Raras diamanati oleh neneknya untuk mencari aroma karsa dan memberikan kunci sementara disisi lain itu Janirah yang merupakan anak abdi dalem menyukai benda2 termasuk kotak yang berisikan tube perunggu sebesar buku jari dan seperti cairan kental bertuliskan aksara hanacaraka tube itu berisikan minyak tentang kisah puspa karsa yang berisikankalimat yaitu akan mengubah nasib dan mengubah dunia bersama dokumen dan lontar kuno dalam kotak itu ada 2 tube mungil terbuat dari perunggu.
Pertemuan dengan suaminya terjadi karena saat itu dia membuka usaha parfum kemara dan suaminya berasal dari keluarga ningrat dan kemudian dengan suaminya mendirikan pabrik pertama kemara di jogja.
Ayah Raras dia orang yang ogah2an dan mengerjakan sesuatu setengah2 setelah membuka kantor2 baru dan suka berfoya2 dengan gadis simpanan sehingga terkena demensia dan stroke perusahaan parfum itu kini dipegang Raras setelah ayahnya tidak becus mengelolanya
Janirah suka mengelola anggrek dan memberikannya kepada orang lain tapi tidak untuk mahesa guning/puspa karsa karena kekuatannya berbahaya
Ada satu teks lagi yang menjelaskan tentang itu ada di prasasti Planggatan konon katanya Mpungku Pinaka Amongwana dipikat oleh dewi bunga dipenjara dikerajaan hutan dan mempunyai kekuatan tapi Mpungku menolongnya dan dewi itu berubah untuk menikah dengannya
Jati mempunyai 4 pekerjaan terutama berkerja dengan Khalill sebagai pegawai di toko parfum Attarwala yang kini sedang terjerat kasus dan membawanya ke kantor polisi dia pintar menghirup aroma termasuk kasus Aan yang mati tertumbun tumpukan sampah dia bisa memgindentifikasi baunya. Jati dijuluki sihidung tikus oleh komandan Mada. Jati terjerat kasud karena membuat duplikat parfum puspa Kemara tapi pilihan ada padanya dia tidak akan dipenjara jika berkerja untuk Kemara. Perusahaan itu milik Raras sebagai gantinya dia ingin Jati berkerja untuknya diperusahaan itu seumur hidup
Jati anak yang dibuang orang tuanya tao ditemukan Nurdin dan dirawat juga oleh keluarga Khalil. Bapaknya bernama mengidap penyakit pikiran sementara ibunya sudah tiada. Bapaknya membunuh ibunya.
Suma adalah anak Raras mereka menemukan Puspa Karsa yang mencekik Suma dan membuat pingsan setelah melihat sosok ibu. Suma seperti Jati yang bisa punya penciuman bau dan dia yang membuat Puspa Ananta sekaligus Direktur Eksekutif Kemara. Jati diperjakan di Olfaktorium untuk membuat parfum kelas dunia. Suma anak angkat Raras. Jati diberangkatkan ke Grase agar mempelajari pembuatan parfum yang lebih baik dan untuk orang tidak meremehkannya lagi jika ingin mengubah ramuan Puspa Ananta. Sementara itu Suma menemukan buku aroma tunggal dan campuran yang ada dibawah tempat tidur Jati berharap dia akan mengetahui misteri tentang Jati Wesih
Jati menemukan aroma bagian tubuh untuk Puspa Ananta yaitu dinamakan Puspa Kangga aroma dari rose apple
Lambang adalah orang yang berkerja sama dengan Raras untuk menemukan Puspa Karsa dan prof sudjatmiko yang menemukan lokasi prasasti Planggatan dan Lontar Mahesa Guning itu dilawu yang meninggal disana karena kecelakaan, iwan pengoleksi anggrek ikut dalam ekspedisi, Jindra sang militer yang dikeluarkan karena kasus juga ikut dalam ekspedisi
Suma mengidap penyakit Kaskomia semua bau menurutnya sangat memuakan hingga akhirnya berangsur membaik setelah diberikan obat sedangkan nama Jati sebenarnya adalah Randu
Konon katanya bau Puspa Karsa ini memiliki daya pikat sehingga Dewi2 dipimpin oleh Wit Yaksa Wulung menyamarkan aromanya dan mengurungnya di perut hutan. Mahesa menemukannya di Alas kalangga kemudian Puspa Karsa merubah dirinya menjadi perempuan dan menjadi istri Mahesa Guning dan Mahesa menjadi nomor satu Majapahit tetapi dia tamak sehingga muncul pertikaian,pertarungan dan Puspa Karsa menyesali menjadi manusia sehingga dia meminta kepada Wit Jumantara Rekta untuk kembali kebentuk semula setelah itu Mahesa meninggal dipeperangan dan anak2 serta orang2 diamankan di kaki gunung alas Kalingga dan kini Puspa Karsa hanya dapat ditemukan bagi orang yang berhati bersih. Desai itu dinamai Dwarapala yang artinya Penjaga gapura dan kini Wit Jumantara Rekta mengajarkan kesaktian kepada orang pilihan Dwarapala yang dijuluki Wong Banaspati dan orang yang terakhir menjaga Puspa Karsa
Rombongan Prof Miko hanya tersisa satu orang yaitu Hanif beliau mengatakan jika rombongan diserang oleh pasukan Wong Banaspati dengan panah racun sementara itu Anung mengatakan berasal dari desa Dwarapala tapi juru kunci yang menolongnya dan menyuruh menembak kijang padahal itu pria yang bisa bahasa jawa kuno kemungkinan itu adalah Anung. Pasuka itu menyerupai manusia dan dibawa kebekasi yang berarti itu adalah Jati dan keluarganya dan juru kunci itu bernama Mbah To
Mpungku Pinaka Amongwana orang yang membunuh Puspa Karsa dan penjaga hutan agar Puspa Karsa tidak bisa keluar lagi
Pendakian ke Lawu yang tidak disetujui juru kunci membuat mereka tetap melanjutkan perjalanan hingga Jati merasa ada yang mengawasi dan aroma asam jawa dan pinang muda lalu tampaklah buah kecil ungu cerah dia memakannya dan tiba di hutan yang sama tapi dengan nuansa yang berbeda dan semua dalam hutan itu mengembang dia menemukan 2 sosok pria yang memakai batik kuning san dapat menyerupai burung jalak berparuh kuning dua pria itu memberikan kucuran air es dari kendi ke tubuh Jati. Jati bagian dari Banaspati dia dibawa ke Talingbuana dan dia ditemui oleh sosok perempuan dengan terusan coklat tanah dan kain batik kuning dipinggang dengan sorotan mata tajam. Perempuan itu mengatakan jika Ambrik dan Anung bukan orang tua Jati. Pesan terakhir Anung hanya mengatakan untuk memberikan pesan ke Empu Smarakandi jika dia sudah melunasi Girah Rudira dan dia diusir oleh perempuan itu. Perempuan itu bernama Empu Smarakandi
Jati bertemu dengan Simon dan Puncang mereka adalah Banaspati sebenarnya Jati dan Elar Manyura penerusnya tapi Jati bernama asli Randu cepat tumbuh sejak didunia manusia. Raras mempunyai sari Puspa Karsa dan ingin agar menemukan sumbernya. Randu dikorbankan agar bisa memdekat Raras dan Malini (Suma) anak Anung dan Ambrik.
Anung berpakaian polos dengam rambut tergerai melewati bahu ia tidak beralas betisnya terluka terkena tembakan Raras dan Hanif menyekapnya. Raras mengeluarkan tube perunggu sebesar buku jari ke tangannya dan mengoleskannya seperti minyak wangi. Anung takut akan bau itu. Raras ingin agar Anung mengantarkan ke Puspa Karsa tapi menurut Anung hanya anaknya yang bisa mengantarkanya maka Raras membawa satu keluarga itu. Maka dilepaslan Banaspati Randu untuk menjaga Malini karena tidak ingin titisan Puspa Karsa lepas didunia tanpa penjaga. Sinom dan Pucang melumpuhkan rombongan Raras dan membuat Raras lumpuh
Raras menyuruh Khalil dan pasukannya untuk menculik Malini dan menemukan Ambrik telah mati disertai pengakuan palsu dan Jati dibawa oleh Nurdin. Khalil dulu adalah partnet perusahaan Raras hingga akhirnya berhenti. Marlini memakan buah itu juga yang mengakibatkan Sanghyang Batara Karsa bangun dan jika dia bangun dewa tidak akan bisa menghalangi pertemuanya dengan Malini. Empu pemimpin Batarawana Alam Batari dan Batara gelarnya yaitu Sanghyang Batari Wit Jumantara Rekta. Anung menderita kerusakan otak hanya obat dari Batara Sri Dewandaru yang bisa memperlambatnya
Ambrik dan Anung menemukan gubuk dan disitulah tempat terakhirnya. Ambrik hanya berpesan agar Randu menjaga Malini dan menghamparkan biji dewandaru diatas dipan dan menyuruh suaminya menghabiskan sesuatu dari tabung sebesar ibu jari yang terbuat dari lempung. Ambrik mengorbakan dirinya dan menyuruh suaminya melakukan Girah Rudira dia mematahkan tabung lempung dan meminumnya mati didalam dekapan suaminya
Kemampuan merubah diri Sanghyang Batari Karsa dihapus oleh Wit Jumantara Rekta hanya satu cara yaitu merasuki tubuh seorang perempuan untuk keluar dari kungkungan wujud tanaman itu adalah Girah Rudira maka itu Anung dan Ambrik melakukannya. Ujung pisau itu mengulir bergoyang didepan relung leher Ambrik. Ada hubungan antara Ambrik dengan Karsa yaitu tubuhnya sudah lama diincar sehingga Malini layaknya seorang anak kepada Karsa. Mbah To menghembuskan nafas terakhir
Suma menemukan sebuah anggrek berwarna emas ditengah gua. Empu menyuruh Mahesa untuk membunuh Puspa Karsa dan dia yang membuat desa Dwarapala tapi tidak bisa dibunuh sehingga membuat Puspa Karsa tidak bisa berubah menjadi wujud manusia kecuali dengan atma manusia pilihan dan kini dia memilih Suma dan darahnya dititipkan ke seseorang agar Puspa karsa bisa melihat dunia manusia. Dulunya kawasan itu adalah Batarawana dan setelah Puspa Karsa melilit Suma dia tetap menjadi tunggal dan kini Jati menjadi bagian dari Wit Jati karena waktu itu nyawa Jati nyaris tidak tertolong karena mendapat bantuan dari Sanghyang Bahtara Jati Doreng.
Hanya Lambang yang selamat. Dendam Suma kepada Raras membuatnya meracuni Raras dan membuatnya meminum sumber Puspa Karsa untuk membunuh Raras agar dia tahu rasanya bagaimana menjadi linglung seperti bapaknya dan ibunya yang menjadi korban. Kini Anung dipindahkan ke RS jiwa dan Jati kini menjadi mitra Suma. Puspa karsa mengikuti Suma kemanapun sekarang dan Jati tidak menyadari itu jika kuntum Puspa Karsa bertambah seiring dia memangsa di dunia manusia. Kini Jati dan Suma bertunangan tapi Jati ingin melakukan peperangan dengan Puspa Karsa
Pendakian ke Lawu yang tidak disetujui juru kunci membuat mereka tetap melanjutkan perjalanan hingga Jati merasa ada yang mengawasi dan aroma asam jawa dan pinang muda lalu tampaklah buah kecil ungu cerah dia memakannya dan tiba di hutan yang sama tapi dengan nuansa yang berbeda dan semua dalam hutan itu mengembang dia menemukan 2 sosok pria yang memakai batik kuning san dapat menyerupai burung jalak berparuh kuning dua pria itu memberikan kucuran air es dari kendi ke tubuh Jati. Jati bagian dari Banaspati dia dibawa ke Talingbuana dan dia ditemui oleh sosok perempuan dengan terusan coklat tanah dan kain batik kuning dipinggang dengan sorotan mata tajam. Perempuan itu mengatakan jika Ambrik dan Anung bukan orang tua Jati. Pesan terakhir Anung hanya mengatakan untuk memberikan pesan ke Empu Smarakandi jika dia sudah melunasi Girah Rudira dan dia diusir oleh perempuan itu. Perempuan itu bernama Empu Smarakandi
Jati bertemu dengan Simon dan Puncang mereka adalah Banaspati sebenarnya Jati dan Elar Manyura penerusnya tapi Jati bernama asli Randu cepat tumbuh sejak didunia manusia. Raras mempunyai sari Puspa Karsa dan ingin agar menemukan sumbernya. Randu dikorbankan agar bisa memdekat Raras dan Malini (Suma) anak Anung dan Ambrik.
Anung berpakaian polos dengam rambut tergerai melewati bahu ia tidak beralas betisnya terluka terkena tembakan Raras dan Hanif menyekapnya. Raras mengeluarkan tube perunggu sebesar buku jari ke tangannya dan mengoleskannya seperti minyak wangi. Anung takut akan bau itu. Raras ingin agar Anung mengantarkan ke Puspa Karsa tapi menurut Anung hanya anaknya yang bisa mengantarkanya maka Raras membawa satu keluarga itu. Maka dilepaslan Banaspati Randu untuk menjaga Malini karena tidak ingin titisan Puspa Karsa lepas didunia tanpa penjaga. Sinom dan Pucang melumpuhkan rombongan Raras dan membuat Raras lumpuh
Raras menyuruh Khalil dan pasukannya untuk menculik Malini dan menemukan Ambrik telah mati disertai pengakuan palsu dan Jati dibawa oleh Nurdin. Khalil dulu adalah partnet perusahaan Raras hingga akhirnya berhenti. Marlini memakan buah itu juga yang mengakibatkan Sanghyang Batara Karsa bangun dan jika dia bangun dewa tidak akan bisa menghalangi pertemuanya dengan Malini. Empu pemimpin Batarawana Alam Batari dan Batara gelarnya yaitu Sanghyang Batari Wit Jumantara Rekta. Anung menderita kerusakan otak hanya obat dari Batara Sri Dewandaru yang bisa memperlambatnya
Ambrik dan Anung menemukan gubuk dan disitulah tempat terakhirnya. Ambrik hanya berpesan agar Randu menjaga Malini dan menghamparkan biji dewandaru diatas dipan dan menyuruh suaminya menghabiskan sesuatu dari tabung sebesar ibu jari yang terbuat dari lempung. Ambrik mengorbakan dirinya dan menyuruh suaminya melakukan Girah Rudira dia mematahkan tabung lempung dan meminumnya mati didalam dekapan suaminya
Kemampuan merubah diri Sanghyang Batari Karsa dihapus oleh Wit Jumantara Rekta hanya satu cara yaitu merasuki tubuh seorang perempuan untuk keluar dari kungkungan wujud tanaman itu adalah Girah Rudira maka itu Anung dan Ambrik melakukannya. Ujung pisau itu mengulir bergoyang didepan relung leher Ambrik. Ada hubungan antara Ambrik dengan Karsa yaitu tubuhnya sudah lama diincar sehingga Malini layaknya seorang anak kepada Karsa. Mbah To menghembuskan nafas terakhir
Suma menemukan sebuah anggrek berwarna emas ditengah gua. Empu menyuruh Mahesa untuk membunuh Puspa Karsa dan dia yang membuat desa Dwarapala tapi tidak bisa dibunuh sehingga membuat Puspa Karsa tidak bisa berubah menjadi wujud manusia kecuali dengan atma manusia pilihan dan kini dia memilih Suma dan darahnya dititipkan ke seseorang agar Puspa karsa bisa melihat dunia manusia. Dulunya kawasan itu adalah Batarawana dan setelah Puspa Karsa melilit Suma dia tetap menjadi tunggal dan kini Jati menjadi bagian dari Wit Jati karena waktu itu nyawa Jati nyaris tidak tertolong karena mendapat bantuan dari Sanghyang Bahtara Jati Doreng.
Hanya Lambang yang selamat. Dendam Suma kepada Raras membuatnya meracuni Raras dan membuatnya meminum sumber Puspa Karsa untuk membunuh Raras agar dia tahu rasanya bagaimana menjadi linglung seperti bapaknya dan ibunya yang menjadi korban. Kini Anung dipindahkan ke RS jiwa dan Jati kini menjadi mitra Suma. Puspa karsa mengikuti Suma kemanapun sekarang dan Jati tidak menyadari itu jika kuntum Puspa Karsa bertambah seiring dia memangsa di dunia manusia. Kini Jati dan Suma bertunangan tapi Jati ingin melakukan peperangan dengan Puspa Karsa