Memandangi cakrawala yang menandakan hari cepat berlalu. Suara ayam berkokok menandakan bahwa ini sudah pagi hari dimana manusia sudah siap untuk beraktivitas hingga terdengarnya burung berkicau yang menandakan hari sudah sore dan malam pun akan datang. Tetap aku menunggu kamu disini bersama bayang2 kamu berharap bahwa kamu tau bahwa aku merindukan kamu. Tetapi entah kamu tidak pernah tau apa yang aku rasakan karena egomu terlalu tinggi untuk sekedar mengetahui itu. Jarak yang tidak dekat juga menjadi penghalang tetapi apa artinya jarak yang jauh jika masih berada disemesta yang sama. Dua orang yang berjanji akan bersama. Seakan tidak memperdulikan segala ketidakmungkinan dihubungan mereka. Karena mereka yakin takdir tidak akan pernah salah. Waktu yang cepat berlalu menandakan seberapa lama hubungan yang dilakukan. Berdoa kepada sang pencipta agar segera dipertemukan tetapi lupa berdoa agar ditakdirkan untuk bersama selamanya. Karena perpisahan itu ada. Aku yakin cepat atau lambat aku akan merelakanmu pergi lagi seperti dulu bahkan hadirmu aku tau ini sebagai karma untukku yang pernah menyakiti dan meninggalkanmu. Bahkan aku tidak tau kenapa rasa itu tetap sama untukku ataukah itu hanya perasaan kagum saja. Karena berpisah lama kemudian masih menyukaiku sungguh kamu kuat dengan waktu. Awalnya aku hanya lah seorang manusia biasa yang hanya ingin berkomunikasi lagi denganmu tetapi ada rasa canggung untuk memulai hingga akhirnya sang pencipta membuatku luluh dan berusaha mengetahui kabarmu dan rasa itu bersambut seolah kamu lupa bahwa aku pernah membuat kamu terluka tapi kini aku tau kamu sedang mencoba melukaiku lihat saja bahkan jika aku tidak memulai untuk berkomunikasi kamu tidak memperdulikanku seolah kamu tidak tau bagaimana caranya untuk peduli dengan orang lain. Terkadang ketika aku mencoba untuk berkomunikasi denganmu justru kamu tidak menjawab. Aku tau perasaan kamu hanya sekedar suka tak beralasan hingga akhirnya suatu hari nanti ada cara untuk meninggalkanku lakukanlah karena aku ikhlas jika kamu melukaiku karena itu hal yang pantas aku terima, kamu lupa jika kamu yang menyuruhku agar kembali menjalin hubungan denganmu dan memintaku agar hidup denganmu kini setelah aku mencoba membuka hati justru kamu seolah ingin aku pergi meninggalkan kamu.
Dan kamu seorang pria yang tidak mampu untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan kepadaku bagaimana aku tau kamu beneran mencintaiku atau sekedar kagum saja. Sudah ku katakan aku tidak percaya cinta dan aku tidak mau diikat dengan komitmen karena aku tidak mau lagi mengenal apa itu cinta. Mungkin memang aku trauma menjalani semua itu karena untukku cinta tidak akan berakhir selamanya, awalnya saja indah tetapi diakhir hanya ada kepahitan. Aku lelah mencintai orang terlalu dalam dan lupa jika tidak seharusnya aku seperti itu seharusnya aku hanya mencintai Allah dan orangtuaku saja. Manusia begitu lemah jika berhadapan dengan cinta seolah lupa jika pacaran sebelum menikah itu tidak boleh dilakukan. Dan seakan ingin sekali cepat menikah padahal belum tentu setelah pernikahan hidupnya akan bahagia dari 100% orang yang menikah dan menjalin hubungan belum tentu semuanya bahagia karena ketika mencintai seseorang akan timbul rasa ketergantungan walaupun sudah tidak cocok sulit untuk meninggalkan karena alasan kasihan atau sulit melupakannya. Cinta memang seperti itu tapi itu bukan cinta tapi nafsu. Cinta itu seperti kafein yang memberikan efek candu bagi yang merasakan.
Pertengkaran dan ketidakcocokan seolah seperti bubuk didalam kafein itu. Sungguh menjalin hubungan sebelum halal itu rugi karena nafsu akan hadir ketika cinta itu datang. Manusia memang diajarkan untuk mencintai tetapi tidak diajarkan untuk membenci itu kenapa mudah sekali orang percaya dengan cinta. Ketika orang mencintai orang lain segala ketidakmungkinan juga tidak akan menjadi penghambat seolah lupa bahwa tidak seharusnya manusia terlalu kecanduan akan cinta. Cinta hanya menyesatkan jiwa orang yang sedang kasmaran. Untukku hidup didalam komitmen membuatku tidak bisa bebas dan ketergantungan dengan orang lain. Dan hidup tanpa komitmen tidak akan membuat orang untuk mengalami patah hati. Lihat saja orang yang patah hati akan menyesal karena mencintai orang tersebut padahal dulu dia mencintai orang itu dan tidak peduli dengan apapun dunianya hanya dia. Lalu kenapa dia menyalahkan orang itu padahal dia juga salah karena terlalu membuka hatinya untuk orang lain dan terlalu percaya dengan orang lain yang tidak dikenalnya
Cinta itu rumit. Komponennya hanya sekedar melihat, kagum, jatuh cinta, bosan, pertengkaran, putus, patah hati, bertahan, bersama, dan hanya itu. Setiap cinta memang berbeda bahkan ketika menjalin hubungan dengan orang lain ceritanya juga berbeda hingga bertemu dengan orang yang benar cocok tetapi menemukan kecocokan dengan orang lain juga tidak mudah. Berusaha hidup dengan orang yang akal pikiran dan konsep hidup yang berbeda tidak akan mudah untuk dilakukan jika mudah lalu kenapa pertengkaran itu ada, rasa cemburu pun hadir diantara hubungan. Cemburu yang tak beralasan seolah tidak ingin jika kekasihnya menjadi milik orang lain dan tidak ingin menjadi milik publik berusaha menjaga orang lain tetapi orang lain itu justru mencari orang lain yang menurutnya lebih baik untuknya. Mencari cinta yang lain yang menurutnya lebih segalanya daripada kekasihnya yang dulu tetapi karma itu hadir ketika dia merasa bangga karena itu. Berusaha merebut seseorang yang sudah menjadi milik orang lain karena menurutnya lebih baik dia daripada orang itu. Seolah tidak mau menempatkan dirinya diposisi orang itu yang pasti dia berpikir bahwa kekasih orang itu akan menjadi miliknya. Cinta memang bisa sekejam itu tapi itu bukan cinta tetapi nafsu yang menggegoroti dirinya untuk menjadi rakus merebut kekasih orang lain. Yang direbutkan merasa bangga karena menjadi sesuatu yang direbutkan bahkan dia merasa selaku itu dan tanpa perasaan dia meninggalkan kekasihnya yang dulu jenis orang yang tidak mudah bertanggung jawab tapi orang yang memilih untuk bertahan dengan orang yang telah menemaninya dulu menandakan jika orang itu bertanggung jawab.
Percuma menjalani hubungan lama jika akhirnya tidak akan berakhir selamanya tetapi setiap cinta memberikan pelajaran dan pengalaman serta kenangan. Kenangan itulah yang nantinya tidak akan dilupakan hingga orang itu tiada dan setelah kenangan itu ada ketika orang yang sama berusaha kembali lagi justru itu tidak menutup kemungkinan akan mengulangi hal yang sama walaupu berujung luka atau bahagia hanya takdir yang tau
Hal yang seringkali dilakukan oleh orang yang kasmaran yaitu rela mengeluarkan uangnya untuk orang yang disukainya seolah orang itu adalah orang bodoh yang membelikan sesuatu yang bernilai mahal atau selalu membayar ketika sedang jalan hanya sekedar membayarkan makanannya atau sesuatu yang lain. Seharusnya bukan hanya salah satu pihak saja yang melakukannya lebih baik jika dua orang membayar satu sama lain atau membayar itu secara sendiri2 karena orang yang kitarbayar tidak akan tau berapa rupiah yang dikeluarkan alih2 merasa bangga diakhirnya orang itu akan meninggalkan ketika bosan. Karena dia bukan raja/ ratu yang keinginannya harus selalu dituruti segala kemauanya harus berbayar seolah dia barang yang bisa dibayar dengan barang. Orang itu tidak akan pernah mengerti jika ada orang tua yang menunggu untuk itu bahkan keperluannya masih banyak bukan hanya sekedar memanjakan kekasihnya saja itu terjadi ketika mereka belum menikah bagaimana jika mereka telah menikah. Seolah lupa mencari uang itu tidak mudah tetapi selalu beralasan atas dasar cinta. Cinta bukan seperti itu yang rela kekasihnya tidak memiliki uang dan tega memorotinya