang
mengandung bahan genetis sel dalam bentuk kromosom. Bagian pusat galaksi
Ion: atm yang telah kehilangan 1 elektron
atau lebih
Ionisasi: proses mengubah atom menjadi ion
dengan melucurit 1 elektron atau lebih
Isotop: inti atom unsur tertentu yang
semuanya memiliki jumlah proton yang sama tapi jumlah neutron yang berbeda
JWST (James Webb Space Telescope: teleskop
antariksa yang direncanakan mulai beroperasi pada dasawarsa 2010 dan akan
menggantikan Teleskop Hubble dengna membawa cermin yang lebih besar dan
instrumen yang lebih canggih ke antariksa
Kalang (halo): area paling luar suatu
galaksi tempat sebagian besar zat gelap berada, kalang menempati volume lebih
besar daripada yang diperlihatkan oleh bagian galaksi yang tampak
Karbohidrat: molekul yang tersusun dari
atom karbon, hidrogen, dan oksigen, biasanya atom hidrogen 2 kali lebih banyak
daripada oksigen
Karbon: unsur yang terdiri atas atom yang
inti atomnya memiliki 6 proton, dan isotop memiliki 6,7, atau 8 neutron
Karbon dioksida: molekul Co2 yang masing
memiliki 1 atom karbon dan 2 atom oksigen
Katai cokelat: objek dengan komposisi
menyerupai bintang tapi bermassa terlalu kecil untuk menjadi bintang dengan
memulai reaksi fusi di pusat
Katai putih: inti bintang yang telah
melakukan fusi hidrogen menjadi inti karbon sehingga terdiri atas inti karbon
dan elektron yang dimampatkan dalam diameter kecil kira sebesar Bumi dan
kerapatan tinggi sekitar 1 juta kerapatan air
Katalis: zat yang meningkatkan laju reaksi
antara atom atau molekul tanpa habis digunakan dalam reaksi
Kecepatan lepas: untuk proyektil atau pesawat
antariksa, laju minimum yang diperlukan untuk meninggalkan titik peluncuran di
suatu objek dan tidak kembali lagi ke objek tersebut meski ada tarikan gaya
gravitasi dari objek
Kecerlangan semu: kecerlangan yang tampak
dimiliki suatu objek ketika pengamat mengukurnya. Jadi, kecerlangan yang
bergantung kepada luminositas objek dan jaraknya dari pengamat
Kehidupan: sifat zat berupa kemampuan
memperbanyak diri dan berevolusi
Kepunahan massal: peristiwa kepunahan
sebagian besar spesies makluk hidup dalam selang waktu geologis yang singkat,
dalam beberapa kasus merupakan akibat tabrakan benda angkasa
Kilogram: satuan massa dalam sistem
metrik, sama dengan 1100 gram
Kilohertz: satuan frekuensi yang
menggambarkan 1000 getaran atau osilasi per detik
Kilometer: satuan panjang dalam sistem
metrik, sama dengan 1000 meter dan sekitar 0,62 mil
Kode genetik: seperangkat huruf dalam
molekul DNA atau RNA, yang masing menentukan asam amino dan terdiri atas 3
molekul berturut seperti yang membentuk ikatan silang antara heliks ganda
molekul DNA
Komet: pecahan material tata surya
primitif, umumnya berupa bola salju kotor yang tersusun dari es, batuan, debu,
dan karbon dioksida beku es (es kering)
Konstanta Hubble: konstanta yang muncul
dalam hukum Hubble dan mengaitkan jarak galaksi dengan kecepatan menjauhnya
Konstanta kosmologi: konstanta yang
ditambahkan Albert Einstein ke dalam persamaan untuk menggambarkan perilaku
alam semesta, yang menunjukkan jumlah energi kini disebut energi gelap dalam
setiap 1 detik kubik sentimeter ruang yang tampak kosong
Kosmologi: ilmu yang mempelajari alam
semesta secara keseluruhan berikut struktur dan evolusi
Kosmos: segala sesuatu yang ada, sinonim
alam semesta
Kromosom: molekul DNA tunggal, berikut
protein yang berkaitan dengan molekul, yang menyimpan informasi genetis dalam
subunit yang disebut gen dan mampu meneruskan informasi ketika sel melakukan
replikasi
Kuasar (quasi stellar radio source): objek
yang penampakannya hampir menyerupai bintang, tapi spektrumnya menunjukkan ingsutan
merah yang besar sekali akibat jaraknya yang amat jauh dari Bimasakti
Ledakan besar: gambaran ilmiah mengenai
asal mula alam semesta, berlandaskan hipotesis bahwa alam semesta diawali
dengan ledakan yang menghadirkan ruang dan zat kira 1,4 miliar tahun lalu kini
alam semesta terus mengembang ke segala arah, dimana sebagai akibat ledakan
Lengan spiral: bentuk spiral yang tampak
di piringan galaksi spiral, dibentuk oleh bintang paling muda, paling panas,
dan paling terang dan oleh awan gas dan debu raksasa tempat bintang baru saja
terbentuk
Lensa gravitasi: objek yang mengerahkan
gaya gravitasi kepada berkas cahaya sehingga berkas cahaya membelok dan sering
memfokuskan berkas cahaya sehingga menghasilkan citra yang lebih terang
daripada jika dilihat pengamat tanpa lensa gravitasi
Lintang: di Bumi, koordinat yang
menunjukkan utara dan selatan dengan menunjukkan banyaknya derajat mulai dari
khatulistiwa (0 derajat) hingga ke kutub utara (90 derajat lintang utara) atau
ke Kutub selatan (90 derajat lintang selatan)
Lubang hitam: objek dengan gaya gravitasi
yang amat kuat sehingga tak ada apapun, bahkan cahaya sekalipun, yang bisa
lolos dari suatu jarak tertentu dari pusat, yang disebut radius lubang hitam
objek
Lubang hitam supermasif: lubang hitam yang
bermassa melebihi beberapa ratus kali massa Matahari
Luminositas: jumlah energi total yang
dipancarkan tiap detik oleh suatu objek pada seluruh kisaraan radiasi
elektromagnetik
Massa: besaran yang menunjukkan banyaknya
zat yang di kandung suatu objek, dan jangan dicampuradukkan dengan berat. Yang
menunjukkan gaya gravitasi yang dirasakan suatu objek. Namun, untuk objek di
permukaan Bumi, massa dan berat berbanding lurus
Megahertz: satuan frekuensi, sama dengan 1
juta getaran atau osilasi per detik
Mekanika kuantum: penggambaran perilaku
zarah di skala ukuran paling kecil, termasuk struktur atom berikut interaksi
dengan atom lain dan foton, dan juga perilaku inti atom
Menguping: teknik yang digunakan dalam
upaya mendeteksi peradaban ekstraterestial dengan menangkap sinyal radio yang
digunakan untuk komunikasi internal peradaban
Metabolisme: seluruh proses kimia di dalam
organisme yang diukur dengan laju organisme dengan laju organsime menggunakan
energi. Hewan bermetabolisme tinggi harus lebih sering mengonsumsi energi
(makanan) untuk memperkuat diri
Meteor: kilasan cahaya terang yang
dihasilkan akibat memanasnya meteorid saat menembus atmosfer Bumi
Meteorit: meteorid yang tidak habis
terbakar saat menembus atmosfer Bumi
Meteorid: objek batuan atau logam, atau
campuran logam batuan, yang lebih kecil daripada asteroid dan bergerak di orbit
sekeliling Matahari, bagian puing sisa pembentukan tata surya atau sisa
tumbukan antara objek tata surya
Meter: satuan panjang dalam sistem metrik,
kira sama dengan 39,37 inci
Model: konstruksi imajiner, kerapa
diciptakan dengan bantuan pensil dan kertas atau komputer berkecepatan tinggi,
yang mewakili versi sederhana realitas dan memungkinkan saintis untuk berusaha
mengisolasi dan memahami proses terpenting yang terjadi dalam situasi tertentu
Molekul: kelompok stabil yang terbentuk
dari 2 atom atau lebih
Muatan listrik: ciri intinsik zarah dasar,
yang bisa bernilai positf, 0, atau negatif, muatan listrik yang berlawanan akan
saling menarik dan yang sama akan saling menolak melalui gaya elektromagnetik
Mutasi: perubahan DNA organisme yang dapat
diwariskan kepada keturunan organisme
Nebula: massa gas dan debu yang tersebar,
biasanya diterangi dari dalam oleh bintang muda yang amat terang dan baru
terbentuk dari zat
Neutrino: zarah dasar yang tidak bermuatan
listrik dan bermassa lebih kecil daripada massa elektron, biasanya dihasilkan
atau di serap dalam reaksi antara zarah dasar yang dikendalikan oleh gaya lemah
Neutron: zarah dasar yang tidak bermuatan
listrik, salah satu dari 2 komponen dasar inti atom
Nitrogen: unsur yang tersusun dari atom
yang tiap intinya memiliki 7 proton dan isotop punya inti atom, 7, 8, 9, 10
neutron. Kebanyakan inti nitrogen punya 7 neutron
Nukleotida: salah satu di antara molekul
yang berkaitan silang dalam DNA dan RNA, dalam DNA terdapat 4 nukleotioda yaitu
adenin, sitosis, guanin, dan timin, dalam RNA, urasil berperan seperti timina
dalam DNA
Oksidasi: penggabungan dengan atom
oksigen, contoh, berkaratnya logam
ketika terpapar oksigen di atsmofer Bumi
Oksigen: unsur yang intinya memiliki 8
proton, dan isotop memiliki 7, 8, 9, 10, 11, atau 12 neutron di tiap intinya,
sebagian besar inti oksigen punya 8 neutron untuk menemani 8 proton
Organik: merujuk ke senyawa kimia dengan
atom karbon sebagai unsur struktural yang penting, molekul berbasis karbon juga
memiliki ciri yang dikaitkan dengan kehidupan
Organsime: objek yang memiliki ciri
kehidupan
Ozon (03): molekul yang tersusun dari 3
atom oksigen yang di ketinggian atmosfer Bumi melindungi permukaan Bumi dan
radiasi ultraviolet
Panjang gelombang: jarak antara 2 puncak
gelombang atau lembah gelombang yang berturutan, untuk foton, jarak yang
ditempuh foton sesudah berosilasi 1 kali
Panspermia: hipotesis yang menyatakan
bahwa kehidupan dari satu tempat bisa dipindah ke tempat lain, misalnya dari planet ke planet di dalam tata
surya, disebut pembenihan kosmik
Pasang surut: tonjolan yang ditimbulkan di
objek oleh gaya gravitasi objek di dekatnya, yang muncul dari fakta bahwa objek
dekat tersebut mengerahkan sejumlah gaya dengan kekuatan yang berbeda kepada
berbagai bagian objek sasaran, karena bagian itu memiliki jarak yang berbeda
Pelarut: cairan yang mampu melarutkan zat
lain, cairan tempat atom dan molekul bisa mengapung dan berinteraksi
Peluruhan
radioaktif: proses yang membuat jenis inti atom tertentu spontan berubah
menjadi jenis lain
Peradaban: bagi kegiatan SETI, kelompok
makhluk dengan kemampuan komunikasi antar bintang yang sekurangnya sama dengan
kemampuan di Bumi
Persamaan Drake: persamaan yang pertama
kali dibuat oleh ahli astronomi Amerika Frank Drake dan merangkum perkiraan
terkait jumlah peradaban yang memiliki kemampuan komunikasi antar bintang yang
ada sekarang atau pada sembarang waktu
Piringan akresi: zat yang melingkungi
suatu objek masif, umumnya lubang hitam yang bergerak mengitari dan perlahan
lahan berpusar memasuki
Piringan protoplanet: piringan gas dan
debu yang melingkupi bintang saat proses pembentukan, didalamnya planet bisa
terbentuk
Planet: objek selain bintang yang
mengorbit bintang lain dan berukuran sekurangnya sebesar Pluto, yang di
golongkan sebagai planet terkecil di tata surya atau sebagai objek Sabuk Kuiper
yang terlampau kecil untuk disebut planet
Planet dalam: planet Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars yang semuanya kecil, padat, dan berupa batuan, berbeda dengan
planet raksasa
Planet raksasa: planet yang menyerupai
Jupiter, Saturnus, Uranus, atau Neptunus dalam hal ukuran dan komposisi,
terdiri atas inti padat berupa batuan dan es yang dilingkupi oleh lapisan gas
yang tebal dan utamanya terdiri atas hidrogen dan helium, dengan massa antara
sekitar selusin massa Bumi hingga beratus kali massa Bumi
Planetesimal: objek yang jauh lebih kecil
daripada planet dan mampu membentuk planet melalui banyak sekali tumbukan
Prokariot: anggota salah satu dari 3
domain kehidupan, terdiri atas organisme bersel satu yang zat genetiknya tidak
berada di dalam inti sel yang jelas
Protein: rantai panjang molekul yang
tersusun dari satu rantai asam amino atau lebih
Proton: zarah dasar dengan satu satuan
muatan listrik positif yang ditemukan di inti setiap atom, jumlah proton di
dalam inti atom menentukan ciri mendasar atom. Misal, unsur yang punya 1 proton
adalah hidrogen, yang memiliki 2 proton adalah helium, dan unsur 92 proton
adalah uranium
Protobintang: bintang dalam proses
pembentukan, yang mengerut dari awan gas dan debu yang lebih besar sebagai
akibat tarikan gravitasi sendiri
Protoplanet: planet ketika masih berada
pada tahap akhir pembentukan
Pulsar: objek yang memancarkan denyutan
foton radio (dan kerap juga foton dengan energi lebih tinggi) dengan selang
teratur akibat cepatnya rotasi bintang neutron, yang menghasilkan radiasi kala
zarah bermuatan bergerak di percepat dalam medan magnet kuat yang berkaitan
dengan bintang neutron
Radiasi: kependekan dari radiasi
elektromagnetik. Dalam era nuklir seperti sekarang, istilah ini juga berarti
zarah atau bentuk cahaya apa pun yang tidak baik untuk kesehatan
Radiasi elektromagnetik: aliran foton yang
membawa energi dari suatu sumber foton
Radiasi gravitasi (gelombang gravitasi):
radiasi yang berbeda dengan radiasi elektromagnetik kecuali dalam hal bergerak
dengan kecepatan cahaya, dihasilkan dalam jumlah yang relatif banyak ketika
objek masif melewati objek masif lainnya dengan kecepatan tinggi
Radiasi latar belakang CBR: lautan foton
yang dihasilkan di suatu tempat di alam semesta segera setelah Ledakan Besar,
yang masih mengisi alam semesta dan kini berciri suhu 2,73 K
Radiasi ultraviolet: foton yang memiliki
frekuensi dan panjang gelombang antara frekuensi dan panjang gelombang cahaya
tampak dan sinar X
Radio: foton dengan panjang gelombang
paling panjang dan frekuensi paling rendah
Radius lubang hitam: untuk sembarang objek
bermassa M, yang dukur dalam satuan massa Matahari, jarak yang setara dengan 3
M kilometer, juga disebut cakrawala peristiwa objek
Rasi: sekelompok bintang, sebagaimana
terlihat dari Bumi, yang dinamai menurut binatang, planet, instrumen ilmiah,
atau tokoh mitologi yang dalam kasus langka menggambarkan pola bintang,
terdapat 88 kelompok bintang
Relativitas: istilah umum yang digunakan
untuk menggambarkan teori relativitas khusus dan teori relativitas umum
Einstein
Replikasi: proses molekul DNA induk
membelah menjadi 2 untai, masing membentuk molekul anakan yang identik dengan
induk
Resolusi:
kemampuan alat pengumpul cahaya seperti kamera, teleskop, atau mikroskop
untuk menangkap rincian. Resolusi selalu meningkat dengan semakin besar lensa
atau cermin, tapi peningkatan itu menjadi tidak efektif karena efek pengaburan
oleh atmosfer
Revolusi: pergerakan mengelilingi objek
lain: misalnya Bumi mengelilingi Matahari, revolusi kerap dicampuradukkan
dengan rotasi
RNA (asam ribonukleat): molekul kompleks
yang besar, terbuat dari jenis molekul yang sama dengan yang menyusun DNA, yang
melakukan berbagai fungsi penting di dalam sel hidup, termasuk membawa pesan
genetik di dalam DNA ke tempat protein di buat
Rotasi: perputaran suatu objek di sumbu.
Misal, Bumi berotasi sekali setiap 23 jam 56 menit
Ruang – waktu: kombinasi matematis antara
ruang dan waktu yang menganggap waktu sebagai koordinat dengan segala hak yang
bersesuaian dengan ruang. Telah ditunjukkan oleh teori relativitas khusus bahwa
alam digambarkan paling akurat dengan menggunakan formalisme ruang waktu. Semua
peristiwa hanya perlu ditentukan dengan koordinat ruang dan waktu. Matematika
yang tepat tidak memperhatikan perbedaan
Sabuk Kuiper: kumpulan zat yang mengorbit
Matahari pada jarak mulai 40 AU (jarak rata Pluto) hingga beberapa ratus AU,
hampir semuanya merupakan sisa piringan protoplanet tata surya. Pluto adalah
satu objek terbesar di Sabuk Kuiper
Satelit: objek yang berukuran relatif dan
mengorbit objek yang lebih beaar dan masif, lebih tepatnya, kedua objek
mengelilingi pusat massa bersama, pada orbit yang ukurannya berbanding terbaik
dengan massa objek
Satelit COBE (Cosmic Background Explorer):
satelit yang diluncurkan pada 1989 untuk mengamati radiasi latar belakang dan
pertama kali mendeteksi perbedaan kecil dalam jumlah radiasi yang berasal dari
berbagai arah di langit
Satelit WMAP (Wilkinson Microwave
Anisotrophy Probe): satelit yang diluncurkan pada 2001 untuk menyelidiki
radiasi latar belakang dengan lebih rinci daripada yang bisa diperoleh satelit
COBE
Sel: satuan stuktural dan fungsional yang
ditemukannya hampir di semua bentuk kehidupan di Bumi
Seleksi alam: perbedaan keberhasilan
reproduksi di antara organisme dari spesies yang sama, pemicu evolusi kehidupan
di Bumi
Senyawa: sinonim molekul
Gravitasi diri: gagap gravitasi yang
dikerahkan tiap bagian suatu objek terhadap bagian lain
SETI : search for extraterrestrial intelligence,
pencarian makhluk cerdas ekstraterestrial
Sinar gamma: jenis radiasi elektromagnetik
yang memiliki energi paling tinggi, frekuensi paling tinggi dan panjang
gelombang paling pendek
Sinar X: foton yang memiliki frekuensi
lebih besar daripada frekuensi ultraviolet tapi lebih kecil daripada frekuensi
sinar gamma
Singularitas awal: saat ketika
pengembangan alam semesta dimulai disebut ledakan besar
Skala logaritmik: metode untuk menggambar
grafik yang memungkinkan rentang nilai yang besar bisa dimuat dalam kertas.
Dalam istilah resmi, skal logaritmik meningkat secara eksponensial (misal,
1,10,100, 1000, 10000) dan bukan secara aritmetik (misal 1,2,3,4,5)
Skala suhu Fahrenheit: skala suhu yang
menyandang nama ahli fisika kelahiran Jerman Gabriel Daniel Fahrenheit (1686 –
1736), yang memperkenalkan pada 1724, berdasarkan skala ini air membeku pada 32
derajat mendidih 212 derajat
Skala suhu celcius: skala suhu yang
menyandang nama ahli astronomi Swedia Anders Celcius (1701 – 1744), yang
memperkenalkan pada 1742. Di skala air membeku pada 0 derajat dan mendidih 100
derajat
Skala suhu Kelvin (mutlak): skala suhu
yang menyandang nama Lord Kelvin (William Thomson, 1824 – 1907), dan diciptakan
pada pertengahan abad ke 19 yang mendefinisikan suhu paling dingin sebagai 0
derajat. Selang suhu pada skala ini yang ditunjukkan dengan K sama dengan skala
suhu Celcius. Pada skala Kelvin, air membeku pada 273,16 derajat dan mendidih
pada 373,16 derajat
Skeptisisme: pikiran yang mengandung
pertanyaan atau keraguan, yang berada di akar penyelidikan sains mengenai
kosmos
Spektrum: distribusi foton menurut
frekuensi atau panjang gelombang, kerap ditunjukkan sebagai grafik yang
menampilkan banyaknya foton di masing frekuensi atau panjang gelombang
Spesies: kelompok organisme tertentu yang
anggotanya memiliki ciri anatomi yang sama dan bsia kawin dengan sesama anggota
spesies
Sublimasi: transisi dari kondisi padat ke
gas atau dari gas ke padat tanpa melalui kondisi cair
Submilimeter: radiasi elektromagnetik yang
memiliki frekuensi dan panjang gelombang antara frekuensi dan panjang gelombang
radio dan inframerah
Suhu: tingkat rata energi kinetik dari gerak
acak di dalam sekelompok zarah. Pada skala suhu Kelvin atau mutlak, suhu gas
berbanding lurus dengan energi kinetik rata zarah didalam gas
Supernova: bintang yang meledak sesudah
kehabisan bahan untuk fusi nuklir , mencapai luminositas yang terang selama
beberapa minggu sehingga hampir setara dengan energi yang dipancarkan oleh satu
galaksi utuh. Supernova menghasilkan dan menyebarkan unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium ke penjuru antar bintang
Tata surya: Matahari berserta objek yang mengelilingi,
termasuk planet, satelit planet, asteroid, meteoroid, komet, dan debu antar
planet
Tahun cahaya: jarak yang di tempuh cahaya
atau bentuk radiasi elektromagnetik lainnya dalam waktu 1 tahun, kira sama
dengan 10 triliun km atau 6 triliun mil
Tektonika lempeng: pergerakan lempeng
kerak Bumi dan planet serupa secara perlahan
Teleskop (gamma, sinar X, Ultraviolet, optik (tampak), inframerah,
gelombang mikro, radio): para ahli astronomi telah merancang teleskop dan
detektor khusus untuk tiap bagian spektrum. Sebagian spektrum tidak mencapai
permukaan bagian spektrum. Sebagian spektrum tidak mencapai permukaan Bumi.
Untuk melihat sinar gamma, sinar X, ultraviolet dan infra merah yang
dipancarkan oleh banyak objek kosmik, teleskop harus diletakkan di orbit di
atas lapisan atmosfer Bumi yang menyerap panjang gelombang. Berbagai teleskop
memiliki berbagai rancangan tapi memiliki 3 prinsip dasar yang sama:
mengumpulkan foton, memfokuskan foton, dan merekam foton dengan mengambil
detektor
Teleskop Hubble: teleskop antariksa yang
diluncurkan pada 1991 dan telah menghasilkan citra cahaya tampak yang sangat
indah dari banyak sekali objek astronomis karena teleskop mampu mengamati
kosmos tanpa efek pengaburan dan penyerapan yang pasti dihasilkan oleh atmosfer
Bumi
Teori relativitas khusus: teori ini
pertama diusulkan pada 19-5 oleh Albert Einstein dan memberikan pemahaman yang
diperbarui mengenai ruang, waktu, dan gerak. Teori ini didasari 2 Prinsip
Relativitas: kecepatan cahaya konstan untuk semua orang bagamainapun
mengukurnya, hukum fisika sama untuk setiap kerangka acuan yang diam atau yang
bergerak dengan kecepatan konstan. Teori diperluas untuk memasukkan kerangka
acuan di percepat dalam teori relativitas umum. Rupanya 2 Prinsip Relativitas
yang di asumsikan Einstein terbukti sahih di setiap eksperimen yang pernah di
lakukan. Einstein memperluas prinsip relativitas pada kesimpulan logis prinsip
dan memprekdiksi rangkaian konsep yang tidak biasa termasuk:
-
Tidak ada peristiwa yang mutlak simultan.
Yang simultan bagi 1 pengamat mungkin terpisah selang waktu bagi pengamat lain
-
Semakin cepat bergerak, makin lambat waktu
bertambah relatif terhadap orang yang mengamati
-
Semakin cepat bergerak, semakin masif
sehingga mesin pesawat antariksa semakin tidak efektif untuk menambah kecepatan
-
Semakin cepat bergerak, makin pendek
pesawat antariksa. Segala sesuatu menjadi lebih pendek sesuai arah gerak
-
Pada kecepatan cahaya, waktu berhenti,
panjang 0, dan massa tak terhingga. Tidak bisa mencapai kecepatan cahaya
Percobaan yang diciptakan untuk menguji
teori Einstein telah membuktikan semua prekdiksi dengan tepat. Contoh:
sempurnanya zat yang telah meluruh selama waktu paro. Setelah suatu waktu yang
diprekdiksi, separo zarah diyakini telah meluruh menjadi zarah lain. Ketika
zarah itu dikirim dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya (di dalam
akselerator zarah) waktu paronya meningkat dalam jumlah yang tepat seperti yang
diprekdiksi Einstein, Zarah itu juga semakin sulit dipercepat yang menunjukkan
bahwa masa efektifnya telah bertambah
Teori relativitas umum: diperkenalkan pada
1915 oleh Albert Einstein, perluasan alami teori relativitas khusus ke ranah
objek yang bergerak dipercepat, teori ini merupakan teori gravitasi modern yang
berhasil menjelaskan banyak hasil percobaan yang tidak bisa dijelaskan oleh
teori gravitasi Newton. Dasar pemikiran adalah prinsip ekuivalen dengan prinsip ini seseorang di dalam pesawat
antariksa, tidak bisa membedakan apakah pesawat bergerak dipercepat melintasi
antariksa atau diam di dalam medan gravitasi yang akan menghasilkan percepatan
yang sama. Dari prinsip sederhana tapi kuat muncul pemahaman baru emngenai
sifat gravitasi. Menurut Einstein, gravitasi bukan gaya dalam makna
tradisional. Gravitasi adalah kurvatur ruang di sekeliling suatu massa. Gerak
objek di dekat massa di tentukan oleh kecepatan objek dan tingkat kurvatur
ruang yang ada. Teori relativitas umum menjelaskan semua perilaku sistem
gravitasi yang pernah diteliti dan teori ini memprekdiksi banyak sekali
fenomena yang tampak lebih tak masuk akal yang terus di buktikan oleh percobaan
terkendali. Memprekdiksi bahwa medan
gravitasi yang kuat akan melengkungkan ruang dan membelokkan cahaya di
dekatnya, dengan cahaya bintang yang lewat di dekat pinggiran Matahari ( yang
telihat selama gerhana Matahari total) tampak bergeser dari posisi seharusnya
dengan jarak sesuai yang di prekdiksi Einstein, seluruh ruang melengkung akibat
kumpulan gravitasi miliar galaksi. Prekdiksi yang belum di verifikasi adalah
keberadaan graviton, zarah yang membawa gaya gravitasi dan mengkomunikasikan
perubahan mendadak dalam medan gravitasi seperti perubahan yang diharapkan akan
muncul dari ledakan supernova
Termofil: organisme yang tumbuh subur pada
suhu tinggi, mendekati titik didih air
Termonuklir: proses yang berkaitan dengan
perilaku inti atom pada suhu tinggi
UFO (Unidentified Flying Objects, objek terbang yang tidak
dikenal): objek yang terlihat di langit Bumi yang penjelasan alamiah tidaklah
mudah ditentukan, menunjukkan ketidaktahuan didalam komunitas sains atau
ketidaktahuan diantara para pengamat
Unsur: komponen dasar zat dikelompokkan
menurut jumlah proton di inti atom,
semua zat biasa di alam semesta tersusun dari 92 unsur mulai dari atom paling
kecil, yaitu hidrogen (dengan 1 proton di inti), hingga unsur terbesar yang ada
di alam, yaitu uranium ( dengan 92 proton di inti) unsur yang lebih berat
daripada uranium telah dihasilkan di laboratorium
Virus: kompleks asam nukleat dan molekul
protein yang bisa memperbanyak diri hanya bila berada di dalam sel inang
organisme lain
Wahana Cassini – Huygene: wahana antariksa
yang diluncurkan dari Bumi pada 1997 dan tiba di Saturnus pada 2004 kemudian
pengorbit Cassini memantau Saturnus dan bulannya dan melepaskan pengintai
Huygens ke permukaan Titan, satelit terbesar Saturnus
Wahana Galileo: wahana antarika yang
dikirim ke Jupiter oleh NASA pada 1990 dan tiba pada Desember 1995 menurunkan
wahana pengintai ke atmosfer Jupiter dan menghabiskan waktu beberapa tahun mengorbit
di sekeliling planet raksasa untuk memotret Jupiter dan satelit besar
Wahana Voyage: 2 wahana antariksa NASA
bernama Voyager 1 dan 2 yang diluncurkan
dari Bumi pada 1978 dan melewati Jupiter dan Saturnus beberapa tahun kemudian.
Voyager 2 meneruskan perjalanan dan bertemu dengan Uranus pada 1986 dan
Neptunus pada 1989
Zarah dasar: zarah di alam yang biasanya
tak bisa lagi di bagi menjadi zarah lain. Proton dan neutron biasanya disebut
zarah dasar meski masing terdiri atas 3 zarah yang disebut quark
Zat gelap: zat yang bentuknya tak
diketahui dan tidak memancarkan radiasi elektromagnetik yang telah disimpulkan
menjadi sebagian besar zat di alam semesta berdasarkan gaya gravitasi yang
dikerahkan kepada zat tampak
Zona layak huni: area di sekeliling
bintang yang di dalamnya panas bintang bisa mempertahankan 1 atau beberapa
pelarut dalam wujud cair, dan merupakan selubung bola di sekeliling bintang
dengan batas dalam dan batas luar
Dunia
telah bertahan lama, setelah dahulu diatur untuk menjalani gerakan yang tepat,
dari situ segala hal lain mengikuti
Sekitar 14 miliar tahun lalu, pada
permulaan waktu seluruh ruang dan semua zat (matter) dan semua energi alam semesta yang diketahui dimuat dalam satu
titik. Alam semesta kali itu sangat panas ampai gaya utama di alam, yang secara
bersama menjabarkan alam semesta, bergabung dalam satu gaya terpadu. Ketika
alam semesta bershuhu setingggi 10.30 derajat dan berusia baru 10-43 detik sebelum
waktu ini semua teori zat dan ruang kehilangan makna, libamg hitam secara
spontan terbentuk, menghilang, dan terbentuk lagi dari energi yang terkandung
dalam medan gaya terpadu. Dalam kondisi ekstrem, yang diakyi masih spekulatif
dalam fisika, struktur ruang dan waktu menjadi sangat melengkung ketika
struktur tersebut berubah menjadi menyerupai buih. Pada masa itu, fenomena yang
dideskripikan oleh teori relativitas umum (teori gravitasi modern). Einsten dan
mekanika kuantum (deskripsi zat di skala terkecil) tidak dapat dipisahkan
Albert Einstein, saintis paling
berpengaruh pada abad ke 20, ialah yang menunjukkan bahwa dapat secara akurat
mendeskripsikan aksi jarak jauh gravitasi sebagai perlengkungan ruang waktu
akibat kombinasi zat dan energi. Einstein menunjukkan teori Newton perlu
dimodifikasi supaya bisa menjelaskan gravitasi secara akurat untuk
memprekdiksi, misalnya besarnya gravitasi yang membelokan berkas cahaya yang
lewat di dekat objek masif. Meskipun lebih rumit daripada persamaan Newton,
persamaan Einstein mengakomodasi zat.
Zat yang bisa disentuh, rasakan, dan cicipi. Massa yang hilang pertama
kali diindentifikasi pada 1933 oleh ahli astronomi yang mengukur kecepatan
galaksi yang gravitasi memengaruhi dan dianalisis lebih menyeluruh pada 1937
oleh ahli astrofisika Bulgaria – Swiss – Amerika yang penuh semangat bernama
Fritz Zwicky yang mengajar di California Institute of Technology selama 40
tahun lebih, mengkombinasikan wawasan luasnya mengenai kosmos. Zwicky
mempelajari pergerakan galaksi dalam 1 gugus. Galaksi raksasa yang terletak
jauh di luar bintang di Bimasakti di rasi Coma Berenices (rambut Brenice:
Brenice nama seorang ratu Mesir kuno). Gugus coma, adalah kumpulan galaksi
terisolasi dan beranggota banyak berjarak 300 juta tahun cahaya dari Bumi.
Ribuan galaksi anggota Gugus Coma mengitari pusat gugus, bergerak di segala
arah. Zwicky menemukan kecepatan rata galaksi tinggi. Karena gravitasi lebih
besar menyebabkan objek yang ditariknya memiliki kecepatan lebih tinggi, gugus
coma besar. Jika menjumlahkan seluruh massa galaksi anggotanya, gugus coma
tergolong gugus galaksi yang paling besar dan masif di alam semesta. Gugus
tidak berisi zat kasatmata yang cukup untuk menyebabkan kecepatan galaksi
seperti yang di amati. Zat yang hilang
Jika menerapkan hukum gravitasi Newton dan
mengasumsikan Gugus Coma tidak sedang mengalami kondisi pemuaian atau
keruntuhan yang tak biasa. Menghitung berapa kecepatan rata galaksi seharusnya
dengan mengukur gugus dan perkiraan massa total. Massa yang jauh diperkirakan
berdasarkan ukuran gugus, menentukan seberapa cepat galaksi harus bergerak
supaya tidak jatuh ke pusat gugus atau terlepas dari gugus. Bisa menentukan
kecepatan tiap planet di jarak tertentu, dari Matahari ketika bergerak di orbit
masing sewajarnya, kecepatan tiap planet sesuai dengan kondisi gravitasi yang
dirasakan masing planet. Seandainya tiba Matahari mendapat tambahan massa, Bumi
dan segalanya di tata surya akan membutuhkan kecepatan lebih tinggi supaya
tetap berada di orbitnya sekarang, namun dengan kecepatan yang terlampau
tinggi, gravitasi Matahari tidak akan cukup untuk mempertahankan orbit
semuanya. Bila kecepatan orbit Bumi melebihi akar kuadrat 2 kali kecepatannya
sekarang, planet akan mencapai kecepatan lepas. Bumi bakal terlepas dari tata
surya. Bimasakti yang di dalamnya bintang bergerak di orbit yang menanggapi
gravitasi dari semua bintang atau gugus galaksi dimna masing galaksi di
dalamnya juga merasakan gravitasi dari semua galaksi. Seluruh galaksi anggota
gugus bergerak lebih cepat daripada kecepatan lepas gugus tapi hanya jika
menentukan kecepatan itu dengan menjumlahkan satu per satu massa seluruh
galaksi, gugus seharunya akan cepat buyar, menyisakan sedikit keberadaan
setelah beberapa ratus juta tahun berlalu atau semiliar tahun. Namun umur Gugus
Coma melebihi 10 miliar tahun hampir setua alam semesta. Selama berpuluh tahun
setelah penemuan Zwicky, gugus galaksi lain ditemukan menunjukkan masalah yang
sama. Gugus galaksi belum membutuhkan teori relativitas umum, yang baru berumur
dua dasawarsa ketika Zwicky melakukan penelitian. Massa yang hilang diperlukan
untuk mengikat galaksi anggota Gugus Coma ada tapi dalam bentuk tak dikenal dan
tak terlihat, nama massa yang hilang berubah nama menjadi masalah cahaya yang
hilang karena masanya sudah diketahui berdasarkan ekses gravitasi. Kini dengan
bertambah baiknya penentuan massa gugus galaksi, ahli astronomi menyebutnya zat
gelap meskipun gravitasi gelap kiranya lebih tepat
Masalah zat gelap kemudian menampakkan
diri untuk kedua kali. Pada 1976, Vera Rubin ahli astrofisika di Carnegie
Institution Washington menemukan anomali yang mirip dengan massa yang hilang di
galaksi spiral. Dengan mempelajari kecepatan bintang mengitari pusat galaksi,
Rubin pertama kali menemukan hal yang dia duga: piringan masing galaksi spiral,
bintang yang berada lebih jauh dari pusat galaksi bergerak lebih cepat daripada
yang lebih dekat ke pusat. Semakin jauh bintang, makin banyak zat (bintang dan
gas) di antara bintang itu sendiri dan pusat galaksi sehingga bintang itu
memerlukan kecepatan yang lebih tinggi untuk mempertahankan orbit. Namun diluar
piringan galaksi yang terang masih bisa menemukan awan gas terisolasi dan
beberapa bintang terang. Dengan menggunakan objek itu sebagai pelacak medan
gravitasi diluar galaksi dimana zat tak kasat mata di sana tidak lagi menambah
total massa, Rubin menemukan bahwa kecepatan orbit objek yang seharusnya
menurun seiring dengan bertambahnya jarak ke tempat nun jauh di kampung antah
berantah, malah tinggi. Ruang yang kosong itu area pinggir galaksi berisi
terllau sedikit zat kasat mata untuk menjelaskan kecepatan orbit objek pelacak.
Zat gelap membentuk semacam kalang (halo) di sekeliling galaksi (Bimasakti).
Dari galaksi ke galaksi dan dari gugus ke gugus, perbedaan antara massa objek
yang tampak dan massa total sistem merentang mulai dari hanya 2 atau 3 kali
lipat hingga beberapa ratus kali lipat. Di seluruh alam semesta, rata faktor
tersebut bernilai sekitar 6 kali lipat jadi zat gelap memiliki massa sekitar 6
kali massa seluruh zat yang tampak. Selama 25 tahun terakhir, penelitian telah
mengungkapkan bahwa sebagian besar zat gelap tidak bisa berupa zat biasa yang
tidak bercahaya. Di dasar 2 alasan, bisakah zat gelap berada di dalam lubang
hitam, mendeteksi lubang hitam dari efek gravitasi di bintang dekatnya. Dan
tidak dilakukan di zat gelap, alam semesta akan menghasilkan total massa planet
sebanyak 6 kali massa bintang. 6 ribu Jupiter untuk setiap bintang di galaksi
atau yang lebih besar lagi, 2 juta Bumi. Di tata surya, misalnya massa segala
sesuatu yang bukan Matahari hanya 0,2 % massa Matahari. Zat gelap adalah
sesuatu yang berbeda. Zat gelap mengerahkan gravitasi menurut aturan yang sama
seperti zat biasa, tapi tak melakukan hal lain yang memungkinkan mendeteksi. Zat gelap mensyaratkan keberadaan jenis zat
yang memiliki gravitasi. Kecepatan dan lintasan gravitasi hanya menanggapi
sumber gravitasi di dalam orbit. Jika zat gelap menempati pusat gugus galaksi,
maka kecepatan galaksi sebagaimana yang diukur mulai dari pusat gugus hingga ke
tepi hanya akan menanggapi zat biasa. Kecepatan galaksi dalam gugus menunjukkan
bahwa zat gelap menyebar di seluruh ruang yang ditempati oleh galaksi yang
mengorbit. Lokasi zat biasa dan zat gelap hampir bertepatan. Beberapa tahun
lalu, tim yang dipimpin oleh ahli astrofisika Amerika J. Anthony Tyson bekerja
di Bell Labs dan sekarang di UC Davis menghasilkan peta rinci pertama yang
memetakan distribusi gravitasi zat gelap di dan sekitar satu gugus galaksi
raksasa. Ketika menjumpai galaksi besar, juga menemukan konsentrasi zat gelap
yang lebih tinggi di dalam gugus. Hal yang sebaiknya juga berlaku, daerah yang
tidak menampakkan kehadiran galaksi juga kekurangan zat gelap
Ketidaksesuaian antara zat gelap dan zat
biasa berbeda antara 1 lingkungan astrofisika dengan yang lain, tapi paling
kentara untuk entitas besar seperti galaksi dan gugus galaksi. Untuk objek
terkecil, seperti bulan dan planet, tidak ada ketidaksesusaian. Gravitasi permukaan
Bumi misalnya dapat dijelaskan sepenuhnya dengan semua zat. Zat gelap tidak ada
sangkut pautnya dengan pergerakan planet mengelilingi Matahari tapi digunakan
untuk menjelaskan pergerakan bintang mengitari pusat galaksi. Fisika gravitasi
tidak bekerja di skala galaksi. Zat gelap terdiri atas zat yang sifatnya belum
diramalkan, dan kumpulannya lebih tersebar tipis daripada zat biasa. Setiap 6
bagian zat gelap, terdapat 1 bagian zat yang melekat. Pada awal 1980, ahli
fisika Israel Mordehal Milgrom dari Institut Sains Weizmann di Rehovot, Israel
mengusulkan perubahan hukum gravitasi Newton Dynamics, atau Dinamika Newtonian
yang dimodifikasi. Dinamika Newtonian standar beroperasi di skala ukuran yang
lebih kecil daripada galaksi. Milgrom
berpendapat bahwa Newton perlu dibantu dalam menjelaskan pengaruh gravitasi di
jarak dengan skala galaksi dan gugus galaksi, yang didalamnya bintang dan gugus
terpisah jauh sehingga gaya gravitasi kepada objek dan sebaliknya relatif
kecil. Milgrom menambahkan satu suku (term) ke persamaan Newton, yang
disesuaikan agar berlaku untuk jarak amat besar di skala astronomi. Milgrom menciptakan
MOND sebagai alat komputasi, dia tidak menghilangkan kemungkinan teorinya
menunjukkan fenomena alam yang baru. Teori MOND tidak bisa membuktikan
pergerakan objek terisolasi di bagian luar galaksi spiral, tapi lebih banyak
menimbulkan pertanyaan daripada menjawabnya, MOND gagal memprekdiksi dinamika
konfigurasi yang lebih kompleks, misalnya pergerakan galaksi dalam sistem ganda
atau jamak, peta rinci radiasi latar belakang yang di hasilkan satelit WMAP
pada 2003 memungkinkan para ahli kosmologi mengisolasi dan mengukur pengaruh
zat gelap di alam semesta dini. Karena hasil itu cocok dengan model kosmos yang
konsisten berdasarkan teori gravitasi konvensional, MOND kehilangan banyak
pengikut
Pada setengah juta tahun pertama setelah
Ledakan Besarm hanya sekejap bila dibandingkan dengan sejarah kosmos yang
merentang 14 miliar tahun, zat di alam semesta telah mulai berlekatan menjadi
gumpalan yang kemudian akan menjadi gugus dan super gugus galaksi. Namun kosmos
sudah mengembang dari semula, dan ukurannya menjadi dua kali lipat pada
setengah juta tahun berikutnya. Jadi alam semesta menanggapi pertarungan dua
pengaruh: gravitasi ingin menggumpalkan zat, tapi pengembangan ingin
menyebarkan zat. Gravitasi dari zat biasa tidak bisa memenangkan pertarungan. Zat
bisa membutuhkan bantuan dari zat gelap,
karena tanpanya tidak akan hidup di alam semesta tanpa struktur, tidak
ada gugus, tidak ada galaksi, tidak ada bintang, tidak ada planet, tidak ada
manusia. 6 kali gravitasi yang dimiliki
zat biasa. Ketika alam semesta masih teramat pnas dan rapat sampai inti
hidrogen (proton) dapat saling bergabung. Tungku kosmos dini itu memeprsatukan
hidrogen menjadi helium, serta sedikit lithium, ditambah deuterium (inti
hidrogen lebih berat) dengan jumlah yang lebih sedikit lagi dengan menambah
neutron ke proton. Campuran inti itu menambah satu lagi sidik jari Ledakan
Besar, suatu peninggalan yang memungkinkan merekonstruksi ketika umur kosmos
baru beberapa menit. ketika sidik jari itu tercipta, penggerak utamanya adalah
gaya nuklir kuat, gaya yang mengikat proton dan neutron dalam inti atom dan
bukan gravitasi gaya, yang begitu lemah dan baru menjadi signifikan hanya
ketika zarah sudah berkumpul sebanyak triliunan
Ketika suhu turun tinggal dibawah suatu
nilai batas, reaksi fusi di seluruh alam semesta telah membuat satu inti helium
dari setiap 10 inti hidrogen. Alam semesta telah mengubah seperseribu zat biasa
menjadi inti lithium, dan dua per seratus ribu zat biasa menjadi deuterium. Seandainya
zat gelap bukan terdiri atas zat yang berinteraksi dengan cahaya melainkan zat
biasa yang gelap. Zat dengan kecenderungan fusi normal, maka karena zat gelap
yang bisa dijejalkan ke dalam volume dan alam semesta dini yang kecil enam kali
lipat lebih banyak daripada zarah biasa, keberadannya pasti meningkatkan laju
fusi higroden. Kelebihan produksi helium yang tampak jelas, bila dibandingkan
dengan jumlah yang di amati, dan kelahiran alam semesta yang berbeda dari alam
semesta yang dihuni. Helium adalah atom yang tangguh, relatif mudah dibentuk,
tapi sulit berfusi dengan inti atom lain. Karena bintang terus membentuk helium
dari hidrogen di pusatnya, sambil menghancurkan hanya sedikit helium melalui
fusi nuklir yang lebih lanjut, tempat yang memiliki helium paling sedikit di
alam semesta seharusnya tidak mengandung helium lebih sedikit daripada yang
dihasilkan alam semesta pada menit pertama. Galaksi yang bintangnya paling
sedikit memproses bahan penyusun menunjukkan bahwa satu dari sepersepuluh atom
yang dimiliknya berupa helium, selama zat yang ada saat itu tidak ikut dalam
reaksi fusi yang menciptakan inti atom
Ahli astrofisika mengukur energi yang
dipancarkan Matahari, jauh sebelum orang mengetahui bahwa reaksi fusi termo
nuklir yang menimbulkan energi. Pada abad ke 19, mekanika kuantum di
perkenalkan dan pandangan mendalam mengenai perilaku zat di skala terkecilnya
ditemukan, konsep reaksi fusi bahkan belum ada. Orang yang skeptis akan
membandingkan zat gelap yang dikenal ether. Berabad lalu sebagai medium tak
berbobot dan transparan yang menghantarkan cahaya selama bertahun, hingga
muncul percobaaan terkenal yang dilakukan oleh Albert Michelson dan Edward
Morley di Cleveland pada 1887, ahli fisika mengasumsikan keberadaan ether,
meskipun tak sedikit pun bukti yang mendukung asumsi itu. Karena sudah
diketahui sebagai gelombang, cahaya di anggap memerlukan medium untuk
menghantarkan seperti gelombang bunyi yang dihantarkan udara. Namun, cahaya
dapat bergerak di ruang hampa, tanpa perlu medium, tidak seperti gelombang
bunyi yang terdiri atas getaran udara, gelombang cahaya merambat sendiri. Zat gelap
senyata ratusan planet yang ditemukan mengorbit bintang selain Matahari hampir
semata ditemukan karena pengaruh gravitasi kepada bintang induk. Zat gelap bukan terdiri atas zat, melainkan
sesuatu yang lain, tapi mereka tidak bisa menjelaskannya
Setelah menghindari upaya untuk mendeteksi
secara langsung oleh Bumi selama 3 per empat abad. Zat gelap telah menajdi
sejenis tes Rorschach bagi peneliti. Sebagian ahli fisika zarah mengatakan
bahwa zat gelap pasti terdiri atas kelas zarah yang belum ditemukan dan
berinteraksi lemah dengan zat atau cahaya, atau tidak berinteraksi sama sekali.
Neutrino sudah diketahui keberadaannya, meski berinteraksi lemah dengan cahaya
dan zat biasa, neutrino dari Matahari, dua neutrino di bentuk di pusat Matahari
untuk setiap 1 inti helium bergerak di antariksa yang menembus Bumi seolah Bumi
tidak ada. Jumlahnya siang dan malam, setiap detik, 100 miliar neutrino dari
Matahari memasuki setiap inci persegi tubuh dan keluar lagi. Namun neutrino
tidak bisa dihentikan. Sesekali neutrino berinteraksi dengan zat melalui gaya
nuklir lemah. Jika dibuat detektor yang
cukup sensitif, zarah zat gelap yang diteorikan ahli fisika zarah mungkin akan
menampakkan diri melalui interaksi yang sudah dikenal. Atau zat gelap akan
menunjukkan keberadaan melalui gaya selain gaya nuklir kuat, gaya nuklir lemah,
dan gaya elektromagnetik. 3 gaya itu ditambah gravitasi menjadi perantara
segala interaksi antara semua zarah yang diketahui. Para peganut teori MOND
tidak melihat jarah eksotis dalam tes Rorschach. Mereka berpendapat bahwa yang
perlu di koreksi adalah gravitasi, bukan zarah. Mereka pun mengajukan dinamika
Newtonian termodifikasi, usaha yang berasal dan tampaknya telah gagal, tapi
pasti menjadi pelopor upaya lain untuk mengubah pandangan terhadap gravitasi
dan bukan terhadap semua zarah subatomik. Ahli fisika lain mengikuti apa yang
mereka sebut TOE atau theory of everything, teori segalanya dalam sempalan dari
satu versinya, alam semesta memarang berada di dekat suatu alam semesta
pararel, yang berinteraksi dengan gravitasi.
Tidak akan pernah bertemu dengna zat yang berasal dari alam semesta
pararel, tapi mungkin merasakan tarikannya, menyeberangi dimensi ruang alam
semesta
Efek zat gelap itu nyata. Zat gelap tidak
berinteraksi melalui gaya kuat, jadi tidak dapat membentuk inti atom. Zat gelap
belum pernah ditemukan berinteraksi melalui gaya nuklir lemah, sesuatu yang
bahkan di lakukan zarah sekelas neutrino. Zat gelap tidak berinteraksi dengan
gaya elektromagnetik sehingga tidak membentuk molekul atau menyerap atau
memancarkan atau memantulkan atau menghamburkan cahaya. Namun zat gelap
mengerahkan gravitasi, yang ditanggapi oleh zat biasa. Setelah penyelidikan
selama bertahun, ahli astrofisika belum mendapati zat gelap melakukan hal lain.
Peta radiasi latar belakang menunjukkan bahwa zat gelap mestinya sudah ada
dalam 380000 tahun pertama alam semesta. Menjelaskan pergerakan objek di dalamnya
Seiring dengan mengembang dan mendinginnya
alam semesta, gravitasi memisah dari gaya lain. Gaya nuklir kuat dan gaya
elektronik berpisah satu sama lain, sautu peristiwa yang disertai pelepasan
energi secara besar – besaran yang memicu bertambahnya ukuran alam semesta
sebesar 10.15 kali. Pengembangan cepat itu, yang dikenal sebagai masa inflasi,
meregangkan dan meratakan zat dan energi sehingga variasi kerapatan dari suatu
bagian alam semesta ke bagian di dekatnya menjadi kurang daripada seperseratus
ribu
Berlanjut dengan gambaran fisika yang kini
sudah terkorfirmasi dengan pengujian di laboratorium, alam semesta kemudian
menjadi cukup panas sehingga foton mengubah energinya menjadi pasangan. Zarah
zat anti zat (matter antimatter particles) secara spontan, yang kemudian segera
saling menganihilasi dan mengembalikan energi ke foton. Karena alasan yang
tidak diketahui, kesimetrisan anti zat, ketidaksimetrisan itu kecil tapi
penting untuk evolusi alam semesta pada masa depan untuk setiap 1 miliar zarah
anti zat, satu miliar tambah satu zarah zat dilahirkan. Selagi alam semesta
terus mendingin, gaya elektro lemah memisah menjadi gaya elektromagnetik dan
gaya nuklir lemah dan lengkaplah 4 macam gaya yang familier di alam. Ketika
energi foton terus berkuang, pasangan zarah anti zat tidak lagi bisa dibentuk
secara spontan dari foton yang ada. Seluruh pasangan zarah zat anti zat yang
tersisa segera teranihiliasi, menyisakan alam semesta dengan satu zarah zat
biasa untuk setiap satu miliar foton dan tidak ada anti zat. Seandainya
ketidaksimetrisan zat anti zat tidak muncul, alam semesta yang mengembang akan
selamanya terdiri atas cahaya salja dan tidak ada hal lainnya, apalagi ahli
astofisika. Selama kurun waktu kira – kira 3 menit, zat menjadi proton dan
neutron yang kemudian banyak di antaranya bergabung menjadi inti atom paling
sederhana. Banyak diantaranya bergabung menjadi inti atom paling sederhana.
Sementara itu, elektron yang bebas berkeliaran menghamburkan foton kian kemari
hingga tercipta sup zat dan energi yang tak tembus cahaya. Ketika alam semesta
mendingin hingga bersuhu dibawah beberapa ribu derajat Kelvin agak lebih panas
daripada tanur pengolah biji besi elektron bebas bergerak cukup pelan sehingga
bisa ditangkap dari sup tak tembus cahaya oleh inti atom untuk membuat atom
hidrogen, helium, lithium, , tiga unsur paling ringan. Alam semesta untuk
pertama kalinya menjadi transparan, bisa ditembus cahaya tampak, dan foton yang
terbang bebas sekarang diamati sebagai radiasi latar belakang. Selama semiliar
tahun pertama, alam semesta terus mengembang dan mendingin seiring dengan
ditariknya zat oleh gravitasi menjadi konsentrasi masif yang disebut galaksi.
Dalam bentang kosmos yang dilihat, 100 miliar galaksi seperti terbentuk masing
– masing berisi ratusan miliar bidang yang melangsungkan reaksi fusi
termonuklir dipusatnya. Bintang bermassa lebih daripada 10 kali massa Matahari
memiliki tekanan dan suhu unsur yang cukup tinggi untuk memproduksi banyak
sekali usnur yang menyusun planet dan kehidupan diatasnya. Unsur itu bakal sia
– sia seandainya tetap tersimpan didalam bintang. Namun kehidupan bintang masif
berakhir dengan ledakan, melontarkan isi perutnya yang kaya akan usnur berat ke
penjuru galaksi. Setelah 7 / 8 miliar tahun pengayaan unsur seperti, satu
bintang (Matahari) terlahir di suatu wilayah biasa (lengan orion) di galaksi
biasa (Bimasakti) di suatu bagian dalam semesta yang tidak istimewa (pinggiran
supergugus virgo). Awan gas yang kemudian membentuk Matahari menyimpan unsur berat
yang cukup untuk menghasilkan beberapa planet lainnya menyebabkan permukaan
planet batuan meleleh sehingga tidak terjadi pembentukan molekul kompleks.
Seiring dengan semakin berkurangnya zat yang bisa diakresi di tara surya,
permukaan planet mulai mendingin. Planet yang disebut Bumi terbentuk di orbit
yang membuat atmosfernya yang disebut Bumi terbentuk di orbit yang membuat
atmosfer bisa mempertahankan laut berwujud cair. Seandainya Bumi terbentuk di
jarak lebih dekat ke Matahari, luat akan menguap, seandainya Bumi terletak
lebih jauh, laut akan membeku. Dalam 2 kondisi tersebut, kehidupan yang dikenal
akan berevolusi. Di dalam lautan yang kaya unsur berat, berkat mekanisme yang
tidak diketahui, bakteri anaerob muncul dan tak sengaja mengubah atmosfer Bumi
yang karbondioksida menjadi atmosfer yang mengandung cukup oksigen agar
organisme aeorb terbentuk, berevolusi, dan mendominasi lautan dan daratan. Atom
oksigen yang sama, biasanya ditemukan dalam bentuk bentuk berpasangan (02) juga
bergabung menjadi 3 dan membentuk ozon (03) di atmosfer bagian atas, yang
melindungi permukaan Bumi dari foton ultraviolet Matahari yang membahayakan
molekul.
Di tempat lain alam semesta, muncul dari kelimpahan karbon diu kosmos dan banyaknya molekul (baik yang sederhana maupun yang kompleks) yang bisa terbentuk dari karbon, jenis molekul lainnya. Namun kehidupan itu rapuh. Bertemunya Bumi dengan objek besar sisa pembentukan tata surya, yang dahulu sering terjadi, kadangkala mengacaubalaukan ekosistem. 65 juta tahun lalu (kurang daripada 2% sejarah Bumi) asteroid berbobot sepuluh triliun ton menabrak daerah yang sekarang disebut semenanjung Yucatan dan memusnahkan 70% lebih floran dan fauna darat bumi termasuk dinosaurus, hewan yang mendominasi daratan. Tragedi ekologi memberi kesempatan bagi mamalia kecil yang berhasil bertahan hidup untuk mengisi lingkungan yang baru saja kosong. Sekelompok mamalia berotak besar, yang disebut primata. Berangsur berevolusi sehingga satu genus dan spesies primata. Homo sapiens sampai ke tingkat kecerdasan yang memungkinkan mengembangkan metode dan piranti sains, menemukan astrofisika, dan menarik kesimpulan mengrnai asal usul dan evolusi alam semesta. Atom di tubuh manusia bisa ditelusuri hingga ke ledakan besar dan pembakaran termonuklir dalam bintang masif
Pada mulanya terdapat fisika. Fisika menjelaskan
zat, energi, ruang, dan waktu berperilaku dam saling berinteraksi, interaksi
antara karakter dalam drama kosmik mendasari semua fenomena biologi dan kimia. Segala
sesuatu yang fundamental dan familier dimulai di Bumi dumulai dengan dan
terletak di hukum fisika. Ketika menerapkan hukum itu kepada astronomi disebut
astrofisika. Di hampir semua bidang penyelidikan khususnya fisika, garda depan
penemuan berada di ujung ekstrem kemampuan untuk mengukur kejadian dan situasi.
Di ujung ekstrem zat, misalnya sekitar lubang hitam, gravitas melengkungkan
kontinum ruang dan waktu di sekeliling. Di ujung ekstem energi, reaksi fusi
termonuklir menyokong dirinya sendiri di pusat bintang yang bersuhu 15 juta
derajat. Dan di setiap ekstrem yang dibyangkan, ditemukan kondisi panas dan
rapat tak terkira seperti yang berkuasa selama beberapa saat pertama alam
semesta. Dibutuhkan hukum fisika yang ditemukan setelah tahun 1900. Periode ini
disebut oleh para pakar fisika sebagai era modern, untuk membedakannya dari era
klasik yang mencakup semua ilmu fisika yang diketahui sebelumnya
Salah satu ciri utama fisika klasik, bahwa
kejadian, hukum, dan prekdisi sesungguhnya masuk akal jika merenungkan sejenak.
Semuanya ditemukan dan diuji di laboratorium biasa yang berada di bangunan
biasa. Hukum gravitasi dan gerak, hukum listrik dan magnetisme, serta sifat dan
perilaku energi panas masih diajarkan di kelas fisika sekolah menengah. Segala pengungkapan
mengenai aalm memicu revolusi industri, mengubah kebudayaan dan masyarat dengna
cara yang tak terbayangkan oleh generasi sebelumnya, dan tetap mengatur apa
yang terjadi, dan mengapa terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Tidak ada yang
masuk dalam fisika modern karena segala sesuatu terjadi di rezim yang berada
jauh di luar jangkauan indera manusia, terbebas dari fisika ekstrem. Intuisi yang
sudah diubah mengenai perilau zat dan bagaimana hukum fisika menjelaskan
perilaku itu pada suhu, kerapatan, dan tekanan ekstrem
E= mc2
Albert Einstein pertama kali
mempublikasikan persamaan itu pada 1905. Tahun ketika penelitian pertama yang
berjudul Zur Elektrodynamik Bewegter Korper dimuat di Annalen der Physik,
jurnal fisika terkemuka Jerman. Judul makalah yang berarti Elektrodinamika
benda yang bergerak tapi karya itu lebih dikenal sebagai teori relativitas
khusus Einstein, yang memperkenalkan konsep yang selamanya mengubah pandangan
akan ruang dan waktu. Einstein pada 1905 berumur 26 tahun dan berkerja sebagai
penilai paten di Bern, Swiss. Memberikan rincian lebih lanjut, termasuk
persamaan yang terkenal dalam makalah pendek (dua setengah halaman) yang
dipublikasikan pada tahun dan di jurnal yang sama: Ist die Tragheit eines
Korpers von seinem Energienhalt abhangig? Atau Apakah inersia benda bergantung
kepada kandungan energi? Jika suatu
benda memancarkan energi E berupa radiasi, massanya hilang sebesar E/c2 massa
benda adalah ukuran kandungan energi benda: jika energi berubah sebesar E,
massanya berubah dengan besar yang setara. Einstein menyarankan tidak mustahil
teori tersebut diuji dengan menggunakan benda kandungan energinya sangat
bervariasi (garam radium)
Mengubah zat energi atau energi menjadi
zat E=mc2 energi sama dengan masaa dikalikan kuadrat kecepatan cahaya memberi
alat komputasi efisien yang meningkatkan kemampuan untuk mengenal dan memahami
alam semesta. Banyaknya energi radiasi
yang dihasilkan bintang. Foton, zarah cahaya tampak yang tak bermassa dan tidak
dapat diurai, atau bentuk radiasi elektromagnetik lainnya. Siraman foton:
Matahari, Bulan, bintang, kompor, lampu gantung, dlampu tidur, stasiun radio,
televisi, transmisi telepon seluler dan radar yang tak terhitung banyaknya. Energi
foton bisa lebih kecil daripada massa zarah subatomik yang paling ringan. Foton
menjalani kehidupan yang sederhana dan membosankan. Foton sinar gamma berenergi
200000 kali energi foton cahaya tampak. Pasangan elektron, satu terbuat dari
zat dan sisanya dari anti zat dari berbagai duo zarah anti zarah yang dinamis
di alam semesta tiba muncul di lokasi tempat foton semula. Pasangan anti zat
bertabrakan, saling menganihilasi, dan menciptakan foton sinar gamma. Tingkatan
energi foton 2000 kali dan aakn emndapatkan sinar gamma yang energinya cukup
besar. Pasangan foton punya cukup
energi, yang seutuhnya di deskripsikan oleh E= mc2 untuk membentuk zarah seperti
neutron, proton, dan pasangan anti zat, masing bermassa hampir 2000 kali massa
elektron. Foton berenergi tinggi tidak ada di sembarang tempat, hanya di
berbagai tempat yang panasnya bisa melebur logam. Untuk sinar gamma, tempat
manapun yang bersuhu di atas beberapa miliar derajat. Suhu alam semesta yang
ditemukan dengan mengukur sebaran foton gelombang mikro di ruang angkasa, hanya
2,73 derajat Kelvin (dalam skala Kelvin, semua suhu bernilai positif, zarah
memiliki energi paling sedikit 0 derajat, suhu ruang sekitar 295 derajat, dan
air mendidih pada suhu 373 derajat) seperti foton cahaya tampak, foton
gelombang mikro terlampau dingin untuk punya ambisi realistis berubah menjadi
zarah melalui persamaan E=mc2. Tiak ada zarah yang massanya sedemikian rendah
sehingga bisa dibuat dari sejumlah kecil energi foton gelombang mikro. Hal sama
berlaku untuk foton yang membentuk gelombang radio, inframerah, dan cahaya
tampak serta ultraviolet, dan sinar X. Transmutasi zarah membutuhkan sinar
gamma. Namun alam semesta kemarin agak lebih kecil dan lebih panas daripada
hari ini. Kemarin lusa, masih lebih kecil dan lebih panas, pada 13,7 milair
tahun mendarat di sup primordial pasca Ledakan Besar sewaktu suhu kosmos cukup
tinggi sehingga sinar gamma memenuhi alam semesta. 4 gaya alam yang sudah
diketahui, gravitasi elektromagnetisme, gaya nuklir, kuat dan lemah bisa
berkomunikasi dan menjadi meta gaya tunggal. Dua cabang fisika yang belum
saling cocok: mekanika kuantum (sains untuk kecil) dan relativitas umum (sains
untuk yang besar)
Di dorong oleh keberhasilan. Perkawinan mekanika
kuantum dan elektromagnetisme pada pertengahan abad ke 20, para ahli fisika
bergerak cepat untuk mencampurkan mekanika kuantum dan relativitas umum menjadi
teori tunggal dan koheren yang disebut gravitasi kuantum. Letak rintangan: era
Planck. Era Planck adalah fase kosmik hingga 10-43 detik (satu persepuluh
juta triliun triliun triliun triliun detik) sejak permulaan. Karena informasi
tidak bisa melaju dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya 3 x 10.8 meter perdetik, pengamat di manapun di alam
semesta saat era Planck tidak bisa melihat lebih jauh daripada 3 x 10.-35 meter (tiga per seratus miliar triliun triliun
meter). Ahli fisika Jerman Max Planck yang namanya digunakan untuk menyebut
waktu dan jarak kecil tak terbayangkan, mengemukakan gagasan mengenai energi
terkuantisasi pada 1900 dan dianggap sebagai Bapak Mekanika Kuantum
Pada akhir era Planck, gravitasi
melepaskan diri dari gaya lain yang masih menyatu, mendapatkan identitas
terpisah yang secara baik di deskripikan oleh teori zaman sekarang. Kala usianya
melewati 10.-35 detik, alam semsta memuai dan mendingin, dan
sisa gaya terpadu memisah menjadi gaya elektrolemah dan gaya nuklir kuat. Kemudian
gayae elektrolemah memisah menjadi gaya elektromagnetik dan gaya nuklir lemah,
dan tampak 4 gaya berebda dan familier. Gaya lemah mengendalikan peluruhan
radioaktif, gaya kuat mengikat zarah di tiap inti atom, gaya elektromagnetik
mengikat atom dalam molekul, dan gravitasi mengikat zat. Sementara waktu
berlanjut selama satu per setrilun detik pertama alam semesta, saling mempengaruhi
antara zat dan energi berlanjut tanpa henti. Sesaat sebelum , pada saat, dan
sesudah gaya kuat dan gaya elektrolemah berpisah, alam semesta berisi lautan quark,
lepton, dan anti zat lainnya, seperti boson, yaitu zarah yang memungkinkan
zarah saling berinteraksi. Tak satu pun zarah dapat dibagi menjadi sesuatu yang
lebih kecil atau lebih sederhana. Meskipun zarah dasar, tiap keluarga zarah
memiliki beberapa spesies. Foton termasuk yang membentuk cahaya tampak,
tergolong ke dalam keluarga boson. Keluarga lepton (elektron) dan neutrino. Sedangkan keluarga quark tidak ada yang familier karena dalam
kehidupan selalu menjumpai quark terikat menjadi zarah seperti proton dan
neutron. Tiap spesies quark telah diberi nama abstrak yang tidak berkaitian
dengan filologi, filosofi atau pedagogi kecuali untuk membedakan satu dengan
yang lainnya: up and down, strange and charmed, serta top and bottom. Boson berasal dari fisika India Satyendranath
Bose. Kata lepton berasal dari bahaya Yunani leptos yang berarti ringan atau
kecil. Sementara quark punya asal usul imajinatif. Ahli Amerika Murray Gell
Mann yang pada 1964 menggagas keberadaan quark dan kemudian berpendapat bahwa quark
hanya punya 3 anggota, mengambil nama dari kata dalam buku Finnegans Wake karya
James Joyce: Three quark for Muster Mark! Satu keunggulan yang bisa diklaim
quark: Semua namanya sederhana sesuatu yang tampaknya tak dapat dilakukan oleh
para kimia, biologi, dan geologi dalam menamai objek studi. Quark tidak seperti
proton yang punya muatan listrik +1 dan elektron yang bermuatan -1, quark punya
muatan pecahan dalam satuan 1/3 kecuali dalam kondisi paling ekstrem, satu
quark akan selalu melekat ke satu atau dua quark lainnya. Bahkan gaya yang
mengikat 2 quark (atau lebih) bertambah
kuat ketika memisahkan keduanya seakan ada semacam gelang karet subnuklir yang
mengikatnya. Pisahkan quark jauh gelang karet itu akan putus. Energi yang
tersimpan di dalam gelang yang melar kemudian memanggil E = mc2 untuk membentuk
quark baru di masing ujung gelang dan mulai dari awal. Selama era quark – lepton
pada satu persetriliun detik pertama, kerapatan alam semesta memungkinkan
pemisahan quark yang tak berikatan mengungguli pemisahan quark yang berikatan. Ikatan
antara quark yang berdekatan tidak bisa terbentuk dengan kuat, sehingga quark
bergerak bebas di antara mereka sendiri. Deteksi kondisi zat dalam percobaan
yang disebut sup quark dilaporkan pertama kali pada 2002 oleh tim ahli fisika
yang bekerja di Brookhaven National Laboratories di Long Island
Ketika terjadi pemisahan berbagai jenis
gaya, membantu memberi sifat asimetris kepada kosmos, yakni jumlah zarah zat
melebihi zarah antizat sekitar satu per semiliar perbedaan yang memungkinkan
manusa ada. Perbedaan kecil dalam populasi, tidak tampak ditengah penciptaan,
anihilasi, dan penciptaan ulang quark dan antiquark, elektron dan antileektron
(positron). Zarah yang tunggal akibat perbedaan antara jumlah zat dan anti zat
memiliki banyak peluang untuk menemukan zarah lain untuk bersama menganihilasi
dan zarah lain. Namun itu tidak berlangsung lama, kala alam semesta terus
memuai dan mendingin, suhunya turun dengan cepat hingga di bawah satu triliun
derajat Kelvin. Sepersejuta detik telah berlalu sejak permulaan, tapi suhu dan
kerapatan alam semesta yang hangat tak cukup untuk memasak quark. Seluruh quark
cepat mencari pasangan, mmebentuk keluarga permanen baru yang anggotanya zarah
berat hadron (berasal dari bahasa Yunani hadros yang berarti tebal). Transisi quark
hadron itu dengan cepat menghasilkan proton dan neutron serta jenis zarah berat
lain yang tidak begitu dikenal, semuanya tersusun dari berbagai kombinasi
quark. Sifat asimetris zat anti zat dalam sup quark lepton diwariskan kepada
hadron, dengan konsekuensi yang luar biasa. Seiring mendinginnya alam semesta,
jumlah energi yang tersedia untuk pembentukan zarah secara spontan terus
berkurang. Selama era hadron, foton tak lagi memanggil E=mc2 untuk memproduksi
pasangan quark – anti quark: E foton tidak mampu mengimbangi mc2 pasangan quark
– antiquark. Foton yang muncul dari seluruh sisa anihilasi yang masih ada terus
– menerus kehilangan energi karena alam semesta terus memuai, sehingga energi
foton akhirnya jauh di bawah batas yang dibutuhkan untuk membentuk pasangan
hadron – anti hadron, setiap semiliar anihilasi menyisakan semiliar foton dan
hanya 1 hadron yang bertahan, saksi bisu atas kelebihan zat terhadap anti zat
di alam semesta dini. Satunya hadron akhirnya mendapatkan segala kesenangan
yang bisa dinikmati zat: menyediakan sumber galaksi, bintang, planet, dan
manusia
Tanpa ketidakseimbangan semiliar satu
berbanding semiliar antara zarah dan anti zat, seluruh massa di alam semesta
(kecuali zat gelap yang bentuknya masih belum diketahui) pasti telah
teranihilasi sebelum detik pertama alam semesta berlalu, dan menyisakan kosmos
yang di dalamnya (seandainya sudah ada) hanya bsia melihat foton dan tak ada
yang lain. Skenario utama jadilah terang. Dan sedetik pun berlalu. Pada suhu
miliar derajat, alam semesta masih panas masih mampu memasak elektron yang
bersama dengan anti zat positron pasangannya, terus – menerus muncul dan
menghilang. Namun di alam semesta yang terus memuai dan mendingin, hari, detik.
Kematian elektron dan pasangan anti zat akan segera datang. Apa yang berlaku bagi hadron juga berlaku
bagi elektron dan positron: saling menganihilasi dan hanya 1 elektron dari
semiliar elektron yang tersisa, satunya yang selamat dari perjanjian bunuh diri
anti zat. Elektron dan positron lainnya tewas untuk membanjiri alam semesta
dengan lautan foton yang lebih luas. Dengan berakhirnya era anihilasi elektron
positron, kosmos telah menetapkan eksistensi satu elektron untuk setiap proton.
Seiring dengan terus mendinginnya kosmos, dengan suhu di bawah 100 juta
derajat, proton berfusi dengan proton lain dan neutron, yang mengandung 90%
inti berupa hidrogen dan 10% berupa inti helium, serta sedikit inti deutrium,
tritium, dan lithium. 2 menit berlalu telah berlalu sejak permulaan. Selama 380000
tahun berikutnya tidak banyak hal terjadi di sup zarah inti hidrogen, inti
helium, elektron, dan foton. Selama ratusan milenium, suhu kosmos masih cukup
panas bagi elektron untuk bisa bebas mengembara di antara foton dan
melontarkannya kian kemari. Kebebasan berakhir ketika suhu alam semesta
mendingin hingga di bawah 3000 derajat Kelvin (sekitar setengah suhu permukan
Matahari). Pada masa itu, semua elektron mendapatkan orbit di sekeliling inti
dan terbentuk atom. Perkawinan elektron dengan inti menghasilkan atom yang baru
terbentuk di dalam lautan foton cahaya tampak, dan lengkap pembentukan zarah
dan atom di alam semesta primordial
Seiring dengan terus berlanjutnya permulaan alam semesta, foton terus kehilangan energi, menenemukan jejak foton gelombang mikro di suhu 2,73 derajat, yang menunjukan penurunan energi foton sebanyak ribuan kali sejak atom perrtama kali terbentuk. Pola foton di langit jumlah energi yang tepat sama dengan yang datang dari berbagai arah, menyimpan memori distribusi zat tepat sebelum atom terbentuk. Dari pola, ahli astrofisika bisa mendapatkan pengetahuan, termasuk umur dan bentuk alam semesta. Di dalam akselerator zarah, tempat pasangan zarah anti zat secara rutin dari medan energi di pusat Matahari, tempat 4,4 juta ton zat diubah menjadi energi tiap detiknya, dan dipusat bintang lain. E = mc2 juga menerapkan di dekat lubang hitam, tepat diluar cakrawala peristiwa, tempat pasangan anti zarah bisa muncul berkat energi gravitasi lubang hitam yang amat kuat. Ahli Kosmologi Inggris Stephen Hawking mendeskripsikan pada 1975 dengan menunjukkan seluruh massa lubang hitam bisa menguap perlahan melalui mekanisme. Lubang hitam tidak hitam sepenuhnya. Fenomena itu dikenal radiasi Hawking
Para ahli fisika yang harus menghadapi
alam pararel anti zarah (antiparticles), yang secara keseluruhan disebut anti
zat (antimatter), anti zarah bisa
bersama dari energi dan bisa teranihilisasi selagi mengubah massa gabungan
kembali menjadi energi
Paa 1932, ahli fisika Amerika Carl David
Anderson menemukan antielektron, yaitu anti zat bermuatan positif yang
menjadi imbangan elektron yang bermuatan negatif. Sejak saat itu, para ahli fisika
zarah secara rutin telah membuat berbagai antizarah di dalam akselerator zarah,
mereka menggabungkan antizarah menjadi atom utuh. Sejak tahun 1996, grup
internasional yang dipimpin oleh Walter Oeelert dari Institut Penelitian Fisika
Nuklir di Jullich, Jerman telah menciptakan atom antiproton. Untuk membuat anti
atom pertama, para ahli fisika menggunakan akselerator zarah raksasa yang
dijalankan oleh organisasi. Penelitian Nuklir Eropa lebih dikenal dengan nama
CERN, singkatannya dalam bahasa Prancis di Jenewa, Swiss disana diperoleh
banyak kontribusi bagi fisika zarah. Para ahli fisika menggunakan metode
penciptaan sederhana: sekumpulan antielektron dan sekumpulan antiproton,
campurkan keduanya pada suhu dan kerapatan yang sesuai, lalu tunggu menjadi
atom. Dalam percobaan pertama, tim Oelert menghasilkan 9 atom antihidrogen,
namun di dunia yang di dominasi zat biasa, kehidupan atom anti zat sulit. Atom antihidrogen
bertahan hidup tak sampai 40 nanodetik (40 per semiliar detik) sebelum
teranihilisasi bersama atom biasa. Keberadaan antielektron telah diprediksi
beberapa tahun lalu oleh ahli fisika Inggris Paul A.M, Dirac. Untuk mendeskripsikan
zat di skala ukuran terkecil, yaitu zarah atom dan subatom, para ahli fisika
mengembangkan cabang baru ilmu fisika pada 1920 untuk menjelaskan hasil
percobaan dengan zarah. Dengan menggunakan aturan yang baru ditetapkan, kini
dikenal sebagai teori kuantum. Dirac membuat dalil dari sosial kedua atas
persamannya bahwa elektron hantu dari sisi lain kadang akan muncul sebagai
elektron biasa, meninggalkan celah atau lubang di lautan energi negatif. Meskipun
Dirac menjelaskan proton dengan cara serupa, ahli fisika lain berpendapat bahwa
lubang itu bakal muncul dengan sendirinya dalam percobaan antielektron bermuatan
positif, yang kemudian dikenal sebagai positron karena muatan listrik positif. Pendeteksian
positron mengonfirmasi gagasan mendasar Dirac dan membuktikan bahwa anti zat
sama berartinya dengan zat. Ahli fisika tidak dapat menjamin semua jawaban
persamaan berhubungan dengan kejadian didunua nyata. Namun jika suatu model
matematika untuk suatu fenomena fisik benar, memanipulasi persamaan sama
bergunanya dengan lebih mudah daripada memanipulasi seluruh alam semesta. Zarah
subatomik punya ciri yang bisa diukur antara lain massa dan muatan listrik,
yang tergolong ciri paling penting. Kecuali massa zaraa yang selalu sama untuk
zarah dan anti zarah, sifat khusus masing jenis zarah akan selalu tepat
berlawanan dengan anti zarah. Misalnya, massa positron sama dengan massa
elektron, tapi positron punya 1 muatan positif sedangkan elektron punya satu
satuan muatan negatif. Serupa dengan antiproton punya anti zarah yang muatannya
berlawanan dengan proton. Neutron yang tak bermuatan juga memiliki anti zarah
(antineutron). Antineutron punya muatan nol yang berlawanan dengan neutron biasa. Zarah kembar
tiga bermuatan pecahan (quark) yang membentuk neutron. 3 quark yang
menyusun neutron memiliki muatan (1/3), (1/3), dan (-2/3). Total muatan masing sel
quark adalah o, tapi kompenen yang bersesuaian memiliki muatan berlawanan. Antizat
bisa terbentuk begitu saja jika foton sinar gamma memiliki cukup energi, foton
bisa mentransformasi diri menjadi pasangan elektron proton, sehingga mengubah
seluruh energi yang teramat besar menjadi sedikit zat, dalam suatu proses yang
sisi energinya memenuhi persamaan Einstein: E=mc2
Menurut tafsir asli Dirac, foton sinar
gamma menendang elektron keluar dari ranah energi negatif sehingga tercipta
elektron biasa dan lubang elektron. Proses sebaliknya juga bisa terjadi. Jika satu
zarah dan satu anti zarah bertabrakan, keduanya akan teranihilisasi dengan
mengisi lubang dan memancarkan sinar gamma. Sinar gamma adalah jenis radiasi
yang sebaiknya dihindari. Mekanisme penyimpanan dengan mengurung anti zarah
bermuatan medan magnet kuat. Anti zarah
ditolak oleh dinding magnet yang tampak tapi sangat efektif. Jika menyimpan
medan magnet diruang hampa, dapat mencegah anihilisasi dengna zat biasa. Wadah magnet
bisa menjadi pilihan untuk menangani bahan yang tak ramah seperti gas bersuhu
100 juta derajat yang digunakan dalam percobaan fusi nuklir (terkendali). Anti atom
tidak memantul dari dinding magnet, sebaiknya menyimpan positron dan antiproton
dalam wadah medan magnet terpisah sampai menggabungkan keduanya. Untuk membangkitkan
anti zat membutuhkan energi sekurangnya sama dengan yang bisa diperoleh ketika
anti zat teranihilisasi bersama dengan zat untuk berubah menjadi energi. Kecuali
tangki bahan bakar anti zat penuh sebelum peluncuran, mesin pembangkit anti zat
perlahan akan menyerap energi pesawat antar bintang. Atom hidrogen dan
antihidrogen berperilaku sama, mereka belum memverifikasi prediksi dengan
percobaan terutama kesulitan yang dihadapi. Supaya atom anti hidrogen tetap ada
dan tidak segera menganihilisasi proton dan elektron. Mereka ingin memastikan
bahwa perilaku prositon yang berkaitan dengan antiproton di satu atom anti hidrogen
mengikuti semua hukum teori kuantum dan bahwa gravitasi anti atom berperilaku
seperti yang diduga dari atom biasa. Di skala atom, gaya gravitasi antara dua
zarah sangat kecil. Daripada gravitasi, gaya elektromagnetik dan nuklir
mendominasi perilaku zarah yang kecil karena kedua gaya jauh lebih kuat
daripada gravitasi. Untuk menguji antigravitasi, dibutuhkan sejumlah anti atom
yang kuat untuk membuat objek berukuran biasa sehingga bisa mengukur sifat fisik
dan membandingkan dengan zat biasa. Jika suatu anti galaksi menabrak Bimasakti
, anti galaksi tetap tak berbeda dari galaksi biasa sebelum akhirnya terlambat
untuk berbuat sesuatu, jika suatu
bintang teranihilisasi bersama satu bintang biasa, konversi zat dan anti zat
menjadi energi sinar gamma akan terjadi dengan sangat cepat, dahsyat, dan
total. Seandainya 2 bintang dengan massa
sebanyak Matahari (masing mengandung 10.57 zarah bertabrakan dengan galaksi. Gabungannya
akan menghasilkan objek yang sedemikian terang, sehingga menghasilkan energi
yang terlampau energi seluruh bintang di 100 juta galaksi dan membakar sampai
habis. Alam semesta didominasi oleh zat biasa, dan sejak beberapa menit pertama
setelah ledakan besar. Zarah dan anti zarah tercipta dengan jumlah yang sama,
tapi kosmos didominasi zarah biasa
Ketika alam semesta baru berusia sepersekian detik, bersuhu triliunan derajat, dan terangnya tak terbayangkan, mengembang. Seiring dengan berlalunya waktu, alam semesta semakin besar karena munculnya ruang. Selagi mengembang, alam semesta menjadi lebih dingin dan lebih redup. Selama ratusan ribu tahun, zat dan energi tinggal bersama dalam sup kental, di dalamya, elektron yang bergerak cepat terus – menerus menghamburkan foton cahaya. Foton yang memasuki mata beberapa nanodetik atau psikodetik telah dilambangkan elektron, kabut berpendar di segala arah, dan sekeliling terang, tembus cahaya, berwarna putih kemerahan nyaris seterang permukaan Matahari. Seiring dengan mengembangnya alam semesta, energi yang di bawa tiap foton berkurang. Akhirnya, ketika alam semesta mendekati silang tahun ke 380000 suhunya turun hingga di bawah 3000 derajat. Akibatnya proton dan inti belum bisa menangkap elektron, dan hadir atom di alam semesta. Pada masa sebelumnya, setiap foton punya cukup energi untuk memecah atom yang baru terbentuk, tapi kemudian foton kehilangan kemampuan akibat mengembangnya kosmos. Karena jumlah elektron bebas yang mengacaukan semuanya kini lebih sedikit, foton akhirnya bisa mengebut dalam ruang tanpa bertabrakan dengan apapun. Itulah saat alam semesta menjadi transparan, kabut tersibak, dan latar belakang kosmik berupa cahaya tampak terjadi. Radiasi latar belakang bertahan hingga sekarang, sisa cahaya dari alam semesta dini yang menyilakukan mata dan panas. Wujudnya berupa lautan foton yang ada dimana – mana, dan berlaku sebagai gelombang dan zarah. Panjang gelombang tiap foton sama dengan jarak antara puncak gelombang dan puncak gelombang berikutnya, jarak yang bisa diukur dengan penggaris seandainya bisa memegang foton, semua foton bergerak di ruang hampa dengan kecepatan yang sama, yaitu 300000 km per detik (kecepatan cahaya). Foton dengan panjang gelombang yang lebih pendek punya lebih banyak puncak gelombang yang melewati suatu titik tertentu dalam waktu 1 detik menghasilkan lebih banyak goyangan dalam suatu interval waktu, sehingga berfrekuensi lebih tinggi lebih banyak goyangan tiap detik. Frekuensi foton menunjukkan secara langsung besarnya energi foton, makin tinggi frekuensi, makin besar energi yang di bawa foton. Seiring dengan mendinginnya kosmos, foton kehilangan energi karena pengembangan alam semesta, foton yang dilahirkan dalam spektrum sinar gamma dan sinar X perlahan berubah menjadi foton ultraviolet, cahaya tampak, dan inframerah. Kala panjang gelombangnya menjadi lebih besar, foton menjadi lebih dingin dan tidak berenergi, tapi tidak pernah berhenti menjadi foton. Kini 13,7 miliar tahun sejak permulaan, spektrum foton radiasi latar belakang telah bergeser menjadi gelombang mikro.para ahli astrofika menyebutnya cosmic microwave background (latar belakang mikro kosmik) meskipun nama yang lebih abadi adalah cosmic background radiation (radiasi latar belakang kosmik) atau CBR. 100 miliar lagi ketika alam semesta semakin mengembang dan mendingin, ahli astrofisika masa depan akan menyebut CBR sebagai cosmic radio wave background (latar belakang gelombang radio). Suhu alam semesta menurun seiring dengan bertambahnya alam semesta. Ketika berbagai bagian alam semesta bergerak menjauh, panjang gelombang foton di CBR harus meningkat: Kosmos meregangkan gelombang di kain spandeks ruang dan waktu. Karena perubahan energi foton berbanding terbalik dengan panjang gelombang, semua foton yang bergerak bebas akan kehilangan setengah energi semula setiap kali kosmos menjadi 2 kali lebih besar
Semua objek yang bersuhu di atas nol
mutlak akan meradiasikan foton di seluruh bagain spektrum. Namun radiasi selalu
punya puncak. Puncak energi lampu pijar rumahan berada di spektrum infra merah,
yang bisa dideteksi dengan sebagai rasa hangat di kulit. Lampu pijar juga memancarkan
cahaya tampak. Puncak sasaran radiasi
latar belakang berada di panjang gelombang sekitar 1 milimeter, tepat di
spektrum gelombang mikro. Bunyi statis yang di dengar di walkie talkie berasal
dari gelombang mikro ambien, beberapa persennya dari CBR. Sisa derau (noise)
berasal dari Matahari, ponsel, radar, dan lain. Selain berpuncak di bagian
gelombang mikro. CBR juga membawa gelombang radio yang memungkinkan CBR
mengkontaminasi sinyal radio yang berasal dari Bumi dan foton dengan energi
lebih tinggi daripada gelombang mikro tapi dalam jumlah yang terlampau sedikit.
Ahli fisika Amerika kelahiran Ukraina George Gmaow dan rekan memprekdiksi
keberadaan CBR pada 1940, menggabungkan karya dalam makalah terbitan tahun 1948
yang memakai hukum fisika dalam kondisi ganjil alam semesta dini. Landasan
gagasan berasal dari makalah yang dipublikasikan pada 1927 oleh George Eduoard
Lemaitre, ahli astronomi dan pendeta
Yesuit Belgia yang lazim dikenal sebagai Bapak Kosmologi Ledakan Besar, 2 ahli
fisika AS, Ralph Alpher dan Robert Herman yang telah berkolaborasi dengan
Gamow, adalah yang pertama memperkirakan suhu radiasi latar belakang. Ruang
waktu kemarin lebih kecil daripada hari ini, dan karena lebih kecil, fisik
dasar menyimpulkan bahwa dahulu lebih panas. Jadi para ahli fisika memutar
balik waktu untuk membayangkan massa. Ketika alam semesta sedemikian panas
sehingga seluruh inti atom terungkap, karena tabrakan foton menyebabkan
elektron inti atom terlepas dan bebas mengembara di ruang, Alpher dan Herman
membuat hipotesis bahwa dalam keadaan tersebut foton tidak dapat melaju tanpa
gangguan di alam semesta, seperti sekarang, gerak bebas foton mengisyaratkan
bahwa kosmos menjadi cukup dingin bagi elektron untuk menempati orbit di
sekeliling inti atom. Itu membentuk atom seutuhnya dan membiarkan cahaya
bergerak tanpa rintangan, meskipun Gamow mendapat wawasan bahwa alam semesta
dini lebih panas daripada sekarang. Alpher dan Herman yang pertama kali
menghitung memperoleh nilai yang salah. CBR bersuhu 2,73 derajat Kelvin. J
Richard Got III, ahli astrofisika di Princenton University, menilai pencapaian
itu dalam Time Travel in Einstein’s Universe dengan menulis: Memprediksi
radiasi ada dan mendapatkan nilai suhu yang benar hingga perbedaan hampir 2
kali lipat adalah capaian yang luar biasa seperti memprekdiksi piring terbang
selebar 50 m akan mendarat di halaman Gedung Putih memyaksikan piring terbang
selebar 27 m
Pada 1948, tahun yang sama dengna
terbitnya makalah Alpher dan Herman, satu teori tandingan yaitu teori steady
state (keadaan tunak), muncul dalam 2 makalah yang di publikasikan di Inggris,
salah satunya ditulis bersama oleh ali matematika Hermann Bondi dan ahli
astrofisika Thomas Gold, sedangkan makalh yang satu ditulis oleh ahli kosmologi
Fred Hoyle. Teori keadaan tunak menyatakan bahwa alam semesta, meskipun
mengembang, selalu tampak sama. Namun karena alam semesta mengembang, karena
alam semesta dengna keadaan tunak kemarin tidak pernah lebih panas dan lebih
rapat daripada hari ini, dalam skenario Bondi Gold Hoyle zat terus bermunculan
di alam semesta dengan laju yang sesuai untuk mempertahankan kerapatan rata
yang konstan di alam semesta. Sebaliknya, teori Ledakan Besar yang mendapatkan
nama dari cemooh Fred Hoyle mengharuskan semua zat muncul seketika. Pengamatan pertama
secara langsung terhadap CBR menandakan akhir teori keadaan tunak (meskipun
Fred Hoyle tidak pernah sepenuhnya menerima CBR sebagai bukti yang menyanggah
teori yang elegan, dan sampai meninggal dia terus berpendapat bahwa radiasi itu
muncul dari sumber lain). Pada 1964, CBR tanpa sengaja ditemukan oleh Arno Penzias
dan Robert Wilson di Bell Telephone Laboratories (Bell Labs) di Murray Hill,
New Jersey. Lebih dari 1 dasawarsa kemudian, Penzias dan Wilson menerima hadiah
Nobel atas keberuntungan dan kerja keras mereka. Pada awal 1960 para ahli
fisika sudah memahami gelombang mikro tapi hampir tidak ada yang mampu
mendeteksi sinyal lemah di spektrum gelombang mikro. Pada masa itu, kebanyakan
komunikasi nirkabel (penerima, pendeteksi, dan pemancar) menggunakan gelombang
radio yang panjang gelombangnya lebih panjang dari gelombang mikro. Saintis membutuhkan
pendeteksi panjang gelombang pendek dan antena yang sensitif untuk menangkap
gelombang mikro. Bell labs memiliki antena besar berbentuk tanduk yang bisa
fokus dan mendeteksi gelombang mikro seperti peralatan lain di Bumi
Penzias dan Wilson membuka saluran komunikasi
baru untuk Bell Labs sehingga mereka ingin mengetahui dengan rinci seberapa
banyak interferensi kontaminasi latar belakang di saluran dari Matahari, dan
pusat galaksi, dan dari sumber di Bumi. Memulai pengukuran standar, penting,
dan naif yang bertujuan memperlihatkan seberapa mudah mendeteksi sinyal
gelombang mikro. Meskipun penzias dan Wilson memiliki latar belakang astronimi,
mereka bukan ahli kosmologi melainkan ahli fisika teknik yang menyelidiki
gelombang mikro, dan tak mengetahui prediksi yang dibuat oleh Gamow, Alpher,
dan Herman. Mereka tidak mencari radiasi latar belakang. Mereka menjalankan
percobaan dan mengoreksi data dengan menghilangkan semua sumber gangguan yang
dikenal. Namun, mereka menemukan derau latar belakang yang tidak hilang dan
tidak menemukan cara menghilangkan. Derau tersebut tampak berasal dari segala
arah di atas cakrawala dan tidak berubah seiring dengan berjalannya waktu. Akhirnya
mereka melihat bagian dalam antena raksasa. Merpati bersarang disana dan
meninggalkan zat di elektrik berwarna
putih (kotoran merpati) di mana – mana. Mereka membersihkan kotoran merpati dan
derau itu agak berkurang, namun ada. Makalah yang mereka publikasikan pada 1965
di The Astrophysical Journal berkenaan dengan teka teki ekses suhu antena yang
tidak dapat dijelaskan bukan mengenai penemuan astonomia abad ini. Tim ahli
fisika di Princenton University yang dipimpin oleh Robert H Dicke tengah
membangun detektor yang dirancang khusus untuk menemukan CBR yang telah
diprediksi Gamow, Alpher, dan Herman. Namun para profesor tidak punya peralatan
Bell Labs sehingga penelitian berjalan lebih lambat. Ketika Dicke dan rekannya
mendengar hasil percobaan Penzias dan Wilson, mereka sadar bahwa mereka telah
keduluan. Tim Princeton tahu ekses suhu antena. Segala sesuatu cocok dengan
teori: suhu, fakta, bahwa sinyal berasal dari segala arah dengan besar yang
sama, dan bahwa sinyalnya tidak seirma dengan rotasi Bumi atau posisi Bumi
dalam orbit di sekeliling Matahari
Foton membutukan waktu dari bagian kosmos
sehingga melihat masa lalu ketika melihat antariksa. Suhunya di atas 2,73
derajat Kelvin. Molekul senyawa karbon dan nitrogen bernama sianogen lebih
dikenal oleh narapidana kasus pembunuhan sebagai bahan aktif gas yang digunakan
untuk hukuman mati ternyata akan mengalami eksitasi (menyerap energi sehingga
naik ke tingkat energi lebih tinggi) bila terkena gelombang mikro. Gelombang mikro
lebih panas daripada CBR. Gelombang itu akan mengeksitasi molekul dengan lebih
efektif. Senyawa sianogen bertindak sebagai termometer kosmik. ketika mengamati
di galaksi jauh, yang berarti lebih muda, senyawa itu terpapar radiasi latar
belakang yang lebih panas daripada sianogen di Bimasakti. Galaksi itu akan
mengalami eksitasi lain lebih banyak. Spektrum sianogen di galaksi jauh
menunjukkan suhu gelombang mikro tepat seperti kosmos lebih muda. Foton yang
membentuk CBR mencapai dengan membawa informasi tentang kosmos lebih baik
sebelum maupun sesudah alam semesta menjadi transparan. Bahwa sebelum masa itu,
sekitar 380000 tahun setelah big bang, alam semesta masih tak tembus cahaya
sehingga tidak bisa menyaksikan zat terbentuk atau gugus galaksi, foton harus
memiliki kemampuan bergerak tanpa ringan tangan melintasi ruang, pada saat yang
tepat, masing foton memulai perjalanan lintas kosmos dari titik lokasi menabrak
elektron terakhir yang merintangi. Seiring dengan semakin banyaknya foton yang
lolos tanpa menabrak elektron (berkat bergabungnya elektron dengna inti dan
membentuk atom) foton itu membentuk selubung foton yang mengembang, selubung
ini oleh ahli astrofisika disebut permukaan hamburan terakhir (surface of the
last scatter) selubung yang terbentuk selama periode sekitar seratus ribu tahun
menandai masa ketika hampir semua atom di kosmos dilahirkan. Kala itu, zat di
sebagian besar area di alam semesta telah mulai terhimpun. Di tempat zat
terakumulasi, di gravitasi menguat sehingga semakin banyak zat yang mengumpul. Area
yang kaya zat itu menjadi benih pembentukan super gugus galaksi. Sementara area
lain tetap relatif kosong. Foton yang terakhir di hamburkan elektron dalam
daerah penghimpunan menghasilkan spektrum berbeda yang agak lebih dingin karena
foton itu keluar dari medan gravitasi yang menguat dan merampas sedikit energi
mereka. CBR menunjukkan tempat lebih panas atau dingin daripada rata, umumnya
sekitar seperseratus ribu derajat. Tempat yang panas dan dingin menandai
struktur paling awal di kosmos, gumpalan pertama zat. Menyelidiki pola CBR sama
dengan frenologi kosmik : menafsirkan tonjolan di tengkorak alam semesta yang
masih muda dan menyimpulkan perilaku baik ketika masih bayi maupun dewasa. Dengan
pengamatan lokal dan jauh, para ahli astronomi menentukan segala macam sifat
CBR. Misalnya membandingkan distribusi ukuran dan suhu area yang lebih hangat
dan lebih dingin, kekuatan gravitasi alam semesta serta seberapa cepat zat
berakumulasi. Disimpulkan berapa zat biasa, zat gelap, dan energi gelap di alam
semesta (persentase berturut adalah 4, 23, dan 73), alam semesta akan
mengambang selamanya dan pengembangan ini akan melambat atau melaju seiring
dengan berlalunya waktu. Zat biasa adalah penyusun setiap orang, zat
mengerahkan gravitasi serta bisa menyerap, memancarkan, dan berinteraksi dengan
cahaya, zat gelap adalah zat yang tifak diketahui sifatnya, menunjukkan
gravitasi tapi tidak berinteraksi dengan cahaya dengan cara apapun yang sudah
diketahui. Energi gelap menyebabkan percepatan pengembangan kosmos, memaksa
alam semesta memuai lebih cepat daripada tidak ada energi gelap. Peta CBR yang
akurat dan rinci mengamankan posisi kosmologi di meja sains eksperimental. Peta
itu pertama kali dibuat untuk petak kecil di langit dengan menggunakan
instrumen yang dimuat di balon terbang dan teleskop di Kutub selatan, kemudian
untuk seluruh bagian langit dengna menggunakan satelit bernama Wilkinson
Microwave Anisotropy Probe. Mendapatkan lebih banyak informasi dari WMAP, yang
hasil pertama terbit pada 2003
Kosmos punya sisi terang dan gelap. Sisi
terang mengandung semua objek langit yang sudah dikenal bintang, yang
berkelompok menjadi galaksi, serta planet dan serpihan lebih kecil yang tidak
memancarkan cahaya tampak tapi memancarkan bentuk radiasi elektromagnetik
lainnya, misalnya inframerah atau gelombang radio
Sebagian kecil zat gelap berupa zat biasa
yang tetap tak tampak karena telah menghasilkan radiasi yang dapat di deteksi.
90 tahun lalu ketika senapan mesin yang baru disempurnakan menwaskan ribuan
prajurit Perang Dunia I dalam jarak beberapa ratus kilometer ke arah barat,
Albert Einstein merenungi alam semesta. Kal perang dimulai. Einstein dan rekan,
mengumpulkan 2 tambahan tanda tangan selain tanda tangan keduanya. Tindakan itu
mengucilkan Einstein dari rekan sesama saintis
yang sebagian besar telah menandatangani permohonan untuk membantu upaya
peperangan Jerman, dan menghancurkan karier rekannya. Namun kepribadian
Einstein yang menarik dan ketenarannya di bidang sains memungkin untuk mempertahankan
keeprcayaan dari rekannya. Dia melanjutkan usaha untuk menemukan persamaan yang
bisa mendeskripsikan kosmos dengan akurat
Sebelum perang berakhir, Einstein berhasil
dan keberhasilan terbesar. Pada November 1915, dia mengajukan teori relativitas
umum yang mendeskripsikan interaksi ruang dan zat: zat memberitahu bagaimana
ruang melengkung dan ruang memberitahu bagaimana zat bergerak. Untuk
menggantikan aksi jarak jauh yang misterius dari Isaac Newton. Einstein
memandang gravitasi sebagai suatu lengkungan lokal di ruang, Matahari, misalnya
menciptakan semacam lesung pipit, melengkungkan ruang yang terlihat paling
jelas dari jarak paling dekat. Planet cenderung bergerak menuju lesung pipit,
tapi kelembanan menjaga planet supaya tidak jatuh ke dalamnya. Planet itu jadi
bergerak dalam orbit di sekeliling Matahari yang menjaga jarak yang hampir
konstan dari lesung pipit. Dalam beberapa minggu setelah Einstein
mempublikasikan teori, ahli fisika Karl Schwarzchild, yang mengasingkan diri
dari kengerian kehidupan sebagai tentara Jerman menggunakan konsep Einstein
untuk menunjukkan bahwa satu objek yang memiliki gravitasi cukup kuat akan
menciptakan singularitas dalam ruang. Di singularitas, ruang melengkung
sepenuhnya di sekeliling objek dan mencegah apapun termasuk cahaya,
meninggalkan lingkungan terdekat objek (lubang hitam)
Teori relativitas umum Einstein
mengantarkannya ke persamaan yang telah lama di cari, persamaan yang
menghubungkan isi ruang dengan perilaku secara keseluruhan. Einstein menemukan
alam semesta yang mengembang, 12 tahun sebelum pengamatan Edwin Hubble.
Persamaaan dasar Einstein memprekdiksiakn bahwa di suatu alam semesta, yang zat
di dalamnya kurang lebih terdistribusi rata, ruang tidak statis. Ruang harus
mengembang atau mengerut. Persamaan
dasar Einstein memungkinkan untuk ditambahi suatu suku konstan tapi tidak di
ketahui nilainya yang mewakili jumlah energi yang terkandung di dalam setiap
sentimeter kubik ruang kosong. Karena tidak ada yang menunjukkan bahwa
konstanta seharusnya punya satu nilai atau nilai lain. Pada mulanya Einstein
menetapkan nilainya sama dengan nol. Einstein mempublikasikan makalah ilmiah
untuk menunjukkan bahwa jika konstanta, yang oleh ahli kosmologi dinamai
konstanta kosmologi, punya nilai tertentu maka ruang bisa statis. Pada 1922,
ahli matematika Rusia bernama Alexander Friedmann membuktikan bahwa alam
semesta statis Einstein mestinya tidak stabil, riak atau gangguan kecil akan
menyebabkan ruang mengembang atau mengerut. Mulanya Einstein menyatakan
Friedmann keliru tapi kemudian, mempublikasikan makalah dan menyatakan
Friedmann benar. Pada akhir 1920, Einstein senang ketika mengetahui bahwa
Hubble menemukan alam semesta mengembang. Einstein menyatakan konstanta
kosmologi sebagai bluder terbesar. Terkecuali beberapa ahli kosmologi yang
tetap memunculkan konstanta kosmologi yang nilainya bukan 0 (berbeda dengan
nilai yang digunakan Einstein) untuk menjelaskan observasi yang menimbulkan
teka teki. Pada 1998, alam semesta punya konstanta kosmologi yang nilainya bukan
0. Ruang di alam semesta memang berisi energi, yang disebut energi gelap dan
memiliki karakteristik yang menentukan amsa depan seluruh energi gelap
Inti pemikiran para ahli kosmologi selama
70 tahun mengikuti penemuan Hubble bahwa alam semesta mengembang. Persamaan
dasar Einstein mengizinkan kemungkinan bahwa ruang memiliki kurvatur
(kelengkungan), yang dijelaskan secara matematis dengan positif, nol atau
negatif. Kurvatur nol berarti ruang datar jenis yang diangap satunya
kemungkinan, merentang tak terhingga ke segala arah, kurvatur positif, ruang dua dimensi yang
kurvaturnya bisa dilihat dengan menggunakan dimensi ke 3. Permukaan 2 dimensi
mengembang atau mengerut, berada di dimensi ketiga dan tidak tampak di permukaan
yang mempresentasikan di seluruh ruang. Semua ruang berkuvatur positif berisi
volume yang terbatas. Kosmos berkurvatur positif jika pergi ke luar Bumi akan
kembali ke titik semula. Seperti Magellan mengelilingi Bumi. Kurvatur negatif,
merentang tak terbatas meskipun tidak datar. Permukaan 2 dimensi berkuvatur
negatif besar : melengkung ke atas di satu arah didepan dan belakang dan ke
bawah di arah lain (sisi ke sisi)
Seandainya konstanta kosmologi bernilai
nol, dapat menggambarkan keseluruhan sifat alam semesta, dengan 2 angka. Salah
satunya yang disebut konstanta Hubble, menunjukkan laju pengembangan alam
semesta sekarang. Angka lainnya menunjukkan kurvatur ruang pada paro kedua abad
ke 20, hampir semua ahli kosmologi menyakini bahwa konstanta kosmologi bernilai
nol. Kedua angka dapat diperoleh dari pengukuran akurat laju objek yang berada
di jarak yang berbeda, ketika bergerak menjauhi. Tren keseluruhan antara jarak
dan kecepatan. Laju menjauhnya galaksi bertambah seiring dengan bertambahnya
jarak menghasilkan konstanta Hubble, sedangkan penyimpangan sedikit dari tren
umum, yang hanya tampak bila mengamati objek terjauh akan menunjukkan kurvatur
ruang. Ketika ahli astronomi mengamati objek berjarak miliaran tahun cahaya
dari Bimasakti, melihat jauh ke masa lampau sehingga melihat kosmos bukan
sebagaimana sekarang. Pengamatan atas galaksi yang berjarak 5 miliar tahun
cahaya atau lebih dari Bimasakti memungkinkan ahli kosmologi merekonstukri bagian
penting sejarah permuaian alam semesta. Khususnya mereka bisa mengetahui
perubahan laju pemuaian seiring dengan bertambahnya waktu, kunci untuk
menentukan kurvatur alam semesta. Pendekatan ini pada prinsipnya berhasil
karena besarnya kurvatur menyatukan perubahan tak kentara di laju pengembangan
alam semesta selama miliaran tahun
Para ahli astorfiska tidak bisa
menyelesaikan rencana karena tidak mmebuat estimasi yang dapat dipercaya untuk
jarak gugus galaksi yang miliaran tahun cahaya
jauhnya dari Bumi. Jika mereka bisa mengukut kerapatan rata seluruh zat
di alam semesta yaitu rata banyaknya gram zat per sentimeter kubik ruang,
mereka dapat membandingkan angka itu dengan kerapatan kritis. Angka yang di
prekdiksikan oleh persamaan Einstein dan menggambarkan pengembangan alam semesta.
Kerapatan kritis menentukan berapa tepatnya kerapatan yang dibutuhkan alam semesta
berkuvatur nol. Bila kerapatan sebenarnya lebih besar daripada kerapatan
kritis, alam semesta akan berkuvatur positif. Dengan mengasumsikan konstanta
kosmologi sama dengan nol, kosmos akhirnya akan berhenti mengembang dan
mengerut. Namun jika kerapatan aktual sama dengan atau lebih kecil dari
kerapatan kritis, alam semesta akan mengembang selamanya ketepatan antara nilai
kerapatan sebenarnya dan kerapatan kritis terjadi di kosmos berkuvatur nol,
sedangkan di alam semesta berkuvatur negatif kerapatan sebenarnya lebih kecil
daripada kerapatan kritis
Keyakinan bersandar di model inflasi alam
semesta, dinamai pada masa melesatnya indeks harga konsumen. Pada 1979, Alan
Guth, ahli fisika yang bekerja di Stanford linear Accelerator Center di
California, menghipotesiskan bahwa pada masa awalnya, kosmos mengembang dengan
sangat cepat, begitu cepat hingga zat semakin cepat bergerak saling menjauhi,
mencapi laju yang lebih besar daripada kecepatan cahaya, namun bukan teori
relativitas khusus Einstein menjadikan kecepatan cahaya sebagai batas atas laju
untuk objek yang bergerak di dalam ruang dan bukan pengembangan ruang itu
sendiri. Selama masa inflasi yang berlangsung hanya sekitar 10.-37 detik hingga
10.-34 detik setelah Ledakan Besar, kosmos mengembang sampai sekitar 10.50 kali
lipat
Guth berspekulasi bahwa seluruh ruang
mestinya telah mengalami fase transisi, sesesuatu seperti apa yang terjadi
ketika air cair tiba membeku menjadi es, setelah diperbaiki oleh rekan di Uni
Soviet, kerajaan Inggris, dan Amerika Serikat, gagasan Guth menjadi begitu
menarik hingga selama 2 dasawarsa mendominasi model teoretis alam semesta dini.
Masa inflasi menjelaskan mengapa alam semesta, dengan sifat keseluruhan tampak
sama di segala arah: segala sesuatu yang dilihat (dan jauh lebih banyak
daripada itu) berinflasi dari area sangat kecil lalu mengubah sifat lokal
menjadi universal. Model inflasi membuat prekdiksi yang gamblang dan dapat
diuji: ruang alam semesta seharusnya datar, bukan berkuvatur positif atau
negatif, melainkan sedatar bayangan intuisi. Menurut teori model inflasi:
datarnya ruang disebabkan oleh pengembangan besar yang terjadi selama masa
inflasi. Kerapatan total zat hanya sekitar seperempat dari yang dibutuhkan alam
semesta untuk menjadi datar. Selama 1980 hingga 1990, banyak ahli kosmologi
teoritis menyakini bahwa karena model inflasi pasti sahih, data baru akan
menutup kesenjangan massa yakni perbedaan antara kerapatan total zat, yang
mengarah ke alam semesta berkuvatur negatif, dan kerapatan kritis, yang
tampaknya diperlukan untuk mendapatkan kosmos dengan ruang yang datar
Pada 1988 dua kelompok ahli astronomi yang
bersaing mengumumkan hasil pengamatan baru yang menunjukkan keberadaan
konstanta kosmologi yang bernilai bukan nol, bukan angka yang diajukan Einstein
supaya alam semesta tetap statis, melainkan nilai yang berbeda dan menyiratkan
bahwa alam semesta akan mengembang selamanya dengan laju semakin cepat. Hasil pengamatan
bukan hanya menyiratkan bahwa konstanta ksomologi bukanlah nol melainkan juga
memberi konstanta tersebut nilai yang membuat ruang menjadi datar. E = mc2. Banyaknya
m sama dengan E dibagi s2. Kerapatan total mesti sama dengan jumlah kerapatan
yang ditambah dengan kerapatan dari energi. Kerapatan total dibandingkan dengan
kerapatan kritis. Jadi keduanya sama, ruang mesti datar. Model inflasi tidak
peduli apakah kerapatan toal dalam ruang berasal dari kerapatan zat atau
ekuivalen zat yang diberikan oleh energi dalam ruang kosong atau kombinasi keduanya.
Bukti yang menunjukkan konstanta kosmologi bukan 0 dan menunjukkan energi
gelap, muncul dari pengamatan ahli astronomi atas tope tertentu bintang meledak
atau supernova, bintang yang riwayat berakhir dalam ledakan spektakuler,
supernova tipe Ia atau SN berbeda dari tipe lain, yang terjadi ketika inti
bintang masif runtuh setelah kehabisan segala kemungkinan untuk menghasilkan
energi lagi dari reaksi fusi. Sebaliknya, SN IA berasal dari bintang katai
putih yang merupakan anggota bintang ganda. Dua bintang yang terbentuk
berdekatan akan menghabiskan hidup dalam orbit masing dan secara simultan
mengitari titik pusat massanya. Bila salah satu dari dua bintang memiliki massa
lebih banyak daripada bintang pasangan, bintang yang lebih masif akan lebih
cepat melewati masa jaya, dan kebanyakan akan kehilangan lapisan gas bagian
luar, mengguakkan pusatnya berupa katai putih, yang mengertu dan terdegenerasi,
sautu objek yang lebih besar daripada Bumi tapi mengandung massa sebanyak
Matahari, para ahli fisika menyebut zat di dalam katai putih terdegenerasi
karena kerapatan sangat tinggi di antara 100 ribu kali kerapatan besi atau emas
sehingga efek mekanika kuantum bekerja di zat secara utuh, mencegahnya untuk
tidak runtuh akibat gaya gravitasi sendiri yang amat kuat. Bintang katai putih
yang berada dalam orbit bersama dengan bintang pasangan yang menua akan menarik
gas yang terlepas dari bintang yang pasangannya itu. Zat yang masih relatif
kaya akan hidrogen terakumulasi di katai putih, yang menjadi semakin mampat dan
panas, akhirnya ketika suhu mencapai 10 juta derajat, seluruh bintang mulai
mengalami reaksi fusi. Akibatnya, terjadi ledakan sama dengan konsep bom
hidrogen tapi triliunan kali lebih kuat menghancurkan katai putih dan
menghasilkan Supernova tipe IA. SN IA terbukti bermanfaat bagi ahli astronomi
karena menjadi dua hal. Pertama, supernova tipe ini menghasilkan ledakan
supernova paling terang di kosmos, bila dilihat hingga jarak miliaran tahun
cahaya, kedua alam menentukan batas massa maksimum yang bisa dimiliki bintang
katai putih yaitu sebesar 1,4 kali massa Matahari. Zat bisa terakumulasi di
permukaan bintang katai putih hanya hingga massa katai putih mencapai nilai
batas. Bila batas itu tercapai, reaksi fusi meledakkan bintang katai putih dan
terjadi di objek yang memiliki massa dan komposisi sama yang tersebar di
penjuru alam semesta, artinya semua supernova katai putih menghasilkan keluaran
energi maksimum yang hampir sama dan semuanya meredup dengan laju yang hampir
sama telah mencapai kecerlangan maksimum
Dua hal itu memungkinkan SN IA memberi
ahli astronomi objek dengan kecerlangan tinggi yang diketahui mencapai keluaran
energi maksimum yang sama di mana pun muncul. Objek itu disebut sebagai lilin
standar. Jarak ke supernova mempengaruhi kecerlangan saat diamati. 2 SN IA yang
terlihat di 2 galaksi jauh akan tampak mencapai kecerlangan maksimum yang sama
hanya jika keduanya berjarak sama. Bila salah satu berjarak 2 kali lipat dari
yang lain, supernova akan mencapai seperempat kecerlangan maksimum relatif
supernova yang satunya karena kecerlangan yang tampak berkurang sebanding
dengan jarak. Para ahli astronomi mengetahui cara mengenali supernova tipe IA,
berdasarkan penelitian rinci terhadap spektrum cahaya dari masing objek. Para astronomi
dapat memperkirakan jarak supernova IA yang terletak lebih jauh hanya dengan
membandingkan kecerlangan kedua objek yang relatif dekat dan jauh. Sepanjang 1990,
dua tim spesialis supernova, satu di Harvard dan yang lain di Universitas
California di Berkeley memperbaiki teknik dengan mencari cara mengkompensasi
perbedaan kecil tapi nyata di antara SN, IA yang ditunjukkan supernova melalui
rincian spektrum. Untuk mengetahui jarak ke supernova jauh, para peneliti
memerlukan teleskop yang mampu mengamati galaksi jauh dengan presisi tinggi. Mereka
mendapatkan di Teleskop Antariksa Hubble, yang diperbaharui pada 1993 untuk
mengoreksi cermin primer yang bergeser. Para pakar supernova menggunakan
teleskop landas Bumi untuk menemukan lusinan SN IA di galaksi yang terletak
miliaran tahun cahaya dari Bimasakti. Mereka kemudian mengatur Teleskop Hubble
untuk meyelidiki supernova yang baru ditemukan dengan lebih rinci. Mereka mendapatkan
sedikit kesempatan untuk emlakukan itu dari total waktu pengamatan. Pada akhir
1990, dua tim pengamat supernova bersaing untuk memdapatkan diagram Hubble yang
baru dan luas, grafik di bidang kosmologi yang menghubungkan jarak galaksi
dengan kecepatan galaksi menjauhi. Para ahli astrofisika menghitung kecepatan
dengan menggunakan pengetahuan mengenai efek Doppler yang mengubah warna cahaya
galaksi dengan efek yang tergantung kecepatan galaksi menjauhi. Masing jarak
dan kecepatan resesi (gerak menjauh) galaksi menempati satu titik di diagram
Hubble. Untuk galaksi yang cukup dekat, titik itu berbaris rapat ke arah atas
karena glaksi yang jauhnya dua kali lebih cepat. Perbandingan lurus antara
jarak dan kecepatan resesi galaksi di ekspreksikan dalam aljabr hukum Hubble,
persamaan sederhana yang menggambarkan perilaku dasar alam semesta: v = Ho X d.
Dalam hal ini, V adalah kecepatan resesi d adalah jarak, dan Ho adalah
konstanta universal yang disebut konstanta Hubble yang menggambarkan seluruh
alam semesta pada suatu waktu. Alien yang mengamati di penjuru alam semesta,
yang menyelidiki kosmos selama 14 miliar tahun setelah Ledakan Besar akan
mendapati bahwa galaksi bergerak menjauh dengan kecepatan yang sesuai dengan
hukum Hubble. Nilai konstanta Hubble bisa berubah seiring waktu, diagram Hubble yang baru mencakup galaksi yang
berjarak miliaran tahun cahaya akan mengungkapkan bukan hanya nilai konstanta
Hubble Ho sekarang (terletak di kemiringan garis yang menghubungkan titik yang
menunjukkan jarak dan kecepatan resesi galaksi) melainkan juga perbedaan laju
pengembangan alam semesta sekarang dengan miliaran tahun lalu. Nilai laju
pengembangan alam semesta miliaran tahun akan terlihat secara rinci di bagian
atas grafik, yang titiknya menunjukkan galaksi terjauh yang pernah di amati. Diagram
Hubble yang merentang hingga jarak miliaran tahun cahaya akan mengungkapkan
sejarah pengembangan kosmos, yang terwujud dalam perubahan laju pengembangan
Hasil pengamatan supernova, yang pertama
kali diumumkan pada Februari 1998, berdampak besar sehingga tak satu pun
kelompok yang bisa bertahan dari skeptisme alamiah para kosmologi terhadap
penggulingan model alam semesta yang diterima secara luas. SN IA terjauh paling
redup, energi gelap mengintai ruang
angkasa membuat supernova mengembang. Energi yang keberadaanya sesuai dengan
nilai konstanta kosmologi yang bukan nol. Kosmos berbentuk datar. Suatu alam
semesta dengan nilai konstanta bukan 0 memerlukan angka satu lagi untuk
menggambarkan ksomos terhadap konstanta Hubble, yang dituliskan sebagai Ho
untuk menunjukkan nilai pada masa sekarang dan terhadap kerapatan rata zat yang
dengan sendirinya menentukan kurvatur ruang bila konstanta kosmologi bernilai
0, menambahkan kerapatan ekuivalen yang diakibatkan energi gelap yang dengan
formula Einsttein E= mc2 harus memiliki massa ekuivalen (m) karena massa
punya energi (E). Para ahli kosmolog
mengekspreksikan kerapatan zat dan energi gelap dengan simbol m dan ΩA dengan Ω
(huruf kapital Yunani Omega) melambangkan rasio kerapatan kosmos terhadap
kerapatan kritis Ωm menunjukkan rasio kerapatan rata seluruh zat di alam
semesta terhadap kerapatan kritis, sedangkan ΩA melambangkan rasio kerapatan
ekuivalen dari energi gelap terhadap kerapatan kritis. Ʌ (huruf kapital Yunani
Lambda) menunjukkan konstanta kosmologi. Dalam alam semesta datar, yang
ruangnya berkuvatur 0, jumlah ΩM dan ΩA selalu sama dengan 1 karena kerapatan
total (zat sebenarnya ditambah dengan zat ekuivalen dari energi gelap) tepat
sama dengan kerapatan kritis
Pengamatan supernova tipe IA mengukur
perbedaan antara ΩM dan ΩA. Zat cenderung melambangkan pengembangan alam
semesta, karena gravitasi menarik segala sesuatu menuju segala segala sesuatu
lainnya. Semakin besar kerapatan zat, semakin kuat tarikan melambatkan
pengembangan kosmos, energi gelap melakukan hal berbeda. Tidak seperti zat yang
tarik menarik melambatkan pengembangan kosmos, eneri gelap memiliki sifat
cenderung menyebakan ruang mengembang dan mempercepat pengembangan alam
semesta. Ruang mengembang lebih banyak
energi gelap yang muncul. Nilai ΩA adalah ukuran besarnya konstanta kosmologi
dan menunjukkan besar pengembangan akibat energi gelap. Ketika para ahli
astronomi, mengukur hubungan antara jarak dan kecepatan resesi galaksi. Mereka menemukan hasil pertandingan antara
tarikan gravitasi dan dorongan energi gelap. Pengukuran mereka menunjukkan
bahwa ΩA - ΩM = 0,46 plus minus sekitar 0,03. Sejak para astronomi menentukan ΩM
sekitar 0,71 dengan demikian ΩA dan ΩM menjadi 0,96 hampir sam dengan nilai
total yang diprekdiksi model inflasi. Hasil terkioni telah mempertajam nilai
dan menghasilkan total penjumlahan yang semakin dekat dengan nilai 1
Satelit itu melakukan pengamatan pada 2002, dan 2003 telah
mengumpulkan cukup data bagi para ahli kosmolog untuk menyusun peta seluruh
langit dalam gelombang mikro yang membawa sebagian besar radiasi latar belakang
yang dinamai WMAP. Meskipun pengamatan awal telah mengungkapkan hasil dasar
yang bisa diturunkan dari peta, petanya baru meliputi sebagian kecil langit
atau hasilnya kurang detail. Peta seluruh langit dari WMAP menjadi penanda
capaian upaya pemetaan dan telah memastikan untuk pertama kali dan seterusnya,
ciri terpenting radiasi latar belakang. Satelit COBE, Cosmic Background
Explorer terletak di hampir tidak adanya ciri khas. Perbedaan signifikan di
intensitas radiasi latar belakang yang datang dari segala arah tidak akan
muncul kalau belum mencapai presisi sekitar seperseribu dalam pengukuran. Satunya
perbedaan yang dapat dilihat tampak sebagai intensitas yang sedikit lebih
tinggi dan berpusat di satu arah tertentu, yang bersesuaian dengan intensitas
yang sedikit lebih lemah dan berpusat di arah yang berlawanan. Perbedaan ini disebabkan
pergerakan galaksi Bimasakti di antara galaksi lain. Efek Doppler menyebabkan
menerima radiasi yang lebih sedikit lebih kuat dari arah gerak, bukan karena
radiasi yang sedikit lebih kuat dari arah geeak, bukan karena radiasi memang
lebih kuat, melainkan karena gerak manusia meuju radiasi latar belakang agak
meningkatkan energi foton yang dideteksi. Ketika mengompensasi efek Doppler,
radiasi latar belakang akan mencapai presisi yang lebih tinggi yaitu sekitar
sperseratus ribu. Di level itu penyimpangan kecil di penampakan seragam akan
muncul. Penyimpangan itu menunjukkann lokasi asal CBR yang tiba dengan
intensitas agak lebih kuat atau lebih lemah. Perbedaan intensitas menandai arah
lokasi zat yang sedikit lebih panas dan rapat atau sedikit lebih dingin dan
renggang daripada nilai rata pada masa 380000 tahun setelah Ledakan Besar. Satelit
COBE yang pertama melihat perbedan, instrumen yang dipasang di balon terbang
dan observasi di kutub Selatan meningkatkan pengukuran kemudian satelit WMAP
memberikan presisi yang lebih baik untuk menyurvei seluruh langit sehingga
memungkinkan para ahli kosmologi menyusun perta rinci yang menggambarkan
intensitas radiasi latar belakang. Dengan menggunakan WMAP, radiasi latar
belakang dapat diamati dengan resolusi singular sekitar 1 derajat, yang belum
pernah dicapai. Penyimpangan kecil dari
penampakan seragam ditunjukkan oleh satelit COBE dan WMAP. Pertama,
penyimpangan itu menunjukkan benih struktur di alam semesta pada masa ketika
radiasi latar belakang berhenti berinteraksi dengan zat. Daerah yang
menampakkan kerapatan lebih tinggi daripada nilai rata pada masa memulai
kontraksi lebih dulu dan telah mendapatkan zat terbanyak dengan memanfaatkan
gravitasi. Hasil utama peta baru intensitas CBR di berbagai arah adalah
verifikasi teori ahli kosmologi mengenai seberapa besar perbedaan kerapatan
antar tempat di seluruh kosmos, yang diakibatkan perbedaan kerapatan yang amat
kecil pada beberapa ratus ribu tahun setelah Ledakan Besar
Para ahli kosmologi bisa menggunakan
observasi radiasi latar belakang yang baru untuk melihat fakta mendasar lainnya
mengenai kosmos. Rincian peta intensitas CBR dari tempat mengungkapkan kurvatur
ruang itu sendiri. Hasil itu terletak di fakta bahwa kurvatur ruang
mempengaruhi bagaimana radiasi bergerak di dalamnya. Jika ruang memiliki
kurvatur positif, ketika mengamati radiasi latar belakang. Garis bujur bertemu
dikutub, sumber radiasi merentang dengan sudut yang lebih kecil daripada
seandainya ruang datar. Ketika radiasi berhenti berinteraksi dengan zat. Pada saat
itu, penyimpangan terbesar dari penampakan seragam yang telah ada di alam
semesta memiliki ukuran yang dapat dihutung oleh para ahli kosmologi: umur alam
semesta pada saat itu, dikalikan kecepatan cahaya lebarnya sekitar 380000 tahun
cahaya. Jarak maksimum antar zarah untuk bisa saling mempengaruhi dan menghasilkan
ketidakteraturan. Zarah tidak menyebabkan penyimpangan dari penampakan seragam.
Seberapa besar sudut penyimpangan maksimum merentang di langit tergantung
kruvatur ruang, dengan menghitung jumlah ΩM dan ΩA. Bila jumlah makin mendekati
1, kurvatur ruang makin mendekati 0, dan semakin besar sudut yang diamati
penyimpangan maksimum dari penampakan seragam CBR. Kurvatur ruang hanya
bergantung kepada jumlah dua Ω karena kedua jenis kerapatan menyebabkan ruang
melengkung dengan cara yang sama. Pengamatan radiasi latar belakang memberi
pengukuran langsung ΩM + ΩA berbeda
dengan observasi supernova yang mengukur perbedaan antara ΩM dan ΩA
Data WMAP menunjukkan bahwa penyimpangan
terbesar penampakan seragam CBR merentang sekitar 1 derajat. Menunjukkan bahwa ΩM
+ ΩA bernilai 1,02 plus minus 0,02. Jadi dengan mengingat batas akurasi
eksperimen, bisa menyimpulkan bahwa ΩM + ΩA = 1 dan ruang itu datar. Hasil pengamatan
SN IA yang terletak jauh bisa dinyatakan sebagai ΩM - ΩA = -,46. Jika menggabungkan
hasil itu dengna kesimpulan bahwa ΩM + ΩA = 1, diperoleh ΩM = 0,27 dan ΩA =
0,73 dengan ketidakpastian beberapa persen di setiap nilai. Zat biasa atau zat
gelap menyumbang 27% dari total kerapatan energi di alam semesta, dan energi
gelap menyumbang 73% (massa Ekuivalen E/c2 maka energi gelap menyediakan 73%
dari seluruh massa
Di alam semesta datar, jumlah ΩM dan ΩA
selalu sama dengan 1 sehingga apabila salah satunya berubah sebagai kompensasi
yang lain juga harus berubah. Selama masa kosmos tak lama setelah Ledakan Besar,
energi gelap hampir tidak mempengaruhi alam semesta, ruang amat kecil, bila
dibandingkan dengan era selanjutnya, sehingga nilai ΩA sedikit di atas nol
sedangkan ΩM hanya sedikit di bawah 1, pada masa silam, alam semesta
berperilaku kurang lebih sama seperti kosmos tanpa konstanta kosmologi. Seiring
dengan berjalannya waktu ΩM terus berkurang sedangkan ΩA terus bertambah,
mempertahankan jumlah konstan di nilai 1, akhirnya ratusan miliar tahun ΩM akan
berkurang hingga mendekati 0 dan ΩA akan meningkat hingga mendekati 1. Jadi seluruh
alam semesta datar dengan konstanta kosmologi yang nilainya bukan 0 melibatkan
transisi sejak tahun pertama, ketika energi grlap tidak penting hingga periode
sekarang ketika nilai ΩM dan ΩA kurang lebih sama, dan terus berlanjut hingga
masa depan yang tak terbatas, ketika zat akan tersebar di seluruh ruang angkasa
sehingga ΩM harus terun turun tak terhingga jauhnya menuju 0, bahkan sewaktu
jumlah 2 Ω tetap sama dengan 1
Massa di gugus galaksi memberi ΩM , nilai
sekitar 0,25 sedangkan pengamatan CBR dan supernova jauh secara tidak langsung
menunjukkan nilai yang dekat dengan 0,27. Kedua nilai bisa dikatakan sama. Jika
alam semesta memiliki konstanta kosmologi yang bukan 0 dan jika konstanta
bertanggung jawab bersama dengan zat atas kedataran alam semesta seperti yang
diprekdiksi model inflasi, konstanta kosmologi mesti memiliki nilai yang
membuat ΩA sedikit di atas 0,7 yaitu 2 setengah kali nilai ΩM, dengan kata lain
ΩA kini menjadi paling sibuk menjadikan (ΩM + ΩA sama dengan1) artinya melewati
era kosmos ketika zat dan konstanta kosmologi menyumbang dengan jumlah sama
besar masing 0,5 dalam mempertahankan kedataran ruang. Dalam waktu tak sampai 1
dasawarsa, ledakan ganda dari supernova tipe IA dan radiasi latar belakang
telah mengubah status energi gelap dari gagasan yang pernah dipertimbangkan
Einstein menjadi fakta kehidupan kosmik. Bimasakti akan bergabung dengan
tetangga terdekat dan membentuk satu galaksi raksasa langit malam akan berisi
bintang yang mengorbit ( mati dan hidup) dan tidak ada lainnya
Besarnya
percepatan sebanding dengan jumlah energi gelap per sentimeter kubik: makin
banyak energi gelap berarti makin percepatan pengembangan alam semesta. Energi gelap
muncul dari peristiwa yang pasti terjadi di ruang hampa, satu bagian penting
teori kuantum menyiratkan bahwa apa yang disebut ruang kosong dipenuhi zarah
maya (virtual particles) yang muncul dan lenyap begitu cepat sehingga tidak
pernah bisa mengindentifikasi secara langsung tapi hanya bisa mengamati efek. Kemunculan dan menghilangnya zarah maya secara
terus menerus yang disebut fluktuasi kuantum ruang hampa. Memberi energi ke
ruang hampa dan menghitung banyaknya energi yang ada di setiap sentimeter kubik
ruang hampa. Penerapan langsung teori kuantum kepada ruang hampa memprekdiksi
bahwa fluktuasi kuantum mestinya membentuk energi gelap. Perhitungan banyaknya
energi gelap yang bersembunyi di setiap
sentimeter kubik menghasilkan nilai sekitar 10.120 kali lebih besar daripada
yang telah ditemukan oleh para ahli kosmologi dari pengamatan supernova dan
radiasi latar belakang. Dalam situasi astronomis yang tak biasa, perhitungan
yang membuktikan kesesuaian dalam batas kelipatan 10 kerap dianggap masih bisa diterima. Seandainya ruang kosong
berisi energi gelap dengan jumlah kurang lebih sama, alam semesta telah lama memuai
menjadi volume yang amat besar karena sepersekian detik sudah cukup untuk
menyebarkan zat hingga mencapai kerenggangan yang tak terbayangkan. Teori dan
hasil pengamatan sepakat bahwa ruang kosong berisi energi gelap, tapi tidak
sepakat dalam hal jumlah energi dengan perbedaan 10.120 kali. Jarak ke galaksi
terjauh melampui ukuran proton sampai 10.40 kali lipat. Angka yang sangat besar
hanya akar pangkat 3 angka yang menyebabkan teori dan hasil pengamatan sekarang
masih tak sepakat dalam hal nilai konstanta kosmologi
ΩM dan A tak jauh berbeda besarnya, bukan salah
satunya jauh lebih besar daripa yang lain. Selama semiliar tahun pertama
setelah ledakan besar ΩM hampir tepat sama dengan 1 sedangkan ΩɅ pada dasarnya
hampir 0. Pada masa itu ΩM jutaan lalu ribuan dan kemudian ratusan kali lipat
lebih besar daripada ΩɅ, kini ΩM = 0,27 dan ΩɅ = 0,73, keduanya kurang lebih
sama, meskipun ΩɅ lebih besar daripada ΩM. Jauh di masa depan lebih dari 50
miliar tahun lagi, ΩɅ ratusan, lalu ribuan, jutaan, dan kemudian miliaran kali
lipat lebih besar daripada ΩM . hanya selama era kosmos sekitar 3 miliar hingga
50 miliar tahun setelah ledakan besar 2 kuantitas berdekatan besarnya satu sama
lain
Para ahli astronomi menggunakan pendekatan
logaritmik untuk waktu, membaginya ke dalam interval yang bertambah dengan
faktor 10. Mula kosmos punya umur tertentu, lalu bertambah tua 10 kali lipat,
lalu bertambah tua 10 kali lipat dan seterusnya hingga ke waktu yang tak
terbatas, yang membutuhkan kenaikan 10 kali lipat yang tak hingga banyaknya. Misal
pada masa terawal setelah ledakan besar yang penting dalam teori kuantum, yaitu
10.-43 detik setelah ledakan besar. Karena satu tahun meliputi 30 juta (3 x
10.7 detik), memerlukan sekitar 60 faktor 10 untuk bisa melewati 10.-43 detik
hingga 3 miliar tahun setelah ledakan besar. Sementara , hanya membutuhkan
sedikit di atas 10 kali lipat untuk berjalan dari 3 miliar ke 50 miliar tahun,
satunya periode ketika ΩM hampir sama besar dengan ΩɅ. Michael Turner, ahli
kosmologi Amerika, telah menyebut teka – teki itu masalah Nancy Kerringan untuk
menghormati atlit seluncur indah olimpiade
Jumlah energi gelap akan lebih besar dan
menyebabkan ΩɅ menjadi lebih tinggi daripada ΩM, bukan setelah 50 miliar tahun
melainkan hanya sudah beberapa juta tahun. Pada saat itu, dalam kosmos yang
didominasi oleh efek energi gelap yang menyebabkan percepatan pengembangan, zat
akan cepat menyebar sehingga tidak ada galaksi, bintang atau planet yang
terbentuk. Jika beramsumsi bahwa rentang waktu sejak pembentukan gumpalan zat
untuk pertama kali hingga awal pembentukan kehidupan meliputi sekurangnya satu
miliar tahun, membatasi konstanta kosmologi di natara 0 dan beberapa kali lipat
nilai sebenarnya, dan meniadakan kemungkinan kisaran nilai yang lebih besar
sampai tak terhingga. Alam semesta adalah bagain multisemesta (multiverse) yang
berisi alam semesta tak terhingga banyaknya tapi tidak berinteaksi satu sama
lain: dalam konsep multisemesta, seluruh
keadaan melekat ke dimensi yang lebih tinggi sehingga ruang di alam semesta
lain, dan begitu pun sebaliknya. Tergolong
hipotesis yang tidak dapat diuji dan tidak dapat di verifikasi. Tidak ada
interaksi menyebabkan teori multisemesta.
Dalam multisemesta, alam semesta baru terbentuk pada waktu yang benar
acak, mampu mengembang menjadi volume besar karena inflasi, dan ketika itu
terjadi, tidak menganggu alam semesta lain yang tak berhingga banyaknya. Dalam multisemesta,
masing alam semesta lahir dengan hukum fisika dan parameter kosmos, termasuk
aturan yang menentukan nilai konstanta kosmologi. Banyak alam semesta lain
memiliki konstata ksomolog yang jauh lebih besar daripada konstanta kosmologi
alam semesta, dan mempercepat diri menuju kondisi dengan kerapatan mendekati 0,
yang tidak bagus untuk kehidupan. Hanya sebagian kecil alam semesta di multi
semesta yang memiliki kondisi yang punya parameter yang mengizinkan zat untuk
mengorganisasi diri menjadi galaksi, bintang, dan planet yang bertahan hingga
miliaran tahun, para ahli kosmologi menyebut pendekatan untuk menjelaskan nilai
konstanta kosmologi sebagai prinsip astropik lebih tepat. Pendekatan astropik
mendukung keyakinan karena pendekatan itu menyiratkan peran sentral manusia:
tanpa adanya manusia yang mengamati kosmos setidaknya kosmos yang diketahui
tidak akan, tidak bisa, jadi kekuasaan yang lebih tinggi mestinya telah membuat
segala sesuatu tepat sesuai kebutuhan. Stephen Weinberg yang dianugerahi
penghargaan Nobel karena wawasan mengenai fisika zarah, tisak menyukai
pendekatan tapi menyetujui, setidaknya untuk sekarang karena belum ada solusi
lain yang masuk akal. Weinberg menyukai analogi dengan upaya Johannes Kepler
untuk menjelaskan mengapa Matahari punya 6 planet (seperti diyakini para astronomi pada masa
itu) dan mengapa planet bergerak di orbit seperti adanya. 400 tahun setelah
Kepler, para ahli astronomi masih belum mengetahui asal usul planet untuk
menjelaskan jumlah persis dan orbit keluarga Matahari, hipotesis Kepler, yang mengusulkan bahwa jarak
antara orbit di sekeliling Matahari memungkinkan 1 diantara 5 bangun ruang
sempurna persis muat di antara tiap pasang orbit yang berdekatan, bangun ruang
tidak pas dan lebih penting lagi karena tidak punya alasan yang tepat untuk
menjelaskan mengapa orbit planet harus mengikuti aturan, ahli kosmologi mencela
pendekatan antropik sebagai tindakan mengalah, berlawanan dengan sejarah
(karena bertentangan dengan keberhasilan fisika dalam memperjelaskan sejumlah
fenomena yang misterius), dan berbahaya karena mengandung argumen teori desain
cerdas. Tinggal di multi semesta yang berisi alam semesta, tapi tidak
berinteraksi dengannya tidak dapat diterima, sekalipun dalam teori, sebagai
dasar teori tentang alam semesta
Paul Steinhardt dari Princenton University
membuat ekyprotik bersama dengan Neil Turok dari Cambridge University
termotivasi oleh bagian fisika zarah yang disebut teori dawai (string theory),
Steinhardt membayangkan alam semesta dengan 11 dimensi yang sebagian besar
dimensinya terpadatkan sehingga hanya menempati ruang yang amat kecil. Namun beberapa
dimensi tambahan memiliki ukuran dan arti sebenarnya. Meskipun demikian tidak
dapat mendeteksi dimensi karena tetap terkunci dalam 4 dimensi. Jika alam semesta mengisi lembaran tipis model ini mengurangi ruang 3 dimensi menjadi
2 dimensi. Tabrakan itu menjadi ledakan besar dan terlahir galaksi dan bintang
dengan selang waktu ratusan miliar tahun. Ekyprosis artinya lautan api (Yunani)
mitologi Yunani yang menceritakan api besar yang melahirkan kosmos
2 setengah abad lalu, tak lama setelah
ahli astronomi Inggris Sir William Herschel membangun teleskop besar pertama di
dunia, alam semesta diketahui bukan hanya terdiri atas bintang, Matahari dan
Bulan, planet, beberapa bulan Jupiter dan Saturnus,objek kabur, dan galaksi
yang membentuk pita kabut putih susu di langit malam, Galaksi berasal dari
Yunani galaktos, atau susu langit juga berisi objek samar, oleh sains dinamai
nebula berdasarkan kata dalam bahasa Latin untuk awan. Objek itu memiliki
bentuk yang tidak menentu, seperti nebula kepiting di rasi Taurus, dan nebula
Andromeda, yang tampak berada di antara bintang anggota rasi Andromeda. Teleskop
Herschel memiliki cermin berdiameter 48 inci, ukuran yang belum pernah ada
sebelum tahun 1789, tahun ketika teleksop dibangun. Sederetan tiang penopang
yang rumit untuk mendukung dan mengarahkan teleskop menjadikan alat yang kaku,
tapi ketika Herschel mengarahkannya ke langit, teleskop itu melihat banyak sekali
bintang penyusun Bimasakti. Dengan menggunakan teleskop 48 inci serta teleskop
lain yang lebih kecil dan luwes. Herschel dan Caroline (adik) menyusun katalog
deeo sky (bagian alam semesta yang jauh) yang ekstensif dan memuat nebula di
belahan langit utara. Sir Jhon, putra Sir William Herschel melanjutkan tradisi
keluarga ini dan menambah daftar objek belahan langit utara yang di amati ayah
dan bibinya, ketika tinggal di Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, Sir
John mencatat sekitar 1700 objek samar yang belahan langit selatan. Pada 1864,
Sir John menerbitkan daftar objek di alam semesta jauh yang diketahui: A
General Catologue of Nebulae and Clusters Of Stars. Katalog Nebula dan Gugus
Bintang umum yang memuat 5 ribu lebih objek. Walaupun volume data katalog itu
besar, orang pada zaman itu tidak mengetahui identitas nebula yang sebenarnya,
jaraknya dari Bumi atau perbedaan di antara nebula. Meskipun demikian, katalog
terbitan tahun 1864 memungkinkan untuk mengklasifikasikan nebula berdasarkan morfologi,
yaitu menurut bentuknya. Para ahli astronomi menyebut nebula yang berbentuk
spiral dengan nama nebula spiral yang berbentuk agak lonjong disebut nebula
elips, dan yang berbentuk tidak beraturan disebut nebula ireguler. Mereka menyebut
nebula yang tampak kecil dan bulat seperti gambaran planet di teleskop, dengan
nama nebula planet. Astronomi tetap suka berterus terang, menggunakan metode
deskriptif seperti yang di gunakan di bidang botani. Dengan memanfaatkan daftar
bintang dan objek samar, para ahli astronomi mencari pola dan menyortir objek
berdasarkan daftar. Keluarga Herschel yang berasumsi bahwa semua nebula
berjarak kurang lebih sama dari Bumi karena banyak objek samar yang membentang
di langit malam dengan ukuran yang mirip, jadi memperlakukan nebula dengan
aturan penyortiran yang sama sudah merupakan sains yang tepat dan tidak berat
sebelah. Sebagian nebula yang diklasifikasikan Herschel ternyata tidak lebih
jauh daripada bintang, sehingga berukuran relatif kecil (jika triliunan
kilometer bisa dianggap relatif kecil) sebagian lainnya ternyata lebih jauh
sehingga berukuran lebih besar daripada objek kabur yang dekat dilangit malam
keduanya tampak berukuran sama. Instrumen
sains baru, spektroskop, bergabung dalam pencarian nebula. Satunya tugas adalah
memecah cahaya menjadi warna komponen pelangi. Warna dan ciri khas lain yang
menyertai, bukan hanya mengungkapkan rincian komposisi kimia sumber cahaya,
melainkan juga pergerakan sumber cahaya menuju atau menjauhi Bumi, berkat
fenomena yang disebut efek Doppler. Spektroskopi mengungkapkan hal yang luar
biasa: hampir semua nebula spiral, yang mendominasi di luar area Bimasakti,
bergerak sangat cepat menjauhi Bumi. Semua nebula planet dan sebagian besar
nebula irreguler bergerak relatif lambat sebagian mendekati dan sebagain
menjauhi. Eksodus nebula tetap berlangsung. Kemajuan paling pesat di astronomi,
sebagaimana di sains, di dorong oleh ahdirnya teknologi yang lebih maju
Pada awal 1920, satu instrumen penting
lain muncul: Teleskop Hooker berdiameter 100 inci di observatorium Mount Wilson
di dekat Pasadena, California. Pada 1923, ahli astronomi Amerika Edwin P,
Hubble menggunakan teleskop terbesar sedunia pada zamannya untuk mencari
bintang jenis khusus, yaitu bintang variabel Cepheid, di nebula Andromeda. Bintang
variabel tipe manapun berubah kecerlangannya mengikuti pola tertentu, bintang
variabel Cepheid, yang dinamai berdasarkan protipe kelas bintang yaitu 1
bintang di rasi Cepheus, sangat terang sehinnga dapat dilihat dari jarak jauh. Karena
kecerlangan berubah dalam siklus yang mudah dikenali, kesabaran dan ketekunan
akan membuahkan hasil pengamat yang cermat. Bimasakti memperkirakan jarak
bintang. Cepheid di Andromeda jauh lebih redup daripada yang sudah ditemukan di
Bimasakti. Bintang variabel Chepeid dan nebula Andromeda tempat si bintang
ditemukan, terletak lebih jauh daripada bintang Cepheid di Bimasakti. Hubble
menyadari bahwa nebula Andromkeda berada di jarak yang amat jauh sehingga tidak
mungkin berada di antara bintang anggota rasi Andromeda, atau di dalam galaksi
Bimasakti dan tidak terlempar keluar bersama dengan nebula spiral lain saat
terjadi ledakan. Penemuan Hubble menunjukkan bahwa nebula spiral adalah sistem
bintang tersendiri, berisi bintang seperti Bimasakti. Jika dinyatakan dalam
ungkapan filsuf Immanuel Kant. Hubble telah menunjukkan bahwa lusinan pulau
kosmik mesti berada di luar sistem bintang, dan objek di Andromeda hanya yang
pertam di daftar nebula spiral yang sudah diketahui. Nebula andromeda
sebenarnya adalah galaksi Andromeda
Pada 1936, pulau kosmik telah banyak di
indentifikasi dan dipotret dengan Teleskop Hooker dan teleskop besar lain
sehingga Hubble memutukan untuk mencoba menyortit menurut morfologi,
analisisnya mengenai tipe galaksi bersandar kepada asumsi yang belum diuji
bahwa variasi bentuk galaksi menunjukkan jalur evolusi sejak kelahiran hingga
akhir riwayat galaksi. Dalam buku Realm of the Nebulae, yang diterbitkan pada
1936, Hubbl mengklasifikasikan galaksi dengan menempatkan tipe yang berbeda
sepanjang diagram yang berbentuk menyerupai garpu tala: gagangnya mewakili
galaksi elips, dengan galaksi elips yang pipih di dekat titik semua dua gigi
garpu. Di sepanjang 1 gigi terletak galaksi spiral biasa: galaksi di dekat gagang
memiliki lengan spiral yang melilit rapat dan makin mendekati ujung gigi garpu
tala galski memiliki lengan galaksi spiral yang makin renggang. Di sepanjang
gigi yang satu lagi terletak galaksi spiral bagian pusatnya memperlihatkan
batan tapi hal lainnya serupa dengan galaksi spiral biasa. Hubble membayangkan
galaksi memulai kehidupan sebagai galaksi elips yang bundar lalu menjadi pipih
dan semakin pipih seiring dengan perubahan bentuk dan akhirnya menampakkan
struktur spiral yang perlahan membentang seiring dengan berlalunya waktu. Bukan
hanya seluruh kelas galaksi irreguler tidak masuk dalam skema. Bintang tertua
di setiap galaksi berumur hampir sama. Semua galaksi terbentuk pada era yang
sama dan sejarah alam semesta. Selama 3 dasawarsa (dans ebagian kesempatan
penelitian telah hilang akibat Perang Dunia II), para ahli astronomi mengamati
dan mengatalogkan galaksi sebagai galaksi elips, spiral dan spiral berbatang
sesuai dengan diagram garpu tala Hubble, sedangkan galaksi irreguler menjadi sub
kelompok minor, berada di luar diagram karena bentuknya aneh. Terkait galaksi
elips, mungkin seperti yang dikatakan Ronald Reagan emngenai hutan pohon
redwood California, bahwa ketika sudah melihat 1 sama lain dalam hal tidak
memiliki pola lengan spiral yang mencirikan galaksi spiral dan galajsi spiral
berbatang, dan tidak memiliki awan gas dan debu raksasa antar bintang yang
melahirkan bintang baru. Di galaksi itu, pembentukan bintang telah berhenti
miliaran tahun lalu, menyisakan kumpulan bintang yang membentuk bola atau
elipsoid. Masing galaksi elips terbesar, seperti halnya galaksi spiral
terbesar, berisi ratusan miliar bintang bahkan mungkin 1 triliun atau lebih dan
berdiameter sekitar 100 ribu tahun cahaya, selain ahli astronomi profesional, belum
pernah ada yang mengeluhkan pola fantastis dan sejarah pembentukan bintang yang
kompleks di galaksi elips spiral, bahwa galaksi elips punya bentuk sederhana
dan pembentukan bintang yang tidak rumit: galaksi itu mengubah gas dan debu
menjadi bintang hingga tidak bisa lagi melakukannya. Galaksi spiral dan galaksi
berbatang menyediakan keceriaan visual yang tidak ada di galaksi elips. Wahana bisa
bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya akan membutuhkan waktu
lama, jauh lebih lama dari rentang catatan sejarah zaman sekarang untuk
memperoleh hasil yang diinginkan. Para ahli astronomi melanjutkan pemetaan
Bimaksakti dari dalam, membuat sketsa galaksi dengna melukiskan bintang dan
nebula, upaya ini mengungkapkan bahwa galaksi sangat mirip dengan tetangga
besar terdekat yaitu galaksi Spiral raksasa di rasi Andromeda. Berjarak 2,4
tahun cahaya, galaksi Andromeda telah menyediakan banyak sekali informasi
mengenai pola struktur dasar galaksi sporal serta berbagai tipe bintang dan
evolusi. Karena semua bintang di galaksi Andromeda berjarak sama dengan manusia
(plus minus beberapa persen), ahli astronomi mengetahui bahwa kecerlangan
bintang sebanding dengan luminositas yaitu banyaknya energi yang dipancarkan
tiap detik
2 satelit berbentuk elips yang mengorbit
galaksi Andromeda, masing mengandung beberapa persen dari jumlah bintang di
galaksi utama, juga telah menyediakan informasi penting tentang kehidupan
bintang dan struktur keseluruhan galaksi elips. Garis bentuk galaksi Andromeda
bisa dilihat dengan mata telanjang. Galaksi Andromeda menemapati pertengahan
salah satu cabang di diagram garpu tala Hubble karena lengan spiral tidak rapat
atau renggang. Mempelajari citra salah satu galaski yang diambil dengan
Teleksop Hubble, biasanya untuk galaksi dekat dilihat dari jarak 10 atau 20
juta tahun cahaya, berarti memasuki dunia yang pemandangannya begitu kaya akan
kemungkinan, begitu jauh terpisah dari kehidupan di Bumi, akan kemungkinan
begitu jauh terpisah dari kehidupan di Bumi, begitu rumit dalam struktur. Galaksi
irreguler merupakan 10% dari keseluruhan galaksi., sisanya terbagi ke dalam
galaksi spiral dan elips dengan lebih banyak
yang tergolong galaksi spiral. Galaksi irreguler memiliki perbandingan
gas dan debu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan galaksi spiral, dan
menyediakan lokasi paling giat membentuk bintang. Bimasakti memiliki 2 galaksi
satelit, keduanya terbentuk tidak beraturan, dinamai awan Magellan karena orang
kulit putih pertama yang memperhatikan yaitu para pelaut yang berlayar
mengelilingi Bumi bernama Magellan (Fernao Magellan) pada 1520, mula menyangka
melihat seberkas awan di langit. Awan Magelan berada dekat dengan Kutub selatan
langit tidak yang tepat berada di atas kutub selatan Bumi sehingga tidak pernah
terlihat berada di atas cakrawala oleh pengamat di belahan Bumi utara yang
paling padat penduduk, termasuk Eropa dan sebagian besar Amerika serikat. Masing
Awan Magellan mengandung miliaran bintang, meski tidak sampai ratusan miliar
bintang seperti Bimasakti dan galaksi besar lain. Memperlihatkan daerah
pembentukan bintang yang amat luas, di antaranya yang paling jelas adalah
nebula Tarantula. Galaksi ini mendapatkan kehormatan untuk mengungkapkan
Supernova terdekat dan paling terang selama 3 abad terakhir, yaitu Supernova
1987A, yang mestinya sudah meledak sekitar tahun 160000 SM karena cahaya sampai
di Bumi pada 1987. Hingga 1960 para ahli astronomi mengelompokkan hampir semua
galaksi menjadi galaksi spiral, spiral berbatang, elips atau irreguler. 99%
lebih galaksi masuk ke salah satu kelas (salah satu kelas disebut irreguler)
namun pada dasawarsa, ahli astronomi Amerika, Halton Arp menjadi pendukung
galaksi yang tidak cocok dengna skema klasifikasi sederhana diagram garpu tala
Hubble plus galaksi ireguler. Arp menggunakan teleskop terbesar sedunia, yaitu
Teleskop Hale 200 inci di Observatorium Palomar di dekat San Diego, California
untuk memotret 338 sistem yang tampak ganjil. Atlas of Peculiar Galaxies karya
Arp yang diterbitkan pada 1966 benar menjadi peta harta karun penuh peluang
penelitian mengenai apa yang tak beres
di alam semesta. Walaupun galaksi ganjil, yang didefinisikan sebagai galaksi
berbentuk aneh sampai galaksi irreguler tidak cocok digunakan untuk
menyebutnya, hanyalah kelompok minor di antara seluruh galaksi, galaksi
tersebut membawa informasi mengenai apa yang bisa menjadi tak beres di galaksi.
Banyak galaksi ganjil di atlas Arp rupanya adalah gabungan 2 galaksi terpisah
yang kemudian bertabrakan. Artinya galaksi ganjil bukan jenis galaksi yang
berbeda
Simulasi komputer pertama kali dilakukan
pada awal 1960 dan meski ahli astronomi Swedia Erik Holmberg membuat percobaan
cerdas pada 1940 dengan reka ulang tabrakan galaksi di atas meja menggunakan
cahaya yang mewakili gravitasi, pada 1972 Alar dan Juri Toomre yang mengajar di
MIT, menghasilkan gambar pertama tabrakan sederhana antara 2 galaksi spiral. Model
Toomre menunjukkan bahwa gaya pasang surut, perbedaan gravitasi antara 1 tempat
dengan tempat lainnya merobek kedua galaksi. Seiring dengan semakin dekat
galaksi dengna galaksi, gaya gravitasi dengan cepat menjadi semakin kuat
sebelum terjadi tabrakan, meregangkan dan melengkungkan kedua galaksi kala
saling menembus. Peregangan dan pelengkungan menghasilkan bentuk aneh di atlas
galaksi ganjil Arp. Diagram garpu tala Hubble membedakan galaksi spiral normal
dengan galaksi spiral yang menunjukkan batang sarat bintang di bagian pusat. Simulasi
menunjukkan bahwa batang itu bisa jadi hanya sementara, bukan pembeda jenis
galaksi. Pengamat galaksi spiral zaman sekarang mungkin hanya memotret galaksi
dalam suatu tahap yang akan menghilang dalam waktu sekitar 100 jtua tahun. Jangka
waktu semiliar tahun bisa disingkat menjadi beberapa menit
Galaksi ganjil Arp mulai dikenali pada
1960 dan bukan benar galaksi. Galaksi spiral berjarak sekitar 30000 tahun
cahaya dari pusat dan 20000 tahun cahaya dari tepi luarnya. Berkat aturan umum
di galaksi spiral, yang pertama berlaku kepada awan gas yang melahirkan
bintang. Matahari bergerak di orbit yang berbentuk nyaris lingkaran dan
mengitari pusat Bimasakti, dengan sekali keliling memakan waktu 240 juta tahun
(tahun kosmik). setiap 20 kali mengelilingi pusat Bimasakti semenjak kelahiran.
Matahari tetap beredar selama sekitar 20 keliling lagi sebelum berhenti
Di seluruh alam semesta, zat terus menerus
mengatur diri menjadi struktur dari distribusi yang nyaris seragam sesaat
setelah ledakan besar, zat berkumpul menajdi berbagai skala ukuran dan
menghasilkan gugus galaksi raksasa dan supergugus galaksi serta galaksi
tersendiri di dalam gugus, kumpulan miliaran bintang di setiap galaksi dan
objek yang jauh lebih kecil, planet, satelit, planet, asteroid dan komet yang
mengorbit banyak, kalau bukan sebagian besar, bintang di dalam galaksi.
Mekanisme yang mengubah zat semula tersebar di alam semesta menjadi komponen
berstruktur tinggi. Kosmos membutuhkan 2 aspek realitas kombinasi. Mekanika
kuantum, menggambarkan perilaku, molekul, atom, dan zarah penyusun, cocok
dengan teori relativitas umum, yang menggambarkan bagaimana zat berjumlah amat
besar dan ruang saling mempengaruhi. Upaya untuk menciptakan teori tunggal yang
akan menyatukan pengetahuan mengenai hal kecil ska subatom dan hal besar skala
astronomis dimulai oleh Albert Einstein. Upaya itu dilanjutkan. Para ahli
kosmologi modern merasa kekurangan teori yang bisa menggabungkan mekanika
kuantum dengan relativitas umum. 2 cabang fisika yang tampaknya tidak mungkin
berpadu mengenai hal yang kecil dan hal yang besar. Suatu galaksi berisi 100
miliar bintang tampaknya tidak peduli fisika atom dan molekul yang menyusun
sistem bintang dan awas gas. Kumpulan zat yang bahkan lebih besar disebut gugus
dan super gugus galaksi, yang berisi ratusan galaksi dan kadang ribuan galaksi.
Namun struktur terbesar di alam semesta ada berkat fluktuasi kuantum yang kecil
di kosmos purba
Para ahli astrofisika berasumsi bahwa
distribusi zat di alam semesta adalah homogen dan isotropik. Dalam alam semesta
yang homogen, setiap lokasi tampak sama dengan lokasi lain. Alam semesta yang
isotropik adalah alam semesta yang tampak sama di segala arah bila dilihat dari
titik mana pun dalam ruang dan waktu. Garis bujur di Bumi tidak homogen karena
garis itu saling menjauh di sebagian
daerah dan saling mendekat di daerah lain: garis itu isotropik hanya di dua
lokasi: yaitu Kutub Utara dan Selatan tempat bertemunya semua garis bujur.
Analisis matematika menunjukkan bahwa ruang hanya akan homogen bila isotropik
dimana – mana. Teorama matematika formal yang lain menyatakan bahwa jika ruang
itu isotropik di 3 lokasi, maka ruang tersebut pasti isotropik di mana – mana.
Bumi planet padat yang kerapatan zat mendekati 5,5 gram per sentimeter kubik.
Matahari memiliki 1,4 gram persentimeter kubik. Namun ruang di antara Bumi dan
Matahari memiliki kerapatan rata yang lebih kecil, lebih kecil sekitar 1 miliar
triliun kali lipat. Ruang antar galaksi, yang menyumbang sebagian besar volume
alam semesta, mengandung kurang daripada 1 atom di setiap 10 meter kubik.
Kerapatan jauh di bawah kerapatan ruang antarplanet sampai 1 miliar kali lipat
Galaksi bimasakti tersusun dari bintang
terapung di ruang antar bintang yang nyaris kosong. Galaksi juga berkelompok
membentuk gugus yang melanggar asumsi homogen dan isotropik, namun harapan
masih ada ketika para ahli astrofisika memetakan zat tampak dalam skala
terbesar, mereka akan menemukan bahwa gugus galaksi memiliki distribusi homogen
dan isotropik. Supaya homogenitas dan isotropi ada di dalam suatu area di ruang
jagat raya, area itu harus cukup besar sehingga tidak ada/sedikit struktur di
dalamnya. Planet bumi berdiameter 0,04 detik cahaya. Orbit Neptunus membentang
8 jam cahaya. Bintang di galaksi Bimasakti membentuk piringan pipih dan luas
berdiameter sekitar 100000 tahun cahaya. Supergugus galaksi virgo, tempat
galaksi Bimasakti berada, membentang sekitar60 juta tahun cahaya. Volume yang
diperlukan untuk mendapatkan homogenitas dan isotropi harus lebih besar
daripada supergugus Virgo. Ketika ahli astrofisika menyurvei distribusi galaksi
di ruang jagat raya, mereka menemukan bahwa sekalipun sudah dalam skala
sebesar, 100 juta tahun cahaya, kosmos memperlihatkan ruang luas yang relatif
kosong, dibatasi oleh galaksi yang mengatur diri menjadi lembar dan filamen
yang berpotongan
Para astrofika terus membuat peta di skala
besar dan akhirnya menemukan homogenitasi dan isotropi yang dicari. Isi sampel
alam semesta berdiameter 300 juta tahun cahaya memang seragam dengan sampel
lain yang berukuran sama, memenuhi kriteria estetika untuk kosmos telah lama
dicari. Namun, di skala yang lebih kecil, segala sesautu tentu telah
mengelompokkan diri sehingga distribusi zat menjadi tidak homogen dan tidak
isotropik. 3 abad lalu Isaac Newton memikirkan pertanyaan bagaimana zat
mendapatkan struktur. Akal kreatif mudah memahami konsep alam semesta homogen
dan isotropik. Alam semesta mestinya tidak terbatas. Pada 1962 Newton menulis
surat kepada Richard Bentley, kepada Trinity College Cambridge University dan
mengusulkan bahwa: seluruh zat di alam semesta tersebar rata di penjuru langit,
dan setiap zarah memiliki gravitasi bawaan yang dikerahkan kepada zarah
lainnya, dan ruang tempat zat tersebut tersebar adalah terbatas, maka zat di
luar ruang akan di dorong gravitasi menuju seluruh zat di dalam ruang dan
sebagai konsekuensi jatuh ke tengah ruang dan disana terbentuk satu massa besar
berbentuk bola. Namun jika tersebar merata di ruang yang tak terbatas, seluruh
zat tidak akan pernah berkumpul menjadi 1 massa, sebagiamana sebagiannya akan
berkumpul menjadi 1 massa dan sebagian lain menjadi massa lain, sehingga
terbentuk banyak sekali massa besar, tersebar dengan jarak yang jauh di seluruh
ruang tak terbatas
Newton beranggapan bahwa alam semesta tak
terbatas mestinya statis, tidak mengembang/mengerut. Di alam semesta, objek
berkumpul akibat gaya gravitasi tarikan yang dikerahkan setiap objek bermassa
kepada seluruh objek lain. Pada permulaan alam semesta, kosmos mengembang cepat
hingga alam semesta homogen dan isotropik dalam skala, gravitasi tidak akan
pernah punya kesempatan untuk menang. Tidak akan ada galaksi, bintang, planet,
atau manusia, hanya atom yang tersebar dimana di ruang antariksa kosmos yang
menjemukkan, tidak ada pengagum dan objek yang dikagumi. Namun alam semesta
menarik karena inhomogenitas dan anisotropi muncul pada momen terawal kosmos,
yang menjadi pembuka untuk seluruh zat dan energi, karena tanpanya alam semesta
akan mencegah gravitasi mengumpulkan zat untuk membentuk struktur di alam
semesta. Perbedaan inhomogenitas dan anisotropi karena mekanika kuantum.
Mekanika kuantum menunjukkan skala ukuran terkecil, tidak ada distribusi zat
akan muncul, menghilang, dan muncul kembali dalam jumlah yang berbeda, ketika
zat menjadi zarah yang menghilang dan muncul kembali. Pada waktu tertentu,
sebagian area di ruang kosmos akan memiliki lebih banyak zarah, dan dengan
demikian berarti lebih rapat, daripada area lain. Dengan gravitasi, daerah yang
agak lebih padat berpeluang menarik lebih banyak zarah, dan seiring berjalannya
waktu kosmos berangsur mengubah daerah menjadi struktur
Era inflasi ketika alam semesta mengembang
dengan laju yang mengejutkan dan masa pemisahan sekitar 380000 tahun setelah
ledakan besar, ketika radiasi latar belakang berhenti berinteraski dengan zat.
Era inflasi berlangsung sekitar 10.-37 detik hingga 10.-33 detik setelah ledakan
besar, selama rentang waktu yang relatif singkat, rung dan waktu mengembang
lebih cepat daripada kecepatan cahaya dalam waktu sepermiliar triliun triliun
detik mengembang dari ukuran 100 miliar kali lipat lebih kecil daripada ukuran
proton menjadi sekitar 10 sentimeter. Penyebab inflasi kosmik karena transisi
fase yang meninggalkan ciri spesifik dan bisa di amati di radiasi latar
belakang. Transisi sering terjadi rumah ketika membekukan air untuk membuat es
batu dan mendidihkan air untuk menghasilkan uap. Air gula membentuk untaian
kristal gula di dalam air. Adonan yang basah dan lengket berubah menjadi kue
setelah dipanggang. Telihat pola. Tampak jauh berbeda di kedua sisi transisi
fase. Model inflasi alam semesta menegaskan bahwa ketika alam semesta masih
muda, medan energi yang kuat mengalami 1 transisi fase, salah satu di antara
beberapa yang akan terjadi sepanjang massa awal. Memberi kosmos pola daerah
dengan kerapatan tingi dan rendah yang berfluktuasi. Fluktuasi berhenti dan
menjadi tatanan ruang kosmos yang mengembang, menciptakan semacam cetak biru
yang pada akhirnya membentuk galaksi. Fluktuasi awal terjadi selama era, akibat
mekanika kuantum yang tak terelakkan, yang menunjukkan bahwa variasi kecil
antara tempat satu dengan yang lain akan selalu muncul dalam fluida homogen dan
isotropik mestinya telah berpeluang menjadi daerah dengan konsentrasi zat dan
energi yang tinggi dan rendah. Radiasi latar belakang membedakan dan
menghubungkan zaman sekarang dengan momen pertama alam semesta. Radiasi latar
belakang terdiri atas foton yang dibangkitkan selama menit pertama setelah
ledakan besar. Pada awal sejarah alam semesta, foton berinteraksi dengan zat,
menghantam dengan hebat atom mana yang kebetulan terbentuk sehingga tidak ada
atom yang bisa bertahan lama. Namun pengembangan alam semesta yang terus
berlanjut mengakibatkan berkurangnya energi foton yang memiliki cukup energi
untuk mencegah elektron mengorbit proton dan inti helium. Sejak saat itu,
380000 tahun semenjak ledakan besar, atom bertahan kecuali jika mendapat
gangguan lokal, misal radiasi dari bintang dekat, sedangkan foton yang
energinya terus berkurang tetap mengembnara di alam semesta, bersama membentuk
radiasi latar belakang atau CBR. CBR membawa jejak sejarah, potret wujud alam
semesta pada masa pemisahan. Para ahli astrofisika telah mempelajari cara
menyelidiki potret dengan akurasi yang terus meningkat. Pertama, fakta bahwa
CBR itu ada menunjukkan bahwa pemahaman dasar mereka mengenai sejarah alam
semesta sudah benar. Kemudian setelah bertahun meningkatkan kemampuan mengukur
radiasi latar belakang, instrumen rumit yang dibawa balon terbang dan satelit
memberi peta penyimpangan kecil dari homogenitasi CBR. Peta itu menampilkan
catatan fluktuasi yang semula amat kecil kemudian meningkat seiring dengan
pengembangan alam semesta beberapa ratus ribu tahun setelah era inflasi, dan
kemudian selama miliaran tahun berikutnya berubah menjadi distribusi zat skala
besar di Kosmos. Mengetahui lokasi area berjarak 14 miliar tahun cahaya ke
semua arah dengan kerapatan agak lebih tinggiyang menjadi gugus dan super gugus
galaksi. Area dengan kerapatan lebih tinggi daripada rata menyisakan foton agak
lebih banyak daripada area berkerapatan rendah. Ketika kosmos menjadi
transparan, berkat hilangnya energi yang membuat foton tidak mampu berinteraksi
dengan atom yang baru terbentuk, masing foton memulai perjalanan yang akan
membawa jauh dari titik asal. Foton dari area sekitar telah menempuh jarak 14
miliar tahun cahaya di segala penjuru, membentuk sebagian CBR yang sedang diteliti oleh peradaban jauh
di ujung alam semesta, dan foton setelah mencapai instrumen, menunjukkan
penampakan segala sesuatu pada masa lampau, pada amsa ketika struktur baru
mulai terbentuk
Selama ¼ abad lebih setelah pendekatan CBR
pertama pada 1965, para ahli astrofisika mencari anistropi CBR dari sudut
pandang teori, mereka perlu mendapatkan karena tanpa keberadaan anisotropi di
level beberapa bagian per 100 ribu, model dasar kemunculan struktur akan
kehilangan kesahihan. Mereka menemukan satelit COBE pada 1992, dengan instrumen
yang lebih teliti dan dipasang di balot satelit WMAP. Fluktuasi kecil di banyak
foton gelombang mikro dari satu tempat ke tempat lain yang membentuk CBR
digambarkan oleh WMAP dengan presisi mengesankan, menambah rekaman fluktuasi
kosmik pada masa 380000 tahun setelah ledakan besar. Fluktuasi itu umumnya
antara beberapa perseratus ribu derajat lebih atau dibawah suhu rata radiasi
latar belakang. Anisotropi bisa mendorong terjadinya segala hal. Di peta
radiasi latar belakang WMAP, titik panas yang lebih besar menunjukkan lokasi gravitasi mengalahkan kecenderungan
memencar di alam semesta yang tengah mengembang dan mengumpulkan zat yang cukup
banyak untuk membangun supergugus. Daerah itu sekarang telah berkembang dan
berisi sekitar 1000 galaksi, masing berisi 100 miliar bintang. Jika tambahan
zat gelap ke dalam supergugus, massa total akan setara dengan 10.16 Matahari,
sebaliknya titik dingin yang lebih besar, yang tidak melawan pengembangan alam
semesta, berubah menjadi nyaris tanpa struktur masif. Para ahli astrofisika
menyebut daerah itu void, istilah yang mendapatkan makna karena dikelilingi
sesuatu yang bukan void. Jad lembaran dan filamen galaksi yang ditelusuri di
langit bukan hanya membentuk gugus di tempat pertemuan, melainkan juga
menunjukkan dinding dan bentuk geometri lain yang membatasi daerah kosong di
kosmos. Mulai 380000 tahun setelah ledakan besar hingga sekitar 200 jtua tahun
kemudian, zat terus berkumpul, tapi tidak ada yang bersinar di alam semesta. Bintang
pertama masih belum dilahirkan. Selama abad
kegelapan kosmik itu, alam semesta hanya berisi apa yang dibuatnya selama
beberapa menit pertama. Hidrogen dan helium serta sedikit lithium. Dengan tiadanya
unsur yang lebih berat belum ada karbon, nitrogen, oksigen, natrium, kalsium,
atau unsur yang lebih berat. Kosmos tidak mengandung atom atau molekul yang
kini lazim ditemui dan bisa menyerap cahaya kala bintang mulai bersinar. Keberadaan
atom dan molekul, cahaya dari bintang yang baru terbentuk akan mengerahkan
tekanan yang mendorong keluar sejumlah besar gas, yang kalau tidak didorong
akan jatuh ke bintang. Dorongan itu membatasi massa maksimum bintang yang baru
lahir menjadi dibawah 100 kali massa Matahari. Namun, ketika bintang pertama terbentuk,
dalam ketidakhadiran atom dan molekul yang akan menyerap cahaya bintang, gas
yang rutuh hampir keseluruhannya terdiri atas hidrogen dan helium, dan menambah
keluaran bintang. Itu memungkinkan beberapa ratus atau mungkin malah beberapa
ribu kali massa Matahari. Bintang bermassa besar menjalani hidup di jalur
cepat, dan bintang yang paling masif paling cepat. Bintang itu mengubah zat
menjadi energi dengan laju yang amat mengesankan, saat mereka memproduksi unsur
berat dan mati muda dalam ledakan. Usia harapan hidup tak melebihi beberapa
juta tahun, tak sampai seperseribu usia harapan hidup Matahari. Pada masa
sekarang, tidak akan menemukan bintang masif dari era tersebut karena sudah
habis membakar seluruh zat dahulu sekali dan kini dengan unsur yang lebih berat
banyak dijumpai di seluruh alam semesta, bintang bermassa paling besar seperti
dahulu tidak bisa terbentuk sama sekali. Bahkan tak satu pun bintang raksasa
bermassa besar pernah di amati. Namun menetapkan mereka untuk bertanggung jawab
sebagai yang mula memberi alam semesta hampir semua unsur familier yang kini
dinikmati dengna Cuma termasuk karbon, oksigen, nitrogen, silikon, dan besi,
namun benih kehidupan dimulai dengan bintang masif generasi pertama yang telah
lama mati
Selama beberapa miliar tahun pertama
setelah massa pemisahan, keruntuhan yang diakibatkan gravitasi berlanjut dengan
bebas karena gravitasi menarik zat hampir di seluruh skala. Salah satu hasil
gravitasi adalah pembentukan lubang hitam supermasif, masing bermassa jutaan
tahun miliaran kali massa Matahari. Lubang hitam semasif itu berukuran sekitar
ukuran orbit Neptunus dan mengacaukan lingkungan baru. Awan gas yang tertarik
ke arah lubang hitam ingin melaju kencang tapi tidak bisa karena banyak
penghalang, sebaliknya awan itu menghantam dan bergesekan dengan apapun di
hadapannya seraya turun berputar menuju lubang hitam dalam pusaran, tepat
sebelum awan itu lenyap sebelumnya, tumbukan dalam zat yang telah menjadi
teramat panas memancarkan energi yang amat besar, miliaran kali kecerlangan
Matahari, seluruhnya dalam lingkup volume sebesar tata surya, semburan zat dan
radiasi yang dahsyat dimuntahkan, terlontar hingga ratusan ribu tahun cahaya di
atas dan di bawah pusaran gas, ketika energi menembus dan lolos dari corong
pusaran dengan segala cara. Ketika 1 awan telah terisap, sementara awan lain
masih menunggu sambil mengorbit, kecerlangan sistem itu naik turun, menjadi
lebih terang dan lebih redup dalam hitungan jam, hari atau minggu. Jika semburan
itu mengarah tepat, sistem itu akan tampak lebih terang lagi, dan energinya
lebih berubah, daripada bila semburannya mengarah ke tepi. Jika diamati dari
jarak lumayan jauh, semua lubang hitam itu plus kombinasi zat yang sedang jatuh
ke dalamnya akan tampak sangat kecil dan terang bila dibandingkan dengan
galaksi yang di lihat sekarang, yang telah diciptakan alam semesta, objek yang
kelahirannya baru saja dijabarkan dalam kata adalah kuasar
Kuasar ditemukan sepanjang awal tahun
1960, ketika para ahli astronomi mulai menggunakan teleskop yang dilengkapi
dengan detektor yang peka terhadap radiasi tak tampak, seperti gelombang radio
dan sinar X. Potret galaksi dari teleskop mengandung informasi mengenai
penampakan galaksi dalam pita spektrum elektromagnetik lain. Bila informasi itu
dikombinasikan dengan perkembangan lebih lanjut di bidang emulsi fotografi,
muncul kumpulan jenis galaksi baru dari kedalaman antariksa. Objek yang di
fotonya tampak seperti bintang biasa tapi sungguh berbeda dengan bintang
menghasilkan gelombang radio yang amat kuat. Istilah yang digunakan untuk objek
itu adalah quasi stellar radio source atau sumber radio kuasi bintang istilah
yang disingkat menjadi kuasar. Yang lebih mengagumkan daripada emisi radio dari
objek itu adalah jaraknya, sebagai kelompok, kuasar rupanya adalah objek
terjauh di alam semesta. Karena sedemikian kecil tapi masih bisa dilihat dari
jarak sangat jauh, berarti kuasar mestinya adalah objek jenis baru. Ukurannya tak
lebih besar daripada tata surya. Redup sekalipun masih lebih terang daripada
rata galaksi di alam semesta. Pada awal 1970,
para ahli astofisika telah menyepakati bahwa lubang hitam supermasif
adalah mesin kuasar, melahap segala yang ada di dekatnya dengan gravitasi. Model
lubang hitam bisa menunjukkan ukuran dan terangnya kuasar tapi tidak
menjelaskan apa perihal sumber makannya, baru setelah 1980 para ahli
astrofisika mulai memahami lingkungan kuasar karena luminositas bagian pusat
kuasar sangat tinggi sehingga menghalangi pemandangan sekelilingnya lebih
redup. Namun dengan teknologi baru yang bisa menutupi cahaya dari pusat kuasar,
para ahli astrofisika bisa mendeteksi serabut di sekeliling sebagian kuasar
redup. Seiring dengan perkembangan taktik dan teknologi deteksi, setiap kuasar
menampakkan serabut, sebagian kuasar bahkan merupakan struktur spiral. Rupanya kuasar
bukan objek jenis baru, tapi inti galaksi
Pada April 1990, Badan Antariksa dan
Aeronautika Amerika (NASA) meluncurkan salah satu instrumen astronomi termahal
Teleskop Hubble berukuran besar diarahkan dengan perintah yang dikirim dari
Bumi, Teleskop Hubble punya keunggulan yaitu mengorbit di luar atmosfer. Begitu
astronot selesai memasang lensa untuk mengoreksi kesalahan di cermin primer,
teleskop tersebut bisa mengintai area galaksi biasa yang belum dipetakan,
termasuk bagian pusat. Ketika melihat pusat galaksi, Teleskop Hubble mendapati
bintang bergerak cepat sekali untuk tingkat kekuatan gravitasi yang disimpulkan
dari cahaya tampak bintang lain di dekatnya, gravitasi kuat area kecil (lubang
hitam). Demi galaksi lusinan jumlahnya
memiliki bintang yang melaju kencang di bagian pusat. Teleksop Hubble melihat
pusat galaksi dengna jelas, ada bintang yang seperti itu. Setiap galaksi dihuni
lubang hitam supermasif, yang barangkali telah berlaku sebagai benih gravitasi
yang mengumpulkan zat lain di sekeliling atau mungkin telah dibentuk kemudian
oleh zat yang mengalir masuk dari bagian luar galaksi. Namun tidak semua
galaksi adalah kuasar pada masa muda
Sebagian galaksi memulai hidupnya sebagai
kuasar. Supaya menjadi kuasar, yang sesungguhnya hanya inti yang tampak terang
di galaksi biasa, sistem itu seharusnya bukan hanya punya lubang hitam masif,
melainkan juga pasokan gas yang memadai. Begitu lubang hitam supermasif menelan semua makanan yang tersedia, dan
menyisakan bintang dan gas di orbit aman yang jauh, kuasar itu berhenti. Mendapatkan
galaksi jinak dengan lubang hitam tidur di bagian pusat. Para ahli astronomi
telah menemukan tipe objek baru, diklasifikasikan sebagai pertengahan antara
kuasar dan galaksi normal, yang sifatnya juga tergantung kepada perilaku lubang
hitam supermasif. Kadang aliran zat yang jatuh ke dalam lubang hitam di pusat
galaksi mengalir perlahan dan teratur. Pada waktu lain tidak teratur. Sistem
semacam itu termasuk kelompok galaksi yang intinya aktif tapi tidak buas. Setelah
bertahun muncul nama berbagai jenis: LINER (low ionization nuclear emission
line regions atau inti galaksi yang garis emisi berasal dari ionisasi lemah),
galaksi Seyfert, galaksi N, dan blazat. Semua objek itu umumnya disebut AGN,
singkatan yang diciptakan ahli astrofisika untuk galaksi berinti aktif atau
device galactic nucleus. Tak seperti kuasar, yang hanya muncul di jarak yang
sangat jauh, AGN muncul baik di jarak jauh maupun dekat, AGN berada di galaksi
yang berperilaku aneh. Dahulu kuasar menghabiskan semua makanan sehingga hanya
melihat ketika melihat terlihat jauh ke masa lampau dengan mengamati jauh di
kedalaman antariksa. Sebaliknya, nafsu makan AGN sedang sehingga masih memiliki
makanan untuk dilahap bahkan setelah miliaran tahun. Menggolongkan AGN
berdasarkan penampakan visual semata akan menghasilkan kisah yang tidak utuh,
sehingga para ahli astrofisika menggolongkan AGN menurut spektrum dan rentang emisi
elektromagnetik. Selama pertengahan hingga akhir 1990, para peneliti
memperbaiki model lubang hitam dan menemukan
bahwa mereka bisa mencirikan hampir semua AGN hanya dengan mengukur
beberapa parameter: masa lubang hitam pada AGN, laju makannya, dan sudut
pandang terhadap piringan akresi dan semburannya, tepat searah dengan arah
semburan yang muncul dari dekat lubang hitam supermasif, melihat objek yang
jauh lebih terang daripa bila melihatnya dari pinggir dengan sudut yang
berbeda. Variasi ketiga parameter menjelaskan hampir semua ragam AGN yang diamati para ahli astrofisika, sehingga
mereka tidak perlu menambah tipe galaksi serta bisa lebih memahami pembentukan
dan evolusi galaksi. Perbedaan bentuk, ukuran, kecerlangan, dan warna dengan
beberapa variabel merupakan keberhasilan astrofisika akhir abad ke 20. Karena melibatkan
banyak peneliti dan berlangsung selama bertahun serta waktu pengamatan yang
panjang
Meski bermassa jutaan atau miliaran kali
massa Matahari, lubang hitam hampir tidak menyumbang apa – apa bila
dibandingkan dengan massa galaksi tempatnya berada, umumnya lebih kecil
daripada 1% massa total galaksi besar. Jika ingin memperhitungkan keberadaan
zat gelap, atau sumber gravitasi lain yang tak terlihat di alam semesta, lubang
hitam tidak signifikan dan bisa diabaikan. Jika menghitung energi yang
dihasilkan yaitu menghitung energi yang dilepaskan sebagai pembentukan lubang
hitam bahwa lubang hitam mendominasi energetika pembentukan galaksi. Seluruh energi
dari semua orbit semua bintang dan awan gas yang akhirnya menyusun galaksi tak
berarti bila dibandingkan dengan energi yang membentuk lubang hitam. Tanpa lubang
hitam supermasif tersembunyi, galaksi yang dikenal tidak akan pernah terbentuk.
Lubang hitam yang dahulu terang tapi tak terlihat yang berada di pusat galaksi
raksasa memberikan kaitan tersembunyi, penjelasan fisis mengenai aglomerasi zat
menjadi sistem kompleks berisi miliaran bintang yang mengitari pusat
bersama. Yang membuat miliaran satu
galaksi yaitu gravitasi dengan menghasilkan ratusan ribu bintang dari satu awan
zat. Sebagian besar bintang di satu galaksi di lahirkan dalam asosiasi yang
relatif renggang. Daerah kelahiran bintang yang lebih rapat masih bisa dikenali
sebagai gugus bintang, bintang anggotanya mengelilingi pusat gugus, menyusuri
lintasan menembus antariksa dalam koreografi balet kosmik yang digubah oleh
gaya gravitasi dari seluruh bintang lain dalam gugus, bahkan kala gugus itu
sendiri bergerak dalam lintasan sangat besar mengelilingi pusat galaksi, aman
dari ancaman, kekuatan destruktif lubang hitam di pusat galaksi
Di dalam gugus, bintang bergerak dengan
laju yang berbeda, sebagian kencang hingga berisiko terlepas dari sistem,
terjadi ketika bintang yang melaju kencang lepas dari cengkaraman gravitasi
gugus lalu mengembara bebas di galaksi. Bintang gravitasi gugus itu bersama
dengan gugus bola yang beranggotakan ratusan ribu bintang, menambah bintang
yang membentuk kalang galaksi, kalang galaksi yang semula terang tapi kini
tanpa bintang paling terang berumur singkat adalah objek kasatmata tertua di
galaksi dengan hari kelahiran yang bisa dirunut hingga ke masa pembentukan
galaksi itu sendiri. Yang terakhir runtuh dan dengan demikian terakhir berubah
menjadi bintang adalah gas dan debu yang ditarik dan ditekan ke bidang galaksi.
Di galaksi elips, bidang galaksi tidak ada, dan seluruh gas telah berubah
menjadi bintang. Sementara galaksi spiral memiliki distribusi zat yang gepeng,
dicirikan dengan bidang pusat yang di dalamnya bintang paling terang dan muda
membentuk pola spiral, bukti gelombang gas rapat yang berselang – seling dengan
gas renggang yang mengorbit pusat galaksi, seluruh gas di galaksi spiral yang
tidak ikut serta dalam pembentukan gugus bintang telah jatuh menuju bidang
galaksi, tertahan disana, dan menciptakan piringan zat yang perlahan
memproduksi bintang, selama miliaran tahun lalu, dan miliaran tahun lagi, bintang
akan terus terbentuk di galaksi spiral, tiap generasi lebih kaya akan unsur
berat daripada generasi sebelumnya, unsur berat (ahli astrofisika menyebut
demikian untuk semua unsur yang lebih berat dari helium) telah dilontarkan ke
dalam ruang antar bitnang oleh aliran dari bintang tua atau berupa sisa ledakan
bintang bermassa besar, yakni suatu jenis supernova. Keberadaan unsur
menyebabkan galaksi dengan demikian alam semesta lebih ramah terhadap kimia
kehidupan yang dikenal
Kelahira galaksi spiral klasik, dalam
urutan evolusi yang dilakukan puluhan miliar kali, menghasilkan galaksi dalam
kelompok dengan berbagai susunan: dalam gugus galaksi. Dalam dawai dan filamen
galaksi yang panjang dan di lembaran galaksi. Galaksi yang berada miliar tahun
cahaya terlihat sebagai objekj yang amat kecil dan redup sehingga teleskop
tidak bisa melihat bentuk jelas. Para ahli astrofisika telah membuat banyak
kemajuan di bidang ini selama beberapa tahun, terobosan muncul pada 1995,
ketika Robert Williams yang menjabat sebagai direktur Space Telescope Science
(STSCL) di Jhons Hopkins University, membidikan Telescope Hubble ke satu arah
di dekat rasi Biduk Besar dan mengamati selama setara dengan 10 hari
pengamatan. Willaims pantas dihargai karena Komite Alokasi Waktu Pengamatan,
yang menyeleksi proposal observasi yang paling layak mendapatkan alokasi waktu
menggunakan teleskop menilai proposal tidak layak di dukung. Selain itu, area
yang akan diteliti sengaja dipilih yang tidak memiliki sesuatu yang menarik
untuk di amati, mewakili petak langit yang sepi dan menjemukan. Tidak ada
proyek berjalan bisa mendapatkan manfaat langsung dari komitmen penggunaan
teleskop yang melebihi waktu yang tersedia. William berhak mendaptkan beberapa
persen dari seluruh pengamatan. Waktu yang bisa digunakan sesukanya dan
menggunakan pengaruh untuk mendapatkan apa yang dikenal sebagai Hubble Deep
Field saalh satu foto astronomi paling terkenal yang pernah dipotret. Dengan eksposur selama 10 hari, bertepatan
dengan penonaktifan pemerintahan tahun 1995, dihasilkan foto yang sejauh ini
paling banyak di teliti sepanjang sejarah astronomi. Dipenuhi galaksi dan objek
mirip galaksi, foto itu memberikan palimpsest kosmik, obijek di dalamnya berada
di jarak yang berbeda dari Bimasakti dan telah menuliskan sekilas catatan
cahaya pada waktu yang berbeda. Objek foto Deep Field keadaannya 1,3 miliar,
3,6 miliar,5,7 miliar, atau 8,2 miliar tahun lalu. Umur objek ditentukan
berdasarkan jarak. Ratusan ahli astronomi telah memanfaatkan kekayaan data yang
terkandung dalam 1 foto itu untuk menghasilkan informasi baru mengenai
bagaimana galaksi terlihat sesaat setelah dibentuk. Pada 1988, Teleskop Hubble
berhasil mendapatkan foto lain, yakni Hubble Deep Field South, dengan menyediakan waktu 10 hari
observasi untuk mengamati petak lain di langit pada arah yang berlawanan dengan
foto Deep Field pertama, yang di belahan langit selatan, dengan membandingkan kedua foto, para ahli
astronomi percaya bahwa hasil dan foto. Deep Field pertama tidak menunjukkan
anomali (misal jika 2 foto identik di setiap rinciannya, atau secara statistik
sangat tidak sama, bisa disimpulkan bahwa ada yang keliru) dan mereka bisa
memperbaiki kesimpulan mereka terkait pembentukan berbagai tipe galaksi. Setelah
misinya berhasil, dengan melengkapi Teleskop Hubble dengan detektor yang lebih
baik (sensitif). Space Telescope Science Institute tidak bisa menahan diri dan
pada 2004 menghasilkan Hubble Ultra Deep Field, yang menguak kosmos di jarak
yang lebih jauh. Tahap paling awal pembentukan galaksi, yang kiranya
diungkapkan oleh objek terjauh, belum terjangkau bahkan oleh upaya terbaik
Teleskop Hubble antara lain karena pengembangan kosmos telah menggeser sebagian
besar radiasi objek ke arah spektrum inframerah yang tidak bisa dijangkau oleh
instrumen Teleskop Hubble. Demi galaksi terjauh, para ahli astronomi menunggu
rancangan, konstruksi, peluncuran, dan keberhasilan operasi penerus Hubble,
yaitu James Webb Space Telescop, yang dinamai menurut nama kepala NASA selama
era Apollo. JWST akan memiliki cermin yang lebih besar daripada cermin Teleskop
Hubble, yang dirancang bisa membuka sendiri seperti bunga mekanis yang rumit,
membentang di angkasa untuk menyediakan permukaan reflektif yang lebih besar
dari cermin manampun yang muat dalam salah satu roket. Teleskop antariksa baru
ini juga akan memiliki seperangkat instrumen yang jauh lebih tinggi unggul
daripada yang dimiliki Teleskop Hubble, yang semula dirancang pada 1960,
dibangun pada 1970, diluncurkan pada 1991 dan waalu telah ditingkatkan
kemampuan selama 1990 masih kekurangan kemampuan dasar seperti mendeteksi
radiasi inframerah. Sebagian kemampuan ini kini dimiliki Spitzer InfraRed
Telescope Facility, yang diluncurkan pada 2003
dan mengorbit Matahari dengan jarak ke Bumi lebih jauh daripada orbit
Teleskop Hubble, sehingga bisa menghindari gangguan radiasi orbit Teleskop
Hubble, sehingga bisa menghindari gangguan radiasi inframerah yang dihasilkan
planet. Untuk mencapai tujuan, JSWT akan memiliki orbit dengan jarak ke Bumi
lebih jauh daripada jarak orbit Teleskop Hubble dan selamanya tidak bisa di
akses misi perbaikan. NASA membuatnya dengan benar sejak pertama kali. Bila mulai
beroperasi tahun 2001, sebagaimana yang direncanakan, teleskop tersebut dalam
memberikan pemandangan baru yang spektakuler, termasuk gambar galaksi yang
berjarak 10 miliar tahun cahaya, dilihat pada waktu yang lebih mendekati waktu
asli daripada yang diungkapkan foto Hubble Deep Field. Beekrja sama dengan
teleskop baru, seperti yang telah di lakukan Teleskop Hubble, Teleskop besar
landas bumi akan meneliti rinci kekayaan objek. Fluktuasi kuantum di distribusi
zat dan energi di skala yang lebih kecil daripada ukuran proton, yang
menghasilkan supergugus galaksi dengan bentangan 30 juta tahun cahaya. Dari kekacaubalauan
menjadi kosmos, hubungan sebab akibat berlipat lebih daripada 10.38 kali dalam
ukuran dan 10.42 kali dalam waktu. Seperti untaian benang mikroskopik DNA yang
menetapkan identitas spesies mikroskopik dan sifat khas anggotam raut, dan
sifat kosmos tertulis dalam momen awal kosmos, dan terus dibawa melintasi ruang
dan waktu
Kabut putih yang sudah lama dikenal sebagai jalur susu (milky
way) di langit itu menggabungkan cahaya dari banyak sekali bintang awan gas.
Orang yang melihat area yang gelap dan menjemukan itu menampakan diri menjadi
area yang gelap dan menjemukan tapi area terang akan berubah dari pendaran
kabur menjadi bintang dan nebula yang tak terhitung banyaknya. Dalam buku
Sindereus Nuncius (Pembawa Pesan Bintang), yang diterbitkan di Venesia 1610,
Galileo Galilei memberikan gambaran pertama di langit sebagaimana terlihat
melalui teleskop, termasuk penjelasan atas petak cahaya di jalur susu. Galileo
menyebut peralatan teropong (spyglass) karena istilah teleskop (melihat dari
jarak jauh dalam bahasa Yunani) belum diciptakan pada zaman itu, Galileo tidak
menahan diri:
Jalur susu, yang dengan bantuan teropong
bisa diamati dengan begitu baik sehingga seluruh perselisihan yang selama
bergenerasi telah membingungkan para filsuf sekarang dihancurkan oleh kepastian
yang nyata, dan kita terbebaskan dari perdebatan yang terlalu panjang lebar,
karena Galaksi tak lain hanyalah kumpulan bintang yang tak terhitung banyaknya
dan tersebar di dalam gugus ke mana pun mengarahkan teropong, banyak sekali
bintang yang akan segera menampakkan diri, yang banyak di antaranya tampak agak
besar dan sangat mencolok tapi yang kecil benar tak dapat diduga
Area gelap mungkin adalah lubang kosmos,
bukaan menuju ruang tak terhingga dan kosong. 3 abad berlalu sebelum akhirnya
ada yang memahami bahwa petak gelap di jalur susu bukanlah lubang melainkan
awan gas dan debu yang rapat sehingga menghalangi area bintang yang terletak
lebih jauh dan menyembunyikan tempat kelahiran bintang jauh di dalam awan. Menurut
saran sebelumnya dari ahli astronomi Amerika George Cary Camstock yang ingin
tahu mengapa bintang jarak jauh lebih redup daripada yang seharusnya jika hanya
jarak yang diperhitungkan, ahli astronomi Belanda Jacobus Cornelius Kapteyn
pada 1909 menemukan penyebab, dalam 2 makalah ilmiah keduanya berjudul “On The Absorption
Of Light In Space”, Kapteyn menyajikan bukti bahwa awan gelap, zat antarbintang
yang baru ditemukannya bukan hanya menghalangi cahaya dari bintang, melainkan
juga menghalangi sebagian warna pelangi spektrum bintang: zat itu lebih efektif
menyerap dan menghamburkan, lalu melemahkan, cahaya di ujung warna ungu di
spektrum cahaya tampak, ketimbang ujung merah. Absorpsi selektif lebih banyak
membuang cahaya ungu daripada merah, menyebabkan bintang jarak jauh tampak
lebih merah daripada bintang dekat. Besarnya pemerahan bintang meningkat
sebanding dengan banyaknya zat yang dilewati cahaya dalam perjalanan menuju
manusia
Hidroge dan helium biasa, penyusun utama
awan gas kosmik, tidak memerahkan cahaya, namun molekul dari berbagai atom
memerahkan terutama yang mengandung unsur karbon dan silikon. Ketika zarah
antar bintang terlalu besar untuk disebut molekul, dengan ratusan ribu tahun
atas jutaan atom di dalamnya, debu. Dalam rumah tertutup sebagian besar debu
terdiri atas sel kulit mati manusia (plus serpihan kulit di bawah rambut
binatang peliharaan), debu kosmik tidak mengandung epidermis manusia. Namun debu
antar bintang mengandung berbagai molekul kompleks, memancarkan foton terutama
di bagian inframerah dan gelombang mikro dalam spektrum cahaya, ahli
astrofisika tidak memiliki teleskop gelombang mikro sebelum 1960, dan teleskop
inframerah sebelum 1970, menciptakan instrumen obervasi, mereka bisa menyelidiki kekayaan kimiawi sejati di
zat yang berada di antara bintang. Selama berpuluh tahun setelah kemajuan
teknologi, muncul gambnar kelahiran bintang yang rumit dan mempesona
Tidak semua awan gas akan membentuk
bintang sepanjang waktu. Awan antar bintang runtuh akibat gravitasi untuk
membentuk bintang baru. Namun rotasi
awan serta pengaruh pergerakan gas yang bergolak di dalam awan, menentang hasil
yang diinginkan. Medan magnet menembus
awan dan membatasi pergerakan zarah bermuatan yang bebas bergerak di dalam
awan, menahan, tekanan dan menghambat cara yang bisa digunakan awan untuk
menanggapi gravitasi. Seperti beberapa ratus miliar bintang di galaksi
Bimasakti, yang dinamai berdasarkan pita cahaya di langit yang dituliskan area
paling padat di galaksi, awan gas raksasa mengelilingi pusat galaksi. Bintang menjadi
bintik kecil, hanya sebesar beberapa detik cahaya, yang terapung di keluasan
lautan ruang yang nyaris kosong, kadang berpapasan dengan yang lain. Disisi
lain awas gas sangat besar. Membentang ratusan tahun cahaya, awan gas
mengandung massa sebanyak massa sejuta Matahari. Ketika bergerak perlahan
mengarungi galaksi, awan gas kerap bertumbukan, sehingga bagian dalamnya yang
kaya akan debu dan gas saling membelit. Kadang, tergantung kecepatan relatif
dan sudut tumbukannyam awan itu berlekatan, lain waktu awan itu saling merobek
dan bertambah kerusakaan akibat tabrakan
Jika awan mendingin hingga suhunya cukup
rendah (kurang daripada 100 derajat di atas suhu 0 mutlak), atom di dalamnya
akan berlekatan ketika bertumbukan, ketimbang bergerak tak terkendali seperti
ketika berada pada suhu tinggi, transisi kimia berakibat kepada semuanya. Zarah
yang semakin besar masing mengandung puluhan atom mulai menghamburkan cahaya
tampak kesana kemari, sangat melemahkan cahaya bintang yang berada di belakang
awan. Kala zarah menjadi bulir debu, masing sudah mengandung miliaran atom. Bintang
tua memproduksi bulir debu yang serupa dan melontarkannya ke ruang antar
bintang selama fase raksasa merah, tak seperti zarah yang lebih kecil, bulir
debu yang terdiri atas miliaran atom tidak lagi menghamburkan foton cahaya
tampak dari bintang di belakangnya. Sebaliknya bulir debu itu menyerap foton
dan meradiasikan energinya kembali daalm bentuk inframerah, yang gampang lolos
dari awan. Kalau itu terjadi, tekanan dari foton yang ditransmisikan ke molekul
yang menyerapnya, mendorong awan ke arah yang berlawanan dengan arah sumber
cahaya. Awan berubah menjadi cahaya bintang
Bintang lahir ketika gaya yang menyebabkan
awan menjadi lebih padat akhirnya menimbulkan keruntuhan akibat gravitasi,
yaitu ketika tiap bagian awan menarik bagian lain. Karena gas panas lebih tahan
tekanan dan lebih mudah runtuh daripada gas dingin, mendinginkan gas sebelum
gas itu bisa memanasi dirinya sendiri dengan menghasilkan bintang. Penciptaan bintang
dengan inti bersuhu 10 juta derajat, yang memadai untuk memulai reaksi fusi
termonuklir, mensyaratkan awan mencapai kondisi internal paling dingin terlebih
dahulu. Hanya pada suhu yang sangat dingin, yaitu beberapa puluh derajat di
atas suhu 0 mutlak, awan bisa runtuh dan memungkinkan pembentukan bintang
secara besar – besaran. Para ahli
astrofisika tidak tahu kenapa di dalam awan keruntuhannya bisa melahirkan
bintang. Menelusuri dinamika internal awan antar bintang yang besar dan masif,
model komputer yang memasukkan hukum fisika, seluruh pengaruh internal dan
eksternal awan, dan semua reaksi kimia yang berkaitan dan bisa terjadi di dalam
awan masih berada di luar kemampuan. Awan semula berukuran miliaran kali lebih
besar daripada bintang yang akan dibuat yang kemudian memiliki kerapatan 100 X
100.21 kali kerapatan rata di dalam awan. Satu skala ukuran bukan hal yang
perlu dipikirkan skala lain, bagian dalam, gelap, dan rapat di dalam awan antar
bintang yang bersuhu 10 derajat di atas 0 mutlak, gravitasi menyebabkan kantung
gas runtuh dan berhasil mengatasi perlawanan yang dikerahkan medan magnet dan
rintangan lain, pengerutan mengubah energi gravitasi kantung awan menjadi
panas. Suhu di tiap daerah yang akan menjadi pusat bintang baru meningkat pesat
selama keruntuhan berlangsung dan menghancurkan seluruh bulir debu di sekitar
kala tumbukan terjadi. Suhu di bagian pusat kantung gas yang runtuh akhirnya
mencapai nilai kritis yaitu 10 derajat di atas 0 mutlak. Sebagian proton (atom
hidrogen telanjang, elektron yang mengitari telah dilucuti) bergerak cukup cepat
untuk mengtasi gaya tolak menolak. Lajunya yang cepat memungkinkan proton
saling mendekat hingga jaraknya memungkinkan gaya nuklir kuat mengikatnya. Gaya
nuklir kuat yang bekerja hanya di jarak yang amat dekat, mengikat proton dan
neutron di semua inti atom. Fusi termonuklir foton disebut termo karena terjadi
pada suhu tinggi dan fusi nuklir karena memfusikan atau menggabungkan zarah
menjadi inti atom membentuk inti helium yang masih memiliki massa agak lebih
kecil daripada jumlah massa zarah pembentuknya. Massa yang hilang di reaksi
fusi berubah menjadi energi, dalam suatu keseimbangan yang digambarkan oleh
persamaan Einstein yang ternama. Energi yang dikandung massa (selalu dalam
jumlah yang sama dengan massa kali kuadrat kecepatan cahaya) bisa diubah
menjadi bentuk energi lain, misal energi kinetik tambahan (energi gerak) zarah
bergerak cepat yang muncul dari reaksi fusi nuklir
Ketika energi baru yang dihasilkan fusi
nuklir menyebar keluar, gas memanas dan berpijar. Kemudian, di permukaan
bintang, energi yang sebelumnya terkunci di dalam inti atom lolos ke antariksa
dalam bentuk foton, dibangkitkan oleh gas sebagai energi yang dilepaskan
melalui fusi dan memanasi gas hingga ribuan derajat, meski daerah gas panas
masih berada di dalam awan raksasa antar bintang. Para ahli astronomi
mengetahui bahwa massa bintang berkisar mulai dari hanya sepersepuluh massa
Matahari hampir 100 kali massa bintang, awan gas raksasa membentuk banyak
kantung dingin yang semuanya cenderung akan runtuh pada waktu yang hampir
bersamaan untuk melahirkan bintang sebagian berukuran kecil dan sebagian lain
berukuran raksasa. Namun kemungkin besar yang dilahirkan adalah bintang kecil
untuk setiap bintang bermassa besar, seribu bintang bermassa kecil dilahirkan. Fakta
bahwa yang turut serta dalam kelahiran bintang tak lebih dari beberapa persen
gas dari seluruh awan gas semula. Penyebab pembentukan bintang kemudian menjadi
lebih mendominasi daripada awan gas antar bintang karena berada di radiasi yang
dihasilkan bintang baru, yang cenderung menghambat pembentukan bintang lebih
lanjut
Kantung gas yang runtuh dengan massa
kurang daripada sepersepuluh massa Matahari memiliki energi gravitasi yang
terlampau kecil untuk meningkatkan suhu pusatnya menjadi 10 juta derajat yang
diperlukan untuk terjadinya reaksi fusi hidrogen. Tak satu pun bintang bereaksi
fusi yang akan dilahirkan, mendapatkan calon bintang gagal, objek yang disebut
katai coklat oleh ahli astronomi. Tanpa sumber energi, katai coklat terus
melemah, meski masih bersinar berkat sedikit panas yang dibangkitkan selama
keruntuhan semula. Lapisan gas bagian luar katai coklat sedemikian dingin
hingga banyak molekul besar, yang normalnya dihancurkan di atmosfer bintang,
tetap bertahan di dalamnya. Lemahnya kecerlangan katai coklat menyebabkan sulit
dideteksi sehingga menemukan ahli astrofisika harus menggunakan metode kompleks
seperti yang kadang digunakan untuk mendeteksi planet: mencari pancaran redup
inframerah dari objek. Baru pada tahun belakangan ahli astronomi menemukan
katai coklat dalam jumlah yang memadai untuk menggolongkannya ke dalam lebih
daripada 1 kategori
Bintang bermasa lebih besar daripada 100
kali massa Matahari akan memiliki kecerlangan sedemikian besar. Banyak energi
yang dipancarkan dalam bentuk cahaya tampak, inframerah, dan ultraviolet hingga tambahan gas dan debu yang tertarik
menuju bintang akan di dorong keluar oleh tekanan cahaya bintang. Foton bintang
mendorong bulir debu di dalam awan, yang pada gilirannya akan membawa serta
gas. Cahaya bintang bergabung dengan debu dan tidak terpisah. Tekanan radiasi
bekerja dengna efektif sehingga hanya beberapa bintang bermassa besar di dalam
awan gelap yang memiliki cukup luminositas untuk membuyarkan hampir seluruh zat
antar bintang dan menampakkan alam semesta lusinan, ratusan bintang baru
bersaudara untuk dilihat anggota keluarga galaksi selebihnya
Ketika memandang nebula Orion, yang
terletak tepat dibawah 3 bintang terang di Sabuk Orion, kelahiran bintang,
ribuan bintang telah dilahirkan di nebula itu, sedangkan ribuan lagi masih
menunggu dilahirkan, yang akan membentuk gugus bintang raksasa dan tampak
semakin jelas di kosmos seiring dengan menghilangnya nebula. Bintang baru
paling masif yang membentuk kelompok bernama Orion Trapezium tengah membuat
lubang raksasa ditengah awan tempat asal mereka. Di zona itu gambar yang
ditangkap Teleskop Hubble menunjukkan ratusan bintang baru, yang mulai timbul
dan terbuat dari debu dan molekul lain yang diambil dari awan semula. Dan di
dalam tiap piringan, sistem keplanetan mulai dibentuk. Sepersepuluh miliar
tahun setelah Bimasakti terbentuk, pembentukan bintang berlanjut hingga
sekarang di banyak tempat di galaksi. Walaupun sebagian besar pembentukan bintang
yang akan terjadi di galaksi raksasa seperti galaksi manusia yang telah
belangsung, bintang baru terus terbentuk dan akan terus demikian selama bermiliar
tahun yang akan datang. Tak satu pun bintang yang memperlihatkan usia tapi
sebagian menunjukkan lewat spektrum. Di antara berbagai cara yang digunakan
ahli astrofisika untuk menilai umur bintang, spektrum menyediakan petunjuk
penting untuk menganalisis aneka warna bintang dengan rinci. Setiap warna,
setiap panjang gelombang dan frekuensi gelombang cahaya yang diamati
menceritakan bagaimana zat membentuk warna bintang, atau mempengaruhi cahaya
saat meninggalkan bintang, atau berada di sepanjang garis pandang dan bintang. Melalui
perbandingan antara spektrum bintang dengan spektrum di laboratorium, ahli
fisika telah menentukan berbagai cara aneka macam atom dan molekul mempengaruhi
berbagai cara aneka macam atom dan molekul mempengaruhi pelangi warna cahaya tampak. Spektrum bintang,
jumlah atom dan molekul yang telah memengaruhi cahaya dari suatu bintang,
berikut suhu, tekanan, dan kerapatan zarah
Dari hasil membandingkan spektrum
laboratorium dengan spektrum bintang selama bertahun, bersama dengan penelitian
spektrum berbagai atom dan molekul, ahli astrofisika telah mengetahui cara
membaca spektrum suatu objek seperti membaca sidik jari kosmik, petunjuk yang
mengungkap kondisi fisik di dalam lapisan bagian luar bintang, daerah permulaan
cahaya mengalir keluar menuju ruang angkasa. Ahli astrofisika bisa mengetahui
bagaimana atom dan molekul yang terapung di ruang antar bintang yang lebih
dingin mempengaruhi spektrum cahaya bintang yang diamati. Dengan cara yang
sama, mereka menyimpulkan komposisi kimia, suhu, kerapatan, dan tekanan zat
antar bintang. Berdasarkan analisis spektrum, tiap jenis atom atau molekul
diketahui memiliki kisah, misal keberadan molekul yang diungkap dari efek khas
di warna spektrum, menunjukkan bahwa suhu di lapisan luar bintang mesti di
bawah 3000 derajat celcius. Pada suhu yang lebih tinggi, molekul bergerak cepat
hingga tabrakan di antara molekul akan menghancurkannuya menjadi atom. Dengan memperluas
analisis untuk zat lain, ahli astrofisika bisa menghasilkan gambaran lengkap kondisi
rinci atmosfer bintang. Dari semua unsur alam diantara semua jenis atom yang
bisa membentuk pola di spektrum bintang, ahli astrofisika mengenali dari
menggunakan satu jenis khusus untuk mengetahui umur bintang muda. Unsur tersebut
adalah lithium, unsur paling sederhana dan paling ringan dalam tabel periodik,
dan dikenal sebagian orang sebagai bahan aktif obat antidepresi. Dalam tabel
periodik lithium menempati posisi tepat sesudah hidrogen dan helium yang lebih
terkenal karena tersedia dalam jumlah banyak di seluruh kosmos. Selama beberapa
menit pertama, alam semesta melakukan
fusi hidrogen menjadi inti helium dalam jumlah banyak, tapi hanya sedikit
membuat inti usnru yang lebih berat. Akibatnya, lithium tetap menjadi unsur
yang agak langka, dikenali ahli astrofisika karena fakta bahwa bintang hampir
tidak memproduksi lithium, tapi hanya menghancurkan. Lithium menyusuri jalan
satu arah karena setiap bintang memiliki reaksi fusi yang lebih efektif untuk
menghancurkan lithium daripada membentuknya. Akibatnya, pasokan lithium di
kosmos terus menurun. Bagi ahli astrofisika, fakta sederhana mengenai lithium
menjadikannya alat yang sangat berguna untuk mengetahui umur bintang. Semua bintang
memulai hidupnya dengan jumlah dan proporsi lithium yang selayaknya, dihasilkan
dari reaksi fusi nuklir yang terjadi selama setengah jam pertama alam semesta
dan selama ledakan besar. Proporsi yang wajar sekitar satu per 100 miliar inti,
setelah bintang kecil memulai hidupnya dengan kekayaan lithium, segala
sesuatunya menubruk, menurut lithium karena reaksi inti di pusat bintang
perlahan menghabiskan inti lithium. Percampuran zat di pusat bintang dengan zat
di luar bintang, yang terjadi dengan stabil dan kadang episodik, membawa zat ke
arah luar sehingga setelah ribuan tahun lapisan luar bintang menunjukkan apa
yang terjadi sebelumnya di bagian pusat. Ketika ahli astrofisika mencari
bintang termuda, mereka mengikuti aturan sederhana: cari bintang dengan
kelimpahan lithium terbesar, jumlah inti lithium tiap bintang relatif terhadap
hidrogen, misal ditentukan dan penyelidikan spektrum bintang dengan seksama, akan
menempatkan bintang di suatu titik sepanjang diagram yang menunjukkan korelasi
umur bintang dengan kandungan lithium di lapisan luar bintang. Dengan menggunakan
metode, ahli astrofisika bisa mengindentifikasi dengan pasti bintang termuda di
dalam gugus dan menentukan umur masing bintang berdasarkan lithium. Karena bintang
adalah penghancur lithium. Jika ada, jadi metode ini hanya cocok untuk bintang
yang berusia kurang daripada beberapa ratus juta tahun. Namun untuk bintang
yang lebih muda, pendekatan lithium sangat ampuh. Penelitian baru ini terhadap
2 lusin bintang muda di nebulka Orion, yang semuanya bermassa sekitar massa
Matahari, menunjukkan rentang umur setara 1 dan 10 juta tahun. Suatu saat ahli
astrofisika mungkin akan mengidentifikasi bintang yang lebih muda, tapi untuk
saat ini 1 juta tahun sudah hasil terbaik yang mereka bisa dapatkan
Seandainya tidak membuyarkan kepompong gas
yang menjadi asal muasal, kelompok bintang kecil tidak menghiraukan dalam waktu
lama selagi diam melakukan fusi hidrogen menjadi helium di pusatnya dan
menghancurkan inti lithium sebagai bagian reaksi fusi. Namun tak ada yang
abadi. Selama berjuta tahun, ketika menanggapi gangguan gravitasi yang
berlangsung terus menerus dari awan raksasa yang melintas, sebagian besar calon
gugus bintang buyar karena anggota berhamburan
ke dalam kolam aneka bintang di galaksi. Hampir 5 miliar tahun sesudah
bintang terbentuk, identitas saudara Matahari telah lenyap, dan tidak diketahui
bintang itu masih hidup. Dari semua bintang di Bimasakti dan galaksi lain,
bintang bermassa rendah menghabiskan bahan bakar lambat hingga bisa dikatakan
mereka hidup selamanya. Bintang bermassa sedang seperti Matahari akhirnya
berubah menjadi raksasa merah, lapisan luar mengembang ratusan kali lipat
selagi bintang renggang dari bintangnya sehingga terlepas ke antariksa 10
miliar tahun telah menyediakan tenaga bagi bintang. Gas yang kembali ke
antariksa akan tersapu oleh awan antar bintang yang lewat untuk kemudian turut
serta daalm pembentukan bintang babak berikutnya. Meskipun langka, bintang
bermasa besar memegang hampir seluruh kartu evolusi, besarnya masa menyebabkan
bintang memiliki kecerlangan paling tinggi. Sebagian bintang bisa mencapai sejuta
kali massa Matahari dan karena menghabiskan bahan bakar jauh lebih cepat
daripada bintang bermassa kecil, bintang bermasa besar hidup paling singkat,
hanya beberapa juta tahun atau lebih singkat. Reaksi fusi termonuklir di dalam
bintang menghasilkan lusinan unsur dipusatnya, mulai dari hidrogen, magnesium,
silikon, kalsium, dan seterusnya, hingga besi. Bintang masih menempa unsur lain
pada akhir pembakarannya, yang untuk sesaat terangnya melebihi terang seluruh
bintang di galaksi
Ahli astrofisika menyebut ledakan bintang
sebagai supernova, tampilannya mirip (meski asal usul berbeda) dengan supernova
tipe Ia. Energi eksplosif supernova menyebarkan unsur yang telah dibuat
sebelumnya maupun yang baru saja dibentuk ke penjuru galaksi, menghancurkan
distribusi gas dan memperkaya awan di dekatnya dengan bahan mentah untuk
membuat bulir debu baru. Ledakan itu bergerak menembus awan antar bintang
dengan kecepatan supersonik, memampatkan gas dan debu, dan membentuk sebagian
kantung berkerapatan tinggi yang diperlukan untuk membentuk bintang. Unsur yang
membentuk planet, organisme, bersel tunggal dan manusia. Bumi hidup dari produk
bintang yang tak terhitung banyaknya dan meledak miliaran tahun lalu, pada masa
sejarah Bimasakti lama sebelum Matahari dan planetnya terkondensasi di daerah
awan antar bintang yang gelap dan berdebu yang mendapatkan pengayaan kimia dari
bintang bermassa besar generasi sebelumnya. Penghargaan dari penulis atas
penemuan ilmiah yang kurang dihargai pada abad ke 20 diberikan pada pengakuan
bahwa supernova pergolakan kematian eksplosif bintang bermasa besar menjadi
sumber primer asal usul dan kelimpahan unsur berat di alam semesta. Muncul di
artikel ilmiah panjang yang dipublikasikan pada 1957 di jurnal AS Reviews Of
Modern Physics dengna judul The Synthesis of the Elements in Stars, dan ditulis
oleh E. Margaret Burbidge, Geoffrey R Burbidge, William Fowler dan Fred Hoyle,
dalam makalah, 4 saintis menciptakan kerangka kerja teoretis dan komputasi yang
menafsirkan dengan cara baru serta memadukan buah pikiran selama 40 tahun oleh
saintis lain mengenai dua topik utama: sumber energi bintang dan transmutasi
unsur kimia. Kimia nuklir kosmos, pencarian lama untuk memahami reaksi fusi
inti membuat dan menghancurkan berbagai jenis atom
Tabel periodik memuat setiap unsur yang
sudah dikenal di alam semesta dan disusun menurut jumlah proton di tiap inti
unsur mulai dari yang paling sedikit. Dua unsur paling ringan adalah hidrogen,
dengan satu proton di inti atom, dan helium dengan 2 proton. Sebagaimana yang
diamati oleh 4 penulis makalah tahun 1957, pada suhu, kerapatan, dan tekanan
yang tepat, bintang bisa menggunakan hidrogen dan helium untuk menciptakan
semua unsur lain dalam tabel periodik. Rincian proses penciptaan, serta
interaksi lain yang menghancurkan inti atom alih membentuknya, menjadi pokok
persoalan kimia nuklir, yang melibatkan perhitungan dan penampang lintang
tumbukan (collision cross sections) untuk mengetahui seberapa dekat suatu zarah
harus berdekatan dengan zarah lain sebelum berinteraksi secara signifikan. Pemahaman
rinci mengenai penampang lintang tumbukan memungkinkan ahli fisika
memprakirakan laju dan jalur reaksi inti
Walaupun tidak mengetahui penampung
lintang tumbukan yang akurat, para saintis sepanjang paro pertama abad ke 20
trelah lama menduga proses reaksi inti yang eksotis ada dimanapun di alam
semesta, dan pusat bintang tampaknya adalah tempatnya. Pada 1920, ahli
astofisika teoretis Inggris Sir Arthur Eddington mempublikasikan makalah
berjudul The Internal Constitution of The Stars) yang di dalamnya berpendapat bahwa
Laboratorium Cavendish di Inggris, pusat riset fisika atom dan nuklir
terkemuka, bukan satunya tempat di jagat raya yang berhasil mengubah sebagian
unsur menjadi unsur lain:
Namun mungkinkah mengakui transmutasi itu
terjadi? Rasanya sulit untuk mempercayai, tapi barangkali lebih sulit untuk
mengingkari, bahwa itu terjadi dan yang mungkin di lakukan di Laboratorium Cavendish
mungkin tidak sukar di Matahari. Menurut saya, kecurigaan yang ada selama ini
bahwa bintang adalah wadah peleburan atom ringan, yang berlimpah di nebula,
menjadi unsur yang lebih berat
Makalah Eddington, yang mendahului penelitian
rinci yang dilakukan Burbidge, Fowler, dan Hoyle, muncul beberapa tahun sebelum
penemuan mekanika kuantum yang tanpanya pemahaman akan fisika dan inti atom
pasti lemah. Eddington mulai merumuskan skenario bagaimana energi dibangkitkan
bintang melalui reaksi fusi termonuklir yang menggabungkan hidrogen menjadi
helium dan unsur yang lebih berat:
Kita tidak perlu menyetujui pendapat bahwa
pembentukan helium dari hidrogen sebagai satunya reaksi yang memasok energi
(bintang) meski tampaknya tahapan selanjutnya dalam pembentukan unsur sedikit
melepaskan, dan kadang masih menyerap, energi. Keadaannya bisa diringankan
sebagai berikut: atom semua unsur tersusun dari atom hidrogen yang berikatan,
dan agaknya pada suatu waktu pernah dibentuk dari hidrogen: bagian dalam
bintang mungkin adalah tempat evolusi tersebut terjadi
Model transmisi unsur mana pun seharunsya
bisa menjelaskan campuran unsur yang ditemukan di Bumi dan tempat lain di alam
semesta, untuk para ahli fisika perlu mengetahui proses mendasar yang digunakan
bintang untuk membangkitkan energi dengan mengubah unsur satu menjadi unsur
lain. Pada 1931, dengan teori mekanika kuantum yang telah banyak berkembang
(meski neutron masih belum ditemukan), ahli astrofisika Inggris Robert d’Escourt
Atkinson mempublikasikan makalah, yang diringkas menjadi teori sintesis energi
bintang dan asal muasal unsur yang di dalamnya berbabgai unsur kimia dibentuk
setahap demi setahap dari unsur ringan
di bagian dalam bintang, dengan penggabungan proton dan elektron satu
per satu secara berurutan. Pada tahun yang sama, ahli kimia nuklir Amerika
William D Harkins mempublikasikan makalah yang mengemukakan bahwa unsur dengan
bobot atom kecil jumlah proton dan neutron dalam inti atom lebih melimpah
daripada unsur dengan bobot atom besar dan bahwa rata unsur dengan nomor atom
genap (jumlah proton dalam inti atom) adalah sekitar 10 kali lebih melimpah
daripada unsur dengan nomor atom ganjil yang nilainya berdekatan. Harkins
menduga kelimpahan relatif unsur bergantung kepada reaksi fusi, bukan proses
kimia seperti pembakaran, dan unsur berat mesti disintesis dari unsur ringan. Mekanisme
rinci reaksi fusi nuklir di dalam bintang pada akhirnya bisa menjelaskan keberadaan
banyak unsur di kosmos, khususnya unsur yang akan diperoleh tiap menggabungkan
helium yang memiliki dua proton dan dua neutron dengan unsur yang sebelumnya
sudah ditempa. Penyebab kelimpahan unsur dengan nomor atom genap dijelaskan
Harkins, namun keberadaan dan jumlah relatif unsur lain tetap tak terjelaskan. Mesti
ada cara lain di kosmos untuk membentuk unsur. Neutron yang ditemukan pada 1932
oleh ahli fisika Inggris James Chadwick ketika bekerja di Laboratorium
Cavendish, berperan penting dalam reaksi fusi, yang tidak terbayangkan oleh
Eddington untuk menggabungkan proton di perlukan upaya keras karena proton
secara alami akan tolak menolak seperti halnya zarah lain yang bermuatan
listrik sama. Supaya fusi beberapa proton bisa terjadi, harus mendekatkan
proton (melalui suhu, tekanan, dan kerapatan tinggi) untuk mengatasi gaya tolak
menolak supaya gaya nuklir kuat bisa mengikatnya. Namun, neutron yang tak
bermuatan tidak menolak zarah mana pun sehingga bisa begitu saja masuk ke inti
atom lain dan bergabung dengan zarah lain yang sudah berkumpul menjadi 1,
tertahan disana oleh gaya yang sama dengan mengikat proton. Langkah itu tidak
menciptakan unsur baru, yang ditentukan oleh perbedaan jumlah proton di tiap
inti atom, dengan menambah neutron membuat isotop di inti unsur semula, yang
hanya berbeda dari inti semula di rinciannya karena muatan listrik totalnya
tetap tidak berubah. Untuk sebagian unsur, neutron yang baru saja ditangkap
rupanya menajdi tidak stabil begitu bergabung dengan inti atom. Neutron secara
spontan mengubah dirinya menjadi proton (yang tetap tinggal di dalam inti atom)
dan elektron (yang langsung terlepas). Dengna cara seperti itu, pasukan Yunnai
yang menembus tembok kota Troya dengan bersembunyi di dalam kuda kayu, proton
bisa menyelinap masuk ke dalam inti atom dengan menyamar sebagai neutron. Jika aliran
neutron yang masuk tetap tinggi, inti atom bisa menyerap banyak neutron sebelum
yang pertama meluruh. Neutron yang terserap cepat itu membantu menciptakan
serangkaian unsur yang asal usul dikenali dari proses penangkapan neutron
secara cepat, dan berbeda dengan bermacam unsur yang dihasilkan ketika neutron
ditangkap dengan lambat, yaitu ketika tiap neutron meluruh menjadi proton
sebelum inti atom menangkap neutron berikutnya. Baik proses penangkapan neutron
secara cepat maupun lambat berperan dalam menciptakan unsur yang tidak
terbentuk melalui reaksi fusi termonuklir tradisional. Unsur selebihnya di alam
dapat dibuat dengan beberapa proses lain, termasuk menumbukkan foton berenergi
tinggi (sinar gamma) ke inti atom berat, yang kemudian membelah menjadi atom
yang lebih ringan. Dengan risiko terlampau menyederhanakan siklus hidup bintang
bermassa besar, masing bintang hidup dengan membangkitkan dan melepaskan energi
di interiornya, yang memungkinkan bintang bisa mendukung dirinya untuk melawan
gravitasi
Tanpa produksi energi melalui reaksi fusi
termonuklir, bola gas itu akan runtuh karena bobot sendiri. Nasib itu menimpa
bintang yang sudah menghabiskan pasokan inti hidrogen (proton) di pusat. Setelah
mengubah hidrogen menjadi helium, pusat bintang masif selanjutnya akan
melakukan fusi helium menjadi karbon, lalu karbon menjadi oksigen, oksigen
menjadi neon, dan seterusnya hingga menjadi besi. Supaya rangkaian reaksi fusi
unsur yang lebih berat dan semakin berat berlangsung, di perlukan suhu yang
semakin tinggi supaya inti atom bisa mengatasi gaya tolak menolak alaminya. Semua
itu berlangsung dengan sendirinya karean pada akhir tiap tahap, ketika sumber
energi bintang padam sejenak, bagian dalam bintang mengerut, suhu meningkat,
dan tahapan reaksi fusi berikutnya dimulai. Karena tak ada yang abadi, bintang
itu akhirnya menghadapi masalah besar: reaksi fusi besi tidak melepaskan
energi tapi justru menyerap energi. Bintang
mendadak runtuh memaksa suhu bagian dalamnya meningkat cepat hingga terjadi
ledakan dahsyat kala bintang menyemburkan isi perut hingga bercerai berai. Di setiap
ledakan, adanya neutron dan energi memungkinkan supernova menciptakan unsur
dengan bermacam cara, di makalah yang dipublikasikan pada 1957 Burbidge, Burbidge,
Fowler, dan Hoyle menggabungkan: prinsip mekanika kuantum yang sudah terujui
dengan baik, fisika ledakan, penampung lintang tumbukan terkini, aneka proses
yang mengubah unsur menjadi unsur lain, dasar teori evolusi bintang yang secara
menyakinkan ledakan supernova sebagai sumber utama semua unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium di alam semesta. Dengan bintang bermassa besar
sebagai sumber unsur berat, dan supernova sebagai bukti utama distribusi unsur,
ke 4 sainstis terkenal mendapatkan solusi untuk satu makalah lain, jika menempa
unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium di pusat bintang
Burbidge, Fowler, dan Hoyle menyatukan
pemahaman mengenai reaksi fusi di bintang dengan produksi unsur yang tampak di
seluruh alam semesta. Mereka tetap mengungguli analisis skeptis selama puluhan
tahun sehingga makalah merupakan titik belok pengetahuan mengenai cara kerja
alam semesta. Bumi dan seluruh kehidupan berasal dari debu bintang. Misteri kontemporer
yang melibatkan unsur teknetium, yang pada 1937 merupakan unsur pertama yang
dibuat di Laboratorium Bumi (kata teknetium dan kata lain yang menggunakan
awalan tek berasal dari bahasa Yunani tekhnetos yang berarti buatan), teknetium
alami di Bumi belum ditemukan. Tapi ahli astronomi telah menemukan di atmosfer
sebagian kecil bintang raksasa merah di galaksi. Teknetium meluruh menjadi
unsur lain dengan waktu paro hanya 2 juta tahun, jauh lebih singkat daripada
umur dan harapan hidup bintang yang di dapati mengandung teknetium. Bintang raksasa
merah yang memiliki ciri khas itu langka, tapi cukup meresahkan sekelompok ahli
astrofisika (kebanyakan adalah ahli spektroskopi) yang berspesialisasi di
bidang tersebut untuk menerbitkan dan menyebarkan Newsletter of Chemically
Peculiar Red Giant Stars (nawala bintang raksasa merah dengan susunan kimia
yang aneh)
Tabel periodik disusun oleh para ahli
kimia dan ahli fisika selama 2 abad terakhir, memuat prinsip – prinsip yang
menjelaskan perilaku kimia semua unsur yang dikenal di alam semesta atau yang
ditemukan kemudian hari. Jika gabungkan natrium dan klorin, hasilnya natrium
klorida, senyawa tak berbahaya dan penting bagi kehidupan yang lebih kenal
sebagai garam meja. Hidrogen dan oksigen adalah gas yang mudah meledak dan
mendukung terjadinya pembaakran, tapi penggabungan keduanya menghasilkan air
dan memadamkan api. Di tengah segala kemungkinan interaksi kimia unsur di dalam
tabel periodik, menemukan unsur yang paling penting bagi kosmos. Unsur itu
memberikan kesempatan untuk melihat tabel periodik dari lensa ahli astrofisika.
Tabel periodik menekankan bahwa tiap unsur alam dibedakan dengan unsur lain
berdasarkan nomor atom yaitu jumlah proton (muatan listrik negatif positif) di
tiap inti unsur. Atom yang lengkap selalu memiliki jumlah elektron (muatan
listrik negatif) yang mengorbit inti atom sama dengan nomor atom unsur yang
bersangkutan sehingga total muatan atom sama dengan 0. Aneka isotop dari suatu
unsur memiliki jumlah proton dan elektron yang sama tapi jumlah neutron yang
berbeda
Hidrogen, dengan 1 proton di intinya
adalah unsur paling ringan dan sederhana yang dibuat selama beberapa menit
pertama setelah ledakan besar. Dari total 94 unsur yang ada di alam, hidrogen
menyusun 2/3 lebih dari seluruh atom didalam tubuh manusia dan di atas 90% dari
seluruh atom di jagat raya, termasuk Matahari dan planet raksasanya, hidrogen
di dalam pusat planet paling masif yang mengorbit Matahari, yaitu Jupiter,
merasakan tekanan yang sedemikian tinggi dari lapisan di atasnya sehingga
secara elektromagnet berlaku seperti logam konduktif ketimbang gas, dan
membantu menciptakan medan magnet terkuat di antara planet yang mengelilingi
Matahari, ahli kimia Inggris Henry Cavendish menemukan hidrogen pada 1776
ketika bereksperimen dengan H20 (hidrogen adalah kata Yunani untuk membentuk
air), kata gen sama dengna yang membentuk istilah genetik) meski di antara para
ahli astronomi, Cavendish lebih dikenal sebagai orang pertama yang akurat
menghitung massa Bumi dengan mengukur konstanta gravitasi G dalam persamaan
gravitasi Newton. Tiap detik 4,5 miliar ton inti hidrogen (proton) yang
bergerak cepat bertumbuhan dan membentuk inti helium di dalam pusat Matahari
yang bersuhu 1,5 juta derajat Celcius, sekitar 1 persen massa yang terlibat
dalam reaksi fusi berubah menjadi energi, sedangkan 99% sisanya menjadi helium
Helium, unsur paling melimpah kedua di
alam semesta, bisa ditemukan di Bumi hanya di beberapa kantung bawah tanah yang
memerangkap gas. Sebagian besar hanya mengenal sisi helium. Jika menghirup
helium, kerapatannya yang rendah bila dibandingkan dengan gas atmosfer
meningkatkan frekuensi getaran pita suara dan menyebabkan suara terdengar
cempreng. Jagat raya mengandung helium 4
kali lebih banyak daripada gabungan seluruh unsur (tidak termasuk hidrogen). Salah
satu pilar kosmologi ledakan besar adalah prediksi bahwa di seluruh kosmos, tak
kurang daripada 8% atom berupa helium, yang dihasilkan oleh bola api primordial
segera setelah lahir. Karena reaksi fusi hidrogen di dalam bintang menghasilkan
tambahan helium, sebagian daerah di kosmos bisa mengandung lebih daripada 8%
helium yang mula dimiliki, taoi seperti yang diprekdiksi model ledakan besar
tak pernah ditemukan di galaksi atau di galaksi lain yang memiliki kandungna
helium kurang daripada 8%. Sekitar 30 tahun sebelum menemukan dan mengisolasi
helium di Bumi, para ahli astrofisika telah mendeteksi helium di Matahari dengan
mengungkap ciri khusus yang dilihat di spektrum cahaya Matahari dalam gerhana
total tahun 1868. Dinamai helios, dewa Matahari bangsa Yunani, dengan 92% bobot
hidrogen, tapi tanpa sifat hidrogen yang mudah meledak dan menghancurkan gas
pilihan untuk mengisi balon terbang berukuran besar dan menjadikan toserba di
konsumen helium terbesar kedua setelah militer AS
Lithium, unsur paling sederhana ke 3 di
alam semesta, memiliki 3 proton di inti. Seperti hidrogen dan helium, lithium
dibuat sesaat setelah ledakan besar, tapi tak seperti helium yang kerap di buat
di dalam reaksi inti selanjutnya, lithium akan dihancurkan oleh setiap reaksi
inti yang berlangsung di dalam bintang. Tidak akan menemukan objek atau daerah
yang mengandung lithium kecuali dengan kelimpahan yang relatif kecil. Tak lebih daripada 0,0001% dari seluruh yang
dihasilkan di dalam semesta dini. Seperti yang telah diprekdiksi model
pembentukan unsur selama setengah jam pertama, tak seorang yang menemukan
galaksi dengan kandungan lithium melebihi batas. Kombinasi batas atas helium
dan batas bawah lithium melebihi batas atas. Kombinasi batas atas helium dan
batas bawah lithium memberi 2 batasan kuat untuk diterapksan saat menguji teori
kosmologi ledakan besar. Test serupa untuk model ledakan besar, yang dilalui
dengan sangat baik adalah membandingkan kelimpahan inti deuterium, yang
mengandung 1 proton dan satu neutron dengan jumlah hidrogen biasa, reaksi fusi
yang berlangsung selama beberapa menit pertama menghasilkan kedua jenis inti
tapi lebih banuak membuat hidrogen (hanya 1 proton)
Berilium dan boron (berturut dengan 4 dan
5 proton di masing inti atom berasal dari reaksi fusi termonuklir di alam semesta dini, dan hanya ada sedikit di
seluruh kosmos. Langkanya 3 unsur paling ringan setelah hidrogen dan helium di
Bumi menjadikan unsur tersebut buruk bagi yang tak sengaja menelan unsur. Dosis
lithium yang terkendali bisa meredakan gangguan mental jenis tertentu
Dengan adanya karbon, yaitu unsur nomor 6,
tabel periodik mekar dengan mengagumkan, atom karbon dengan 6 proton di tiap
inti, terdapat dalam molekul yang macamnya lebih banyak daripada jumlah molekul
yang macamnya lebih banyak daripada jumlah seluruh molekul non karbon,
melimpahnya inti karbon di kosmos yang dibentuk di dalam pusat bintang, di
angkut ke permukaan bintang dan di lepaskan ke galaksi Bimasakti dalam jumlah
yang berlimpah ditambah dengan mudahnya karbon berkombinasi menjadikan karbon
unsur terbaik untuk basis kimia dan keaneakaragaman hayati, hampir mengalahkan
karbon dalam hal kelimpahan
Oksigen, 8 proton per inti atom juga
merupakan unsur yang sangat reaktif dan melimpah, yang sama dibentuk di dalam
dan dilepaskan dari bintang tua dan bintang yang meledak sebagai supernova,
baik dengan maupun karbon merupakan baham utama kehidupan yang dikenal, proses
yang sama membuat dan mendistribukan nitrogen, unsur nomor 7 yang terdapat
jumlah besar di seluruh alam semesta
Di tabel periodik silikon unsur nomor 14,
terletak tepat di bawah karbon, yang berarti silikon bisa membuat senyawa kimia
yang serupa dengan yang dibuat karbon, bila silikon menggantikan posisi karbon. Karbon lebih
unggul dari silikon, bukan hanya karena kelimpahan karbon 10 kali lebih banyak
daripada kelimpahan silikon di kosmos, melainkan karena silikon membentuk
ikatan kimia yang jauh lebih kuat atau jauh lebih lemah daripada yang dibentuk
karbon. Kuatnya ikatan silikon dan oksigen membuat batu keras, sedangkan
molekul kompleks berbasis silikon kurang tangguh menghadapi tekanan lingkungan
bila dibandingkan dengan molekul berbasis karbon dan membentuk spekulasi
eksobiologi dan bagaimana kehidupan asing
Selain membentuk bahan aktif pada garam
meja, natrium (11 proton per inti atom) menerangi daratan luas dalam wujud gas
natrium panas di sebagian besar lampu jalan. Lampu membara lebih terang, lebih
lama, dan menggunakan lebih sedikit energi daripada lampu pijar konvensional. Ada
2 macam lampu natrium: lampu bertekanan tinggi, yang lazim digunakan dan tampak
putih kekuningan, dan lampu bertekanan rendah, yang lebih jarang dan tampak
oranye. Meski polusi cahaya menggangu astronomi, lampu natrium bertekan rendah
tidak mengganggu, kontaminasi mudah ditemukan dan dibuang dari data teleskop
karena rentang warnanya sempit. Dalam model kerja sama kota dan teleskop,
seluruh kota Tucson, Arizona, kota besar terdekat dengan Observatorium National
Kitt Peak, melalui kesepakatan dengan
ahli astronomi setempat, telah mengganti semua lampu jalan dengan lampu
natrium bertekanan rendah yang lebih efisien sehingga menghemat energi
Aluminium (13 proton per inti atom)
menyusun hampir 10% kerak Bumi, tapi dikenal orang zaman dahulu karena unsur
ini bergabung dengan unsur lain secara efektif. Isolasi dan identifikasinya
terjadi pada 1827, dan aluminium dipakai dalam peralatan rumah tangga menjelang
akhir 1960 ketika kaleng timah dan kertas timah digantikan kaleng aluminium dan
kertas aluminium karena aluminium dipoles menjadi pemantul cahaya tampak yang
mendekati sempurna, para ahli astronomi melapisi hampir semua cermin teleskop
dengan lapisan tipis atom aluminium
Titanium (22 proton per inti atom)
memiliki kerapatan 70% lebih tinggi daripada kerapatan aluminium, kekuatannya
lebih daripada 2 kali lipat aluminium, berkat kekuasaan dan keringan, titanium
unsur paling melimpah ke 9 di kerak Bumi, kerap digunakan untuk berbagai
peralatan modern seperti komponen pesawat tempur, yang membutuhkan logam ringan
tapi kuat
Jumlah atom oksigen melebihi jumlah
karbon. Di dalam bintang, tiap kali atom karbon berikatan dengan salah satu
atom oksigen yang ada dan membentuk molekul karbon monoksida atau karbon
dioksida, atom oksigen lainnya akan berikatan dengan unsur lain, misal
titanium, spektrum cahaya dari bintang raksasa merah menunjukkan karakteristik
yang diciptakan titanium dioksida (molekul Ti02) yang tak asing lagi di Bumi:
efek asterisme batu safir dan batu mirah muncul berkat ketidakmurnian titanium
oksida di dalam kisi kristal dan ketidakmurnian titanium oksida memperkaya
warna. Selain itu, cat putih yang digunakan untuk kubah teleskop memgandung
titanium oksida, yang memancarkan inframerah dengan efisiensi tinggi, fakta
yang sangat mengurangi panas yang terkumpul di dalam kubah pada siang hari,
pada malam hari ketika dibuka, suhu udara di dekat teleskop turun lebih cepat
daripada suhu udara malam, sehingga mengurangi pembiasan atmosfer dan
memungkinkan cahaya dari bintang dan objek langit lainnya dapat ditangkap
teleskop dengan tajam dan jelas. Meski tidak langsung digunakan untuk menamai
objek kosmik, nama titanium berasal dari para Titan dalam mitologi Yunani,
seperti Titan, bulan terbesar Saturnus
Besi unsur nomor 26,adalah unsur yang
paling penting di alam semesta, bintang masif menghasilkan unsur di pusat,
berbaris panjang tabel periodik dengan urutan menurut bertambahnya jumlah
proton per inti atom, mulai dari helium, karbon, oksigen, hingga neon dan
seterusnya hingga besi. Dengan proton sebanyak 26 dan neutron dalam jumlah yang
sekurangnya sama banyaknya di inti atom, besi memiliki kualitas yang berasl
dari aturan mekanika kuantum yang mengatur interaksi proton dan neutron: inti
atom besi memiliki energi ikatan per zarah inti (proton dan neutron) terbesar. Artinya,
jika membelah inti atom besi dengan cara yang oleh ahli fisika disebut reaksi
fusi, harus menyediakan energi tambahan. Jika menggabungkan atom besi (fusi)
atom menyerap energi. Dibutuhkan energi untuk menggabungkan inti atom besi dan
dibutuhkan energi untuk memisahkan. Untuk unsur lain, hanya salah satu yang
berlaku dari 2 bagian reaksi
Ketika bintang menggabungkan inti atom di
pusat, alam memerlukan, dan mendapatkan reaksi fusi inti yang melepas energi. Sesudah
sebagian besar inti atom di pusat bintang masif berfusi menjadi besi, bintang
itu kehabisan pilihan untuk menggunakan reaksi fusi termonuklir untuk
membangkitkan energi ketimbang melepaskan energi. Karena kekurangan sumber
energi dari reaksi fusi termonuklir, pusat bintang akan runtuh karena bobotnya,
lalu melambung dalam ledakan supernova, yang terangnya mengalahkan miliaran
Matahari selama seminggu lebih. Supernova terjadi karena ciri khusus inti besi
keengganya untuk bergabung atau memisah tanpa masukan energi
Logam lembut galium (31 proton per inti
atom). Galium memiliki titik leleh yang sangat rendah sehingga panas dari
tangan akan meleleh, galium memberi ahli astrofisika bahan aktif berupa galium
klorida, varian garam meja (natrium klorida). Untuk menangkap neutrino ahli
astrofisika membuat tangki galium klorida cair seberat 100 ton dan meletakkannya
jauh di bawah tanah untuk menghindari zarah yang tidak bisa menembus hingga ke
kedalaman bawah tanah) lalu memperhatikan hasil tumbukan neutrino dan inti
galium yang mengubah inti galium menjadi inti germanium yang masing memiliki 32
proton. Setiap galium berubah menjadi germanium, dihasilkan foton sinar X yang
bisa dideteksi dan diukur setiap satu inti ditabrak. Dengan menggunakan
teleskop neutrino galium klorida, ahli astrofisika memecahkan persoalan yang
mereka sebut masalah neutrino matahari yaitu fakta bahwa detektor neutrino tipe
lama menemukan neutrino dalam jumlah lebih sedikit daripada yang telah
diprekdiksi teori reaksi fusi termonuklir di pusat Matahari
Setiap inti unsur teknetium (nomor atom
43) bersifat radioaktif, yaitu meluruh sesudah beberapa saat atau beberapa juta
tahun menjadi inti lain, kecuali ditemukan di akselerator zarah yang dibuat
khusus. Teknetium ditemukan di atmosfer bintang raksasa merah
Bersama osmium dan platinum, iridium
merupakan salah satu dari 3 unsur terberat di tabel periodik, 2 kaki kubik
iridium (nomor atom 77) berbobot sama dengan mobil Buick, yang menjadikkannya
salah satu pemberat kertas terbaik didunia karena mampu menahan hembusan angin
dari kipas dan jendela di kantor, di seluruh dunia, lapisan tipis material yang
kaya iridium ditemukan di lapisan geologi yang menandai batas K-T (zaman kapur –
zaman Trias) di lapisan berumur 65 juta tahun. Batas itu menandai waktu
kepunahan setiap spesies penghuni darat. Iridium jarang ditemukan di permukaan
Bumi, tapi 10 klai lebih ditemukan di asteroid logam.
Einsteinium ditemukan di puing bekas uji
coba hidrogen pertama di Pasifik (November 1952) untuk menghormati Albert
Einstein, Armagedium
Helium memperoleh nama dari Matahari, 10
unsur lain di tabel periodik mendapatkan nama dari objek yang mengorbit
Matahari
Fosfor, yang berarti pembawa cahaya dalam
bahasa Yunani adalah nama kuno yang diberikan kepada planet Venus ketika muncul
sebelum Matahari terbit di langit fajar
Selenium berasal dari Selene, bahasa
Yunani untuk Bulan, dinamai karena unsur ditemukan bersama dengan unsur
telerium yang telah dinamai bahasa Latin untuk Bumi yaitu tellus
Pada 1 Januari 1801, hari pertama abad ke
19, ahli astronomi Italia Giuseppe Piazzi menemukan planet baru yang mengorbit
Matahari dalam celah lebar antara orbit Mars dan Jupiter, sesuai tradisi
penamaan planet berdasarkan nma dewa dewi Romawi, Piazzi menyebut objek
tersebut Ceres berdasarkan dewi panen, yang menjadi akar kata sereal dan
dinamai cerecium. 2 trahun kemduian satu planet ditemukan mengorbit Matahari di
celah yang sama dengan Ceres
Objek ini mendapat nama Pallas dari nama
dewi kebijaksanaan bangsa Romawi, unsur yang dinamai Paladium, objek itu jauh
lebih kecil daripada planet terkecil. Deretan objek baru telah muncul di tata
surya, yang terdiri atas bongkahan batuan dan logam yang kecil dan kasar. Ceres
dan Pallas asteroid, yaitu objek yang garis tengah hanya beberapa ratus
kilometer. Objek terletak di Sabuk asteroid, yang diketahui mengandung jutaan objek,
sebanyak 15 ribu di antaranya lebih daripada jumlah unsur di dalam tabel periodik
telah di katalogkan dan dinamai
Logam merkuri (raksa) berwujud cair pada
suhu ruang, mendapatkan nama dari dewa kurir Romawi yang bergerak cepat, demikian
dengna planet Merkurius, planet yang bergerak paling cepat di tata surya
Thorium berasal dari Thor, dewa bangsa
Skandinavia yang memegang dan menggunakan palu dan petir, mirip dengan Jupiter
yang memegang dan menggunakan petir dalam mitologi Romawi. Citra teleskop
Hubble memperlihatkan daerah kutub Jupiter yang menunjukkan pelepasan zarah
bermuatan secara besar di kedalaman lapisan awan Jupiter yang bergolak. Saturnus
tidak dipakai untuk unsur tapi Uranus, Neptunus, dan Pluti dipakai
Unsur Uranium ditemukan pada 1789
mendapatkan nama berdasarkan planet yang ditemukan William Herschel tepat 80
tahun sebelumnya, semua isotop Uranium tidak stabil, secara spontan tapi
perlahan meluruh menjadi unsur yang lebih ringan, suatu proses yang diiringi
pelepasan energi. Jika bisa mengatur laju peluruhan dengan reaksi rantai di
inti uranium. Mendapatkan pelepasan energi eksplosif yang diperlukan bom. Pada 1945,
Amerika serikat meledakkan bom uranium pertama yang dikenal bom atom dalam perang
dan membakar kota Hiroshima, Jepang. 92 proton di inti atom, uranium unsur
terbesar dan terberat yang tersedia di alam, meski sejumlah kecil unsur lebih
besar dan lebih berat terdapat di lokasi tambang bijih uranium. Jika uranus
digunakan untuk menamai unsur, juga Neptunus
Neptunium ditemukan pada 1940 dalam
akselerator zarah bernama Siklotron Berkeley, 97 tahun setelah astronomi Jerman
John Galle menemukan Neptunus di lokasi yang sama dengan yang diprekdiksikan
ahli matematika Prancis Joseph Le Verrier yang meneliti perilaku orbit Uranus
yang tak bisa dijelaskan dan menyimpulkan keberadaan planet yang lebih jauh. Neptunium
muncul di tabel periodik setelah titanium
Ahli fisika zarah bekerja di Siklotron
Berkeley menemukan setengah lusin lebih unsur yang tidak ditemukan di alam,
termasuk plutonium, memakai nama Pluto yang ditemukan oleh ahli astronomi muda
Clyde Tombaugh pada 1930 di foto yang diambil menggunakan teleskop
Observatorium Lowell, Arizona seperti ketika Ceres ditemukan 129 tahun
sebelumnya, Pluto adalah planet pertama yang ditemukan orang Amerika dan karena
belum ada data observasi, diyakini sebagai planet yang seukuran dan setara
massanya dengan Uranus dan Neptunus. Ukuran Pluto semakin kecil. Pengetahuan masih
berubah sampai akhir 1970, ketika ada misi Voyager ke tata surya bagian luar, Pluto adalah planet keil yang mengorbit
Matahari, lebih kecil daripada 6 bulan terbesar di tata surya. Terkait asteroid,
ahli astronomi menemukan ratusan objek lainnya di lokasi yang sama, tata surya
bagian luar di orbit yang serupa dengan orbit Pluto. Objek itu menandakan
keberadaan kumpulan benda kecil dan beku yang sebelumnya tidak tercatat, kini
disebut komet Sabuk Kuiper. Pluto tidak berhak masuk ke tabel periodik
Seperti inti uranium, inti plutonium
bersifat radioaktif. Inti merupakan bahan aktif bom atom yang dijatuhkan di
kota Nagasaki, Jepang, tepat 3 hari sesudah bom atom dijatuhkan di Hiroshima,
yang mengakhiri Perang Dunia II. Saintis bisa memanfaatkan sedikit plutonium,
yang menghasilkan energi dengan laju sedang dan tetap, untuk memberi tenaga
generator termoelektrik radioisotop di wahana antariksa yang mengarungi tata
surya bagian luar, intensitas cahaya Matahari disana jauh lebih kecil ketimbang
yang bisa digunakan oleh panel surya. 1 pon plutonium akan membangkitkan energi
panas sebesar 10 juta kilowatt jam cukup untuk menyalakan lampu pijar selama 11
ribu tahun, atau memberi tenaga kepada manusia selama kurun waktu yang kurang
lebih sama. Masih menggunakan teknik plutonium untuk mengirimkan pesan ke Bumi,
2 wahana antariksa Voyager yang diluncurkan pada 1977 telah berada jauh di luar
orbit Pluto. Salah satu diantaranya di jarak hampir 100 kali jarak Bumi ke
Matahari telah memasuki raung antar bintang sejati dengan meninggalkan selubung
yang diciptakan oleh aliran zarah bermuatan dari Matahari
Zaman kegelapan kosmos yakni ketika zat
baru saja mulai mengorganisasi diri menjadi satuan yang dapat berdiri sendiri
seperti bintang dan galaksi, sebagian besar zat membangkitkan sedikit radiasi
atau tidak sama sekali. Penemuan eksoplanet, yang banyak di antaranya bergerak
di orbit yang jauh berbeda dengan orbit planet di tata surya. Membawa debu dan
gas membuat objek besar dari objek yang lebih kecil dalam waktu yang agak
singkat
Scott Tremaine dari Princenton University
menguraikan hukum pembentukan planet Tremaine. Hukum pertama menyatakan bahwa
semua prediksi teoretis mengenai karakterisik eksoplanet adalah salah, dan
hukum kedua berbunyi bahwa prediksi pembentukan planet yang paling aman adalah
bahwa tidak bisa terjadi. Lebih daripada dua abad lalu, dalam upaya menjelaskan
pembentukan Matahari dan planet, Immanuel Kant mengusulkan hipotesis nebula,
yang menyatakan bahwa massa gas dan debu yang berpusar di sekeliling bintang
yang sedang dalam proses pembentukan terkondensasi menjadi gumpalan yang
menjadi planet. Hipotesis Kant masih melandasi pendekatan astronomi modern
untuk pembentukan planet, setelah mengungguli konsep lain yang populer akibat
lewatnya bintang lain di dekat Matahari, gaya gravitasi antar kedua bintang
menarik massa gas dari masing bintang dan sebagian gas mendingin dan
terkondensasi menjadi planet. Hipotesis yang diajukan oleh ahli astrofisika
ternama dari Inggris, James Jeans, memiliki kelemahan atau daya tarik dalam hal
terbentuk sistem keplanetan akan menjadi sangat langka karena papasan yang
cukup dekat antara bintang hanya terjadi beberapa kali dalam kala hidup seluruh
galaksi. Para ahli astronomi menghitung hampir semua gas yang tertarik dari
bintang menguap, dan kembali ke hipotesis Kant, yang menyiratkan bahwa banyak
bintang, jika bukan sebagian bessarnya mesti dikelilingi planet. Para ahli
astrofisika memiliki bukti kuat bahwa bintang terbentuk, bukan 1 per 1
melainkan dalam jumlah ribuan dan puluhan ribu, di dalam awan gas dan debu
raksasa yang akhirnya melahirkan sekitar sejuta bintang. Salah satunya nebula Orion, daerah
pembentukan bintang yang besar dan paling dekat dengan tata surya. Dalam waktu
beberapa ratus juta tahun, daerah itu akan melahirkan ratusan ribu bintang baru
yang mengembuskan sebagian besar gas dan debu yang masih tersisa di nebula akan
mengamati bintang muda tanpa dihalangi sisa kepompong kelahiran
Ahli astrofisika menggunakan teleskop
radio untuk memetakan distribusi gas dan debu dingin di dekat bintang muda. Peta
mereka secara khusus memperlihatkan bintang muda tidak mengarungi antariksa
tanpa zat di sekelilingnya, sebaliknya, bintang biasanya memiliki piringan zat
yang mengitari, dengan ukuran yang hampir sama dengan tata surya, tapi tersusun
dari gas hidrogen (dan gas lain dengan kelimpahan yang lebih sedikit) dan
taburan zarah debu. Istilah debu berarti zarah yang mengandung beberapa juta
atom dan lebih kecil daripada tanda titik. Banyak bulir debu terdiri atas atom
karbon, yang terikat bersama membentuk grafit (bahan utama isi pensil). Debu lainnya
merupakan campuran atom silikon dan oksigen pada prinsipnya adalah batuan yang
amat kecil dengan selubung es melingkupi inti batuan. Untuk membuat debu, atom
harus terkumpul sebanyak jutaan, kerapatan antara bintang rendah, tempat paling
mungkin di perluasan atmosfer luar bintang dingin, yang lembut mengembuskan zat
ke antariksa
Pembentukan zarah antar bintang menjadi
langkah pertama menuju terbentuknya planet, untuk planet padat dan planet gas
raksasa (Jupiter dan Saturnus). Meski planet gas terdiri atas hidrogen dan
helium, ahli astrofisika telah menyimpulkan berdasarkan perhitungan struktur
internal, dan pengukuran massa planet, planet gas raksasa memiliki inti padat. Dari
massa total Jupiter, yakni 318 kali massa Bumi, beberapa lusin massa Bumi dikandung
inti padat, Saturnus bermassa 95 kali massa Bumi, juga punya inti padat dengan
massa satu atau 2 lusin massa Bumi, 2 planet gas lebih kecil, Uranus dan
Neptunus punya inti padat yang lebih besar. Bermassa 15 dan 17 kali massa Bumi
pusatnya mengandung lebih daripada ½ masssa planet
Inti planet berperan penting dalam proses
pembentukan: mula terbentuk inti yang padat, pembentukan planet mensyaratkan
terbentuknya gumpalan besar zat padat terlebih dahulu. Dari planet di sekeliling
Matahari, Jupiter memiliki inti terbesar, Saturnus, Neptunus, Uranus, dan Bumi
tepat seperti ukuran total. Begitu terbentuk objek dengan garis tengah
mendekati 1 km, yang oleh ahli astronomi disebut planetesimal, masing objek
akan memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk menarik objek lain. Gaya
gravitasi bersama antara planetesimal, mula akan membentuk inti planet dan
planet di lokasi yang dingin, sehingga dalam kurun waktu beberapa juta tahun,
kumpuluan gumpalan, yang masing berukuran sebesar kota kecil, menjadi dunia
yang sama sekali baru, siap mendapatkan lapisangas atmosfer (Benus, Bumi, Mars)
atau lapisan gas hidrogen dan helium yang tebal (planet gas raksasa yang
mengorbit Matahari di jarak yang cukup jauh supaya bisa banyak mengumpulkan 2
gas paling ringan). Bagi ahli astrofisika, transisi dari planetesimal menjadi
planet bisa digambarkan dalam rangkaian model komputer dan menghasilkan rincian
aneka macam planet, tapi hampir semuanya menghasilkan planet dalam yang kecil
dan berupa batuan padat, dan planet luar yang besar dan kecuali bagian inti
berupa gas yang renggang, selama proses banyak planetesimal dan beberapa objek
besar yang dihasilkan terlontar dari tata surya akibat interaksi gravitasi
dengan objek yang lebih besar. Terbentuknya planetesimal terlebih dahulu belum
dapat dijangkau oleh kemampuan para ahli astrofisika untuk menggabungkan
pengetahuan fisika dengan pemrograman komputer. Gravitasi tidak dapat membuat planetesimal
karena gaya gravitasi yang sedang saja antara objek kecil tidak efektif
mengikat. Terdapat 2 kemungkinan teoretis untuk membuat planetesimal dari debu.
Satu model mengusulkan pembentukan planetesimal melalui akresi, yang terjadi
ketika zarah debu bertabrakan dan melekat satu sama lain. Pada prinsip akresi
berhasil karena kebanyakan zarah debu berlekatan ketika bertabrakan. Pertumbuhan
debu menjadi planetesimal terlalu lama. Pengukuran umur radioaktif inti tak
stabil dideteksi di meteorit tertua menyiratkan bahwa pembentukan tata surya
membutuhkan waktu tak lebih daripada beberapa puluh juta tahun, dan kemungkinan
besar kurang, bila dibandingkan dengan umur planet 4,55 miliar tahun, hanya 1%
dari seluruh rentang waktu adanya tata surya. Proses akresi memerlukan waktu
lebih lama daripada beberapa puluh juta tahun untuk membuat planetesimal dari
debu. Mekanime lain terdiri atas pusaran raksasa yang menyapu triliunan zarah
debu, berputar cepat menuju aglomerasi menjadi objek yang lebih besar, karena
awan gas dan debu yang mengerut menjadi Matahari dan planet memerlukan rotasi,
awan itu berubah bentuk, menyisakan Matahari yang sedang dalam proses
pembentukan menjadi bola yang relatif rapat di bagian tengah dan dikelilingi
oleh piringan zat mengorbit di sekeliling bola. Hingga sekarang, orbit planet
berarah sama dan berada di bidang yang hampir sama, membuktikan bahwa distibusi
zat yang menyerupai priingan membentuk planetesimal dan planet. Dalam priingan
yang berotasi, ahli astrofisika membayangkan kemunculan ketidakstabilan yang
beriak yaitu daerah yang berselang seling antara bagian berkerapatan tinggi dan
rendah. Bagian yang lebih rapat mengumpulkan zat berwujud gas dan debu yang
melayang di dalam gas, dalam waktu beberapa ribu tahun, ketidakstabilan menjadi
pusaran yang bisa menyapu sejumlah besar debu ke dalam volume yang relatif
kecil
Gas dan debu yang melingkupi Matahari
telah membentuk beberapa triliun planetesimal, bertabrakan, membentuk objek
lebih besar, dan tercipta 4 planet dalam dan inti 4 planet gas di sekeliling
Matahari, bulan planet, objek lebih kecil dan mengeliling planet selain planet
paling dalam, Merkurius dan Venus. Bulan terbesar di antara bulan, dengan
diameter beberapa ratus hingga ribu kilometer terbentuk dari tumbukan
planetesimal. Pembentukan Bulan berhenti ketika tumbukan telah membentuk dunia
satelit hingga ukurannya seperti sekarang, gravitasi kuat telah menguasai
sebagian besar planetesimal di dekatnya. Ratusan ribu asteroid yang mengorbit
antara Mars dan Jupiter. Asteroid terbesar dengan diameter beberapa ratus
kilometer telah tumbuh melalui tumbukan planetesimal tidak bisa tumbuh besar
karena gangguan gravitasi dari planet raksasa Jupiter di dekatnya, asteroid
terkecil dengan diameter di bawah 1 km adalah planetesimal, objek yang tumbuh
dari debu tapi tidak pernah bertumbukan dengan yang lain, berkat pengaruh
Jupiter setelah mencapai ukuran yang siap untuk interaksi gravitasi
Ke 4 planet memiliki keluarga satelit yang
ukurannya merentang dari besar atau teramat besar hingga sebesar Merkurius hingga
kecil atau teramat kecil. Bulan terkecil yang diameternya di bawah 1 km,
planetesimal yang terhenti pertumbuhannya akibat keberadaan objek dekat yang
telah tumbuh menjadi lebih besar, semua bulan besar mengitari planet dengan arah
dan bidang yang hampir sama, di sekeliling tiap planet, awan gas dan debu yang
berotasi menghasilkan gumpalan zat yang tumbuh menjadi planetesimal dan menjadi
sebesar Bulan
Di tata surya dalam, Bumi yang memiliki
bulan cukup besar. Merkurius dan Venus tidak punya Bulan, sedangkan 2 Bulan
berbentuk kentang milk Mars, yaitu Fobos dan Deimos berukuran selebar beberapa
kilometer, tahap paling awal pembentukan objek yang lebih besar daripada
planetesimal. Sebagian teori mengarahkan asal usul bulan ke sabuk asteroid,
yaitu bahwa orbit bulan di sekeliling Mars adalah hasil keberhasilan gravitasi
Mars dalam menangkap 2 objek yang sebelumnya asteroid. Bulan Bumi berdiameter
hampir 4 ribu km dan ukurannya kalah oleh Titan. Ganymedes, Triton dan Kallisto
(hampir sam abesar dengan Io dan Europa)
Lebih dari 3 dasawarsa, komposisi kimia
sampel batuan yang dibawa misi Apollo menghasilkan 2 kesimpulan, satu di tiap
kemungkinan asal usul Bulan. Di satu sisi, komposisi batuan Bulan menyerupai
batuan Bumi sehingga teori bahwa satelit terbentuk sepenuhnya dari planet Bumi
tak lagi dapat dipertahankan. Di sisi lain, komposisi batuan Bulan sehingga
memadai untuk membuktikan bahwa Bulan tidak seluruhnya terbentuk dari zat Bumi.
Bulan terbentuk akibat tumbukan pada awal tata surya yang mengeruk material
dari cekungan pasifik dan melontarkannya ke antariksa, lalu di sana zat
menggumpal dan membentuk satelit. Bulan terbentuk dari objek raksasa yang
menabrak Bumi, tapi objek itu besar sebesar Mars sehingga menambahkan sebagian
massa ke zat yang di lontarkan dari Bumi. Zat yang dilontarkan ke antariksa
akibat tumbukan telah hilang dari lingkungan, menjadi Bulan, dari Bumi plus zat
asing, semua itu terjadi 4,5 miliar tahun lalu, dan selama 1000 juta tahun
pertama setelah pembentukan planet itu dimulai
Tumbukan yang menghancurkan objek itu berkeping
keping. Teleskop bisa menemukan objek di tata surya bagian dalam hingga sekecil
planetesimal yang membentuk planet. Planetesimal bisa membentuk objek sebesar
Mars, tidak menjakin objek akan bertahan lama. Kepingan akibat tabrakan juga
akan terus bertabrakan dengan Bumi dan planet dalam lainnya dengan sesama
kepingan dan Bulan (setelah terbentuk) selama beberapa ratus juta tahun pertama
dan kepingan objek raksasa yang menabrak planet masih dalam proses pembentukan
menjadi bagian planet. Tumbukan objek sebesar Mars dengan Bumi tergolong yang
paling besar dalam suatu bombardemen, massa penghancuran yang menyebabkan
planetesimal dan objek lebih besar jatuh ke Bumi dan sekitar. Bombardemen menandai
tahap akhir tata surya. Proses itu berpuncak di tata surya, yang tak berubah
selama 4 milair tahun lebih, satu bintang biasa, yang dikelilingi 8 planet
(termasuk Pluto beku dan lebih menyerupai komet raksasa), ratusan ribu
asteroid, triliunan meteorid (pecahan
lebih kecil yang ribuannya menabrak Bumi setiap hari) dan triliunan komet, bola
es kotor yang terbentuk di daerah yang jaraknya lusinan kali jarak Bumi –
Matahari, satelit planet yang stabil bergerak mengorbit dalam jangka waktu laam
setelah kelahiran 4,6 miliar tahun, kecuali beberapa di antaranya
Jika bisa mendekati zarah berenergi tinggi,
akan mengenali zat radioaktif dari jauh. Pencacah Geiger tidak diperlukan dan
bisa mengamati gas radon menembus lantao ruang bawah tanah rumah
Dari kejauhan, tata surya tampak kosong. Ruang antarplanet mengandung bongkahan batu, kerikil, bola, es, debu, aliran zarah bermuatan , dan wahana pengintai mansuai. Ruang antarplanet juga dipenuhi medan gravitasi dan medan magnetik kuat, yang tampak tapi cukup mempengaruhi objek di lingkungan. Objek kecil dan medan gaya kosmik memberikan ancaman untuk pergi ke tata surya. Objek mengancam kehidupan Bumi, bertabrakan dengan planet dengan kecepatan berkilo meter per detik
Setiap hari dalam perjalanan mengitari
Matahari dengan kecepatan 30 km per detik, Bumi menyapu ratusan ton puing di
ruang antar planet, tak lebih besar daripada sebutir pasir. Hampir semua zat
terbakar di atmosfer Bumi bagian atas, menumbuk udara dengan energi yang besar
sehingga zarah menguap. Spesies ringkih berevolusi di bawah selimut pelindung.
Memanas tidak merata dan pecah menjadi bagian lebih kecil sebelum menguap.
Potongan yang lebih besar lagi hangus di bagian permukaan tapi setidaknya
sebagian berhasil mencapai tanah. Setelah 4,6 miliar kali mengelilingi
Matahari, Bumi sudah membersihkan seluruh puing di jalur orbi. Setelah setengah
miliar tahun pertama pembentukan Matahari dan planet, begitu banyak sampah yang
menghujani Bumi sampai energi tumbukan memanaskan astomosfer dan mensterilkan
permukaan
Satu bongkah besar sampah antariksa besar
sehingga menimbulkan pembentukan Bulan. Langkanya besi dan unsur bermassa besar
lainnya di Bulan yang tak diduga. Sampel batuan bulan yang dibawa astronot
Apollo ke Bumi, menunjukkan kemungkinan besar Bulan tersusun dari zat yang
dilontarkan kerak dan mantel Bumi yang relatif miskin besi ketika bersenggolan
dengan protonplanet sebesar Mars yang liar. Sebagian puing tabrakan menggumpal
dan membentuk satelit yang berkerapatan
rendah. Periode bombardemen hebat yang menimpa Bumi kecil serupa dengan yang di
alami oleh semua planet dan objek besar lainnya di tata surya, masing mengalami
kerusakan yang mirip. Bulan dan Merkurius tak beratmosfer dan tidak mengalami
erosi melestarikan sebagian besar kawah yang terbentuk selama periode
bombardemen
Setelah puing sisa masa pembentukan, ruang
antar planet juga berisi batuan segala ukuran yang dilontarkan Mars, Bulanm dan
Bumi kala permukaan terkoyak akibat tumbukan berenergi tinggi. Simulasi
tabrakan meteor di komputer menunjukkan bahwa sebagian batuan permukaan yang
berada tepat di lokasi terjadinya tabrakan akan di lontarkan ke atas dengan
laju yang memadai untuk terlepas dari ikatan gravitasi objek yang bersangkutan.
Meteorit dari Mars di Bumi, bahwa sekitar 1000 ton batuan dari Mars menghujani
Bumi setiap tahun. Jumlah yang sama berasal dari Bulan mencapai Bumi
Pada miliaran tahun lalu ketika air cair
mengalir di permukaan Mars, bakteri bersembunyi di sudut dan celah batuan yang
terlontar dari Mars ke Bumi. Beberapa jenis bakteri bisa bertahan hidup dalam
lamanya hibernasi dan tingginya kadar radiasi pengion dari Matahari yang akan
menerpa selama perjalanan menuju Bumi. Keberadaan bakteri dari luar Bumi
disebut panspermia. Sebagian besar asteroid di tata surya menempati sabuk utama
area pipih di sekeliling Matahari di antara orbit Mars dan Jupiter, secara
tradisi, penemu asteroid akan menamai objek tersebut sesuai keinginan. Kerap
dilukiskan oleh seniman sebagai daerah yang dipenuhi batuan yang berantakan dan
melayang di bidang tata surya meski menyebar hingga lebih daripada jutaan km
pada jarak yang berbeda dari Matahari, objek di sabuk asteroid memiliki massa
total kurang daripada 5% massa Bulan, yang bermassa sekitar 1% massa Bumi.
Akumulasi gangguan di orbit asteroid terus – menerus menciptakan kumpulan
asteroid yang berbahaya, jumlahnya beberapa ribu. Lintasan orbit yang lonjong
membawa begitu dekat dengan Matahari sehingga berpotongan dengan orbit Bumi dan
menciptakan tabrakan. Sebagian besar asteroid melintasi orbit Bumi akan
menabrak Bumi dalam waktu beberapa ratus juta tahun, objek berdiameter lebih
besar daripada 1 km mengandung energi yang memadai untuk mengacaukan ekosistem
Bumi dan menyebabkan sebagian besar spesies di Bumi berisiko punah
Asteroid bukan satu benda angkasa yang
mengancam kehidupan Bumi. Ahli astronomi Belanda Jan Oort pertama kali
menyadari bahwa jauh di kedalaman ruang antar bintang yang dingin, lebih jauh
daripada jarak antar planet ke Matahari, kumpulan sisa tahap awal pembentukan
tata surya masih mengelilingi bintang, Awan Oort terdiri atas triliunan komet
membentang hingga setengah jalan menuju bintang terdekat, ribuan kali lebih
besar daripada ukuran sistem keplanetan Matahari. Gerard Kuiper keturunan
Belanda Amerika dan hidup pada zaman yang sama dengan Oort mengusulkan bahwa
sebagian objek beku dahulu merupakan bagian piringan zat yang membentuk planet
dan mengitari Matahari di jarak yang lebih jauh daripada jarak Neptunus ke
Matahari tapi lebih dekat daripada jarak di komet di awan Oort. Secara keseluruhan,
objek menyusun yang disebut Sabuk Kuiper oleh para ahli astronomi, petak
lingkaran yang dipenuhi komet dan berawal tepat di luar orbit Neptunus,
termasuk Pluto, dan membentang keluar beberapa kali jarak Neptunus – Matahari. Objek
tarjauh di Sabuk Kuiper, yang dinamai Sedna berdasarkan nama dewi suku Inut,
berdiameter sebesar 2/3 diameter Pluto. Tanpa planet masif di dekatnya yang
menganggu, sebagian besar komet di Sabuk Kuiper akan tetap berada di orbitnya
selama miliaran tahun. Sekelompok objek Sabuk Kuiper mengarungi antariksa
dengan orbit eksentrik yang memotong lintasan planet lain. Orbit Pluto komet
yang sangat besar, serta orbit Plutino, memotong lintasan Neptunus di
sekeliling Matahari, objek Sabuk Kuiper lainnya, yang diganggu dari orbit
besarnyam meluncur ke tata surya dalam dan melewati orbit planet, Komet Halley
Awan Oort bertanggung jawab atas komet
jangka panjang, yang periode orbit jauh melampui hidup manusia. Komet awan Oort
dapat menghujani tata surya dari sudut dan arah manapun. Komet paling terang
dalam 3 dasawarsa terakhir, yakni komet Hyakutake (1996) berasal dari awan Oort
jauh di atas bidang tata surya dan tidak akan kembali ke lingkungan dalam waktu
dekat. Jupiter terlihat 10 kali lebih besar dari Bulan purnama, wahana
antariksa yang mengunjungi Jupiter harus dirancang supaya tidak terpengaruh
medan magnet. Ahli kimia dan fisika
Inggris Michael Faraday pada 1831 menggerakan kawat di medan magnet, akan
membangkitkan perbedaan voltase di sepanjang kawat. Wahana antariksa terbuat
dari logam dan bergerak cepat menimbulkan arus listrik di dalamnya. Arus
berinteraksi dengan medan magnet lokal sehingga menghambat pergerakan wahana. Efek
menjelaskan perlambatan misterius wahana Pioner 11, yang diluncurkan pada 1970
belum menempuh jarak sejauh yang diprekdiksikan model dinamika pergerakan
keduanya, setelah memasukkan pengaruh debu antariksa yang dijumpai sepanjang
lintasan, berikut gerakan mundur akibat bocornya bahan bakar, konsep interaksi
magnetik, medan magnet Matahari, memberi penjelasan mengenai perlambatan wahana
Pioner
Metode pendeteksian yang lebih baik dan
wahana pengintai yang mampu melintas dekat telah menambah jumlah bulan dengan
cepat sehingga menghitung bulan menjadi tidak ada artinya. 2 bulan Mars, Fobos
dan Deimos muncul bukan dengan nama dalam kisah klasik Gulliver’s Travels
(1726) karya Jonathan Swift, masalahnya adalah 2 bulan kecil belum ditemukan
hingga lebih daripada diduga menginterpolasi antara bulan tunggal Bumi dan 4 bulan
Jupiter (yang sudah diketahui masa). Bulan Bumi berdiameter sekitar 1/400
diameter Matahari tapi jaraknya sekitar 1/400 jarak ke Matahari, sehingga
Matahari dan Bulan di langit sama besar, tidak dimiliki oleh pasangan planet
bulan di tata surya dan menganugerahi makhluk Bumi gerhana Matahari total. Bumi
terkunci pada periode revolusi mengelilingi Bumi akibat gravitasi Bumi, yang
mengerahkan banyak gaya ke bagian dalam Bulan yang lebih rapat dan menyebabkan
sisi permukaan selalu menghadap Bumi, seperti terhadap 4 bulan besar Jupiter,
bulan yang terkunci hanya menampakan sisi yang sama kepada planet induk. Io bulan besar terdekat ke Jupiter terkunci
gravitasi Jupiter dan struktur mengalami tegangan akibat interaksi gravitasi
dengan Jupiter dan bulan besar lain, interaksi memompa energi ke dalam Io
(sebesar Bulan) yang memadai untuk melelehkan sebagian interior yang berupa
batuan dan menjadikan Io objek dengan aktivitas vulkanis paling besar di tata
surya. Bulan terbesar kedua Jupiter, Europa, memiliki cukup H20 sehingga panas
internal, diakibatkan oleh interaksi yang sama dengan yang mempengaruhi Io,
telah melelehkan es di bawah permukaan dan tercipta lautan di bawah tutupan es.
Foto jarak dekat permukaan Miranda, salah satu bulan Uranus, mengungkapkan pola
yang sangat tidak beraturan, seakan bulan telah dihancurkan lalu potongan buru
direkatkan ulang karena kenaikan lapisan es yang tidak merata
Bulan Pluto, Kharon besar dan dekat dengan
Pluto sehingga Pluto dan Kharon terkunci satu sama lain secara gravitasi, kedua
objek memiliki periode rotasi yang sama dengan periode revolusi mengitari pusat
massa bersama, menurut konvensi ahli astronomi menamai bulan suatu planet
menurut sifat dewa dewi Romawi yang setara untuk menamai antara planet sendiri
(misal Jupiter dan bukan Zeus) karena dewa dewi memiliki kehidupan sosial yang
rumit, tidak ada kekurangan karakter untuk dipakai namanya
Sir william Herschel adalah orang pertama
yang menemukan planet selain dengan mata telanjangm dan menamai planet baru
berdasarkan nama raja yang akan mendukung penelitiannya. Seandainya Sir William
berhasil, daftar planet akan menjadi: Merkurius, Venus, Earth, Mars, Jupiter,
Saturnus, dan George. Beberapa tahun kemudian planet baru mendapatkan nama
Uranus. Herschel menamai berdasarkan karakter drama William Shakespeare dan
puisi Alexander Pope The Rape of the Lock masih menjadi tradisi hingga
sekarang. Di antara 17 bulan Uranus, Ariel, Cordelia, Desdemona, Juliet,
Ophelia, Portia, Puck, dan Umbriel dengan 2 bulan baru Caliban dan Sycorax
ditemukan 1997
Matahari kehilangan zat dari permukaan
dengan laju 200 juta ton per detik (hampir sama dengan laju aliran air di
sungai Amazon) Matahari kehilangan massa dalam wujud angin surya, yang terdiri
atas zarah bermuatan dan berenergi tinggi. Bergeak dengan kecepatan hingga 1000
km per detik. Zarah mengalir melintasi ruang antar planet, dan dibelokkan oleh
medan magnet planet, akibatnya zarah turun berputar menuju kutub magnetik utara
dan selatan planet bertabrakan dengan molekul gas atmosfer dan menghasilkan
pendaran cahaya aurora berwarna – warni. Teleskop Hubble mengamati aurora di
dekat kutub Satunus dan Jupiter. Di Bumi, aurora borealis dan australis (cahaya
utara dan selatan) menjadi pengingat memiliki atmosfer pelindung
Atmosfer Bumi membentang di atas permukaan
Bumi, satelit orbit rendah bergerak di ketinggian 160 hingga 640 km dan
menyelesaikan 1 putaran orbit dalam waktu 90 menit, masih ada sedikit atmosfer
cukup untuk perlahan menguras energi orbit satelit. Untuk melawan gesekan,
satelir di orbit rendah membutuhkan dorongan pada waktu tertentu supaya tidak
jatuh ke Bumi dan terbakar di atmosfer. Cara
menentukan batas atmosfer dengan kerapatan molekul gas atmosfer menjadi sama
dengan kerapatan gas di ruang antar planet. Atmosfer Bumi membentang ribuan
kilometer ke antariksa, mengorbit di ketinggian, yaitu 37000 km di atas
permukaan Bumi (1/10 jarak ke Bulan) adalah satelit komunikasi yang membawa
siaran berita di seluruh Bumi. Di ketinggian khusus, satelit mendapati atmosfer
Bumi dan kecepatan mengorbit tak lagi
relevan, berkat lenyap tarikan Bumi di jarak yang jauh dari planet, hingga
satelit mencapai kondisi memerlukan 24 jam untuk menyelesaikan 1 putaran
mengelilingi planet. Bergerak di orbit yang tepat sama dengan laju rotasi Bumi,
satelit melayang di atas satu titik di Ekuator, menjadikan satelit ideal untuk
meneruskan sinyal dari 1 bagian permukaan Bumi ke bagian lain
Hukum gravitasi menyatakan bahwa meski
gravitasi dari suatu planet semakin lemah seiring dengan semakin jauh dari
planet, tidak ada jarak yang akan mengurangi gaya gravitasi hingga 0, dan bahwa
suatu objek bermassa besar dapat mengerahkan gaya gravitasi yang kuat sekalipun
dalam jarak yang amat jauh. Planet Jupiter, dengan medan gravitasi yang amat
kuat, melemparkan komet yang tidak ditangkis akan membuat huru hara di tata
surya dalam. Jupiter sebagai tameng gravitasi bagi Bumi dan Bumi bisa lama (50
hingga 100 juta tahun) merasakan masa relatif damai dan tenang. Tanpa perlindungan
Jupiter, kehidupan akan sulit berkembang dan berada dlam risiko kepunahan
Wahana Cassini dikirim untuk mendekati
Saturnus pada akhir 2004, diluncurkan dari Bumi pada 15 oktober 1997 dan 2 kali
dibantu oleh gravitasi Benus, sekali oleh Bumi (saat terbang dekat kembali) dan
sekali oleh Jupiter. Lintasan dari satu planet ke planet lain dengan
memanfaatkan gravitasi, atau tidak akan memiliki cukup kecepatan dan energi
untuk mencapai tujuan
Pada November 2000, asteroid sabuk utama
194KA, yang ditemukan David Levy dan Caroline Shoemaker, dinamai 13123 Tyson,
banyak asteroid yang memiliki nama umum seperti Jody, Harriet, dan Thomas,
Merlin, James Bond, dan Santa. Jumlah asteroid yang orbitnya ditentukan dengan
kriteria yang digunakan untuk memberi nama dan angka sudah menembus 20000,
asteroid 13123 Tyson tidak menuju Bumi
Hampir 5 abad lalu, Nikolaus Kopernikus
menghidupkan kembali hipotesis pertama kali diusulkan oleh ahli astronomi
Yunani kuno bernama Aristakhus, Bumi tidak berada di planet kosmos, kata
Copernicus, termasuk keluarga planet yang mengitari Matahari. Selama berabad,
para ahli astronomi menggunakan teleskop untuk mengamati ratusan ribu bintang
tidak memiliki kemampuan untuk membedakan bintang memiliki planet. Matahari
tergolong bintang biasa, yang kembarannya banyak sekali di seluruh galaksi
Bimasakti, jika Matahari memiliki keluarga planet, bintang lain dengan planet
yang sama mampu memebrikan kehidupan sebanyak mungkin makhluk, itu yang membuat
Giordano Bruno dibunuh pada 1600
Sebelum tahun 1995, spekulasi mengenai
planet di sekeliling bintang bisa berlanjut tanpa dibatasi fakta. Bumi
mengorbit di sekeliling sisa bintang meledak, ledakan supernova, planet
eksoplanet belum pernah ditemukan. Tapi sekarang sudah ditemukan dan berjumlah
lebih dari 100, para astrofisika menyimpulkan massa, jarak dari bintang induk,
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran orbit, dan bahkan bentuk
orbit. Dengan memilah cahaya ke dalam spektrum warna dan membandingkan spektrum
dengan ribuan bintang lain, mereka mengkhususkan diri mengamati cahaya bintang
mengenali jenis bintang dari rasio intensitas warna yang muncul di spektrum
bintang. Ahli astrofisika dahu memotret spektrum bintang, tapi kini mereka menggunakan piranti sensitif yang
merekam secara digital banyaknya cahaya bintang dalam warna tertentu yang
mencapai Bumi, dan menentukan bintang yang mirip dengan Matahari, agak lebih
panas dan terang, bintang dingin dan redup, warna itu menggeser menuju ujung
spektrum merah atau ungu sehingga semua penanda yang sudah dikenal menjadi
merah atau lebih ungu dari biasanya. Saintis menggolongkan warna berdasarkan
panjang gelombang yang menunjukkan jarak antara puncak gelombang yang
berturutan di gelombang cahaya yang bergetar, karena panjang gelombang
berkaitan dengan warna yang ditangkap mata dan otak, menentukan panjang gelombang
berarti mendefinisikan warna dengna lebih tepat ketika ahli astrofisika
mengetahui pola yang khas di intensitas cahaya yang diukur dalam ribuan warna
yang berbeda tapi mendapati bahwa seluruh panjang gelombang di pola misal 1%
lebih panjang daripada biasanya, warna bintang berubah akibat efek Doppler,
yang menjelaskan apa yang terjadi ketika mengamati objek yang mendekati atau
menjauhi. Jika suatu objek bergerak menuju manusia, atau bergerak ke arahnya,
akan mendapati bahwa seluruh panjang gelombang cahaya yang dideteksi lebih
pendek daripada panjang gelombang yang diukur dari objek yang sama dalam
relatif. Jika objek menjauhi, mendapati semua panjang gelombang lebih panjang
daripada panjang gelombang objek yang sama. Penyimpangan dari kondisi tergantung
kecepatan relatif antara sumber cahaya dan pengamat. Untuk kecepatan kurang
daripada kecepatan cahaya (300000 km per detik), fraksi perubahan di seluruh
panjang gelombang yang disebut efek Doppler, sama dengan rasio kecepatan
mendekati atau menjauhi terhadap kecepatan cahaya. Pada 1990, 2 tim ahli
astronomi, di Amerika Serikat dan Swiss, meningkatkan presisi dalam mengukur
pergeseran Doppler cahaya bintang, mendeteksi keberadaan planet dengan
menyelidiki cahaya bintang. Metode pendekatan tak langsung cara untuk menemukan
eksoplanet. Jarak planet mengitari
bintang sangat kecil dibandingkan jarak antar bintang, jarak bintang terdekat
dengan Matahari sekitar setengah juta kali lebih jauh dari jarak matahari ke
planet terdekat, Merkurius. Jarak Pluto dan Matahari kurang dari seperlimaribu
jarak ke Alpha Centauri, sistem bintang terdekat. Jarak teramat antara bintang
dengan planet, ditambah redup cahaya yang dipantulkan planet dari bintang,
menyebabkan hampir tidak mungkin melihat planet di tata surya. Jarak Matahari
ke Jupiter hanya 1 per 50 ribu jarak Alpha Centauri ke Matahari, dan intensitas
cahaya dari Jupiter hanya 1 per semiliar intensitas cahaya Matahari, ahli
astrofisika membandingkannya dengan melihat kunang di dekat lampu mercusuar
Efek Dopller memberikan pendekatan lain.
Jika mengamati bintang, bisa mengukur perubahan yang muncul di pergeseran
Dopper cahaya bintang. Perubahan itu diakibatkan perubahan kecepatan bintang
mendekati atau menjauhi. Bila perubahan berulang yaitu bila intensitas cahaya naik
menuju maksimum, turun menjadi minimum, naik menuju maksimum yang sama, dan
siklus berulang dalam selang waktu yang sama. Bintang bergerak di orbit yang
membuatnya berputar mengelilingi suatu titik di antariksa, bintang bergerak
karena gaya gravitasi dari objek lain. Planet memiliki massa jauh lebih kecil
daripada massa bintang sehingga hanya mengerahkan gaya gravitasi yang kecil.
Ketika planet menarik bintang di dekatnya bermassa jauh lebih besar daripada
massanya sendiri, planet hanya mengakibatkan perubahan kecil kepada kerapatan
bintang, Jupiter mengubah kecepatan Matahari sekitar 12 meter per detik.
Jupiter menjalani satu putaran mengelilingi Matahari selama 12 tahun Bumi,
pengamat yang berada sepanjang bidang orbit akan mengukur pergeseran Doppler cahaya
Matahari, pergeseran Doppler akan menunjukkan bahwa pada waktu tertentu,
kecepatan Matahari relatif terhadap pengamat akan meningkat 12 meter per detik
di atas kecepatan rata. 6 tahun kemudian, pengamat akan mendekati Matahari 12
meter per detik lebih kecil dari kecepatan rata, di antara kedua waktu,
kecepatan relatif akan bergeser perlahan di antara kedua nilai ekstrem. Setelah
beberapa dasawarsa mengamati siklus yang berulang, pengamat akan menyimpulkan
bahwa Matahari memiliki planet yang bergerak di orbit dengan periode ke 12
tahun yang menyebabkan Matahari menampakkan orbit akan menghasilkan perubahan
kecepatan yang diakibatkan pergerakan planet. Ukuran orbit Matahari,
dibandingkan dengan ukuran orbit Jupiter, tepat sama dengan kebalikan rasio
massa kedua objek, karena massa Matahari seribu kali massa Jupiter, orbit
Jupiter mengitari pusat gravitasi bersama adalah seribu kali lebih besar
daripada orbit Matahari, Matahari 1000 kali lebih sulit di pindahkan daripada
Jupiter
Matahari punya banyak planet, masing
menarik Matahari simultan dengan gaya gravitasi. Gerak netto Matahari menjadi
superposisi tarian orbital, yang masing memiliki periode perulangan yang
berbeda. Karena Jupiter, planet terbesar dan masif, mengerahkan gaya gravitasi
kepada Matahari paling kuat, tarian yang di lakukan Jupiter mendominasi pola
rumit, ketika ahli astrofisika mendeteksi eksoplanet dengan mengamati tarian
bintang, mereka menyadari bahwa supaya bisa menentukan planet yang kurang lebih
serupa Jupiter dan mengeliling bintang di jarak yang sebanding dengan jarak
Jupiter ke Matahari, mereka harus mengukur pergeseran Doppler dengan akurasi
yang memadai untuk mengungkap perubahan kecepatan sebesar kira 12 meter per
detik, di Bumi kecepatan tampak besar (sekitar 43 km per jam) tapi di dunia
astronomi, kecepatan yang kurang dari sepersejuta kecepatan cahaya, dan sekitar
seperseribu kecepatan bintang yang kebetulan bergerak menuju atau menjauhi.
Jadi untuk mendeteksi pergeseran Doppler yang dihasilkan perubahan kecepatan
yang setara dengan sepersejuta kecepatan cahaya, ahli astrofisika mengukur
perubahan dalam jangka panjang gelombang artinya pada warna bintang sebesar
satu bagian per sejuta
Pengukuran yang presisi tak hanya
menghasilkan pendeteksian planet. Pertama karena inti skema pendekatan adalah
menemukan perulangan siklus perubahan kecepatan bintang, panjang masing siklus
secara langsung menunjukkan periode orbit planet penyebabnya. Jika bintang
bergerak dengan siklus perulangan, planet bergerak dengan periode yang sama
tapi di orbit yang lebih besar. Periode orbit kemudian menunjukkan jarak planet
dari bintang. Isaac Newton telah lama membuktikan bahwa 1 objek yang
mengelilingi satu bintang akan menyelesaikan orbit lebih cepat ketika berada
lebih dekat ke bintang dan lebih lambat bila lebih jauh tiap periode orbit
berkaitan dengan nilai jarak rata antara bintang dan objek yang mengitari. Di
tata surya, periode orbit satu tahun menunjukkan jarak yang sama dengan jarak
Bumi – Matahari sedangkan periode 12 tahun menunjukkan jarak 5,2 kali lebih
jauh yaitu orbit Jupiter. Kala bergerak di jarak tertentu dari bintang,
gravitasi planet akan menarik bintang dengan gaya yang besarnya tergantung
kepada massa planet. Semakin masif planet semakin besar gaya yang dikerahkan,
dan gaya menyebabkan bintang bergerak lebih cepat. Tim memasukkan massa planet di daftar ciri
planet yang telah ditentukan melalui observasi
Kesimpulan mengenai massa planet melalui
pengamatan gerak bintang disertai penafian. Ahli astronomi tidak bisa
mengetahui mereka menyelidiki bintang dari arah yang tepat sama dengan bidang
orbit planet, atau dari arah tepat di atas bidang orbit (mengukur kecepatan 0
bagi bintang), atau hampir sama dari arah yang tidak tepat sama dengan bintang
orbit atau tidak tegak lurus terhadap bidang. Bidang orbit planet mengelilingi
bintang bertepatan dengan bidang gerak bintang yang di akibatkan gravitasi
planet. Ketika mengamati kecepatan orbit jika garis padang ke bintang sama
dengan bidang orbit planet mengitari bintang, tidak bisa mengetahui seberapa
dekat garis pandang ke bintang terhadap bidang orbit bintang. Massa eksoplanet
adalah massa minimum, massa ini akan menjadi massa planet hanya dalam ketika
mengamati bintang sepanjang bidang orbit. Rata massa sebanrnya eksoplanet 2
kali massa minimum dari pengamatan gerak bintang, tapi tidak diketahui massa
planet yang lebih besar dari rasio rata dan mana yang lebih kecil
Para ahli astrofisika menyelidiki gerakan
bintang dengan menggunakan efek Doppler mendapat satu hal, menentukan orbit
Venus dan Neptunus mengelilingi Matahari, hampir berbentuk lingkaran sempurna
tapi orbit eksoplanet lain seperti orbit Merkurius, Mars, dan Pluto, sangat
lonjong sehingga planet akan bergerak lebih dekat dengan bintang di titik
tertentu di sepanjang orbit daripada di titik lain. Karena planet bergerak
lebih cepat ketika berada di dekat bintang. Perubahan kecepatan bintang akan
lebih besar pada saat itu. Jika ahli astronomi mengamati bintang yang perubahan
kecepatannya tetap sepanjang periode siklus, perubahan itu disebabkan oleh
planet yang bergerak di orbit lingkaran. Di sisi lain, perubahan kadang terjadi
lebih cepat dan lebih lambat, bahwa planet tersebut memiliki orbit non
lingkaran dan bisa menentukan kelonjongan orbit, seberapa besar penyimpangan
orbit dari bentuk lingkaran dengan mengukur laju perubahan kecepatan bintang
sepanjang siklus orbit, jadi dalam keberhasilan pengukuran yang akurat ditambah
dengna kemampuan menyimpulkan ahli astrofisika menyelidiki eksoplanet
memberikan 4 ciri utama planet yang ditemukan: periode orbit planet: jarak rata
ke bintang massa minimum dan kelonjongan orbit. Ahli astrofisika mendapatkan
semua itu dengan menangkap warna cahaya bintang yang terletak ratusan ribuan
triliun kilometer dari tata surya, dan dengan mengukur perubahan dengan presisi
yang lebih teliti daripada 1 per 1 juta bagian
Banyak eksoplanet yang ditemukan selama 1
dasawarsa terakhir mengorbit bintangnya di jarak yang lebih dekat daripada
Matahari dengan planet. Semua eksoplanet memiliki massa sebanding dengan massa
Jupiter, planet raksasa yang mengorbit Matahari di jarak lebih daripada 5 kali
jarak Bumi – Matahari . ketika menggunakan metode tarian untuk mencari planet
harus planet yang berada ekat dengan bintang akan membutuhkan waktu lebih
sedikit untuk mengelilingi bintang daripada planet yang lebih jauh, karena ahli
astrofisika hanya memiliki waktu yang terbatas untuk mengamati alam semesta,
mereka akan lebih cepat menemukan planet yang bergerak dalam periode 6 bulan,
misal mendeteksi planet yang membutuhkan waktu tahunan untuk sekali mengorbit,
mengharsuakan ahli astrofisika menunggu sekurangnya beberapa kali orbit supaya
yakin bahwa mereka telah mendeteksi pola perubahan yang berulang pada kecepatan
bintang, planet akan mengerahkan lebih banyak gaya gravitasi kepada bintang
induk ketika berdekatan daripada ketika berjauhan. Gaya yang lebih besar
menyebabkan bintang bergerak lebih cepat dan menghasilkan pergeseran Doppler
yang lebih besar di spektrum, karena lebih mudah mendeteksi pergeseran besar
daripada kecil. Planet yang lebih dekat ke bintang lebih menarik perhatian, dan
melakukannya lebih cepat dibanding planet yang lebih jauh, di jarak mana pun
eksoplanet memiliki massa kurang lebih sebesar massa Jupiter (318 kali massa
Bumi) supaya bisa dideteksi dengan metode pergeseran Doppler. Planet bermassa
kecil tidak menyebabkan bintang bergerak dengan kecepatan yang meningkat
melebihi batas yang bisa dideteksi teknologi
Planet itu dekat dengan bintang
sehingga tidak perlu berbulan atau
bertahun menyelesaikan 1 keliling orbit, sebagaimana planet di tata surya
mengorbit Matahari, tapi hanya perlu beberapa hari, selusin planet telah
ditemukan yang menyelesaikan 1 keliling orbit dalam waktu kurang dari seminggu,
dengan planet pemegang rekor tercepat menyapu 1 keliling orbit hanya dalam
waktu 2 setengah hari. Planet itu yang mengorbit bintang sekelas Matahari
bernama HD 73256, bermassa kurang 1,9 kali massa Jupiter, dan bergerak di orbit
yang agak lonjong dengan jarak rata ke bintang hanya 3,7% jarak Bumi –
Matahari. Planet raksasa memiliki massa lebih daripada 600 kali massa Bumi
dengan jarak ke bintang daripada 1/10 jarak Merkurius ke Matahari
Merkurius terdiri atas batuan dan logam
serta terpanggang dengan suhu ratusan derajat di sisi yang menghadap Matahari.
Jupiter dan planet raksasa lain (Saturnus, Uranus, dan Neptunus) adalah bola
gas amat besar yang melingkungi inti yang padat: massa inti hanya beberapa
persen dari massa masing planet. Semua teori pembentukan planet menyinsyaratkan
bahwa planet dengan massa setara dengan massa Jupiter tidak berupa planet
batuan seperti Merkurius, Venus, Bumi, karena awan primordial yang membentuk
planet mengandung terlalu sedikit bahan yang memadat untuk membuat planet
dengan massa lebih daripada beberapa lusin kali massa Bumi, semua eksoplanet
sudah ditemukan karena massa setara massa Jupiter, berupa bola gas yang amat
besar
Massa planet yang besar bisa
mempertahankan gas ringan yang dipanasi suhu setinggi ratusan derajat, hanya
karena gaya gravitasi planet bisa mengatasi kecenderungan atom dan molekul gas
untuk melepaskan diri ke ruang angkasa. Gravitasi tipis dan planet berada di
luar jarak dimana panas bintang akan benar menguapkan gas planet. Planet di
tata surya mengakumulasi massa, yaitu tumbuh dari gumpalan kecil menjadi
gumpalan lebih besar dalam awan gas dan debu yang berbentuk seperti panekuk. Di
dalam massa zat yang pipih, berputar, dan melingkungi Matahari, konsentrasi zat
terbentuk, secara acak, karena kerapatan lebih tinggi daripada rata, dengan
tarik menarik di antara zarah. Pada tahap akhir, Bumi dan planet batuan lain
bertahan dari bombardemen bongkahan material raksasa, Matahari mulai bersinar,
menguapkan unsur paling ringan seperti hidrogen dan helum dari sekeliling, dan
meyisakan 4 planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) yang tersusun
hampir seluruhnya dari unsur berat seperti karbon, oksigen, silikon, aluminium,
dan besi, masing gumpalan zat yang terbentuk di jarak 5 hingga 30 kali jarak
Bumi ke Matahari cukup dingin untuk menyimpan banyak hidrogen dan helium di
sekitar. Karena 2 unsur paling ringan juga merupakan unsur yang paling
melimpah, kemampuan menahan unsur paling ringan menghasilkan 4 planet raksasa,
masing bermassa jauh lebih besar daripada massa Bumi
Pluto tidak tergolong kelompok planet
batuan dalam atau kelompok planet gak raksasa. Namun Pluto, yuang masih belum
diselidiki wahana antariksa dari Bumi, menyerupai komet raksasa yang terbuat
dari campuran batuan dan es. Komet, yang berdiameter 8 – 80 km, bukan 3000 km
seperti Pluto, termasuk gumpalan besar pertama yang terbentuk di tata surya
dini: komet bersaing dalam hal umur dengan meteorit tertua, fragmen buatan,
logam, atau campuran batuan dan logam yang menabrak permukaan Bumi dan dikenali
oleh mereka yang bisa membedakan meteorit dari batuan kebun. Planet membentuk
dirinya sendiri dari zat yang sangat mirip dengan komet dan meteorit, planet
raksasa menggunakan inti padat untuk menarik dan menyimpan lebih banyak gas,
pengukuran umur radioaktif mineral yang terkandung dalam meteorit menunjukkan
bahwa meteorit tertua berumur 4,55 miliar tahun, lebih tua daripada batuan
tertua yang ditemukan di Bulan (4,2 miliar tahun) atau Bumi (kurang daripada 4
miliar tahun). Kelahiran tata surya, terjadi sekitar 4,55 miliar tahun,
menggiring ke pemisahan dunia planet menjadi 2 kelompok planet dalam yang padat
dan relatif kecil dan planet gas yang lebih besar dan masif. Ke 4 planet dalam
mengorbit Matahari di jarak 0,37 hingga 1,52 kali jarak Bumi – Matahari, ke 4
planet raksasa tetap berada di jarak jauh, mulai dari 5,2 hingga 30 kali jarak
Bumi – Matahari, yang memungkinkan planet itu menjadi raksasa
Semassaa Jupiter yang bergerak
mengelilingi bintang di jarak yang lebih dekat daripada jarak Merkurius –
Matahari karena eksoplanet pertama yang ditemukan semuanya sangat dekat dengan
bintang, untuk sesaat tampak seolah tata surya menunjukkan perkecualian, dan
model sistem keplanetan, secara tidak
langsung telah di asumsikan para pembuat teori ketika tidak memiliki contoh
lain untuk mendasarkan kesimpulan. Planet yang membutuhkan waktu 2,5 hari untuk
mengelilingi orbit, lalu diisi dengan lebih dari 100 entri, hingga bintang 55
Cancri, tempat planet bermassa sekurangnya 4 kali massa Jupiter membutuhkan
waktu 13,7 tahun untuk sekali mengelilingi orbit. Ahli astrofisika menghitung
dari periode orbit bahwa planet dari bintangya berjarak 5,9 kali jarak Matahari
– Bumi, atau 1,14 kali jarak Matahari ke Jupiter, planet tergolong planet
pertama yang ditemukan di jarak dari bintang yang lebih jauh daripada jarak
Matahari – Jupiter, dan menunjukkan sistem ke planetan yang agak mirip dengan
tata surya, planet yang mengorbit bintang 55 Caneri di jarak 5,9 kali jarak
Bumi – Matahari bukan planet pertama, melainkan planet ketiga yang ditemukan
mengorbit bintang, bintang 55 Cancri, bintang biasa yang tampak di rasi Cancer,
menemukan 2 planet yang amat dekat dengan bintang dengan periode orbit 42 hari
dan 89 hari serta massa minimum berturut 0,84 dan 0,21 kali massa Jupiter. Planet
dengan massa minimum hanya 0,21 kali massa Jupiter (67 kali massa Bumi)
termasuk planet paling tidak masif yang pernah di deteksi, rekor massa terendah
eksoplanet adalah 35 kali massa Bumi. Tak satu pun planet semassa Jupiter yang
bisa terbentuk di jarak ke bintang sekelas Matahari yang lebih dekat daripada 3
hingga 4 kali jarak Bumi – Matahari
Migrasi planet terjadi karena banyak zat
sisa proses pembentukan terus mengorbit bintang di dalam orbit planet raksasa
yang baru terbentuk. Zat itu secara sistematis dilontarkan oleh gravitasi
planet besar ke orbit yang lebih luar, yang memaksa planet bergerak ke dalam. Ketika
planet lebih dekat ke bintang daripada titik asal, gaya pasang surut dari
bintang mengunci planet di posisi. Gaya ini seperti gaya pasang surut dari
Matahari dan Bulan yang meninggikan pasang di lautan Bumi, mengakibatkan
periode rotasi menjadi sama dengan
periode orbit. Seperti terjadi pada Bulan akibat gaya pasang surut Bumi. Gaya itu
juga mencegah planet bergerak mencegah planet bergerak dekat lagi ke bintang,
dengan alasan yang membutuhkan keterlibatan mekanika benda langit yang
dilewatkan untuk saat ini, tata surya memiliki relatif sedikit puing, sehingga
planet tetap berada di jarak yang sama dengan tempat semula terbentuk. Planet di
sekeliling 55 Cancri, ke 3 planet telah bermigrasi ke dalam, dengan planet
terluar terbentuk di jarak beberapa kali jaraknya sekarang atau banyak puing
yang ada di dalam orbit planet atau diluar menyebabkan migrasi 2 planet dalamnya
sedangkan planet ke 3 tetap berada di jalur semula
Satu percobaan yaitu misi Kepler milik
NASA, bertujuan mengamati ratusan ribu bintang dekat, mencari peredupan cahaya
bintang (sekitar seperseratus dari 1%) yang disebabkan oleh pergerakan planet
sebesar Bumi yang melintasi garis pandang ke suatu bintang, pendekatan hanya
berhasil ketika pandangan hampir tepat segaris dengan bidang orbit planet ,
selang transit planet sama dengan periode orbit planet yang menunjukkan jarak
bintang sedangkan besarnya peredupan cahaya bintang mengungkapkan ukuran
planet. NASA dan ESA (Badan Antariksa Eropa) memiliki program yang berlangsung
untuk mencapai tujuan ke dalam waktu 2
dasawarsa. Planet lain serupa Bumi, bahkan sebagai titik biru pucat di dekat
bintang yang jauh lebih terang, bisa menginspirasi generasi penyair, ahli
fisika dan politikus berikutnya. Untuk menganalisis cahaya yang di pantulkan
planet, dan menentukan apakah atmosfer planet mengandung oksigen (indikasi
kemungkinan adanya kehidupan) atau oksigen plus metana (hampir pasti menandakan
adanya kehidupan)
Antropomorfis yaitu kecenderungan untuk
membayangkan bentuk kehidupan ekstraterestrial mirip dengan manusia. Planet yang
bergerak mengelilingi Matahari, kehidupan relatif banyak di Bimasakti. Frank
Drake, ahli astronomi Amerika yang menciptakan pada awal 1960, persamaan Drake
memberikan konsep dan bukan bukan pernyataan saklek tentang bagaima dunia fisik
bekerja. Persamaan itu memisahkan angka yang diperkirakan , banyaknya lokasi
tempa kehidupan cerdas di galaksi menjasi faktor yang menggambarkan kondisi:
jumlah bintang di Bimasakti yang bisa bertahan cukup lama supaya kehidupan
cerdas bisa berevolusi di planet sekeliling, rata jumlah planet yang
mengelilingi masing bintang, proporsi planet kondisinya cocok untuk kehidupan,
peluang kehidupan muncul di planet yang cocok untuk kehidupan, peluang
kehidupan di planet berevolusi dan menjadi peradaban cerdas, diartikan sebagai
bentuk kehidupan yang mampu berkomunikasi. Jika mengalikan ke 5 faktor,
memperoleh jumlah planet di Bimasakti yang punya peradaban cerdas pada suatu
waktu dalam sejarah. Persamaan Drake menghasilkan angka yang dicari, faktor ke
6 yaitu rasio rata masa hidup peradaban cerdas terhadap masa hidup di galaksi
Bimasakti (sekitar 10 miliar tahun). Tiap faktor memerlukan pengetahuan
astronomi, biologi, sosiologi. Upaya menentukan rata masa hidup peradaban Bimasakti
memerlukan beberapa miliar tahun pengamatan, mendapatkan banyak peradaban
sampai sampel yang representatif
Ke 6 faktor dalam persamaan Drake secara
matematis mirip satu sama lain dalam mempengaruhi hasil akhir: tiap faktor
memberikan efek pengali langsung kepada jawaban persamaan, jika berasumsi bahwa
satu di antara 3 planet cocok untuk kehidupan ternyata menghasilkan kehidupan,
tapi mengungkap rasio sama dengan 1 per 30, jumlah peradaban yang diperkirakan
lebih banyak 10 kali, 3 faktor pertama dalam persamaan Drake menyiratkan adanya
miliaran tempat yang berpotensi memiliki kehidupan di Bimasakti, kesulitan yang
dihadapi memperkirakan 3 faktor dalam persamaan Drake yaitu membuat generalisasi
dari satu contoh atau dari ketiadaan contoh: memperkirakan rata kala hidup
peradaban Bimasakti bahkan tidak mengetahui berapa lama peradaban akan
berlangsung. Jika dalam ketiadaan data atau dogma, berspekulasi secara
konservatif. Ahli astrofisika menyebut istilah prinsip kopernikus diambil dari
nama Nikolaus Kopernikus yang pada pertengahn 1500 menempatkan Matahari di
tengah tata surya, meski ada usulan mengenai alam semesta yang berpusat di
Matahari yang di gagas filsuf Yunani Aristakhos pada abad ke 3 SM, alam semesta
yang berpusat di Bumi mendominasi opini populer sepanjang sebagian besar 2
milenium terakhir. Di kodifikasi dalam ajaran Aristoteles dan Ptolemeus, dan
dalam khotbah Gereja Katolik Roma, dogma menggiring sebagian besar Eropa
menyakini bahwa Bumi pusat seluruh penciptaan. Prinsip ini memiliki rekam jejak
yang membuat merasa tak berarti: Bumi tidak menempati tata surya, tata surya
tidak menempati pusat galaksi Bimasakti, galaksi Bimasakti tidak menempati
pusat alam semesta, Bumi mengikuti prinsip Kopernilus. Di Bumi terdapat alga,
kumbang, karang, ubur, ular, rajawali, dan pohon sequoia yang tinggal bersama
di antara bentuk kehidupan yang tak terhitung banyaknya. Astrobiologi ilmu
tentang kemungkinan kehidupan diluar Bumi tergolong sains yang paling
spekulatif, tapi para ahli astrobiologi menyakinkan bahwa kehidupan di tempat
lain di alam semesta
Kriteria cocok untuk kehidupan: kehidupan
terdiri atas seperangkat objek bisa memperbanyak diri dan berevolusi, kelompok
objek berevolusi menjadi bentuk baru seiring dengan berjalannya waktu. Zat di
dalam setiap makhluk hidup di Bumi tersusun dari 4 unsur kimia: hidrogen,
oksigen, karbon, dan nitrogen. Gabungan semua unsur lainnya menyumbang kurang
daripada 1% massa organisme hidup, unsur selain 4 unsur utama termasuk sedikit
fosfor, yang tergolong penting dan mendasar bagi sebagian besar bentuk
kehidupan, beserta belerang, natrium, magnesium, klorin, kalium, kalsium, dan
besi dalam jumlah yang lebih sedikit lagi. Ke 4 unsur yang menyusun bahan
kehidupan di Bumi muncul dalam daftar 6 unsur yang paling melimpah di alam
semesta. Karena kedua unsur lain dalam daftar, yaitu helium dan neon, hampir
tidak pernah bereaksi dengan unsur apa pun, kehidupan di Bumi tersusun dari
unsur yang melimpah dan aktif di alam semesta. Kehidupan di planet lain akan
tersusun dari unsur yang hampir sama dengan yang digunakan kehidupan di Bumi,
seandainya kehidupan Bumi terdiri atas 4 unsur paling langka di alam semesta,
seperti niobium, bismut, galium, dan plutonium
Komposisi kehidupan di Bumi cocok dengan
prinsip Kopernikus. Jika tinggal di planet yang terbuat utama dari hidrogen,
oksigen, karbon, nitrogen maak kehidupan terdiri atas ke 4 unsur. Bumi terbuat
dari oksigen, besi, silikon, magnesium, dan lapisan terluar kebanyaj terdiri
atas oksigen, silikon, aluminium, dan besi, hanya satu antara unsur yakni
oksigen, muncul dalam daftar unsur paling melimpah dalam kehidupan. Lautan di
Bumi, yang berupa hidrogen dan oksigen, bahwa karbon dan nitrogen termasuk
dalam daftar unsur paling melimpah, bukan klorin, natrium, belerang, kalsium,
potasium yang merupakan unsur paling banuak djumpai terlarut di dalam air laut.
Distribusi unsur kehidupan Bumi lebih menyerupai komposisi di bintang daripada
di Bumi. Akibatnya unsur kehidupan melimpah di antariksa daripada di Bumi
Zat tak hidup terjadi miliaran tahun lalu
dan tidak meninggalkan jejak yang pasti. Untuk masa melebihi 4 miliar tahun
pada masa lampau, tidak ada fosil dan bukti geologis sejarah Bumi, selang waktu
tata surya antara 4,6 dan 4 miliar tahun lalu, 600 juta tahun pertama setelah
Matahari dan planet terbentuk merupakan era yang diyakini sebagian besar ahli
paleobiologi, yakni pakar dalam merekonstruksi kehidupan yang pernah ada
sepanjang zaman yang sudah lama lenyap, sebagai era ketika kehidupan muncul
pertama kali di planet
Ketiadaan bukti geologis sejak masa lebih
daripada 4 miliar tahun lalu diakibatkan pergerakan kerak Bumi, yang disebut
pergeseran benua (continental drift) tapi secara ilmiah dikenal sebagai
tektonika lempeng (plate tectonics). Pergerakan yang dipicu oleh panas yang
naik dari dalam Bumi, terus – menerus memaksa potongan kerak planet untuk
bergeser, bertumbukan, dan ditimpa atau menimpa potongan lain. Pergerakan lempeng
tektonik perlahan telah mengubur segala sesuatu yang pernah ada di permukaan
Bumi. Akibatnya memiliki sedikit batuan yang lebih tua daripada 2 miliar tahun
dan tidak ada yang lebih tua daripada 3,8 miliar tahun. Bentuk kehidupan
primitif memiliki peluang kecil untuk meninggalkan buktif fosil yang
menyebabkan planet tidak memiliki catatan kehidupan yang di percaya dari massa
1 atau 2 miliar tahun pertama Bumi. Bukti tertua kehidupan di Bumi yang
dimiliki membawa kembali ke massa hingga 2,7 miliar tahun lalu dengan kehidupan
lebih daripada 1 miliar tahun sebelumnya. Sebagian besar ahli paleobiologi yakin
bahwa kehidupan telah muncul di Bumi sekurangnya 3 miliar tahun lalu, dan lebih
daripada 4 miliar tahun lalu, dalam 600 juta tahun pertama setelah Bumi
terbentuk, mereka mengandalkan keyakinan terkait organisme primitif. Pada masa
sedikit kurang daripada 3 miliar tahun lalu, sejumlah oksigen mulai muncul di
atmosfer Bumi. Bukti Bumi selain dari fosil yang tersisa: oksigen menyebabkan
perkaratan perlahan di batu yang kaya akan besi, menghasilkan warna kemerahan
seperti batuan di Grand Canyon Arizona. Batuan dari era pra oksigen tidak
menunjukkan warna atau tanda lain yang menunjukkan adanya unsur
Munculnya oksigen di atmosfer adalah
polusi terhebat yang pernah terjadi di Bumi. Oksigen di atmosfeer tak sekadar
bereaksi dengan besi: oksigen juga mengambil makanan secara metaforis dari
mulut organisme primitif dengna cara bereaksi dengan semua molekul sederhana
yang memberikan nutrisi bagi bentuk kehidupan awal, akibatnya kemunculan
oksigen di atmosfer Bumi berarti bahwa seluruh bentuk kehidupan harus
beradaptasi atau mati dan kehidupan belum muncul pada saat itu, kehidupan tidak
akan pernah muncul kemudian karena organisme tidak akan punya apa – apa untuk
dimakan sebab makanan potensial mesti telah berkarat. Atapsi evolusioner
terhadap polusi berhasil di banyak kasus, seprti yang di tunjukkan oleh semua
hewan yang menghirup oksigen, menghindari oksigen juga berhasil. Hingga sekarang,
perut setiao hewan termasuk manusia dihuni miliaran organisme yang tumbuh subur
di lingkungan tanpa oksigen yang disediakan tapi akan mati bila terkena udara
yang mengandung oksigen. Bumi relatif kaya oksigen karena sebagian besar
berasal dari organisme kecil yang mengapung di lautan dan melepaskan oksigen
sebagai bagian fotosintesis. Oksigen akan muncul tidak ada kehidupan karena
sinar ultraviolet dari Matahari akan menghancurkan sebagian molekul H20 di
permukaan lautan dan melepaskan atom hidrogen dan oksigen ke udara. Di planet
yang membiarkan air terkena cahaya bintang, atmosfer juga mendapatkan oksigen,
perlahan namaun pasti, ratusan juta atau miliaran tahun. Oksigen di atmosfer
mencegah munculnya kehidupan dengan bereaksi dengan sebanyaknya nutrisi yang
bisa mempertahankan kehidupan. Kehidupan di awal sejarah planet dan kemunculan
oksigen di atmosfer akan mengakhiri kehidupan
Beberapa ratus juta tahun setelah Bumi
terbentuk, bagian permukaan Bumi dihujani benda angkasa terus – menerus. Selama
beberapa ratus ribu milenium, benda sebesar yang menimbulkan kawah Meteor di
Arizona pasti telah jatuh ke planet beberapa kali setiap abad dan benda lebih
besar, berdiameter beberapa kilometer, menabrak Bumi setiap beberapa ribu
tahun. Tiap tabrakan benda besar mesti telah menyebabkan perubahan lokal di
permukaan, sehingga ratusan ribu tabrakan akan mengakibatkan perubahan global
di topografi planet. Para ahli biologi
mengatakan bahwa tabrakan telah mendorong kemunculan maupun kepunahan kehidupan
Bumi, bukan hanya melainkan berkali, banyak material yang berjatuhan selama era
bombardemen berupa komet, yang pada intinya adalah bola salju besar yang dipenuhi
batuan kecil dan kotoran. Salju komet tersusun dari air beku dan karbon dioksida
beku, yang disebut es kering. Selain salju, kerikil halus, dan batuan yang kaya
akan mineral dan logam, komet yang membombardir Bumi selama beberapa ratus juta
tahun pertama mengandung berbagai jenis molekul kecil, seperti metana, amonia,
metil alkohol, hidrogen sianida, dan formaldehida. Molekul bersama dengan air,
karbon monoksida, dan karbondioksida merupakan bahan mentah kehidupan, semuanya
tersusun dari hidrogen, karbon, nitrogen dan oksigen, semuanya mewakili langkah
pertama pembentukan molekul. Bombardemen koemt telah memberi Bumi air untuk
lautannya dan bahan yang memunculkan kehidupan. Kehidupan telah ada di dalam
komet, walau suhunya rendah, ratusan derajat di bawah nol fahrenheit, tidak
memungkinkan terjadinya pembentukan molekul yang betul kompleks. Namun entah
kehidupan datang bersam komet atau tidak, objek terbesar yang menabrak selama
era bombardemen mungkin telah menghancurkan kehidupan yang telah muncul di
Bumi. Kehidupan mungkin telah muncul paling tidak dalam bentuk paling primitif,
berkali dengan tidak teratur, dan tiap kelompok organisme bertahan hidup selama
ratusan ribu atau jutaan tahun sebelum akhirnya tabrakan dengan objek besar
menimbulkan malapetaka di Bumi dan selurun kehidupan punah, tapi muncul lagi
lalu dihancurkan setelah melewati jangka waktu yang kurang lebih sama
Asal mula kehidupan dan muncul lagi
berulang karena 2 fakta: kehidupan muncul di Bumi sesegera mungkin sepanjang
sepertiga pertama kali hidup Bumi. Jika kehidupan bisa dan benar muncul dalam
waktu semiliar tahun, barangkali kehidupan bisa juga muncul dalam waktu yang
lebih singkat. Asal mula kehidupan memerlukan waktu tak sampai beberapa juta
tau beberapa puluh juta tahun, tabrakan antara objek besar dan Bumi, dalam
selang waktu puluhan juta tahun telah memusnahkan sebagian besar spesies yang
hidup di Bumi. Yang paling terkenal
adalah kepunahan zaman Kapur Tersier yang terjadi 65 juta tahun lalu dan
membunuh seluruh dinosaurus non burung berikut sejumlah besar spesies lain. Kepunahan
massal masih kalah bila dibandingkan dengan kepunahan massal Perm – Trias yang
memusnahkan hampir 90 daratan 252 juta tahun lalu dan mengakibatkan jamur
menjadi bentuk kehidupan dominan di daratan. Kepunahan massal Kapur Tersier dan
Perm Trias disebabkan oleh tabrakan antara Bumi dan obkek yang berdiameter 20 –
40 km. Para ahli geologi telah menemukan kawah bekas tabrakan amat besar yang
berumur 65 juta tahun, bertepatan waktu dengan kepunahan Kapur Tersier yang
merentang sepanjang Semenanjung Yucatan utara dan dasar laut di dekatnya. Kawah
besar seumur dengan kepunahan Perm Trias juga ada dan ditemukan di barat laut
pantai Australia tapi kepunahan Perm Trias disebabkan hal lain selain tabrakan
benda angkasa, letusan gunung berapi terus – menerus. Satu contoh kepunahan
dinosaurus Kapur Tersier sudah memperlihatkan kerusakan yang bisa ditimbulkan
oleh tabrakan komet atau asteroid kepada kehidupan. Selama era bombardemen,
Bumi telah terguncang bukan hanya karena tabrakan, melainkan juga karena efek
yang lebih serius dari tabrakan dengan objek berdiameter 100, 200, atau 400
kilometer. Tiap tabrakan mesti telah memusnahkan kehidupan, habis sama sekali
atau sebagian besar sehingga hanya sebagian kecil organisme hidup yang berhasil
bertahan, dan mesti lebih kerap terjadi daripada tabrakan dengan objek
berdiameter 16 km yang terjadi pada zaman sekarang, bintang dan planet baru
terbentuk, bombardemen oleh puing dari proses pembentukan tengah melenyapkan
semua bentuk kehidupan planet. Lebih daripada 4 miliar tahun, sebagian besar
puing pembentukan tata surya bertabrakan dengan planet atau pindah orbit ke
lokasi yang tidak mengalami tumbukan. Akibatnya lingkungan kosmik perlahan
berubah dari daerah bombardemen tanpa henti menajdi daerah yang tenang seperti
yang diamati sekarang. Yang ketenangannya terusik dalam selang waktu berjuta
tahun akibat tabrakan dengan objek yang cukup besar untuk mengancam kehidupan
di Bumi. Dataran lava raksasa menciptakan betuk manusia di Bulan adalah hasil
tabrakan dahsyat 4 miliar tahun lalu, ketika era bombardemen berakhir sedangkan
kawah yang dinamai Tycho dan berdiameter 88 km diakibatkan oleh tabrakan yang
lebih kecil tapi tetap kuat, yang terjadi tak lama setelah dinosaurus lenyap
dari Bumi. 2 alternatif mengandung kemungkinan bahwa objek yang jatuh memberi
kehidupan kepada planet, selama era bombardemen atau segera sesudahnya. Jika kehidupan
berulang muncul dan musnah selagi kekacauan menghujani dari langit, proses yang
menjadi asal mula kehidupan bisa terjadi berulang kali di planet lain yang serupa
dengan Bumi. Di sisi lain, jika kehidupan muncul di Bumi hanya sekali, asli
dari Bumi atau dari luar
Para saintis meneliti lebih dalam dengan
percobaan di laboratorium dan penyelidikan fosil yang menentukan batas antara
zat tak hidup dengan yang hidup, dan mencari tahu bagaimana alam menerobos
batas. Diskusi sains mengenai asal mula kehidupan pada awalnya menggambarkan
interaksi molekul sederhana yang terkonsentrasi di dalam kolam atau genangan
pasang surut, untuk membentuk molekul yang lebih kompleks. Pada 1871, 12 tahun
setelah penerbitan buku The Origin Species Charles Darwin, di dalamnya dia
berspekulasi bahwa semua makhluk organik yang pernah hidup di Bumi keturunan
satu bentuk primordial, Darwin menulis saurat untuk Joseph Hooker sebagai:
Kerap dikatakan bahwa kondisi untuk
pembentukan organisme pertama kini ada, dan sebelumnya tak pernah ada, namun
seandainya (dan oh! Benar seandainya!) kita bisa membayangkan di dalam suatu
kolam hangat, dengan segala macam amonia dan garam fosfor, cahaya, panas,
listrik, dll. Yang ada senyawa protein (sic) secara kimia terbentuk dan siap
melanjutkan perubahan yang lebih kompleks, sekarang zat semacam itu akan
seketika di lahap, yang tidak akan terjadi sebelum makhluk hidup ada
Dahulu Bumi siap membentuk kehidupan,
senyawa dasar yang diperlukan untuk metabolisme melimpah ruah, tapi tidak ada
yang memakan (tidak ada oksigen yang bereaksi dengan senyawa merusak kesempatan
menjadi makanan). Dari sudut pandang sains, tidak ada yang lebih berhasil
daripada percobaan yang bisa dibandingkan dengan realitas. Pada 1953, karena
ingin menguji konsep Darwin mengenai kehidupan di kolam ataui genangan pasang
surut, Stanley Miller adalah mahasiswa pascasarjana Amerika serikat dan bekerja
di Universitas Chicago bersama penerima hadiah Nobel Harold Urey, melakukan
percobaan terkenal yang meniru kondisi di dalam kolam hipotetikal di Bumi purba
yang disederhanakan sekali. Miler dan urey mengisi sebagian tabung laboratorium
dengan air dan diatasnya diisi dengan campuran gas beruapa uap air, hidrogen,
amonia, dan metana. Mereka memanasi tabung dari bawah sehingga menguapkan
sebagian isinya dan mengalirkannya melalui pipa kaca ke dalam tabung lain,
tempat lecutan listrik menjadi simulasi efek petir. Campuran gas kembali ke
tabung semula, dan selesai satu siklus yang akan terus berulang selama beberapa
hari, dan beberapa ribu tahun. Setelah selang waktu, Miller dan Urey menemukan
air di bagian bawah tabung menjadi kaya akan zat organik berisi berbagai molekul
kompleks, termasuk beberapa jenis gula serta dua asam amino sederhana, yaitu
alanin dan guanin. Karena molekul protein terdiri atas 20 jenis asam amino yang
tersusun menjadi berbagai bentuk struktur, eksperimen Miller dan Urrey dalam
waktu singkat membawa ke bagian penting perubahan dari molekul paling sederhana menjadi molekul
asam amino yang membentuk bahan penyusun organisme hidup. Eksperimen Miller
Urrey juga mmebentuk molekul agak kompleks bernama nukleotida, yang merupakan
unsur utama DNa, molekul raksasa yang membawa perintah untuk membuat salinan
baru organisme. Pembentukan asam amino dengan penciptaan kehidupan, jika
menghasilkan ke 20 jenis asam amino tapi molekul asam amino ditemukan di
meteorit paling tua dan awet, yang diyakini tetap tidak berubah selama hampir
4,6 miliar tahun sejarah tata surya. Proses alam bisa menciptakan asam amino
dalam kondisi yang berbeda. Molekul sederhana ditemukan di dalam organisme
terbentuk dengan cepat di berbagai kondisi, tapi kehidupan tidak demikian. Karena
Bumi purba tidak memiliki waktu mingguan tapi berjuta tahun untuk memunculkan
kehidupan, hasil percobaan Miller Urey tampak mendukung model genangan pasang
surut untuk permulaan kehidupan
Teori evolusi biologis bergantung pada
penyelidikan terhadap kesamaan dan perbedaan antara makhluk hodup di molekul
DNA dan RNA, yang membawa informasi menunjukkan organisme cara berfungsi dan
bereproduksi. Perbandingna terhadap molekul kompleks yang berjumlah amat banyak
memungkinkan para ahli biologi, di antaranya adalah pelopor Carl Woose,
menciptakan pohon evolusi yang mencatata jarak evolusi antara berbagai bentuk
kehidupan, yang ditentukan oleh perbedaan DNA dan RNA di antara bentuk
kehidupan. Pohon kehidupan terdiri atas 3 cabang utama, Archaea, Bacteria, dan
Eukarya menggantikan istilah kingdom (kerajaan) yang sebelumnya diyakini
merupakan kelompok fundamental. Eukarya meliputi setiap organisme yang sel
punya pusat atau inti yang jelas dan berisi bahan genetis yang mengatur
reproduksi sel, ciri itu menjadikan Eukarya lebih kompleks daripada 2 tipe
lainnya dan memang setiap bentuk kehidupan yang dikenal oleh yang bukan ahli
termasuk dalam cabang. Eukarya muncul belakangan daripada Archaea atau
Bacteria. Dan karena jarak Bacteria dari titik awal pohon kehidupan lebih jauh
daripada Archaea hanya karena DNA dan RNA lebih banyak berubah, Archaea
ditunjukkan namanya, hampir menunjukkan bentuk kehidupan tertua. Archea berupa
ekstermofil yaitu organisme yang menyukai hidup di dalam apa yang disebut
kondisi ekstrem: suhu emndekati atau di atas titik didih air, sangat asam, atau
kondisi lain yang akan membunuh bentuk kehidupan lainnya (jika ekstremofil
memiliki ahli biologi, mereka akan menggolongkan diri mereka normal dan
kehidupan lain yang tumbuh subur dalam suhur aung sebagai ekstemofil). Penelitian
modern mengenai pohon kehidupan cenderung menunjukkan bahwa kehidupan di awali
dengan ekstremorfil dan kemudian berevolusi menjadi bentuk kehidupan yang
memanfaatkan kondisi yang disebut normal
Kolam kecil dan hangat Darwin, dan
genangan pasang surut yang ditiru dalam percobaan Miller Urey akan menguap
menjadi kabut hipotesis yang ditolak, daur kering dan basah akan lenyap. Sebaliknya,
mereka yang ingin mencari tempat berawal kehidupan akan melihat ke tempat di
mana air yang panas, dan kemungkinan mengandung asam, memancar dari Bumi. Beberapa
dasawarsa terakhir, ahli oseanografi menemukan tempat, berikut bentuk kehidupan
aneh yang didukung, pada 1977, 2 ahli oseanografi dengan menggunakan kapal selam
pertama kali menemukan celah bawah laut, 2 setengah kilometer di bawah
permukaan Samudra Pasifik yang tenang di dekat Kepulauan Galapagos. Di celah
kerak Bumi membangkitkan tekanan tinggi di dalam behana tertutup dan memanaskan
air melampui titik didih tanpa mendidih. Karena tertutupnya terbuka sebagian,
air yang panas sekali dan bertekana tinggi keluar dari bawah kerak Bumi menuju
laut yang dingin. Air laut bersuhu amat tinggi yang keluar dari celah membawa
larutan mineral yang mengumpul dan memadat melingkupi celah dengan cerobong
raksasa berongga, paling panas di pusat dan paling dingin di bagian pinggir
yang langsung bersentuha dengan air laut. Sepanjang gradien suhu tinggal bentuk
kehidupan yang tak terhitung banyaknya dan belum pernah melihat Matahari dan
tidak peduli dengan pemanasan menggunakan tenaga surya meski mereka membutuhkan
oskigen yang terlarut di dalam air laut, yang berasal dari kehidupan yang
bergantung kepada tenaga surya di dekat permukaan. Organime tangguh itu hidup
dari enerti geotermal, yang menggabungkan panas sisa pembentukan Bumi dengan
panas sisa pembentukan Bumi dengan panas yang terus – menerus dihasilkan oleh
peluruhan radioaktif isotop tak stabil seperti aluminium 26 yang berlangsung
selama jutaan tahun, dan kalium 40 yang berlangung selama miliaran tahun. Didekat
celah, jauh di bawah kedalaman laut yan tidak terjangkau cahaya Matahari, para
ahli oseanografi menemukan cacing tabung sepanjang manusia tumbuh subur di
antara koloni besar bakteri dan makhluk kecil lainnya. Bukan mengambil energi
dari cahaya Matahari, seperti yang dilakukan dalam mengandalkan kemosinteis
yaitu memproduksi energi melalui reaksi kimia yang gilirannya nanti bergantung
kepada pemanasan global. Konsintesis terjadi karena air panas yang mengalir
dari celah laut mengandung senyawa hidrogen belerang dan hidrogen besi. Bakteri
di dekat celah mereaksikan molekul dengan atom hidrogen dan oksigen dari
molekul air, dan dengan atom karbon dan oksigen dari molekul karbon dioksida
yang terlarut di dalam air laut. Reaksi itu membentuk molekul yang lebih besar,
yaitu karbohidrat, dari atom karbon, oksigen, dan hidrogen. Bakteri di dekat
celah laut meniru kegiatan sepupu yang jauh di karbohidrat, dari atom karbon,
oksigen dan hidrogen. Satu kelompok mikroorganisme mengambil energi untuk
membuat karbohidrat dari cahaya Matahari, sedangkan kelompok lain dari reaksi
kimia di dasar laut. Di dekat celah laut, organisme lain memangsa bakteri
penghasil karbohidrat, memanfaatkan energi dengan cara yang sama seperti hewan
memakan tumbuhan, atau memangsa hewan pemakan tumbuhan, namun dalam reaksi
kimia di dekat celah laut, ada hal selain produksi molekul karbohidrat, atom
besi dan belerang yang tidak termasuk dalam molekul karbohdirat, bereaksi
membentuk senyawanya, khususnya kristal pirit, yang disebut emas palsu dan
dikenal oleh bangsa Yunani kuno sebagai batu api karena bila dipukulkan ke batu
lain akan membuat percikan api. Pirit, yang paling melimpah di antara mineral
Bumi yang mengandung belerang, mungkmin telah berperan penting dalam munculnya
kehidupan dengan mendorong pembentukan molekul karbohidrat. Hipotesis muncul
dari pemikiran seorang pengacara paten Jerman dan ahli biologi amatir, Gunter
Wachtershauser yang pekerjaanya hampir tidak terpisahkan dari spekulasi
biologi, seperti pekerjaan Einstein sebagai pengacara paten yang tidak
menghalangi dari memikirkan fisika (Einstein memegang gelar doktor fisika,
sedangkan Wachtershausher belajar biologi dan kimia secara mandiri)
Pada 1994, Wachtershauser mengajukan
gagasan bahwa permukaan kristal pirit, yang terbentuk secara lami dengan reaksi
besi dan belerang yang muncul dari celah di kedalaman laut pada awal sejarah
Bumi, akan menunjukkan lokasi di alam tempat molekul yang kaya akan karbon berakumulasi
mendapatkan atom karbon baru dari zat yang dilontarkan celah di dekatnya. Seperti
orang yang mengajukan hipotesis bahwa kehidupan bermula di kolam atau genanhan
pasang surut, Wachtershauser tidak bisa menjelaskan bagaimana bahan penyusun
kehidupan bisa menjadi makhluk hidup. Meski demikian, dengan menekankan bahwa
kehidupan bermula di tempat bersuhu tinggi, mungkin sudah di arah yang benar,
seperti yang dia yakini. Dengan merujuk kepada struktur kristal pirit yang
sangat teratur di permukaan molekul kompleks pertama untuk kehidupan dulu
terbentuk, Wachtershauser membatah para kritikus di pertemuan sains dengan
pernyataan: sebagian orang mengatakan bahwa asal mula kehidupan memunculkan
keteraturan dari kekacauan tapi keteraturan dari keteraturan dari keteraturan. Disampaikan
dalam gaya Jerman, klaim itu memperoleh pengaruh khusus, meski hanya waktu yang
bisa menguji keakuratan. Jadi model dasar asal mula kehidupan mana lebih besar
kemungkinan terbukti benar, kolam pasang surut di tepi laut atau celah sangat
panas di dasar laut untuk sekarang posisinya seimbang. Para ahli di bidang asal
mula kehidupan telah meragukan keyakinan bahwa bentuk tertua kehidupan berada
di suhu tinggi, karena metode sekarang untuk menempatkan organisme di titik
sepanjang cabang pohon kehidupan masih diperdebatkan. Selain itu, program
komputer yang menggambarkan banyak ragam senyawa yang ada di molekul RNA purba,
mendahului DNA dalam sejarah kehidupan menunjukkan bahwa senyawa yang disukai
pada suhu tinggi baru muncul hanya bila kehidupan telah melalui sejarah suhu
rendah
Para ahli paleobiologi telah menamai leluhur seluruh kehidupan di Bumi LUCA, kependekan Last Universal Common Ancestor atau leluhur bersama paling awal, mereka menyebut LECA (Last Earthly Common Ancestor) sekelompok organimsme primitif dengan gen yang sama malah menegaskan jarak yang masih harus ditempuh sebelum bisa mengoyak tabir memisahkan asal mula kehidupan dari pemahaman. Dasar laut Bumi merupakan ekosistem paling stabil di planet. Jika asteroid jumbo menabrak Bumi dan menyebabkan seluruh kehidupan di permukaan punah, esktremofil di laut hampir punah pasti tidak akan terganggu, berevolusi untuk mengisi permukaan Bumi setelah kepunahan, Matahari terlepas dari pusat tata surya, Bumi terapung di luar angkasa. Dalam 5 miliar tahun Mathari akan menjadi raksasa merah ketika mengembang dan melahap tata surya bagian dalam, lautan Bumi akan mendidih dan Bumi akan menguap. Zona layak hidup di sekeliling bintang yang dalamnya air atau zat lain bsia tetap berwujud cair memungkinkan molekul yang lebih kompleks, bukan terbatas di daerah sekeliling bintang yang menerima cahaya matahari dalam jumlah yang pas, zona layak huni bisa berada di manapun, di atur bukan oleh pemanasan cahaya bintang melainkan oleh sumber panas terlokalisasi, yang kerap dibangkitkan oleh batuan radioaktif
Ahli astrobiologi dan bioastronomi
menghadapi permasalahan terkait kehidupan diluar Bumi. Ahli astrobiologi hanya berspekulasi mengenai
kehidupan ekstraterentrial atau melakukan simulasi kondisi ekstraterentrial terhadap
bentuk Bumi untuk menguji kehidupan bertahan hidup dalam kondisi yang tak ramah
dan asing atau mencampur molekul tak hidup dan menciptakan jenis baru percobaan
Miley Urey atau memperjelas penelitian Wachtershausher. Para astrobiologi
menyakini bahwa keberadaan kehidupan di seluruh alam semesta memerlukan: sumber
energi, jenis atom yang memungkinkan adanya struktur kompleks, cairan pelarut
tempat molekul bisa melayang dan berinteraksi, dan waktu yang memadai supaya
kehidupan bisa muncul dan berevolusi
Setiap bintang di alam semesta adalah sumber
energi, dan semuanya kecuali bintang paling masif yang jumlahnya hanya 1%,
hidup selama ratusan juta atau miliaran tahun. Matahari, telah memberi Bumi
panas dan cahaya selama 5 miliar tahun dan meneruskannya hingga 5 miliar tahun
lagi. Selain itu, mengetahui bahwa kehidupan bisa muncul tanpa cahaya Matahari
dengan mengandalakan panas geotermal dan reaksi kimia sebagai sumber energi.
Energi geotermal muncul sebagai radioaktivitas isotop unsur seperti kalium,
thorium, dan uranium, yang meluruh dalam skala waktu miliaran tahun, skala
waktu yang setara dengan kala hidup bintang sekelas Matahari
Kehidupan di Bumi memenuhi syarat: atom
yang bisa membentuk struktur dengan adanya unsur karbon. Tiap atom karbon bisa
mengikat satu, dua, tiga atau 4 atom lain. Menjadikannya unsur penting dalam
struktur semua kehidupan yang dikenal, tiap atom hidrogen hanya bisa mengikat
satu atom lain, dan oksigen hanya bisa mengikat satu atau dua atom karena atom
karbon bisa mengikat hingga 4 atom lain, atom menjadi tulang punggung untuk
seluruh molekul kecuali yang sederhana di organisme, seperti protein dan gula.
Kemampuan karbon untuk membentuk molekul kompleks telah menjadikannya salah
satu di antara 4 unsur paling melimpah di dalam semua bentuk kehidupan di Bumi,
bersama dengan hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Meski dari 4 unsur paling melimpah di kerak Bumi hanya 1 yang cocok
dengna 4 unsur, 6 unsur paling melimpah di alam semesta mencakup ke 4 unsur
yang melimpah di kehidupan Bumi ditambah gas helium dan neon yang tak mudah
bereaksi. Kehidupan Bumi berasal dari bintang atau objek yang komposisinya
menyerupai salah satu bintang. Karbon membentuk sebagian kecil permukaan Bumi
tapi menyusun sebagian besar fisik makhluk hidup membuktikan pentingnya peran
karbon dalam memberikan struktur bagi kehidupan
Atom silikon bisa mengikat hingga 4 atom
lain, tapi sifat ikatan menyebabkan silikon, bila dibandingkan dengan
karbon,kurang cocok sebagai basis struktur molekul kompleks. Ikatan karbon
dengan atom lain agak lemah, sehingga ikatan karbon dengan atom lain agak
lemah, sehingga ikatan karbon oksigen karbon hidrogen dan karbon – karbin
misalnya akan mudah putus. Memungkinkan molekul berbasis karbon membentuk jenis
baru kala bertabrakan dan berinteraksi, yang merupakan bagian penting aktivitas
metabolisme bentuk kehidupan. Ikatan silikon dengan atom lain kuat, khususnya
ikatan dengan oksigen. Kerak Bumi sebagian besar terdiri atas batuan silikat
yang terbuat utama dari atom silikon dan oksigen, yang terikat kuat selama
jutaan tahun, sehingga tak berpatisipasi dalam pembentukan molekul jenis
baru. Perbedaan antara cara atom silikon
dan atom karbon berikatan dengan atom lain memberi alasan kuat bahwa akan
menemukan sebagian besar, jika tidak semua kehidupan ekstraterestrial dibangun
dengan bahan utama berupa molekul karbon dan bukan silikon. Selain karbon dan
silikon yang bisa mengikat hingga 4 atom hanya beberapa jenis atom lain yang
jumlahnya jauh lebih sedikit daripada karbon dan silikon. Kehidupan menggunakan
atom germanium sebagaimana kehidupan Bumi menggunakan karbin sangat kecil
Menetapkan bahwa semua bentuk kehidupan
membutuhkan cairan pelarut tempat molekul bisa melayang dan berinteraksi.
Cairan memungkinkan kondisi untuk mengapung dan berinteraksi, yang oleh ahli
kimia disebut larutan. Cairan memungkinkan konsentrasi molekul yang tinggi tapi
tidak ketat membatasi gerak. Batuan mengunci atom dan molekul diam di tempatnya.
Atom dan molekul berinteraksi, tapi jauh lebih lambat daripada cairan. Dalam
gas, molekul bahkan lebih bebas daripada di cairan, dan bisa bertumbukan dengan
lebih sedikit halangan, tapi tumbukan dan interaksi molekul tidak sesering di
cairan karena kerapatan di dalam gas. Seperti yang ditulis Andrew Marvell akan
menemukan kehidupan yang berasal dari gas daripada cairan, di alam nyata, yang
baru berumur 14 miliar tahun, para ahli astrobiologi tidak berharap akan
menemukan kehidupan yang berawal di dalam gas, mereka menduga semua kehidupan
ekstraterestrial, semua kehidupan di Bumi, terdiri atas kantung cairan yang di dalamnya
berlangsung proses reaksi kimia yang kompleks selagi berbagai jenis molekul
bertumbukan dan membentuk molekul jenis baru. Air Bumi hampir ¾ permukaannya
tertutup laut, air terdiri atas molekul yang tersusun dari 2 unsur paling
melimpah di alam semesta, terdapat di komet, meteorit, dan di sebagian besar
planet di tata surya bulannya meski dalam jumlah sedikit. Di sisi lain air cair
di tata surya hanya ada di Bumi dan di bawah permukaan beku bulan Jupiter
Europa dengan lautan di sekujur bulan masih merupakan kemungkinan, bukan
kenyataan yang sudah di verifikasi. 3 senyawa paling melimpah yang bisa tetap
berwujud cair pada rentang suhu yang lebar adalah amonia, etana, dan metil
alkohol. Molekul amonia terdiri ats 3 atom hidrogen dan satu atom nitrogen,
etana terdiri atas 2 atom hidrogen dan 6 atom karbon, sedangkan metil alkohol
terdiri atas 4 atom hidrogen, 1 atom karbon, dan 1 atom oksigen. 4 planet
raksasa di tata surya memiliki banyak amonia berserta sedikit metil alkohol dan
etana, sedangkan bulan Saturnus, yaitu Titan, memiliki danau etana cair di
permukaannya yang dingin membeku. Pilihan molekul jenis tertentu dijadikan
cairan mendasar bagi kehidupan langsung menunjukkan persyaratan lain: zat harus
tetap berwujud cair. Kehidupan bermula di Antartika atau awan yang kaya akan
uap air, karena membutuhkan cairan supaya terjadi banyak interaksi molekuler.
Di bawah tekanan udara seperti di permukaan Bumi, air tetap berwujud cair pada
suhu antara 0 dan 100 derajat Celcius. Ketiga jenis pelarut alternatif tetap
berwujud cair pada rentang suhu yang jauh di bawah rentang suhu untuk air.
Amonia misalnya membeku pada suhu -78 derajat Celcius dan menguap pada suhu -33
derajat Celcius mencegah amonia menjadi pelarut bagi kehidupan di Bumi, tapi
didunia dengan suhu 75 derajat lebih rendah daripada Bumi, dimana air tidak
bisa menjadi pelarut bagi kehidupan, amonia akan berguna stabil
Sementara sebagian besar benda termasuk
air mengerut dan menjadi lebih rapat ketika mendingin, air yang membeku di
bawah suhu 4 derajat Celcius mengembang dan berkurang kerapatannya seiring
dengan penurunan suhu menuju 0 derajat. Ketika membeku pada suhu 0 derajat
Celcius, air berubah menjadi zat yang kurang rapat bila dibandingkan air cair.
Es mengapung bagi ikan. Selama musim dingin, ketika suhu di luar turun hingga
di bawah titik beku, air bersuhu 4 derajat turun ke dasar dan tetap berada
disana karena lebih rapat daripada air yang lebih dingin di atasnya, sedangkan
lapisan es yang mengapung terbentuk perlahan di permukaan dan mengisolasi air
yang lebih hangat di bawahnya. Tanpa pembalikan kerapatan di bawah suhu 4
derajat, kolam dan danau akan membeku dari dasar ke permukaan, bukan dari
permukaan ke dasar. Ketika suhu di luar turun hingga di bawah titik beku,
permukaan kolam akan mendingin dan turun ke dasar saat air yang lebih hangat
naik dari dasar, konveksi paksa itu akan cepat menurunkan suhu air hingga 0
derajat kala permukaan mulai mendingin, kemudian es yang padat dan lebih rapat
akan tenggelam ke dasar. Jika seluruh badan air tidak membeku dari bawah ke
atas dalam satu musim, akumulasi es di dasar akan menyebabkan pembekuan terjadi
selama bertahun. , sebagian besar lautan di Bumi tidak terancam membeku, baik
dari permukaan ke dasar maupun dari dasar ke permukaan. Jika es tenggelam,
Samudra Artika mungkin menjadi padat dan akan terjadi kepada Laut Baltik dan
danau besar di Amerika utara. Efek itu bisa mendorong Brazil dari india menjadi
negara adidaya, dengan mengorbankan Eropa dan Amerika serikat tapi kehidupan di
Bumi bisa terus hidup dan tumbuh dengan subur
Air memiliki banyak kelebihan bila
dibandingkan amonia dan metil alkohol, bahwa sebagian besar bentuk kehidupan
ekstraterestrial harus bergantung kepada pelarut yang sama seperti yang
digunakan makhluk Bumi. Kelimpahan bahan mentah kehidupan, atom akrbon dan
lamanya rentang waktu bagi kehidupan untuk muncul dan berevolusi
Air tergolong komoditas langka ditempat
lain di galaksi. Dia ntara semua molekul yang bisa dibentuk dengan 3 atom, air
paling melimpah karena 2 penyusun air, hidrogen dan oksigen, menempati posisi
pertama dan ektiga di daftar kelimpahan atom.
Objek penabraak telah menabrak Bulan sepan jang sejarah. Bumi juga
mengalami. Ukuran Bumi lebih besar dari gravitasi yang lebih kuat secara tidak
langsung menunjukkan bahwa lebih sering ditabrak oleh objek lebih besar,
daripada Bulan. Bumi tidak berasal dari kekosongan ruang antar bintang, planet
tumbuh dalam awan gas terkondensasi yang membentuk Matahari dan planet lain.
Bumi tumbuh dengan mengakresi banyak sekali zarah kecil dan padat, akhirnya
melalui tabrakan bertubi dengan asteroid yang kaya mineral dan komet yang kaya
akan air. Tabrakan dengan komet pada awal sejarah Bumi cukup sering terjadi
hingga memberikan air untuk lautan. Air di komet Halley memiliki jauh lebih
banyak deuterium, isotop hidrogen yang memiliki tambahan neutron di dalam inti
daripada Bumi. Jika lautan berasal dari komet, komet menabrak Bumi tak lama
setelah tata surya terbentuk memiliki komposisi kimia yang berbeda dengan komet
sekarang, atau berbeda dengan komet sekelas Halley. Jika menambahkan kontribusi
objek kepada uap air yang dilontarkan erupsi gunung berapi ke atmosfer, tidak
kekurangan jalur yang ditempuh Bumi untuk mendapat pasokan air permukaan
Tekanan di Bulan hampir 0, ditambah dengan
siang hari yang lamanya 2 minggu Bumi dengan suhu mencapai 90 derajat Celcius, menyebabkan air dalam bentuk
apapun akan cepat menguap. Sepanjang malam di Bulan yang lamanya juga 2 minggu
Bumi, suhu bisa turun hingga 150 derajat Celcius dibawah 0. Air lebih cepat
menguap dari permukaan Bulan dibanding dari permukaan Bumi karena gravitasi
Bulan lebih lemah. Pengamatan wahana Clementine yang membawa instrumen untuk
mendeteksi neutron yang dihasilkan ketika zarah antar bintang bergerak cepat
menabrak atom hidrogen, es tersembunyi dbawah kawah di dekat kutub utara dan
selatan Bulan, jika setiap tahun Bulan ditabrak sejumlah reruntuhan antar
planet di antara penabrak kadang terdapat komet besar yang kaya akan air,
seperti yang menabrak Bumi. Tata surya memiliki banyak komet yang bisa mencair
menjadi kubangan sebesar Danau Erie. Komet yang menabrak dasar kawah di dekat
salah satu kutub Bulan (atau membuat kawah sendiri) akan tetap di selimuti
kegelapan karena bagian dalam kawah di dekat kutub adalah satunya tempat di
Bulan yang tidak merasakan cahaya Matahari. Matahari tidak pernah terlihat
tinggi di langit dengan kawah yang mencuat lebih tinggi akan membuatnya gelap.
Es perlahan menguap. Jika es tercampur rata dengan zarah padat es akan bertahan
selama ribuan dan jutaan tahun di dasar kawah kutub Bulan
Venus memiliki atmosfer sangat reflektif,
tebal, raapt, dan kaya karbon dioksida yang menghasilkan tekanan permukaan 100
kali lebih kuat daripada tekanan udara di Bumi, kecuali bagi makhluk laut yang
tinggal daalm tekanan serupa, semua bentuk kehidupan di Bumi akan mati
tergencet tekanan atmosfer di Venus. Ciri paling aneh ada di kawahnya yaqng
muda dan tersebar merata di permukaannya. Malapetaka Venus memutar ulang jam
pembentukan kawah dan kemampuan menentukan umur permukaan planet dengan
penambahan kawah dengan menghapus bukti terjadinya tabrakan terdahulu. Fenomena
erosi besar seperi banjir juga menghapus bukti. Venusologi seperti aliran lava
telah mengubah seluruh permukaan Venus , planet dengan seluruh permukaan mulus
dan rata. Venus kehilangan airnya karena menjadi terlalu panas dengan atmosfer.
Meski meloloskan cahaya, molekul karbon dioksida memerangkap radiasi inframerah
dengan efisien. Cahaya Matahari bisa menembus atmosfer Venus, meski pemantulan
oleh atmosfer mengurangi banyaknya cahaya mencapai permukaan. Cahaya itu
memanasi permukaan planet, yang memancarkan radiasi inframerah yang tidak bisa
lolos. Molekul karbon dioksida menahan radiasi infra merah yang memanasi
atmosfer bawah dan ppermukaan di bawahnyaa. Para saintis menyebut penangkapan
radiasi inferah itu efek rumah kaca menganalogikan dengan kaca jendela yan
membiarkan cahaya inframerah seperti Venus dan atmosfernya, Bumi juga
menghasilkan efek rumah kaca untuk banyak kehidupan dan mmeningkatkan suhu
planet 25 derajat Fahrenheit di atas suhu planet tanpa atmosfer, sebagian besar
efek rumah kaca berasal dari kombinasi efek molekul air dan karbon dioksida.
Karena kandungan molekul karbon dioksida atmosfer Bumi hanya 1/10 ribu dari
yang di pandang atmosfer Venus, efek rumah kaca tak seberapa. Tapi terus
menambah karbon dioksida sebagai bahan bakar fosil sehingga meningkatkan efek
rumah kaca, tanpa melakukan percobaan global untuk melihat efek merusak yang
diakibatkan tambahan panas. Di Venus, efek rumah kaca yang disebabkan oleh
molekul karbon dioksida meningkatkan suhu sebesar 100 derajat dan menyebabkan
permukaan Venus seperti tungku perapian dengan suhu mendekati 500 derajat
Celcius, suhu terpanas di tata surya
Radiasi terperangkap inframerah yang terperangkap
oleh astmosfer Venus meningkatkan suhu dan mendorong terjadinya penguapan air,
tambahan air di atmosfer semakin efektif menahan radiasi inframerah dan
meningkatkan efek rumah kaca kemudian menyebabkan semakin banyak air yang
memasuki atmosfer dan memperparah efek rumah kaca. Di dekat puncak atmosfer
Venus, radiasi ultraviolet Matahari memecah molekul air menjadi atom hidrogen
dan oksigen. Karena tingginya suhu, atom hidrogen terlepas sedangkan atom
oksigen yang lebih berat bergabung dengan atom lain dan tidak akan membentuk
air. Seiring berjalannya waktu, semua air yang pernah ada di permukaan atau di
dekat permukaan Venus telah terpanggang habis dari atmosfer dan hilang
selamanya dari planet
Proses yang sama terjadi di Bumi, tapi
dengan laju yang lebih lambat karena suhu atmosfer lebih rendah. Lautan yang
kedalamannya yang tak seberapa menyebabkan massa hanya sekitar 1 per 5 ribu
massa total Bumi. Massa yang kecil sudah memungkinkan lautan berbobot 1,5
kuintillion ton, yang 2% membeku. Bumi mengalami efek rumah kaca berkelanjutan
seperti Venus, atmosfer akan memerangkap lebih banyak energi matahari sehingga
meningkatkan suhu udara dan menyebabkan lautan cepat menguap ke atsmofer di
didihkan tanpa henti. Flora dan fauna akan mati, penyebab kematian diakibatkan
oleh atmosfer Bumi yang menjadi 300 kali lebih masif karena mengandung lebih
banyak air. Manusia akan hancur terpanggang akibat udara yang dihirup
Dengan badan sungai yang berkelok panjang
dan sudah mengering, daratan banjir, delta sungai, jejaring anak sungai dan
ngarai yang dikikis sungai, Mars pernah menjadi surga air mengalir. Sekarang
permukaan Mars kering. Pada awal abad ke 20, pengamatan imajinatif oleh ahli
astronomi Amerika Percival Lowell membuat Lowell beranggapan bahwa koloni Mars telah
memnbangun jaringna kanal yang rumit untuk mendistribusikan air dari tudung es
di kutub Mars ke daerah lintang menengah yang lebih padat penduduk. Lowell
membayangkan peradaban yang hampir punah dan kehabisan persediaan air, seperti
warga jota Phoenix yang menyadari bahwa Sungai Colorado terbatas. Di dalam
tulisan, Mars as the Abode of Life yang diterbitkan 1909, menyesalkan
berakhurnya peraban Mars, Mars mungkin akan mati. Mars memiliki es air di
tudung es di kutub yang terdiri atas karbon dioksida beku (es kering) dan
satelit uap air di atmosfer, meski tudung es mengandung banyak air, jumlah
keseluruhan jauh di bawah jumlah yang di perlukan untuk menjelaskan bukti
adanya air mengalir di permukaan Mars,
jika sebagian besar air di Mars tidak menguap ke ruang angkasa, tempat
paling mungkin untuk menemukannya adalah di bawah permukaan, terperangkap dalam
es abadi di bawah tanah Mars. Kawah besar di permukaan Mars lebih mungkin
menunjukkan adanya cipratan lumpur yang mengering di pinggiran kawah daripada di
pinggiran kawah kecil, jika es abadi berada jauh di bawah tanah, di perlukan
tabrakan agar bisa menjangkau. Energi dan tabrakan akan melelehkan es di bawah
permukaan ketika terjadi kontak dan menyebabkannya memuncrat. Kawah berciri
cipratan lumpur lazim ditemukan di lintang dingin tepat lapisan es abadi lebih
dekat ke permukaan Mars. Kandungan es abadi Mars yang optimis, pelelehan
lapisan di bawah permukaan Mars bisa melepaskan air yang cukup untuk
menciptakan lautan sedalam 10 meter di Mars. Pencarian fosil harus
mengikutsertakan rencana pencarian di banyak lokasi, dibawah permukaan Mars.
Tidak ada air cair di permukaan Mars karena tekanan udara yang tak sampai 1%
tekanan di permukaan Bumi tidak memungkinkan itu terjadi. Air menguap pada suhu
yang semakin rendah seiring berkurangnya tekanan udara. Di puncak Gunung
Whitney yang tekanannya hanya setengah tekanan udara di permukaan laut, air
mendidih bukan pada suhu 100 derajat Celcius melainkan 75 derajat Celcius. Di
puncak Gunung Everst dengan tekanan udara hanya ¼ tekanan udara di permukaan
laut, air mendidih pada suhu sekitar 50 derajat
Submilasi menggambarkan perubahan zat dari
padat menjadi gas tanpa wujud cair diantaranya. Tidak ada peluang bagi cairan
untuk ada di Mars meski suhu pada hari musim panas di Mars diatas 0 derajat
Celcius, air cair ada di bawah permukaan. Pada 1977 Nathan Zohner, siswa 14
tahun di Rock Juniro High School di idaho melakukan percobaan dalam festival
sains sekolah untuk emnguji sentimen anti teknologi dan fobia kimia yang berkaitan.
Zohner melarang dihidrogen monoksida, dia menyebutkan sifat buruk zat tak
berwarna dan tak berbau: merupakan komponen hujan asam, pada akhirnya akan
melarutkan apapun yang berkontak dengannya, bisa mematikan jika tak sengaja di
hirup, bisa menyebabkan luka bakar serius bila berwujud gas, telah di temukan
di dalam tumor yang diderita pasien kanker ganas. Mungkin yang terjadi pada air
Mars
Dahulu kala lebih daripada 4 miliar tahun
lalu pembentukan tata surya hampir selesai. Venus telah terbentuk cukup dekat
dengan Matahari sehingga energi Mathari yang kuat membuat persediaan air yang
ada disana menguap. Mars terbentuk jauh sehingga persediaan air membeku
selamanya. Hanya 1 planet, Bumi yang jaraknya pas bagi air untuk tetap berwujud
cair, dan permukaanya menjadi tempat yang aman bagi kehidupan. Daerah di
sekeliling Matahari tempat air tetap berwujud cair kemudian dikenal sebagai
zona layak huni. 4 miliar tahun lalu, komet yang kaya air dan asteroid yang
kaya mineral masih berjatuhan di permukaan planet walau tidak sesering
sebelumnya. Selama permainan biliar kosmik, beberapa planet telah bermigrasi ke
dalam dari tempat terbentuknya semula sedangkan planet lain ditendang ke orbit
yang lebih laur. Di antara lusinan planet yang telah terbentuk, sebagian bergerak
di orbit tak stabil dan menabrak Matahari atau Jupiter. Sebagian lain
dilontarkan dari tata surya akhirnya beberapa planet yang tersisa memiliki
orbit yang pas untuk bertahan selama miliaran tahun. Bumi mendiami orbit yang
berjarak rata 150 juta km dari Matahari, di jarak itu Bumi menerima satu per
dua miliar dari total energi yang di pancarkan Matahari, jika berasumsi Bumi
menyerap seluruh energi yang diterimanya dari Matahari, suhu rata planet tempat
tinggal mesti sekitar 280 derajat Kelvin (6,9 derajat Celcius) antara suhu
musim dingin dan panas. Pada suhu udara normal, air membeku pada suhu 273
derajat Kelvin dan mendidih pada suhu 373 derajat, semua air di Bumi tetap
berwujud cair
Bumi menyerap 2/3 energi Matahari yang
mencapai Bumi. Sisanya di pantulkan ke antariksa oleh permukaan Bumi (terutama
lautan) dan awan. Rata Bumi menjadi 255 derajat Kelvin di bawah titik beku air,
sesuatu mempengaruhi peningkatan suhu rata. 4 miliar tahun. Matahari 1/3 kali
lebih redup daripada sekarang, sehingga suhu rata Bumi semakin jauh di bawah
titik beku. Bumi pada lalu lebih dekat ke Matahari, namun periode awal
bombardemen telah berakhir, tidak ada mekanisme yang menggeser yang sudah
stabil di tata surya. Mungkin efek rumah kaca dari atmosfer Bumi lebih kuat pada
masa lalu. Air atau pelarut tidak bergantung kepada panas dari bintang supaya
tetap berwujud cair. Tata surya memiliki 2 contoh yang baik mengenai
keterbatasan pendekatan zona layak huni untuk mencari kehidupan. Berada di luar
zona tempat Matahari bisa mempertahankan air tetap berwujud cair, tapi masih memiliki lautan air. Contoh
lainnya terlampau dingin bagi air cair, menawarkan pelarut lain yang beracun
bagi manusia tapi berpotensi penting bagi kehidupan lain
Bulan Jupiter Europa yang hampir sama dengan Bulan memperlihatkan rekahan yang
siloang menyilang di permukaan dan berubah dalam jangka waktu mingguan atau
bulanan. Bagi ahli geologi dan keplanetan, menunjukkan bahwa permukaan Europa
terbuat dari es air, seperti es raksasa Antariksa yang melingkungi seluruh
planet. Penampakan rekahan dan jalur yang berubah di permukaan beku, es
mengapung di atas lautan yang menutupi seluruh permukaan es. Cairan tersebut
adalah air, dan tetap cair karena efek pasang surut di Europa yang ditimbulkan
planet Jupiter. Molekul air lebih melimpah dari metana,etana, metil alkohol
menjadikan zat yang ada di bawah es Europa, dan keberadaan air beku yang
menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak air di lingkungan dekat tempat tinggal
manusia. Air tetap cair ketika suhu yang disebabkan energi Matahari di sekitar
Jupiter hany 120 derajat Kelvin (-150 derajat Celcius) bagian dalam Europa
relatif tetap hangat karena gaya pasang surut dari Jupiter dan dua bulan besar
di dekatnya yaitu ketika Io dan Ganymedes terus – menerus merenggangkan batuan
di Europa saat bulan berubah posisi relatif terhadap objek sekitar. Sisi Io dan
Europa paling dekat dengan Jupiter terus – menerus merasakan gaya gravitasi
yang lebih kuat dari planet raksasa Jupiter dibanding sisi yang paling jauh.
Perbedaan gaya agak melonjongkan bulan ke arah yang menghadap Jupiter. Selama
mengorbit jarak bulan dari Jupiter berubah, efek pasang surut Jupiter.
Perbedaan gaya di sisi dekat dan jauh juga berubah sehingga menimbulkan denyut
kecil di bentuk yang sudah terdistorsi. Distorsi yang berubah memanaskan bagian
dalam bulan. Suhu internal sistem mana pun terus – menerus mengalami tegangan
struktur akan meningkat
Meski jarak dari Bumi menjamin dunia es
selamanya membeku, tingkat tegangan Io menjadikannya tempat paling aktif secara
geologis di seluruh tata surya, dengan gunung berapi yang memuntahkan isi. Rekahan di permukaan, dan
lempeng tektonik. Didalam Io suhu tinggi sampai gunung api terus menerus
melontarkan senyawa belerang dan natrium yang berbau busuk hingga berkilometer
di atas permukaan, suhu Io terlampau tinggi untuk air bisa tetap cair, tapi
Europa yang tidak mengalami pemanasan pasang surut sebesar Io karena jarak dari
Jupiter lebih jauh masih cukup panas. Tudung es yang melingkupi Europa menutup
cairan di bawahnya dan mencegah penguapan air dan air cair tetap ada selama
miliaran tahun tanpa membeku. Europa terlahir dengan 5 lautan air dan es di
atas, dan telah mempertahankan lautan pada suhu mendekati tapi masih di atas
titik beku selama 4 setengah miliar tahun sejarah kosmos. Para astrobiologi
memandang lautan Europa sebagai target utama penelitian. Tak seorangpun
mengetahui ketebalan tudung es yang mungkin merentang mulai beberapa lusin
meter hingga 1 km atau lebih. Para insinyur dan saintis Jet Prepulsion Laboratory
di California telah membayangkan wahana pengintai yang akan mendarat mencari
atau membuat lubang di es, dan menurunkan kamera selam untuk mengintip
kehidupan primitif yang mungkin berenang atau merayap di bawahnya. Ditemukan
banyak organisme di kedalaman 1 km atau lebih di bawah batuan basalt di
Washington yang hidup terutama dari planet geotermal menunjukkan suatu saat
akan menemukan lautan Europa dihuni organisme yang berbeda yang ada di Bumi
Saturnus memiliki satu bulan Titan, yang
berimbang dalam pertandingna menjadi bulan terbesar di tata surya dengan bulan
Jupiter (Ganymedes). Titan yang berukuran satu setengah kali Bulan memiliki
atmosfer tebal, planet Merkurius tidak lebih besar daripada Titan tapi jauh
lebih dekat ke Matahari dan panas menguapkan gas yang ada di sana. Atmsofer
Titan, lusinan kali lebih tebal daripada atmosfer Mars, terutama terdiri atas
molekul nitrogen seperti atmosfer Bumi, melayang di dalam gas nitrogen
transparan adalah sejumlah besar zarah aerosol yakni kabut asap persamaan Titan
yang selamanya menutupi permukaan Bulan. Akibatnya spekulasi tentang adanya
kehidupan di Titan menjadi marak. Mengukur suhu Titan dengan gelombang radio
(yang bisa menembus gas dan aerosol di atmosfer) dari permukaannya. Suhu
permukaan Titan sekitar 95 derajat Kelvin (-179 derajat Celcius) jauh di bawah
suhu yang memungkinkan adanya air cair tapi cocok untuk etana cair yaitu
senyawa hidrokarbon. Selama berpuluh tahun ahli astrobiologi telah membayangkan
danau etana di Titan dipenuhi organisme yang mengapung, berproduksi
Misi Cassini Huygens ke Saturnus,
kolaborasi antara NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) meninggalkan Bumi pada
oktober 1997 hampir 7 tahun setelah menerima bantuan gravitasi dari Venus (2
kali), Bumi (sekali) dan Jupiter (sekali) wahana itu tiba di sistem Saturnus
lalu menyalakan roket untuk mencapai orbit di sekeliling planet bercincin. Para
saintis yang memegang misi mengatur robot pengintai Huygens bisa melepaskan
diri dari wahana Cassini pada akhir abad 2004 llau turun melewati awan tebal
Titan dan mendarat di permukaan bulan menggunakan pelindung panas untuk
menghindari gesekan yang membakar selama menembus atmosfer serta rangkaian
parasut untuk mengerem laju di atmosfer bawah, 6 instrumen yang di bawa
pengintai Huygens dibuat untuk mengukur suhu, kerapatan dan komposisi kimia
atmosfer Titan, lalu mengirimkan informasi ke Bumi melalui wahana Cassini,
dengan mengetahui adanya kolam dan genangan berisi cairan didalamnya mungkin
menghasilkan kehidupan yang berkembang biak, molekul yang ada di permukaan
Titan
Molekul air juga beberapa zat kimia rumah
tangga lain seperti amonia, metana, dan etil alkohol kerap ditemukan di awan
gas antar bintang dingin. Dalam suhu rendah dan tekanan tinggi, sekelompok
molekul air dapat berubah dan menyalurkan energi dari bintang dekat menjadi
pancaran gelombang mikro berintensitasi tinggi dan diperkuat. Fisika atom
terkait fenomena menyerupai hal yang dilakukan laser pada cahaya tampak.
Singkatan yang sesuai microwave amplification by the simulated emission of
radiation. Air bukan hanya ada di mana di galaksi, melainkan kadang juga
menyoroti. Masalah besar yang di hadapi kehidupan awan antar bintang bukan dari
kurangnya bahan mentah melainkan dari sangat rendahnya kerapatan zat yang
mengurangi tingkat tabrakan dan interaksi zarah. Jika kehidupan memerlukan
waktu jutaan tahun untuk muncul di planet seperti Bumi, kehidupan butuh
triliunan tahun untuk muncul di daerah berkerapatan rendah jauh lebih lama
daripada yang telah di berikan alam semesta
Kehidupan di planet lain akan berevolusi
menjadi peradaban cerdas, dan rasio rata lamanya waktu peradaban bertahan
sepanjang kala hidup galaksi Bimasakti. Transmisi radio kuat mengirimkan pesan
ke seberang lautan Bumi. Sistem keplanetan mengandung sekurangnya 1 objek yang
cocok untuk kehidupan dan jika kehidupan muncul di sebagian (1/10) objek yang
cocok, dan jika peradaban cerdas juga muncul di 1/10 objek yang memiliki
kehidupan, maka pada suatu massa di sejarah Bimasakti yang berisi 100 miliar
bintang, 1 miliar lokasi menghasilkan peradaban cerdas. Galaksi mengandung
banyak bintang yang mirip Matahari. Bagi pandangan pesimitis cukup mengubah
tiap angka yang ditentukanm dari 1/10 menjadi 1/1000. Miliran lokasi menjadi
1000 lebih sedikit sejuta kali lipat, sembarang waktu terjadi 0,001 peradaban
menjadikan seperti titik tunggal yang untuk saat ini naik di atas nilai rata.
Jarak ke bintang lain di Bimasakti jutaan kali lebih jauh daripada jarak ke
planet lain di tata surya. Rasio menggambarkan jarak Matahari ke tetangga
dekat, yang sedemikian jauh cahaya memerlukan waktu bertahun . roket bisa
mencapai seperseribu kecepatan cahaya, bepergian ke bintang terdekat memerlukan
waktu bertahun dan melintasi Bimasakti memerlukan waktu hampir seribu abad
Pada 1950 ahli astrofisika J, Allen Hynek
menjadi konsultan Angkatan Udara AS untuk urusan UFO, tapi pembuatan foto dan
rekaman video palsu sulit dibedakan dari yang asli pada saat itu. Penerapan
Occam’s floor memerlukan penjelasan yang paling sederhana sesuai dengan fakta.
Kondisi hipnagonik yaitu batas antara tertidur dan tersadar menyebabkan
halusinasi visual dan audio dan kadang mimpi sadar yaitu ketika sadar tapi
tidak bisa bergerak. Cara termurah dan tercepat mengirim pesan kem bintang
adalah menggunakan radiasi elektromagnet, media yang membawa hampir semua
komunikasi jarak jauh di Bumi. Gelombang radio memungkinkan mengirim kata dan
gambar ke seluruh dunia dengan kecepatan 300000 km per detik. Pesan itu
bergerak cepat sehingga memancarkan ke staletit stasioner yan mengorbit di
ketinggian 37000 km yang meneruskan ke belahan Bumi lain permukaan Bumi, pesan mengalami penundaan
waktu kurang dari 1 detik di setiap bagian perjalanan. Di jarak antar bintang,
jeda waktu semakin lama meski tetap jeda waktu paling singkat. Jika mengirim
pesan radio ke Alpha Centauri, sistem bintang terdekat dengan Matahari, harus
merencanakan waktu tempuh 4,4 tahun di masing arah. Pesan yang menempuh waktu
20 tahun dapat mencapai beberapa ratus bintang, atau planet yang mengelilingi,
setara 40 tahun
Pada 1970 ketika para ahli astronomi
merayakan peningkatan kemampuan teleskop radio di dekat Arecibo, Puerto Rico
dengan memanfaatkannya untuk memancarkan pesan pertama selama beberapa menit ke
arah gugus bintang M13. Karena gugus itu berada pada jarak 25000 tahun cahaya,
pesan balasan akan sangat lama sampai, lebih mengggambarkan latihan peragaan di
banding panggilan serius, siaran radio dan televisi pada era pasca Perang Dunia
II serta pancaran kuat radar telah mengirim bola gelombang radio ke antariksa.
Mengembang dengan kecepatan cahaya. Jika peradaban lain bisa mengurai berbagai
macam acara dari hiruk pikuk emisi radio Bumi kini sama kuat atau lebih kuat
daripada emisi objek apa pun di tata surya, termasuk Matahari
Biaya mengirim siaran televisi selama 50
tahun lebih rendah daripada biaya untuk satu mesin pesawat antariksa, cara juga
sangat cepat bila bisa menerima dan memancarkan emisi peradaban lain. Dalam
pencarian kecerdasan ekstraterestrial (search of extraterrestrial inteliggence)
yang disingkat SETI oleh para saintis yang terlibat di dalamnya, perhatian
tetap dilakukan ke pencarian sinyal radio meski alternatif mencari sinyal yang
dikirim dengna gelombang cahaya sebaliknya tidak ditampik. Walaupun gelombang cahaya dari peradaban lain
harus bersaing dengan banyak sekali sumber cahaya alam, sinar laser menawarkan
peluang untuk memusatkan cahaya di satu warna atau frekuensi pendekatan yang
memungkinkan gelombang radio membawa pesan dari berbagai stasiun radio atau
televisi. Keberhasilan SETI terletak di antena yang mampu menahan langit,
penerima yang merekam apa yang dideteksi antena, dan komputer berkemampuan
tinggi yang menganalisis sinyal penerima untuk mencari hal yang tak biasa. Ada
2 kemungkinan mendasar: menemukan peradaban lain dengan menguping komunikasinya
yang sebagian bocor ke antariksa seperti halnya siaran radio dan televisi atau
menemukan pancaran sinyal yang dimaksudkan untuk menarik perhatian peradaban
yang belum ditemukan, seperti peradaban sendiri
Simyal yang disorotkan memusatkan tenaga
ke arah tertentu sehingga mendeteksi sinyal menjadi lebih mudah sengaja di
kirim sedangkan sinyal bocor ke antariksa menyebabkan tenanganya hampir merata
ke segala arah sehingga lebih lemah di arah tertentu dari sumbernya daripada
sinyal yang disorotkan. Selain itu, sinyal yang di sorotkan diyakini berisi
semacam latihan pemanasan sederhana untuk memberitahu penerimanya cara
menafsirkan sinyal sedangkan radiasi yang bocor ke antariksa dianggap tidak
membawa petunjuk bagi pengguna. Peradaban sendiri membocorkan sinyal selama
berpuluh tahun dan telah menyorotkan sinyal ke satu arah tertentu selama
beberapa menit. seandainya peradaban langka, upaya untuk menemukan seharusnya
mengutamakan menguping dan menghindari bujukan untuk mengharapkan sinyal yang
sengaja di sorotkan. Dengan sistem antena dan penerima yang semakin baik, para
pendukung SETI mulai menguping kosmos, berharap menemukan bukti adanya
peradaban lain, karena tidak memiliki jaminan bahwa akan mendengar sesuatu
dengan menguping, mereka yang terlihat
dalam aktivitas telah kesulitan mendapatkan dana. Pada awal 1990, Kongres AS
mendukung program SETI selama setahun hingga akhirnya orang tidak mendukung
gagasan menghentikannya. Saintis SETI mendapatkan dukungan sebagain dari jutaan
orang yang mengunduh screen saver (situs web setiahome.sl.berkeley.edu) yang
mengikutsertakan komputer rumah ntuk menganalisis data dari sinyal asing pada
komputer rumah untuk menganalisis data dari sinyal asing pada waktu luang.
Pendanaan lain berasal dari orang berada, khususnya almarhum Bernand Oliver,
insinyur terkenal di Hewlett Packard yang telah lama tertarik dengan SETI, dan
Paul Allen salah seorang pendiri Microsoft, Oliver menghabiskan waktu bertahun
memikirkan permasalahan SETI yang mendasar, yakni kesulitan mencari di antara
miliaran frekuensi yang disiarkan peradaban lain. Membagi spektrum radio
menjadi rentang yang relatif lebar
sehingga terdapat beberapa ratus frekuensi untuk siaran radio dan televisi,
namun pada prinsip sinyal alien terbatas di frekuensi sempit sehingga kisaran
SETI berisi miliaran entri. Sistem komputer berkemampuan tinggi yang menjadi
inti upaya SETI bisa menjawab tantangan dengan menganalisis ratusan juta
frekuensi secara simultan. Disisi lain menemukan tanda adanya komunikasi radio
dari peradaban lain
Lebih dari 50 tahun lalu, Enrico Femi ahli fisika hebat terakhir yang merupakan
pakar percobaaan sekaligus teori mendiskusikan kehidupan ekstraterestrial
dengan kolega, setelah menyepakati bahwa tidak ada hal istimewa yang membedakan
Bumi sebagai tempat kehidupan, para saintis mencapai kesimpulan bahwa kehidupan
melimpah di Bimasakti, bila banyak tempat di galaksi telah melihat hadirnya
peradaban teknologi maju, mesti sudah mendengar dari salah satu di antaranya,
melalui pesan radio atau laser bila bukan dengan kunjungan betulan. Bahkan
sebagian besar peradaban cepat punah, seperti dialami peradaban, adanya banyak
peradaban menyiratkan bahwa sebagian diantaranya telah hidup cukup lama untuk
melakukan pencarian peradaban lain dalam jangka panjang. Bila sebagain
peradaban tidak ingin mencari peradaban lain akan melakukan. Jika terdapat
beberapa ribu peradaban di galaksi pada sembarang waktu, jarak rata antara
peradaban yang berdekatan adalah beberapa ribu tahun cahaya, 1000 kali jarak ke
bintang terdekat. Jika 1 atau beberapa peradaban telah hidup selama jutaan
tahun, mungkin mereka sudah mengirim sinyal atau lewat menguping
Gambar Deskripsi:
Peta berbintik radiasi latar belakang di
hasilkan oleh satelit Wilkonson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) milik NASA.
Daerah langit yang agak lebih panas di warnai merah, sedangkan yang agak lebih
dingin diwarnai biru. Penyimpangan suhu dimana menunjukkan variasi kerapatan
zat selama tahun awal alam semesta, adanya supergugus galaksi di sebabkan oleh
adanya daerah yang sedikit lebih rapat di bayi kecil kosmos
Ultra Deep Hubble Field Teleskop Hubble
yang diperoleh pada 2004 memperlihatkan objek paling redup yang pernah di
rekam. Hampir semua objek di foto sekecil apapun, merupakan galaksi yang masing
berjarak antara 3 – 10 miliar tahun cahaya. Karena cahaya galaksi telah
menempuh miliaran tahun sebelum mencapai teleskop, penampakan galaksi bukan
penampakan sekarang melainkan penampakan dulu sejak kelahiran hingga tahap
evolusi sesudahnya
Gugus galaksi raksasa, yang disebut A2218
oleh para ahli astronomi, terletak sekitar 3 miliar tahun cahaya dari Bimasakti
di balik galaksi gugus terdapat galaksi yang lebih jauh. Yang cahaya dibelokkan
dan terdistorsi terutama oleh gravitasi zat gelap dan galaksi paling masif yang
tersembunyi di dalam A2218. Pembelokan itu menghasilkan busur cahaya tipis dan
panjang yang tampak di foto dari Teleskop Hubble
Satu gugus galaksi lainnya, yaitu A 1689
sekitar 2 miliar tahun cahaya jauhnya juga membelokan cahaya dari galaksi yang
lebih jauh dan kebetulan terletak di belakang sehingga di hasilkan busur cahaya
terang dan pendek. Dengan mengukur rincian busur itu, yang tampak di foto
Teleskop Hubble, para ahli astronomi telah menyimpulkan bahwa sebagain besar
massa gugus bukan berada di galaksi sendiri, melainkan berupa zat gelap
Kuasar yang dikatalogkan sebagai PKS
1127-144 berada sekitar 10 miliar tahun cahaya dari Bimasakti. Teleskop Hubble
di kisaran cahaya tampak, kuasar menampakkan diri sebagai objek terang di
bagian kanan bawah, kuasar yang hanya menempati bagian dalam objek, memancarkan
energi yang luar biasa besar berkat memanasnya zat yang berjatuhan ke dalam
lubang hitam raksasa, daerah yang sama dalam foto sinar X yang diperoleh
Observatorium Chandra, semburan zat yang memancarkan sinar X hingga lebih
daripada sejuta tahun cahaya memancar dari kuasar
Hampir setiap objek redup di foto gugus
galaksi Coma merupakan galaksi yang beranggotakan 100 miliar lebih bintang.
Terletak sekitar 325 juta tahun cahaya dari Bimasakti, gugus ini membentang
dengan diameter beberapa juta tahun cahaya dan berisi beribu galaksi yang
saling mengorbit seperti tarian balet yang diciptakan oleh gaya gravitasi
Bagian pusat gugus galaksi Virgo, hanya 60
juta tahun cahaya jauhnya dari Bimasakti, memperlihatkan lusinan galaksi
berbagai tipe, termasuk galaksi elips raksasa di bagian kiri atas dan kanan
atas. Galaksi spiral tampak di seluruh foto, yang dipotret dengan Teleskop
Kanada – Prancis – Hawaii di Observatorium Mauna Kea. Amat kuat gaya gravitasi
gugus virgo dan jaraknya yang dekat dengan Bimasakti mempengaruhi gerak
Bimasakti di antariksa, Bimasakti dan gugus virgo memang membentuk bagian
sistem lebih besar yang disebut supergugus Virgo
Pasangan galaksi yang berinteraksi dinamai
Arp 295 dalam entri Catalog Of Peculiar Galaxies yang disusun oleh Halthon Arp,
telah menimbulkan flamen panjang berisi
bintang dan gas galaksi sendiri, membentang hingga seperempat juta tahun
cahaya. Kedua galaksi terletak sekitar 270000 tahun cahaya dari Bimasakti
Galaksi spiral raksasa yang serupa dengan
galaksi mendominasi foto yang diambil oleh rangkaian Very Large Telescope di
Chile. Pemandangan tampak atas galaksi, yang berjarak sekitar 100 juta tahun
cahaya dari Bimsakti dan dinamai NGC 1232 memungkinkan mengamati cahaya
kekuningan dari bintang yang relatif tua di dekat pusat galksi, begitu juga
bintang panas, muda, dan kebiruan yang mendominasi lengan spiral di
sekelilingnya. Ahli astrofisika juga mendeteksi banyak sekali bulir debu antar
bintang di lengan. Pasangan NGC 1232 yang lebih kecil, dan dikenal sebagai
galaksi spiral berbatang karena bagian pusatnya berbentuk seperti batang,
tampak di sebelah kiri galaksi spiral raksasa
Galaksi spiral disebut NGC 3370 dan
berjarak sekitar 100 juta tahun cahaya sangat menyerupai galaksi Bimasakti
dalam hal ukuran, bentuk, dan massa. Teleskop Hubble tidak memperlihatkan
bentuk spiral rumit yang dibentuk oleh bintang muda, panas, dan terang. NGC
3370 membentang sekitar 100000 tahun cahaya dari tepi ke tepi
Pada Maret 1994, ahli astronomi menemukan
Supernova 1994D di galaksi spiral NGC 4256 salah satu di antara ribuan galaksi
di gugus Virgo yang jauhnya sekitar 60 juta tahun cahaya dari Bimasakti. Dalam
foto Teleskop Hubble, Supernova terlihat sebagai objek terang di bagian kiri
bawah, di bawah sabuk debu penyerap cahaya di tengah bidang galaksi. Selain
memperkaya lingkungan dengan bahan penyusun kehidupan, Supernova 1994D adalah
contoh Supernova Tipe Ia yang digunakan untuk menemukan percepatan pengembangan
Kosmos
Galaksi spiral NGC 4631 sekitar 25 juta
tahun cahaya, garis pandang jatuh pada sisi piringan galaksi tersebut sehingga
tidak dapat melihat struktur lengan spiral galaksi. Debu yang berada di
piringan galaksi menghalangi sebagian cahaya dari bintang anggota galaksi.
Petak merah di sebelah kiri pusat galaksi merupakan tempat kelahiran bintang.
Di atas NGC 4631 terdapat galaksi elips yang lebih kecil, pasangan yang
mengitari galaksi spiral raksasa
Di galaksi ireguler kecil disebut NGC 1569
dan berjarak hanya 7 juta tahun cahaya, pembentukan bintang secara besaran
dimulai sekitar 25 jtua tahun lalu dan bisa dilihat, menyumbang sebagian besar
cahaya galaksi, dua gugus bintang tampak di bagian kiri tengah citra Teleskop
Hubble
Galaksi Andromeda, galaksi besar yang
paling dekat Bimasakti, terletak 2,4 juta tahun cahaya jauhnya dan membentang
di langit beberapa kali lebih besar daripada bulan purnama. Di foto yang di
potret ahli astronomi amatir Robert Gender, salah satu di antara gua galaksi
satelit elips terlihat di sebelah kiri, bawah pusat galaksi Andromeda,
sedangkan yang lebih redup tampak di sebelah kanan atas pusat galaksi. Objek
kecil dan terang lainnya di citra adalah bintang di galaksi Bimasakti, yang
berada di depan mata dengan jarak kurang daripada 1/100 jarak ke galaksi
Andromeda
Di jarak yang relatif dekat dengan
Bimasakti, hampir sama dengan jarak galaksi Andromeda (2,4 juta tahun cahaya) terletak
galaksi spiral M33 yang lebih kecil dan daerah terbesar tempat pembentukan
bintangya tampak di foto Teleskop Hubble.
Bintang paling masif yang dibentuk di daerah telah meledak sebagai
supernova, memperkaya lingkungna sekitar
dengan unsur berat sedangkan bintang masif lainnya menghasilkan radiasi
ultraviolet yang kuat dan menendang elektron dari atom yang melingkupi
Bimasakti memiliki dua galaksi satelit
ireguler yang besar, di sebut Awan Magellan Besar dan Kecil. Awan Magellan
Bessar, memperlihatkan pita bintang di sebelah kiri dengan banyak bintang lain
dan daerah pembentukan bintang di sebelah kanan. Nebula Tarantula, dinamai
karena bentuknya dan tampak terang di bagian tengah atas foto, adalah daerah
terbesar tempat pembentukan bintang di galaksi
Daerah pembentukan bintang yang disebut
Papillon karena kemiripan dengan kupu, berada di Awan Magellah Besar, yakni
galaksi satelit Bimasakti yang paling besar, bintang muda menerangi nebula itu
dari dalam dan mengeksitasi atom hidrogen sehingga menghasilkan ciri khas warna
merah seperti yang ditangkap dalam foto Teleskop Hubble
Radiasi inframerah mengungkapkan tinggal
di piringan pipih galaksi spiral, yang merentang ke kiri dan kanan dari bagian
pusat Bimasakti. Zarah debu menyerap sebagian cahaya dari daerah, seperti yang
terjadi kepada galaksi spiral jauh. Di bawah bidang galaksi Bimasakti melihat 2
satelit, Awan Magellah Besar dan Kecil
Ketika mengamati pusat galaksi Bimasakti
sekitar 30000 tahun cahaya jauhnya dari tata surya, awan luas yang kaya akan
debu menghalangi pandangan dalam cahaya tampak. Cahaya inframerah bisa menembus
debu sehingga foto inframerah yang diperoleh dari proyek Two Micron All Sky
Survey mengungkap radiasi yang muncul dari dekat pusat galaksi, yaitu daerah
yang terang, tempat lubang hitam supermasif sedang terus – menerus melahap zat
Nebula kepiting berada 7000 tahun cahaya
dari tata surya dan dihasilkan oleh ledakan bintang yang cahayanya mencapai
Bumi pada 4 Juli 1054. Foto yang di ambil oleh Teleskop Kanada – Prancis – Hawaii
di Observatorium Mauna Kea, serabut kemerahan terdiri dari gas hidrogen, yang
menjauhi area ledakan di bagian tengah. Pendar putih diakibatkan oleh elektron
yang bergerak mendekati kecepatan cahaya melewati medan magnetik yang kuat
sekali, sisa supernova seperti menambah zat yang telah berubah ke awan gas dan
debu antar bintang. Awan melahirkan bintang baru yang mengandung lebih banyak
unsur berat seperti karbon, nitrogen, oksigen, dan besi daripada bintang yang
lebih tua
Daerah gas yang mengembang dan oleh ahli
astronomi dinamai IC 443 merupakan sisa supernova yang berjarak sekitar 5000
tahun cahaya dari tata surya. Bintang meledak sekitar 30000 tahun sebelum sisa
supernova menghasilkan cahaya seperti yang direkam di foto yang diperoleh
Teleskop Kanada – Prancis – Hawaii di Observatorium Mauna Kea
Gumpalan gas di nebula Trifid, sekitar
5000 tahun cahaya jauhnya, dipotret dengan optika beresolusi tinggi di Teleskop
Hubble. Gas dalam lilar pasti lebih rapat daripada sekelilingnya, yang sudah
merenggang akibat radiasi dari bintang muda dan panas di dekatnya
Nebula yang disebut NGC 2440 melingkungi
inti bekas bintang yang sudah kehabisan bahan bakar tapi masih panas. Katai
putih tersebut terlihat dalam foto Teleskop Hubble sebagai titik cahaya terang
di dekat tengah nebula. Gas yang menyelubungi objek sekitar 3500 tahun cahaya
jauhnya dari tata surya, akan segera menguap ke angkasa, menyisakan katai putih
yang terisolasi selagi perlahan mendingin dan meredup
Objek spektakuler yang di temukan oleh
ahli astronomi ternama William Herscchel pada 1787 ini menyandang mana Nebula
Eskimo karena kemiripannua dengan wajah yang dikelilingi tudung berbulu,
nebula yang jauhnya 3000 tahun cahaya
terdiri atas gas yang dilontarkan bintang tua dan diterangi radiasi ultraviolet
dari bintang, yang permukaannya menjadi panas sehingga memancarkan lebih banyak
cahaya ultraviolet daripada cahaya tampak. Seperti Herschel, para ahli
astronomi menyebut objek seperti nebula planet karena teleskop kecil hanya
menampakkan piringan rata mirip gambar planet. Foto Teleskop Hubble
mengenyahkan kebingungan dengan mengungkapkan dan meninggalkan bintang di
tengahnya
Di tengah daerah pembentukan bintang di
galaksi. Awan gas dan debu yang relatif dingin dan rapat menyerap cahaya
bintang dan tercipta nama yang cocok sekali, yaitu Nebula kepala kuda, yang
dipotret dengan Teleskop Kanada – Prancis – Hawaii di Observatorium Mauna Kae,
awan debu sekitar 1500 tahun cahaya jauhnya dari tata surya menjadi bagian awan
antar bintang lebih besar, gelap, dingin yang sebagaiannya membentuk daerah
gelap di bawah kepala kuda
Foto medan pandang luas yang dipotret ahli
astronomi amatir Rick Scott pada 2003 memperlihatkan garis terang yang
dihasilkan oleh salah satu meteor yang diamati selama hujan meteor Perseid
tahunan pada pertengahan Agustus, bulan ketika Bumi menjumpai lebih banyak
puing antariksa daripada biasanya. Bergerak dengan kecepatan beberapa kilometer
per detik, tiap puing menembus atmosfer Bumi hingga menguap, sebagian atau
seluruhnya. Dalam foto, galaksi Andromeda di tengah agak ke kiri dapat dilihat
di kejauhan sekitar 1 juta tahun kali lebih jauh daripada ketinggian meteor
yaitu sekitar 64 km di atas permukaan Bumi
Saturnus, planet kedua di Tata Surya
memiliki sitem cincin, dipotret dalam segala keindahan oleh Teleskop Hubble.
Seperti sistem cincin yang lebih sederhana di sekeliling Jupiter, Uranus,
Neptunus. Cincin Saturnus terdiri atas jutaan zarah kecil yang mengorbit planet
Titan, bulan terbesar Saturnus, memiliki
atmosfer tebal yang utamanya tersusun dari molekul nitrogen, tapi juga kaya
akan zarah seperti kabut asap yang terus – menerus menutupi permukaannya dari
pengamatan dalam cahaya tampak. Wahana Voyager 2 pada 1981. Namun jika diamati
dalam radiasi inframerah oleh Teleskop Kanada – Prancis – Hawaii di
Oberservatorium Mauna Kea. Titan menampakkan bentuk permukaan yang sangat
mungkin adalah kolam cair, area batuan, dan gletser hidrokarbon beku
Pada Desember 2000, kala wahana Cassini
melintasi Jupiter dalam perjalanannya menuju pertemuan dengan Saturnus pada
2004. Wahana itu memotret lapisan luar planet terbesar di tata surya. Jupiter
terdiri atas inti padat yang diselubungi lapisan gas dengan ketebalan puluhan
ribu kilometer. Gas itu yang utamanya adalah senyawa hidrogen dengan karbon, nitrogen,
dan oksigen, berputar dalam pola warna – warni akibat cepatnya rotasi Jupiter,
bentuk terkecil yang tampak dalam foto selebar sekitar 60 km
Europa, salah satu di antara 4 bulan besar
Jupiter, berdiameter hampir sama dengan Bulan tapi permukaannya memperlihatkan
garis lurus dan panjang yang mungkin menunjukkan rekahan di permukaan es,
setelah mendapatkan potret penuh Europa, wahana Galileo mendekat untuk
penyelidikan lebih cermat dari jarak 560 km saja. Permukaan Europa dilihat dari
jarak dekat menunjukkan bukti es dan sungai lurus, dengan kemungkinan adanya
kawah tumbukan yang berwarna lebih gelap di antara bukit dan sungai. Spekulasi
menguat bahwa lapisan es di permukaan Europa setebal 800 meter, menutupi lautan
seluas Europa dan mampu mendukung bentuk kehidupan primitif
Sepanjang awal 1990, gelombang radio dari
wahana Magellan yang mengorbit Venus, yang bisa menembus atmosfer Venus yang
tak tembus cahaya, memungkinkan para ahli astronomi untuk membuat foto radar
permukaan Venus, banyak kawah besar sedangkan area terbang dan luas adalah
dataran tinggi terbesar di Venus
Pada 1971, astronot Apollo 15 menggunakan
kendaraan pertama di luar Bumi untuk menjelajahi dataran tinggi di Bulan,
mencari petunjuk asal mula Bulan
Pada oktober 2003, dua kelompok besar
bintik Matahari masing beberapa kali lebih besar daripada Bumi, tampak di
permukaan Matahari, di potret oleh ahli astronomi amatir Juan Carlos Cassado,
berotasi bersama dengan bintang, bintik Matahari membutuhkan waktu hampir
sebulan untuk melintasi permukaan Matahari dan muncul lagi di tempat semula,
biaasanya perlahan menghilang dalam rentang waktu, bintik Matahari tampak gelap karena suhunya lebih dingin
(sekitar 4000 derajat Celcius) suhu yang lebih dingin disebabkan oleh pengaruh
medan magnet, yang berkaitan dengan ledakan dahsyat yang mampu memancarkan
aliran zarah bermuatan yang mempengaruhi komunikasi radio di Bumi dan kesehatan
astronot
Foto Mars yang di potret dengan Teleskop
Hubble selama Mars berada di dekat Bumi pada 2003 menampakkan tudung es kutub
selatan (sebagian besar berupa karbon dioksida beku) di bagian bawah. Di bagian
kanan bawah terdapat lingkaran besar yang disebut kawah tumbukan Hellas. Kawah
kecil tersebar di dataran tinggi Mars yang berwarna lebih terang, sedangkan
daerah yang lebih gelap merupakan dataran rendah Mars
Foto permukaan Mars yang diambil oleh
robot penjelajah Rover pada Januari 2004 memperlihatkan bukit di horizon yang
jauhnya beberapa mil. NASA kini telah menamai tujuh di antara bukit untuk
menghormati astronot yang tewas dalam kecelakaan pesawat ulang alik Columbia
pada 1 Januari 2003, seperti 2 lokasi pendaratan wahana Viking pada 1976,
lokasi pendaratan penjelajah Spirit dan Oppurtunity pada 2004 menunjukkan
dataran dengan batuan yang berserakan dan tidak menampakkan tanda kehidupan
Pemandangan jarak dekat lingkungan di
sekitar penjelajah Spirit memperlihatkan batuan dasar kuno serta batuan dasar
kuno serta batuan muda yang kaya akan senyawa yang di Bumi umumnya membentuk
batuan sedimen. Warna kemerahan disebabkan oleh besi oksida (karat) di
permukaan batuan dan tanah
Profesor biologi UCLA Ken Naelson dengan
salah seorang penulis (NDT) berada di lokasi di Death Valley saat syuting PBS
NOVA Origins sebagai pakar di bidang mikroorganisme yang tertekan secara
geologis, Nealson memahami bahwa lingkungan panas, gersang, dan tak ramah
menjadi ekosistem subur bagi bakteri di dalam rekahan batuan atau di dasar,
terhalang sinar matahari yang mengancam. Warna kemerahan bebatuan Death Valley
sangat mirip dengan batuan di permukaan Mars
Hari buruk Bumi diilustari oleh seniman
Don Davis mengenai tabrakan antara asteroid dan Bumi 65 juta tahun lalu yang
menyebabkan kepunahan dinosaurus non burung serta 70% spesies daratan, termasuk
segala bintang yang lebih besar. Relung ekologis
yang lowong akibat kepunahan dinosaurus membuat mamalia bisa berevolusi dari
bentuk mirip tikus yang Cuma jadi cemilan dinosaurus menjadi berbagai bentuk
mamalia yang dilihat sekarang
Formati batuan cerobong asap hitam
diperlihatkan di dalam penampang melintangnya, diangkat dari pegunungan Juan de
Fuga di Samudra Pasifik, dan di pajang di ruang planet Bumi di American Museum
of Natural History New York. Di sepanjang pematang tengah Samudra, air bisa
merembes ke dalam kerak Bumi dan menjadi sangat panas, melarutkan mineral
sepanjang rembesan. Ketika air dimuntahkan kembali ke dasar Samudra, mendapati
struktur mirip cerobong asap, yang dibentuk oleh endapan mineral dari air yang
mendingin. Berkat struktur yang berongga serta gradien kimia dan suhu di lokasi
tersebut. Seluruh ekosistem tumbuh subur dengan mengandalkan sumber energi
geotermal dan geokimia tanpa Matahari sebagai sumber energi kehidupan. Ketangguhan
yang baru ditemukan di beberapa jenis bakteri dan bentuk lain kehidupan Bumi
telah menambah daftar lingkungan yang diharapkan dapat menopang kehidupan di
alam semesta
Dr Seth Shostak dari SETI (Search for
Extraterestrial Intelligence) dan salah seorang penulis (NDT) mengambil
kesempatan sejenak untuk berpose di sela syuting Origins di lokasi di Teleskop
Radio Arecibo di Puerto Rico, Shostak menggunakan teleskop terbesar di dunia
untuk mendengarkan sinyal kecerdasan yang mungkin berasal dari peradaban jauh.
Teleskop Arecibo berada di kawah batu kapur alam. Shostak dan Tyson difilmkan
selagi berjalan dan berbincang di bawah piringan kawat anyam yang dengan
sendirinya seperti lingkungan di dunia khayal