Si penulis menceritakan tentang hantu dikantornya konon banyak penunggunya disana ada lampu yang mati hidup sendiri, ada rambut yang terurai dan berbau amis, ada seorang nenek yang melakukan aktivitas. Si penulis juga pernah mengalami ketika naik gunung yaitu ada wanita yang bersimbah darah dan ada pocong di sana konon di kantor itu juga ada rajanya, raja itu ada di gudang belakang dan itu dekat dengan ruangan si penulis, pernah juga pintu kaca antara ruangan tengah dan taman terbuka sendiri dan ada mbah2 saat nginap di sana ada bau rambut terbakar dan ada mbak2 itu yang selalu menangis dan duduk di tepian kamar mandi, dia ketika itu sedang duduk di ruang tamu dan memainkan kertas ketika si penulis tidur
Andiko yang mengetahui hantu itu merasa terganggu karena ada yang berdoa dan menggebrak pintu kaca dan memelotinya. Dedi adalah keturunan ningrat dan ada penjaganya. penjaganya sembunyi di papan reklame karena ada perempuan berkaki kuda menggangu orang yang di taksirnya sampai di ikutin ke rumah disana juga ada suara naik turun tangga padahal gak ada orang mereka juga pernah di setubuhi oleh noni Belanda ketika tidur dia pernah bertemu dengan nenek memakai jarik dan pernah ada yang menyerupai dia ketika dia pulang dan ada yang tidur di kantor temannya membangukannya tetapi tidak bangun ternyata itu hantu yang menyerupai dirinya
Ketika dia pulang juga ada yang menganggunya ada orang mondar - mandir dan ada sekelebat bayangan putih, anak2 dan ada anak cewe bermuka kakek. Hingga akhirnya si penulis pindah ke kantor baru dan meminta mbah Rere untuk bertemu di kantor lama ternyata di kantornya memang ada penunggu di kamar mandi dan seorang anak cowo tampan bertangan panjang. Suasana di sana ramai karena hantu, ada sosok berkuda dan sosok yang menyerupai temannya ketika si penulis memasak pun juga ada sosok yang seperti di ikat dengan mukanya hitam dan mata putih pernah si penulis itu melakukan astral dan menemui sosok yang ada di kantornya dan temannya pernah bertemu dengan seorang nenek dan kakek berjubah putih, mbah itu adalah Langgeng dulu dia bertapa dan memilih kantor itu untuk menyatu dengan alam dia menyuruh om Hao sebagai perantara dan mbah Kj untuk mengatur emosi antara manusia dan dunia lain si penulis di suruh melakukan astral dan kembali ke tahun sebelum kantor itu di buat pada taun 1950 sosok tinggi besar itu mungkin sejenis hanoman dengan mata merah dan dia terus di gulir ke tahun entah ke berapa dan bertemu dengan bu Suminah dan hanya bu Suminah yang bisa melihatnya. Bu suminah ingin penulis mengetahui tentang kisah hidupnya bu Suminah pernah meminta uang kepada tetangganya dan dia entah kenapa tiba2 bisa mempunyai rumah sedangkan mbok di sana adalah mbok Rah yang pernah menampakan wujudnya yang mbah2 itu karena dia kebiasaan memasak maka dia tetap melakukan hal itu
Sedangkan kedua mbah2 lain itu adalah mbah Juminah juru masak dan mbah Parwiro tukang kebun adalah pembantu di sana bapak itu melakukan perjanjian dengan Langgeng dengan menukar nyawa dengan harta tetapi memang kondisi mereka mati tapi rohnya masih ada di bumi bu Suminah menghancurkan cermin agar Langgeng tidak kembali ke dunia nyata tetapi hal itu tidak membuat Langgeng pergi selamanya dia kembali lagi melalui cermin kolam renang dan berubah menjadi sosok menyeramkan dan marah dengan bu Sumirah keluarga mereka di teror, bu Suminah dan anaknya sempat melarikan diri tapi tewas mengenaskan di kolam renang itu tempat Langgeng berubah menjadi sosok yang menyeramkan bapaknya itu melakukan pesugihan dengan mengorbankan nyawa keluarganya sebenarnya Langgeng tidak ingin melakukan hal itu dia melakukannya dengan terpaksa Langgeng memang mendapatkan moksha dan mengubah benda menjadi intan dan permata tapi orang2 malah memanfaatkan untuk hal yang buruk