Apakah Tartessos kuno yang terkubur dalam lumpur sungai Guandelupe adalah kota Atlantis yang benar?
Geologi Modern yakin bahwa menurut gerakan kerak bumi daerah yang diperkirakan seluas Atlantis tidak mungkin tenggelam dalam satu malam suatu benua akan membutuhkan jutaan tahun untuk menghilang jadi Atlantis seharusnya mulai tenggelam sebelum masa Pleistocene ketika nenek moyang tiba masih mendiami dahan pohon.Kota Tartessos atau Tarshish yang terletak sekitar 200 mil sebelah barat laut Cadiz sepanjang pantai Spanyol bagian barat daya Cadiz merupakan kota tertua yang masih bertahan di dunia ini. Kota ini dikenal dengan nama yang sama,dengan kesinambungan penduduk dan kebudayaan yang paling lama. Kota yang lebih tua,seperti Babylon dan Thebes telah ditinggalkan dan berkurang penduduknya dalam perjalanan sejarahnya dan dengan demikian tidak masuk hitungan. Akan halnya Cadiz kota ini masih hidup dan jaya. Tartessos dulu adalah Atlantis
Kira - kira 3000 tahun yang lampau sebuah kapal menyusuri sepanjang pantai Maroko di sebelah kirinya menjulang bukit Riffian yang berwarna coklat,di sebelah kanannya Laut Iberia yang gemerlapan. Kapal itu ditumpangi pedagang,orang pilihan pada masanya berhidung bengkok,berjanggut hitam,orang berkulit gelap,berpakaian rok pendek dan baju rajutan cara bicara semitik dan suara hyang serak dan garau orang adalah orang Kanaan dari kota Zor atau yang dikenal sebagai orang Funisia dari Tyre.Dan sebuah pantai menghilang di sebuah semenanjung suatu tempat yang tidak rata muncul dan itu terlihat seperti pulau batu karang yang tinggi seperti sebutir telur makhluk raksasa merupakan bagian dari sepotong daratan sempit yang menonjol keluar ke laut dari sebuah pantai rendah yang menghampar kedua sisinya kedua ujung itu dengan gunung melindunginya tampak terlalu rapi sehingga terkesan tidak alami lebih menyerupai dua pilar yang ditegakkan oleh dewa sebagai pintu gerbang oleh pahlawan Ba'al Melkarth si penakluk singa. Salah seorang awak kapal yang terkenal mencari kerang mutiara dan dikejutkan oleh seekor ikan gurita raksasa. Penduduk Funisia berkulit gelap terbungkus jubah lebar yang terbuat dari wol hitam kasar mata orang Funisia itu bersinar melihat kalung dan gelang yang terbuat dari perak dan emas.Penduduk Funia mengisyaratkan adanya sebuah kota besar yang terletak sejauh 3 hari berlayar arah ke barat dan raja kota itu adalah raja mereka, Sebuah kota bertembok besar menjulang di atas sebuah pulau besar dan datar yang menghalangi muara sebuah sungai lebar sehingga sungai tersebut bermuara dua buah yang satu di sebelah utara dan yang lain di selatan pulau.
Tempat itu gemerlapan logam. Penduduk bergelimang perhiasan emas dan perak,dan kuil dihiasi jenis logam dan dengan gading dan perunggu. Anggur raja disimpan di dalam guci perak dan bak makanan babi kerajaan terbuat dari perak peraturan Tartessian berlaku di sepanjang pesisir beratus mil ke setiap jurusan penduduknya dinamakan Turduli dan Turdetani mungkin suka berbeda mungkin bentuk lain dari anam Tartessian. Perak itu dari tambang gunung perak ke arah barat laut. Emas dari tambang lain gadingnya dari perdagangan dengan bangsa Berber di seberang selat. Timah dari pulau di laut
Pada zaman nenek moyang kapal dari Timur telah datang untuk berdagang yang diwakili oleh orang kecil tidak berjanggut,berambut panjang,bercawat,yang menamakan diri bangsa Minoan. Mereka adalah banga Kreta yang menguasai lautan kawasan timur namun kekuasaan bangsa Kreta telah lenyap bangsa Achaean yang setengah barbar telah merebut kekuasaan kreta bersama koloninya yang ada di daratan sesudah itu bangsa Dorian yang sepenuhnya barbar menguasai koloni sementara Kreta ibu kota Knossos di ratakan oleh gempa bumi. Bangsa Yunani keturunan bangsa Achaean dan Dorian meruntuhkan kekuasaan Knossos pada saat itu belum merupakan bangsa yang berdagang dan melaut mereka beternak sapi dan domba,makan daging bakar dan roti serta minum anggur buah,dan membunuh sesama atau yang mengganggu beberapa puluh tahun sebelumnya sejumlah besar berperang dan menghancurkan kota Troy di Asia kecil yang telah dihancurkan sebelumnya dan akan dihancurkan lagi sebelum kota tersebut lenyap.bangsa yunani meminjam dari bangsa Funisia penemuan tulisan yang didapatkan dari bangsa Funisia dari bangsa Mesir menyebarkan cerita mengenai kota ajaib di barat tetapi mereka menuliskan cerita tersebut bentuk yang diceritakan telah banyak dirusak. Bukit di Gibraltar dan Ceuta telah berubah menjadi pilar Hercules versi yunani untuk Melkarth pasang surut dicatat pusaran air di selat diwujudkan sebagai makhluk raksasa yang bengis.
Dibawahnya,ari dalam dan hitam ditelan oleh Charybdis yang sangat berkuasa tiga kali sehari benar menelannya dan 3 kali seharia ia memuntahkannya ikan gurita yang menakutkan penyelam itu dilukiskan sebagai berikut:
Skylla makhluk raksasa yang mengerikan dan meraung selalu melambaikan selusin kaki disekelilingnya menurunkan enam batang leher panjang yang meliuk dan masing memikul sebuah kepala yang menakutkan bergigi 3 baris
sekitar waktu itu (abad ke 9 SM) penyair Yunani menggabungkan syair tentang perang Troya dan kembalinya pahlawan perang ke kampung halamannya menajdi beberapa syair kepahlawanan yang besar dua diantaranya yang turun temurun dengan utuh sampai masa kini ialah iliad dan odyssey keduanya merupakan karya Homer yang mungkin merupakan nama salah satu penyair yang menggabungkan syair kepahlawanan atau mungkin sebuah nama yang di pakai oleh atau diberikan kepada seluruh kelompok. Para penyair Odyssey mengambil cerita Tarshish dalam bahasa Yunani menjadi Tartessos berakhiran maskulin karena dalam bahasa itu tidak terdapat sh.Mereka mengirim pahlawan Odysseus ke Tartessos setelah melarikan diri dari pulau bidadari Kalypso tetapi menyebutnya Scheria negeri orang Phaecia atau Phaiakes. Tartessos dan Tyre terjalin perdagangan yang maju pada tahun 970 SM Hiram milik takhta Tyre bangsa Kanaan yang lebih biadab dari daerah pedalaman 12 suku yang menamakan dirinya Yahudi atau Israel sesuai mitos luluhur Heber dan Israel bergabung menjadi satu kerajaan si Cerdik Hiram mempererat hubungan baik dengan gembala Beduin yang galak yang dipimpin oleh Raja Daud yang agresif (suatu usaha yang tidak sulit karena keduanya berbicara dialek Kanaan) dan bahkan menjalin hubungan yang lebih baik dengan Salomo,putra Daud Hiram dan Salomo membentuk sebuah sindikat dagang mengoperasikan sebuah armada di Laut Merah dan sebuah lagi di Laut tengah Hiram menyediakan awak kapal dan kapalnya sedangkan Salomo menyediakan keamanan terdiri dari rakyatnya yang suka perang. Armada laut tengah berlayar ke Tartessos membutuhkan 3 tahun pulang pergi,dan kembali membawa emas dan perak,gading,dan kera dan burung merak, Emas dan perak diperoleh dari tambang di pegunungan di pedalaman Tartessos gading mungkin berasal dari gajah Maroko,jenis yang lebih kecil dari gajah Afrika yang kemudian dipakai oleh bangsa Karthaginia berperang dan yang diburu hingga punah di zaman Romawi,kera didapat dari Gibraltar atau Afrika sedangkan burung merak thukkiyim mungkin adalah ejaan salah satu sukkiyim yang berarti budak Timah sebagai bahan dasar perunggu dibawa oleh bangsa Tartessia dari kepulauan Scilly lepas pantai Inggris termasuk juga dalam perdagangan. Orang Funisia berdagang tidak dengan orang Tartessos mereka mendirikan pos perdagangan 20 mil sebelah tenggara di sebuah pulau kecil di mulut sungai Guadalete yang kecil,Pos ini didirikan sekitar tahun 1.100 atau 1.000 Sm tidak lama sesudah menemukan Tartessos disebut Ha-Gadir pembendung mungkin karena memperkuatnya dengan sebuah benteng orang Yunani kemudian menamakan Gadeira atau Gades asal usul nama modern Cadiz.
Kejadian di Tyre selama paruh akhir abad ke 9 Sm mempengaruhi masa depan seluruh kawasan Laut tengah ketika raja Metten 1 (atau mergen atau mutton) wafat sekitar tahun 851 Sm putranya yang bernama Pygmalion atau putrinya Elissar (yang terakhir dengan bantuan suaminya yang bernama Akerbas) memperebutkan takhta kerajaan. Pygmalion memerintahkan pembunuhan Akerbas dan Elissar melarikan diri bersama pengikutnya ke Siprus dan kemudian ke pantai Afrika Utara di dekat beberapa koloni Funisia. Ia membeli tanah dari kepala suku Berber,larbas,dan mendirikan kota baru atau Karthadshat yang disebut Carthago.Carthago berkembang dengan cepat dan tidak lama kemudian memperluas kekuasaannya atas Utica dan kota Funisia yang dekat lainnya.Kemudian abad ke 7 bangsa Gaul atau kelt yang biadab melintasi pegunungan Pyrence dan menyerbu Iberia mereka menakuti lawan mereka dengan cara menyerang bertelanjang badan sambil melolong dan mengacungkan pedang besi panjang dalam waktu beberapa puluh tahun menaklukan sebagian besar suku spayol bagian tengah dan menjadikan diri mereka kasta penguasa mungkin tidak banyak jumlahnya karena tidak lama kemudian mereka berbaur dengan rakyat yang telah ditaklukan yang setelah itu dikenal sebagai bangsa keltiberia.Selama penyerbuan Iberia oleh bangsa Keltik berlangsung,bangsa Yunani untuk pertama kali menemukan Tartessos menurut Herodotos sekitar tahun 631 SM sebuah kapal dari Samos yang muncul menuju Mesir dengan nahkoda Kolanios menyimpang jauh dari alur perjalanan karena tertimpa badai dan mendarat di Tartessos orang Samos menjual habis barang dagangannya kepada orang Tartessos dengan laba besar sebanyak di talenta atau lebih dari 75.00 dolar.
Bangsa Yunani telah berhasil melaut jika sebuah kota menjadi penuh sesak dengan jumlah penduduknya yang besar segerombolan orang muda akan berlayar keluar untuk mengkolonisasi kawasan yang jauh di Laut Tengah atau Laut Hitam dengan demikian orang dari Phokaia di Asia kecil yang dikuasai Yunani mendirikan Massalia yang sekarang disebut Marseilles sekitar tahun 600 SM tidak lama kemudian di Tartessos yang diperintah oleh Raja Arganthonios (Rambut ikal perak). Menurut Herodotos Arganthonios hidup selama 120 tahun dan memerintah selama 80 tahun yang mungkin berarti bahwa ada dinasti dari dua atau tiga raja dengan nama sama. Garela berpendapat bahwa orang Pbokaia mencapai Tartessos seawalnya tahun 700 SM. Arganthonios amat senang dengan tamunya dan mengundang seluruh bangsa untuk menetap di negerinya ketika menolak ia memberi mereka uang untuk membangun sebuah dinding besar sekeliling Phokaia,Lalu pada tahun 546 SM sebuah angkatan perang Persia muncul di depan Phokaia jenderalnya Harpagus menuntut kepatuhan kepada sang penakluk raja di raja,Kurush atau Cyrus orang Phokaia meminta waktu untuk berpikir ketika orang Persia mundur orang Phokaia walaupun mempunyai dinding yang kokoh bersesak menumpangi kapal dan pergi berlayar ketika mendengar bahwa Arganthonios telah meninggal mereka menetap di Corsica dan setelah perang yang dahsyat melawan orang Etrusca dan Carthago pindah ke pantai Italia. Kini kota Funisia telah kehilangan kemerdekaan pertama kali oleh orang Assyria kemudian oleh orang Babylonia dan akhirnya oleh orang Persia orang Funisia dari Gades karena mempunyai masalah dengan penduduk asli Iberia orang kelt yang menyerbu orang Yunani yang bersaing,dan kemungkina dengan tetangga orang Tartessos meminta bantuan orang Carthago alhasi orang Carthago mulai menguasai seluruh Andalusia di abad ke 7.mereka memusnahkan kota Spanyol Mastia dan mendirikan Carthago Baru (carthagena sekarang) sebagai gantinya.
Sekitar tahun 500 SM orang Carthago menaklukan Gades. Mereka mengirim 2 pasukan ekspedisi besar melalui pilar ke arah barat yang tidak dikenal salah satunya di bawah pimpinan Laksamana Hanno berlayar menyisir pantai Afrika ke sebuah tempat yang ia namakan Kerne mungkin semenanjung Arguin tempat dia mendirikan sebuah pos perdagangan. Yang lainnya dibawah pimpinan Himilco berlayar ke arah utara ke kepulauan Timah tempat orang Tartessos telah berdagang,dengan demikian membuka perdagangan langsung Funisia dengan Inggris. Kemudian Tartessos lenyap kemungkinan dia ditinggalkan sebagai akibat mendangkalnya kuala Guadalquivir,yang sesudahnya menjadi rawa sarang malaria yang luas Las Marimas.Namun kemungkinan yang lebih nyata,Himilco atau orang Carthago yang lain menyerang kota membantai dan memperbudak penduduknya,menjarah hiasan emas,perak,dan gading serta meratakan dan membakar lainnya tidak ada bukti tertulis mengenai penghancuran Tartessos dan begitu saja menghilang dari sejarah hanya saja hilangnya begitu menyeluruh sehingga generasi sesudahnya tidak yakin kemana ia pernah berada sekali lagi sebuah bukti bahwa Tartessos dengan Gades dengan Calpe atau dengan Carteia dekat pilar jika orang Carthago benar memusnahkan Tartessos tindakan mereka selektif perbuatan orang Romawi terhadap Carthago.
Namun hal ini bukan akhir dari bangsa Tartessos orang Tartessos yang tidak mennetap dikota berjuang melawan kekuasaan Carthago selama tiga abad sesudanya ketika orang Romawi datang,sesudah perang Punik kedua,orang Tartessos yang kurang menyukai perang dibanding orang Spanyol menyewa orang Keltiberia untuk berperang bagi mereka. Tetapi mereka dilakukan lagi dan seperti halnya sebagian besar orang Iberia pun diromawikan. Dalam sastra klasik Tartessos yang hilang mempunyai gema lain satu setengah abad setelah Tartessos hilang,filsuf Romawi plato mulai menulis sebuahtrilogi dialog yang mengekspresikan wacana mengenai pemerintahan yang sempurna untuk membuat teorinya lebih bisa dicerna ia menawarkan untuk memperesentasikan dalam bentuk fiksi ia berkhayal bahwa sebuah Athena kuno telah berdiri 9000 tahun sebelumnya dengan perwujudan segala hal yang sempurna yang ia bentangkan dalam The Republic (Republik) dan bahwa negeri pahlawan berbudi luhur ini telah mengalahkan sebuah angkatan perang penyerbu dari sebuah benua dari lautan Atlantik yang sesudahnya ditenggalamkan oleh Zeus sebagai hukuman atas kesombongan dan ketamakan rakyatnya plato tidak pernah merampungkan trilogi tersebut ia menyelesaikan dialog pertama Timaios,dan hanya mencapai separuh naskah dasar dialog yang kedua,Kritias Namun didalam dialog ini ia melanjutkan ceritanya mengenai Atlantis,dengan mengambil ide dari berbagai sumber,
Pada tahun sebelum kelahirannya sendiri tahun 426 Sm sebuah gempa bumi mengguncang Yunani dan gelombang gempa bumi itu telah menggenangi pulau kecil Atalante dan juga dalam legenda manusia setengah dewa Atlas dihubungkan dengan lautan barat yang karenanya orang mulai menyebutnya Atlantik, Disana terdapat sebuah gunung berbentuk kerucut besar dan tinggi yang selalu tertutup awan dan diberi nama Atlas kemungkinan ini adalah gunung berapi Pico de Teyde di Tenerife yang berada di kepulauan Canary tetapi ini telah dikacaukan dengan pegunungan di Maroko yang masih disebut jajaran pegunungan Atlas tersiar kabar angin yang tidak benar tetapi mungkin disebarkan oleh orang Funisia untuk menghalau saingan dagang bahwa di laut Atlantik sebelah barat Pillars terdapat gosong yang tidak dapat dilayari ada pula kisah mengenai sebuah kota megah yang berbenteng gemerlapan dengan logam mulia,yang berada di sebuah pulau di bagian barat bumi dan yang hilang lenyap secara misterius.Cerita Atlantis adalah kisah yang sangat mengesankan dan yang memiliki pesona abadi
Bagian mengenai kapal Funisia pertama yang berlayar perlahan ke Tartessos merupakan dugaan murni. Memang ada kemungkinan pada waktu itu sebuah kapal sejenis telah menempuh pelayaran yang sama namun catatan mengenai itu tidak ada bagian mengenai batu jangkar dan tempat makanan mewah dari perak disebutkan dalam literatur kuno orang kreta mungkin mencapai Tartessos hubungan antara Tartessos di satu pihak dan Scheria Homer serta Atlantis Plato di lain pihak adalah perkiraan hanya saja perkiraan berdasarkan informasi Tyre dan Gades dan Carthago serta pelayaran Hanno dan Himilco tercatat dalam sejarah kuno. Semua ini membantu mengembangkan banyak kontroversi dan spekulasi paling tidak 2000 buku dan artikel telah diterbitkan mengenai persoalan ini. Biarpun legenda Atlantis masih dapat diterangkan dengan banyak kemungkinan penjelasan yang berbeda. Dalam literatur Yunani dan Romawi kuno terdapat hanya 14 referensi khusus mengenai Tartessos ditambah 13 mengenai Tarshish dalam kitab suci beberapa di antaranya mungkin mengacu kepada Tarsus Anatolia bahkan kepada sebuah pelabuhan dengan identitas diragukan yang terletak di Laut Merah seperti Yunus yang sedang berlayar ke Tarshish dibuang ke laut. Mereka mengubur orang yang meninggal dan tidak membakarnya dan mengarungi laut pada saat bagian besar orang Iberia masih dungu di daratan bahasa mereka juga berbeda dari bahasa orang Iberia yang lain biarpun hal ini tidak banyak artinya karena tidak tahu bahasa yang dipakai orang Iberia mungkin pada suatu saat banyak orang keturunan Berber menetap di Spanyol Selatan yang tentunya berbicara dalam bahasa Hamit,sementara di bagian utara sampai dewasa ini menetap orang Eskualdunak atau Basque dengan bahasa yang menurut ahli bahasa sama sekali tidak ada hubungannya dengan bahasa manapun di dunia sebagian besar Iberia agaknya berbicara bahasa sejenis bahasa basque sampai saat bangsa Romawi memaksakan bahasa Indo-Eropa ke seluruh semenanjung kecuali daerah yang berbahasa basque dibagian timur laut.
Arrianus ahli sejarah abad ke dua berkata: Tartessos adalah koloni dari bangsa Funisia dengan Gades tetapi mungkin hal ini adalah hasil dikacaukannya orang Tartessos melaporkan bahwa orang Ethiopia menguasai Lybia sejauh Dyris (pegunungan Atlas) dan bahwa sebagian dari mereka menetap di Dyris sedang yang lainnya menduduki sebagian besar daerah pesisir dengan demikian orang Tartessos mengartikan orang Ethiopia sebagai orang Berber,yang menunjukkan bahwa mereka sendiri bukan orang Berber.Beberapa ahli sejarah modern mengemukakan bahwa orang Tartessos adalah bangsa Iberia yang dikuasai orang kelt suatu hal yang tidak mungkin karena kota Tartessos sudah jaya sebelum tahun 1000 Sm sedangkan orang Kelt baru menguasai spanyol sesudah tahun 700. Pada tahun 1920 Profesor Adolf Schulten dari universitas Erlangen,dibantu oleh arkeolog Bonsor sesuai petunjuk Strabo adalah situs Tartessos yang ditemukan hanya beberapa kelompok bangunan batu yang menunjukkan adanya dua kota di masa lampau,yang satu dari masa 3000 SM dan yang lain dari 1500 SM beserta sebuah cincin emas bertuliskan di sebelah dalam dan luarnya dalam abjad yang menyerupai masa Etrusca tulisan disebelah dalam terdiri dari satu kata berbunyi psonr atau khonr diulangi tiga kali sekan mantra magis. Peninggalan Tartessos terbenam sangat dalam masuk ke lumpur muara Guadalquivir para arkeolog lain meragukan bahwa ia telah menggali di situs yang benar atau kota itu pernah ada meskipun ahli sejarah klasik menyatakan demikian.
Kota Tartessos dan Spanyol kuno terletak dipulau pada muara Guadalquivir dikelilingi oleh sebuah benteng bundar besar yang terdapat batu berwarna terang dan gelap diatur dalam suatu pola di dalamnya seperti sebuah mosaik. Pelabuhannya penuh dengan kapal sebagian besar kapal layar berlambung tinggi yang dibuat untuk laut Atlantik yang ganas mungkin dilengkapi layar kulit. Kuil dan istananya dihiasi secara mewah,dengan emas dan perak,gading,dan perunggu. Pria Tartessos mengenakan baju pendek,sebatas pinggul,dengan tepi berwarna ungu di atasnya mengenakan mantel wol,lebar dan hitam seperti yang dikenakan orang spanyol sepanjang masa hampir sampai dewasa ini.Mantel lebar ini kadang mempunyai penutup kepala dan diikat di sekitar leher pria itu mebiarkan rambut panjang atau dipotong pendek dengan potongan cepak berwarna hitam sebagian besar dari mereka tidak berjanggut.
Wanita mengenakan gaun berwarna cerah sebatas mata kaki dan diatasnya mengenakan mantel dengan penutup kepala dan bagian belakang bawah meruncing serta berlengan lancip diujungnya menata rambutnya dengan gaya yang rumit,kadang dengan hiasan dikepala bertanduk yang disekelilingnya dililit selubung hitam yang banyak menyerupai sisir dan mantilla yang modern ada yang mengenakan topi aneh dengan perpanjangan fantastis berbentuk roda yang menutupi telinga di lehernya kenakan sejumlah kalung besar berupa tali dengan gantungan emas tentara spanyol membawa tameng yang dapat berbentuk kecil dan bundar,besar persegi empat/bulat telur seorang spanyol yang miskin melindungi kepala dengan topi rajutan dari bulu,seorang yang lebih berada mengenakan perunggu seorang yang kaya mengenakan helm perunggu berhiaskan bulu ungu tiga rangkap di atasnya,seorang prajurit kaya mengenakan baju pelindung yang terdiri dari kepingan perunggu yang tersusun rapat berlaga dengan busur,ketapel,lembing,tombak,atau sebilah pedang.Pedangnya dapat berupa pedang lebar bermata ganda dan lurus seperti gladius Romawi atau berupa senjata bermata tunggal dan berliku ganda seperti yataghan atau turki atau kukri dari Nepal tentara spanyol berspesialisasi dalam siasat serang lari secara cepat,guerilla (gerilya) sebenarnya adalah kosa kata spanyol,Orang Yunani dan romawi yang datang lebih dulu di Spanyol menemukan tingkah laku penduduknya yang sama seperti dikenali oleh pengunjung yang datang kemudian bahwa mereka tenang,angkuh,berani,mandiri,tabah,dan malas jika diserang mereka akan bertempur sampai habis dan sering melakukan bunuh diri secara masal daripada menyerah hanya mereka juga berperang antara mereka sendiri seganas berperang melawan penyerbu dari luar,mereka dengan mudah dapat ditaklukan sebagian demi sebagian, kawasan tartessos dihuni oleh yang sedikit lebih tinggi dan kepala sedikit lebih lebar daripada sebagian besar orang spanyol tetapi tidak banyak berbeda.
Orang Tartessos kuno tampak berbeda dalam hal lain dari orang Iberia sangat ramah, pelaut yang pemberani, dan menyukai kesenangan dan kemewahan seperti mereka gemar pesta, alat musik lyre, dansa, ganti pakaian, mandi air panas, dan asmara. Mereka orang berbudaya,seperti dikatakan Strabo: orang Turdetania tergolong orang Iberia yang paling bijaksana,menggunakan suatu abjad dan memiliki catatan dari sejarah kuno, syair, dan hukum yang ditulis dalam bentuk sajak yang berusia 6000 tahun yang lampau. Paling tidak dua macam abjad sebagian besar mirip dengan abjad Latius dan Etrusca digunakan pada masa Iberia pra Romawi keduanya belum diterjemahkan walaupun sebuah tulisan pada sebuah jambangan baru ini sementara telah di artikan sebagai gudua deitzdea pekik perjuangan. Selama berabad - abad orang Tartessos mengolah tambang,membangun kuil dan istana,beternak sapi dan domba,dan mengirim kapal Scillies untuk mendapatkan timah,menyembah dewa matahari Neton di Acci dewa fajar di Ebura, Elbisini, Ileates, Oretani,dan Cilbiceni dan menguasai atau bersekutu dengan bangsa Mastian yang berjaya di pesisir dengan Spanyol dan menikmati kehidupan lalu setelah kedatangan orang Carthago mereka tidak pernah ada. Tetapi dapat pergi Ke Cadiz kota yang tertua di dunia dan melihat jalan sempit di antara rumah berkapur putih penuh sesak dengan orang di dalam tubuhnya masih mengalir dari orang Funisia yang telah berlayar ke Tartessos 3000 tahun yang lampau