Kamis, 14 April 2022

Ditemukan usai 21 tahun hilang, buku catatan Charles Darwin dikembalikan ke Universitas Cambridge

 




Lebih dari dua dekade setelah Notebook milik Charles Darwin dilaporkan hilang dari Universitas Cambridge tetapi kini 2 buku catatan bersejarah dan Sketsa Pohon Kehidupan milik Charles Darwin tersebut telah dikembalikan oleh orang yang tidak disebutkan namanya

 

Notebook bersampul kulit tersebut dibungkus dengan cling film di dalam tas berwarna merah muda yang ditinggalkan di lantai Perpustakaan Universitas Cambridge, dengan notes “Selamat Paskah” kepada pustakawan

 

Notebook itu hilang pada tahun 2001, tetapi baru diketahui jika notebook hilang pada tahun 2020

 

Notebook itu pertama kali dipindahkan pada tahun 2000 dari Ruang Koleksi Khusus Kuat, rumah bagi "barang paling langka dan paling berharga."

 

Setelah pemeriksaan rutin yang dilakukan pada Januari 2001, diketahui bahwa kotak kecil berisi notebook tersebut tidak dikembalikan ke tempat yang semestinya

 

"Saya merasa lega setelah notebook dikembalikan dan rasa itu tidak bisa diungkapkan," kata pustakawan Dr. Jessica Gardner

 

Gardner kemudian melakukan pencarian secara intensif pada tahun 2020, dipimpin oleh para ahli untuk melakukan pencarian notebook tersebut, Tim ahli bahkan mencari seluruh Arsip Darwin, yang mencakup lebih dari 180 kotak

 

Setelah pencarian ini gagal dan notebook itu tidak dapat ditemukan dimanapun, mereka menyimpulkan bahwa buku catatan itu telah dicuri.

 

Perpustakaan Universitas Cambridge mengumumkan ke publik pada November 2020 untuk menemukan buku catatan tersebut. Meskipun buku-buku tersebut sudah telah lama hilang sejak tahun 2001 tapi para pustakawan berasumsi bahwa buku-buku tersebut baru saja hilang

 

Perpustakaan berencana untuk memajang buku catatan milik Charles Darwin pada bulan Juli mendatang di pameran  "Darwin dalam Percakapan."

 

Sketsa Pohon Kehidupan Charles Darwin mengungkapkan unsur-unsur pemikiran Darwin sebelum ia menyempurnakan On the Origin of Species lebih dari dua dekade kemudian

 

"Objek seperti ini sangat penting untuk pemahaman kita tidak hanya tentang sejarah sains tetapi juga sejarah umat manusia," kata Stephen Toope, wakil rektor di Cambridge.